SAGU, September 2011 Vol. 10No. 2: 1
ISSN 1412-4426
EVALUASTMUTUDAN DAYASIMPAN ROTIMANIS YANG DIBUAT
MELALUISUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DENGAN MOCAF
USMAN PATO*, EVY ROSSI, RIZQI YANRA‘ DAN MUKMIN*
"Dosen Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2Alumni Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Riaw
ABSTRACT
The demand of Indonesia for wheat flour is predicted to increase by at least 6% every year. The
‘objective ofthis sudy was to find out the best formulation in production of sweet bread made rom wheat flour
substiuted with Mocaf (Modified Cassava Flour). Each teament ofthe research was conducted in three
replications. Parameters observed were contons of moisture, ash, and suorase as well as leavening power,
self ife and organolepric assessment of sweet bread. The data obtained were analyzed by ANOVA and was
‘continued with DNMRT teztat 5% level. Meanwhile the organoleptic data were analyzed by Friedman Test
‘and data of gelatinous filament. flavor and rancidity were presented by descriptive analysis, Results showed
that substitution of mocaf significantly influenced the levels of ash and sugar; leavening power and the
‘organoleptic assessment of sweet bread. In general, substitution of 30% mocaf had met the Indonesian
‘quality standard of sweet bread (SNI 01-3840-1995).In addition, the self life of sweet bread inthe treatment
M3 (wheat flour 70% and 30°% mocaf) was similar 10 that of commercial sweet bread.
Key words: sweet bread, mocaf, qualin, substitution
PENDAHULUAN
Kousumsi ubi kayu sebagai pangan
altematif cukup penting dalam mewujudkan
Penganekaragaman pangan karena
ketersediaannya cukup banyak dan mudah
dibudidayakan pada lahan subur maupun kurang
subar sampatlahan mayjnal. Unk membuat bi
aya menjadi ancka makanan jajanan,ubi kay
hharusdibuattepung atau tepung pati terlebih
dabulu. Aneka kue/jajanan dapat dibuat dari
‘tepung ubi kayu atau dicampur dengan tepung
Jainnya sesuai dengan Kebutuhan bahan resep
dalam pembustan kue tersebut, salah satonya
adalah ot yang terbuat dari tepona ubi kay,
Pada prnsipny roti dapat dibuat dengan
penambahan berbagaenis tepung. seperti jazing
beras, gamut, singkong dan lais-lain, Nam,
dalam pratelayatepung terign merypakan bahan
baka utama yang pling penting untuk pembuatan
‘of. Bij zandon sebagai ban bl lama teri
sampai saat ini masih harus diimpor dan
kebutuhan tepung terigu cendrung meningkat.
‘Nonsuats tepung teri di indonesia pada tau
2000 sebesar 17.24 kg/kapita dan terus
‘mengalami peninakatan hingza 20,18 kwvkapita
pada tahun 2004, Peningkatan konsumsi tepung,
terigu Indonesia talnun 2005 hingga tabun 2009
dliperkirakan sta-rata 2,5% pertabunnya, hal ini
seiring dengan penambaban jumlah penduduk:
(Anonim, 2005 dalam Rahmiyati, 2006).
‘Melihat dari kebutuhan terhadap tepung
semakin tinggi, perlu kiranya menggali potensi
olatan basil pertanian dalam bentuk tepung dari
tanaman ain, Potensi tersebut sangat banyak dan
bberagam yang dapat berperan sebagai pengganti
ketergantungan terhadap tepung gandum.
Dengan penambshan tepung lain dibarapkan
dapat menghasilan roti yang sama seperti roti
yang dibuat dengan menggunakan tepung
‘gandom fersebut. Selain itu dapat mencukupi
ebutuhan gii serta meningkatkan kembali nila
ekonomi, Salah satunya dengan pemanfaatan
‘Mocaf dasi bi kayu.
‘Mocaf adalah singkatan dari Modified
Cassava Flow yang berattitepung singkong
‘yang dimodifikasi, Secara definitive, Mocaf
Saya 10 (5 2011 7‘Evaluasi Mutu dan Daya Simpan Roti Manis yang Dibuat Mela Subsiusi
adalah prod tepung dari singkong (Manihot
‘esculenta Crantz) yang diproses mengzunakan
prinsip memodifikasi sel singkong secara
fermentasi. Mikroba Bakteri Asam Laktat
(BAL) mendominasi selama fermentasi tepung
singkong ini (Yanto, 2008)
Tanaman ubi kayt merupakan penghasil
Karbohidrat yang efisien, murah dan dapat
digunakan sebagai suplemen bahan pangan
pokok beras dan terigu sebagai sumber
asbohidrat. Bahan pangan dari ubi kaya dalaaa
bentuk seanr memiliki kandungan kalori dan
protein yang rendah. Untuk memperoleh kalori
yang sama dengan beras, ubi kay harus
‘ikonstunsisebanyak 2~ 3 kaliberas. Sedanakan
‘untuk memperoleh protein setara beras perl
0.05) terhadap
pengamatan kadar air. Rata-rata kadar air roti
‘manis dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3
‘menunjukkan bahwa nilai kadar air roti manis
berkisar antara 27.99%-30.96%. Perbedaan
tidak nyata kadarair ini dischabkan karena kadar
air bahan utama yang: digunakan yaitu tepung
terigu dan tepung Mocaf tidak jauh berbeda
‘untuk tepumg terigu sebesar 11.48% sedangkan
tepung Mocaf sebeser 11.3%. Selain its, juga
disebabkan pengaruh daya serap terhadap air
oleh kedua tepung adalah sama baik pada proses
‘pengadonan, maupun pemanggangan roti mais.
