You are on page 1of 21
Masyarakat memiliki struktur dan lapisan (layer) yang ber- macam-macam, ragam struktur dan lapisan masyarakat tergantung pada kompleksitas masyarakat itu sendiri. Semakin kompleks suatu masyarakat, maka struktur masyarakat itu semakin rumit pula. Kompleksitas masyarakat juga ditentukan oleh ragam budaya dan proses-proses sosial yang dihasilkannya. Semakin masyarakat itu kaya dengan kebudayaannya, maka semakin rumit proses-proses sosial yang dihasilkannya. Berbagai proses komunikasi dalam masyarakat terkait dengan struktur dan lapisan (layer) maupun ragam budaya dan proses- proses sosial yang ada di masyarakat tersebut, serta tergantung pula pada adanya pengaruh dan khalayaknya, baik secara individu, ke- lompok, ataupun masyarakat luas. Sedangkan substansi bentuk atau wujud komunikasi ditentukan oleh (1) pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi (komunikator dan khalayak); (2) cara yang di- tempuh; (3) kepentingan atau tujuan komunikasi; (4) ruang lingkup yang melakukannya; (5) saluran yang digunakan; dan (6) isi pesan yang disampaikan. Sehubungan dengan itu, maka kegiatan komu- nikasi dalam masyarakat dapat berupa komunikasi tatap muka yang terjadi pada komunikasi interpersonal dan kelompok serta kegiatan komunikasi yang terjadi pada komunikasi massa. Kedua proses komunikasi ini, terutama komunikasi massa, mengandalkan teknologi telematika khususnya media massa se- bagai teknologi penting dalam proses kegiatan komunikasi. Dengan demikian, proses komunikasi adalah juga sebuah proses media massa, namun secara akademik, kedua hal itu dapat dibedakan satu dengan Jainnya karena memiliki konsep dan substansi permasalahan yang berbeda-beda. Dipindai dengan CamScanner Sosiologi Komunikasi A. Komuntkast Lancsunc Pada komunikasi langsung (tatap muka) baik antara indivigy dengan individu, atau individu dengan kelompok atau kelompo, dengan kelompok, kelompok dengan masyarakat, maka Pengaruh hubungan individu (interpersonal) termasuk di dalam pemahaman komunikasi ini. Namun demikian, individu yang memengaruhi proses komu. nikasi tidak lepas dari pengaruh kelompoknya baik yang primer maupun sekunder, termasuk pula pengaruh media massa terhadap. nya. Jadi, umpamanya kefika Santi bercerita kepada tetangganya, Diah, tentang tayangan wawancara dengan Presiden Amerika tad malam di stasiun televisi mengenai masalah terorisme di Asia ‘Tenggara. Santi bercerita, bahwa ia begitu terkesan terhadap wawan- cara itu, maka sosok ceritanya itu dipengaruhi oleh kesan positif atau negatif yang dikonstruksi oleh orang di sekitarnya, seperti keluarganya, tetangga, dan media massa. Respons Diah terhadap cerita Santi (baik’positif maupun negatif) akan sangat dipengaruhi pula oleh lingkungan di mana Diah saat ini berada, dan sejumlah kepentingan yang bisa dia rasakan apabila penanganan terhadap terorisme di Asia Tenggara itu dilakukan dengan baik. Walaupun komunikasi individu tak terlepas dari pengaruh kelompok, namun konsep komunikasi ini hanya melihat apa konten dari komunikasi yang dibangun oleh individu masing-masing. Hal itu berbeda dengan konsep komunikasi kelompok, di mana konter™ nya dipengaruhi oleh motivasi bersama dalam kelompok, tujuan- tujuan yang ingin dicapai, persepsi bersama, kesan-kesan yang tumbuh dalam-kelompok, model kepemimpinan yang dibangun lainnya. Proses-proses yang ter memungkinkan unsur-unsu, situasional, tatanan psikologi jadi dalam komunikasi kelomP™ Kebudayaan, norma sosial, kon / sikap mental, konteks tradisi Kult 68 o Dipindai dengan CamScanner Proses Komunikasi dalam Masyarakat maupun pengaruh ritual semuanya berproses d: - kan proses-poses komunikasi ini, Put menent™ Dengan demikian, komunikasi kelompok’ merupakan proses yang sistematik dan terstruktur serta membentuk suatu sistem yang, terdiri ‘dari komponen-komponen sistemnya, seperti konteks komunikator, konteks pesan dan