You are on page 1of 13

FINANCIAL MANAGEMENT

Krakatau Steel (A) & (B)

Syndicate 13 – YP59C
R. M. Alif Bryan Riztama 29118021
Mochammad Rifa’i 29118298
Ria Averina S 29118102
Prima Puspa I. 29118109

Master of Business Administration


School of Business and Management
Institut Teknologi Bandung
2019

KRAKATAU STEEL (A): FINANCIAL PERFORMANCE


Company Background
Bambang Supriyanto is an investor with moderate risk profile and has to be sure whether
he is investing on the right stocks. Currently, he has been considering on investing a big amount
of money on Krakatau Steel’s stock, the largest steel manufacturer in Southeast Asia.
PT Krakatau Steel Tbk was established in 1970 has ten subsidiaries. The company an
extremely well-known steel company in Indonesia. In 2009, this company has become a market
leader with domestic market share of 57% in HRC (Hot Rolled Coil, 32% in wire rod and 33% in
CRC (Cold Rolled Coil).
PT Krakatau Steel Tbk has been listed in BEI (Bursa Efek Indonesia) with a stock code
‘KRAS’. PT Krakatau Steel Tbk offers 3.155.000.000 shares to public which is 20% of the paid-
up capital. The company is planning to use 35,8% of the IPO (Initial Public Offering) income to
add more production machine, 24,2% to buy the raw materials, 25% to finance maturation of 388
hectares land, and 15% to increase the capital investment in two PT Krakatau Steel Tbk
subsidiary. But during IPO, the share price was claimed too low. Its offered at price Rp 850,- per
share.

Conceptual Review
1. Trend Analysis
Compound Annual Growth Rate (CAGR) is use to assess the growth rate each year. CAGR
is the year over year growth rate of an investment over a specified period of time. CAGR
can be calculated through dividing the ending value to beginning value, raised to the power
of 1/(number years) then subtract it by 1. There is severeal ratios which can be classified
into four main aspects (revenue, return, market, and debt performance).
a. Revenue
- Gross Profit Margin
- Operating Profit Margin
- Net Profit Margin
- COGS to Revenue
- Operating Expenses to Revenue
-
b. Market
- Earnings per share
- Book Value per share
c. Return
- Return on Assets
- Return on Equity
d. Debt
- Debt to Equity
- Debt to Capital

2. BUMN Financial Scoring


This framework is a new framework introduced by the government and based on Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara, KEP-100/MBU/2002. Through BUMN Financial
Scoring, performance of company can be classified into three categories such as healthy,
less healthy, and unhealthy.

3. DuPont Formula
DuPont formula is a common model to measure a company’s financial performance. This
analysis calculates the ROE where in business world it is one of the important ratios for
investors since it gives how profitable the company to the investor’s interest. The higher the
ROE, the more attractive the company in the eye of the investors. ROE is affected by three
things:
a. Operating Efficiency (Profit Margin Ratio)
b. Asset used Efficiency (Total Asset Turnover)
c. Financial Leverage (Equity Multiplier)
Case Analysis
In this case, we should calculate:
1. Compound Annual Growth Rate (CAGR) to assess the growth rate company each year.

Gross Profit Margin


21.01
18.54
17.36
16.17 15.75 15.04
13.16 13.03
11.95 11.69

7.01

2007 2008 2009 2010

-11.44

Pada periode 2007-2010, nilai Gross Profit Margin Krakatau Steel berada di kisaran 7% - 13.5%.
Hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan memiliki 7% - 13.5% dari penjualan yang tersisa
setelah membayar biaya HPP.
Pada periode 2007-2010, dapat dikatakan bahwa Gross Profit Margin Gunawan Dianjaya Steel
berada di kisaran 17% - 21.5%. Hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan memiliki 17% -
21.5% dari penjualan yang tersisa setelah membayar biaya HPP. Namun, pada periode 2009
mengalami penurunan nilai yang signifikan. Hal tersebut dikarenakan beban pokok penjualan
perusahaan lebih besar dibandingkan dengan pendapatan sehingga perusahaan rugi, tetapi kinerja
perusahaan kembali membaik pada tahun 2010.
Pada periode 2007-2010, nilai Gross Profit Margin Jayapari Steel berada di kisaran 11.5% -
16.5%. Hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan memiliki 11.5% - 16.5% dari penjualan yang
tersisa setelah membayar biaya HPP
Operating Profit Margin