Adapun wakww yang digunaksn pada kedua
‘proses ini untuk setiap perlakuan relaif sama
Kadarair roti manis dari hasil penelitian
bberkisar 27.99%-30.96% dan telah memenuhi
syatat mutu kadar air roti manis yaita maksimel
40%, Sewaktu pemanggangan dalam oven.
sebagian air hilang.patiberzelatinisasi dan protein
‘mengeumpal sehingga mermberikan bentuk pad
ppermuksan roti dan terjadi reaksi pembentukan
karamel serta membentuk warna cok pada rot)
4 Sagu 10 2) 20
(Buckle, 1987 dalam Farmat, 2005).
Hasil sidik ragam dari peslakuan
ppenambshan dengan formulasi Mocaf yang
bberbeda pada pembuatan rt manis berpengaruh
nnyata(P-0.05) terhadep pengamatan kadar abu.
Rata rata kadar aburot minis setelah di lant
dengan uji DNMRT pada aral'S% dapat dilthat
pada Tabet 3
Kadar abu roti manis yang diperoleh
pada penelitian berkst amtara 1.202-1.67%.
Pengamatan yang dilakukan pada kadar abu roti
‘manis menunjukken adanya kecendrungan
peningatan kadar abu jtka ditambah Mocafhal
‘nimenunjukkan bahwa kandungan mineral yang
‘erdapat pada tepungterigu lebih seat dari pada
yang terdapat pada Mocaf. Tepung terieu
‘mempunyai mineral sebesar 123.2 mg (Ca= 16
mg, P= 106mg, Fe= 1.2 mg), sedangkan Mocat
yang komposisi kimianya tidak jauh berbeda
dengan tepung singkong memiliki kandungan
mineral sebanyak 210 ma (Ca =84 mg. P= 125
mg, Fe = 1.0 mg) (Direkiorat Giri Depkes RI
1972),Darihasil penclian menunjukan baka
kadar abu roti manis yanu dihasilkan sesusi
dengan syarat mut roti manis (SNF 01-3840-
1995} yaitu maksimum 3%[USMANPATO, EVYROSSI, RIZQIYANRA DAN MUKMIN
‘Sukrosa merupakan senyawa gula yang paling
dlisukai (sedang maltosa paling tidak disenangi).
dalam jaringan
bbunga dan aka
‘Madu leba mengandung sebagian besar sukrosa
clan basil hidrolissisnya, Sukrosa dalam keadaan,
‘mum tidak dapat difermentasikan oleh khan,
[kistalsukrosa berbentuk stabil diudaraterbuka.
Koistal sukrosa yang berhubungan langsung
dapat menyerap sampai 1% (dari beratsukrosa)
wap air dan akan dilepaskan Kembali apabila
dlipanaskan pada suhu 90° C, Pada sum 160-
180°C sukrosa akan membentuk arang yang
mengeluarkan bau karamel yang spesifik
(Godanmadi, 1982)
Hasil sidik ragam dari perlakuan
penambahan dengan formulasi Mocaf yang
‘berbeda pada pembuatan roti manis bespenzaru
nyatatethdap pengamatan kadar sukrosa. Rata-
rata kadar sukrosa roti manis setelah diy lanjut
dengan uji DNMRT pada traf $% dapat dlihat
pada Tabel 5. Kadar sukrosa roti manis yang
dliperoleh pada penelitan berkisarantara 10.78%
13.67%, Data pada Tabel 3 memunjulkkan balnwa
perlakuan TM, besbeda tidak nyata dengan
perlakuan TM,, TM, TM,. TM,, tetapi berbeda
nyata (P>0.05) dengan perlakuan TM,, Kadar
‘sukrosafertinggi terletak pada perlakuian TM,
(Tepung terign 70% dan Mocaf 30%) yaita
13.678% Hal ini dapat disebabkan pada proses
‘pencampuran dan pengadukan adonan roti mani,
‘enutama gula tidak Iarutsempuma dalam adonan
soti manis, sehingga gula yang merupakan.
substrat untuk fermentasi tidak terfermentasi
secara sempurma dan mash tertinggaldiroti manis
sehingga menyebabkan kandungan sukxosa TM3
‘menjadi tinggi dan memberikan penganih pada
tingkat pengembangan roti manis dimana TM3
menunjukkan daya kembang yang kurang
smaksimal.
