You are on page 1of 7
EVOLUSI KONSEP EMBEDDEDNESS DALAM SOSIOLOGI EKONOMI. (SEBUAH REVIEW ABSTRAK "jan stdin alah menglarifkas keterlekatam (embeddedness), sebuah konsep inti dalam sosilogi ekonomt. Dikenal perture kai sjak terbibwyo buku The Great Transformation dari Kart Polar (944), konsep int bury menjadi terkenal sek Gramovetter meni arte! tenteng im tur 3985 Sejak i Konsop embeds ontyear erin cepa ke berbugai sub-bidang sosiolos, sepert gender, ingress, Kgahaton den pergimpangan,stratifkes! da kotaksetaraan, don pertbangunar Fakaltas Psikologi Beka ombedteciness juga merasw be displ as tin seperti manajemen, a Universitas Gunadarma ‘ekonomi, dan tlm politi. Olek sebab ita lama Kelamaan arti konsep in hur Blikololongéestat gunadarma seid tmenjadi kabue, sumipat-sampai Granovetter mengatakan kuta itu tidak puna ‘maka tai dan take mas merokoitken dirnya Sengan hata tersebut Koren perkerbangan itu muncal usaha-usaha untuk menghlardikast konsep Eades. Stud mi membuat Karihns kane embeddedness berdasorken ‘tu jlur aki perspekty Polanydan Grenoeeter, yang asmasae mene Jpanderngam nels dale ekomare ap seus ug berber ght alist Kata Kuncl: Embeddedness, Sosiolog’ Bkonomi, Ekonomi Neoklasik PENDAHULUAN sal usul kata torsobut.(Krippner Alvarez tradisi riset dari Polanyi fokus pada 2007) integrasi ekonomi ke dalam sistem sos] Konsep keterlekatan (embeddedness) Kansepembetldedness lam sesilogi yang lebih luas. epertidikatakan Krippner ‘memilili makna yang semakin polivalen. ekonomi berkembang melalui dua jalur dan Alvarez, ini ukan masalah yang sama, Konsep ini telah merembet ke berbagaiintelektual, yakni jalur Polanyi lewat Karena mengundang berbagai strategi Didang ilmu sedemikian copat sebingga bukunya The Great Transformation (1944) analisis berbeda dan mencalup asunsi- para lmuvan hampickewalahan meneari dan jake Granovetterlewat actikelnya di asumnsi berbeda tentang hakikat realitas artinya yang sebenarnya, Konsep ini Ameriean Journal of Sociology (1985). dasar yang, coba digambarkan oleh pertama kali dimuneulkan oleh Karl Sclama ini selalu dikatakan bahwa analisis-analisisita Polanyi dalam bukunya The Great perbedaankonsep Polanyidan Granovetter_-Menurut Krippnerdan Alvarez, konsep ‘Transformation (044). Tetapi barn adalah hahwa konsep Polanyi berdimensi Granovetter tentang embeddedness sesudah Mare Granovetter (1985) makro, sedanghan konsep Granovetter -menonjolkan hubungan eksternal antara menggunakannya sebagai justifikasi berdimensi meso dan mikro, Telapi ada ekonomi dan sosial, sedangkan konsep intelektual bagi sosiologi ekonomi bara, pemikir-pemikir lain yang tidak setuju. Polanyi memusatkan perhatian pada kata ini menjadi sangat populer. dengan Klasfikasi pemisahan makro dan ubungan internal. Pada Granovetter Sejak pertengahan tahun 1980-an, _meso/milro, Krippner dan Alvarez(2007) _relasi-relastsosial membentuk hasil-asl ‘onsep itu bukan saja menjadi kata kunci misalnya berpendapat konsep Granovetter ekonomi dari Iuar, sedangkan pada dalam sosiologi ekonomi, tapi sudah lebih menyangkut masalah atomisme, Polanyi, sosial dan ekonomi saling menyebar ke sub-bidang sosiolog’ lain sedangkan konsep Polanyi menyangkut-mempengaruhi. Redua pandangan ini seperti gender (Brinton 1988), imigrasi masolah ekonomi otonom. Kedua hal ini berimplikasi juga pads perbedean (Raijiman &Tienda 2003, waklinger 1995), sata sekali