PDF - Kelompok 8 Hadis Tentang Korupsi Dan Kolusi

You might also like

You are on page 1of 14

HADITS TENTANG KORUPSI DAN KOLUSI

Tugas ini disusun untuk memenuhi matakuliah “Hadits 2 (Ahkam&Sosial)”

Dosenpengampu:

Irma RumtianingU.H,. MSI

Disusun Oleh:

Ridwan Hambali (301200056)


Dwi Putri Ahmawati (301200035)

Kelas:

Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir B

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2022
PEMBAHASAN

HaditsPertama
a. Teks Matan
Hadits ini menjelaskan mengenai larangan untuk pejabat menerima hadiah, sebagai
berikut:
ُ‫سا ِعدِي ِ أَنَّهُ أَ ْخبَ َره‬
َّ ‫الز ْه ِري ِ قَا َل أَ ْخبَ َرنِي ع ُْر َوةُ ع َْن أَ ِبي ُح َم ْي ٍد ال‬
ُّ ‫ْب ع َْن‬ ٌ ‫شعَي‬ ُ ‫ان أَ ْخبَ َرنَا‬
ِ ‫َح َّدثَنَا أَبُو ا ْليَ َم‬
‫سو َل‬ ُ ‫ع َم ِل ِه فَقَا َل يَا َر‬َ ‫غ ِم ْن‬ َ ‫ام ُل ِحينَ فَ َر‬
ِ َ‫َام اًل فَ َجا َءهُ ا ْلع‬
ِ ‫ستَ ْع َم َل ع‬ ْ ‫سلَّ َم ا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬
ِ َّ ‫سو َل‬ ُ ‫أَنَّ َر‬
‫ظ ْرتَ أَيُ ْهدَى لَكَ أَ ْم ََل ث ُ َّم قَا َم‬ َ َ‫ت أَ ِبيكَ َوأ ُ ِمكَ فَن‬ِ ‫ِي ِلي فَقَا َل لَهُ أَفَ ًَل قَعَدْتَ فِي بَ ْي‬ َ ‫َّللا َهذَا لَ ُك ْم َو َهذَا أ ُ ْهد‬
ِ َّ
‫َّللا ِب َما ه َُو أَ ْهلُهُ ث ُ َّم قَا َل أَ َّما‬
ِ َّ ‫علَى‬ َ ‫ش َّه َد َوأَثْنَى‬ َّ ‫شيَّةا بَ ْع َد ال‬
َ َ‫ص ًَل ِة فَت‬ َ ‫سلَّ َم‬
ِ ‫ع‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬
ِ َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫َر‬
‫ت أَ ِبي ِه َوأ ُ ِم ِه‬ ِ ‫ِي ِلي أَفَ ًَل قَعَ َد فِي بَ ْي‬ َ ‫ع َم ِل ُك ْم َو َهذَا أ ُ ْهد‬ َ ‫ستَ ْع ِملُهُ فَيَأْتِينَا فَيَقُو ُل َهذَا ِم ْن‬ ْ َ‫ام ِل ن‬ ِ َ‫بَ ْع ُد فَ َما بَا ُل ا ْلع‬
َ ‫س ُم َح َّم ٍد ِبيَ ِد ِه ََل يَغُ ُّل أَ َح ُد ُك ْم ِم ْن َها‬
‫ش ْيئ اا ِإ ََّل َجا َء ِب ِه يَ ْو َم ا ْل ِقيَا َم ِة‬ ُ ‫ظ َر َه ْل يُ ْهدَى لَهُ أَ ْم ََل َف َوالَّذِي نَ ْف‬ َ َ‫َفن‬
‫ار َو ِإ ْن كَانَتْ شَاةا‬ َ ‫يرا َجا َء ِب ِه لَهُ ُر‬
ٌ ‫غا ٌء َو ِإ ْن كَانَتْ بَقَ َرةا َجا َء ِب َها لَ َها ُخ َو‬ ُ ‫علَى‬
‫عنُ ِق ِه ِإ ْن كَانَ بَ ِع ا‬ َ ُ‫يَحْ ِملُه‬
ُ ‫سلَّ َم يَ َدهُ َحتَّى ِإنَّا لَنَ ْن‬
‫ظ ُر‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬
ِ َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫َجا َء ِب َها تَ ْيعَ ُر َف َق ْد بَ َّل ْغتُ فَقَا َل أَبُو ُح َم ْي ٍد ث ُ َّم َرفَ َع َر‬
‫س َّل َم‬
َ ‫ع َل ْي ِه َو‬ َّ ‫ص َّلى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ِ ‫ت ِم ْن النَّ ِبي‬ ٍ ‫س ِم َع ذَ ِلكَ َم ِعي َز ْي ُد ْبنُ ثَا ِب‬ َ ‫ط ْي ِه قَا َل أَبُو ُح َم ْي ٍد َو َق ْد‬ َ ‫ع ْف َر ِة ِإ ْب‬
ُ ‫ِإلَى‬
َ َ‫ف‬
‫سلُو ُه‬
b. TerjemahanHadits
Telah menceritakan kepada kami Abul yaman, telah memberitakan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri mengatakan; telah menceritakan kepadaku Urwahdari Abu
Humaid As Sa'idi bahwasanya ia mengabarkan kepadanya, bahwa Rasulullah‫ﷺ‬
mempekerjakan karyawan zakat ('amil). Setelah selesai dari kerjanya, 'amil tadi
mendatangi Nabi dan berujar, 'Wahai Rasulullah, ini untuk kalian dan ini dihadiahkan
untukku.' Lantas Nabi bersabda, "Tidakkah kamu duduk-duduk saja di rumah ayahmu