Tingkat Pengembangan Adonan Roti
Tingkat pengembangan erat kaitannya
dengan kemampuan adonan dalam membentuk
dan menahan gas yang dihasilkan selama
fermentasi, Komponen terigu yang terpenting
adalah gluten. yaitu protein yang terdiri atas
_sliadin dan glutenin, yang berpengarul tehadap
daya elastisitas dalam adonan serta kekenyalan
makanan atau menghasilkan sifat viskoelastis,
sehingga adonan terigu dapat mengembang.
Elastisitas gluten dapat menahan gas dan
‘menyebabkan pengembangan yang diinginkan
(Wijayanti, 2007). Rata-rata_tingkat
pengembangan roti manis setelah dinyi lanjut
dengan uji DNMRT pada traf 5% dapat diihat
pada Tabel 4.
‘Tabel 4. Rata-ratatingkat pengembangan roti manis berbasis tepung terigu dan Mocaf (mm)
Rataerats
‘TM (Tepung terigu 100%)
‘TM, (Tepung terigu 90% dan Moca/ 10%)
‘TM (Tepung terigu 80% dan Mocaf 20%)
‘TMs (Tepung terigu 70% dan Mocaf30%)
‘TM, (Tepung terigu 60% dan Mocaf 40%)
‘TMs (Tepung terigu 50% dan Mocaf 50%)
78.66"
sooo"
4833"
41.65
41.68
40.00
‘Ret Angkaangka yang dilati oleh huruf Kea yang sama Gerboda tak ayata meant uj DNMRT pada
tara 5%
Hasil sidik ragam pada Tabel 4
‘memperlihatkan babwa tingkat pengembangan
roti manis memberikan pengaruh nysta pada
beberapa perlakuan, yaitu berkisar antara
40.00mm-78.667mun, Anka yang diperole dari
perhitungan menunjukkan semakin rendah
(memurun),Perlakuan TM, (Tepung terigu 100%)
pada Tabel 4 menunjukkan angka 78,667mm
berbeda nyata terhadap semua perlakuan dengan
penambalian Mocaf. Hal ini disebabkan karena
‘Mocof tidak mengandung gluten dan dapat pula
disebabkan Karena CO, yang terbentuk tidak
‘banyak saat proses fermentasi sehingga semakin
tinggi substitu tepung terigu dengan Mocafakan
Saga 10 (2) 2011_Evaluasi Mum dan Daya Simpan Roti Manis yang Dibuat Mela Subtitus
‘menurunkan kemampuan kadar gluten yang
berakibar pada menurunaya kemampuan dalam
pembentukan maupun penahanan gas dalam
pembuatan roti
Perbedaan tingkat pengembangan roti
‘manis disebabkan perbedaan formulasi tepung
terigu dan Mocaf antar perlakuan. Semakin
besar substitusi mocaf maka akan semakin
berkurang tingkat pengembangannya. Tingkat
pengembangan roti manis berkaitan dengan
tekstur yang dihasilkan, Tekstur yang keras
‘menghasilkan tingkat pengembangan yang
sedikit, sedangkan tekstur yang lembut
‘menghasilkan tingkat pengembangan yang tinggi.
Penilaian Organoleptik Keseluruhan
Daya terima teshadap makanan dapat
uk dar citarasanya faktor yang dina dari
‘ita rasa yainu supa (melipuri war, beak dan
‘ultra, aroma dan rasa (Nasution, 1990 alam
Riyadi, Azis H, 2009 ), Parameter penilaian
eseluruban diganakan dalam yj hedonik untuk
‘mengukur tingkat kesukaan panels teradap
{eseluruhian abut yang ada pada prodk. Has
penilaion organoleptik terhadap penilni
Xeeseluruhan roti manis berbahan dasar tepung
terign dan substtusi Moco dari 25 orang panelis
setelah dinnalisis secara statistik: menuajukkan
hhasil berbeda nyata sehingga dilanjutkan dengan
‘wi lanjut Friedman pada taraf nyata 5%, Rata-
rata hasil penilaian organoleptik terhadap
penilaian keseluruan roti munis berbasis tepang
terign dan Mocaf disajikan pada Tabal 5.
“asi rata-rata penilaian panels berkisar
antara 3,00%-4,00%(netral ke trima), Dan basil
sid ragam dari uji DNMRT pada taraf 59%
memberikan pengaruh nyata pada masing-
smasing perlakuan.
