You are on page 1of 43
al PEMERINTAH KOTA MAKASSAR © DINAS PEKERJAAN UMUM SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PROGRAM + PENATAAN BANGUNAN GEDUNG KEGIATAN + PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG DI WILAYAH DAERAH KABUPATEN/KOTA, PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) DAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG SUB PERENCANAAN, PEMBANGUNAN, KEGIATAN PENGAWASAN, DAN PEMANFAATAN BANGUNAN GEDUNG DAERAH KABUPATEN/KOTA. PEKERJAAN PEMBANGUNAN KANTOR ~~ LURAH CAMBAYA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2021 A. PENDAHULUAN . Latar Belakang Pelaksanaan pelayanan publik pada tingkat pemerintah kelurahan merupakan uujung tombak dalam pelayanan prima pada masyarakat. Pemberian pelayanan kepada masyarakat menjadi salah satu aspek paling penting di dalam pelaksanaan fungsi pemerintahan dimana pemerintah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik ‘sebagai implikasi dari fungsi aparatur negara Hal tersebut menjadi permasalahan di Kelurahan Cambaya disebabkan belum adanya Kantor Lurah yang memadai, representatif dan dapat mengakomodir dengan baik selurun kegiatan yang ada. Oleh karena itu perlu segera dibangun Kantor Lurah Cambaya dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut di atas Pada tahap pelaksanaan pembangunan fisik di lapangan diserahkan kepada pihak ketiga, yaitu Kontraktor pelaksana pekerjaan. Kontraktor Pelaksana akan melakukan pelaksanaan pekerjaan fisik yang menyangkut beberapa aspek mutu, volume, waktu dan biaya. Disamping itu juga bertanggungjawab atas semua kegiatan selama pelaksanaan berlangsung. Secara kontraktual, Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab pada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Maksud dan Tujuan a. Maksud Maksud dari pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Kantor Lurah ‘Cambaya ini sesuai dengan apa yang telah direncanakan dari sisi kualitas, volume, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan lapangan serta penyelesaian kelengkapan pembangunan b. Tujuan Tujuan dari pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Kantor Lurah Cambaya untuk menyediakan wadahitempat sebagai salah satu sarana pelayanan Masyarakat di Kelurahan Cambaya Target/Sasaran ‘Sasaran kegiatan adalah terbangunnya Kantor Lurah Cambayé Nama Organisasi Pengadaan Barang Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan jasa konstruksi Pembangunan Kantor Lurah Cambaya: Nama Instansi Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar 4. Nama PA It. HM, HAMKA, M.Si Nip : 19650417 199203 1 012 2. NamaPPK : ZUHAELSIZUBIR, ST, MT Nip 19770707 200212 2011 Alamat Kantor JI. Urip Sumoharjo No. 8 Makassar ‘Sumber Dana dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) a) Sumber Dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) TA. 2021 b) Total Pagu Rp. 1.800.001.500.- (Satu Milyar Delapan Ratus Juta Seribu Lima Ratus Ribu Rupiah) ¢) Total Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp. 1.755.155.87,- (Satu Milyar Tujuh Ratus Lima Puluh Lima Juta Seratus Lima Puluh Lima Ribu Lima Ratus Lima Puluh Tujuh Rupiah.-) d. Untuk evaluasi kewajaran harga penawaran di bawah 80% dari HPS, upah pekerja menggunakan UMK Kota Makassar Tahun 2021, dengan sistem kerja waktu hari kerja 6 hari. Upah pekerja perhari adalah UMK/2S har 6. Jangka Waktu Pelaksanaan dan Pemeliharaan Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan konstruksi adalah 120 (Seratus dua puluh) hari kalender, dengan masa pemeliharaan pekerjaan 6 (enam) bulan. TIME SCHEDULE KANTOR LURAH CAMBAYA ee 7 —— 1 | posaansar wel [rem a | u [asnfunl sao [pasa ape or et ee al Gl at | at al [reson mone sas am alu aa ‘0 [psu ears 80K wee ist ol vo | romawn ns NT Ra Pa sx [a Talal 1 | Paani row ee Pa Sia ial sel | pean rorya roan a al [remo sara ae T ii a | PaeuwnRuvene s al tT 1 | rasan ua Ts [aisha [reas am [a ri i [rasan is [ un ee SPESIFIKAS| TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MAKASSAR TAHUN ANGGARAN 2021 SPESIFIKAS| : A. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR BAHAN 1. Pasir BANGUNAN Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir KONSTRUKSI harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 %, 2. Tanah timbunan harus terdiri dari bahan tanah berpasir atau padas yang memenuhi persyaratan dan harus memiliki sifat tertentu tergantung dari maksud penggunaannya B. PEKERJAAN PONDAS! DAN BETON BERTULANG 4, Pekerjaan Pondasi a) Batu Kali Batu kali umumnya ukurannya tidak beraturan. Batu katt mempunyai Kekerasan yang tebit keras dari bate pondasi sejenis, serta tidak gampang rapuh apabila terpendam atau terexpose udara iuar. b) Poer Beton, Ukuran pondasi poer yang digunakan adalah (P4.120x120x25) Mutu Beton > K-250 (f = 21,7 Mp) 2. PEKERJAAN BETON BERTULANG a) Semen Portland (PC) * Digunakan PortlandCement Tipe | menurut NI - 8 tahun 1972 dan memenuhi S - 400 menurut Standar Cement Portland yang disyaratkan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972). * Tidak diperkenankan menggunakan semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zaksebagai bahan campuran. + Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman, b) Agregat (Pasir, kerikil atau batu pecah) + Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI 1971 * Untuk Beton mutu fo'= 21.7 Mpa (K-250) dan fc'= 26.04 Mpa (K-300) mengunakan material kerikil c) qd) beton batu pecah (Split) * Penumpukan material kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang tepat. * Untuk bahan agregat (halus dan kasar) dapat dipakai agregat alami atau buatan asal memenuhi syarat menurut PBI-1971 + Bila dianggap perlu, dapat dilakukan pengujian butiran dengan memperhatikan persyaratan PUBI- 1982. * Agregat halus harus bersih, keras dan berbutir tajam, bebas dari lumpur, gumpalan tanah/lumpur, bahan organik lainnya yang dapat mengurangi atau merusakkan mutu beton. * Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian-bagian yang halus, mudah pecah, keropos, tipis atau panjang-panjang, bebas dari bahan-bahan organik atau dari substansi yang merusak, Air Air yang digunakan haus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan- bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan, Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum Besi beton. Besi beton yang digunakan adalah besi beton polos (@ 14, @ 12 dan @ 10) dan behel @8. Diameter besi yang digunakan harus sesuai dengan gambar kerja dan mendapat persetujuan dari Konsultan pengawas. Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya, jika besi tulangan yang diorder tidak ada label spesifikasi dari pabrik maka harus dilakukan Uji Tarik, biaya ditanggung kontraktor. Bahan campuran tambahan (additive) ‘* Pemakaian bahan tambahan kimiawi (concrete admixture), kecuali yang disebutkan tegas di dalam RKS dan gambar harus mendapat izin tertulis dari Konsultan Pengawas. Untuk itu kontraktor diharuskan mengajukan permohonan tertulis dengan menyertakan analisa kimiawinya dan bukti pemakaian di Indonesia selama 5 tahun terakhir. Bahan campuran tambahan beton yang dipakai harus sesuai dengan iklim tropis, khususnya daerah tepi pantai dan memenuhi persyaratan ASTM C-494 jenis B dan D sekaligus sebagai pengurang air adukan dan penunda pengerasan awal. ‘* Penggunaan additive harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik, Pemakaian additive ini tidak boleh menyebabkan dikuranginya volume semen dalam adukan. * Bahan tambahan yang mempercepat pengerasan awal sama sekali tidak boleh dipakai, sedangkan untuk beton kedap air dibawah tanah tidak boleh mempergunakan waterproofer yang mengandung garam. f) Bekisting, Cetakan atau Acuan * Bahan bekisting / cetakan harus sedemikian rupa menghasikan muka beton yang rata. Untuk itu digunakan cetakan dari Plywood 9 mm, diperkuat dengan rangka-rangka penyangga, penyokong dll, sehingga_mampu mendukung beton sampai selesai proses ikatan beton. * Bekisting harus mampu pula untuk menahan getaran- getaran vibrator dan kejutan gaya-gaya lain tanpa berubah bentuk. » Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan gambar dan sama disemua tempat untuk bentuk dan ukuran yang dikehendaki sama * Steiger cetakan beton dari kayu balok atau pipa- pipa baja atau bambu. Untuk penggunaan bambu sebagai steiger, harus diperhatikan_konstruksi pemasangannya untuk menghindari pelendutan, yang dapat mengakibatkan perubahan dimensi beton. ‘* Untuk pemakaian bekisting lebih dari satu kali, wajib dilakukan pemeriksaan kwalitas bekisting sebelum digunakan kembali, dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. 