atau ibumu kemudian kamu cermati, apakah kamu memperoleh hadiah ataukah tidak?"
Kemudian Rasulullah ‫ﷺ‬berdiri di waktu sore setelah berdoa, bersyahadat, dan memuji
Allah dengan puji-pujian yang semestinya bagi-Nya, kemudian beliau memulai,
"Amma ba'du. Ada apa gerangan dengan 'amil zakat yang kami pekerjakan, dia
mendatangi kami dan berujar, 'Ini dari pekerjaan kalian dan ini hadiah untukku,
tidakkah ia duduk-duduk saja di rumah ayahnya atau ibunya lantas ia cermati, apakah ia
memperoleh hadiah ataukah tidak? Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya,
tidaklah salah seorang diantara kalian mengambil harta tanpa haknya, selain pada hari
kiamat nanti harta itu ia pikul di atas tengkuknya, dan jika unta, ia akan memikulnya
dan mengeluarkan suara unta, dan jika sapi, maka sapi itu dipikulnya dan melenguh,
dan jika harta yang ia ambil berupa kambing, maka kambing itu akan mengembik.
Sungguh telahku sampaikan." Kata Abu Humaid, 'kemudian Rasulullah‫ ﷺ‬mengangkat
tangannya hingga kami melihat warna putih ketiaknya.' Abu Humaid berkata, 'dan telah
mendengar hal itu bersamaku adalah Zaid bin Tsabit, dari Nabi ‫ﷺ‬, maka tanyailah dia.
(HR. Bukhori)
c. Pernyataan-pernyataan yang dianggap penting
Jack Bologne mengatakan akar penyebab korupsi ada empat: Greed, Opportunity,
Need, Exposes, dia menyebutnya GONE theory, yang diambil dari huruf depan tiap
kata tadi kemudian dijelaskan sebagai berikut.1
1. Greed terkait keserakahan dan kerakusan para pelaku korupsi. Koruptor adalah
orang yang tidak puas pada keadaan dirinya. Punya satu gunung emas, berhasrat
punya gunung emas yang lain. Punya harta segudang ingin pulau pribadi.
2. Opportunity terkait sistem yang memberi lubang terjadinya korupsi. Sistem
pengendalian tak rapi yang memungkinkan seseorang bekerja asal asalan. Mudah
timbul penyimpangan, Saat bersamaan, sistem pengawasan tak ketat, Orang
gampang memanipulasi angka. Bebas berlaku curang, Peluang korupsi menganga
lebar.
3. Need berhubungan dengan sikap mental yang tidak pernah cukup, penuh sikap
konsumerisme dan selalu syarat kebutuhan yang tak pernah usai.
4. Exposes, berkaitan dengan hukumn pada pelaku korupsi yang rendah. Hukuman
yang tidak membuat jera sang pelaku maupun orang lain. Detterence effect yang
minim.
Berkaitan dengan Hadit yang disampaikan Nabi tersebut, maka dapat dipahami
bahwa islam memberikan aturan tertentu dalam menerima hadiah, sehingga Nabi
mengatakan bahwa apabila orang melakukan tindakan korupsi akan
mempertanggung jawabkan perbuatannya di hari kiamat. Berdasarkan pendapat
seorang pemikir seperti diatas, salah satu penyebab terjadi korupsi adalah adanya
kesempatan seperti mendapat kesempatan untuk menjadi pejabat dan sebagainya,
sehingga seperti mendapat kesempatan untuk menjadi pejabat dan sebagainya,
sehingga Nabi SAW memperingatkan kepada orang yang mendapat kesempatan
tersebut bahwa setiap perbutan korupsi akan mendapat hukuman dari Allah SWT.

