Professional Documents
Culture Documents
192 PMK.010 2021per
192 PMK.010 2021per
KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
www.jdih.kemenkeu.go.id
-2-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TARIF
. CUKAI HASIL TEMBAKAU BERUPA SIGARET, CERUTU,
ROKOK DAUN ATAU KLOBOT, DAN TEMBAKAU IRIS.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 3 -
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Orang adalah orang pribadi atau badan hukum.
2. Pengusaha Pabrik adalah orang yang
mengusahakan pabrik.
3. Hasil Tembakau berupa Sigaret, Cerutu, Rokok
Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris selanjutnya
disebut Hasil Tembakau.
4. Sigaret adalah hasil tembakau yang dibuat dari
tembakau rajangan yang dibalut dengan kertas
dengan cara dilinting, untuk dipakai, tanpa
mengindahkan bahan pengganti atau bahan
pernbantu yang digunakan dalarn pembuatannya.
5. Sigaret Kretek Mesin yang selanjutnya disingkat
SKM adalah sigaret yang dalam pembuatannya
dicampur dengan cengkih, atau bagiannya, baik asli
rnaupun tiruan tanpa memperhatikan jurnlahnya
yang dalam pembuatannya mulai dari pelintingan,
pernasangan filter, pengemasannya dalam kemasan
untuk penjualan eceran, sampai dengan pelekatan
pita cukai, seluruhnya, atau sebagian menggunakan
mes1n.
6. Sigaret Putih Mesin yang selanjutnya disingkat SPM
adalah sigaret yang dalam pembuatannya tanpa
dicampuri dengan cengkih, kelembak, atau
kemenyan yang dalam pembuatannya mulai dari
pelintingan, pemasangan filter, pengemasannya
dalam kemasan untuk penjualan eceran, sampai
dengan pelekatan pita cukai, seluruhnya, atau
sebagian rnenggunakan mesin.
7. Sigaret Kretek Tangan yang selanjutnya disingkat
SKT adalah sigaret yang dalam pembuatannya
dicampur dengan cengkih, atau bagiannya, baik asli
maupun tiruan tanpa memperhatikan jumlahnya
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 4 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
(l
- 5 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 6 -
BAB II
PENGGOLONGAN PENGUSAHA PABRIK
Pasal 2
(1) Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau dikelompokkan
dalam golongan pengusaha berdasarkan masing-
masing jenis dan jumlah produksi Hasil Tembakau,
sesua1 dengan Batasan Jumlah Produksi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
(2) Penggolongan Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung
berdasarkan jumlah produksi Hasil Tembakau
untuk setiap jenis Hasil Tembakau sesuai dengan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 7 -
Pasal 3
(1) Dalam hal jumlah produksi Hasil Tembakau
se bagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dalam l
(satu) tahun takwim melebihi Batasan Jumlah
Produksi yang berlaku bagi golongan Pengusaha
Pabrik Hasil Tembakau yang bersangkutan,
Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau disesuaikan
penggolongannya oleh Kepala Kantor.
(2) Atas penyesuaian penggolongan Pengusaha Pabrik
Hasil Tembakau sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Kantor menerbitkan keputusan
penyesuaian golongan Pengusaha Pabrik Hasil
Tembakau.
Pasal4
(1) Dalam hal jumlah produksi Hasil Tembakau
se bagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dalam
1 (satu) tahun takwim kurang dari Batasan Jumlah
Produksi yang berlaku bagi golongan Pengusaha
Pabrik Hasil Tembakau, Pengusaha Pabrik Hasil
Ternbakau dapat meng~jukan permohonan
penurunan golongan Pengusaha Pabrik Hasil
Tembakau kepada Kepala Kantor.
(2) Penurunan golongan Pengusaha Pabrik Hasil
Tembakau sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
hanya diberikan untuk satu tingkat lebih rendah
dari golongan Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau
se belumnya.
(3) Permohonan penurunan golongan Pengusaha Pabrik
Hasil Tembakau sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diajukan paling lambat bulan Januari tahun
takwim berikutnya sebelum dokumen pemesanan
pita cukai pertama kali diajukan.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 8 -
BAB III
TARIF CUKAI DAN HARGA JUAL ECERAN
Pasal 5
(1) Tarif cukai Hasil Tembakau ditetapkan dengan
menggunakan jumlah dalam rupiah untuk setiap
satuan batang atau gram Hasil Tembakau.
(2) Besaran tarif cukai Hasil Tembakau sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1) didasarkan pada :
a. jenis Hasil Tembakau;
b. golongan pengusaha sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat ( 1); dan
c. Batasan Harga Jual Eceran per Batang atau
Gram.
Pasal 6
(1) Batasan Harga Jual Eceran per Batang atau Gram
dan tarif cukai per batang atau gram, untuk setiap
jenis Hasil Tembakau dari masing-masing golongan
www.jdih.kemenkeu.go.id
-9 -
Pasal7
Tarif cukai dan Batasan Barga Jual Eceran terendah per
batang atau gram untuk setiap jenis Basil Tembakau
yang diimpor tercantum dalam Lampiran HI yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 8
Harga Jual Eceran per batang atau gram untuk setiap
jenis Hasil Tembakau untuk tujuan ekspor ditetapkan
sama dengan Harga Jual Eceran per batang atau gram
untuk Hasil Tembakau dari jenis dan Merek Hasil
Tembakau yang sama, yang ditujukan untuk pemasaran
di dalam negeri.