konstruksi ide, konteks pola inter- aksi, konteks situasional, konteks’ sikap-sikap individu terhadap kelompok, dan konteks toleransi yang ada dalam kelompok itu sendiri. Karena itu dalam memahami komunikasi kelompok, maka yang diperlukan adalah pemahaman tentang budaya, nilai-nilai, sikap dan keyakinan komunikator, konteksnya, orientasi kultural kelompok, linguistik kelompok, dan serangkaian faktor psikologis. Dalam sebuah diskusi di televisi, salah satu LSM Islam di- undang untuk menanggapi masalah pengiriman Putri Indonesia ke arena kontes Ratu Kecantikan se-dunia di Thailand. Konteks diskusi itu adalah polemik tentang kontes ratu kecantikan itu sendiri, karena lebih banyak mengutamakan penampilan aurat perempuan yang justru diharamkan oleh mayoritas agama di Indonesia daripada penampilan perempuan dari konteks lainnya. Diskusi juga meng- hadirkan mantan Putri Indonesia lainnya dan salah satu tokoh pe- juang perempuan. Berdasarkan sikap dan nilai yang dipahami oleh LSM Islam ini, menganggap masalah kontes putri kecantikan se- dunia itu adalah haram, karena menonjolkan aurat perempuan yang justru diharamkan oleh agama. Sementara pejuang perempuan, menganggap kontes tersebut bersifat kontroversi karena di satu sisi menunjukkan peran perempuan, namun di sisi lain terkesan sarat dengan eksploitasi tubuh perempuan. Sedangkan mantan Ratu Indonesia yang hadir dalam diskusi itu justru-berpendapat bahwa, keikutsertaan Putri Indonesia dalam acara kontes ratu kecantikan dunia itu adalah langkah maju untuk menunjukkan pada dunia bahwa putri-putri Indonesia juga tak kalah dengan wanita-wanita dari negara lain, karena itu ia mendukung keikutsertaan Putri Indonesia dalam acara tersebut. Oleh karena itu, semua peserta dis- kusi membuat himbauan-himbauan yang berbeda satu dengan lain- nya dalam menanggapi kasus yang didiskusikan itu. dalam komunikasi tatap muka n komunikannya harus langsung, 69 Persyaratan yang harus ada adalah antara komunikator denga Dipindai dengan CamScanner Sosiologi Komunikasi bertemu dan prosesnya dipengaruhi oleh emosi, perasaan di antara kedua pihak, Persyaratan ”harus langsung bertemu’ dalam komuni- kasi itu karena masing-masing pihak dapat memperoleh umpan / balik dari proses komunikasi yang sedang terjadi. Pengaruh komunj- kator bisa sangat besar terhadap komunikannya atau bisa sebalik. nya. Hal ini terkait pula dengan kredibilitas dari komunikator dj mata komunikannya dan sebaliknya. Makin tinggi tingkat keper. cayaannya, maka makin tinggi pengaruh komunikator dan/atay sebaliknya. Misalkan, dalam hal peristiwa bencana alam Tsunami di Aceh beberapa waktu lalu, seorang publik figur negara yang selama inj ditugasi menangani masalah krisis dan bencana alam serta memiliki pengetahuan yang luas di bidangnya, ia akan sangat didengarkan pendapatnya oleh masyarakat luas. Masyarakat juga cenderung lebih mudah terpersuasikan oleh pendapat publik figur yang sudah_ | mereka kenal dan hormati, daripada komunikator lainnya, bahkan media massa sendiri. Biasanya publik figur memiliki akses-akses informasi yang akurat dari berbagai sumber. Termasuk media masa. Informasi yang diperoleh publik figur itu memperkuat citra publik figur dan sering- kali informasi tersebut secara tidak langsung memengaruhi pen- dapat masyarakat melalui pemuka pendapat tadi (two-step flow of Communication). Dengan demikian, hipotesis-hipotesis bahwa media massa memengaruhi masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat, publik figur, dan pemuka masyarakat adalah asumsi mendekati ke- benaran. Walau Konteks ini menjadi bagian dari komunikasi massa, namun bentuk-bentuk keterpengaruhan masyarakat dari informasi tokoh dan publik figurnya langsung, adalah bentuk dasar dari komunikasi tatap muka. Fokus pembahasannya adalah bagaimana komunikasi tatap muka itu terjadi, yaitu melalui komunikasi langsung antarkedua pihak (sebagaimana