You are on page 1of 18
252 HEPATITIS VIRAL AKUT Andri Sanityoso, Griskalia Christine INFEKSI VIRUS HEPATITIS A Virus hepatitis A telah menginfeksi manusia lebih dari 2000 tahun. Dahulu kala, infeksi virus hepatitis A dikenal dengan epidemic jaundice, yang akhimnya disebut catarrhal Jaundice, hepatitis epidemik, dan campaign jaundice. Pada tahun 1947, hepatitis A pertama kali dapat diidentifikasi melalui spesimen feses dengan mikroskop elektron, Penemuan tersebut menyebabkan berkembangnya serologi imunoglobulin G (IgG) dan imunoglobulin M (IgM) untuk diagnosis infeksi virus hepatitis A. Kultur virus hepatitis A pada sel dapat dilakukan sejak tahun 1979. Salinan cDNA dari HAV-RNA yang sudah dilakukan transkripsiterbalik digunakan untuk infeksi HAV pada sel mamalia, Kemampuan untuk menghasiikan kultur virus hepatitis A menjadi latar belakang pembuatan vaksin hepatitis A yang aman dan mempunyai daya proteksi yang bik, virus prevalence mm High Intermediate bow Ne ‘Angka kejadian hepatitis A akut di seluruh dunia adalah 15 juta kasus per tahun, dimana diperkirakan jumlah kasus yang tidak dilaporkan adalah 80%, Perkiraan dari Glotal Burden of Disease (GBD) dari WHO diperkirakan terdapat puluhan juta individu terinfeksi per tahunnya di seluruh dunia. infeksi virus hepatitis A yang endemis tinggi terdapat pada negara dengan sanitasi yang buruk ddan kondisi sosial ekonomi yang rendah, dimana infeksi biasanya terjadi pada usia kurang dari § tahun. Infeksi virus hepatitis A tersebar ke seluruh dunia, dengan angka endemisitas terklasifikasi menjadi sangat rendah (estimasi insidens kurang dari S kasus per 10°), rendah (5-15 kasus pper 10%) intermediate (15-150 kasus per 10%, dan tinggi (lebih dari 150 kasus per 10%) Perubahan epidemiologi infeksi virus hepatitis A ‘mengalarni perubahan, di mana pada negara berkembang, infeksi terjadi pada usia anak-anak hingga dewasa, sedangkan pada negara maju, dengan endemisitas rendah, infeksi virus hepatitis A pada umumnya tetjadi pada usia Gambar 1. Distribusi GeooraisInfeksi Virus Hepatitis A Berdasarkan Data CDC Sumber: COC Travelers’ health yellow book, 2097 1945— 1946 25% infeks hepatitis viral akut disehabkan oleh virus hepa titisEakut. Sumber Sarin SK, etal, 2012, Keadsan Daerah Endemik Lokasi geogratis Pola epidemiologi ‘Transmisi melalui air dates paling sering Sumber dari hewan Tidak ‘Transmisi hewan ke manusia Tidak dilaporkan Genotipe virus Kelompok umur Negara kurang berkembang, terutama Asia dan Afrika Epidemik luas, kejadian lua biasa sedikit,kasus sporadik Terutama genotipe 1 dan 2 di Cina Paling sering pada laki-laki muda jah: Endomik darrNomEndaak Daerah Non Endemik Negara maju, di fropa, Amerika Utara, sebagian Asia, Australia Hanya kasus sporadik Tidak diketahui Ya Ya, jalur transmisl yang sering Terutama genotipe 3 Biasanya usialanjut HEPATITIS VIRAL AKUT pengikat reseptor terdapat pada setengah bagian kedua dari rantai polipeptida, Domain P2 mempunyai peran penting dalam determinasi antigen dan netralisasi virus, Genom virus hepatitis E terri dari RNA sense positif ental tunggal, yang mempunyai panjang 7,3 kb. Genom ‘tersebut terdiri dari 5° untranslated region (UTR) yang pendek, 3 buah open reading frames (ORF1, ORF2, ORF3), dan 3’ UTRyang pendek yang diterminasi oleh jalur poi(). Genom tersebut terorganisasi menjadi S'-ORF1-ORF3- ORF2-3; dengan ORF2 dan ORF3 yang sebagian besar saling tumpang tindih Regio UTR 5' dan 3’ berperan penting dalam replikasi NA dan enkapsidasi. Berdasarkan identifkas! dari motif asam amino, elemen-elemen genetik berhasil didentifikas dari’ menuju ujung 3’ dari ORF: (1) metitransferase, yang 1987 berperan dalam capping vjung 5! dari genome virus; (2) domain ¥, sekuens yang belum diketahui fungsinya, yang ditemukan pada virus lainnya, termasuk virus rubella; (3) papain-like cystein protease, suatu tipe protease yang ppredominan ditemukan pada alphavirus dan virus rubella (@) proline-rich “hinge”, yang menyebabkan fleksibilitas dan yang mengandung regio dengan sekuens yang variabel; (5) domain X, yang fungsinya tidak diketahui, yang ditemukan berdekatan dengan poliprotein virus RNA untai positif lainnya; (6) domain yang mengandung ‘motif mirip helikase, yang serupa dengan yang ditemukan pada virus yang mengandung helikase tipe | (superfamili 3); (7) RNA-dependent polymerase, dengan matif yang bethubungan erat dengan yang ditemukan pada virus yang mempunyai RNA polimerase. Tm6-Cap ‘ORFS suTR ‘ORFS i Poli A Dosain Y Helkase Fostoprotein Metitransterase Protease RNA Polimerase Kapsid tergantung RNA Gambar 11. truktur genom dan protein vius hepatitis Di Genotype 1 Im Genotype and 2 Genotype 2 I Genotype 1 and Si Genotype 3 Im Genotype 1 and 2 Genotype 4 TE Genotype 2 and I Genotype 3 and 4 Sumber: Sarin Sk, etal, 2012 Gambar 12, Distribusi geagrafinfeksi hepatitis € akut berdasatkan genotipe 1958 Meskipun beberapa kiasifikasi telah diajukan, tetapi klasifikasi yang banyak diterima adalah pembagian isolat virus hepatitis E menjadi 4 genotipe utama: 1-4 Virus hepatitis E genotipe 1 dan 2 merupakan strain yang epidemik, yang menyebabkan infeksi pada manusia, sedangkan genotipe 3 dan 4 merupakan strain zoorosis yang diisolasi dar sranusia dan berbagai hewan, terutama babi. Genotipe 1 dan 4 banyak ditemukan ¢ Cina, India, ddan Vietnam; genotipe 1 dan 2 di Afrika; genotipe 3 dan 4.di Jepang; genotipe 1 dan 3 di Kamboja; dan genotipe 2 dan 3 di Meksiko, Patogenesis infeksi Virus Hepatitis E Akut Infoksi virus hepatitis € dapat ditularkan melalui 4 jalur transmis: (1) melalui air; (2) melalui makanan, konsumsi

You might also like