Pasal 9
Harga Jual Eceran per kemasan penjualan eceran harus
dibulatkan ke atas dalam kelipatan Rp25,00 (dua puluh
lima rupiah).
Pasal 10
(1) Harga Jual Eceran Merek baru dari Pengusaha
Pabrik Hasil Tembakau atau Importir tidak boleh
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 10 -
Pasal 11
( 1) Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau Irnportir
tidak dapat menurunkan Ha.rga Jual Eceran yang
masih berlaku atas Merek Hasil Tembakau yang
dimilikinya.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berlaku juga bagi Pengusaha Pabrik Hasil
Tembakau yang mengalami penurunan golongan.
BAB IV
PENETAPAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU
Pasal 12
(1) Tarif cukai Hasil Tembakau sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (1) untuk masing-masing
Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau Importir
ditetapkan oleh Kepala Kantor dengan menerbitkan
keputusan mengenai penetapan tarif cukai Hasil
Ternbakau.
(2) Penetapan tarif cukai hasil ternbakau sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan keputusan
Kepala Kantor dalam rangka menjalankan
Peraturan Menteri 1m yang sifatnya administratif
fiskal dan bukan merupakan perlindungan
kepemilikan atas suatu Merek.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 11 -
Pasal 13
(1) Penetapan tarif cukai Hasil Tembakau sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12, dinyatakan tidak berlaku,
apabila selama lebih dari 6 (enam) bulan berturut-
turut Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau
Importir yang bersangkutan tidak pernah
merealisasikan:
a. pemesanan pita cukainya dengan
menggunakan dokumen pemesanan pita cukai;
atau
b. ekspor hasil tembakaunya dengan
menggunakan dokumen pem beri tah uan
pengeluaran barang kena cukai yang belum
dilunasi cukainya dari pabrik Hasil Tembakau
untuk tujuan ekspor.
(2) Untuk dapat menggunakan kembali penetapan tarif
cukai Hasil Tembakau yang dinyatakan tidak
berlaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau Importir
harus mengajukan kembali permohonan mengenai
penetapan tarif cukai sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(3) Permohonan mengenai penetapan tarif sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), selain harus sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, Juga
harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. tarif cukai Hasil Tembakau tidak boleh lebih
rendah dari yang pernah berlaku;
b. Harga Jual Eceran yang diberitahukan paling
sedikit sama dengan Harga Jual Eceran yang
pernah berlaku, dan tidak boleh lebih rendah
dari Harga Jual Eceran minimum yang dimiliki
dan masih berlaku untuk jenis Hasil Tembakau
yang sama dalam satuan batang atau gram
sebagaimana yang tercatat pada administrasi
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; dan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 12 -
Pasal 14
(1) Kepala Kantor dapat mencabut keputusan
penetapan tarif cukai Hasil Tembakau berdasarkan:
a. permohonan pencabutan penetapan tarif cukai
Hasil Tembakau oleh Pengusaha Pabrik atau
Importir;
b. putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap; atau
c. hasil penelitian lebih lanjut Kepala Kantor,
dalam hal:
1. desain kemasan yang bersangkutan
menyerupai desain kemasan milik
Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau
Importir lainnya yang telah terlebih
dahulu dimiliki oleh Pengusaha Pabrik
Hasil Tembakau atau Importir lainnya dan
tercatat pada administrasi Direktorat
J enderal Bea dan Cukai sehingga tidak
mudah untuk membedakannya;
2. Merek memiliki tulisan atau pelafalan
yang sama dengan Merek yang telah
terlebih dahulu dimiliki oleh Pengusaha
Pabrik Hasil Tembakau atau Importir
lainnya dan tercatat pada administrasi
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; atau
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 13 -
Pasal 15
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penetapan
tarif cukai Hasil Tembakau ditetapkan oleh Direktur
Jenderal.
BABV
PEMANTAUAN HARGA TRANSAKSI PASAR
Pasal 16
(1) Pejabat Bea dan Cukai melakukan pemantauan
Harga Transaksi Pasar di wilayah kerja masing-
masing pada periode pemantauan secara berkala.
(2) Pemantauan Harga Transaksi Pasar sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan dengan
membandingkan Harga Transaksi Pasar dengan
Harga Jual Eceran yang tercantum dalam pita cukai
Hasil Tembakau.
(3) Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) disampaikan kepada direktur pada
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang
melaksanakan tugas dan fungsi di bidang teknis
dan fasili tas cukai.
(4) Direktur pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang
teknis dan fasilitas cukai melakukan penelitian atas
hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3).