konsep komunikasi tatap muka di atas). : Persoalan yang muncul akhit-akhir ini adalah sebuah peng- gugatan terhadap konsep “tatap muka antara kedua pihak” ini, yaitu ketika proses tersebut terjadi dengan menggunakan teknologi 70 x | | Dipindai dengan CamScanner Proses Komunikasi dalam Masyarakat menangis, namun dalam seketika dia juga tertawa sambil mengusap air matanya. Mahasiswa dan orang tuanya begitu jauh dan hanya saling mendengar suara mereka satu sama lainnya, namun komunt, kasi ini terjadi begitu akrab dan langsung di antara mereka, seakan- akan kedua pihak saling bertatap muka. Mereka berdua saling mem- beri informasi dan saling menerima informasi. Keduanya silih ber- ganti mengubah posisi komunikasi dengan bergantian menjadi komunikator dan komunikan. Dalam kasus di atas, beberapa pendapat sepakat bahwa konsep tatap muka yang dijelaskan di atas itu telah berkembang menjadi konsep hubungan antara pribadi. Jadi, tatap muka yang dimaksud adalah sebuah konsep yang fleksibel tidak saja tatap muka dalam arti langsung saling melihat satu dengan lainnya, namun tatap muka yang dimaksud adalah sebuah hubungan interpersonal yang memungkinkan kedua belah pihak mengembangkan theater of the mind pada saat berkomunikasi melalui media berdasarkan peng- alaman saling melihat di antara mereka sebelumnya. B. Komunkast Massa Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dengan demikian, maka unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah: a) komunikator, b) media massa, ©) informasi (pesan) massa, 4) gatekeeper, ) khalayak (publik), dan f) _umpan balik. Py 7 Dipindai dengan CamScanner Sosiologi Komunikasi Komunikator dalam komunikasi massa adalah: dia massa dengan teknologi tele. atu informasi, a Pihak yang mengandalkan me matika modern sehingga dalam menyebarkan su: i maka informasi ini dengan cepat ditangkap oleh publik. 2) Komunikator dalam penyebaran informasi mencoba berbagi informasi, pemahaman, wawasan, dan solusi-solusi dengan jutaan massa yang tersebar di mana tanpa diketahui dengan jelas keberadaan mereka. (3) Komunikator juga berperan sebagai sumber pemberitaan yang mewakili institusi formal yang sifatnya mencari keuntungan dari penyebaran informasi itu. Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses ‘oleh masyarakat secara massal pula. Informasi massa adalah informasi yang diperuntukkan kepada masyarakat secara massal, bukan informasi yang hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi. Dengan demikian, maka informasi massa adalah milik publik, bukan dituju- kan kepada individu masing-masing. Gatekeeper adalah penyeleksi informasi. Sebagaimana diketahui bahwa komunikasi massa di- jalankan oleh beberapa orang dalam organisasi media massa, mereka inilah yang akan menyeleksi setiap informasi yang akan di- siarkan atau tidak disiarkan. Bahkan mereka memiliki kewenangan untuk memperluas, membatasi informasi yang akan disiarkan tersebut. Seperti, wartawan, desk surat kabar, editor dan sebagainya, bahkan penerima telepon di sebuah institusi media massa memiliki kesempatan untuk menjadi gatekeeper ini. Khalayak adalah massa yang menerima informasi massa yang disebarkan oleh media massa, mereka ini terditi dari publik per dengar atau pemirsa sebuah media massa. Schubungan dengan itu, konsep khalayak dapat dijelaskan lebih terperinci pada konseP massa. Sedangkan umpan balik dalam media massa berbeda denga" umpan balik dalam komunikasi antarpribadi. Umpan balik dalam komunikasi massa umumnya bersifat tertunda sedangkan umpat balik pada Komunikasi tatp muka bersifat langsung, Akan tetap konsep umpan balik tertunda dalam komunikasi massa ini telah dikoreksi karena semakin majunya media teknologi, maka prose> 72 a Dipindai dengan CamScanner Proses Komunikasi dalam Masyarakat penundaan umpan balik menjadi sangat tradisional. Saat ini media massa juga telah melakukan berbagai komunikasi interaktif antara komunikator dan publik, dengan demikian maka sifat umpan balik yang tertunda ini sudah mulai ditinggalkan seirama dengan perkem- bangan teknologi telepon dan internet serta berbagai teknologi media yang mengikutinya. 