Tabel 5. Rata-rata penilaian organoleptik secara Keseluruhan terhadap roti manis berbasis tepung
terigu dan Mocaf
Perlaknan
‘TM (Tepuag trig 100% )
‘TM; CTepngterigu 90% dan Mocaf10%)
‘TMs CTepangterigu 80% dan Mocaf20%)
‘TMs (Tepung terigu 70% dan Mocaf 30%)
‘TMs CTepungterigu $0% dan Mocaf 80%)
‘TM, (Tepungterign 60% dan Mocaf 40%)
Ratarata
400"
3a
3.60%
308
308
3.00"
‘Ket Angkacangka yang dit olch hunuf kesil yang sama berbeda tidak ayata meaunit yi DNMRT pada
taraf 5%
Bordasarkan rata-rata hasil uj lanjut
Friedman tehadap peulaian orzanolepiksecara
Keseluruhan, menunjukkan semakin banyak
penambahan Mocof menurunkan tinakat
penerimaon panelistedhadaprot meni yana di,
‘Karakteristik mocaf yang berbeda dari tepunz
terigw menjadi faktorutama, Gloten yang tidak
terkandung dalam Mocaf mayebabkan tingkat
ppengembangan kurang maksiml, smentara ita
roan has yang terdapat pada Mocof juga isot
‘mempengaruhi penilaian keseluruhan. Data
‘orzanoletk penilaankesehuruhion mennnjukkan
‘bahia perlakuan tanpa penambahan Mocaf roti
Komersl) memperoleh sor tings dibandinakan
perlakwan dengan penambahan Mocaf.
6 Sign 10 (2): 2071
Daya Simpan Roti Manis
Daya simpan roti manis berbasis terigu dan
‘Mocaf melipu parameter melputjunlah bakes.
‘khamir dan kapang, ada tidaknya kolonikapang,
‘benang geationows, aroma tidak sedap dan bau
tengik. Daya simpan roti hanya dilakukan watuk
perlauansubstinusi TM, yang menghaslkan ot
‘manis mendekati muta perlakuan TM.USMANFATO, EVYROSSI, RIZQIYANRA DAN MUKMIN
SE ESS eee
‘Tabel 6. Rataan log jumlah bakteri, khamir dan kapang pada roti manis berbasisterigu dan pati sagu
a Snag pats rod mans berbanis trig dan pati saga
Far
— z 4 é
Baten eee gree TESS
‘TM (Tepung trigu 100%) "226 4248 5.718
‘TM. (Tepung terigu 50% dan pat sage 50%) “9st 4.687"
Khamir
‘TM (Tepung terign 100%) so76r 2,100" 865"
‘TM, (Tepung tergu $0% dan pati sagu 50%) “100 277! 2.922
Kapang
TMy (Tepung texigu 100%) “Lior 2.768 2.884
My (T gu 50% dan pai sagu 50%) "0.666" _ 72.246 __ 2.800"
— mM
Ket Angka yang dikuti huruf ab yang sama pada Kolom yang sama uot jenis mikroba yang sara
‘menanjukkan adanya pengaruh tidak nyata berdasacken ui DNMRT pada taf 3%
“Angka yang di
‘Wi DNMRT pada tara’ 5%,
hhuruf x..z yang sama pada baris yang sama berpengaru tidak nyata berdasarkan
‘abel 7. Hasil penilaian terhadap keberadaan koloni kapang, benang gelatinous, aroma tidak sedap
«dan ketengikan pada roti manis berbasis terigu dan pati sagu
“Ada tdalaya parameter Berkut pada hart ~
ken
PorameterPerlakuan
z 4 €
‘Koloni Kapang
‘TM, (Tepung terigu 100%) ° ° 1
‘TM, CTepungterigu $0% dan pati sagu 50%) a ° 1
Benang Gelatinous
“TM (Tepung terigu 100%) o ° 1
‘TM, (Tepung terigu 50% dan pat sagu 50%) o ° 1
‘Aroma Tidak Sedap
‘TM (Tepung terigu 100%) ° ° 1
‘TM, (Tepung terigu 50% dan pai sagu 50%) ° ° 1
Ketengikan
‘TM, CTepung terigu 100%)
° °
1
TM, CTepung teri 30% dan pat sagu 50% - 0 o 1
Kee 0= tidak ada dan T= ada
abel 6 dan 7 menunjukkan daya simpan
roti manis dari subsitusi tepung terigu dengan
Mocaf. Pada penyimpanan hari ke 2 sampai ke
4 tidak ditemukan koloni kapang, benang
gelatinous, arome tidak sedap dan Ketengikan
pada perlakuan TM,, dan TM,. Namun pada
penyimpanan hari ke 6, kedua perlakuan