You are on page 1of 21
PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN DANA HIBAH PENDIDIKAN-DANA HIBAH SEKOLAH. BERSUBSIDI YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017 SESUAI DENGAN KEWENANGAN DISDIK PADA PERWAL HIBAH NOMOR 846 TAHUN 2016 PERUBAHAN KEDELAPAN ATAS PERWAL NOMOR 891 TAHUN 2011 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang menerangkan bahwa kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Pengelolaan Bidang Pendidikan meliputi jenjang/jalur pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar serta pendidikan nonformal dan informal. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bandung pada Pasal 3 poin “b.1” disebutkan bahwa Dinas Pendidikan tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pendidikan. Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 memuat Visi dan Misi sebagai berikut : VISI: Terwujudnya Layanan Pendidikan: Bermutu, Berkeadilan, dan Berwawasan Lingkungan. Visi tersebut mengandung pengertian: Pendidikan bermutu harus mampu melahirkan masyarakat mandiri, berkualitas dan berdaya saing:1) memiliki prestasi multi kecerdasan sesuai potensi masing-masing individu, akademik maupun non akademik, 2)berakhlak mulia, agar kecerdasan dapat dipertanggung jawabkan dalam tatanan kehidupan sosial dalam hubunganya dengan pertanggngjawaban kepada Tuhan Yang Maha Esa, 3) Kreatif-Inovatif sebagai modal berdayasaing dalam kehidupan global, 4) memiliki budaya belajar sepanjang hayat agar senantiasa bisa beradaptasi dan antisipatif terhadap berbagai perubahan. Pendidikan berkeadilan harus mampu memberi ruang kesempatan kepada semua anak tanpa diskriminansi dan melakukan afirmasi kepada kelompok masyarakat rentan melanjutkan pendidikan, seperti miskin dan berkebutuhan khusus. Sedangkan pendid ikan berwawasan lingkungan, diarahkan untuk tumbuhnya kepedulian dan aksi nyata melakukan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). MISI: 1. Memperluas akses pendidikan anak usia dini yang bermutu 2. Meningkatkan mutu pendidikan dasar dalam rangka memantapkan Wajar Dikdas 9 thn yang berkeadilan 3. Meningkatkan akses pendidikan menengah universal yang bermutu dan berkecakapan hidup 4, Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan (SMK & Kursus) Berbasis KKNI untuk pemenuhan kesempatan kerja dan berwirausaha 5. Memperluas akses pendidikan nonformal dan informal untuk mendukung capaian ALS dan IPM 6. Meningkatkan mutu dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan secara berkelanjutan Kondisi Pendidikan di Kota Bandung dewasa ini menunjukkan Angka Rata-Rata Lama Sekolah (ARLS) Kota Bandung tahun 2016 sebesar 11.10 tahun, angka tersebut dibawah target tahun 2016 yaitu 11.67 tahun, terlebih lagi apabila dihubungkan dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 yang menargetkan Angka Rata-Rata Lama Sekolah (ARLS) pada akhir tahun 2018 sebesar 12 tahun. Pada Sisi lain masih adanya Angka Putus Sekolah (APS) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD/MI dan sederajat = 0,01%, SMP/MTs dan sederajat = 0,02%, SMA/MA/SMK dan sederajat = 0,10%), serta masih adanya warga masyarakat yang memiliki latar belakang pengalaman pekerjaan, berorganisasi dan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, namun tidak tamat sckolah atau belum memiliki jjazah setingkat SD/SMP/SMA; Dari gambaran kondisi pendidikan di atas, upaya peningkatan terus dilakukan akan tetapi masih terdapat kendala dan permasalahan dari masyarakat yang menyampaikan berbagai alasan sehingga masih terdapat angka putus sekolah dengan salah satu alasan adalah faktor ekonomi yang berakibat orang tua tidak dapat memenuhi kebutuhan_ biaya pendidikan putra/putrinya. toe aan Hibah Pendidikan - Dana Hibah Sekolah Bersubsidi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2017 dapat berjalan lancar, maka diperlukan pengaturan mengenai Petunjuk Teknis Pengelolaan sebagai pedoman bagi para pelaksana serta berbagai pihak terkait. . Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan petunjuk teknis pengelolaan dana hibah pendidikan-dana hibah sekolah bersubsidi sumber APBD Kota Bandung Tahun Anggaran 2017 adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun. 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2006 tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 01 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2017; 8 Peraturan Walikota Bandung Nomor 542 Tahun 2008 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah. 9. Peraturan Walikota Bandung Nomor 230 Tahun 2017, Tanggal 20 Februari 2017 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2017; C. Tyjuan Tujuan disusunnya Juknis ini adalah untuk memberikan rambu-rambu kepada Tim Pengelola Disdik, Tim Pengelola Sekolah, dan pihak yang terkait dalam pelaksanaan pemberian Hibah Pendidikan-Dana Hibah Bersubsidi Tahun Anggaran 2017 ini. BAB II DANA HIBAH PENDIDIKAN-DANA HIBAH SEKOLAH BERSUBSIDI Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada warga Kota Bandung, serta memperluas kesempatan, aksesibilitas dan pemerataan pendidikan di Kota Bandung, serta mengurangi angka putus sekolah, maka dilaksanakan penyaluran Dana Hibah Pendidikan - Dana Hibah Sekolah Bersubsidi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung ‘Tahun Anggaran 2017. Dengan adanya dana Dana Hibah Sekolah Bersubsidi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2017, maka penyelenggaraan pendidikan dapat terbantu dan berjalan lancar baik pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, maupun Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, sedangkan pihak orang tua dapat mengurangi beban biaya pendidikan atau terbebas dari biaya sekolah. Di dalam pelaksanaan Pengelolaan Dana Hibah Sekolah Bersubsi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2017, diperlukan adanya keterlibatan berbagai_pihak, sehubungan dengan keterlibatan pihak lain tersebut maka pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan pola kemitraan dan kerja sama sesuai peran fungsi masing-masing pihak terkait. Pelaksanaan pola kemitraan atau kerja sama antara Pemerintah Kota Bandung dalam hal ini Dinas Pendidikan dengan pihak lain yang terkait dimulai dari penyusunan rencana, penjaringan data kelompok sasaran dan pengawasan dan pengendalian kegiatan (Monitoring, Evaluasi, Pembinaan dan Pelaporan). A. Maksud dan Tujuan Maksud pelaksanaan Pengelolaan Dana Hibah Pendidikan - Dana Hibah Sekolah Bersubsidi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung ‘Tahun Anggaran 2017, agar dapat B. Tujuan program kegiatan pelaksanaan penyaluran/pemberian Dana Hibah Pendidikan — Dana Hibah Sckolah Bersubsidi di Kota Bandung ialah 1. Membebaskan biaya pendidikan bagi peserta didik SD/MI Negeri dan swasta, SMP/MTs Swasta, SMA/SMK Swasta yang tidak mampu secara ekonomi dan meringankan bagi peserta didik Swasta yang lain, agar memperoleh layanan pendidikan yang lebih bermutu; Membantu biaya operasional pengelolaan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Kelompok Bermain (Kober) agar dapat menyelenggarakan layanan pendidikan yang lebih bermutu. Sasaran Sasaran dana Hibah Pendidikan - Dana Hibah Sekolah Bersubsidi ini sekolah dan satuan PAUD Dikmas yang diselenggarakan oleh masyarakat, terdiri dari SD swasta, MI Negeri dan Swasta, SMP swasta, MTs swasta, SMA swasta, SMK swasta, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Kelompok Bermain (Kober) dengan jumlah seluruhnya 555. » Jenis Dana Bantuan Dana Hibah Pendidikan - Dana Hibah Sekolah Bersubsidi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2017, meliputi: 1, Dana Hibah Pendidikan - Dana Hibah Sekolah Bersubsidi SD/MI; Dana Hibah Pendidikan - Dana Hibah Sekolah Bersubsidi SMP/MTs; Dana Hibah Pendidikan - Dana Hibah Sekolah Bersubsidi SMA; Dana Hibah Pendidikan ~ Dana Hibah Sekolah Bersubsidi SMK; yeep Dana Hibah Pendidikan ~ Dana Hibah Sekolah Bersubsidi LKP/PKBM/ Kober. Adapun jenis dana bantuan yang diberikan berupa: 1. Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) diperuntukan bagi : ¢. 5.141 (lima ribu seratus empat puluh satu) peserta didik SMA Swasta; 4. 10.970 (sepuluh ribu sembilan ratus tujuh puluh) peserta didik SMK Swasta; ¢. 3.000 (tiga ribu) warga belajar LKP dan PKBM; dan f. 4 (empat) lembaga Kelompok Bermain (Kober). 2. Dana Hibah Pendidikan - Dana Hibah Sekolah Bersubsidi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2017 berupa Belanja Personal diperuntukan bagi : a. 15.472 (lima belas ribu empat ratus tujuh puluh dua) peserta didik SD/MI Negeri dan Swasta; b, 13.877 (tiga belas ribu delapan atus tujuh puluh tujuh) peserta didik SMP/MTs Swasta; ©. 4.874 (empat ribu delapan ratus tujuh puluh empat) peserta didik SMA Swasta; dan 4. 10.495 (sepuluh ribu empat ratus sembilan puluh lima) peserta didik SMK Swasta. 3. Dana Hibah Pendidikan - Dana Hibah Sekolah Bersubsidi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung = Tahun Anggaran 2017 berupa Belanja_Investasi diperuntukan bagi : a, 4.555 (empat ribu lima ratus lima puluh lima) peserta didik SMP/MTs Swasta; b. 200 (dua ratus) peserta didik SMA Swasta; dan ¢. 700 (tujuh ratus) peserta didik SMK Swasta. D. Alokasi Dana : 1. Alokasi Belanja Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) diperuntukan Rp. 5,069,375,000 (Lima milyar enam puluh sembilan juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu rupiah); b. scbanyak 48.835 (empat puluh delapan ribu delapan ratus tiga puluh lima) peserta didik SMP/MTs Swasta; sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) /Peserta didik/Tahun dengan jumlah total Rp. 12,208,750,000 (Dua belas milyar dua ratus delapan juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah); ¢. sebanyak 5.141 (lima ribu seratus empat puluh satu) peserta didik SMA Swasta; sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)/Peserta didik/Tahun dengan jumlah total Rp. 5,141,000,000 (Lima milyar seratus empat puluh satu juta rupiah); 4. sebanyak 10.970 (sepuluh ribu sembilan ratus tujuh puluh) peserta didik SMK Swasta, sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah)/Peserta didik/Tahun dengan jumlah total Rp. 16,455,000,000 (Enam belas milyar empat ratus lima puluh lima juta rupiah); €. sebanyak 3.000 (tiga ribu) warga belajar PKBM sebesar Rp. 966.667,- (sembilan ratus enam puluh enam ribu enam ratus enam puluh tujuh rupiah)/Warga Belajar/Tahun dengan jumlah Rp. 2,900,000,000 (Dua milyar sembilan ratus juta rupiah); f. 2 (dua) lembaga Kelompok Bermain, masing-masing sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)/Lembaga/Tahun, dan 2 (dua) lembaga Kelompok Bermain, masing-masing sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)/Lembaga/Tahun. 2. Alokasi Belanja Personal bagi: a. sebanyak 15.472 (lima belas ribu empat ratus tujuh puluh dua) peserta didik SD/MI Swasta sebesar Rp. 1.750.000,- (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)/Peserta didik/Tahun dengan jumlah Rp. 27,076,000,000 (Dua puluh tujuh milyar tujuh puluh enam juta rupiah) ; b. sebanyak 13.877 (tiga belas ribu delapan atus tujuh puluh tejuh) necerta didi GMDIMT. 