You are on page 1of 183
Pesan Pemberontakan ‘Memahari MLAB sobaga hak akan me kaum muslimah memilki dananye Gintevans dan dtunduttan eum he ‘musimah adalah una yang Gunia mis. Karenanya, de Penulis buku yang menyandang gear doktor den menjabat guru besar dalam bidang antroplogilslam dl salah satu universitas terkeruka dian in agaknya ingin berouat sepet tu. Baginye, Dersalon hab bersat mutans, bvkan cums seholaypokaan Yang berguna untuk menutup aurat porempuan. Hijab adalah Defsoslan sangat saris dan egits menantang bila delaah de udu sosiloge, pots, dan histor, salva, Uaien dalam buku in yang bercorak prosais den pen sindran tajam, ugatan dan {antangan meneiptaken momen-momen mambacs yang beg mengasyikan, menggugah, sekaligus mencerankan, Selamat bertamasya dan monkimat Kesegaron dan keindahan panoroma Kebumkata-kta in JM), —— = ¢ g s s =z s 3 = s s = = CAHAYA Jerit Hati Wanita Muslimah Pesan Pemberontakan Jerit Hati Wanita Muslimah Rahia Rahnavard Penerbie Cabayt 1 Choeng Nos Tye (281) 63119 Corns Boge 5610 cma peeks atid Jud Als Bey of Concesient Kags ake Rabanad pala wl among Penscoah & Proving! Dede Anwar Nurmanya Demin Cover: Ea Aor CCeakan Pat: Spal 24 H/ Deemer 2003 M (© Fak cps dindung voang-uning (al sighs ered) Papas Nasional Rs Dats Kal db Tein (RD) Rahosvard, Zahra ean pemberoniakon hsb: eit até waste minal Zar Rats ener 8 pcyuting Dede Awar Nermanyih= ect Bogor: Chay, 2003 i616 is 75 em 1. alam, Plan dan Peasant 2. Fah IL Narmanaph, Dede Aevar ISBN 97. 225933-7 Preseason Pesci Pengantar Penerbic Sclama ini, kemestian mengenakan hijab (atau jilbab) yang umum berlaku di tengah masyarakat kita cenderung bersfic doktrinal, Dengan kata ain, ‘ata-rataalasan mustimah mengenakan hijab hanya arena Islam mewajibkannya, tidak lebih. Sekalipun absah, namun alasan ini masih belum memuaskan dan cerkesan hitam-putih, sehingga, cenderung bermasalah, Kecuali bila istilah “doktrin” dipahami dalam pengertian “puncak atau kesimpulan ake dari proses penalaran yang sahih ddan mask akal” (bukan “paksaan pemikiran yang bersifat hitam-putih’). Pada dasarnya, kewajiban berhijab hanyalah Konsekuensi dari kewajiban mengenal Islam ica Pesan Pewarnorakan Hua sendiri Tentu menggelikan dan begitu rapub bila seorang muslimah mengenakan hijab canpa :mengenal Islam lebih dari sckadar deret kewafiban atau syariat, Mengenakan hijab karenanya me~ lampaui kewajiban syariat itu sendiri, Ini me ngingat Islam bukan hanya insticusi kewajtban tapi juga instirusi hak (selain pula institasi keyakinan, idcologi, dan sebagainya). Dan persoalan hijab kiranya lebih erat cerkait dengan hak kaum juseru sedang diinjak- injak dan ditertawakan sejumah pik smuslimah yang dewas Dikacakan sebagai hak, bukan sckadar ewajiban, mengingat hijab bersesuaian dengan kepentingan dasariah kaum wanita yang meliputi aspek spiritual, sosa,ideolngs, kemanusiaan, dan incelektual, Bukan berhubungan dengan persoalan remch temch seperti penampilan fisik, gays hidup, tris, kecenderungan pribadi, dan sejenis~ nya. Bila dihubungkan dengan persoalan yang dlisebuc belakangan (sebagaimana banyak meng- agejala dewasa ini), maka hijab tak ubahnya alac Kecantikan ataub setidaknya kebiasaan belaka, Spicicualicas, nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, Pexcasta Pesca serta intelektualitas merupakan citik temu petbedaan gender. Sederhananya, pada level kemanusiaan, misalnya, identitas sebagai laki-laki mupun perempuan menjadi lebur dan tidak bermakna. Sebab, nilai kemanusiaan yang bersifat ‘universal dan bebas dar ciri-ciri loka atau personal iru merupakan fundamental eksistensi yang sama- sama dimiliki, bik oleh perempuan