tak dapat dibedakan dalam hubungan antara sosiologt dan imu ‘kejahatan dan penyimpangan (McCarthy paradigm neollasik. ekonomi, Meskipan kedua perspekif Hagan 1998, Uggen &’Thompson 2003), _Perspektif atomistik menganggap memberikan kontribusi bagi siratiikasi dan ketaksetaraan (Roystem aktor-aktor bersifat terisolasi dan _perkembangan sosialogi ekonomi, tapi 2003), dan pembangunan (Henderson et bertindak demi kepentingan diri sendisi keduanya tak dapat dipahami sekedar al. 2002, Tsai 1990), bahkan jugadisiplin (self-interest) yang memiliki hanya sebagai mikro dan_makro. dln Tain seperti manajemen (Baum & kecenderungan bawaan untuk truck, _ Meskipun adanya pesbedaan antara Datton 1996, Dacin etal 1999,Rowley et barter, and exchange schingga tidak Granovetter dan Polanyi, harus diakui al 2000) dan dalam ukoran lebih terbatas, membutubkan stuktur pengaturan untuk bahwa konsep Granovetter tentang ‘nw ekonomi dan ile politi (Dequech mengawasi pertukaran, Di dunia seperti embeddedness sebagiannya didasarkan 12003, Piote 1993, Locke & Jacoby 1997). itu tidak ada peluang bagi terjadinya pada formulas Polanyi. anyak kritik Geografi ekonomi juga menggunakan penipuam, kolusi, Korupsi, atau jenis terhadap Polanyi terpusst pada pandangan kata ini dan menghasilkan seperangkat —keshatan lain, sobs itu dak dibutuhkan —balwa bangkitaya liberalisme pasar di arya yang dalam banyak hal hersifat_ campur tangan_pemerintah dalam abad 19 sebagai sebush ekonomi yang, komplementer bagi sosiologi ekonomi ekonomi. Dengan demikian terdapat pasar _disembedded. (ess 2004, Gertler et al, 2000), yang berfungsi sendiri (self-regulating Antropologi mengklaim bahwa kata iit. market). Masuknya politik dan METODEPEMBAHASAN milikaya, terbukti dari tulisan-tulisan kebudayaanke pasar angeap alan sangat Polanyi yang berkisar pada perdebstan mengganggu. Perspektif Granovetter dan Studi ini dilakukan dalam bentak review antara kubu formalis dan susbstantivis Polanyi mengkcitik perspektifneoklasik. berdasarkan dinamika perkembangan dalam antropologi ekonomi (Plattner ‘Bila Konsep embeddedness dibawa —konsep embeddedness. Dalam. review in 1989), Para pengkrtikmengatakan konsep masuk ke sosiologi ekonomi, situasinya diklarifikasi berbagai arti dari konsep embeddedness mengandung keksburan renjadilain. Sebagal program risetpositf, embeddedness, sebagian besar mengact, tooretis. Sampai-sampai Granovettor konsep Granovetter tentang apa yang telah dilakukan oleh Greta R menegaskan bahwa embeddedness tidak embeddedness mencakup identifikasi Krippner dan Anthony Alvarez erjudul mempunyai makna (meaningless) dan _basis-basis relasional dari tindakan sosial “Embeddedness and the Intellectual mengatakan tidak tahu menahu tentang dalam konteks ekonomi, Sebaliknya, Projects of Economic Sociology” yang UG Jurnal Vol. 6 No, 12 Tehua 2012, 2 imuat di Annual Review of Sociology Vol:j3:219-240, August 2007. Perkembangan konsop embeddedness juga akan diperkaya dengan tinjauan historis yang dikemukakan oleh Karl Polanyi dalam buku The Great Transformation, The Political and Eeonomic Origins of Our Time (1944). Sepertidikatakan Krippner dan Alvarez, cemberidenesstekait erat dengan dua hal, pertama, masalah hubungan antara Sosiologi dan ekonomi, dan kedua, Dagaimana sosiologi sebagai disiplin imu merumuskan agendanya terhadap imu ckonomi. Dalam review ini kedua hal tersebut