14.86
13.8
13.42
12.82 12.05
8.98
6.59 6.7 6.68
5.34

0.15
2007 2008 2009 2010

-16.66

Pada periode 2007-2010, nilai Operating Profit Margin Krakatau Steel berada di kisaran 5% -
7%. Hal tersebut menunjukan sekitar 5% - 7% dari penjualan bersih mampu menghasilkan laba
operasi. Namun, nilai Operating Profit Margin sempat mengalami penurunan yang cukup
signifikan di tahun 2009, dikarenakan nilai beban perusahaan yang besar dibandingkan dengan
penjualan bersih.
Pada periode 2007-2010, nilai Operating Profit Margin Gunawan Dianjaya Steel berada di
kisaran 12% - 14%. Hal tersebut menunjukan sekitar 12% - 14% dari penjualan bersih mampu
menghasilkan laba operasi. Namun, nilai Operating Profit Margin sempat mengalami penurunan
yang signifikan di tahun 2009, dikarenakan nilai penjualan bersih tidak dapat menutupi beban
perusahaan sehingga mengalami kerugian.
Pada periode 2007-2010, nilai Operating Profit Margin Jayapari Steel berada di kisaran 6.5% -
13.5%. Hal tersebut menunjukan sekitar 6.5% - 13.5% dari penjualan bersih mampu
menghasilkan laba operasi.
Net Profit Margin

9.6 10.02
7.76 7.15
6.71 6.65

2.75 2.92
2.11 2.23
0.63
2007 2008 2009 2010

-9.14

Pada periode 2007-2010, nilai Net Profit Margin Krakatau Steel berada di kisaran 2% - 7.2%.
Hal tersebut menunjukan sekitar 2% - 7.2% pendapatan digunakan untuk membayar biaya
oprasional dan biaya non operasional.
Pada periode 2007-2010, nilai Net Profit Margin Gunawan Dianjaya Steel berada di kisaran
2.5% - 10.5%. Hal tersebut menunjukan sekitar 2.5% - 10.5% pendapatan digunakan untuk
membayar biaya oprasional dan biaya non operasional. Namun, nilai Net Profit Margin sempat
mengalami penurunan yang signifikan di tahun 2009, dikarenakan perusahaan mengalami
kerugian.
Pada periode 2007-2010, nilai Net Profit Margin Jayapari Steel berada di kisaran 6.5% - 9.7%.
Hal tersebut menunjukan sekitar 6.5% - 9.7% pendapatan digunakan untuk membayar biaya
oprasional dan biaya non operasional. Namun, nilai Net Profit Margin sempat mengalami
penurunan yang signifikan di tahun 2009, dikarenakan penurunan penjualan yang tidak
sebanding dengan penurunan beban perusahaan.
Return on Asset

18.19
15.46 15.95
12.31

6.92
6.04
3.97 3.87
2.82 2.99
0.54
2007 2008 2009 2010

-15.46

Pada periode 2007-2010, nilai Return on Assets Krakatau Steel berada di kisaran 2.5% - 6.5%.
Hal tersebut menunjukan sekitar 2.5% - 6.5% asset dikelola untuk menghasilkan jumlah laba
bersih.
Pada periode 2007-2010, nilai Return on Assets Gunawan Dianjaya Steel berada di kisaran
13.9% - 18.2%. Hal tersebut menunjukan sekitar 13.9% - 18.2% asset dikelola untuk
menghasilkan jumlah laba bersih. Namun, nilai Net Profit Margin sempat mengalami penurunan
yang signifikan di tahun 2009, dikarenakan perusahaan mengalami kerugian.
Pada periode 2007-2010, nilai Return on Assets Jayapari Steel berada di kisaran 6.9% - 15.5%.
Hal tersebut menunjukan sekitar 6.9% - 15.5% asset dikelola untuk menghasilkan jumlah laba
bersih. Namun, nilai Net Profit Margin sempat mengalami penurunan yang signifikan di tahun
2009, dikarenakan penurunan penjualan yang tidak sebanding dengan penurunan beban
perusahaan.
Return on Equity
26.55