maupun laki- Jaki, Tak ada diskriminasi dalam hal ini, Hanya saj, tak dapat dipungkiri bahwa dalam kenyataan, ekspresi dari rangkaian identitas universal itu bisa berbeda-beda dan bersifat unik. Ti uramanya tergancung dari perbedaan karakeris- tik bernuansa gender. Misa, ekspresi kemanusiaan perempuan cenderung bercorak kelembutan dan perasaan bila dibandingkan laki-laki (tanpa mempersoalkan, untuk sementara, apakah itu merupakan hasil konstruksi sosial atau bersifat kodrati sebagaimana cudingan kaum feminis radial), Nah, hijab bertindak sebagai sarana bagi ‘kau perempuan uncuk menyamarkan kekhasan- nya yang bila dibiarkan begitu saja akan gampang dipelintir dan disalahtafsirkan, Umpama, ditafsie- esas Peanexoakas Huss kan secara keliru sebagai kelemahannya (makanya wajar, kalau sekarang banyak perempuan yang, terobsesi menjadi seperti laki-laki, seperti berotot dan sebagainya, demi menghindari anggapan semacam itu). Akhirnya, memahami hijab sebagai hak akan rmelahirkan kesadaran bahwa kaum muslimah me- miliki dunianya sendiri yang tak mungkin dlingervensi dan ditundukkan kaum Adam dengan, cara talim, Dunia muslimah adalah dunia yang. has, yang sama sckali berbeda dengan dunia muslim, Karenanya, dapat dikatakan dengan ‘mantap bahva hijab merupakan pusat kekuaran, benteng yang tangguh, sekaligus pusat eksistensi kaum perempuan. Hijab dan perempuan karena- nya identik satu sama lain, Penulis buku yang menyandang gelar doktor ddan menjabat guru besar dalam bidang antropologi Islam di salah satu universitas terkemuka di Iran ini agaknya ingin berbuat seperti icu. Baginya, persoalan hijab bersifit multidimensi, bukan cuma schelai pakaian yang berguna uncuk menucup aurat perempuan. Bertolak dari alasan ini, persoalan Pesca Posen hijab di matanya menjadi begitu krusial sekaligus ‘menantang untuk ditelaah dengan serius. Dari sudut sosiologis, salah satunya, lewat pembacaan yang kritis, penulis menyadari bahwa teenyata hijab menjadi bagian tak terpisahkan dari fenomena kehidupan sosial. Dengan kata lain, dalam kchidupan sosial banyak erdapat hijab acau sclubung yang, kadang-kadang saling tumpang, ‘indih; selubung status sosial atau marital, gelar akademis, dan sebagainya. Adapun dari sudut historis dan politi persoalan hijab tak mungkin dilepaskan dari sejarah panjang kolonialisme dan imperialisme. Dalam kontcks ini, hijab menjadi ‘medium pembebasan sekaligus cerminan jati dict hhakiki kaum wanita, Seperti apa penjelasannya? Kami tidak bermaksud untuk berdalih, Namun, bila mengharap intisari buku ini diungkapkan secara ringkas dan sederhana dalam pengantar ini, kam jamin para pembaca akan kehilangan momen= momen membaca yang begitu mengasyikan, menggugah, sckaligus mencerahkan. Usaiannya yang bercorak prossis penuh dengan sindirantajam, ‘gugatan, dan tantangan, bak itu diarahkan ke dalam, sas Penenostaxan Huan (kaum muslimah”) maupun keluar (anasie-anasie imperialisme atau kolonialisme). Selamat ber~ tamasya dan menikmati kesegaran dan keindahan panorama kebun kata-kata ini Bogor, Desember 2003, Penerbit CAHAYA, Pescasran Bois Iscons Pengantar Edisi Inggris Dalam sebuah masyarakat, tradisi hijab memilihi akarnya dalam kebudayaan masyarakat tersebut; sebuah kebudayaan yang meliputi traisi esancunan dan tipe pandangan-pandangan (dunia) yang khas perihal manusia dan kehidupan. Dari landasan tradisi dan tipe pandangan dunia (world view) iculah, suatu kebudayaan merefleksikan eksistensi manusia pada umumnya dan posisi kaum waniea pada khususnya Dalam budaya hijab keislaman, manusia menduduki posisi yang sangat bermartabat dan mulia di mana jasadnya yang terbuat dari tanah