1
3http://pododulur.blogspot.com/2010/08/hadis-larangan-korupsi.html Online: 2 Januari 2011.
d. Fiqh Hadits
Dalam Islam, hadiah dianggap sebagai salah satu cara untuk lebih merekatkan persaudaraan
atau persahabatan. Rasulullah saw. Menganjurkan kepada kita agar kita memberi hadiah
karena Rasulullah saw sendiri berkenan menerima hadiah dari para sahabat, dan juga
memerintahkan kepada sahabat agar berkenan menerima hadiah dari orang lain sebagai
mana yang dijelaskan dalam sebuah hadis yang di riwayatkan oleh Imam Bukhori dari Abu
Hurairah. Rasulullah saw bersabda:
e. )‫( رواه البخرى‬.‫صد َْر‬ ُ ‫ان ال َه ِد َّيةَ تَ ْده‬
َّ ‫َب َو َح َر ال‬ َّ ِ‫تَـ َهادَوافَإ‬
Artinya: hendakhnya kalian saling memberi hadiah karna sesungguhnya hadiah itu
akan menghilangkan kedengkian. (HR. Bukhari)

Hadits lain yang menganjurkan pemberian hadiah, yaitu :


“Saling bersalaman kamu semua, niscaya akan menghilangkan kedengkian, saling
memberi hadiahlah kamu semua, niscaya akan saling mencintai dan menghilangkan
percekcokan.” (H.R Imam Malik).
Pada dasarnya, memberikan hadiah kepada orang lain sangat baik dan dianjurkan untuk
lebih meningkatkan rasa saling mencintai. Begitu pula bagi yang diberi hadiah disunahkan
untuk menerimanya.
Akan tetapi, Islam pun memberi rambu-rambu tertentu dalam masalah hadiah, baik
yang berkaitan dengan pemberi hadiah maupun penerimanya. Dengan kata lain, tidak
semua orang diperbolehkan menerima hadiah.
Contohnya seseorang pejabat atau seseorang pemegang kekuasaan. Hal itu dianjurkan
untuk kemaslahatan dalam kehidupan manusia. Banyak orang yang ingin sekali mengenal
bahkan akrab dengan orang-orang yang terpandang, baik para pejabat maupun orang-orang
yang memiliki kedudukan tinggi lainnya. Mereka menempuh berbagai jalan untuk dapat
mendekati orang-orang tersebut dengan cara memberi hadiah kepadanyapadahal pejabat
tersebut hidup berkecukupan, bahkan tak pantas untuk diberi hadiah karena masih banyak
orang yang membutuhkan hadiah tersebut.
Oleh karena itu, Islam melarang seorang pejabat atau petugas negara dalam posisi apapun
untuk menerima atau memperoleh hadiah dari siapapun karena hal itu tidaklah layak dan
dapat menimbulkan fitnah. Disamping sudah mendapatkan gaji dari negara, alasan
pemberian hadiah tersebut berkat kedudukannya. Bila dia tidak memiliki kedudukan atau
jabatan, belum tentu orang-orang tersebut akan memberinya hadiah.
Dengan demikian, hadiah yang diberikan kepada para pejabat apabila sebelumnya tidak
biasa terima dinilai sebagai sogokan terselubung. Dengan kata lain, hadiah yang diberikan
kepada seorang pejabat sebenarnya bukanlah haknya. Di samping itu, niat orang-orang
memberikan hadiah kepada para pejabat, dipastikan tidak terdorong dan didasarkan pada
keikhlasan sehingga perbuatan mereka akan sia-sia di hadapan Allah SWT.
Kalau mereka memang ingin memberi hadiah, mengapa tidak memberikannya kepada
mereka yang lebih membutuhkan daripada pejabat tersebut. Jelaslah bahwa mereka
menginginkan balas budi dari hadiah yang diberikannya tersebut, antara lain mengharapkan
agar pejabat tersebut mengingatnya dan mempermudah berbagai urusannya.2