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 14 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 15 -
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 17
Pada saat Peraturan Menteri ini rnulai berlaku, Kepala
Kantor rnenetapkan kernbali tarif cukai dan rnulai
berlaku pada tanggal 1 Januari 2022, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. penetapan kernbali dilakukan dengan
rnernperhatikan tarif cukai yang masih berlaku
untuk jenis Hasil Tembakau, golongan Pengusaha
Pabrik Hasil Ternbakau, dan batasan Harga Jual
Eceran mm1mum, yang telah ditetapkan
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
198/PMK.010/2020 tentang Tarif Cukai Hasil
Tembakau;
b. tarif cukai yang ditetapkan kembali sesuai dengan
Larnpiran II dan Larnpiran HI yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini; dan
c. Harga Jual Eceran yang ditetapkan kernbali tidak
boleh lebih rendah dari Batasan Harga Jual Eceran
per Batang atau Gram yang rnasih berlaku dan
tidak boleh lebih rendah dari Batasan Harga Jual
Eceran minimum sebagaimana tercanturn dalarn
Lampiran II dan Lampiran III yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri inL
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 16 -
Pasal 18
Dalam rangka kegiatan pelayanan pita cukai dan
ekspor berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. penetapan tarif cukai yang dilaksanakan
berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 198/PMK.010/2020 tentang Tarif
Cukai Hasil Tembakau masih tetap berlaku untuk
dokumen pemesanan pita cukai dan dokumen
pemberitahuan pengeluaran barang kena cukai
yang belum dilunasi cukainya dari pabrik Hasil
Tembakau untuk tujuan ekspor sampai dengan 31
Desember 2021;
b. penetapan kembali sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 dapat digunakan untuk kegiatan
penyediaan pita cukai yang dilaksanakan setelah
diundangkannya Peraturan Menteri ini dengan tetap
memperhatikan ketentuan mengenai penyediaan
dan pemesanan pita cukai; dan
c. batas pelekatan pita cukai yang telah dipesan
sampai dengan tanggal 31 Desember 2021 dengan
tarif sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 198/PMK.010/2020
tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau dapat
dilekatkan paling lambat tanggal 1 Februari 2022.
Pasal 19
Ketentuan mengenai:
a. Batasan Jumlah Produksi tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;
b. Batasan Harga Jual Eceran per Batang atau Gram
dan tarif cukai per batang atau gram Hasil
Tembakau buatan dalam negeri tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; dan
c. Tarif cukai per batang atau gram dan Batasan
Harga Jual Eceran per Batang atau Gram terendah
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 17 -
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pqsal 20
Pada saat Peraturan Menteri m1 mulai berlaku,
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 198/PMK.010/2020
tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1474), dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 21
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 18 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 7 Desember 2021
ttd.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 20 Desember 2021
DIREKTUR JENDERAL
PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BENNY RIYANTO
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 19 -
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 192/PMK.010/2021
TENTANG
TARIF CUKAJ HASIL TEMBAKAU BERUPA SIGARET, CERUTU,
ROKOK DAUN ATAU KLOBOT, DAN TEMBAKAU IRIS
Pengusaha Pabrik
Nomor Batasan Jumlah Produksi
Jenis Golongan
Tanpa
'6. TIS Tan pa batasan jumlah produksi
Golongan
KLM atau Tanpa
7. Tan pa batasan jumlah produksi
KLB Golongan
Tanpa
8. CRT Tan pa batasan jumlah produksi
Golongan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 20 --
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 192/PMK.010/2021
TENTANG
TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU BERUPA SIGARET, CERUTU,
ROKOK DAUN ATAU KLOBOT, DAN TEMBAKAU IRIS
Golongan
pengusaha Tarif cukai per
No. Batasan harga jual eceran
pabrik hasil batang atau
Urut per batang atau gram
tembakau gram
Jenis Golongan
I Paling rendah Rp 1.905,00 Rp 985,00
1. SKM
II Paling rendah Rp 1.140,00 Rp 600,00
I Paling rendah Rp 2.005,00 Rp 1.065,00
2. SPM
II Paling rendah Rp 1.135,00 Rp 635,00
Lebih dari Rp 1.635,00 Rp 440,00
SKT I Paling rendah Rp 1.135,00
Rp 345,00
3. atau sampai dengan Rp 1.635,00
SPT II Paling rendah Rp 600,00 Rp 205,00
III Paling rendah Rp 505,00 Rp 115,00
4. SKTF
Tanpa
atau Paling rendah Rp 1. 905,00 Rp 985,00
Golongan
SPTF
Lebih dari Rp 275,00 Rp 30,00
Lebih dari Rp 180,00
Tanpa Rp 25,00
5. TIS sampai dengan Rp 275,00
Golongan
Paling rendah Rp 55,00
Rp 10,00
sampai dengan Rp 180,00
Tanpa
6. KLB Paling rendah Rp 290,00 Rp 30,00
Golongan
Tanpa
7. KLM Paling rendah Rp 200,00 Rp 25,00
Golongan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 21 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 22 -
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 192/PMK.010/4021
TENTANG
TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU BERUPA SIGARET, CERUTU,
ROKOK DAUN ATAU KLOBOT, DAN TEMBAKAU IRIS
www.jdih.kemenkeu.go.id