You are on page 1of 126
PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB. BARRU INSPEKTORAT KABUPATEN BARRU Menimbang: Mengingat ; BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BARRU NOMOR 61 TANUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BARRU BUPATI BARRU, bahwa untuk menindaklanjuti pasal 60 Peraturan Pemerintat Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, perlu menetapkan Peraturan Bupati Barra tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkunge 2 Pemerintah Kabupatea Barr 1, Uncang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I! di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahen Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822) ; 2. Uncang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Repudulik Indonesia Nomor 4286}; 3, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan |Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran N Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Unéang-Undang Nomor 23 ‘Tahun 2014 tentang Pemerintahar Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587, sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Unéang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pertibahan 6. y 10. ii. kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerinrah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerehn (Lembaren Negara Republi Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73); Peraturen Pemerintch Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republils Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republil indonesia Nomor 4890); Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2016 Nomor 114); Peraturan Daerah Kabupaten Barra Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok —-Pengelolaan. Keuangan Daerah Kabupaten Rarru (Lembaran Daerah Kabupaten Barru Tahun 2008 Nomor 29, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Barr Nomor 6); Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 6 Tahun 201( centang Reneana Pembangunan J ngka Panjang Warrat Kabupaten Darra Tahun 2005-2025 (Lembaran Dacral Kabupaten Sarru Tahun 2010 Nomor 51, Tambaaan Lembaran Daerah Kabupaten Barry Namor 8); Peraturan Daerah Kabupaten Barra Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Barru Tahun 2016 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Barru Nomor 36); .Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Barru Tahun 2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Barru Nomor 37); MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN BUPATI BARRU TENTANG PEDOMAN Dalam Peraturan Bupati Barru i 1 2 PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BARRU BABL KETENTUAN UMUM Pasal 1 i yang dimaksud dengan: Daerah adalah Kabupaten Barru Pemerinteh Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur pen nggara pemerinteh daerah yang memimpin pelaksanaan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Kepala Daerah adalah Bupati Barru Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD adalah lembega perwakilan rakyat dacrah yang berkedudukan sebagai wisul penyelenggara pemerintah daerah Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat SPIP adalah proses yang integral pada tindakar dan kegialan yang dilakuken secara terus-menerus oleh pimpinan can seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapé iujuan penyelenggeraar pemerinahan daerah, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset daerah dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, yang diselenggarakan secara menyeluruh, terhadap proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pencatatan, monitoring dan pengawasan sampai dengan pelaporan den pertanggungjawaban penyelenggaraanpemerintahan di lingkungan Pemerintah Daerah; Sekretaris Daerak adalah Koordinator Penyelenggaraan SPIP baik pada tingkat entitas maupun tingkat aktivitas yang bertanggung jawab langsung Bupati Barru; Badan Perencanaan dan Pembangunan adalah satuan kerja perangkat daerah yang bertindak sebagai Pelaksana Harian Penyelenggaraan SPIP di tingkat entitas pemerintah daerah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dacrah; 8. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah Penanggung jawah Penyelenggaraan SPIP pada tinglcat entitas SKPD, tingkat program lintas, tingkat kegiatan tematik, segiatan pelayanan, dan kegiatan dalam dokumen anggaran, 9. Inspektorat adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Bupati Darru; 10, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, yang sckmiutnya lisingsat BPKP, adalah aparat pengawasan intern pemeriniah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden yang bertindak sebagai instansi Pembina SPIP; 11. Penyelenggaraan SPIP Tingkat entitas adalah penyelenggaraan SPIP pada tinglcatan Pemerintah Daerah atau SKPD atau unit mandiri yang meli aspek strategis yang menjadi tanggung jawab Bupali Sarria dan aspek organisasional yang bersifat manajerial yang menjadi tanggung jawab eselon I, Ul dan [V atau eselon mandiri. 