2
http://mada165blogspot.com/
HaditsKedua
a. Teks Matan
Takhrij Hadits tentang larangan suap menyuap diriwayatkan Abu Daud dalam kitab
Sunnah Abu Daud sebagai berikut:
‫َّللا‬ َ َ‫سلَ َمة‬
َ ‫ع ْن‬
ِ َّ ‫ع ْب ِد‬ َ ‫الرحْ َم ِن ع َْن أَ ِبي‬
َّ ‫ع ْب ِد‬ ِ ‫ب ع َْن ا ْل َح ِار‬
َ ‫ث ب ِْن‬ ٍ ْ‫س َح َّدثَنَا ا ْبنُ أَ ِبي ِذئ‬ َ ُ‫َح َّدثَنَا أَحْ َم ُد ْبنُ يُون‬
‫شي َوا ْل ُم ْرتَشِي‬ِ ‫الرا‬َّ ‫سلَّ َم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬
ِ َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫ب ِْن ع َْم ٍرو قَا َل لَعَنَ َر‬
b. Terjemahan Hadits
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus, telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Dzi`bdari Al Harits bin Abdurrahman dari Abu Salamah dari Abdullah
bin 'Amruiaberkata, "Rasulullah‫ ﷺ‬melaknat orang yang memberi uang sogokan dan
orang yang menerimanya."(HR. Abu daud)
Kata kunci: ‫ِيوا ْل ُم ْرتَشِي‬
َ ‫الراش‬
َّ
f. Takhrijhadits
a. Hadits pertama ditemukan dariI bnuMajah pada kitab Hukum-hukum No.
2304
َ َ‫سلَ َمة‬
‫ع ْنعَ ْبدِاللَّ ِه ْبنِعَ ْم ٍروقَال‬ َ ‫ِالرحْ َمنِعَ ْنأ َ ِبي‬
َّ ‫او ِكيعٌ َح َّدثَنَاا ْبنُأ َ ِبي ِذئْ ٍبعَ ْن َخا ِل ِها ْل َح ِارثِ ْبنِعَ ْبد‬
َ َ‫ع ِليُّ ْبنُ ُم َح َّم ٍد َح َّدثَن‬
َ ‫َح َّدثَنَا‬
‫شي‬ ِ َ‫يوا ْل ُم ْرت‬
َ ‫ش‬ َّ َ‫سلَّ َملَ ْعنَةُاللَّ ِهعَل‬
ِ ‫ىالرا‬ َ ‫صلَّىاللَّ ُهعَلَي ِْه َو‬ َ ‫وَلللَّ ِه‬ ُ ‫س‬ ُ ‫قَالَ َر‬
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad berkata, telah menceritakan
kepada kami Waki' berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari
pamannya Al Harits bin 'Abdurrahman dari Abu Salamahdari Abdullah bin Amru ia
berkata, "Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda, "Allah melaknat penyuap dan penerima suap."3
b. HaditskeduaditemukandariTirmidzi pada kitab Hukum-hukum No. 1257
َ ‫ِالرحْ َمنِعَ ْنأ َ ِبي‬
‫س َل َم‬ َّ ‫َام ٍرا ْلعَقَ ِديُّ َح َّدثَنَاا ْبنُأ َ ِبي ِذئْ ٍبعَ ْن َخا ِل ِها ْل َح ِارثِ ْبنِعَ ْبد‬
ِ ‫سى ُم َح َّم ُد ْبنُا ْل ُمثَنَّى َح َّدثَنَاأَبُوع‬
َ ‫َح َّدثَنَاأَبُو ُمو‬
َ ‫شيَ َوا ْل ُم ْرتَش‬
‫ِي‬ ِ ‫الرا‬ َّ ‫س َّل َم‬
َ ‫ص َّلىال َّل ُهعَ َلي ِْه َو‬
َ ‫وَلل َّل ِه‬
ُ ‫س‬ ُ ‫ع ْنعَ ْبدِال َّل ِه ْبنِعَ ْم ٍرو َقا َل َلعَنَ َر‬
َ ‫َة‬
َ ٌ‫سن‬
‫ص ِحي ٌح‬ َ ‫قَ َاَلَبُو ِعي‬
َ ‫سى َهذَا َحدِيث ٌ َح‬
Telah menceritakan kepada kami Abu Musa Muhammad bin Al Mutsanna,
telahmenceritakankepada kami Abu Amir Al 'Aqadi, telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Dzi`bdari bibinya Al Harits bin Abdurrahman dari Abu Salamah
dari Abdullah bin Umar iaberkata, Rasulullah‫ ﷺ‬melaknati penyuap dan yang
disuap. Abu Isa berkata, Hadits ini hasan shahih.4

