You are on page 1of 16
MAKALAH PENGANTAR AGROINDUSTRI “PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO DAN KPO” OLEH: KELOMPOK | AGROINDUSTRI KELAS B MARLINA LATIF MISNAWATI MARNI (MISNAWATI LUTFIAH MARWA MISRAWATI MARWAN MUAMMAR QHADAPHY ‘MASITA PROGRAM STUDY AGROINDUSTRI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP TAHUN AKADEMIK 2014/2015 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr.wb, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat limpahan rahmatnya-Lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. ‘Ucapan terima kasih tak lupa kami haturkan kepada Bapak Ir. Tasir selaku pengasuh modul mata kuliah ini, serta kepada semua pihak yang tak bisa kami sebutkan satu persatu, ‘Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi nilai mata kuliah pengantar agroindustri modul pendekatan sistem agroindustri. Makalah ini berisi tentang, proses pengolahan kelapa sawit menjadi CPO dan KPO. Kami betharap agar ‘makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana yang kami harapkan Kami menyadari bahwa tiada gading yang tak retak, makalah ini masih jauh dari kesempuraan, Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan, Terima kasih, Wassalam. Pangkep, 5 September 2014 Penyusun 1s Latif, kk. Kata Pengatar Daftar Isi Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang 0 B, Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penulisan Bab II Pembahasan A. Prosfek Bu B. Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO C. Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi KPO ... Bab IIT Penutup .. A. Kesimpulan sonnnmnnnnnnnninemnnnnnnnnnunnninens Daftar Pustaka Marling Latif, Ukk BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pabrik pengolahan minyak kelapa sawit adanya perkembangan bisnis dan investasi kelapa sawit dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, Permintaan atas minyak nabati dan penyediaan biofuel telah _mendorong peningkatan permintaan minyak nabati yang bersumber dari crude palm oil (CPO) yang, berasal dari kelapa sawit. Hal ini disebabkan tanaman kelapa sawit ‘memiliki potensi menghasilkan minyak sekitar 7 towhektar lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai yang hanya 3 ton/hektar. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan perkebunan dan industri kelapa sawit karena memiliki potensi cadangan lahan yang cukup luas, ketersediaan tenaga kerja, dan kesesuaian agroklimat, ‘Tanaman kelapa sawit menghasilkan buah yang disebut tandan buah segar (TBS), setelah diolah tandan buah segar akan menghasilkan minyak yang terdiri atas 2 macam ; Minyak berasal dari daging buah (messocarp) yang dihasilkan melalui perebusan dan pemerasan (press), minyak jenis ini dikenal sebagai minyak sawit kasar atau crude palm oil (CPO) ; Minyak berasal dari inti sawit, dikenal sebagai minyak inti sawit atau palm kernel oil (PKO). CPO dan PKO dapat dibuat menjadi berbagai produk, pabrik CPO dan PKO disebut refineri dan ekstraksi yang ‘menghasilkan beberapa jenis minyak siap pakai seperti minyak goreng dan berbagai jenis minyak yang harus diproses lebih lanjut untuk ‘menghasilkan produk lain. Di Indonesia, tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang banyak dikebunkan oleh perusahaan-perusahaan besar, baik pemerintah ‘maupun swasta, Bahkan masyarakat pun banyak bertanam kelapa sawit secara kecil-kecilan, Hal ini menunjukkan bahwa tanaman kelapa sawit sangat cocok tumbuh di Indonesia. Jika Indonesia ditargetkan untuk Latif, Uk. z menjadi negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia, tentu orang-orang yang mengelolanya, mulai dari pembibitan, penanaman sampai ke teknik pengelolahan hasil panen harus berlaku profesional. B, Rumusan Masalah 1, Bagaimana prosfek budidaya kelapa sawit? 