12, Penyelenggaraan SPIP tingkat aktivitas adalah penyelenggaraan SPIP pada tingkatan aktivitas yang berkaitan dengan aspek operasional/tingkat operasional, 13,Intrastruktur pengendalian acalah kebijakan, prosedur, standar, dan pedeman, serta alat pengendalian lainnya yang dirancang dan harus dilaksanakan oleh pimpinan diberbagai tingkatan manajemen dan seluruh pegawai untuk mengantisipasi berbagai resiko yang teridentifikasi dalam rangka mencapai tujuan instansi baik pada tingkal entitas maupun tingkat aktivitas. BAB II PEDOMAN PENEYELENGGARAAN SPIP Pasal 2 (1) Peraturan ini dipergunakan sebagai acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyelenggarakan SPIP di lingkungon Pemerintah Kabupaten Barru (2) Pedoman Penyelenggaraan SPIP di lingkungan Pemerintah Kabupaten Barru adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (1) (3) (a) Pasal 3 Bupati Barra menciptakan dan memelihe va lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif bagi penyclenggaraan SPIP di lingkungan pemerintah daerah. Kepala SKPD wajib menyelenggarakan SPIP di lingkungannya masing- masing sesuai tanapan yang telah ditetapken dengan berpedomen pada peraturan ini. Pasal 4 Kepala SKPD yang menyelenggaraan SPIP sesuai dengan pedoman dalam peraturan ini akan mendapatkan penghargaan sesuai ketentuan yang berlaku. epala SKPD waji> mengoperasionalisasikan Rencana Tindal Pengendalian {RTP} dan mengintegrasikan penyelenggaraan SPIP secara langsung ke d Kepala SKPD yang lalai atau tidak menyelenggarakan SPIP sesuai dengan am pros manajemen di berbagai tingkatan. pedoman dalam peraturan ini akan mendapatkan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku Bentuk penghargaan dan sanksi yang diberikan atas penyelenggaraan SPIP oleh SKPD ditetapkan kemudian oleh Bupati Barru. Pasal 5 Sosialisasi dan diseminasi Peraturan Bupati Barru ini kepada seluruh pejabat struktural SKPD serta pegawai dilaksanakan oleh Selretaris Daerah. Untuk penerapan awal Peraturan Bupati Barru ini, Bupati Barru dapat meminta pendampingan dari BPKP sela‘cu instansi Pembina SPIP. BAB IIL PENUTUP Pasal 6 Peraturan Bupati Barru ini mulai beriaku pada tanggal diuncangkannya Agar setinp oreng mengetahuinya dan memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati Barru ini dengan penempatannya dalam Berita Daeral Kabupaten Barr Ditetapkan di Barru pada jpnggal 42,.Deember 2017 |ARRU, SUARDI SALEH Diundangkan di Barru pada tanggal, Desember 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BARRU, NASRUDDIN ABDUL MUTTALIB BERITA DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2017 NOMOR 62 LAMPIRAN PERATURAN BUPAT! BARRU Nomor Tanggal BAB! SAMBARAN UMUM, TAHAPAN, SERTA KEBIJAK AN DAN STRATEGI PENYELENGGARAAN SPIP A. Gambaran Umum SPIP 1, Latar Belakang Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintan (SPIP) di lingkungan Pemerintah Daerah morupakan kewajiban yang harus dilaksenakan oleh Bupati dan seluruh Kepala SKPD sesuai | Jndang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara padomen Penyelenggaraan SPIP dibagi atas beberepa tahapan kegiatan, se.ak tehap persiapan tahap pelaksanaan, sampai dengan tahap pelaporan. Setiap tahepan penyelenggarean SPIP yang dialur dalam pedoman ini mengacu pada Peraluran Pemerintah Nomor 6C Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intem Pemerintah gan Peraturan Kepaia BPKP Nomar PER-1326/K/LB/2009 tentang Pedomen Teknis Penyelenagaraan Sistom Pengendalian Intern Pemerintah, 2, Pengertian SPIP Pengeriian SPIP sesuai dengan PP Nomor 69 Tahun 2008 adalah proses yang integral pada kegiaten den tindakan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinen dan selurih pegawai untuk memberikan keyakinan memadai a tercapainya twjuan orjanisasi melalui kegiatan yang efektit can efisien, keandaian pelaporan keuangar, oengamenen aset negara, serta ketaatan terhadap oeraturan perundang-undangan. 3. Tujuan SPIP Tuuan SPIP adaleh memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui a. Kegiatan yang efextif dan efisien » Laporan keuargar yang dapat diandalkan c. Pangamanan aset negara, a Ketaaten terhadag peraturan serundang-undangan + . Unsur Unsur SPIP SPIP terdiri alas lima unsur, yaitu Lingkungan pengendalian Penilaian risiko Kegiatan pengendalian. Informasi dan komunikasi Pemantauan pengendalian intern wanes 5. Prinsip Umum Penyelenggaraan SPIP Terdapat beberapa orirsip umum dalam penyelenggaraan SPIP, yaitu: a. SPIP sebagai proses yang integral dan menyatu dengan instansi_ pemerintah daerah dan satuen sere di lingkungannya serta kegiatan secara terus menerus. b. SPIP dipengeruni o'eh manusia c. SPIP memberikan kayakinan yang memadai, bukan keyakinan yang mutlak. 