3
ShahihIbnuMajah, Kitab Hukum-hukum, Bab Teguranuntukberlakuzalim dan korup, Hadits No. 2304
4
ShahihTirmidzi, Kitab Hukum-hukum, Bab Penyuap dan yang disuap, Hadits No. 1257
g. Pembuatan pohon sanad dan study sanad: Biografi perawi pertama sampai
terakhir
a. Pohon Sanad
b. Ibnu
Nabi Muhammad SAW

Abdullah bin Amru

Abu Salamah

Al Harits bin Abdurrahman

Ibnu Abu Dzi’b

Amir Al Aqadi
Ahmad bin Yunus Waki’

Abu Muhammadbin Al Ali bin Muhammad


Mutsanna

Abu Daud IbnuMajah Tirmidzi


c. Biografi Sanad
a. Abdullah bin Amru bin Al ‘ash bin Wa’il
-Kalangan: Sahabat Ulama Komentar
-Kuniyah: Nabi -Ibnu Hajar Al -Sahabat
Muhammad SAW Asqalani
-Negeri hidup: Maru -Adz Dzahabi -Sahabat
-TahunWafat: 63 H

b. Abu Salamah(Abdullah bin ‘abdurrahman bin ‘Auf)


-Kalangan: Ulama Komentar
Tabi’inpertengahan -Abu Zur’ah -Tsiqah imam
-Kuniyah: Abu Salamah -IbnuHibban - Tsiqah
-Negeri hidup: Madinah
-TahunWafat: 94 H

c. Al-Harits bin Abdurrahman


- Ulama Komentar
Kalangan:Tabi’inkalanganbiasa -An-Nasa’i -Laisabihiba’s
-Kuniyah: - -Yahya bin Mai’in -Masyhur
-Negeri hidup: - -IbnuHibban -Ats’Tsiqaat
-TahunWafat: - -IbnuSa’d -Haditsnyasedikit
-Ibnu Hajar Al- -Shaduuq
‘Atsqalani
-Adz-Dzahabi -ShaduuqShalih

d. Ibnu Abu Dzi’b (Muhammad bin Abdur Rahman bin Al-Mughirah bin
Al- Harits bin Abi Dzi’b)
-Kalangan: Ulama Komentar
Tabi’inkalanganbiasa -Ahmad bin Hanbal -Tsiqah
-Kuniyah: Abu Al-Harits -yahya bin Ma’in -Tsiqah
-Negeri hidup: Madinah -Ibnuhajar Al-Asqalani -Tsiqah, Faqih
-TahunWafat: 158 H -Adz- Dzahabi -Tsiqah
e. Ahmad bin Yunus (Ahmad bin Abdullah bin Yunus bin Abdullah bin
Qais)
-Kalangan: Tabi’ulAtba’ Ulama Komentar
kalangantua -Abu Hatim -TsiqahMutqin
-Kuniyah: Abu -An-Nasa’i -Tsiqah
‘Abdullah -Usman bin Abi -Tsiqahlaisabihisyai
-Negeri hidup: Kuffah Syaainnah
-TahunWafat: 227 H -IbnuHibban -
Disebutkandalamtsiqaat
-Ibnu Hajar Al -TsiqahHafidz
‘Asqalani
-Adz Dzahabi -Al-hafidz

f. Waki’ bin Al-Jarrah bin Malih (Waki’)


- Ulama Komentar
Kalangan:Tabi’inkalanganbiasa -Al ‘Ajli -Tsiqah
-Kuniyah: Abu Sufyan -Ya’kub bin -Hafizh
-Negeri hidup: Kuffah Syaibah -TsiqahMa’mun
-TahunWafat: 196 H -IbnuSa’d -Hafizh
-IbnuHibban -Tsiqah Ahli Ibadah
-Ibnu Hajar Al-
Asqalani -SeorangTokoh
-Adz Dzahabi

g. Ali bin Muhammad (Ali bin Muhammad bin Ishaq)