9) Selimut beton Penepatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian- bagian konstruksi, apabila tidak ditentukan didalam gambar rencana, maka tebal selimut beton untuk satu sisi pada masing-masing konstruksi adalah sebagai berikut : Kepala tiang (poer) 4 om Balok sloof 4 cm Balok 4cm Kolom 4 cm Pelat beton 3om h) Mutu beton Mutu beton yang digunakan untuk pekerjaan struktur adalah, fc’ = 21,7 Mpa(K-250). Sebelum dilaksanakanya pekerjaan beton harus ada perhitungan mix disain untuk komposisi campuran mutu beton yang akan dipakai sebagai pedoman untuk pekerjaan beton tersebut. i) Bondek Berat lapisan galvanis 2-22 (220 gr/m2), lebar efektif 1000 mm, tinggi gelombang 50 mm. Panjang max. 12 meter, disesuaikan dengan panjang pengangkut. i) Wiremesh Wire berstandar SNI. Jenis yang digunakan adalah we. k) Lain Pada bagian beton yang ada pekerjaan lanjutannya harus dibuatkan stek besi sepanjang 40 x diameter besi atau menurut petunjuk direksi (pengawas Lapangan) C. PEKERJAAN DINDING DAN LANTAI 4. Dinding Bata Merah a) Bata merah / Batu Merah Bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila direndam air. b) Pasir Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 % ©) Semen dan Air Untuk persyaratan kedua bahan _tersebut, mengikuti persyaratan yang telah digariskan pada pasal beton bertulang, dimana semen yang digunakan merk Tonasa 2. Pekerjaan Plesteran Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah dijelaskan dalam pasal beton bertulang 3. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI a) Pasir Urug b) Keramik 60 x 60 cm untuk lantai ruang dalam, tangga, meja pantry & teras ©) Keramik 30 x 30 cm untuk we/km 4. PEKERJAAN PELAPIS DINDING a) Keramik 30 x 60 cm untuk dinding KMMWC. b) Aluminium Composit Panel (ACP) 4 mm dengan menggunakan rangka Hollow 40.40.2 mm fin. cat meni untuk fasad depan. D. PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU/JENDELA DAN RAILING c 2. Kusen Pintu/Jendela Aluminium dipakai ukuran 4” dengan mutu yang baik. Kaca yang dipakai adalah kaca polos tebal 5 mm. Penempatannya sesuai dengan gambar bestek . Komponen lain-lain meliputi Engsel Pintu &Jendela, Kait Angin, Grendel Jendela, Handle Pintu, dan Kunci Pintu Tanam, dilapis bahan pelindung aluminium untuk menghindari noda bekas percikan adukan semen Pekerjaan railing tangga menggunakan besi hollow 40.40.2 mm. E. PEKERJAAN ATAP, PLAFOND DAN LESPLANK a Pekerjaan Atap a) Pekerjaan rangka kuda-kuda menggunakan rangka baja ringan b) Penutup Atap dipergunakan material Zincalume / Spandek, ketebalan = 0.35 mm TRS, double coating. Bersertifikat SNI dan sertifikat ISO Pekerjaan Plafond a) Untuk penutup plafond ruangan secara umum, digunakan bahan Kalsiboard ex. Jayaboard t. 4 mm untuk luar ruangan dan Accoustic Ceiling Panel 60 x 120 cm untuk dalam ruangan. b) Rangka plafond dari besi hollow 40.40.2 yang kualitas terbaik, ¢) Simcoat interior, untuk penyambungan panel kalsiboard digunakan merk A-plus 4) Kain Tape Plaster Kalsiboard yang berkwalitas bagus 3. Pekerjaan Lisplank menggunakan GRC t. 30 cm. F. PEKERJAAN PENGECATAN Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, berikut : a) Scimcoat interior dan eksterior. b) Cat Plafond ¢) Cat Tembok baru dan lama G. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK / ELEKTRIKAL 1, Persyaratan umum bahan a) Jenis kabel : NYY, NYM, dan lain-lain sesuai gambar rencana. b) Pipa Conduit dan Fitting ex. Clipsal ©) Seluruh pengkabelan untuk penerangan, stop kontak dan fan dilaksanakan dalam pipa dan fitting- fitting High Impact Conduit PVC untuk dalam bangunan kecuali untuk feeder dan NYY tanpa pipa. Untuk di halaman terpasang dalam trench atau tertanam dalam tanah. 4) Sparing pipa menggunakan pipa galvanis yang ukurannya disesuaikan dengan material yang akan dipasang. e) Penyambungan dari jalur instalasi ke armature lampu menggunakan pipa flexible jenis PVC f) Semua teknik pelaksanaan yaitu percabangan, pembelokan, pengetapan dan sebagainya harus menggunakan fitting-fiting yang sesuai yaitu socket, 2, Syarat syarat dasar a) Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti bukan barang bekas atau hasil perbaikan. b) Material atau peralatan harus —mempunyai kapasitas atau rating yang cukup ©) Harus sesuai dengan spesifikasi/persyaratan d) Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah minimum. e) Kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih besar dari yang diminta dengan syarat : ) Tidak boleh menyebabkan sistem menjadi lebih sulit. 9) Tidak menyebabkan pertambahan bahan. h) Tidak meminta pertambahan ruang i) Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya. }) Tidak menurunkan mutu. 3. Syarat syarat fisik a) Semua bahan atau peralatan dari kualifikasi atau tipe yang sama, diminta merek atau dibuat oleh pabrik yang sama b) Dalam setiap hal, suatu bagian atau suku-suku cadang dari peralatan yang jumlahnya jelas ditentukan, maka jumlah tersebut harus tetap lengkap setiap kali peralatan tersebut diperlukan, sehingga merupakan unit yang lengkap. ©) Apabila suatu bahan atau peralatan disebutkan pabrik pembuatnya atau mereknya, hal ini dimaksud untuk mengikat mutu, tipe perencanaan dan karakteristik H. PEKERJAAN UTILITAS . Bahan - bahan yang digunakan sebagai berikut a) Kloset Duduk Jet Washer ex Toto b) Jet Washer ex. Toto, ©) Washtafel ) Kran A\ir Bersih dengan kualitas yang baik dan dipersyaratkan, ) Floordrain yang terbuat dari besi dan kuningan dengan kualitas baik dan dipersyaratkan. f) Pipa-pipa jenis PVC dia 3/4” dan 4” Warna akan ditentukan kemudian dan pemasangan harus dengan persetujuan Konsultan Pengawas & Pemberi Tugas Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah didapatkan di pasaran, kecuali bila ditentukan lain. ‘Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik.Barang yang dipakai adalah dari produk baru yang telah disyaratkan dalam uraian dan syarat-syarat dalam buku ini Kontraktor wajib melampirkan faktur pembelian dan asal-usul barang pada setiap transaksi apabila diperlukan. Untuk septitank dipergunakan adalah Bio Septic vol.2000 ltr yang tersimpan dalam sebuah ruang berdinding dan bertutup beton. Untuk pembuatan Bak Kontrol uk.60x60 cm plat penutup adalah plat beton t = 10 cm dan mutu beton k-250, |. PEKERJAAN PAGAR DAN HALAMAN 1. Pekerjaan pagar menggunakan besi hollow padat dengan bentuk yang sempurna dan kwalitas yang baik serta bebas karat. 2. Pekerjaan Jembatan beton bertulang : beton K250 3. Pekerjaan Kanstin, dimensi : 15x20 cm kualitas baik 4. Pekerjaan Rabat Beton tebal 15 cm kualitas baik 5. Pekerjaan Paving Block dengan spesifikasi ~ Tebal : 8 cm - Warna : Natural - Bahan : setara Beton K 300 J. PEKERJAAN LAIN-LAIN 1. Pekerjaan Backdrop dan Papan Nama kantor, menggunakan Aluminium Composite Panel (ACP) setara SEVEN. Panel ketebalan 4.0 mm, panel aluminium komposit yang terdiri dari inti Polietilen diapit dua kulit paduan aluminium peraluman — 100 (ALMg1-NS41), dengan spesifikasi : OPNOARON 1 12. 13, Aluminium kulit : 0.3 mm Tingkat Magnesium : ALLOY 3003 Mechanical Properties : tensile strength 130 Nimm* 0.2% bukti stress 90 N/mm? Elongasi 5.65 jadi 10% Modulud Elastisitas 70.000 Nimm? Getaran rata — rata udara — rygi transmisi suara dan noise Dampinf R-5 dB (DIN 4109) Kekakuan (E x!) : 0.240 kNm2/m Berat panel : 5.5 kg/m? Warnalglos : Grafik warna dengan approx 30% Gloss menurut Gardner. Warna —ditentukan kemudian Hasil Pengujian; No| Jenis Uji | Satuan | Metoda | Hasil Uji Uji ASTM 1. | Koefisien [mimPC | D696 | 2,808 x 10> pemuaian 2 | Suhu "| De4e 96,70 Difleksi dibawah beban 3._| Kuat Lentur | MPa 0790 91,02 4.| Modulus | MPa | D790 | 858x107 Elastisitas L Lentur_ 5. | Ketahanan | MPa | D732 29,86 Geser Tusukan 6 | KuatLekat | N/mm | D903 444 |__180° 7. | Kuat Tarik |" MPa | D638 38,84 8. | Kilappada | % D523 | 40 (semi sudut Gloss) geometri 60° | - 9. | Kekerasan | 8H | 03363 | Tahan, Pensil Tidak | Tergores. 10.| Kelenturan | - D522_| Tidak Retak Lapisan Pada pada Permukaan Diameter | mandrel < | 3.2mm 11.| Ketahanan | W/mil | D968 62,5 aus 14, Backdrop menggunakan Dimensi rangka di sesuaikan dengan Gambar rangka metal stud. Perencanaan, 15. Braket siku dengan kwalitas terbaik 16. Dynabolt dengan kwalitas terbaik . PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR Untuk pekerjaan pembersinan akhir semua sampah sisa material pekerjaan dibuang dan dibersihkan hingga gedung bias langsung digunakan, termasuk noda-noda yang penempel pada kaca jendela maupun pintu, noda bekas cat yg menempel pada lantai harus dibersihkan. 2. SPESIFIKASI : A. PERALATAN UNTUK PEKERJAAN BETON PERALATAN 1. Molen KONSTRUKS! Mesin ini digunakan untuk membantu proses aduk DAN semen, dengan menggunakan alat ini hasi! adukan PERALATAN semen akan lebih merata. BANGUNAN 2. Dump Truk yang digunakan adalah kondisi yang layak jalan atau beroperasi agar mobilisasi material berjalan lancar. B. PERALATAN UNTUK PEKERJAAN DINDING DAN LANTAI 1. Scaffolding digunakan sebagai alat bantu pekerjaan yang lebih tinggi. 