6 Pengembangkan SIP harus memperhatikan manfaal-biaya pengembangan SPIP. sifat keshususan cesain penyelenggeraen SPIP, dan keterbatasan kompetensi audio” internal dalem menguatkan penyelenggaraan SPIP Ruang Lingkup Penyelenggaraan SPIP Ruang lingkup penyelenggarean SPIP adalat: a. Tingkat e Melipuli entitas Pemerintah Kota dan SKPD di lingkungan pemerintah daerah. 1) Entitas Pemerintah Daerah Penyslenggaraar) SPIP di tingkat entitas pemerintah daerah bertujuan untuk mempberikan keyakinan yang memadai atas pencapaian tujuan dan sasaran pemerintah daerah sesuai dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD 2) Entitas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Penyelenggaraa’) SPIP d) tingkat entitas SKPD bertujuan untuk memberikan keyakinen yang memadai.atas pencapaian tujuan dan sasaran SKPD sesuai dokumen Reneana Stratecis (Renstra) b. Tingkat aktivitas Meliputi program lintas, program SKPD, kegiatan tertentu yang versifat tematik, kegiatan pelayanen, dan seluruh kegiatan yang tercantum calam dokumen anggaran pada masing-masing SKPD. 1) Program Lintas Penyelenggaraan SPIP di tingkat aktivites program lintas bertujuan untuk memberiken keyakinan yang memadai atas pencapaian tujuan program lintas sesuai dokumen Rencana Pembangunan Jangxa Menengah Daerah (RPJMD) Program |intas misalnya adalah Program Ketahanan Pangan dan Kerjasama Penyediaan Infrastruktur. Penyelenggaraan Program lintas melibatkan beberapa SKPD, bahkan pemerintah daerah \zinnya, dimana Bupati_ mendelegasikan kewenangannys dengan menunjuk SKPD ‘ertentu sebagai koordinator untuk keberhasilan percapaian tujuen program lintas lersebut. SKPD Koordinator program lintas bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan melaporkan pelaksanaan kegiatannya kepaca Bupat melalui Sekrataris Daerah 2) Program SKPD Penyelenggaraa1 SPIP ci tingkat aktivitas program SKPD bertujuan untuk memberixan kevakinan yang memedai atas pencapaian tujuan program di masing-masing SKPD sesuai dokumen Rencana Strategis (Renstra) dalam rangke mencapai sasaran strategis dalam dekumen Rencana Strategis. Penyelenggaraan program SKPD merupakan tanggung jawab Kepala SKPD yang didelegasixan kepada kepala bidang yang menanganinya. Kepala bidang yang menangan: program tersebut bertanggurg jaweb langsung kepada Kepala SKPD dan melaporkan pelaksenaan program di baweh kendalinya kepada Kepala SKPD 3) Kegiatan Tertentu Bersifat Tematik Penyelenggaraen SPIP ci tingkat aktivitas pada kegiatan-kegiatan tertentu yang bersifat tematik bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai atas pencapaian tuuan atas pelaksanaan kegiatan-kegialan tertentu yang diselenggarakan oleh pemerintam daerah Kegiatan-kegiatan yang bersifat 2 te k misainye kegiatan penerinaan calon PNS, kegiatan pengadaen barar dan jasa, k jatan pengelolaan piutang daerah, kegiatan pengelclaan barang mili daevah (BM), kegiatan pengelolaen utang daerah, dan lainnya Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan tematik dapat melibatkan beberapa SKFD. namun koordinater berada pada SKPD tertentu. Misainya, kegiatan pengelolean BMD melibatkar\ seluruh SKPD yang ada di pemerintah daerah, namun penyiapan kebijekan, koordinasi, dan pembinaannya berada pada PPKD telah yang mendapatkan delegasi wewenang dari Bupati selaku Pejabat Pamegang Kekuasaan Pencelolaan Keuangan Daerah. Kepala SKPD yang melaksanakan kegiatan bersife: tematik bertanggung jawab langsung kepada Bupati can melaporkan pelaxsangan kegiatannya kepada Bupati melalui Sekretaris Daeran. 4) Kegiatan Pelayanan Penyelenggaraar: SPIP di tingka: aktivites kegiatan pelayanan bertujvan untuk memberikay) kevakinan yang memadai alas pencapaian tujuan kegatan pelayanan Keg atan-kegiatan yang bersifal_pelayanan misalnya kegatan pelayanan xesenatan di Puskesmas atau RSUD dan kegiatan pelayanan perizinan. Kegiatan yang bersifat pelayanan umumnya melibatkar seluruh bagian/bidang di SKPD atau unit kerja, atau SKPD lainnya yang tarkait SKPD dapat mengembangkan SPIP sampai dengan kegiatan pelayanan di intemal SKPD, seperti pelayaran began kepegawaian, pelayanan bagian keuangan, pelayanan bagian umum dan perlengkepan, dan sebaginya 5) Kegiatan Dalam Dokumen Anggaran lenggaraan SPIP di tingkat aktivitas pada kegiatan sebagaimane tertuang cokumer) anggaran bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai atas pancapaian tujuan kegietan-kegiatan dalam dakumen anggaran pada program terkait dalam rangka mencapai sasaran strategis dalam dekumen Rencana Strategis. B. TAHAPAN PENYELENGGARAAN SPIP Penyelenggaraan SPIP terdiri atas tiga tanepan, yaitu tanap_persiapan, pelaksanaan, den pelaporan. Penyelenggaraan SPIP sesuai tehapan tersebut dila

You might also like