10 c. sebanyak 4.874 (empat ribu delapan ratus tujuh puluh empat) peserta didik SMA Swasta, sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah)/Peserta didik/Tahun dengan jumlah Rp. 9,748,000,000 (Sembilan milyar tujuh ratus empat puluh delapan juta rupiah); d. sebanyak 10.495 (sepuluh ribu empat ratus sembilan puluh lima) peserta didik SMK Swasta, sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah)/Peserta didik/Tahun dengan jumlah Rp. 20,990,000,000 (Dua puluh milyar sembilan ratus sembilan puluh juta rupiah). 3. Belanja Investasi diperuntukan bagi : a. sebanyak 4.555 (empat ribu lima ratus lima puluh lima) peserta didik SMP/MTs Swasta, sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah)/Peserta didik/Tahun dengan jumlah Rp. 11,387,500,000 (Sebelas milyar tiga ratus delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah); b. sebanyak 200 (dua ratus) peserta didik SMA Swasta, sebesar Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah)/Peserta didik/Tahun dengan jumlah Rp. 900,000,000 (Sembilan ratus juta rupiah); ©. sebanyak 700 (tujuh ratus) peserta didik SMK Swasta, sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) /Peserta didik/Tahun dengan jumlah Rp. 4,200,000,000 (Empat milyar dua ratus juta rupiah). E, Komponen Pembiayaan: Penggunaan dana Hibah Pendidikan-Dana Hibah Sekolah Bersubsidi pada Satuan Pendidikan/lembaga (SD/MI, SMP/MTs, SMA, SMK, Kober, LKP, dan PKBM), harus didasarkan pada Rencana Kerja Anggaran Satuan Pendidiken/Lembaga yang telah disusun dengan memperhatikan Komponen kegiatan-kegiatan sebagai berikut: u 1. Belanja Bantuan Operasional Pendidikan (BOP): a, Satuan pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA, SMK, Kober Komponen Penggunaan Keterangan Kegiatan 1. Bahan bermaian/bahan belajar | Minimal Pembelajaran yang dibutuhkan; 50% 2. Peralatan pembelajaran seperti kertas, pulpen, pensil, bahan pakai habis dan bahan pembelajaran sejenis lainnya; 3. Kegiatan pertemuan dengan orang tua/wali siswa, home visit. Kegiatan T. ATK untuk administrasi, Maksimal Pendukung 2. Pembelian obat-obatan ringan, isi | 35% kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K); 3. Biaya pertemuan guru di kegiatan gugus, MGMP, menghadiri kegiatan penigkatan kapasitas pendidik/tenaga kependidikan; 4. Menambah transport pendidik/tenaga kependidikan; Makanan dan minuman kegiatan =o Kegiatan Lainnya |1. Perawatan sarana dan prasarana | Maksimal termasuk perbaikan dan 15% pengecatan ringan; 2. Dukungan penyediaan alat-alat publikasi/sosialisasi; 3. Langganan listrik, telepon/internet, air. b. Lembaga Keterampilan dan Pelatihan (LKP) : Komponen Penggunaan Keterangan Manajemen I. ATK pengelolaan kegiatan; 15% 2. Cetak dan penggandaan; 3. Pengiriman laporan; 4. Penempatan kerja pada Dunia Usaha/Dunia Industri; Administrasi Pembelajaran . Alat tulis peserta didik; 30% . Bahan ajar/modul; . Bahan praktik; - Honor instruktur/narasumber. 1 2 3. 4. Transport peserta didik; 5. P Evaluasi Hasil Pemhelaiaran enggandaan soal 3% 12 c. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Komponen Penggunaan Keterangan Alat dan Bahan | 1. Bahan belajar yang dibutuhkan; 40% Pembelajaran _| 2. Peralatan pembelajaran seperti kertas, pulpen, pensil, bahan pakai habis dan bahan pembelajaran sejenis lainnya; 3. Buku, modul, atau sumber belajar lainnya; 4. Kegiatan pertemuan, home visit peserta didik. ‘Aministrasi 1. ATK untuk administrasi; 10% Pembelajaran 2. Cetak dan penggandaan; 3. Makanan dan minuman kegiatan Honor dan 1. Honor Tutor 35% Transport 2. Honor Pengelola 3. Transport Tutor 4. Transport Pengelola Evaluasi 1. Penilaian semester ganjil 10% Pembelajaran _|2. Penilaian semester genap 3. UNKP Pelaporan Penyusunan dan pengiriman 5% laporan 2, Belanja Personal : Komponen Penggunaan Keterangan Keperluan 