Jempung mendapat tiupan ruh-Nya, schingga menjadikannya memiliki potensi fitriah dan EE Prsas Proerowrakas Huns karakceristik ilahiah yang dibutuhkan untuk menempuh tahap-tahap perjalanannya menuju kesempurnaan, Islam meyakini bahwa Sang Peacipta manusia dan alam semesta ini, dalam uupaya mengatur urusan-urusan manusia dan ‘masyaraka, telah menciptakan laki-laki dan wanita dalam dua bentuk yang berbeda serta telah memberi peran_dasar kemasyarakatan yang ber beda pula kepada masing-masingnya. | Perbedaan-perbedaan tersebut tentunya dilambari oleh kebijaksanaan Ilahi yang dimaksud- kan untuk menciptakan hubungan timbal-balik yang selaras dan penuh persahabaran di ancara kedua makhluk berbeda jenis kelamin tersebut, agar keduanya memainkan peran yang saling smelengkapi satu sama lain, dan akhirnya untuk ‘menjamin keberlanjutan hidup umat manusia di rmuska bumi, Dnval yang sangae penting dan berailai bagi seorang lelaki dan wanita dalam suduc pandang Islam adalah masalah kedudukan (posisi) dan peran yang pavut dimainkan berdasarkan kapasias cksistensial masing-masing Dalam budaya hijab Islam, seseorang dapat dengan mudah menjumpai elemen-elemen alamiah kebajikan, kebenaran, dan kesempurnaan. Kebudayaan ini bersandar pada pelbagai kenyataan yang berhubungan dengan kaum laki-laki dan ‘segala persoalan yang berkenaan dengannya,seraya, untuk menjauhkannya dari tingkah laku, pe- rmikiran, dan idealisme yang aneh-anch dan me- nyimpang dari kebiasaan, menencukan peran (laki- Jaki dan wanita) secara hati-hati dan penuh pethicungan, serta tidak mengabaikan sisi ke- Jembutan dari karakter manusia, khususnya kaum wanita, Dalam kebudayaan ini, takkan terdengar Jontaran kata-kata yang tidak bertanggung jawab atau tidak realists Inilah kebudayaan yang sangat memperhicung- kan kualitas kaum wanita dan laki-laki, sekaligus menyclamatkan mereka dari proses degenerasi, degradasi, serta peyimpangan pemikiran dan prilaku. Dalam sistem budaya intelektual ini, hijab rmemiliki sejumlah makna. Hijab dimaksudkan tuntuk melindungi dan menyelubungi bagian- bagian tubuh yang sensitifdan menarik perhatian serta mengontrol daya tarik scksual kaum wanita yang tidak pantas dipertontonkan di cengah kehidupan masyarakat, Psay Pewsenowraxay Has Islam memposisikan kau faki-laki dan wanita di atas basis realitas yang ada dan hukum-hukum yang mengatur eksistensi manusia. Selain isu, Islam juga sangat memahami fakta bahwa mereka saling memiliki kecenderungan dan ketertarikan satu sama lain. Meskipun ketertarikan dan ke- cenderungan ini berlaku pada seluruh dimensi cksistensial yang cerdiri dari dua jenis kelamin berbeda, namun perwujudannya yang paling gamblang adalah kecercarikan lahiriah satu sama lain, Dari sudut pandang Islam, kaum wanita rmemiliki sejumlah kepekaan dan daya tarik yang jika diumbar secaraterang-terangan dan tanpa batas ddi tengah masyarakat, barangkali bukan hanya mengakibatkan kekacauan seksual, emosional, intelekeual, clan psikologis serta hancurnya fondasi tutama Kehidupan masyarakat, melainkan juga hilangnya lingkungan sosial yang sehat dan bermanfaat, Pabila fenomena seks di tengah kehidupan masyarakat dibjarkan tanpa baras dan tanpa kendali, niscaya fondasi utama yang mendasari hhubungan antarmanusia yang masuk akal dan Prxcastan Bost Inocris penuh khidmat, berangsur-angsur akan hancur. ‘Termasuk pula (akan menghancurkan) fondasi kehidupan keluarga yang umumaya berpijak datas hubungan-hubungan emosional dan spiritual yang, sangat mendalam. Jelas semua itu akan menciptakan sebuah ‘ragedi rerbesar yang tak terbayangkan sebelumaya, dalam kehidupan masyarakat kita; tragedi mana yang