1. Konsep Massa Massa memiliki unsur-unsur penting, yaitu: (1) Terdiri dari masyarakat dalam jumlah yang besar (large aggre- gate)» Massa terdiri dari jumlah masyarakat yang sangat besar yang menyebar di mana-mana, di mana satu dengan lainnya tidak saling tahu-menahu bahkan tidak pernah bertemu dan berhubungan secara personal. (2) Jumlah massa yang besar menyebabkan massa tidak bisa di- bedakan satu dengan lainnya (undifferentiated). Sulit dibedakan mana anggota massa satu dengan lainnya di suatu masyarakat karena jumlahnya yang besar itu. Kita tidak bisa membedakan mana suatu massa pendengar Radio Suara Surabaya yang ber- gabung pada acara wawasan yang disiarkan mulai jam 6 sampai jam 7 pagi. Konsep massa yang demikian juga maka segmentasi selalu sulit kita prediksi dengan angka-angka pasti. Sebagian besar anggota massa memiliki negatif image terhadap pemberitaan media massa, Massa senantiasa mencurigai pem- beritaan media massa sebagai sesuatu yang benar, bahkan untuk hal-hal tertentu cenderung skeptis dan berpikir negatif. Bahkan apabila ada pemberitaan yang baik, selalu disikapi dengan ke- curigaan. Suatu contoh, ketika Presiden RI menyiarkan dukung- an terhadap pemberantasan narkoba di masyarakat Indonesia melalui SMS, masyarakat cenderung bersikap skeptis bahwa kegiatan tersebut lebih banyak didominasi oleh dorong-dorong mencari popularitas daripada maksud yang terkandung dalam SMS itu sendiri. (4) Karena jumlah yang besar, maka massa juga sukar diorganisir. Jumlah massa yang besar itu maka massa cenderung bergerak sendiri-sendiri berdasarkan sel-sel massa yang dapat dikendali- B @) Dipindai dengan CamScanner Sosiologi Komunikasi kan oleh orang-orang dalam sel itu. Gerakan-gerakan massa akan semakin besar apabila sel-sel itu bertemu dan bergerak berdasarkan kondisi sesaat yang terjadi di lapangan. Interaksi. interaksi di antara mereka terjadi sangat emosional, sehingga bersifat destruktif. Kemudian massa merupakan refleksi dari kehidupan sosial se- cara luas. Setiap bentuk kehidupan sosial yang ada dalam se. buah masyarakat adalah refleksi dari kondisi sosial masyarakat itu sendiri, begitu pula dengan massa adalah refleksi dari keadaan sosial masyarakat secara keseluruhan. Ketika massa demonstran di Korea Selatan melakukan demonstrasi menen- tang kebijakan perusahaan yang tidak menaikan gaji mereka, berbeda dengan demonstrasi yang terjadi di Indonesia. Massa demonstran di Korea Selatan terlihat lebih sopan dan teratur serta dengan jelas menyampaikan tuntutan mereka. Massa demonstran sebuah perusahaan di Indonesia terlihat lebih emosional, destruktif, membingungkan apa yang mereka per- juangkan serta cenderung tidak terorganisir. Karakter demons- tran yang berbeda ini disebabkan karena kondisi masyarakat Korea Selatan dan Indonesia yang berbeda. Masyarakat Indonesia yang sedang berubah dan mengalami ephoria serta histeria disebabkan persoalan reformasi yang berjalan sangat cepat dan drastis dan didukung oleh tingkat pendidikan masyarakat yang rendah, sedangkan masyarakat Korea Selatan tidak banyak mengalami kondisi macam ini karena pengalaman perubahan yang berbeda. 