18.84 18.22

11.43
8.45 8.52 9.48
6.18
0.71
2007 2008 2009 2010

-31.64

Pada periode 2007-2010, nilai Return on Equity Krakatau Steel berada di kisaran 6.1% - 11.5%.
Hal tersebut menunjukan sekitar 6.1% - 11.5% investasi dari pemegang saham digunakan untuk
menghasilkan keuntungan.
Pada periode 2007-2008, nilai Retun on Equity tidak dapat dihitung karena adanya keterbatasan
data laporan keuangan. Pada periode 2009, nilai Return on Equity Gunawan Dianjaya Steel
berada di kisaran -31.64%. Hal tersebut dikarenakan perusahaan mengalami kerugian pada tahun
bersangkutan.
Pada periode 2010, nilai Return on Equity Gunawan Dianjaya Steel berada di kisaran 26.55%.
hal tersebut menunjukan sekitar 26.55% investasi dari pemegang saham digunakan untuk
menghasilkan keuntungan.
Pada periode 2007-2010, nilai Return on Equity Jayapari Steel berada di kisaran 6.9% - 15.5%.
Hal tersebut menunjukan sekitar 6.9% - 15.5% investasi dari pemegang saham digunakan untuk
menghasilkan keuntungan.
Debt to Equity

31.35

24.68

14.1
13.21

2.62 2.39 2.41 2.67


1.67 1.4
2007 2008 2009 2010

Pada periode 2007-2010, nilai Debt to Equity Krakatau Steel berada di kisaran 13.2% - 31.5%.
Hal tersebut menunjukan sekitar 13.2% - 31.5% perusahaan dibiayai oleh kreditor.
Pada periode 2007-2008, nilai Debt to Equity tidak dapat dihitung karena adanya keterbatasan
data laporan keuangan. Pada periode 2009-2010, nilai Debt to Equity Gunawan Dianjaya Steel
berada di kisaran 1.4% - 1.7%. Hal tersebut menunjukan sekitar 1.4% - 1.7% perusahaan
dibiayai oleh kreditor.
Pada periode 2007-2010, nilai Debt to Equity Jayapari Steel berada di kisaran 2.3% - 2.7%. Hal
tersebut menunjukan sekitar 2.3 % - 2.7 % perusahaan dibiayai oleh kreditor.
Debt to Capital
64.62

54.36 54.31
51.14
46.4

39.91

32.45
27.02
23.24
17.92

2007 2008 2009 2010

Pada periode 2007-2010, nilai Debt to Capital Krakatau Steel berada di kisaran 46.4% - 64.7%.
Hal tersebut menunjukan sekitar 46.4% - 64.7% ekuitas perusahaan mampu menutupi utang
tidak lancar.
Pada periode 2007-2008, nilai Debt to Capital tidak dapat dihitung karena adanya keterbatasan
data laporan keuangan. Pada periode 2009-2010, nilai Debt to Capital Gunawan Dianjaya Steel
berada di kisaran 39.9% - 51.2%. Hal tersebut menunjukan sekitar 39.9% - 51.2% ekuitas
perusahaan mampu menutupi utang tidak lancar
Pada periode 2007-2010, nilai Debt to Capital Jayapari Steel berada di kisaran 17.9% - 32.5%.
Hal tersebut menunjukan sekitar 17.9% - 32.5% ekuitas perusahaan mampu menutupi utang
tidak lancar.