telah menggiring dan menjerumuskan bangsa Barac ke jurang krisis sosial yang sangat kompleks. Ya, dewasa ini bangsa Barat sedang menuai badai keisis akibat membiarkan pelbagai aktvitasscksual bbebas dan tanpa batas dalam semua bidang ke- hhidupan, Apakah kita akan membiarkan bangsa kita mengalami nasib yang sama dengan mereka? Boleh jadi sekelompok orang menyimpulkan bahwa jalan keluar yang terbaik dari persoalan ini adalah menyingkirkan kaum waniea dari kancah aktivitas sosial sehingga masyarakat dapat di- sembubkan dari gangguan kecenderungan dan daya, tarik seksualnya. Kelompok lainnya berpandangan bbahwa kita harus habis-habisan memerangi daya trike seksual itu senditi yang selama ini menjadi sumber segala derita dan kekacauan, say Pentrnontaxan His Kedua pandangan tersebut (yang pertama bersumber dari pemikiran yang kering dan ketinggalan zaman yang dikemukakan sejak bbeberapa abad silam, dan yang kedua bersumber dari ajaran Kristen) merupakan produk dari pemikiran yang menyimpang dan kegemaran berprilaku anch-aneh, dan telah menempuh cara yang keliru dalam memahami kaum wanita daa rmasalah insting seksual. Jelas, pemikiran yang cenderung menyimpang dan dangkal semacam itu hanya akan melahirkan solusi yang sama sekali kelira, Islam menolak kedua jenis pandangan di atas, dan menemukan jalan keluar bagi persoalan ini dalam penerapan sistem hijab di kalangan kaum wanita. Dengan menerapkan sistem tersebut, kaum wanita justru akan menyandang prilaku terbaik dan dapat lebih aktif berkiprah di tengah smasyarakat tanpa menjadikannya sebagai sumber gangguan dan kekacauan seksual, Pada ke- nnyataannya, kaum wanita dapat memasuki kancah aktivitas sosial tanpa perlu menonjolkan aspek seksualitasnya, schingga percems, ia memiliki kesempatan untuk memanfaatkan dan meng- Prxcavrar Bos Inccras aktualisasikan kemampuannya dan segenap fakultas kreatifnya sebagai manusia, dan Ledua, masyarakat memperoleh manfaat dari segenap cenergi dan kualitasnya yang sangat berguna ‘Tentu sija dalam hal ini Islam sangat menekan- kan masalah prioritas kebutuhan kaum wanitas Islam menganggap wanica sebagai sacu-sacunya orang yang paling kompecen dalam mengasuh dan smembesarkan anak-anak, dan karenanya menetap- kan sejumlah peran khusus baginya. Dalam sudut pandang Islam, wanita dalam posisinya sebagai ibu, harus memainkan peran yang sangat peka dan penting sesuai dengan fungsinya yang layak di cengah masyarakatnya. Ini mengingat dirinya yang diselimuti kepekaan emosional yang Khusus memiliki sekumpulan kemampuan dan cenergi yang besar untuk membina fisik, intelek- tualitas,spivitualitas, dan keagamaan anak-anak. Pabila potenst dan peran ini benar-benar disadari dan dijalankan dengan sungguh-sungguh, niscaya akan tercipta perubahan besar dalam kehidupan masyarakat, Alhasil, dengan semua itu, tak ada Faktor apapun yang mampu mencegah kaumn wanita, uuncuk aktif berkiprah dalam konteks kehidupan say Pemenonrakax Hae sosial secara umum. Tnilah alasan mengapa kita menjumpai dalam onteks peradaban Islam, kaum wanita men- duduki puncak tertinggi dalam hierarkinilai-nilai kemanusiaan serta dianggap sebagai perwujudan paling lembut dan elok dalam kehidupan manusia, Dalam pandangan Islam, seluruh nilai dan ke- pentingan disematkan kepada peran kaum wanita yang sangat evolusioner dan aktif ini dalam ke- hidupan masyarakat manusia, bukan kepada selainnya ‘Buku yang sangat berharga ini merupakan salah satu mahakarya Zahra Rahnavard. Di dalamnya terkandung pesan yang meliputi seluruh persoalan domestik, sosial, poltik, budaya, dan lainnya bagi ‘Anda sekalian, wahai kaum wanita! Bagi Anda sckalian yang membentuk