6) 2. Proses Komunikasi Massa Sebagaimana yang telah disinggung di muka, komunikasi massa memiliki proses yang berbeda dengan komunikasi tatap muka. Karena sifat komunikasi massa yang melibatkan banyak orang, maka proses komunikasinya sangat kompleks dan rumit Menurut McQuail (1992: 33), proses komunikasi massa terlihat be proses dalam bentuk: (1) Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skal besar. Jadi proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala yang besar, sekali siara% 74 Dipindai dengan CamScanner Proses Komunikasi dalam Masyarakat pemberitaan yang disebarkan dala m jumlah yang luas, dan di- terima oleh massa yang besar pul nee a. Q Proses komunikasi massa juga dilakukan melalui satu arah, yaitu dari komunikator ke komunikan. Kalau terjadi interaktif di antara mereka, maka proses komunikasi (balik) yang di- sampaikan oleh komunikan ke komunikator sifatnya sangat terbatas, sehingga tetap saja didominasi oleh komunikator. (3) Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris di antara komunikator dan komunikan, menyebabkan komunikasi di antara mereka berlangsung datar dan bersifat sementara. Kalau terjadi kondisi emosional disebabkan karena pemberitaan yang sangat agitatif, maka sifatnya sementara dan tidak berlangsung lama dan tidak permanen. @) Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal (n pribadi) dan tanpa nama. Proses ini menjamin, bahwa komuni- kasi massa akan sulit diidentifikasi siapa penggerak dan menjadi motor dalam sebuah gerakan massa di jalan. (6) Proses komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan pada hubungan-hubungan kebutuhan (market) di masyarakat. Seperti, televisi dan radio melakukan penyiaran mereka karena adanya kebutuhan masyarakat tentang pemberitaan-pemberitaan massa yang ditunggu-tunggu. Dengan demikian, maka agenda acara televisi dan radio juga sangat ditentukan oleh rating, yaitu bagaimana masyarakat menonton atau mendengar acara itu, apabila tidak ada pendengar atau pemirsanya, maka acara ter- sebut akan dihentikan karena dianggap merugi dan tidak di- sponsori oleh pasar. 3. Audiensi Massa Khalayak memiliki sifat-sifat sebagaimana yang ada pada konsep massa, namun lebih spesifik teragregat pada suatu media massa. Jadi, sifat dari audien massa umpamanya: (1) terdiri dari jumlah yang besar. Pendengar radio, televisi, atau pembaca koran adalah niassa dalam jumlah yang besar. Sulit diprediksi jumlah mereka. Contoh kasus, umpamanya sebuah harian mengklaim bahwa pembaca mereka adalah sebesar 300 w 7S a Dipindai dengan CamScanner > @) ) @ (4) 7% Sosiologi Komunikasi umlah langganan tetap ih banyak karena selajn aca bebas yang hanya membeli koran itu secaré bahkan satu koran ber. langganan yang dibaca oleh seluruh anggota keluarga. Namun bisa jadi pelanggan koran itu tidak membaca sama sekali koran ji ke luar kota. Pada media massa langganannya karena ia perg' kota. Pad alextronik, ondisi prediksi ini semakin sulit dilakukan karena sifat pemberitaan media massa elektronik yang cepat dan sesaat, edia massa dapat ditangkap oleh masya- rakat dari berbagai tempat, sehingga sifat audien massa juga ida tersebar di mana-mana, terpencar, dan tidak mengelompok pada wilayah tertentu. Jadi, tidak bisa dikatakan bahwa, pen- dengar radio Suara Surabaya hanya didengar oleh masyarakat Surabaya, karena siaran radio tersebut dapat ditangkap oleh siapa saja di mana saja di seluruh dunia melalui siaran gelom- bang radio ataupun melalui siaran internet. Pada mulanya audiensi massa tidak interaktif, artinya antara media massa dan pendengar atau pemirsanya tidak saling berhubungan, namun saat ini konsep ini mulai ditinggal, karena audien massa dan media massa dapat berinteraksi satu dengan Jainnya melalui komunikasi telepon. Dengan demikian, maka audiensi massa memiliki pilihan berinteraksi atau tidak ber interaksi dengan media massa. ribu orang, habini disimpulkan dari koran tersebut. Jumlah ini bisa jadi lebi pembaca berlangganan, ada juga pem™ a eceran. Atau Suatu pemberitaan m« Terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang sangat heteroger- Audiensi massa tidak dapat dikategorikan terdiri dari segme™ tasi tertentu, kalaupun ada seperti dalam acara-acara televisi dan radio maupun media cetak, maka heterogenitas dalam segmen tersebut tidak dapat dihindari. Umpamanya, siara" radio dalam bahasa Madura. Maka, tentu masyarakat Madura itu terdiri dari