1. Buku Tulis Pribadi Siswa | 2. Kaos Kaki Untuk 3. Sepatu Bersekolah 4. Pakaian Tradisional 5. Seragam Batik 100% 6. Seragam Olahraga 7. Seragam Pramuka 8. Seragam Sekolah 9. Tas Sekolah 10. Transport 3. Belanja Investasi: Komponen Penggunaan Keterangan Belanja I. Sarana pendidikan : komputer, 25% Tenens Aner nehenie alr wanes aher 13 F. Indikator Keberhasilan Keberhasilan pelaksanaan kegiatan Penyaluran/Pemberian Pemberian Dana Bawaku Sekolah di Kota Bandung, dapat dinilai dan diukur dari dampak terhadap meningkatnya kesempatan belajar bagi warga Kota Bandung untuk memantapkan Pendidikan yang bermutu, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan, melalui indikator sebagai berikut : 1, Tersalurkannya bantuan hibah secara tepat waktu, tepat sasaran dan tepat jumlah; 2. Meningkatnya jumlah peserta didik dan warga belajar yang tidak mampu secara ekonomi, yang mendapat pembebasan dan keringanan dari biaya pendidikan; 3. Meningkatnya kualitas kinerja__pelayanan —_ Sekolah/Madrasah/ Kursus/Lembaga kepada peserta didik dan warga belajar; 4, Meningkatnya mutu layanan pendidikan bagi peserta didik dan warga belajar pada semua jenjang pendidikan; 5. Meningkatnya Angka Rata-rata Lama Sekolah (ARLS), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK), serta menurunnya Angka Putus Sekolah (APS). 14 BAB IIL MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN BANTUAN Berdasarkan ketentuan yang mengatur tentang pengelolaan keuangan daerah, Dana Hibah Sckolah Bersubsidi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2017, termasuk ke dalam kelompok belanja bantuan hibah, dimana dalam pelaksanaannya harus melalui mekanisme pencairan dana bantuan/hibah melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Bandung, dimana untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas dan cfisiensi, pengelolaannya harus mengacu pada pedoman yang ditetapkan dalam Keputusan Wali Kota Peraturan tentang Penetapan Daftar Penerima Hibah Pendidikan-Dana Walikota ini, dengan memperhatikan teknis administrasi keuangan sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. A. Kriteria 1. Belanja Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), harus memenuhi persyaratan : a, seluruh peserta didik SD/MI, SMP/MTs, warga belajar PKBM, serta peserta didik Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) SMA dan SMK, serta 4 (empat) lembaga Kelompok Bermain; b. warga kota Bandung dan bersekolah di Kota Bandung; ¢. untuk peserta didik RMP SMA dan SMK memiliki salah satu dokumen yang menunjukkan peserta didik tersebut berasal dari keluarga kurang mampu; 4. diusulkan oleh Kepala Sekolah atau Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) tempat peserta didik yang bersangkutan bersekolah/belajar; e. berdasarkan usulan Kepala Sekolah atau Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kepala Dinas Pendidikan Kota Randuno 15 2. Belanja Personal, harus memenuhi persyaratan : @ peserta didik Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) SD/MI, SMP/MTs, SMA dan SMK Swasta.; b. warga kota Bandung dan bersekolah di Kota Bandung; ¢. memiliki salah satu dokumen yang menunjukkan peserta didik tersebut berasal dari keluarga kurang mampu; 4. diusulkan oleh Kepala Sekolah tempat peserta didik yang bersangkutan bersekolah/belajar; e. berdasarkan usulan Kepala Sekolah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung menetapkan daftar nama peserta didik penerima Belanja Personal 3. Belanja Investasi, harus memenuhi persyaratan : a, peserta didik Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) kelas VII SMP/MTs, kelas X SMA dan kelas X SMK Swasta.; b. warga kota Bandung dan bersekolah di Kota Bandung; ©. memiliki salah satu dokumen yang