sebagian tubuh masyarakat manusia... Bagi Anda sckalian yang pada hakikatnya memiliki kesanggupan dan kapasitas untuk _melangkah menuju tercapainya tujuan yang luhur dan mulia, Langkah semacam itu mudah-mudahan akan Pexcantan Bost Ison menjadikan Anda menyandang nilai-nilai kesucian tiada tara; langkah mana yang pernah ditempuh, Sayyidah Fathimah, putri mulia Rasulullah saww yang suci. Islamabad, Pakistan, Juli, 1987 Konsulat Kebudayaan Republik Islam Iran a bow Isi Buku Pengantar Penerbic: Pengantar Edisi Inggris—xi Bab I KEINDAHAN HIJAB DAN HIJAB KEINDAHAN—1 Bab IL AKAR-AKAR IMPERIALISME PELARANGAN HIJAB—17 Proyek Pengenalan Jati Diri—23 Progresif dan Reaksioner—29 Jati Disi Muslim Timur, Jati Diri Istam—32 san Pramenonrakax Huss Wanita Muslim, Jelmaan Jati Diri Islam—35 “Taki Kaum Imperialis, Prasangka Muslimin, dan Pengkhianatan Rezim Iblis—37 ‘Tragedi Pelarangan Hijab—41 Analisis Pelarangan Hijab antara Kaum ‘Marxis yang Ketimur-timuran dan Kaum yang Kebarat-baratan—45 ‘Mkanisme-mekanisme Pribumi—37 Catatan-catatan-—72 Bab IIL PESAN HIJAB KAUM MUSLIMAH—75 Catatan-catacan—150 -Kesynais Huge van Huss Kes Bab I KEINDAHAN HIJAB DAN HIJAB KEINDAHAN Hijab tak ubahnya sebuah pemandangan; sebuah panorama atau kebun yang dipenuhi buah- buahan beraneka warna. Anda dapat memilih salsh satu di antara ribuan kamar dan jendela untuk ‘memandang ke arah kebun itu, lalu meaguluekan tangan dan memetik buah-buahan ranum yang tumbuh di dalamnya, Anda dapat memetik. seluruh isi kebun secara bersamaan dan dalam sekejap mata, seperti: memetik setangkai buah, yang darinya Anda akan memuaskan haseat hati ddan jiwa Anda, serta menjadikan kebun tersebut (hijab) sebagai pelipur lara bagi jiwa kita yang sedang, 1 sax Praeenosrakax Hua galau dan gelisah. Dari seluruh jendela-jendela yang tampak berjejer rapih yang dapat digunakan seseorang ‘untuk memandang ke arah kebua ita, marilah kita :memandang hijab lewaejendela keindahan; jendela yang menerawang; jendela yang terbuat dari kay Sidrah (pohon Lotus yang terdapat di Langit Ketujuh) yang keharumannya abadisjendela yang, kisi memantulkan pijaran cahaya warna-warni yang kisinya terbuat dari cermin bening yang, menerangi jina Anda; jendela keindahan dalarm peradaban umat manusia sejak dulu kala; jendela yang usianya secua, atau bahkan lebih twa dari usia umat manusia di muka bumi; jendela yang menjadi asal-muasal kehidupan makhluk atau cksistensi itu sendiri; jendela-jendela keindahan! Kebun dan jendela; hijab dan keindahan senantiasa berdampingan satu sama lain, dan adakalanya saling tarik menarik Jendela batiniah dan misterius yang tak terbilang itu sekarang telah terkuak di depan kebun ini. Jadi, mengapa kita menelaah hijab (atau penyelubungan) dari suduc keindahan? Sungeuh, ‘mengapa? ‘Kuinnaan Hin 0x8 Hoan Kes Sebagai contoh, kita dapac melihac dan sama- sama mendedah masalah hijab dari jendela perialisme. Dikarenakan kepentingan strategis dan sumber daya alam yang besar, ibu pertiwi kita yang terkasih ini pernah dijadikan sasaran pendudukan oleh para kriminal besar yang selalu berhasrat untuk menguasai wilayah yang sensitif secara politiko-geografis dan melalui konspirasi yang sangat rumit untuk menggerogoti icentitas Islam, berusaha mengenyahkan seturub sisa-sisa pertahanan diri kita. [Lima puluh tahun silam, repaenya pada tanggal 17 Dey (7 Januari), demi mematubi perintah Tnggris dan Amerika, si terkucuk Reza Khan memberlakukan larangan berhijab bagi kaum wanita di Iran, Pada kenyataannya, ia telah ‘menjatubskan bendlera kebangsaan yang selama ini menjadi simbol kemandirian, kebanggaan, dan ‘martabat bangsa Iran, Lebih dar itu, peristiwva