2, Bagaimana proses pengolahan kelapa sawit menjadi CPO? 3, Bagaimana proses pengolahan kelapa sawit menjadi KPO? C. Tujuan Penulisan 1, Untuk mengetahui prosfek budidaya kelapa sawit 2, Untuk mengetahui proses pengolahan kelapa sawit menjadi CPO 3. Untuk mengetahui proses pengolahan kelapa sawit menjadi KPO BABII PEMBAHASAN A. Prospek Budidaya Kelapa Sawit Permintaan yang cenderung terus meningkat menyebabkan harga minyak sawit dalam negeri pun terus menunjukkan peningkatan, walaupun perl Giperhatikan bahwa harga minyak sawit dalam negeri sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama harga minyak goreng dari bahan lain di dunia. Produksi minyak kelapa sawit (CPO) di dalam negeri diserap oleh industri pangan, terutama industri minyak goreng dan industri nonpangan seperti industri kosmetik dan farmasi. Potensi pasar yang lebih besar dipegang oleh industri minyak goreng. Potensi tersebut terlihat dari semakin bertambahnya jumtah penduduk yang membutuhkan minyak goreng dalam proses memasak bahan pangannya. Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan yang sangat menjanjikan. Pada masa depan, minyak sawit diyakini tidak hanya mampu menghasilkan berbagai hasil industri hilir yang dibutuhkan manusia seperti minyak goreng, mentega, sabun, kosmetik, tetapi juga menjadi subtitusi bahan bakar minyak yang saat ini sebagian besar dipenuhi dengan minyak bumi Beberapa pohon kelapa sawit yang ditanam di Kebun Botani Bogor hingea sekarang masih hidup, dengan ketinggian sekitar 12m, dan merupakan kelapa sawit tertua di Asia Tenggara yang berasal dari Afrika, Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848, Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera Utara pada tahun 1870-an, Pada saat yang bersamaan meningkatlah permintaan minyak nabati akibat Revolusi Industri pertengahan abad ke-19. Dari sini kemudian muncul ide membuat perkebunan kelapa sawit berdasarkan tumbuhan seleksi dari Bogor dan Deli, maka dikenallah jenis sawit "Deli Dura’ Pada awalnya bangsa Portugis mengenal tanaman kelapa sawit saat melakukan perjalanan ke Pantai Gading (Ghana), Mereka heran ketika ‘menyaksikan penduduk setempat menggunakannya untuk memasak dan sebagai bahan kecantikan, Tanaman kelapa sawit masuk ke Indonesia dan daerah-daerah lain di Asia sebagai tanaman hias sekitar tahun 1848, Daerah pertama di Indonesia yang diketahui sangat cocok untuk membudidayakan tanaman kelapa sawit ini adalah Sumatera Utara. Perkebunan kelapa sawit di Indonesia dilakukan oleh beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit. Di pulau Sumatera saja hingga tahun 1920 sudah puluhan perusahaan perkebunan yang menanam kelapa sawit. Masa suram bagi tanaman kelapa sawit sempat terjadi pada waktu penjajahan Jepang, yang mengakibatkan kebun kelapa sawit diganti dengan tanaman pangan, Hal itu menyebabkan pabrik-pabrik pengolahan tidak lagi berproduksi. Potensi areal perkebunan Indonesia masih terbuka Iuas untuk tanaman kelapa sawit. Upaya perluasan perkebunan komoditas kelapa sawit dilaksanakan dengan jangkauan daerah penanaman meluas ke Ivar dari daerah serta kelapa sawit sebelumnya, yaitu dengan membangun perkebunan-perkebunan baru di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Data menunjukkan kecendrungan peningkatan Iuas areal perkebunan kelapa sawit, khususnya perkebunan rakyat Kelapa sawit merupakan minyak nabati yang penting, di samping kelapa, kacang-kacangan, jagung, bunga matahari, dan sebagainya, Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan yang menjanjikan. Minyak kelapa sawit ‘mampu menghasilkan berbagai hasil industri hilir yang dibutuhkan manusia, seperti minyak goreng, mentega, sabun, kosmetik, dan lain sebagainya, Minyak kelapa sawit yang mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh dalam proses selanjutnya akan menghasilkan fraksi olein, stearin, dan fatty acid. Olein dipergunakan untuk pembuatan minyak goreng, stearin digunakan untuk pembuatan mentega, sedangkan farty acid dalam pengembangannya dapat

You might also like