-Kalangan: Tabi’ulAtba’ Ulama Komentar
kalangantua -IbnuHajar -Tsiqah
-Kuniyah: Abu Al Hasan -Abu Hatim -TsiqahShaduuq
-Negeri hidup: Qirqisiya -IbnuHibban -AtsTsiqaat
-TahunWafat: 233 H
h. ‘Amir Al Aqadi (Abdul Malik bin ‘Amru)
- Ulama Komentar
Kalangan:Tabi’utTabi’inkalanganbiasa -Adz-Dzahabi -Hafizh
-Kuniyah: Abu ‘Amir -Ibnu Hajar Al -Tsiqah
-Negeri hidup: Bashrah ‘Asqalani
-TahunWafat: 204 H -Yahya bin -Tsiqah
Ma’in -Shaduuq
-Abu hatim -TsiqahMa’mun
-An-nasa’i -Tsiqah
-IbnuSa’ad -Tsiqaat
-IbnuHibban

i. Abu Muhammad bin Al-Mutsanna (Abu Muhammad bin Al-Mutsanna


bin ‘Ubaid)
-Kalangan: Ulama Komentar
Tabi’ulAtba’ -Yahya bin Ma’in -Tsiqah
kalangantua -Abu Hatim -ShalihulHaditsShaduuq
-Kuniyah: Abu Musa -DisebutkandalamAtsTsiqat
-Negeri hidup: -IbnuHibban -
Bashrah TsiqahMasyhurMInalHuffaadz
-TahunWafat: 252 H -Maslamah bin -Tsiqah
Qasim -TsiqahSahabat

-Adz Dzahabi
-Ibnu Hajar Al-
Asqalani
c. Pernyataan-pernyataan yang dianggap penting
Hadist tersebut menjelaskan bagaimana hukum memakan harta yang haq atau yang
bathl, kata bathl menurut syara’ diartikan sesuatu yang haram atau tidak baik kita
gunakan, hadist ini menerangkan tentang bagaimana hukum seseorang yang menyuap
seseorang yang di landasi oleh keinginan untuk memuaskan diri sendiri dan disitu di
terangkan juga bahwa orang yang menerima suap akan di laknat sebagaimana yang
menyuap.5
d. Fiqh Hadits
1. Definisi Risywah
Risywah adalah istilah syari yang dikenal di dalam syariat. Para ulama telah
mendefinisikan risywah baik secara etimologi maupun terminologi. Secara rinci
definisi risywah adalah sebagai berikut:
a. Definisi risywah secara bahasa (etimologi) Suap-menyuap dalam bahasa Arab
disebut dengan risywah. Sedangkan risywah dalam bahasa Arab berasal dari
kata kerja/ fi‟il (‫ ) َرشَا‬dan masdhar (kata jadian) dari kata kerja tersebut adalah

( ُ‫أوالرش َْوة‬
ِ ُ‫أوالرش َْوة‬
ُّ ُ‫الرش َْوة‬
َّ ).
Di dalam Lisan al Arab Ibnu Mandzur menyebutkan perkataan Abul ‘Abbas
berkaitan dengan asal kata risywah.
b. Definisi Risywah secara istilah (terminologi)
Di dalam al Mu’jam al Wasith disebutkan bahwa makna risywah adalah:
‫مايعطىلقضاءمصلحةأومايعطىإلحقاقباطألوإبطالحق‬
“Apa saja yang diberikan (baik uang maupun hadiah) untuk mendapatkan suatu
manfaat atau segala pemberian yang bertujuan untuk mengukuhkan sesuatu
yang batil dan membatilkan suatu yang haq”.
Ibnu Hajar al ‘Asqalani di dalam kitabnya Fath al Baari telah menukil
perkataan Ibnu al Arabi ketika menjelaskan tentang makna risywah sebagai
berikut:
‫الرشوةكلمالدفعليبتاعبهمنذيجاهعوناعلىماَليحل‬
“Risywah atau suap-menyuap yaitu suatu harta yang diberikan untuk membeli
kehormatan/kekuasaan bagi yang memilikinya guna menolong/melegalkan
sesuatu yang sebenarnya tidak halal.”
Risywah merupakan kejahatan yang dilarang dalam Islam begitu juga
tindakan tercela dalam kehidupan manusia. Dikatakan kejahatan karena
memang di dalam prakteknya sarat dengan manipulasi dan kezhaliman terhadap
sesama. Berikutayat Al-Qur’an menjelaskanlarangantersebut:

5
Mkhusni Alwi, Haditstentang larangansuapmenyuap, kompasiana.com, 19 Maret 2017, Diakses pada tanggal 19
Mei 2022, https://www.kompasiana.com/mkhusni19/58cdff0bb37e61d20f032d07/hadist-tentang-larangan-suap-
menyuap
‫اط ِل َوت ُ ْدلُ ْوا بِ َها ْٓ اِلَى ا ْل ُحك َِّام ِلتَأ ْ ُكلُ ْوا فَ ِر ْيقاا ِم ْن اَ ْم َوا ِل‬
ِ َ‫َو ََل تَأ ْ ُكلُ ْْٓوا اَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِا ْلب‬
َࣖ‫اَلثْ ِم َواَ ْنت ُ ْم تَ ْعلَ ُم ْون‬ِ ْ ِ‫اس ب‬ ِ َّ‫الن‬
Artinya: “Dan janganlahkamumakanharta di antarakamudenganjalan yang batil,
dan (janganlah) kamumenyuapdenganhartaitukepada para hakim,
denganmaksud agar kamudapatmemakansebagianharta orang lain
itudenganjalandosa, padahalkamumengetahui.” (Al-Baqarah:188)
Menurut imam al Maraghi bahwa larangan Allah dalam ayat ini
(janganlah kamu makan harta diantara kamu) maksudnya adalah janganlah
sebagian dari kalian memakan harta sebagian yang lainnya.Menghormati harta
orang lain selainmu berarti menghormati dan menjaga haratamu. Sama halnya
dengan merusak harta orang lain adalah sebagai tindak pidana terhadap
masyarakat (umat) yang mana engkau adalah salah satu dari anggota masyarakat
itu. Selain itu banyak hal yang dilarang dalam ayat ini seperti memakan riba
karena riba adalah memakan harta orang lain tanpa imbalan dari pemilik harta
yang memberikannya. Termasuk yang juga dilarang adalah harta yangdiberikan
kepada hakim(pejabat) sebagai suap dan lain-lain.6

Hadits Ketiga
a. Teks Matan
َ ‫ع ْنأ َ ِبي ُمو‬
‫سى‬ َ َ‫سا َمة‬
َ َ‫ع ْنبُ َر ْي ِد ْبنِعَ ْبدِاللَّ ِهعَ ْنأ َ ِبيبُ ْر َدة‬ َ ُ ‫َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد ْبنُا ْلعَ ًَل ِء َح َّدثَنَاأَبُوأ‬
ُ ‫ط ِيباا ِب ِهنَ ْف‬
َ‫س ُهف‬ ِ ‫س ِل ُم ْاَلَ ِمينُالَّذِييُ ْن ِفذُ َو ُربَّ َماقَالَيُ ْع ِطي َماأ ُ ِم َر ِب ِهك‬
َ ‫َام اًل ُم َوفَّ ارا‬ ْ ‫سلَّ َمقَ َاَل ْل َخ ِازنُا ْل ُم‬
َ ‫صلَّىاللَّ ُهعَلَي ِْه َو‬
َ ‫ع ْنالنَّ ِب ِي‬
َ
َ َ‫يَ ْدفَعُ ُه ِإلَىالَّذِيأ ُ ِم َرلَ ُه ِب ِهأ َ َحدُا ْل ُمت‬
‫ص ِدقَي ِْن‬
b. Terjemahan Hadits
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Alaa', telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Buraid bin 'Abdullah dari Abu Burdahdari Abu Musa dari Nabi
‫ﷺ‬bersabda, "Seorang bendahara muslim yang amanah adalah orang yang melaksanakan
tugasnya (dengan baik)." Dan seolah beliau bersabda, "Dia melaksanakan apa yang
diperintahkan kepadanya dengan sempurna dan jujur serta memiliki jiwa yang baik, dia
mengeluarkannya (sedekah) kepada orang yang berhak sebagaimana diperintahkan
adalah termasuk salah satudari Al Mutashaddiqin"
6
Haryono, RISYWAH (SUAP-MENYUAP) DAN PERBEDAANNYA DENGAN HADIAH DALAM PANDANGAN
HUKUM ISLAM, Vol 4, No 07 (2016). Diakses pada tanggal 19 Mei 2022,
https://jurnal.staialhidayahbogor.ac.id/index.php/am/article/download/155/153
(HR. Bukhari)
c. Pernyataan-pernyataan penting
Amanah merupakan salah satu sifat wajib Rasul yang patut diteladani semua orang.
Amanah artinya terpercaya. Amanah akan mendatangkan kebaikan bagi seseorang
dalam kehidupannya. Sebab, orang yang amanah akan mudah dipercaya orang lain.
Sebaliknya, orang yang tidak amanah sudah pasti tidak akan mendapat kepercayaan
untuk melakukan sesuatu pekerjaan.7
d. Fiqh Hadits
Di zaman seperti ini susah menemukan bendahara yang amanat. Ada yang memang jujur
dan memegang amanat, namun itu bisa dihitung dengan jari. Merekalah segelintir orang
yang yang Allah beri petunjuk. Padahal orang yang amanat dan jujur itulah yang bisa terus
mendapatkan pahala sedekah jika membelanjakan harta untuk tujuan baik. Begitu pula
hidup orang seperti itu akan mudah meraih berkah dan kemudahan. Beda halnya jika tidak
jujur dan selalu mengurangi amanat.
Dari Abu Musa Al Asy’ari, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
‫ فَيَدْفَعُهُ إِلَى الَّذِى أُمِ َر لهُ بِ ِه‬، ُ‫سه‬
َ َ ‫َاز ُن ْال ُم ْس ِل ُم األَمِ ي ُن الَّذِى يُ ْن ِفذُ – َو ُربَّ َما قَا َل يُعْطِ ى – َما أُمِ َر بِ ِه َكامِ لا ُم َوفَّ ارا‬
ُ ‫طيِِّب بِ ِه نَ ْف‬ ِ ‫ْالخ‬
َ َ ‫ أ َ َحدُ ْال ُمت‬،
‫ص ِدِّقَي ِْن‬
“Bendahara muslim yang diberi amanat ketika memberi sesuai yang diperintahkan
untuknya secara sempurna dan berniat baik, lalu ia menyerahkan harta tersebut pada
orang yang ia ditunjuk menyerahkannya, maka keduanya (pemilik harta dan bendahara
yang amanat tadi) termasuk dalam orang yang bersedekah.” (HR. Bukhari no. 1438 dan
Muslim no. 1023).
Bendahara (al khozin al muslim) yang dimaksud di sini adalah orang yang diberi amanat
untuk menyimpan harta orang lain dan diberi amanat terhadap harta tersebut.