2.Mesin Pemotong (gurinda) dipergunakan _ untuk memotong keramik sesuai ukuran yang diinginkan N] Jenis | Kapa | Kepemilik | Kondisi ° sitas) | an Jumla h 7| Molen 50 kg/ | Milik7 Baik | 2unit | _Sewa 3/ Dump Truk [4m3/ | Milik/ Baik | 2unit | _Sewa 4 | Mesin 4) Milik/ Baik Pemotong | inchi/ | Sewa (gurinda) | 4 unit Peralatan Pendukung : N] Jenis | Kapa | Kepemilik | Kondisi ° sitas/ an Jumla h 1| Scaffolding | 10 Milik7 Baik Set Sewa 3. SPESIFIKASI PROSES KEGIATAN A.PENJELASAN UMUM KEGIATAN Dalam melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor perlu memahami dan menghayati dengan sebaiknya seluruh item pekerjaan yaitu Gambar Kerja, rencana kerja dan Syarat- syarat Teknis seperti diuraikan dalam buku ini. Di dalam hal terdapat ketidakjelasan, perbedaan atau kesimpang siuran informasi di dalam pelaksanaan, _kontraktor wajib mengadakan pertemuan dengan Direksi Pelaksanaan untuk mendapatkan penjelasan pelaksanaan B.LINGKUP PEKERJAAN DAN LOKASI 1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan alah Pembangunan Kantor Lurah Cambaya Kota Makassar 2. Lingkup pekerjaan melaksanakan pekerjaan, yaitu: Pekerjaan Persiapan Biaya Penerapan SMKK Pekerjaan Tanah dan Pasir Pekerjaan Pondasi dan Beton Bertulang Pekerjaan Dinding dan Lantai Pekerjaan Kusen, Daun Pintu/Jendela dan Railing Pekerjaan Atap, Plafond dan Lesplank Pekerjaan Pengecatan Pekerjaan Mekanikal Elektrikal Pekerjaan Utilitas Pekerjaan Pagar dan Halaman Pekerjaan Lain-Lain cet se>~pa0cm C.MEMULAI KERJA Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah tanggal SPMK, Pihak Kontrator Pelaksana harus sudah memulai melaksanakan pekerjaan fisik secara nyata di lapangan. Sebelum pelaksanaan dimaksud, Kontrator Pelaksana harus memberitahukan kepada Pihak pertama secara tertulis, D. MOBILISAS! 1. Transportasi peralatan kerja sesuai daftar alat-alat dan barang- barang yang diajukan dalam penawaran, dari tempat pembuatannya (pabrik) ke lokasi dimana akan digunakan 2. Pembuatan kantor Kontraktor Pelaksana, gudang dan lain-lain dilokasi pekerjaan untuk keperluan pekerjaan 3. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak pemberitahuan memulai kerja, kontraktor/Kontrator Pelaksana harus menyerahkan program mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan untuk disetujui. E. RENCANA KERJA 1. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, kontraktor/Kontrator Pelaksana wajib + membuat rencana kerja pelaksanaan dari bagian-bagian pekejaan berupa BarChart dan S-Curve Bahan dan tenaga kerja 2.Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebin dahulu dari Direksi Pekerjaan, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah Surat Keputusan Penunjukan (SPK) diterima Kontraktor/ Kontrator Pelaksana. 3. Kontraktor/Kontrator Pelaksana wajib_ memberikan salinan rencana keja rangkap 4 kepada Direksi Pekerjaan, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada dinding ruang kerja Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti_ dengan — grafik kemajuan/prestasi kerja 4. Kontraktor harus selalu dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal rencana Kerja tersebut di atas. 5. Direksi Pekerjaan akan menilai prestasi pekerjaan berdasarkan rencana kerja tersebut. F. TENAGA KERJA Kontraktor (Pelaksana) harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan- bahan, peralatan berikut alat Bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan serta mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan-bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa_pelaksanaan beriangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempura sampai dengan diserah terimakan pekerjaan tersebut kepada Direksi Pekerjaan 1. TENAGA PELAKSANA LAPANGAN DAN TENAGA TERAMPIL Tenaga pelaksana lapangan dan tenaga terampil yang memadai dan berpengalaman dengan jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan 2. PERALATAN Menyediakan alat-alat Bantu, seperti mesin las, alat- alat bor, alat-alat pengangkat dan pengangkut serta peralatan lain yang benarbenar diperlukan dalam pelaksanaan Pekerjaan ini 3. PENYEDIAAN DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA Tenaga Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor selama masa pekerjaan. Penggunaan diesel untu pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas petunjuk Direksi Pekerjaan. G. LAPORAN 1. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian mengenai segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan/pekejaan, baik —teknis__ maupun Administratif 2. Dalam pembuatan Laporan tersebut, _pihak Kontraktor/Kontrator Pelaksana harus memberikan data-data yang diperlukan menurut data dan keadaan sebenamya 3. Pengawas Lapangan juga harus membuat Laporan mingguan dan Laporan bulanan secara rutin 4, Laporan-laporan tersebut diatas, harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan untuk bahan monitoring dan proses pembayaran pekerjaan |. PENJELASAN SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 1. Bila terdapat gambar yang tidak sesuai dengan Rencana kerja dan Syarat syarat, maka harus dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan dan selanjutnya akan dibahas bersama untuk ditentukan solusinya. 2. Untuk revisi-revisi pada lokasi, dan detail gambar mungkin akan dilakukan didalam waktu Pelaksanaan Pekerjaan. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasinya 3. Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di lapangan yang harus dibuat oleh Kontraktor berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan dilapangan. Kontraktor membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum terangkum lengkap dalam Gambar Dokumen Kontrak maupun diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. . KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA 1. Kontraktor harus menjamin bahwa tempat kerja selalu tersedia cukup air minum bagi para pekerja. 2. Kontraktor harus menjamin pemeliharaan kesehatan di tempat pekerjaan, —pencegahan dan pemberantasan penyakit dan —_ menyediakan perlengkapan P3K yang cukup. Peti obat-obatan untuk P3K juga disediakan dan bila terjadi kecelakaan akibat kurang sempurna peralatan dan kelalaian, menjadi tanggung jawab kontraktor dalam arti kata yang luas. 3. Kontraktor dilarang mempekerjakan pekerja yang sedang sakit 4. Kontraktor harus mengambil tindakan-tindakan pencegahan yang perlu dan berusaha dengan sebaik- baiknya untuk menjaga jangan sampai_ timbul kerusakan atau pelanggaran hukum, oleh atau diantara para pekerja atau Sub-Kontraktor dan memelihara keamanan, melindungi para penghuni dan barang milik disekitar tempat pekerjaan. Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang _berlaku dalam bidang pemeliharaan Kesehatan pekerja, kontraktor harus bertindak sesuai dengan semua peraturan-peraturan dan hukum-hukum yang berlaku, Peraturan Pemerintahan setempat yang berkaitan dengan tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan. 5. Kontraktor harus menyediakan helm pengaman untuk semua pegawainya yang bertugas, tenaga kerja dan juga untuk pengawas pemberi tugas, dan itu menjadi tanggung jawab kontraktor untuk meyakini bahwa peraturan -peraturan keselamatan, _termasuk memakai alat pengaman lainnya yang diperlukan. 6. Kontraktor harus mengesahkan adanya cukup penjagaan di tempat pekerjaan untuk menghindari terjadinya pencurian-pencurian terutama pada waktu orang-orang yang bekerja._Kontraktorharus memelihara gudang-gudang, ruangan-ruangan untuk menyimpan bahan-bahan dan alat-alat serta pintu pintu nya yang jika dipandang pertu diperkuat diperbaiki/dipasang kunci Untuk para penjaganya, kontraktor dapat mendirikan suatu tempat kediaman atas biaya kontraktor, dengan Perjanjian bahwa tempat tersebut dapat harus dibongkar setelah selesai _pekerjaan. Penjaga keamanan harus mendaftarkan diri kepada kantor seksi Polisi terdekat. 7. Kontraktor harus menjaga dan merawat semua harta benda milik orang lain atau pihak ke tiga disekitar lokasi pekerjaan 8, Untuk kepentingan pengamanan dalam halaman kerja kontraktor, harus diadakan penerangan-penerangan lampu pada tempat-tempat tertentu atas biaya kontraktor. 9. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan-bahan yang disimpan di dalam halaman pekerjaan baik terhadap bahaya pencurian maupun terhadap bahaya kebakaran, dan kerusakan yang disebabkan kurang sempuranya pengamanan. Kontraktor diharuskan menyediakan tabung tabung pemadam kebakaran di lokasi kerja dan tempat-tempat yang mudah terjadinya bahaya kebakaran 10. Kontraktor selama pelaksanaan harus menyediakan kotak obat — obatan lengkap dengan isinya untuk pertolongan Pertama Pada Kecelakaan 11. Kontraktor harus menempatkan petugas keamanan untuk menjaga keamanan proyek baik barang — barang milk Proyek, —-Kontraktor, maupun Direksi/Pengawas Lapangan J. JENIS PEKERJAAN DAN IDENTIFIKASI BAHAYA TINGKA No | PeNeeineny | IDENTIFIKAS! BAHAYA Ty RESIKO 7 | Manajemen | Terjadi luka akibat tertimpa 2 Penempatan | material |__| Material | 2 | Pekerjaan | Terjatuh akibat lubang 2 Pasang galian Galian Tanah 3 | Pek. Pondasi | -Terjatuh, terluka 2 -Tertimpa batu 3 | -Tangan dan kaki kena} 2 | bafimeetes [4 | Pek. Beton | -Terluka pada bagian tubuh 5 | (tangan kaki) saat | pengoperasian alat -Terjatuh saat pengecoran 3 5 | Pek. Dinding | -Tergelincir, terpleset , 3 & Plasteran | terjatuh dan terluka pada | saat plasteran [6 | Pek. Kusen | Terluka pada bagian tangan | 4 | | Pintu & tubuh saat pengoperasian Jendela alat 7 | Pek. Atap -Jatuh dari ketinggian oe dan Plafond | -Terluka pada bagian tubuh | 5. saat pengoperasian alat 8 | Pek. Lantai | Tergelincir, terluka pada 2 bagian tubuh saat pengoperasian alat 9 | Pekerjaan | Terjadi lecet ataupun luka |Pasangan _| terkena alat potong, palu, 4 | Rangka sekrup dil | Aluminium | Terbentur benda | berat/Tertimpa material . akibat proses penyusunan | rangka Tertusuk benda tajam 2 70 | Pencegahan | TerkenaCovid 19 Covid 19 di 3 Proyek Nilai Tingkat Resiko SPESIFIKASI METODE KONSTRUKSI 1 METODE PELAKSANA AN/ KERJA Pekerjaan Utama yang diuraikan dalam —Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini oz JENIS PEKERJAAN UTAMA A. ronmoogwpy PAS Pekerjaan Persiapan Biaya Penerapan SMKK Pekerjaan Tanah dan Pasir Pekerjaan Pondasi dan Beton Bertulang Pekerjaan Dinding dan Lantai Pekerjaan Kusen, Daun Pintu/Jendela dan Railing Pekerjaan Atap, Plafond dan Lesplank Pekerjaan Pengecatan Pekerjaan Mekanikal Elektrikal Pekerjaan Utilitas Pekerjaan Pagar dan Halaman Pekerjaan lain-lain PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan persiapan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan proyek konstruksi meliputi pekerjaan pembersihan lokasi, pengadaan papan _proyek, pekerjaan pembongkaran 2 unit bangunan dan pagar lama, pekerjaan gudang bahan dan _peralatan, pekerjaan pengukuran dan bowplank, pekerjaan pembuatan stegger perancah dari bambu, pengadaan air dan listrik kerja, dan uji mutu beton. . BIAYA PENERAPAN SMKK a) Penyiapan RKK berupa pembuatan dokumen rencana keselamatan _konstruksi, __ pembuatan prosedur dan instruksi kerja, serta penyiapan formulir. b) Sosialisai penerapan SMKK berupa pelatihan induksi K3 (safety induction) dan pengarahan K3. ¢) Adanya alat pelindung diri berupa topi pelindung (safety helmet), pelindung pemapasan dan mulut (masker), sarung tangan (safety gloves), dan sepatu keselamatan (safety shoes) d) Persiapan rambu petunjuk, rambu larangan, dan rambu peringatan. e) Kesediaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) - PEKERJAAN TANAH DAN PASIR a) Kedalaman galian tanah berdasarkan kedalaman elevasi rencana sesuai dengan gambar rencana dan penggunaan dari pekerjaan galian tersebut. b) Pekerjaan urugan dan timbungan kembali bekas galian atau lainnya pada lokasi yang ditentukan sesuai dengan yang tercantum dalam gambar, ©) Pekerjaan timbunan pasir di bawah pondasi, timbunan sirtu dan pasir di bawah lantai disesuaikan dengan kebutuhan yang tercantum dalam gambar. D. PEKERJAAN PONDASI DAN BETON BERTULANG a) Pekerjaan Pondasi Poerplat a) Penggalian tanah posisi pondasi poerplat yang berada pada kedalaman 150cm dari permukaan tanah. b) Lantai kerja pondasi poerplat dibuat setebal 5 cm, dengan dimensi 120 x 120 cm (selebar galian pondasi), dengan mutu beton K-250. ©) Pembesian pondasi poer plat dilakukan setelah lantai kerja mengering sempurna. d) Setelah itu dipasang bekisting samping dengan dimensi 120 x 120 om tebal 25cm, dan dilakukan pengecoran dengan mutu beton adalah, fc’ = 21,7 Mpa(K-250) b) Pekerjaan Pondasi Batu Kali a) Adukan untuk pekerjaan pasangan terdiri dari 1 semen dan 4 pasir berdasarkan perbandingan volume. Air yang dipergunakan untuk campuran harus bersih dari endapan lumpur dan unsur-unsur lain yang dapat mempengaruhi warna dan baunya, Air yang mengandung garam akibat pasang surut laut tidak boleh dipakai. Adukan harus dibuat dalam jumlah terbatas dan hanya untuk Penggunaan langsung. Adukan yang dalam 30 menit dibuat belum — dipergunakan, _harus. disingkirkan & tak boleh dipakai lagi b) Pasangan batu kali dilaksanakan dengan adukan 1 PC : 4 Ps. Pekerjaan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh hubungan yang menyatu. Batu-batu disusun sedemikian rupa, sehingga terdapat 3 bidang/muka mendapat perekat/fadukan. Pada waktu pemasangan batu kali, keadaan galian harus kering, dan apabila terdapat genangan air harus dipompa lebih dulu. c) PEKERJAAN BETON BERTULANG a) Lingkup pekerjaan Lingkup pekerjaan beton bertulang yaitu; - Pekerjaan struktur bawah, meliputi pekerjaan; pondasi Poer Plat, Pedestal, Pondasi beton, Sloof beton. Pekerjaan Struktur Atas, yang meliputi pembuatan kerangka bangunan dari beton bertulang dari dasar lantai sampai dengan atap termasuk segala bagian strukturnya, yang terdiri dari Kolom Kolom, Balok Balok, Plat Plat Lantai dengan struktur beton, sirip-sirip beton, dak-dak beton, tangga beton, Ringbalk beton serta konstruksi beton lainnya seperti yang tertera dalam gambar. b) Syarat-syarat umum Mutu beton yang dipakai beton fo’ 21.7 MPa atau k.250 dan baja tulangan yang dipakai adalah besi beton untuk pekerjaan_ sloef, kolom, seperti yang dijelaskan mengenai pekerjaan beton. Bekisting harus dipasang dengan kuat dan tepat pada posisi sesuai dengan gambar rencana Sloof harus dibuat lantai kerja dari beton tumbuk t= 5 om, Stek-stek kolom, harus distek setepat-tepatnya sebelum pengecoran beton dilaksanakan Harus dipethatikan sebelum memasang bekisting dan tulangan sloof, _pipa-pipa pembuangan air-kotor dan supply air bersih yang lewat dibawah sloof harus sudah terpasang pada posisi yang tepat. Syarat pelaksanaan Shop drawing : Perhitungan Konstruksi Sebelum melaksanakan pekerjaan__beton, Kontraktor diharuskan * Membuat shop drawing —_untuk mendapatkan persetujuan—Konsultan Pengawas. * Memeriksa gambar yang dibuat oleh Konsultan Perencana, jika _terdapat kesalahan yang membahayakan, kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas yang selanjutnya akan meneruskan kepada Konsultan Perencana. Sebelumada _kepastian mengenai kebenaran gambar tersebut, Kontraktor tidak diijinkanmelaksanakan bagian pekerjaan tersebut d) Campuran beton Untuk membuat 1 m3 beton mutu fe = 21,7 MPa (K 250), slump (12 + 2) cm, wic = 0,56 diperiukan bahan material : * Portland cement ; 384,000 kg Pasir Beton ; 692 kg * Kerikil (maksimum 30 mm) ;1039 kg © Air; 215 Liter Catatan : Bobot isi pasir = 1.400 kg/m3, Bobot isi kerikil = 1.350 kg/m3, Bukling factor pasir = 20 %. Perbandingan bahan tersebut dapat menghasilkan mutu beton mendekati rencana K sekian menyesuaikan kondisi_ bahan material dimana beton dibuat. ‘Sumber: SNI (standart nasional Indonesia) Beton harus dibentuk dari campuran semen Portland, pasir beton, kerikil dan air seperti ditentukan sebelumnya dengan perbandingan yang serasi dan diolah sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang tepat. Penakaran semen dan agregat (halus dan kasar), harus dengan kotak-kotak takaran yang sama volumenya. Banyaknya air untuk campuran beton ditentukan sedemikian rupa, sehingga mudah —dikerjakan_—_sesuai penggunaanya dan akan menghasilkan kepadatan beton yang tepat, kekedapan serta kekuatan yang dikehendaki. Semua pengadukan jenis beton harus menggunakan mesin pengaduk (beton molen) yang berkapasitas tidak kurang dari 360 liter. Pengaduk harus rata, sehingga wama dan kekentalannya sama setiap kali membuat adukan e) Penulangan Baja tulangan sebelum dipasang harus dibersihkan dari kotoran, karat lepas, serpih- serpih, minyak gemuk atau lapisan lainnya yang akan merusak atau mengurangi daya lekat pada beton. Baja tulangan harus dipotong dan dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera dalam gambar. Baja tulangan tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan Kembali dengan cara yang dapat merusak bahannya Baja tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat sesuai gambar rencana. Harus diusahakan, agar posisinya tidak berubah atau bergeser pada saat beton dipadatkan, Pada umumnya pengujian untuk besi tulangan dilakukan sesuai PBI-1971 yaitu mempunyai kekuatan leleh minimum 3600 kg/em2. Jika besi tulangan tersebut tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan, maka kelompok yang tidak memenuhi syarat tersebut harus disingkirkan dan tidak boleh digunakan. Floordeck merupakan bekisting untuk lantai yang tidak perlu dibongkar lagi dan secara struktur penampang floordeck dapat dihitung sebagai penulangan pelatnya, sehingga penulangannya dapat lebih ekonomi. Penggunaan Floordeck sesuai dengan spesifikasi teknis dari pabriknya secara umum perlu dipasang sebagai berikut: a. Floordeck sebaiknya dipasang ke arah rusuk-rusuknya yaitu ke bentang pendek b. Balok tumpuan Floordeck dipasang ke arah bentang panjang c. Pengaku balok tumpuan (balok gordeng 8/12 dan/atau Kaso 5/7) dipasang searah rusuk ke arah bentang pendek dengan jarak antar pengaku (JAP) maksimum 1,5 m' d. Jika diperiukan, dipasang 4 buah stoot di tengah- tengah bidang