menunjukkan peserta didik tersebut berasal dari keluarga kurang mampu; 4. diusulkan oleh Kepala Sekolah tempat peserta didik yang bersangkutan bersekolah/belajar; ©. berdasarkan usulan Kepala Sekolah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung menetapkan daftar nama peserta didik penerima Belanja Investasi. B. Tahapan Kegiatan 1. Tahap persiapan ‘Tahap persiapan meliputi kegiatan, yaitu : a. Sosialisasi kegiatan yang akan dilaksanakan; b. Penjaringan data kelompok sasaran dilakukan secara bertahap melalui jalur sekolah; 2. Tahap pelaksanaan a. Pencairan dan penerimaan dana hibah pendidikan-dana hibah sekol lah bersubsidi; b. Penggunaan dan pemanfaatan dana hibah pendidikan-dana hibah sekolah bersubsidi sesuai dengan peruntukannya; ¢. Pelaksanaan kegiatan, monitoring, pembinaan dan pelaporan. 3. Tahap monitoring dan evaluasi a. Selama proses dilakukan monitoring oleh Tim Disdik. b. Pada akhir kegiatan dilakukan Evaluasi, ©. Akhir tahun dilakukan Pelaporan baik perkembangan maupun akhir program 4. Tahap ti indak lanjut. Sebagai tindaklanjut pemberian dana hibah pendidikan, Disdik melakukan pembinaan , penguatan, peningkatan dan pengembangan C. Mekanisme Pengelolaan Dana Hibah Pendidikan-Dana Hibah Sekolah Bersubsidi. TIM MANAJEMEN KOTA BANDUNG, BPKAD |. Menetapkan Kuota Dana Hibah Pendidikan ‘Menerima Berkas Usulan/Persyaratan dari Kepala Sekolah/Ketua Penyelenggara 3. Verifikasi Persyaratan Menetapkan dafar sekolabVlembaga/Peserta didik yang lolos verifikasi . Mengusulkan Kepwal penerima dana hibah pendidikan ke BPKAD Melaksanakan pengawasan Menerima laporan ‘Menerima Kepwal penetapan penerima Dana Hibah Pendidikan Melakukan NPHD dengan Sekolah/Ketua Penyelenggara Penyaluran/Meneairkan dana Hibah Pendidikan sesuai rekening sekolahvlembaga Menerima Laporan Pertanggungjawaban penggunaan dana Hibah Pendidikan dari Sekolah/Lembaga Sekolah/Lembaga Bersubsi Manajemen |. Membuat Proposal Pengajuan Daftar Calon Peserta Didik Penerima Hibah Pendidikan-Dena Hibah 2. Menerima Kuota yang telah ditetapkan oleh Tim 3. Melenekani Berka (RKAS. nhatn enew eetentne hent Dinas Pendidikan Kota Bandung 1, Menyampaikan rekomendasi penctaoan calon nenerima 7 Pengelolaan dana hibah pendidikan-dana hibah sekolah bersubsidi, yang meliputi Biaya Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), Belanja Personal, dan Belanja Investasi mekanismenya diatur sebagai berikut : 1 Kepala satuan pendidikan (Sekolah, PKBM, LKP, Kober), melakukan pengajuan Daftar Calon Peserta didik penerima dana hibah pendidikan- dana hibah sekolah bersubsidi dalam bentuk proposal kepada Wali Kota Bandung melalui TU Pimpinan; Berdasarkan pengajuan dari Kepala_ satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka "1" di atas, ditetapkan kuota penerima dana hibah pendidikan-dana hibah sekolah bersubsidi; Kepala satuan pendidikan, berdasarkan pada Kuota yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas, melakukan penetapan nama-nama peserta didik atau warga belajar sebagai penerima dana hibah pendidikan-dana hibah sekolah bersubsidi. Daftar nama-nama peserta didik/warga belajar dan kelengkapan persyaratan yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada huruf c, disampaikan kepada Tim Pengelola dana hibah pendidikan-dana hibah sekolah bersubsidi melalui Dinas Pendidikan Kota Bandung; Berdasarkan daftar nama-nama peserta didik/warga belajar dan kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka "4”, Tim Pengelola dana hibah pendidikan-dana hibah sekolah bersubsidi menyusun daftar Rekapitulasi Peserta didik dan Warga Belajar penerima dana hibah; Dinas Pendidikan Kota Bandung menyampaikan usulan rekomendasi penetapan calon penerima dana hibah pendidikan-dana hibah sekolah