You are on page 1of 49
A. PENGERTIAN i 2 a rere Josan Akut (ISPA) yaltu demam (238°C) atay ca a ea tam ret. a mtemem amu lrncmet treet Orang dengan ISPA beral/pneumonia berat yang membutuhkan Poravatan a a ‘sakit dan tidak ada penyebab lain, — gambaran klinis yang meyak 2. Orsnig'Dalan Pomantauan (ODF ue yuan ao ee et pla/sekttonggerokarvatuk don dak ade ponyebab lin Bardesertan amborar kins yong moyekintan den pada 14 har erakhi saelum bu ‘gejala memilki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transis lak. b. Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tengearcenatek Jan paca’ het terri soSeurtmbul gojlo meri Fwvayat Kontak dengan kasusronmasi COV 3. QrangiTanpa Gejala (OTC), Sevoorang yong tek bergeela dan memitki isk tertlar da orang konfimasi COVIO-19 Orang tana geal (OTG) merupakan Kotak ert dengan kasus Konfrmasi COVIO-18 4 Kontera Seseorang yang molakukan Kontak fisk atau benda dalam ruangan atau beruniung (dalam radus 1 nator dengan kasus pasion delom perpawosan atau kovfman) alam 2 hart Sebatum KasusUimul ojala den hingge 14 Ra sellahkasustimbul gala. Yang trmasuc Kontak eal adel a Petuges Kesehatan yang memerisa, meravat, menganiar dan membersihkan ruangan sl kaj, Kole, pan, acara bear) dal 2 har sbelum k2gustbul gejala dan Fingga 14 hari setelah kasus timbul gejala. @. Orang yang. bepergian.bersema (radius 1 mole) dengan segsia jecis sla rr Fane tcl ga Sonuntoatenaaly Pasien yang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan tes positif melalui pemeriksaan PCR. ponyakit pernapasan sarpert) B. PENGELOMPOKAN COVID-19 Berdasarkan beratnya kasus, COVID-19 dibedakan atas beberapa kelompok yaitu ‘Tanga gojala Kondisi ini merupakan kondisi teringan. Pasien tidak ditemukan gejala. Ringanttidak berkomplikasi jen dengan infeksi saluran napas oleh virus. tidak.berkomplika: ‘Spesifik seperti demam, lemah, batuk (dengan atau tanpa produk sputum), anoreksia, malaise, ‘nyeri otot, sakit tenggorokan, sesak ringan, kongesti hidung, sakit kepala. Meskipun jarang, Pasien dapat denyan keluhan diare, mual atau muntah. Pasien usia tua dan immunocompromised gejala atipikal. © ‘SedangMadarat_ Pasien remaja atau dewasa dengan pneumonia tetapi tidakvada:tanda’pneumonia’beratdan tidak-membutuhkanssuplementasinoksigen atau anak-anak dengan pneumonia tidak berat dengan keluban.batuk atau sulitbernapas:disertainapas:cepats ‘2 ‘bimabel \% _BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN noure ‘Whatsapp : 081214117971 ‘Shope; nortapemana. EDUCA’ Instagram : @nonlaeducacenter @bimbelnonta.educa.center Scanned with CamScanner Paton Tema tau devasn dengan damn atau dalam pengawasan infoks! saluran ‘napasipneumonia, ditambah satu darl : frekuensi napas 2:d0x/menit, distress pernapasan brat, atau saturasi oksigen (SpO2),<93% pada udara kamar atau rasio PaOs/Fi02<300; Atou Pasien anak dengan batuk atau kesultan bernapas, itambah setidaknya salu dari berikut in: 1) Sianosis sentral atau Sp0%<90% 2) pasan berat. (seperti mendengkur, tarkan dinding dada yang berat) 3) Tanda pneumonia beratketidakmampuan menyusui atau minum, letargl-atau penurunan kesadaran, atau kejang, Tanda lain dari pneumonia yaity: tarkan dinding dada, takipnea:<2.bulan, 260x/merit; 2-41 bulan, 260x/menit, 1-5 tahun, 240x/menit;>5 tahu, 230z/menit 4) dengan gagalnapas, Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), syok sopsis 13 target Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang ai segala sia 3. Goals: Aksos Kespro, KB > 13 target Meryamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan perempuan (9 target) ) ‘ (Stanger) Goais.6.Sanitasi dan Ar Bersin > 8 target Menjamin ketersediaan dan pengeloiaan a serta antasi yang berkelanjutan bagi semua orang, Scanned with CamScanner (or racine H. 17 Goals SDGs 1. Mongakhir sogala bontuk kemskinan i manapun < Kemampuan pelayanan medik spesialis dan subspesialis, > Fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedkkit 4 spesialls dasar, 6 penunjang medik spesialis, 12 spesialis lain selain dasar, 13 subspesialls 2. Rumah Sakit unum kelas B ~> Kemampuan pelayanan medik spesialis dan subspesialis > Fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 spesialis dasar, 4 Penunjang medik spesialis, 8 spesialis lain selain dasar, 2 subspesialis dasar 3. Rumah Sakit umum kelas C > Kemampuan pelayanan medik spesialis > Fasiitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 spesialis dasar, dan 4 Penunjang medik spesialis 4. Rumah Sakit umum kelas D (kelas D, kelas D pratama) > Kemampuan pelayanan medik spesialis (kecuali kelas D pratama) > Fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikt 2 spesialis dasar F. KLASIFIKAS! RUMAH SAKIT KHUSUS 4. Rumah Sakit khusus kelas A 2. Rumah Sakit khusus kelas 8 3. Rumah Sakit khusus kelas C (hanya untuk Rumah Sakit khusus ibu dan anak) G. PENDIRIAN RUMAH SAKIT Rumah Sakit dapat didirikan olen Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atau swasta, 61 bimbet BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN noe 2S Whatsapp : 081214117971 ‘Shope: noritapermana EDUCACENTER Instagram: @nortaeducacenter _@bimbel.nonta.educa.conter Scanned with CamScanner . REGULASI mane AK MENULAR MATER! PENYAKIT TID 1. Permenkes RI Nomor 71 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak 2, Pemmenkes RI Nomar § Tahun 2017 tentang Rencana Aksi_ Nasional Penanggulangan Penyakit Tidak Menular tahun 2015-2019 PENGERTIAN ft van ti Penyakit Tidak Menular yang selanjutnya disingkat PTM adalah penyakit yang tidak bisa ditularkan dari orang ke orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis) Penanggulangan PTM adalah upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan Prevent tanpa mengabaikan aspek kuraif dan rehabiitaif serta palatf yang ditujukan Untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian yang dilaksanakan secara komprehensif,efektt, efisien, dan berkelanjutan, KELOMPOK PTM BERDASARKAN SISTEM DAN ORGAN TUBUH 1. Penyakit keganasan Penyakit endokrin, nutfisi, dan metabolik Penyakit sistem saraf Penyakit sistem periapasan Penyakit sistem sirkulasi Penyakit mata dan adnexa Penyakittelinga dan mastoid Penyakit kult dan jaringan subkutanius Penyakit sistem musculoskeletal dan jaringan penyambung 40. Penyakit sistem genitourinaria 11. Penyakit gangguan mental dan perlaku 12. Penyakit kelainan dareh dan gangguan pembentukan organ darah Kelompok PTM — tersebut tercantum dalam Klasifikasi Interiasional Penyakit (Intemational Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems) KRITERIA PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN PTI, Penyelenggaraan penanggulangan PTM diprioitaskan pada jenis PTM yang menjadi masalah Kesehatan masyarakat, dengan krteria 41. Tingginya angka kematian atau kecacatan 2. Tingginya angka kesakitan atau tingginya beban biaya pengobatan 3. Memilkifaktorrisiko yang dapat diubah KEGIATAN PENANGGULANGAN PTM Penyelenggaraan penanggulangan PTM melalui Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dilaksanakan dengan upaya pencegahan dan pengendalian 1. Pencegahan Pencegahan dittikberatkan pada pengendalian faktorrisiko PTM yang dapat dlubah, Faktorrisiko perilaku yang dapat diubah meliputi Merokok Kurang aktitas tisk Diet yang tidak sehat Konsumsi minuman beralkoho! Lingkungan yang tidak sehat Pencegahan dilaksanakan melalui promosi kesehatan, deteksi perlindungan khusus. ©oNoanen eaoge faktor risiko, an 68 BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN. NoRTT Whatsapp 081214117971 ‘Shopee = nortapermana EDUCACENTER Instagram: @nortaeducacenter @bmnbel.notta educa eonter Scanned with CamScanner { F 2. Pengendalian Pengendalian dilaksanakan melalui kegiatan penemuan dini kasus dan tata laksana din MANAJEMEN TERPADU PROGRAM P2PTM 1. Program deteks! din faktorrisiko PTM Posbindu a. Pengertian : upaya kesehalan borbasis masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan di pos pembinaan terpadu (Posbindu) b. Kegiatan —: Pengukuran tekanan darah, gula darah, indeks masa tubuh, Wawancara perilaku berisiko, Edukasi perilaku gaya hidup sehat 2. Program Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (GENTAS) a. Pengertian : suatu gerakan yang melibatkan masyarakat dalam rangka pencegahan obesitas sebagai faktor risiko PTM b. Kegiatan —: Pengukuran Indeks Massa Tubuh (BB,Lingkat perut dan TB), Wawancara perilaku berisiko, Edukasi perilaku gaya hidup sehat 3. Program Pelayanan Terpadu (PANDU) PTM ‘a. Pengertian _:kegiatan penemuan dan penanganan kasus PTM dan manajemen faktor risiko PTM di FKTP secara terpadu. b. Kegiatan : Perilaku merokok, Obesitas, TD >120/80 mmHg, gula darah sewaktu >200 mgidL, kolesterol, Wanita usia 30-50 tahun atau wanita yang pemah berhubunan seksual 4, Program Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di sekolah ‘a. Pengertian : suatu kegiatan pencegahan perilaku merokok pada warga sekolah b. Kegiatan —_: Penerapan KTR, Pembentukan satgas, Memenuhi 8 indikator penerapan KTR 5. Program layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM) a. Pengertian : adalah pemberian konseling kepada perokok untuk berhenti merokok di FKTP dan di sekolah b. Kegiatan _: Identifikasi klien, evaluasi dan metivasi, Penentuan pilihan terapi yang akan diberikan, Penyusunan rencana untuk menindaklanjuti yang sudah dilakukan 6. Program Deteksi Dini Kanker a. Pengertian : kegiatan deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim Pada wanita usia 30-50 tahun atau wanita yang pemah berhubungan seksual, yang dilakukan di FKTP b. Kegiatan —: Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS), Pemeriksaan Inpeksi Visual Asam Asetat (IVA) 7. Program Pengéndalian Thalasemia a. Pengertian : suatu gerakan skrining pada kelompok risiko thalasemia b. Kegiatan —_; Identifikasi populasi berisiko, Pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht, MCV dan hapus darah tepi) 8, Program Deteksi Dini dan Rujukan Kasus Katarak @. Pengertian : kegiatan pengukuran gangguan tajam penglhatan di UKBM dan FKTP b. Kegiatan Metode itung jari, Pemerksaan Tumbling-E di UKEM, Pemeriksaan gangguan tajam pengiihatan di FTP 9. Program Layanan Kesehatan Inklusi Disabilitas . Pengertian : Program layanan Kesehatan inklusi disabilitas merupakan pelayanan kesehatan inklusif bagi penyandang disabilitas ». Kegiatan —_: Advokasi dan sosialisasi kepada pemangku kepentingan dan « nakes, Peningkatan kapasitas petugas dan kader 69 Bitte HB BIBL nonta souen cenen avoanioana RITA ‘Whatsapp : 081214117971 ‘Shopee : noritapermana EDUCACENTER insiagram’ @nortaecucacerter @binbelonassieee cover Scanned with CamScanner MATER! PENYAKIT MENULAR . REGULAS! Permenkes RI Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular |. PENGERTIAN Penyakit menular adalah penyakit yang dapat menular ke manusia yang disebabkan oleh agen biologi, antara lain virus, bakter, jamur, dan parasit. Penanggulangan penyakit menular adalah upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif {dan preventf yang ditujukan untuk menurunkan dan menghilangkan angka kesakitan, kecacatan, Gan kematian, membatasi penularan, serta penyebaran penyakit agar tidak meluas antardaerah Frayeun antarnegara serta berpotensi menimbulkan kejadian luar blasawabah, . KELOMPOK PENYAKIT MENULAR Berdasarkan cara penuiarannya, penyakit menular dikelompokkan menjadi 4. Penyakit menular langsung 2. ,Penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit . PENYAKIT MENULAR LANGSUNG a i. Influensa © MERS-Cov q k. Meningitis ‘3. Infeksi Saluran Poncernaan cS |. Tuberkulosis t.Infeksi Menular Seksual a. Polio m, Hepatitis u. Infoksi HIV @. Campak n. Penyakit akibat pneumokokus _v,_Infeksi Saluran Pemnafasan f. Typhoid ©. Penyakit akibat rotavirus w. Kusta 9. Kolera PB Penyakit akibat_ Human x. Frambusla ho Rubella Papiloma Virus (HPV) i. Yellow fever a. Penyakit virus ebola a . Demam Berdarah © Chikungunya d.Filariasis dan Kecacingan ©. Schistosomiasis 1. Japanese Enchepaiitis, Q. Rabies A. Antraks i. Pes I. Toxoplasma k. Leptospirosis |. Flu Burung (Avian Influenza), dan m. West Nile KRITERIA PENETAPAN PROGRAM PENANGGULANGAN PRIORITAS NASIONAL ATAU DAERAH Femerintah alau pemerintah daerah dapat menetapkan program penanggulangan sebagai Prioritas nasional atau daeran dengan kriteria 4. Penyakit endemis lokal 2. Penyakit menular potensial wabah 3. Fatalitas yang ditimbulkan tinggilangka kematian tinggi 4. Memiliki dampak sosial, ekonomi, peltik, dan ketahanan yang luas, danvatau 5. _Menjadi sasaran reduksi, eliminasi, dan eradikasi global . TARGET PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR Berdasarken prevalensifejadian kesakitan dan karakterstik penyakit menular, target program enanggulangan penyakit menular meliputi 4. Reduksi 2. Eliminasi 3. Eradikasi UPAYA PENCEGANAN, PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN Upaya pencagahan, pengendalian, dan pemberantasan dalam penanggulangan penyakit menular dilakukan melalui kegiatan Promosi kesehatan ‘Surveilans kesehatan Pengendalian faktor risiko Penemuan kasus Pemberian kekebalan (imunisasi) Pemberian obat pencegahan secara massal Kegiatan lainnya yang ditetapkan oleh Mente MooneNns 76 BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN \Whatsapp 081214117971 ‘Shope: nontapermana Instagram : @nontaeducacenter _@binbelnorta educa center Scanned with CamScanner MATERI WABAH PENYAKIT REGULAS! kit Menular 3. Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penal , 2. Peraturen Pemarinian Ri tomer 40 Tehun 1907 tentang Penanggulangan Wabah Penyekit Menular 3. Permenkes RI Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu 1g dapat Menimbulkan Wabsh dan Upaya Penanggulangan PENGERTIAN it lan berjangkitnya suatu Waban penyakit menular yang solanjutnya disebut Wabsh adalah kejadian berjang Benyakt moncir dala rasjeratal yang msn pondortonye moniepel eres nyata melebihi Gari pada Keadaan yang lazim pada wakiu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka JENIS PENYAKIT MENULAR MENIMBULKAN WABAH. JenisJenis penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan wabah adalah sebagai berikut ‘a. Kolera ‘Avian Influenza HEN1 b. Pes k. Antraks &. Demam berdarah dengue |. Leptospirosis 4. Campak m. Hepatitis e. Polio 1. Influenza A baru (H1N1) f Difters IPandemi 2009 9. Pertusis ©. Meningitis Rabies P. Yellow Fever i Malaria q. Chikungunya PENANGGULANGAN KLB / WABAH Fenanggulangen KLB/wabah sebagaimana dimaksud pada Pasal'13 ayat (1) meliput a, Penyelidikan epidemiciogis > Ronetalaksanaan penderita yang mencakup kagiatan pemeriksaan, pengobatan, perawaten Gan isolasi penderita, termasuk tindakan karantina &. Pencegahan dan pengebalan 4d. Pemusnahan penyebab penyakit @. Penanganan jenazah akibat wabah f. Penyuluhan kepada masyarakat 9. Upaya penangguiangan lainnya PENETAPAN DAN PENCABUTAN DAERAH WABAH Ment yerymenetapkan dan mencabut penetapan daerah wabah tertentu dalam wilayah Indonesia Petree angkit wabah sebagai deerah wabah. Penetapan dan pencabutan didasatkan stuc Pertimbangan epidemiologis dan keadaan masyarakat, PENETAPAN KLB. Suatu daerah dapat ditetapkan dalam keadaan KLB, apabila memenuhi salah satu kiteria sebagai borikut : 3 Jimbulnya suatu penyakit menulartertantu yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah ®. Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam jam, hari ‘atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya Egmnmakatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya alam kuren waktu jam, hari atau minggu menuru jenis penyakiinye atau ee agente baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menuriukkan Kenalkan dua kali atau lebin dibandingkan dengan angka rata-rat ©. Rata-rata jumiah kejadian kesakitan per bulan c a tahun sebelumnya Frere aenatian Kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu romanian, Kenaikan 0% ‘(ima pulun persen) alau lebih cibsneimghes dengan angka Kematian kasus suatu penyakit periode sebelumny: f /a dalam kurun waktu yang sama 9. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru Kenaikan dua kali atau lebih diban sama. Pada satu periode menunjukkan ‘ing satu periode sebelumnya dalam kurun waku yang 84 BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN \Whatsapp : 081214117971 ‘Shopee : nortapemana Instayram : @nortaedueacenter _@bimbelnorta educa.center Scanned with CamScanner A. REGULASI "4. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 26H Ayat (1), (2), (9) Undang-Undang Dasar 1845 Pasal 24 1 3 Soslal Nasional 3. Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jarninan ; 4. Undeng-Undang Rl Nomor 24 Tehun 2011 tentang Badan Penyelonagara Jaminen Sosial 5 6 7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan luran Jaminan 8, Peraturan Pemerintah RI Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan B. PENGERTIAN ‘Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) adalah sualu tata cara penyelenggaraan program jaminan Cegsingrsnsa ee ae @. Perusahaan Perseroan (Persero) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) & Pours Pen (otan) Sas Maes SOSTE J. Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES) a. BPJS Kesehatan tidak mampu b. Peserta Non PBI (Bukan Penerima Bantuan luran) Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan merupakan peserta yang tidak tergolong fakir (oar annua taal se insane iputi orang yang tergolong fakor miskin dan orang 90 bimbet BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN NORITA, Whatsapp : 081214117971 ‘Shopee _:nortapermana EDUCA CENTER Instagram : @novtaeducacenter —_@bimbel nora. educa center % Scanned with CamScanner Nee 1) Pekerja penerima Upah dan anggotanya, tordiri tas a) Pegawai Negeri Sipil b) Anggota TNi ¢) Anggota Pol 4d) Pejabat Negara €) Pegewai Pemerintah Non Pegawal Negeri 1) Pegawai Swasta ‘9) Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampei dengan huruf { yang menerima upah 2) Pekeria bukan penerima upah 1a) Pekerje di luar hubungan kerja atau pokerja mandi )_Pekeria yang bukan penerima upah E, DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL (OJSN) 4. Dewan Jeminan Sosial Nasional bortanggung jawab kepada Presiden 2, DJSNberanggotakan 16 (lima belas) orang yang terdir dari unsur Pemerintah, tokoh danvatay hii yang memahami bidang jaminan sosial, organisasi pemberi kerja, dan organisasi pekerja. 1 [BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN Whatsapp : 081214117971 Shope: nortapermana Instagram : @nontaecucacenter _ @bimbel nota educa center Scanned with CamScanner MATERI GERMAS . REGULASI peut! Prosidon Ropublik Indonosia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Nelbstkan 17 KerentranLombage den mamperkuat poran Guberrur dan Bupaliakota B. |ERTIAN GERMAS. Sats ncn sistemas don terancana yong dloukan ecaa ereona-samn lsh ae komponon bangsa dengan kesadaran, Kemauan, dan kemampuan berporliaku sehat untuk Meningkatkan kualitas hidup, ©. TUJUAN 1. Kesehatan terjaga 2° Lingkungan borsih 3. Produkt 4. Biaya berobat borkurang D. TUJUAN UMUM Kesadaran masyarakat dalam pemangku kepontingan untuk molakuken gerakan hidup sehat 1. Membangkitkan rasa tanagung jawab bersama bahwa hidup aehat harus diawoli dati dir sendin, keluarga dan masyarakat 2. Menjadi momentum strato sehat . TUJUAN KHUSUS, 1) Menggerakan masyarakat dalam borprilaku hidup sehat 2. Menggerakan seluruh komponen bangsa untuk sehat 3. Menggali/mengenali sumber daya, potonsi, dan kearifan lokal yang dimilki masyarakat dalam ‘mencapal hidup sehat RUANG LINGKUP GERMAS YANG BERDAMPAK BAGI KESEHATAN : 1. Peningkatan aktivites fisik Peningkatan perilaku hidup sohat Penyediaan pangan sehal dan porcepatan perbaikan gizi Peningkatan pencegahan dan deteksi dini ponyakit Peningkatan kualitas lingkungan Peningkatan edukasi hidup sehat FOKUS KEGIATAN GERMAS : 1. Melakukan aktivitas fisik 2. Konsumsé sayur dan buah 3. Memeriksa kesehatan sacara berkala {c0k tekanan darah, cok kadar gula darah, cok Kolesterol total, cok lingkar porut, doteksi dini kanker lehar rahi) H. PERAN/TUGAS SEKTOR KESEHATAN DALAM GERMAS 4. Advokasi dan pembinaan perwujudan kawasan sehat (KTR) 2. Penggalangan kemitraan dan peran serta masyarakat 3. Kampanye GERMAS dan edukasi masyarakat giz seimbang, pemberian ASI, dan aktiftas fisik 4. Deteksi dini penyakit menular dan tidak menular 5. _Menyediakan fasilitas pelayanan yang bermutu |. PERAN DUNIA USAHA DAN ORMAS DALAM GERMAS : 1. Ormas dan kelompok potensial Menggerakan institusi dan organisasi masing-masing agar anggotanya berperilaku sehat 2. Dunia usaha dan swasta Menggerakan institusi dan organisasi masingmasing agar anggotanya berperiiaku sehat J. PERAN MASYARAKATK INDIVIDU/KELUARGA DALAM GERMAS. Mompraktikkan pola hidup sehat sehari-hari, seperti Melakukan aktivitas fisik secara rutin setiap hari Membudayakan konsumsi buah dan sayur setiap hari Tidak merokok Tidak mengkonsumsi alkohol dan zat adiktf lainnya Pengelolaan stress secara baik Budayakan buang air besar pada tempatnya Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin minimal setiap 6 bulan sekali 1918 Sebagal Longgak awal dimulainya gorskan masyarakat hidup 2oren Noosens 100 Imbel Yt BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN NoRTTA ‘Whatsapp : 081214117071 ‘Shopee _:nodiapermane EDUCA Instagram : @norteeducacenter _ @bimbel.nota.eauca center Scanned with CamScanner d 7 rs K. PRI 1, Le mas 1 2. INSIP GERMAS DAN PENDEKATAN KELUARGA, Universal Dilaksanakan di seluruh wilayeh NKRI darl dosa sampal kota, molibatkan soluruh aktivitas individu, keluarga, masyarakat, Sekolah, organisasi,instans! pomerintah dan evasta, Integras! Tujyan dan indikator-indikator GERMAS< KS, dan SPM bethubungan dan dilaksanakan dalam sebuah SKN. Pelaksanaanya tidak hanya untuk salu tujuan, tapi untuk mencapal semua tujuan, Transformasi Memeriukan perubahan fundamental dan molaksanakannya bersama-sama, KNA LOGO GERMAS. Bentuk logo menggambarkan masyarakat Indonesia yang momiliki hidup sehat melalui aktivitas fisik serta dateksi dini penyakit, ego menggunekan kensep pita yang bersambung dengan 4 wama yang berbeda, menagambarkan kerlasama serta komitmen Komenterian/iembaga, dunia ussha, organieasi ‘masyarakat dan akademisi dalam manciptakan masyarakat sehat Wame-wama yang dipergunakan pada logo mencerminken wama-wama dar! beberapa makanan sehet seperti buah-bushan dan sayuran yang dapat dikonsumsi sebagai salah satu cara untuk mewujudkan hidup sehat mendasar tentang bagaimana kita cemua harus 401 BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN ‘Whatsapp : 081214117971 Shopee : nortapermana Instagram : @nontaeducacenter _@bimbel.nonta educa center Scanned with CamScanner . W tentan n Pengadaan Sumber Daya Manusia Kesehatan dalam Mendukung Program ot Mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupatervkota; melalui peningkatan akses dan skrining kesehatan, S. Mendukung pelaksanaan jaminan kesehatan nasional dengan meningkatkan kesadaran ‘masyarakat untuk menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional ; 4. Mendukung tercapainya_tujuan ‘Program Indonesia Sehat dalam rencana strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2018. ©. 4 AREA PRIORITAS PIS-PK 1. Penurunan angka kematian ibu dan bayi 2. Penurunan prevalensi balita pendek (stunting) 3. Penanggulangan penyakit menular 4. | Penanggulangan penyakit tidak menular 12 INDIKATOR UTAMA PIS-PK Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 'bu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) oksklusit Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur Penderita gangguan jwa mendapatkan pengobatan dan tidak diterlantarkan Anggota keluarga tidak ada yang merokok 10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 14. Keluarga mempunyai akses sarana air bersin 22. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat E. PIS-PK DI PUSKESMAS. Pelaksanaan PIS-PK di tin 1. Melakukan pendataa 2. Membuat dan meng 3 2, 2 OONOMRONS \gkat Puskesmas dllakukan melalui kegiatan : In Kesehatan seluruh anggota keluarga lola pangkelan data Puskesmas Menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehalan, dan menyusun rencana Puskesmas Melaksanakan kunjungan rumah dalam upaya promoti, preventi, kurait, dan rehablitai 5. Meiaksanakan pelayanan Kesehatan (dalam dan iuar gedung) melalui pendeleen value hhidup Melaksanakan sistem informasi dan pelaporan Puskesmas F. PISPK DAN NAWACITA, FiS-PK merupakan salah salu progam dari agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu meningkatkan kualitas race emanuisia Indonesia. Program ini didukung oleh program sektor lainnya yaite, Progrers Indonesia Pintar, Program indor nesia Kerja, dan Program Indonesia Ssjahtera. Program Indonesia Soha selanjutnya menjadi program Utama Pembangunan Kesehatan yeng” koreans Giencanakan pencapalannya melalui Rencana Strategie (Rensira) Kementeriany Kecohara, Beegram Indonesia Sehat claksanakan dengan menegakkan tiga pli utama yaltu (1) ponerotes Paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan, dan (3) pelaksanaan jaminay eee asional (JKN), 6. 