hanya disinggung secara tidak Tangsung. PEMBAHASAN 1, Pandangan Polanyi Ka Polanyi (3886-1964), dalam The Great ‘Transformation (1944) mengkritik ‘ekonomi neoklasik. Alasanaya bukan arena teori neoklasik mengajarkan perilaku ekonomi yang dekontekstual tapi ‘arena apa yang disebutnya sebagai logical fallacy, Yakni melakukan generalisasi ‘Menurut Polanyi kondisi-kondisi yang hranya terjodi di abad 19 (@an aval abad 20) tidak boleh diberlakukan pada masa masa lain. Apa yang terjadi pada masyarakat industri tidak dapat digeneralisasi pada masyarakat praindustri Dalam pengertian kontemporer, suatn tindakan ekonomi pada prinsipnya selalu sneekat (embedded) dan traktor sos ‘Tindakcan sostal hanya akan merusak jk tidak melekat (disernbedded) atau tidak Aikendalikan oleh otoritas sostal atan nonekonomi, Masalah sebenarnya dengan Tapitalisme, kata Polanyi, ialah baliwa ukan masyarakat yang menentukan ekonomi, tetapi ckonomilah yang menentukan masyarakat, "Tastead of the ‘economic system being embedded in socal relationships, these relationships were nov ‘embedded in the economic system,” kata Polanyi (Sinelsve and Sweabers 2005: 13) Menurut Polanyi, institusi pasar sebetulnya sudah dikenal sejak zaman Batu, tapi di masa itu peran pasar sangat insidental bagi kehidupan ekonomi. ‘Mengutip pendapat Adam Smith baba pembagian kerja dalam masyarakat hergantung pada adanya pasar (propensity to barter, ruck and exchange one thing for another’), sehingga ‘memunculkan konsep economic man, Polanyi mengatalan sampai masanya ‘Adam Smith keeenderungan itu hampir tk tampak pada masyarakat manapun sampat muneulnya industri modern di abad 1. Polanyi menilai pandangen Smith ita tidakbenar. Pembagian kerja, ata Polanyi, adalab fenomena yang sama tuanya dengan masyaraat ita sends, dan muncul arena perbedaaa yang inheren dari jenis Kelamin, tempat tinggal, dan bakat individu. Manusia primi tidak cenderang 4 secara alamiah untuk mengejar kepentingan diri. "Kenyataan ‘monunjukkan babwa manusia primi jauh dari psikologi kapitalistik, dan ‘meriliki psikologi komunisti’, kata Polanyi, Studi-studi tentang masyarakat sederinana menunjukkan bahvva manusia ‘adalah makluk sosial. Polanyi menulis: “Penemuan terpenting dari riset sejarah dan antropologi terbaru adalah baka ekonomi manusia, pada hakikatny, ‘nclekat dalam bubungan sosialay tidak bertindak untuk melindungi ‘kepentingan individunya dalam mem Darang-barang mater; cia bertndak untuk ‘menjagn kedudukan sosialnya, klaim- laim sosialnya, aset-aset sosialnya. Dia menilai barang-barang materi hanya sejauh barange-barang ita menjamin tyjuan ink. Proses produksi dan disteibusi tidak cilkaitkan dengan kepentingan ekonomi tertentu yang dikaitkan denge ‘epemilikan barang-barang;tetapi setiap Tangkah dalam proses itu diarahkan kopada sojumlah kepentingan sosial yang pada akhiya memastikan baba langkalh yang dibutuhkan itu dilakuka Kepentingan-kepentingan itt sangat berbeda dalam sebuah Komunitas ke ‘pemburu dan penangkap ikan dan sebuah masyarakat despotik yang luas, tapi pada ‘eeiua ass ita sistem ekonomi dialankan berdasarkan motif-motif nonekonom! (Polanyi 1944240). ‘Menurut Polanyi, pada masyarakat teibal perasaan manusia, bik atau buruk, hanya ditujukan kepada tujuan-tyjuan nenekonomi, Demikian pula sexala tindakan pertukaran dilakukan sebagai pemberian gratis vang dikarapkan akan

You might also like