dengan jarak maksimum 1/3 bentangan masing-masing arahnya f) Pengecoran Sebelum dilakukan pengecoran, kontraktor harus mempersiapkan dengan sebaik-baiknya segala sesuatu yang berhubungan dengan pengecoran antara lain ; Meneliti kembali tulangan yang telah dikerjakan dan menyesuaikannya dengan gambar apabila terdapat kesalahan. Tulangan yang bengkok, ikatan-ikatan yang lepas atau berobah posisinya harus dibetulkan. Meneliti semua instalasi yang akan tertanam dalam beton, apakah sudah terfanam dengan _baik. Memberitahukan dahulukepada _konsultan Pengawas tentang pengecoran yang akan dilakukan. Jika tidak ada pemberitahuan tertulis atau persiapan pengecoran tidak disetujui, maka kontraktor dapat diperintahkan untuk menyingkirkan beton yang akan dicorkan tersebut. Beton harus dicorkan sedekat-dekatnya ke tujuan. Untuk pengecoran suatu unit atau bagian pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti, dan tidak boleh terputus tanpa persetujuan dari Konsultan Pengawas Pengecoran harus diselesaikan sebelum adukan mulai mengental yang dalam keadaan normal biasanya dalam waktu 30 menit. Tidak dijinkan mengecor pada waktu hujan turun, kecuali jika Kontraktor mengambil tindakan yang bisa mencegah kerusakan beton dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas - Adukan beton harus dipadatkan secara seksama, dengan menggunakan lat penggetar. Penggetaran harus dimulai pada saat adukan dituangkan dan dilanjutkan ‘sampai adukan berikutnya. Untuk melindungi beton yang baru dicor dari cahaya matahari, hujan atau angin sampai beton tersebut mengeras dengan baik dan untuk mencegah pengeringan yang terlalu cepat, harus dilakukan perawatan beton sebagai berikut: - Semua cetakan yang sudah diisi adukan beton, dibasahi sampai cetakan tersebut dibongkar. - Membasahi selama 14 hari terus menerus segera sesudah permukaan beton cukup keras. 9) Angkutan Beton - Cara dan alatalat yang digunakan untuk mengangkut beton harus sedemikian rupa sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa ke tempat pekerjaan, tanpa adanya kehilangan bahan yang bisa menyebabkan perobahan nilai slump. ~ Dalam hal ini, beton yang akan dicor harus diusahakan agar pengangkutan ketempat pengecoran sependek mungkin, sehingga pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan spesinya. — Beton lift digunakan untuk angkutan vertikal, sedang untuk alat angkut horizontal bisa menggunakan kereta dorong h) Persiapan Bekisting - Sebelum beton dituang konstruksi bekisting / cetakan harus diteliti untuk memastikan bahwa benar dalam letak, kokoh, rapat, tidak terjadi penurunan dan pengembangan pada saat beton dituang serta bersih dari segala benda yang tidak diinginkan dan kotoran kotoran. - Permukaan cetakan harus diberi minyak yang biasa diperdagangkan (form oil) untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan Pelaksanaan agar berhati-hati jangan terjadi kontak dengan besi yang dapat mengurangi daya lekat besi yang baru dituang, ~ Permukaan cetakan harus dibasahi dengan rata supaya tidak terjadi penyerapan air beton yang baru dituang. i) Pembongkaran Bekisting — Bekisting / Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Direksi Tidak dibenarkan untuk — membongkar bekisting, sebelum memcapai kekuatan sesuai PBI 1997 Bab 5 ayat 8 (hal 51), ~ Dengan persetujuan Direksi cetakan beton dapat dibongkar lebih awal asal benda uji yang kondisi perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah mencapai kekuatan 75 % dari kekuatan pada umur 28 hari. Segala ijin yang diberikan oleh Direktur sekali-kali tidak boleh menjadi bahan untuk mengurangi / membebaskan tanggung jawab Kontraktor dari adanya kerusakan-kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan tersebut, — Apabila pembongkaran bekisting menyebabkan sebagian pekerjaan_beton mendapat tekanan melebihi perhitungan, maka tidak dibenarkan untuk membongkar bekistingnya untuk jangka waktu selama keadaan itu berlangsung. Harus ditekankan disini bahwa tanggung jawab terhadap keamanan beton sepenuhnya ada dipihak kontraktor serta harus memenuhi peraturan mengenai pembongkaran bekisting didalam PBI 1997. — Kontraktor wajib memberitahukan Direksi pada waktu akan membongkar bekisting bagian-bagian pekerjaan beton yang penting serta mendapatkan persetujuan Direksi, tapi hal ini tidak mengurangi tanggung jawab atas hal tersebut. ~ Pembongkaran cetakan beton tersebut harus dilaksanakan dengan hati-hati sedemikan rupa sehingga tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton, tetap dihasilkan sudut- sudut tajan dan tidak pecah. - Bekas cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi yang terpendam dalam tanah harus dicabut dan —dibersihkan_—_sebelum dilaksanakan pengurugan tanah kemball i) Hasil Pengecoran dan Finishing Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rapih, bersih dan tanpa cacat, lurus dan tepat pada posisinya sesuai dengan gambar reneana. — Permukaan beton yang akan difinish dengan cat, diplester lagi dengan adukan 1:3, diberi plamur dan dicat. — Pengecatan dapat dilaksanakan _setelah Pengawas memeriksa — danmenyatakan persetujuannya k) Pengujian Beton ~ Semua pengujian beton harus sesuai dengan PBI - 1974 * Kekuatan tekan dari beton ditetapkan konsultan Pengawas dengan _silinder berukuran 15 x 30 cm atau kubus berukuran 15 x 15 cm, + Kontraktor harus menyediakan fasilitas guna keperluan guna pengujian yang representative, frekwensi —_pengujian ditetapkan ——konsultan —-- Pengawas berdasarkan tingkat_ pengecoran dan struktur. * Meskipun hasil pengujian kubus- kubus beton seperti diuraikan diatas memuaskan, konsultan Pengawas berhak menolak konstruksi beton yang cacat seperti berikut: © Konstruksi beton yang sangat keropos. © Bentuk dan posisi beton tidak sesuai dengan yang tidak ditunjukkan dalam gambar. © Konstruksi yang tidak tegak lurus atau rata, seperti yang direncanakan. © Nilai slump dari beton (pengujian kerucut slump) tidak boleh kurang dari 8 cm dan tidak melampaui 12 cm. d) PEKERJAAN FLOOR DECK Floordeck merupakan bekisting untuk lantai yang tidak perlu dibongkar lagi dan secara struktur penampang floordeck dapat dihitung sebagai penulangan pelatnya, sehingga penulangan-nya dapat lebih ekonomis. Penggunaan Floordeck sesuai dengan spesifikasi teknis dari pabriknya secara umum perlu di-pasang sebagai berikut: a) Floordeck sebaiknya dipasang ke arah rusuk- rusuknya yaitu ke bentang pendek b) Balok tumpuan Floordeck dipasang ke arah bentang panjang ©) Pengaku balok tumpuan (balok gordeng 8/12 dan/atau Kaso 5/7) dipasang searah rusuk ke arah bentang pendek dengan jarak antar pengaku (JAP) maksimum 1,5 m’ 4d) Jika diperlukan, dipasang 4 buah stoot di tengah- tengah bidang dengan jarak maksimum 1/3 bentangan masing-masing arahnya E, PEKERJAAN DINDING & LANTAI a) Pekerjaan Dinding a) Pelaksanaan ~ Sebelum dipasang bata merah harus dibasahi dulu dengan cara direndamkan dalam air hingga jenuh dan pada waktu dipasang tidak boleh ada genangan air pada permukaannya. Pasangan bata merah harus rapi, lurus dan sama tebal. ~ Pemasangan bata merah sedemikian rupa sehingga ketebalan aduk perekat harus sama setebal 1om. Siar-siar harus dikerok dengan kedalaman + ‘cm dengan rapikemudian disirami air untuk dilanjutkan dengan plesteran. ‘Semua pertemuan horizontal maupun vertical harus terisi dengan baik dan penuh. ~ Pasangan bata dibawah lantai atau terurug oleh tanah harus diberapen dengan aduk kedap air 1:2, ~ Untuk setiap dinding bata yang luasnya lebih dari 12m2 untuk dinding dalam dan luasnya dari 8m2 untuk dinding Ivar harus diberi kolom penguat beton (kolom praktis) dengan ukuran + 12x15 dengan tulangan 4x@ 12mm sengkang @8mm tiap jarak 15 cm dan ditambah balok penguat kearah horizontal. Selama pasangan dinding ini belum difinish, kontraktor wajib untuk memelihara dan menjaga dari kerusakan-kerusakan atau pengotoran bahan. Jika pada saat akan difinish terdapat kerusakan, kontraktor sampai _dinyatakan diterima oleh Konsultan pengawas. ~ Semua sambungan harus dikorek paling sedikit 0,5 om, agar finish dinding dapat melekat dengan baik. ~ Dalam pemasangan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu-waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu yang sesuai untuk perlindungan Dinding tembok harus dibasahi terus-menerus selama paling sedikit 7 (tujuh) hari setelah didirikan. Jenis adukan ~ Jenis adukan berikut harus dipakai sesuai dengan yang diinstruksikan dalam gambar atau dalam uraian dan syarat-syarat ini ‘+ Mt; Pas. tembok adukan (1 pe : % kp : 5 Pst) atau (1 pe: 4 Psr) ‘+ M2; Pasangan tembok trasraam 1 pe: 2 psr Semua pasangan bata merah dilaksanakan dengan adukan M1 dimulai dari ketinggian 20cm diatas lantai dasar maupun lantai atas dan untuk pasangan bata kedap air dilaksanakan dengan adukan M2 digunakan untuk daerah-daerah sebagai berikut: * Dinding Kamar mandi / WC setinggi 150 cm dari permukaan sloof beton * Dinding tertanam dalam tanah (diberapen sampai permukaan tanah). ~ Diusahakan aduk perekat dalam keadaan belum mengeras. Jarak waktu percampuran aduk perekat dengan pemasangan tidak lebih dari 30 menit terutama untuk aduk kedap air. - Adukan harus dicampur dalam alat tempat . meneapur yang telah disetujui atau dicampur dengan tangan di atas permukaan yang keras. Sangat dilarang memakai adukan yang sudah mulai_mengeras atau membutuhkan untuk dipakai lagi. b) Pekerjaan Plasteran a) Lingkup pekerjaan Bidang yang akan memerlukan plesteran dengan adukan 1pe: 3 ps digunakan untuk daerah-daerah sebagai berikut: - Pekerjaan plasteran dilaksanakan__setelah pasangan dinding bata cukup kering Proses plateran pada dinding bata yang masih basah membuat air terperangkap sehingga struktur dinding bisa menyebabkan dinding lembap. b) Detail pelaksanaan pekerjaan - Untuk pasangan bata sebelum diplester harus dibasahi dulu & siar-siarnya dikerok sedalam + tom. - Permukaan beton yang akan diplester harus dibersihkan dari sisa-sisa bekesting dan kemudian dikerek (scratch) terlebih dahulu atau diberi kamprotan adukan - Tebal minimal plesteran adalah 15mm dan tebal maximal 25mm. Untuk plesteran yang tebal lebih dari 25mm, harus diberi tulangan dari kawat ayam. Tebal total dinding % bata setelah diplester tidak lebih dari 1,5cm, sedangkan tebal total dinding bata tidak lebih dari 25cm. Pekerjaan plesteran—dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi pipa listrik untuk seluruh bangunan. Angker-angker yang pasang terhadap dinding yang bersinggungan dengan beton, harus dimasukan di dalam pondasi sambungan- sambungan dinding setelah dibersihkan dari kulit oxid besi, karet dan debu bangunan. Beton harus dikasarkan dengan alat yang sesuai pada sambungan vertical dengan dinding, agar adukan tembok dapat melekat. Kelembaban plesteran yang telah dicuci harus dijaga sehingga _pengeringan _berlangsung wajar, tidak terlalu tiba-tiba dengan cara membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari terik matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara cepat. Jika terjadi_keretakan—akibat pengeringan, maka bidang yang retak harus dibongkar dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterma olen pengawas atas tanggungan kontraktor. Dinding tembok harus dibasahi terus-menerus selama paling sedikit 7 (tujuh) hari setelah didirikan. Dalam pemasangan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu-waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu yang sesuai untuk perlindungan. 3. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI a) Persiapan Sebelum pekerjaan_lantai__dilaksanakan, kontraktor harus mengadakan persiapan yang baik terutama pemadatan pasir urugan yang menggunakan mesin stemper dengan baik permukaan yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup kering dan rata air. Harus disetujui oleh pengawas/direksi, baik kontrol rencana peil lantai yang diinginkan maupun leveling, Semua pasangan pipa-pipa, penanaman ke tanah, saluran-saluran dan sebagainya harus dilaksanakan dan diperiksa sebelum memulai memasang tegel. Cara mencampur adukan alas tersebut harus dicampur dalam tempat mencampur adukan yang telah disetujui atau dicampur dengan tangan di atas permukaan yang keras. Sangat dilarang memakai adukan yang sudah mulai mengeras atau membubukannya/ menghancurkannya untuk dipakai lagi - Permukaan dinding bata/beton harus diberi plester yang rata dulu, sebelum tegel keramik dipasang. b) Pelaksanaan - Kontraktor harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Lapangan pada saat menentukan awal pemasangan tegel. - Tegel yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, utuh, tidak retak dan cacat. - Sebelum dipasang keramik lantai agar direndam dalam air terlebih dahulu. - Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air. - Adukan semen kental untuk pemasangan keramik harus penuh, baik dipermukaan dasar maupun dibadan belakang keramik yang terpasang, yang sementara terpasang. - Perbandingan dan adukan dan ketebalan rata- rata dianjurkan adalah : untuk lantai pc ; 3ps dengan ketebalan rata-rata + 0,5 - 1,5 cm diatas lantai kerja. - Untuk pemasangan penutup lantai homogeneus tile, tidak diperkenankan untuk memberi nat. Toleransiny hanya < 1mm - Untuk pemasangan penutup lantai keramik selain homogeneus tile, lebar nat yang dianjurkan + 3 mm, - Pengisian nat dengan bahan grouting dilaksanakan paling sedikit 4 (empat) hari setelah pemasangan keramik/homogeneous tile mengering. Dioles dengan jari tangan atau dengan menggunakan bahan dari karet atau gabus misalnya ; potongan sandal jepit swallow agar permukaan menjadi mulus dan mengkilap dipandang mata. - Nat diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan dalam persyaratan bahan, warna sesuai dengan wama keramik yang dipasang - Apabila mutu dan cara pemasangan tersebut diatas tidak memenuhi mutu standard atau Percontohan yang sudah disepakati, maka direksi/pengawas wajib melakukan__perintah pembongkaran secara_tertulis kepada pelaksana kontraktor dilapangan - Tegel yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda hingga rapih dan bersih - Hasil pemasangan tegel harus dilindungi dari hal-hal yang dapat menimbulkan kerusakan atau cacat, bila hal ini terjadi sebelum penyerahan pekerjaan maka harus diperbaiki atas biaya Direksi Lapangan. ©) MemotongTegel 5. Sedapat mungkin pemotongan tegel harus dicegah dan tidak boleh pada ada potongan yang lebih kecil dari 0,5 ukuran tegel, kecuali jika tercantum dalam gambar. Pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati_tanpa pinggimya berigi-rigi atau kelihatan lapisannya 6. Apabila diperlukan pemotongan, _harus. menggunakan mesin pemotong keramik dan sudut tepinya digurinda hingga halus dan rata. Kusen, Daun Pintu/Jendela dan Railing F, PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU/JENDELA DAN RAILING a) Lingkup Pekerjaan a) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantulainya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan_ ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna, b) Pekerjaan pembuatan kusen aluminium meliputi seluruh detail yang digunakan dalam bangunanini yang ditunjukkandalam gambar & _petunjuk Direksi/Pengawas. ) Pekerjaan daun pintu & jendela dipasang pada seluruh detail dalam bangunan ini yang ditunjukkan dalam gambar/sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas. b) Syarat-syarat Pelaksanaan kusen pintuljendela Aluminium a) Pembuatan Kusen Aluminium harus mengikuti ketentuan dalam spesifikasi ini atau spesifikasi lainnya dan menurut —petunjuk — Konsultan Pengawas b) Dinding atau beton yang akan berhubungan dengan kusen aluminium harus terlebih dahulu diberi lapisan clear methacylate laquar atau dempul alastis agar kedap air. ) Profil aluminium yang berdekatan dengan tembok dan selesai dipasang agar diberi lapisan pelindung yang disetujui konsultan pengawas untuk melindungi permukaan aluminium agar tidak terkena percikan adukan atau benda lain dan mudah untuk dibersihkan dan tidak akan merusak bentuk asii permukaan aluminium tersebut. d) Profil aluminium yang digunakan harus dari profil yang dipilih dan tidak bengkok serta cacat lain yang merugikan. €) Pekerjaan pemasangan ini harus dilakukan oleh tukang yang ahli dalam bidangnya dan terlatih sehingga semua detail dan pertemuan runcing, halus, rata, bersih dari goresan-goresan, bidang permukaan rangka tersebut rata, lurus waterpas dan betul-betul tegak (vertikal) f) Seluruh rangka dapat merekat dengan baik pada dinding, dengan menggunakan sekrup dan fisher yang sesuai dan menurut petunjuk konsultan pengawas. g) Pemasangan jalusi alluminium maupun kaca harus mengikuti petunjuk — Konsultan Pengawas, Celah/alur untuk memasang kaca harus diberi sealantkaret agar kedap air sesudah kaca dipasang. G. PEKERJAAN ATAP, PLAFOND DAN LESPLANK a) Pekerjaan Atap a) Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan dan perlengkapan lain serta Pemasangan semua pekerjaan ranga atap dan penutup atap seperti yang tercantum dalam gambar dan sesuai petunjuk b) Syarat-syarat Pelaksanaan ~ Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab tethadap semua ukuran- ukuran yang tercantum pada gambar design. ~ Perhitungan detail dan sambungan dari bagian- bagian konstruksi kuda-kuda kayu yang tidak tercantum dalam gambar design harus dilengkapi oleh Kontraktor dan harus dinyatakan dalam gambar pelaksanaan, Untuk itu Kontraktor harus ~meminta _persetujuan Konsultan Pengawas / Direksi sebelum memulai pekerjaan tersebut, ~ Perubahan bahan atau perubahan detail berhubungan dengan alasan tertentu yang kuat dan dapat diterima, harus diajukan dan diusulkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan dari pengawas lapangan dan konsultan perencana, semua _perubahan- perubahan yang disetujui ini dapat dilaksanakan tanpa ada biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali untuk perubahan-perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurang. — Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan-kesalahan detailing. Ketinggian dasar kolom yang telah ditentukan dan ketinggian daerah lainnya untuk kedudukan kuda-kuda harus diukur dengan theodolit oleh Kontraktor dan disetujui oleh konsultan pengawas. ~ Pekerjaan perubahan dan atau pekerjaan tambahan lapangan pada waktu pemasangan yang diakibatkan oleh kekurang telitian atau kelalaian Kontraktor, harus diperbaiki dan dilaksanakan pemborong tanpa__diajukan sepekerjaan tambah/biaya. — Pemasangan penutup atap harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan pabrik. Setelah atap Spandek terpasang, susunannya harus rapi 2. Pekerjaan Plafond a) Persiapan = Sebelum dilaksanakan pemasangan plafond, pekerjaan lain yang berada di atasnya harus sudah terpasang seperti misalnya pipa-pipa, kabel dan lain-lain — Penyimpanan bahan rangka, penutup plafond dan material lain di tempat pekerjaan harus diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, kering dan tidak lembab serta tidak terkena cuaca langsung. ~ Semua batang profil untuk rangka plafond telah diseleksi dengan baik, lurus dan rata. Tidak ada bagian yang bengkok atau melengkung atau cacat-cacat lainnya. Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui terlebin dahulu oleh Konsultan Pengawas. ~ Kontraktor wajib membuat mock-up sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan sebelum pekerjaan mulai dipasang untuk mendapat persetujuan. b) Pelaksanaan ~ Lakukan pengukuran level ketinggian plafond yang diinginan sesuai dengan gambar perencanaan, Buat marking pada dinding sekeliling ruang yang akan dipasang plafond, dengan menggunakan benang, Setelah_—_diukur kerataannya dengan menggunaan _selang timbang atau waterpas ~ Perhatikan gambar perencanaan, khususnya Rencana Plafond untuk menentukan pola grid pemasangan panel plafond Untuk rangka plafond, gantung batang — batang main tee sepanjang ruangan, saling sejajar dengan jarak masing - masing 60 cm Kemudian pasang cross tee per 60cm. Begitu seterusnya sampai seluruh ruangan terpasang rangka. Agar rangka plafon tetap lurus dan rata, gantung rangka dengan rod drat per 1 main tee atau per 2 main tee, - Pasang panel Accoustical board secara perlahan pada masing grid rangka yang telah dipasang ~ Untuk pane! yang akan dipasangi lampu downlight, dilubangi terlebin dahulu sebelum dipasang — Untuk ruangan yang menggunakan Plafond Calsiboard, rangka menggunakan besi hollow galvanis 40.40.2 mm — Rangka dipasang dengan modul grid 60x120cm. ‘Agar rangka plafon tetap lurus dan rata, gantung rangka pada plat lantai atau balok beton terdekat dengan rod drat, atau kawat puti, — Pasang Calsiboard dengan sekrup mulai dari tepi dinding. Pertemuan Calsiboard diberi Kasa Kain dan ditutup compound / Comice, dan diamplas sampai permukaan rata dan halus. Semua pekerjaan plafond harus diperhatikan kembali setalah selesai, dirapikan bagian- bagian yang dirasa perlu H. PEKERJAAN PENGECATAN 4. Acian ~ Pekerjaan acian wajib dilaksanakan pada seluruh bidang dinding yang telah diplaster dan beton yang terekspose ~ Sebelum melakukan acian, plesteran harus kering Acian baru bisa dilakukan pada plesteran berumur dua sampai tiga minggu untuk dinding dalam ‘Sedangkan untuk dinding luar, umur plesteran bisa lebih cepat yaitu dua minggu ~ Sebelum melakukan acian, basahi dulu permukaan plesteran dengan air. Untuk menghindari agar acian tidak terlalu cepat kering. Semen putih atau white mortar sangat_/ membutuhkan air terutama saat proses hidrasi. Jika acian terlalu cepat kering, hasil acian akan mudah lunak dan permukaan acian akan berdebu. Untuk mendapatkan hasil yang baik, waktu yang dibutuhkan dari proses acian sampai dapat dipoles sekitar 20-30 menit, maka kelembapan plesteran cukup. Apabila kurang dari 20 menit berarti plesteran terlalu kering, dan apabila lebih dari 30 menit berarti plesteran terlalu lembap, — Tebal acian adalah 1-3 mm. Jika kurang dari 1 mm akan mengering terlalu cepat. Bila lapisan pertama kurang dari 1 mm maka sebelum lapis pertama tersebut kering harus dilakukan lapis berikutnya sampai minimal 1 mm. Untuk memperhalus dan rata permukaan dinding, khusus untuk interior dapat digunakan Scimcoat Cat Tembok/Plafond ~ Sebelum pengecatan dinding dimulai Kontraktor harus membuat contoh-contoh wama kepada Direksi Lapangan untuk disetujui ~ .Kontraktor harus melaksanakan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan pakai yang dijelaskan oleh pabrik pembuat cat. — Permukaan bidang yang akan dicat harus dibersihkan lebih dahulu dari segala kotoran, debu, minyak dan dan dibuat rata serta dalam keadaan kering dengan kadar air max. 15% ~ Pengecatan tembok disyaratkan menggunakan roller atau semprot texture pada tempat-tempat sesuai dengan gambar atau petunjuk Direksi Lapangan. — Lapisan pengecatan jenis vinyl acrylic emulsion harus mencapai minimal 2 (dua) kali, dilakukan pada dinding interior, jenis weather shield digunakan untuk dinding exterior sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatannya dan persetujuan Direksi Lapangan. ~ Plesteran harus diberi waktu secukupnya untuk mongering dan jangan dipulas (dicat) sampai permukaannya betul-betul kering (kadar lembab 8 %). Semua pekerjaan plesteran atau semen yang cacat harus dipotong dan diperbaiki dengan plesteran dari jenis yang sama. Retak-retak sedikit harus (retak rambut) ditambal dengn penambal keras dan tidak menyusut, retak- retak yang lebar harus dipotong dengan pinggir- pinggimya dan tambal dengan _ plesteran sekelilingnya. Sebelum permukaan plesteran diberi satu lapisan cat dasar yang tahan sekali, debu- debu yang menempel pada permukaannya harus dibersinkan dengan lap yang kering dan kasar lalu dilanjutkan dengan menyekannya memakai lap yang dibasahi dengan air bersih lalu dikeringkan. |. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL a) Peraturan Pemasangan Pemasangan instalasi pekerjaan listrik ini pada dasamya harus memenuhi _peraturan-peraturan sebagai berikut: - PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik) yang berlaku saat ini — PERDA (Peraturan Daerah) yang berlaku dan yang berkaitan dengan instalasi ini - Standar Nasional Indonedia (SNI) yang berlaku dan yang berkaitan dengan instalasi ini SLI (Standard Listrik Indonesia) yang berlaku. ~ Standar IEC dan Standar Internasional lainnya bagi hal-hal yang belum diatur dalam standar/peraturan diatas. — Standar Nasional Indonesia (SNI tentang Tata Cara Perencanaa Teknis Konversi Energi pada Bangunan Gedung b) Gambar-Gambar — Gambar-gambar rencana dan __persyaratan- persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya — Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan, sedangkan Pemasangan harus —dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan memperhatikan juga kemudahan service maintenance jika peralatan sudah dioperasikan. ©) Koordinasi — Kontrator Pelaksana instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan rekanan Jainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. ~ Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan instalasi yang lain. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi yang lain, maka semua akibatnya menjadi tanggung jawab Kontrator Pelaksana. Melakukan koordinator dengan pihak PLN dalam hal melakukan setting yang diperlukan dari peralatan pengaman agar tidak terjadi kesukaran dalam operationalnya nanti. 4) Testing dan Commissioning ~ Sebelum Testing dan Commissioning dilaksanakan Kontrator Pelaksana wajib mengajukan terlebih dahulu program testing dan Commissioning. — Kontrator Pelaksana harus melakukan semua testing dan pengukuran yang dianggap perlu dan atau yang diminta oleh Direksi untuk mengetahui apakah ckeseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua persyaratan yang diminta, - Semua bahan, perlengkapan dan instalasi lain yang diperlukan untuk + mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab Kontrator Pelaksana ~ Kontrator Pelaksana harus mengadakan test nyala selama 2 x 24 jam — Kontrator Pelaksana juga harus mengadakan routine test di site untuk peralatan dan instalasi yang dikerjakan. J. PEKERJAAN UTILITAS a) Persiapan a. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar. b. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada —_Perencana/ Konsultan Management Konstruksi. c. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan/berbedaan ditempat itu sebelum —kelainan —_tersebut diselesaikan, d, Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya e. Kontraktor waiib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik. b) Pekerjaan Kloset a. Kloset duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah setara TOTO ex dalam negeri. b. Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui Konsultan Pengawas. ¢. Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar, waterpass. Semua noda-noda haus dibersihkan, sambungan- sambungan pipa tidak boleh ada kebocoran- kebocoran. ©) Pekerjaan Keran a. Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair. Keran-keran tembok dipakai yang berleher panjang dan mempunyaai ring dudukan yang harus dipasang menempel pada dinding. b. Keran-keran yang dipasang dihalaman harus mempunyai ulir sink di ruang saji dan dapat disambung dengan pipa leher angsa (extention). ©. Stop keran yang dapat digunakandiameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu d. Keran-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu. d) Floor Drain a. Floor drain yang terbuat dari besi dan kuningan dengan kualitas yang baik yang dipersyaratkan. b. Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar untuk itu ¢. Floor drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui Konsultan Management Konstruksi d. Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus dilobangi dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor drain tersebut. K. PEKERJAAN SITE 1. Pekerjaan Persiapan a) Sebelum memulai pekerjaan, pihak pelaksana harus memastikan dan melakukan koordinasi dengan pengawas/MK tentang level permukaan paving, letak kanstin, pagar dan pintu-pintunya serta posisi jembatan beton penutup parit yang mengacu pada gambar rencana b) Jika terdapat perbedaan antara kondisi existing dan gambar rencana, maka pihak pelaksana harus meminta saran dari pengawas/MK untuk kemudian diputuskan jalan terbaik terhadap persoalan tersebut, c) Memasang benang level sebagai acuan pemasangan paving block. Pekerjaan Paving Block a. Kanstin dipasang sesuai gambar rencana sebagai batas pemasangan paving block dengan memperhatikan kondisi-kondisi aktual di lapangan, b. Terlebih dahulu dihamparkan pasir setebal 10-15 om dan dipadatkan secukupnya . Paving block dipasang satu persatu dengan rapih hingga mencakup seluruh permukaan yang telah ditentukan dalam perencanaan, d.Setelah selesai, pasir kembali dihamparkan secukupnya di atas permukaan paving untuk menutup celah nat di setiap pertemuan kepingan paving block. 3. Pekerjaan Pagar a. Pekerjaan pagar yang dipergunakan adalah besi hollow padat dengan bentuk yang sempurna dan kwalitas yang baik serta bebas karat. 4, Pekerjaan Jembatan Beton a.Membuat pondasi jembatan sesuai gambar rencana dengan beberapa penyesuaian lapangan jika dibutuhkan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan pihak pengawas/MK. b. Memasang mal dengan teliti dan menekankan pada kekuatan bekisting untuk menopang beban pengecoran. ©. Setelah memasang rangkaian pembesian, segera dilakukan pengecoran dengan mutu beton K-250 d. Memasang rambu-rambu pembatas agar bekas Pengecoran tetap aman hingga_proses pengeringan selesai pada waktunya. L. PEKERJAAN LAIN-LAIN 1. Pekerjaan Persiapan a) Langkah Awal pekerjaan cladding ACP, harus dipersiapkan hal-hal teknis dan non. teknis. Pekerjaan non teknis meliputi penentuan posisi pemasangan, penentuan grid rangka, dan metode pemasangan, dan MC-0. Sedangkan persiapan secara teknis meliputi mobilisasi demobilisasi alat, material dan pekerja, di samping itu kita juga harus mempersiapkan alat bantu untuk menunjang pekerjaan seperti scaffolding / steger. b) Untuk persiapan material harus benar-benar teliti, terutama dalam pengadaan material ACP jangan sampai salah dalam menentukan jumlah material yang dibutuhkan, termasuk kode warnanya. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir waste (buangan) yang banyak. 2. Pekerjaan Rangka a. Dalam pelaksanaan pekerjaan Rangka Cladding ACP, harus diperhatikan pekerjaan struktur rangka ini dengan baik dan teliti, sesuai gambar rencana dan kondisi bangunan pada saat akan dimulai pekerjaan Cladding. b. Untuk material modul rangka digunakan Hollow Besi Galvanis dengan ukuran 2x4cm dan 4x4cm, Ukuran 4x4om digunakan untuk tiang penyangga, dan ukuran 2x4om untuk ambangan. c. Untuk memperkuat dudukan Rangka Hollow digunakan Braket siku. Braket siku di potong per 10 cm - 20 om, kemudian diaplikasikan menggunakan dynabolt skrup pasang besar + fiser untuk yang menempel di dinding, dan untuk yang menempel di rangka dilas. d. Perakitan Rangka harus benar-benar akurat sesuai ukuran modul ACP menurut sepsifikasi dan gambar teknis yang ada. e. Ukuran lembaran ACP 122 x 244 om, jika dikurangi dengan bendingan untuk kupingan 2 cm tiap tepinya, maka panjang penampang efektif sekitar 118 om. Jadi untuk ukuran modul ACP 120 x 120 om, perakitan rangka nya menggunakan ukuran as 118 x 118 om. Pada posisi rangka seperti ini setelah ACP terpasang akan menyisakan jarak antar modul (nat) sekitar 1. cm untuk pemasangan skrup pada brasing ACP & rangka. 3. Pekerjaan Pemasangan ACP a. Lakukan pengukuran sesuai modul yang telah di tentukan. Modul di sesuaikan dengan rangka yang telah dibuat b. Alat yang digunakan untuk fabrikasi ACP ada berbagai jenis; hand router besar, hand router kecil, router cnc. ¢. Lakukan pemotongan atau pembuatan profil untuk bendingan —sesuai_ © dengan =—ukuran, apabilamenggunakan handrouter kecil ukuran di tambah 4,5 om sesuai as router nya. Contoh untuk membuat bendingan 2 cm maka ukuran untuk membuat profil menjadi 6,5 cm. d. Setelah modul ACP dibending kemudian tekuk bendingan tersebut agar kemudian di berikan braket aluminium, Braket nya bisa pakai spigot atau stiffener. Profil spigot yang berbentuk siku aluminium sedangkan stiffener profilnya seperti angka 2. Braket ini berfungsi untuk mengunci ACP pada rangka dengan sistem skrup. Banyak nya braket yang dipasang tergantung ukuran modul ACP, standamya untuk modul ukuran kotak 118 x 118 cukup pasang braket tiap tepinya 2 buah atas dan bawah, jadi total 1 modul menggunakan 8 braket. e. Proses selanjutnya pasang modul ACP tersebut pada rangka yang telah kita buat, menggunakanan skrup dari braket ke rangka. Di arankan pada pemasangan modul ACP menggunakan benang agar lurus dari ujung ke ujung nya. Juga harus diperhatikahan level tiap permukaan ACP sama rata.Untuk pemasangan ACP harus diperhatikan arah panah atau gambar yang ada pada proteksi sama arah nya . Pekerjaan Finishing Pekerjaan ini tahapan terakhir yang sangat menentukan juga dari segi estetika. Peralatan & material yangdibutuhkan antara lain a. Sealent sebaiknya menggunakan sealent netral, dan pili sesuai warna nat yang di sepaati oleh perencana dan pemberi tugas b. Backup / karet busa spon berfungsi untuk mengganjal dasar nat agar sealent tidak terlalu boros, pilin warna backup yang tidak terlalu mempengaruhi ke warna sealent, misalkan warna sealent nya putih sebaiknya menggunakan backupnya juga putih. Backup ini selain untuk mengganjal nat di pakai juga untuk menarik dan meratakan sealent. c. Lakban kertas fungsinya untuk membuat marking pada tepian nat agar sealent yang ditarik tidak meluberkemana-mana. Cara kerj - Sobek sedikit proteksi ACP yang ada pada tepian nat, - Ganjal dasar nat antar ACP dengan backup, - Pasang lakban kertas pada tiap tepian nat sebagai marking, - Kucurkan sealent pada celah permukaan nat yang telah diganjal backup tersebut, - Kemudian tarik dan ratakan sealent tersebut menggunakan tarikan backup usahakan satu tarikan agar hasil nya bagus, - Setelah permukaan sealent nya rata langsung copot lakban kertasnya sebelum sealentnya mongering, - Kemudian setelah yakin semuanya rapih pekerja bisa membuka proteksi ACP-nya. Usahakan setelah proteksi ACP dilepas jangan memegang lagi permukaan ACP karena akan terlihat kotor bekas tangan atau ceceran sealent. 5. Penutup a. Seluruh pekerjaan dipedomani Dokumen (Bestek) b. Sebelum dilaksanakan seluruh pekerjaan terlebih dahulu dikonsultasikan dengan pengawas Lapangan. c. Sebelum pekerjaan diserahterimakan, Pemborong harusmembersihkan sisa-sisa_ bangunan dan kotoran lainnya keluar lokasi. d. Walaupun dalam Bestek ini tidak lengkap tercantum satu per satu baik mengenai keur bahan-bahan dan lain-lain sebagainya, tetapi tercantum dalam Perpres No. 70 tahun 2012 tetangPenyelenggaraan © Jasa_—_Kontruksi, makapekerjaan tersebut harus dilaksanakan dan bukan merupakanpekerjaan tambah kurang. 5. SPESIFIKASI PEAGANA JABATAN wpa ; KONSTRUKSI Comers ——] (wanoors) [wanoor2) Daftar personil inti tenaga ahli/ teknis/ terampil minimal yang diperiukan untuk pelaksanaan pekerjaan: Jenis | Jumlah Pengalama [No | Keahlian | Tenaga | _Sertifikat keantian ey Daftar Personel Manajerial 1 | Pelaksana | 1 orang | SKT Pelaksana otha Bangunan Gedung! PekerjaanGedung (TA 022/TS 061) 2 | Petugas | 1 orang | Sertitkat k3 otha «3 ‘Daftar Personel Pelaksana Teknis 3. | Pelaksana | 1 orang | SKT Pelaksana othn | © | Lapangan Bangunan Gedung! | | sipi PekerjaanGedung (TA | | Arsitektur 022/Ts 051) 4 | Drafter ‘orang | Drafter othn 5 | Estimator | 1 orang | Estimator othn 6 | Tenaga | 1 orang | Administrasi othn Administra si ‘Makassar, 22 April 2021.

You might also like