bersubsidi kepada Walikota Bandung melalui Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Bandung; Badan Pengelola Keuangan dan Aset Kota Bandung menctapkan calon penerima hibah sesuai rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Bandung; Bendahara Hibah membuat Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP LS) sebagai dasar penerbitan Surat Perintah Membayar Langsung 18 10. Kuasa Bendahara Umum Daerah menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D); 11. Proses transfer ke rekening satuan pendidikan/lembaga (SD/MI, SMP/MTs, SMA, SMK, Kober, LKP, dan PKM). D. Pertanggungjawaban Anggaran 1. Pertanggungjawaban anggaran kegiatan merupakan bagian dari akuntabilitas dan transparansi kegiatan; 2. Dalam rangka pengelolaan keuangan kegiatan yang akuntabel dan transparan, satuan pendidikan (Sekolah, PKBM,LKP, Kober) wajib menyampaikan pertanggungjawaban berupa : a. Laporan Realisasi Anggaran sebagai laporan keuangan, dan . Laporan Kinerja Sekolah/Madrasah/Pusat Kegiatan _ Belajar Masyarakat. 3. Laporan sebagaimana dimaksud pada huruf b wajib disampaikan oleh satuan pendidikan (Sekolah, PKBM,LKP, Kober) kepada Walikota Bandung melalui Kepala BPKA, dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan. 19 BAB IV MONITORING, EVALUASI, PEMBINAAN, PELAPORAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN B. Monitoring dan Evaluasi 1, Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Tim Pelaksana Penyaluran/ Pemberian Dana Hibah Pendidikan-dana hibah sekolah bersubsidi; 2. Waktu pelaksanaan monitoring dan evaluasi, sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan; 3. Hasil monitoring dan evaluasi berupa data dan informasi perkembangan pelaksanaan kegiatan yang disusun dalam bentuk laporan perkembangan kegiatan; 4, Cara pelaksanaan monitoring dan evaluasi dapat dilakukan dalam 2 (dua) cara yaitu melalui monitoring langsung ke lokasi kegiatan atau monitoring secara tidak langsung melalui evaluasi dokumen/laporan atau melalui informasi dari lapangan. Cc. Pembinaan 1. Pembina kegiatan adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung yang pelaksanaannya dilakukan oleh Kepala Bidang yang terkait; 2. Waktu pembinaan setiap saat atau sesuai dengan kebutuhan; 3. Pembinaan dilakukan dalam rangka meningkatkan, memperbaiki, memperbaharui dan mengembangkan cara melaksanakan dan mengelola kegiatan sesuai dengan tujuan kegiatan; 4, Sasaran pembinaan adalah Sekolah/Madrasah/Kursus/Lembaga penerima dana hibah pendidikan-dana hibah sekolah bersubsidi. D. Pelaporan 1, Kepala satuan pendidikan (Sekolah, PKBM,LKP, Kober) penerima dana 20 2. Bentuk laporan berupa laporan proses dan hasil dapat disampaikan dalam bentuk format laporan perkembangan atau dalam bentuk narasi lengkap. 2a BABV PENUTUP Pembangunan di bidang pendidikan pada hakekatnya merupakan upaya Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar warga negara sesuai amanat Undang-Undang Dasar Tahun 1945 serta Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Penyelenggaraan pendidikan dilakukan melalui 3 (tiga) jalur yaitu jalur pendidikan formal, jalur pendidikan nonformal dan jalur pendidikan informal, sehingga terselenggaranya pembangunan bidang pendidikan merupakan tanggung jawab pihak Pemerintah, Pemerintah Daerah, masyarakat dan keluarga. Dengan adanya Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Hibah Pendidikan- Dana Hibah Sekolah Bersubsidi di Kota Bandung Tahun Anggaran 2017, semoga para pelaksana kegiatan serta pihak terkait dapat memperoleh gambaran serta pegangan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangannya. DINAS PENDIDIKAN ‘A BANDUNG, /SUDIAPERMANA, M.Pd NON Pembina Tk. “NIP. 19611114 198703 1 001

You might also like