108 bimbet BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN NORITA Wnatsapp : 081214117971, Shopee = nortapermana EDUCACENTEN Instagram : @nortaedueacenter _@bimbel nana educa canter Scanned with CamScanner J. Pecrentce RI Nomor 2268/Merkes/PERIXIZ011 tentang Pedoman Pembinasn Perla Hip Berolh da Senet Paris Hip Bers don Sehat(PHES) ash sekupulon peta yang dproktktan ots dasor kesadaran sebagal hash pambelejran, yang menladkan sesoorang, olvrga,Kelompok atau Masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandir) di bidang kesehaten dan berpor dalam mowujuckan kosodaran masyerakal KONSEP TATANAN ‘Telah disepakati adanya lima tatanan, yaltu 4. Tatanan rumah tangga. 4, Tatanan tempat umum 2. Tatanan insitusi pendidikan 6. Tatanan fasiltas pelayanan kesehatan 3. Tatanan tempat kerja Akan tetapl, untuk melinat keberhasian pembinaan PHBS, proktik PHS yang diukur adalah yang «ijumpai di tatanan rumah tanga. Namun demikian perlu dieaderl bahwa PHBS dl tatanen ruma! tenga sangat dipengaruni oleh PHBS di tatanan-tatanan lain, PHBS DI RUMAH TANGGA 1. Persalinan ditolong oleh tenaga 6. Manggunakan jamban sehat kesehatan 7. Memberantas jentik di rumah sekali 2. Memberi bayi ASI Eksklusif 3._ Menimbang balita setiap bulan a ‘4° Menggunakan air barsin 8. tas 5. Mencuci tangan dengan air bersih dan 10. Tidak mrokok di dalam rumah sabun PHBS DI INSTITUS! PENDIDIKAN 1. Mencuci tangan dengan air be ‘menggunakan sabun 2. Jajanan sehat di kantin sokolah 3. Menggunakan jamban bersih & sehat 4. _Olah raga yang teratur dan terukur PHBS DI TEMPAT KERJA ‘Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Mengonsumsi makanan dan minuman sehat ‘Menggunakan jamban sehat ‘Membuang sampah di tempat sampah Tidak merokok Tidak mengonsumsi NAPZA Tidak meludah sembareng tempat ‘Memberantas jentik nyamuk "HBS DI TEMPAT UMUM ‘Mencuci tangan dengan air mengalir den sabun ‘Menggunakan jamban sehat Membuang sampah di tempat sampah Tidak merokok ‘Tidak mengonsumsi NAPZA, ‘Tidak meludah sembarang tempat ._ Memberantas jentik nyamuk "HBS DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun Menggunakan jamban sehat Membuang sampah di tempat sampah Tidak merokok Tidak mengonsumsi NAPZA, Tidak meludah sembarang tempat Memberantas jentik nyamuk HAKIKAT PERILAKU Perilaku adalah sesuatu yang rum, Perilaku individu berkaitan dengan faktor-faktor pengetahuan, dan sikap individu. Perilaku juga menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nial dan norma PEMBINAAN PHBS: Pembinaan PHBS diluncurkan oleh Pusat Penyuluhan Kesehatan (sekarang Pusat Promosi Kesehatan) pada tahun 1966 dengan menggunakan pendekatan talanan ‘sebagai strategi Pengembangannya. PHBS tatanan rumah tangga sejak dicanangkan tahun 1966 mem 10 ingikator. Tahun 2001 indikator PHBS tatanan rumah tangga dikembangkan menjadi 16 indikator. ‘Akan tetapi indikator ini baru dirasakan terlalu banyak . Kemudian ditetapkan kembaii 10 indikator 116 BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN NORTTA ‘Whatsapp : 081214117971 ‘Shope _: nortapemmana EDUCA I Instagram: @nortaeducacenter_ — @bimbelnonta.educa.center Scanned with CamScanner dan ‘Memberantas jentik nyamuk Tidak merokok di sekolah Menimbang berat_ badan dan ‘mengukur tinggi badan setiap 6 bulan ‘Membuang sampah pada tempatnya 2 vom NOOSONABNOMALNAR@NOURENS MATERI CERDIK © A. PENGERTIAN \ Cokarehatan secra ruin x-ozmMo oukup Kolola Sires B. CEK KESEHATAN SECARA RUTIN 1 keseht Cek kesehatan secara rutin bermanfaat untuk moningkatkan kondisi liakukan secara rutin, st 1. Cek tekanan darah joke don ponyal Tekanan darah adalah salah satu cora doteks! dini risiko hipertons!, stroke dan P 2, [2ntuna: Anoka nasil pameriksaan nermal ka dlbawah 140/00 mmHg Cek kadar guia darah joteksi Cok gula darah menunjukkan kadar glukosa dalam darah, Hasilnya momberty mene oes fisiko diabetes. Has (93 normal jka kadar gula darah sewaktu kurang derl jaton, Cok kasohatan Qua derah puasa kurang darl 126 mg/d 3. Pantau berat badan Batas aman lingkar perut kurang dari Pria : 90 em, Wanita : 80 cm. Cara perhitungan IMT = Herat Baden (8 “Tioggl Baden (mn) Tngal Madan 'BATAS AMBANG IMT UNTUK INDONESIA ‘Sangat kurus ] Kekurangan beral badan tingkat berat | <17,0 Kurs. Kekurangan berat badan tingkatringan | 17 = <16,5 Normal Normal 185-280 Gemuk Kelebinan beral badan tingkatringan >25,0 — 27,0 ‘Obesitas Kelebinan berat badan tingkat berat >27,0 4 terol japat mengumy 'pUl di dinding arteri‘dan meningkatkan resiko untuk terkena penyakit jantung, itulah sebabnya kolesterol LDL disebut sebagai kolesterol “jahavburuk’ Disarankan menjaga LDL dibawah 100, b. HDL : kolesterol baik” semakin tinggi angkanya maka akan semakin rendah risiko {erkena penyakit jantung, Laki-aki >40 mg/dL Wanita >50 mg/dL. ¢. Trigliserida : normal <180 4. Kolesterol total : pengukuran dari Kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan komponen lipid lainnya. Normal <200, 5. Cek arus puncak espirasi Adalah salah satu pemeriksaan kesehatan untuk menilai fungsi paru. Pengukuran ini biasa dilakukan pada penderita asma atau berbagai penyakit paru obstrukkif 6. Deteksi dini kanker leher rahim Cara yang paling umum untuk mendeteksi dini kanker pilihan per Asetat), 7. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendii) F Dengan melakukan pemeriksaan dini, kanker payudara bisa dicegah dari risiko yang lebih tinggi. SADARI dilakukan setiap bulan pada hari ke 7-10 dari hari pertama haid ©. ENYAHKAN ASAP ROKOK Tidak ada batas aman untuk rokok. D.RAJIN AKTIVITAS FISIK “Ayo bergerak aktif agar sehat, bugar, dan produktit’ Axtivitas fisk adalah setiap gerakan {ubuh yang diakibatkan kerja otot rangka dan meningkatkan pengeluaran tenaga atau energi Intensitas ringan-sedang minimal 10 menit setiap hari Intensitas sedang 30 menit setiap hari E. DIET SEIMBANG 1. Batasi konsumsi guia, garam, dan lemak (GGL). Konsumsi gula, garam, lemak harus dibatasi ‘agar tidah berlebih dan terhindar dari penyakit tidak menular, Anjuran pembatasan: 4 sendok ‘makan guia, 1 sendok makan garam, 5 sendok makan lemak. 2. 4pilar gizi seimbang ‘@. Mengonsumsi aneka ragam pangan b, Membiasakan perilaku hidup bersin, ©. Melakukan aktivitas fisik 4. Mempertahankan dan memantau berat badan normal, }er rahitn adalah dengan melakukan iksaan berkala yaitu tos Pap Smear atau tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asurt 120 bimbet BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN NORITA, Wnatsapp : 081214117971 ‘Shopee |: nortapermana EDUCA Instagram : @nomtaeducacenter Scanned with CamScanner F. ISTIRAHAT CUKUP 7 ancaman akibat kurang tidur 1. Hilang fokus saat berkendara 2. Hilang konsentrasi saat belajar 3. Munculnya obesitas 4, Memperburuk kondisi kesehatan tubuh 5. Stress yang meningkat 6. Kult terihat lebih tua 7, Ke 1 Sering lupa G. KELOLA STRES ‘Mengatasi sires dan mempertahankan kesehatan jiwa 9 Jagalan kesehatan dengan olahraga/aktivtas fisik secura teratur,tidur cukup, makan bbergizi seimbang, terapkan PHBS . Kembangkan hobi yang bermanfaat ¢_Bicarakan kelunan dengan seseorang yang dapat dipercaya 4d. Meningkatkan ibacah, mendekatkan diti pada Tuhart 8. Berfikir posit f.Tenangkan pikiran dengan relaksasi &__Melakukan kegiatan yang sesuai dengan minat dan kemampuan 2. Sikap pada keluarga kerabat yang menderita stres, 2. Membina hubungan rasa saling percaya dan membantu mengekspresikan perasaan 5. Menelusuri seberapa sering gejala muncul dan. seberapa jaun gojala, teresbut mengganggu kegiatan sehari-hari ©. Membantu memahami kejadian yang dialami penderita dan mengajak penderita untuk selalu dekat dengan Tuhan @. Aiak rujuk ke dokter/psikolog/psikiater jka kondisi penderita tidak ada perubahan untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan 3. Menciptakan lingkungan yang mendukung bagi penderita stres 8. Menciptakan lingkungan yang aman dan ryaman 5. Memfasilitasi terbentuknya kelompok saling bantu untuk memecahkan masalah, 121 Imbet BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN NNORITA. Whatsapp : 081214117971 Shopee : nortapermana EDUCA Instagram : @nontaeducacenter __ @bimbelnorita.educa.center, t Scanned with CamScanner , = A. PENGERTIAN Kendalikan penyatit tidak menular dengan PATUH. Periksa Kesehatan secara cutin dan ikuti anjuran dokter Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur Tetap diet sehat dengan gizi seimbang Upayakan beraktivitas fisk yang aman serta Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya B. PERBEDAAN CERDIK DAN PATUH 1 Gaya hidup sehat yang dilakukan hari ini adalah tabungan kebahagiaan sampai hari esok. Terapkan program CERDIK dan PATUH sebelum hipertensi, diabetes, dan obesitas mengubah sehat menjadi PUK (Penyakit Jantung Koroner). Program CERDIK adalah