Krakatau Steel
Ascpetcs 2010 2009 2008 2007 CAGR (2007-2010)
Gross Profit Margin 15,04% 7,01% 13,16% 11,95% 7,98%
Operating Profit
Margin 6,68% 0,15% 6,59% 5,34% 7,75%
Revenue Net Profit Margin 7,15% 2,92% 2,23% 2,11% 50,16%
COGS to Revenue 84,96% 92,99% 86,84% 88,05% -1,19%
Operating Exp to
Rev 8,36% 6,86% 6,57% 6,60% 8,17%
Earning per Share 0,0001 0,2473 0,2298 0,1567 -92,45%
Market Book Value per
Share 0,0006 2,9029 2,7199 2,5372 -93,85%
Return on Asset 6,04% 3,87% 2,99% 2,82% 28,94%
Return
Return on Equity 11,43% 8,52% 8,45% 6,18% 22,78%
Debt to Equity 13,21% 14,10% 24,68% 31,35% -25,03%
Debt
Debt to Capital 11,67% 12,36% 19,79% 23,87% -21,22%

Table Comparison
Gunawan
Ascpetcs Krakatau Steel Jayapari Steel
Dianjaya
Gross Profit Margin 7.98% -6.16% -6.96%
Operating Profit 7.75% -6.74% -11.19%
Margin
Revenue Net Profit Margin 50.16% 8.92% -11.53%
COGS to Revenue -1.19% 1.52% 1.24%
Operating Exp to Rev 8.17% -4.78% 6.49%
Earning per Share -92.45% -18.08% -11.88%
Market
Book Value per Share -93.85% - 10.81%
Return on Asset 28.94% -4.28% -23.53%
Return
Return on Equity 22.78% - -20.47%
Debt to Equity -25,03% - 0.64%
Debt
Debt to Capital -5.14% - 14.67%

Pada aspek Revenue, pertumbuhan paling baik yaitu Krakatau Steel. Hal tersebut dikarenakan
rata-rata kinerja perusahaan besar dibandingkan dengan perusahaan lain, terutama nilai yang
signifikan pada Net Profit Margin.
Pada aspek Market, pertumbuhan paling baik yaitu Jayapari Steel. Hal tersebut dikarenakan
memiliki rata-rata pertumbuhan yang lebih besar dibanding perusahaan lainnya.
Pada aspek Return, pertumbuhan paling baik yaitu Krakatau Steel. Hal tersebut dikarenakan
perusahaan memiliki nilai yang lebih besar disbanding perusahaan lainnya.
Pada aspek Debt, pertumbuhan paling baik yaitu Jayapari Steel. Hal tersebut dikarenakan
perusahaan memiliki nilai yang lebih besar dibanding perusahaan lainnya.

2. BUMN Financial Scoring


Financial Krakatau Weight Gunawan Weight Jayapari Weight
Indicators Steel Dianjaya Steel
Steel
Return on 11.43 16 26.55 20 9.48 14
Equity
Return on 10.2 7.5 29.34 15 9.75 7.5
Investment
Cash Ratio 60.51 5 0.89 0 12.17 2
Current Ratio 177.29 5 169.03 5 276.83 5
Collection 29.1 5 19.19 5 79.87 4.5
Period
Inventory 160.92 3 118.86 4 99.58 4
Turnover
Total Asset 84.49 3.5 159.15 5 104.01 4
Turnover
Total 52.85 8.5 60.09 8 72.98 7.5
Equity/Total
Assets
Total Score 53.5 62 48.5
Grade A AA A
Classification Healthy Healthy Healthy

Berdasarkan analisa BUMN Financial Scoring tahun 2010, Krakatau Steel berada di grade
A, Gunawan Dianjaya Steel berada di grade AA, dan Jayapari Steel berada di grade A
sehingga ketiga perusahaan tersebut berada di kategori Healthy.
3. DuPont Formula
Krakatau Steel Gunawan Dianjaya Steel Jayapari Steel
Profit Margin Ratio 7.15% 10.02% 6.65%
Total Asset Turnover 84.49% 159.15% 104.01%
Equity Multiplier 189.2% 166.42% 137.03%
ROE 11.43% 26.55% 9.48%

Berdasarkan hasil analisa, Krakatau Steel mampu menghasilkan 11.43% laba dari investasi
oleh para pemegang saham di perusahaan. Gunawan Dianjaya Steel mampu menghasilkan
26.55% laba dari investasi oleh para pemegang saham di perusahaan. Jayapari Steel mampu
menghasilkan 9.48% laba dari investasi oleh para pemegang saham di perusahaan.
Dilihat dari analisa tersebut, Gunawan Dianjaya Steel memiliki nilai ROE yang paling besar
dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan
menggunakan dana investor lebih efektif.

You might also like