ini menjadi semacam pendahuluan bagi terjadinya ddrama yang sangat tragis di masa depan berupa hilangya idencitas dan marak masuknya budaya asing yang mengobrak-abrik negeri in. Kita juga dapat memandang hijab dari jendela 3 Peay Pesnenonrakia Han ckonomi, dan kemudian menafsirkan larangan hijab sebagai persekongkolan kaum Imperialis untuk memasok produk-produk busuk yang dihasilkan negara-negara Kapitalis Barat seperti pakaian-pakaian jadi, kosmecik, dan bahkan ‘ubuh-tubuh wanita yang begitu menggoda yang dijadikan sebagai sarana reklame bagi pemasaran pelbagai komoditas pabrikan yang dihasilkan perusahaan-perusahaan mereka. Kita dapat memandang masalah larangan hijab dari sudutt moralitas kaum Imperialis yang men= jadikan kaum wanita di mata anak-anak muda sebagai objek tontonan yang menggairahkan. Dengannya, perasaan dan akal sehat mereka (anak~ anak muda) pun mengalami kemandulan, yang pada gilirannya mengakibackan terjadinya kebuntuan dan hilangnya kepekaan hati nurani Dalam keadaan demikian, kaum Imperialis tentu dapat dengan leluasa menjarah kekayaan alam dan sumber daya negeri kita, Kia juga dapat menelaah masalah larangan hijab dari sudue strategi budaya imperialisme. Darinya kita menjumpai kaum wanita di- ceksploitasi habis-habisan dan dijadikan sebagai 4 Kenyon Huan pax Hae Kenan ppenyangga utara bagi dominasi dan kegilaan Barat Dan melalui perantaraan ideologi *keindahan (fisik) wanita”, kaum Imperialis tak hanya membombardir basis-basis keagamaan dan ke- bangsaan kita, capi juga melancarkan serangkaian pengrusakan dan pembasmian habis-habisan techadap nilai-nilai luhur seperti perasaan cinta yang agung, rasa kasi sayang, kehormatan, harga, di, dan pengorbanan yang culus. Har ini, kita tidak sedang memandang melalui jendelo-jendela itu. Keindahan dalam sudut pandang psikologis dan yang berkenaan langsung dengan hijab telah menjaga begitu banyak orang. secara mental. Dan secara psikologis, itu rmenjadikan orang-orang, yang tinggal di Iran atau i tempat lain, memiliki kecerkaitan dengan ‘masala hijab ini, atau paling tidak dengan isi atau bentuknya, Wacana ini dialamatkan bukan kepada perempuan yang berprofesi sebagai kepala sekolah, guru, pegawai negeri, bueuh, spesialis, ibu rumah tango, atau pelajar sckolah dan perguruan tinggi ‘Melainkan lebih kepada jiwa salch seluruh wanita di pelosok negeri yang tengah berjuang, 5 rsax Pranenosasan Has :meningkatkan posisi dan harkat kau wanita Saya benar-benar yakin bahwa mereka semua adalah pribadi-pribadi yang terhormat, memiliki jive yang lembur, elah mereguk kemurnian mata air Wujud Abadi, dan di dunia material ini sedang senanti diterpa pancaran cahaya kebenaran, Mereka adalah kaum wanita mulia, bersabaja, dan tiada tandingannya, Hanya sebagian kecil saa dari kaum wanita yang secara politis bekerja sama dengan rezim penguasa; yang dengan sepenh hati bbckerja sama dengan imperialisme ekonomi dan politik Barat serta mengikuci secara membuta arahan dan segenap instruksi propagandis yang digembar-gemborkan radio-radio asing dan pusat- pusat Kejahatan dunia seperti CIA (biro agen rahasia Amerika Serikat—peny.) dan Mossad (biro agen rahasia Zionis Israel) yang jelas-jelas bermaksud mencemari dan menggerogoti pilar- pilar masyarakat Islam kita Jumlah anasir-anasie semacam itu (wanita- wanita pembelot—pener}) dalam masyarakat kita nyars tidak mencapai satu persen. Saya duduk ber- cdampingan dengan jiva-jiva bersih kaurn wanita, seraya benar-benar mempercayai bahwa segera 6 Kersten Haba Huse Keispanay setelah reformasi ekonomi yang diperlukan—yang, benar-benar sedang dinantikan kita semua—

You might also like