langkah preventif yang dibuat agar masyarakat yang masih sehat dan bugar dapat terhindar dari berbagal penyakit tidak menular. CERDIK Cek kesehatan secara berkala Enyankan asap rokok Rajin olah raga Deit sehat dengan kalori seimbang \Istirahat yang cukup Kelola stress Sedangkan Program PATUH dibuat untuk pasien penyandang penyakit tidak menular agar penyakit tidak semakin parah dan tetap terkontrol kesehatannya. PATUH Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur Tetap diet sehat dengan gizi seimbang Upayakan beraktivitas fisik yang aman serta Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya 128 : BINBELNORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN : bimbet NORITA, ‘Whatsape : 081214117971 Shopee : nortapenmana EDUCA CENTER Instagram: @nortzeducacenter — @bimbel nora educa center Scanned with CamScanner E 1 . ETIKA BATUK . TUJUAN ETIKA BATUK MATERI TOSS TBC eeNeonran ati Sampal Sembuh. Salah satu TOSS TAC merupskan singkaten dar Terukan Twerulsis, Oba Samal Sembun. Salah say pendekatan untuk menemukan, mendiagnosis, mengobal dan menyem menghentikan penularan TBC oi masyarekat LANGKAH-LANGKAH TOSS TEC ia TEC di masyerakat EEE ute ac ect nafau makan bertureng, dam dan meriang, berkenngatmelam har tanpa mela Akita) Segara sampalan a potugas Kosdatan dl Fast Kesehatan ork . Bila ada keluarga dan masyarakat ci sektar memiiki gojla yang sama, £09) untuk memeriksokan dif ke Fasiitas Kesehatan tordokal 2 Oba TBC dengan tapat vss octet eocare iat ‘a. Diagnosa TBC dapat dakukan di Fasltas Kesehatan secara grat . Lakukan pemeriksaan dahak sesual anjuran petugas agar mendapatkan hasil yang optimal ¢._Obat TBC yang berkualitas tersedia gratis di Fasiltas Kesehatan, 3. Pantau Pengobatan TBC Sampai Sembuh Pengobatan TBC menggunakan jenis obat dan dosis yang topat yang telah disediakan leh Fasiitas Kesehatan ®. Obat harus minum secarateratur sampai pengobatan tuntas dan sembuh © Pengawas Menelan Obat (PMO) dari petugas Kesehatan dan atau orang terdekat ._Lakukan pemeriksaan di bulan kedua, keima dan keenam dl akhir pengobatan. Biasakan Giri untuk meneray enularan virus, Gunakan masker ‘Tutup mulut dan hidung dengan lengen atas bagian dalam Tutup mulut dan hidung dengan tisu: Jangan lupa membuangnya di tempat sampah Cucilah tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik atau menggunakan hand sanitizer sesuai dengan arahan WHO. Hindari menyentuh wajah (mate, ‘mulut dan hidung bila belum mencuci tangan) pan etika batuk dan bersin yang balk dan benar agar dapat mencegah Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara bebas (droplets) dan membuat kenyamanan pada orang di sekitar. Droplets tersebut dapat mengundang kuman infeksius yang berpotensi menular ke orang lain disekitarya melalui udara pernafasan, Perularan pervakr melalui media udara pernafasan disebut “air borne disease" KEBIASAAN BATUK YANG SALAH 4. Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum 2. Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau hidung saat batuk dan bersin 3. Membuang ludah batuk disembarang tempat 4. Membuang atau meletakkan tissue yang sudah dipakai disembarangan tempat 5._Tidak menggunakan masker saat fu atau batuk. Tec TBC atau Tuberkuiosis adalah penyakit menular yang disebabkan karena adanya kuman Mycobacterium Tuberculosis. yank 19 masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan. TBC adalah enyekitinfeksi yang yang menular dan juga dapat menyerang organ tubuh, terutama parusors GEJALA TBC Gejala Tuberkulosis (TBC) yang dapat diketahui 4. Batuk lebih dari 2 minggu 2. Mengalami sesak pada pernatasan 3.__Berkeringan di malam hari tanpa ektivitas INFO Kementerian Kesehatan memberikan perhatian khusus untuk hal in, Karena jika pengobatan TBC tidak dllakukan dengan tepat dan cepat, maka kuman-kuman TBC ekan menjadi Kebal tornadep engobatan biasanya disebut Tuberculosis Multi-rug Resistant (TB MDR) atau Tuberodioss Extensively-drug Resistand (TB XDR), GERAKAN BERSAMA MENUJU ELIMINASI TBC 2030 Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Pencanangen Gerakan Maju Bersama Menuju 4 Eliminasi Tuborkulesis (TBC) 2030 yang dipusatkan di Cimahi Techno Park, Kola Ciman, Provicet Jawa Barat pada Rabu 29 Januari 2020. 132 bheabet EL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN none app 081214117971 ‘Shopee : nertepenmana EDUCACENTER nstagram @nortaeducacenter guinea. @dimbet non er Scanned with CamScanner MATER! GENTAS » Gener tae Yokan Anoka Obes (GENTAS) dujukan kepada masyarakat unt Beningkatan kopedulian dan peran sorta dalam poncapalan borat &. SASARAN ‘ ; 1. Masyarakat, Khususnya para pimpinan masyarokat/adat, tokoh agama, kepala desa day erangkal pomerintah dosa Kedorkocer masyarakat dalam Posbindu La pocbersa ven Kesejahteraan Keluarg: PKK), danvatau kador-kador kagehalan yang sojonie Setola Manenpan Foramane Soko Monongan AasMA, Pergtan Tig, dor ondidikan non formal Organisasi profosi, organisasi komasyarakatan dan keagamaan Pemorintah dan pomerintah daerah Media massa, dunia usaha ._Lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan internasional ©. SLOGAN GENTAS 2016-2010 “Atur pola makan dan aktif borgorak* D. LOGO GENTAS weir, Buiatan ditengah monggambarkan model piring T = Wema hijau menggambarkan sayur dan buah a Kuning karbohidrat % Biru menggambarkan prot Ser E. PESAN Fesan Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (GENTAS) 1. Atur pola makan Menggunakan piring makan model T yaitu & Kereumsi sayur 2 Kall lipat dari jumlah bahan makanan sumber karbohidrat (sayur = 2 kell jumiah karbohidrat) . Konsumsi bahan makanan ‘Sumber protein sama dengan jumlah bahan makanan sumber kerbohidrat (P = KH) © Konsumsi sayur dan atau bush minimal harus sama dengan jumlah karbihidrat ditambah protein (SB = KH + P) @. Minyak sebagai bahan makanan sumber lemak dianjurkan 3-4 porsi 3-4 sendok teh 2. Aktif berkgerak a. Aktivitas fisik 1) Aktivitas fisk ringan 2) Aktivitas fisik sedang 3) _Aktivitas fisik berat Lathan fisik atau setara dengan 3. Nikmati harimu Dengan melakukan ket ‘Seperti rekreasi Menakukan Nobl yang disenangi seperti berkebun, berkemah, menari, bersepoda Monikmatiliburan bersama keluarga, Bermain bersama serpent lompat tal Beribadah Tidur yang cukup. F. TUJUAN UMUM Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (GENTAS) bertyuan menekan laju angka obesitas Pada angka 15,4% sampai dengan tahun 2019, 'giatan yang menyenangkan antara lain tarik tambang, gobak sodor eange 136 SIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN ont asap 0872141 7571 Shopee :nortapemna sbocad Instagram: ml du @bimdel.norta.ecvea.centor Scanned with CamScanner G. TUJUAN KHUSUS 1, Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya obesitas (DM type 2, dislipidemia, hipertensi, kanker koloh dll) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan aktivtas fis secara teratur Meningkatkan kesadaran masyarakal untuk menerapkan pola konsumsi piring makan model } T untuk menurunkan obesitas Meningkatkan kepedulian kelompok obesitas untuk menurunkan berat badan Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat untuk melakukan deteksi dini obesitas dengan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan IMT secara berkala ‘Meningkatkan kualtas layanan eksehatan dalam pengendalian obositas ‘Meningkatkan peran serta pokja obesitas dalam menekan laju angka obesitas Meningkatkan dukungan dan peran serta pemangku kebljakan ditingkat pusat dan daerah dalam menekan laju angka obesitas } Meningkatkan dukungan dan peran serta media massa, media sosial dalam menekan laju } langka obesitas | 10. Meningkatkan komitmen terhadap GENTAS melalui sign the petition of obesity © OND ms 137 teat BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN NoRiTA Whatsapp 081214117971 ‘Shepee :nottapenmana EDUCACENTER Instagram :@nortacducacenter @bimbelnorta esuca cantar Scanned with CamScanner MATER! STUNTING: REGULAS! 