Beberapa faedah dari hadits di atas:


1- Bolehnya memiliki bendahara dan ini bukan berarti boros.
2- Banyaknya harta asalkan halal tidaklah berdosa.
3- Dorongan bagi orang yang memiliki harta supaya bersedekah dengan hartanya.
4- Siapa saja yang diberi amanat untuk memegang harta orang lain lalu ia menunaikan
amanat tersebut dengan baik, maka ia akan diberi pahala seperti orang yang memiliki
harta. Hal ini begitu pula berlaku untuk setiap orang yang membantu atau menolong dalam
tercapainya kebaikan atau manfaat, maka ia akan mendapatkan pahala walau ia tidak
memiliki harta.
5- Dalam hal pahala sama-sama mendapatkan, namun yang satu bisa jadi lebih banyak dari
yang lainnya dan bisa jadi pula sama dalam jumlah.
6- Bendahara yang dipuji di sini adalah yang memiliki tiga sifat: (A) muslim (bukan kafir),
(B) memegang amanat, bukan orang yang khianat dan bukan orang yang sengaja
mengurangi amanat yang mesti ia sampaikan, (C) berniat baik.

7
https://today.line.me/id/v2/article/z5R60k
7- Pentingnya sikap amanah dalam harta.8

DAFTAR PUSTAKA
http://pododulur.blogspot.com/2010/08/hadis-larangan-korupsi.html Online: 2 Januari 2011

8
Sumber https://rumaysho.com/3646-bendahara-yang-jujur-dan-amanat.html
http://mada165blogspot.com/

ShahihIbnuMajah, Kitab Hukum-hukum, Bab Teguranuntukberlakuzalim dan korup, Hadits


No. 2304

ShahihTirmidzi, Kitab Hukum-hukum, Bab Penyuap dan yang disuap, Hadits No. 1257

Mkhusni Alwi, Haditstentanglarangansuapmenyuap, kompasiana.com, 19 Maret 2017,


https://www.kompasiana.com/mkhusni19/58cdff0bb37e61d20f032d07/hadist-tentang-
larangan-suap-menyuap

Haryono, RISYWAH (SUAP-MENYUAP) DAN PERBEDAANNYA DENGAN HADIAH


DALAM PANDANGAN HUKUM ISLAM, Vol 4, No 07 (2016).
https://jurnal.staialhidayahbogor.ac.id/index.php/am/article/download/155/153

https://today.line.me/id/v2/article/z5R60k

Sumber https://rumaysho.com/3646-bendahara-yang-jujur-dan-amanat.html

You might also like