1. Permenkes No 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Giz 2 UU No.36 Tahun 2003 tentang kesehatan 3. UU No.8 tahun 2012 tentang Pangan 4 Peraturan Presiden No.42 Tahun 2018 tentang Gerekan Nasioanal Percepatan Perbaikan Gis (GERNAS PPG) PENGERTIAN 1 Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balta akibat kekurangan giai kronis sehingga anak lebih poncex punk usanya aourengen ge eeu sek bon sion Rordnpen gon Pada masa awal kehidupan setelah lahir,totapi baru tampak setelah anak berusia 2 tahun) 2 Gerakan Nasional Percepatan an Perbaikan Gizi adalah upaya bersama antara pemerintah (gan _masyarakat melalui penggalangen parisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan Secara terencana dan terkoordinasi untuk percepatan perbaikan gizi masyarakal prioritas pada serbu hari pertama kehidupan . TANDA STUNTING 1. Gagal tumbuh Pendek )TBIU). Kurus (BB/U) 2. Gagal kembang Gangauen kogniti, lambat menyerap pengetahuan, lemah di matemaika. Stunting (pendek dan defisit kogniti) Gangguan metabolisme tubuh Potensi untuk terken penyakit tidak menuiar UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN 1. Intervensi giz spesitikx PMT untuk mengatasi KEK pada buil ‘TTD untuk anemia bumil Konsumsi Garam Beriodium ASI Eksklusit ‘ASI sampai 2 tahun + MP ASI Imunisasi Suplementasi zink Fontfikasi zat besi dalam makanan bat cacing Tata laksana giz} buruk Vitamin & Penanggulangan malaria Pencegahan & pengobatan diare ._Cuci tangan dengan benar ervensi gizi sensi Air bersih, sanitasi Fortikasi-kotahanan pangan ‘Akses layanan kesehatan dan KB KN, Jampersal, Jamsos lain Pendidikan Pola Asuh Orta PAUD HI-SDIDTK Pendidikan Gizi Masyarakat Program Padat Karya Tunai Edukasi Kesehatan Seksual dan i. _ Reproduksi,+ gizi pada remaja HASIL RISKESDAS 2018 Hasil utama Riskesdas 2018 terkait status gli balita/baduta 1. Prevalensi balta stunting turun dari 37.2% pada 2013 menjadi 30,8% pada 2018 Prevalensi Daduta sunting turun dari 32,8% pada 2013 menjadi 29.9% pada 2018 Prevaliensi balita gizi buruk/gizi kurang dan kurus/sanget kurus penurunan pada 2013-2018 Proporsi Berat Badan Lahir Rendah mengalami kenaikan Proporsi badan lahir kurang dari 48 cm mengalami kenikan Proporei Imunisasi Dasar Lengkap mengalam penurunan Proporsi Anak yang tidak imunisasi meringkat 3. gorvrzereange Nowsen 144 bimbel BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN RORETA ‘Whatsapp : 081214117971, ‘Shopee :nortapermana Instagram : @novtaeducacenter —_ @bmbelnorta.educa center Scanned with CamScanner KOMITMEN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN Wakil Presiden memimpin Rapar Koordinast Tingkat Menteri (Ratas) dan memutuskan bahwa encegahan stunting pending dilakukan dengan pendekatan multi-sektor melalui konvergensi program di semua tingkatan, ‘Wakil Presiden menelapkan § Pilar Pencegahan Stunting 4. Komitmen dan Visi Kepemimpinan 2. Kampanye Nasional dan Komunikasi Perubahan Perilaku 3. Konvergensi, Koordinasi, dan Konsolidasi Program Pusat, Daerah, dan Desa 4. Ketahanan Pangan dan Gizi 5. Pemantauan dan Evaluasi PRIORITAS 1 Sasaran prioritas : bu hamil dan anak usia 0-2 tahun atau rumah tanga 1.000 HPK 2. Intervensi prioritas : Intervensi gizi spesifik Irtervensi Gizi sensiti 3. Kabupaten/Kota Prioritas @ 2018 > 1.000 desa fokus di 100 KabiKota Prioritas b. 2019 > 1.600 desa fokus di 160 Kab/Kota Prioritas c._ 2020-2024 : semua desa di semua Kab/Kota prioritas secara bertahap ‘TREN MASALAH GIZI BALITA RISKESDAS 2007-2018 Underweight, stunting, wasting, gemuk DETERMINAS! UTAMA TERJADINYA STUNTING PADA ANAK INDONESIA ASI tidak eksklusif pada 6 bulan petama Status ekonomi keluarga yang rendah Kelahiran prematur Panjang badan baru lahir yang pendek lbu yang pendek TTingkat pendidikan orang tua rendah Anak yang tinggal di daeran miskin perkotaan dan di daerah pedesaan PENYEBAB . ‘Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi sehingga penanganannya perlu dilakukan oleh multisektor 1. Praktek pengasuhan yang tidak baik 2. Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC (ante natal care) , Post natal dan pembelajaran dini yang berkualitas 3. Kurangnya akses makanan bergizi 4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi KOMPONEN ‘3 Komponen utama penanggulangan stunting 4. Pola asuh 2. Pola makan 3. Air bersin sanitasi LIMA PILAR PENANGANAN STUNTING PILAR 1: Komitmen dan Visi Pemimpin Tertinggi Negara PILAR 2: Kampanye Nasional Berfokus pada pemahaman, perubahan perilaku, komitmen politk dan akuntabilitas PILAR 3: Konvergensi, Koordinasi, dan Konsolidasi Program Nasional, Daerah, dan Masyarakat PILAR 4 : Mendorong Kebijakan “Nutritional Food Security” PILAR 5 : Pemantauan dan Evaluasi Nowaens 145 21 BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN NORITA Whatsapp : 081214117971 ‘Shope: nortapermana ue Instagram : @nortaeducacenter — @bmbel norta educa cet Scanned with CamScanner - zeces —— ‘ ase ~ MATERI SOAL DESA & KELURAHAN SIAGA AKTIF >) agasnc A. REGULASI Kepmenkes RI Nomor 1529/Menkes/SK/XI2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa ddan Kelurahan Siaga Aktif Desa Siaga B. PENGERTIAN Desa dan Kelurahan Siaga Akti adalah bentuk pengembangan dari Desa Siaga yang telah dimulai Beik tahun 2005. Desa atau Kelurshan Siaga Aktif adalah desa atau yang cisebut dengan nama lain atau kelurahan yar 1 enducitrya’ "dapat mengekses. dengan mudah pelayaran Kesehatan daser yang Kemmberikan pelayanan setiap hari melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana {Bighatan yang ada ci wilayah tersebut seperti, Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Rusty), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau sarana kesehatan lainnya, 2 Penduduknya mengembangkan UKBM dan melaksanakan suivailans berbasis masyarekat (DguPut Bemantausn penyakit, Kesehatan ibu dan anak, gizi lingkungan dan perilaku), sefeturatan Kesehatan dan penanggulangan bencana,” seria. penyenatan. ingkungan ane eee masyarakainya menerapkan Perlaku Hidup Bersih dan Sehat (PHB) ©. TUJUAN DESA SIAGA 1. Tuluan Umum Desa Siaga : terwujudaya masyarakat desa yang sehat, serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wlayehnye Tyjuan khusus @. Meningkatkan kesehatan 5. Meningkatnya xewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap risko dan Pahaya, yang dapat _menimbuikan gangguan kesehatan (bencane, waban, kegawatdaruratan dan sebagainya) & Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sel 9. Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa © Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong dri sendii i bidang kesehatan D. KOMPONEN Desa atau Kelurahan Siaga Aktif memilki komponen 1. Pelayanan kesehatan dasar peuayanan Kesehatan dasar adalah pelayanan primer, sesuai dengan kewenangan tenaga Kesehatan yang bertugas. Pelayanan kesehatan dasar berupa a. Pelayanan kesehatan ibu hamil b. Pelayanan kesehatan ibu menyusui ©. Pelayanan kesehatan untuk anak gd. Penemuan dan penanganan penderita penyakit 2. “Pemberdayaan masyarakal melalui pengembangan UKBM dan mendorong upaya survaitans Derbasis masyarakat, kedaruraian Kesehatan dan penanggulangan bencana se‘ta peryerat lingkungan 3__Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (HBS) E. KEDARURATAN KESEHATAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA Kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh asyerakat dalam mencegah dan mengatasi bencana dan Kedaruratan Kesehatan, dorgen berpedoman kepada petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan. Kegiatannya berupa 1. Bimbingan dalam pencarian tempat yang aman untuk mengungs! 2. Promosi kesshatan dan bimbingan mengatasi masalah Kesehatan akibat bencana dan ‘mencegah faktor-faktor penyabab masalah 3. Bantuarvfasiitasi pemenunan Kebutuhan sarana sanitasi dasar (air bersin, jamban, Pombuangen sampatviimbah, dan lain-lain) di tempat pengungsian 4. Penyediaan relawan yang bersedia menjadi donor darah 5._Pelayanan kesehatan bagi pengungsi F. PENYEHATAN LINGKUNGAN Penyehatan lingkungan adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk menciptakan dan memelinara lingkungan desafkelurahan dan pemukiman agar terhindar dari ponyakit don masalah Kesehatan. dengan berpedoman kepada petunjuk teknis dari Kementerian Keseriaton Kegiatan-kegiatannya berupa 1. Promosi tentang pentingnya sanitasi dasar 2. Bantuanfasiitas! pemenuhan Kebutuhan sarana sanitasi dasar (air bersin, jamban, pembuangan sampah dan lmbah. dan tain lain) 3. Bantuanfasiitasi upaya pencegahan pencemaran lingkungan. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya 150 bimbel Yi BINBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN NORITA \Whatsapp : 081214117971 ‘Shope : nontapermana EDvG Instagram @nortaeducacenter _q@bimbel nonta educa center Scanned with CamScanner G. PENTAHAPAN ‘Atas dasar kriteria Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang telah ditetapkan, maka perlu dilakukan Pentahapan dan pengembangen Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, schingga dapat dicapai {ingkatan-tingkatan atau kategori Desa Siaga Akl atau Kelurahan Siaga Aklf sebagai berikut 4.” Desa dan Kelurahan Sioga Akt Pratama 2. Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Madya 3. Desa dan Kelurahan Siaga Akl Purnema 4. Desa dan Kolurahan Siaga Aktif Mandir |. KRITERIA PENGEMBAGNAN DESA SIAGA ‘eriteria Pengembangan dalam pengembangan desa siaga skan meningkat dengan membagi ‘menjadi empat kriteria .Tahap bina. Tehap ini forum masyarakat dosa mungkin bolum aktif, tetapi tolah ada forum atau lembaga masyarakat desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa soja misal kolompok fembuk dasa, kelompok pengalian, atau kelompok porsokutuan do'a Tahap tambah. Pada tahap ini, forum masyarakal desa telah aklif dan anggota forum mengembangkan UKBM sesuai Kebutuhan masyerakat, selain kebutuhan posyandu Demikian juga dengan Polindes dan Posyandu sedikiinya sudah ada pada tahap madya Tahap kembang, Pada tahap ini, forum kesohatan masyarakat telah berperan secara okt, dan mampu mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan dengan biaya berbasis masyarakat Jika selama ini pomblayaan kesohatan oleh masyarakat sempal terhent karena kurannya Pemahamen terhadap sistem jaminan, masyarakat didorong lagi untuk mengembangian sistem serupa dimulal dari sistem yang sederhana dan dibutuhkan oleh masyarakat misainya tabulin, Tahap paripurna. Tahap ini semua indikator dalam kriterla dengan siaga sudah terpenuh Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berperilaku bersih dan sehat 151 a IMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANOARAN NORE \Whatsapp : 081214117971 ‘Shope. : nortapenna EDUCA CENTER instagram: @nontaeducacenter — @bimbel nora educa.centor Scanned with CamScanner REGULAS! 1. Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penggunaan Logo Kementerian Kesehatan 2. Kepmenkes RI Nomor HK.02.02/Menkes/589/2016 tentang Penetapan Logo Kementerian Kesehatan PENGERTIAN Logo Kementerian Kesehatan yang selanjutnya disebut sebagai Logo adalah simbol yang {erdiri dari gambar yang merupakan identitas resmi Kementerian Kesehatan, TUJUAN Penggunaan Logo bertujuan untuk 1. Memperkuat visi dan misi Kementerian Kesehatan 2. Mempersatukan tekad, semangat, jiwa, cipta, rasa, lingkungan Kementerian Kesehatan S. Meningkatkan citra, wibawa, dan kepercayaan publk terhadap tugas dan fungsi Kementerian Kesehatan 4. Mendorong peningkatan sasaran kinerja pegawal Kementerian Kesehatan PENGGUNAAN LOGO. Logo Kementerian Kesehatan d 1. Setiap bentuk media cetak 2. Papan nama kantor 3. Atribut pegawai 4. Identitas kepemilikan barang milk negara 8. Kegiatan ketatalaksanaan administratit 6. Kegiatan atau aktivitas yang bersifat formal BENTUK LOGO dan karsa seluruh pegawai di japat digunakan pada dan elektronik MAKNA LOGO 1. Tiga Bidang Wama Biru Turqoise Melambangkan tiga pilar program Paradigma Sehat, Penguatan Pelayan: Kesehatan Nasional. Indonesia yaitu Penerapan ian Kesehatan, dan Jaminan 2. Bidang Wama Hijau Terang Berbentuk Hati Melambangkan semangat universal yang tulus dalam mewujudkan seluruh warga negara Indonesia yang sehat tanpa membeakan suku bangsa, ras, sosial dan budaya 3. Inisial"k” Mewakili bentuk sedethana dari singkatan dari kata "Kesehatan", makna verbat dari bidang lingkup kerja Kementerian Kesehatan, 4. Lima ujung Bidang yang membulat e Mewabili nilai-nilai Kementerian Kesehatan yaitu Pro rakyat, Inklusif, Responsif, Efektif, dan Bersih serta berlandaskan Pancasila, 160 BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN Norrre oe \Wnatsapp : 081214117871 ‘Shope EDUCACERTER Instagram : @nortaecucacenter (@dimbel novia. educa center Scanned with CamScanner 5. Garis Busur Panah r Mewakili target dan tujuan institusi Kementerian Kesehatan yakni ah Zs mewujudkan tema Indonesia Sehat sesual dengan Pancasila dan : Undang Undang Dasar 1945 yang pada dasamya kesehatan merupakan hak semua warga negara Indonesia dan merupakan tanggung Jawab bersama ARTIWARNA LOGO 1. WARNA Biru Turqoise Rea Melambangkan unsur sehat, kepercayaan, dan Integritas Moras ICO 2. Wama Hijau Terang d ues te Memberikan efek ramah, hangat, semangat dalam melayani 3. Hitam Melambangkan makna tegas dan formal selaku badan | = wNiwssauam resmi negara dalam pembuatan regulasi khususnya di bidang kesehatan H. PENGGUNAAN LOGO BESERTA TULISAN Penggunaan logo beserta tulisan “Kementerian Kesehatan Republik Indonesia” di sebelah kanan logo dengan jenis huruf VAG Rounded Black. |. SEJARAH LOGO KEMENKES ' Bertepatan upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 pada tahun 2016 dengan tema Indonesia Cinta Sehat Kementerian Kesehatan memperkenalkan logo barunya. Logo baru Kemenkes RI berbentuk palang dan hati dengan didominasi wama hijau dan biru turgoise. Logo baru Kemenkes merupakan hasil sayembara. Pemenang ‘sayembara tersebut adalah desainer asal Jakarta bernama Kunto Baskoro yang berhasil menuangkan ide kreatifnya ke dalam sebuah logo yang minimalis modern. 161 i anige nonnaeougaENTERPAONOARAL seat ae asratt Ts 1 retagomara ati Wasa :OBI2UIN7ET er err cbuncate : | Scanned with CamScanner A. PENGERTIAN Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumnerdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oloh, dari dan bersama masyarakal, untuk Temberdayakan dan momberikan keumdahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan Kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita B. KEGIATAN POSYANDU. Keglatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan keglatan pengembangan/pilinan. 4.” Kegiatan utama Ibu dan anak berencana c Imunisa 6. Gizi fe. Pencegahan dan penanggulangan diare 2. Keglatan pengembanganipllinan 9. Bina Keluarga Bata (BKB) b, Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Bina Keluarga Lansia (BKL) . Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ¢;, Berbaga prooram pembanguran mosyoraka dsalainnya C. SISTEM LIMA MEJA. " ne 1. Moja" Pondfiran 2. Maja ll: Penmbangan boy dan ana bata 3 Mom iy Pengmarsan’ 4 Moat: Penjunan Perorangan 5 Moav Pelayanan oleh tenaga profesional meliputi pelayanan KIA, KB, Imunisasi dan engobatan, serta pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan, D. STRATIFIKAS! POSYANDU 1. Posyandu Pratama, dengan warna merah 2, Posyadu Madya, dengan warna kuning 3. Posyandu Purnama, dengan warna hijeu 4. | Posyandu Mandiri, dengan wama bitu —. LANGKAH PEMBENTUKAN POSYANDU. Pendekatan Internal Pendekatan Eksternal ‘Survel Mawas Diri (SMD) ‘Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Pombentukan dan Pemantauan Kegiatan Posyandu ‘SASARAN POSYANDU 1. Bayi dan anak balita 2. Ibu hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui G. MANFAAT POSYANDI 1. Bagi Masyarakat Memudahkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A Bayi memperoleh imunisasi dasar lengkap 'bu hamil akan terpantau BB, Tablet FE dan Imunisasi TT Ibu fas memperoieh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe) Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan ibu dan anak ‘Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil,ibu nifas, ibu menyusui dapat ‘segera diketahui dan dirujuk ke Pusjesmas i. __Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak balita 2. Bagi Kader ‘a. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap b. tkut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan kesehatan ibu Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang terpercaya bidang kesehatan . Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan keselamatan ibu, H. WAKTU DAN LOKASI POSYANDU Penyelenggaraan Posyandu sekurang-kurangnya satu (1) kali dalam sabulan. Jika diperlukan, hari buka Posyandu dapat lebih dari satu kali datam sebulan, Hari dan waklunya sesuai dengan hasil kesepakatan masyarakat ° Posyandu berlokasi di setiap desa/keluraharvRT/RW atau dusun, salah satu kios di pasar, salah ‘satu ruangan perkantoran, atau tempat khusus yang dibangun oleh swadaya masyarakat. oaene 3. Pasangan Usia Subur (PUS) 4. Pengasuh anak yoneang « 168 bimbel eA BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN, NORETA \Wnatsapp : 081214117971 ‘Shopee :nortapermana EDUCACENTER Instagram: @ortaeducacenter —_ @bimbelnoria.educa.center Scanned with CamScanner A. REGULASI 1 Kepmenkes RI Nomor 1059/Menkes/SKJIX/2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi ij Pemenkes RI Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi UUD 1945 Pasal 288 Ayat (2) : Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasl Pasal 28H Ayat (1) : Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh Pelayanan kesehatan UU Perlindungan Anak No.23 Tahun 2002 : Sitiap anak berhak memperoleh pelayanan Kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial UU Kesehatan No.36 Tahun 2008 : Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar ‘Sesuai dengan ketentuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari ‘melalul imunisasi. Pemerintah walib memberikan imunisasl lengkap kepada setlap bay dan anak. B. PENGERTIAN 1. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan Seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. 2. Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi dilemahkan, masin utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu 3. Penyelenggaraan imunisasi adalah serangkaian kegiatan _perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan eveluasi kegiatan imunisasi. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIP!) adalah kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi baik berupa efek vaksin atau efek simpang, toksisitas, reaksi sensitifitas, efek farmakologis maupun kesalahan program, koinsidens, reaksi suntikan atau berhubungan kausal yang tidak dapat ditentukan. C. TUJUAN PROGRAM IMUNISASI Menurunkan kesakitan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD31), D. TARGET IMUNISASI RPJMN 2020-2024 Persentase Imunisasi Dasar Lengkap Pada anak usia 12-23 bulan : Target 2024 = 90%, 176 bi BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN NOI Wmatsapp : 081214117971 Shope: nortapermana EDUCACENTER Instagram: @nortaeducacenter _@bimbel.norta.educa.center Scanned with CamScanner f E, JENIS IMUNISASI Berdasarkan sifat penyelenggaraannya, imunisasi dikelompokan menjadi : 1. Imunisasi wajib a, Imunisasi rutin 1. Imunisasi dasar Diberikan pada bayi sebelum berusia 1 tahun. Terdiri atas BCG, DPT-HB atau DPT-HB-Hib, Hepatitis 8 pada bayi baru iahir, Polio, Campak. 2. Imunisasi lanjutan Imunisasi ulang untuk mempertahankan tingkat kekebalan atau ‘memperpanjang masa periindungan. a) Pada anak usia bawah tiga tahun (Batita) OPT-HB atau DPT-HB-Hib dan campak b) Anak usia SD Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yaitu DT dan Td ©) Wanita Usia Subur. Tetanus Toxoid (TT) b, Imunisasi tambahan Diberikan pada kelompok umur tertentu yang paling berisiko terkena penyakit ‘sesuai kajian epidemiologis pada periode waktu tertentu, ¢. Imunisasi khusus Kegiatan imunisasi yang dilaksanakan untuk melindungi masyarakat terhadap penyakit tertentu pada siuasi tertentu seperti persiapan keberangkatan calon jemaah haj/umroh, persiapan perjalanan menuju negara endemis penyakit tertentu dan kondisi kejadian luar biasa. Contoh : Meningitis Meningokokus, imunisasi demam kuning, dan imunisasi Anti Rabies (VAR) 2. Imunisasi pilihan Jenis imunisasi pilinan dapat berupa imunisasi Haemophillus influenza tive b (Hib), Pneumokokus, Rotavirus, Influenza, Varisela, Measles Mumps Rubella, Demam Tifoid, Hepatitis A, Human Papilloma Virus (HPV). dan Japanese Encephalitis. bow — Bejan on é tain Lanjutan € ‘Anak Usia SD Wo wus Tembahan —— Crash Program PIN. SubPIN (mania Mouse = Calon HajiUinrah KLB Pitan F. JENIS PENYAKIT PD3I Jenis-jenis Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD31) meliputi penyakit ‘menular tertenty : 1. Jenis-fenis penyakit menular tertentu sebagaimana dimaksud meliputi antara lain penyakit Tuberculosis, Diften, Pertusis, Campak, Pollio, Hepatitis B, Hepatitis A, Meningitis meningokokus, Haemophilus influenzae tipe b, Kolera, Rabies, Japanese encepahalitis, Titus abdominalis, Rubbella, Varicella, Pneumoni pneumokokus, Yellow fever, Shigellosis, Parattis epicemica Jenis-jenis penyakit menular yang saat ini masuk dedalam program imunisasi dadalah Tuberculosis, Difteri, Pertusis, Polio , Campak. Tetanus dan Hepatitis B. 3. Jenis-jenis penyakit lainnya yang dapat perkembangan ilmu pengetahuan akan menjadi penyakit yang dapat dicegah dengam melalui pemberian imunisasi akan ditetapkan tersendi 47 ene [BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN Whatsapp : 081214117571 ‘Shopee :nertapermana EDUCA Instagram: Gnowaecucacenter — @bmbel neta educa center Scanned with CamScanner A. REGULASI c. Kependudukan 1. Undang-Undang RI Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kep dan Pembangunan Keluarga. ymbangan: 2. Peraturan Pemerntah RI Nomor 87 Tahun 2014 lentes] igi aioe Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Beren . Informasi Keluarga, PENGERTIAN 1. Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan Ga ‘cal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. 7 2. Penyelenggaraan Program Keluarga Berencana adalah proses, cara, dan tindal iF untuk melaksanakan program Keluarga Berencana oleh pemerintah dan pemerintal daerah. Norma Keluarga Kecil, Bahagia, dan Sejahtera yang selanjutnya disingkat NKKBS @dalah suatu nial yang sesual dengan nilal-nilal agama dan sosial budaya yang membudaya dalam dir pribadi, keluarga, dan masyarakat, yang berorientasi kepada Kehidupan sejahtera dengan jumlah anak ideal untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin KEBIJAKAN KELUARGA BERENCANA (Cebiiakan keluarga berencana dlaksanakan untuk membantu calon atau pasangan suami 1 gelam mengambil keputusan dan mewujudkan hak reproduksl secara bertanggung jawab tentang : 1. Usia ideal perkawinan 2. Usia ideal untuk melahirkan 3. Jumiah ideal anak 4. Jarak ideal kelahiran anak 5. Penyuluhan kesehatan reproduksi TUJUAN KELUARGA BERENCANA Kebijakan keluarga berencana bertujuan untuk : 1. Mengatur kehamilan yang diinginkan 2. Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak $. Meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi . Meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek keluarga berencana 5. Mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya untuk menjarangkan jarak kehamitan, HUBUNGAN DENGAN ABORSI Kebljakan keluarga berencana mengandung pengertian bahwa dengan alasan apapun Promosi aborsi sebagai pengaturan kehamilan dilarang, KEBIJAKAN KELUARGA BERENCANA Kebijakan keluarga berencana dilakukan melalui upaya : 1. Peningkatan keterpaduan dan peran serta masyarakat 2. Pembinaan keluarga 3. Pengaturan kehamilan dengan memperhatikan agama, kondisi perkembangan sosial ekonomi dan budaya serta tata nilai yang hidup dalam masyarakat, 184 imbe! BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN. A Whatsapp : 081214117971 Shope: noritapermana EDUCA’ Bt Instagram : @nontaeducacenter _@bimbel nora sauce sorter Scanned with CamScanner . UPAYA KELUARGA BERENCANA Upaya Keluarga Berencana dilakukan melalui 4. Promosi 2. Perlindungan 3. Bantuan sesuai dengan hak reproduksi PERAN SERTA MASYARAKAT Peran serta masyaraket paling sedikit berupa : 4, Penyuluhan Keluarga Berencana 2. Pembinaan kepesertaan Keluarga Berencana PENYELENGGARAAN KELUARGA BERENCANA Penyelenggaraan Keluarga Berencana dilaksanakan dengan upaya ‘peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui 1. Pendewasaan usia perkawinan 2. Pengaturan kehamilan yang diinginkan 3. Pembinaan kesertaan Keluarga Berencana 4. Peningkatan kesejahteraan keluarga. J. USIA IDEAL PERKAWINAN Usia ideal perkawinan dipertimbangkan dengan memperhatikan faktor-faktor antara lain: Kesiapan fisik dan mental seseorang dalam membentuk keluarga Kemandirian sikap dan kedewasaan perilaku seseorang Derajat kesehatan termasuk reproduksi sehat Pengetahuan tentang perencanaan keluarga sejahtera 5. Peraturan perundang-undangan yang berfaku. KEBIJAKAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN Kebijakan penurunan angka kematian berupa pemberian prioritas pada 1, Penurunan angka kematian ibu waktu hamil 2. Ibu melahirkan 3. Pasca persalinan 4, Bayi serta anak JENIS PILIHAN METODE KONTRASEPSI! 1. Jenis pilihan metode kontrasepsi jangka panjang ‘a. Kontrasepsi mantap b. Alat Kotrasepsi Dalam Rahim (AKOR) . Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) 2. Jenis piinan metode kontrasepsi jangka pendek ‘a. Suntikan b. Pil ¢. Kondom 3. Kontrasepsi mantap a. Metode operasi wanita atau tubektomi b. Metodi kontrasepsi pria atau vasektomi Rone 185 tent BIMBEL NORITA EDUCA CENTER PANGANDARAN NORETA, Whatsapp : 081214117971 Shopee : nortapemana Instagram : @nortaeducacenter _ @bimbel.nonta.educa centor Scanned with CamScanner

You might also like