berbagai lapisan sosial dan golongan. Begitu jug* acara pertandingan tinju di televisi dikatakan tersegmentas! pada penonton laki-laki, maka tentu penonton laki-laki memiliki unit-unit segmentasi yang beraneka ragam. Jadi, tetap S4/* cae massa memiliki sifat heterogen dan sulit dikelompok n. g Dipindai dengan CamScanner Proses Komunikasi dalam Masyarakat (8) Tidak terorganisir dan bergerak sendiri. Karena sifatnya yang besar, maka audiensi massa sulit diorganisir dan akhirnya ber- gerak sendiri-sendiri. Kalau kemudian ada audiensi yang ber- gerak secara bersama-sama, maka gerakan mereka itt di. kendalikan oleh sel-sel mereka masing-masing dan cepat bisa berubah sesuai dengan gerakan sel itu sendiri 4. Budaya Massa Komunikasi massa berproses pada level budaya massa, se- hingga sifat-sifat komunikasi massa sangat dipengaruhi oleh budaya massa yang berkembang di masyarakat di mana proses komuikasi itu berlangsung. Dengan demikian, maka budaya'massa dalam komunikasi massa memiliki karakter: (1) Nontradisional, yaitu umumnya komunikasi massa berkaitan erat dengan budaya populer. Acara-acara infotainment, seperti AFI, API, KDI dan sebagainya adalah salah satu contoh karakter budaya massa ini. (2) Budaya massa juga bersifat merakyat, tersebar di basis massa sehingga tidak mengerucut di tingkat elite, namun apabila ada elite yang terlibat dalam proses ini, maka itu bagian dari basis massa itu sendiri. (3) Budaya massa juga memproduksi produk-produk massa seperti umpamanya infotaimen adalah produk pemberitaan yang di- peruntukkan kepada massa secara luas. Semua orang dapat me- manfaatkannya sebagai hiburan umum. . (4) Budaya massa sangat berhubungan dengan budaya populer sebagai sumber budaya massa. Bahkan secara tegas dikatakan bahwa, bukan populer kalau bukan budaya massa, artinya budaya tradisional juga dapat menjadi populer apabila menjadi budaya massa. Contohnya adalah Srimulat, Ludruk, maupun Campursari. Pada mulanya kesenian tradisional ini berkembang, di masyarakat tradisional dengan karakter-karakter tradisional, namun ketika kasenian ini dikemas di media massa, maka sen- tuhan-sentuhan populer mendominasi seluruh kesenian tra- disional itu, baik cerita, kostum, latar, dan sebagainya tidak lagi menjadi konsumsi masyarakat pedesaan namun secara massal 7 Dipindai dengan CamScanner sosiologi Komunikasi i pédes: menjadi konsumsi semua lapisan masyarekat ci Pocdesaan day perkotaan. . i i oleh media mas: (8) Budaya massa, terutama ee aap — an pecereacarey menghasilkan Keuntngan un kontinuitas budaya massa itu, sendiri, karena itu 7 ni Massy diproduksi secara komersial agar tidak saja menjadi jaminay keberlangsungan sebuah kegiatan budaya massa namun juga menghasilkan keuntungan bagi kapital yang diinventasikan pada kegiatan tersebut. ; (6) Budaya massa juga diproduksi secara eksklusif menggunakan simbol-simbol kelas sosial sehingga terkesan diperuntukkan kepada masyarakat modern yang homogen, terbatas, dan ter. tutup. Namun sebenarnya budaya massa yang eksklusif ini ter. buka untuk siapa saja yang ingin menikmatinya. Syarat utama dari eksklusifitas budaya massa ini adalah keterbukaan dan ke. sediaan terlibat dalam perubahan budaya secara massal. V5. Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah salah satu aktivitas sosial yang berfungsi di masyarakat. Robert K. Merton mengemukakan, bahwa fungsi aktivitas sosial memiliki dua aspek, yaitu fungsi nyata (manifest function) adalah fungsi nyata yang diinginkan, kedua fungi tidak nyata atau tersembunyi (latent function), yaitu fungsi yang tidak diinginkan. Sehingga pada dasarnya setiap fungsi sosial dalam masyarakat itu memiliki efek fungsional dan disfungsional. Selain manifest function dan latent function, setiap aktivitas sosi juga berfungsi melahirkan (beiring function) fui bahwa manusia memiliki sempurna. Sehingga setiap kan dirinya, maka ia akan Contohnya, pemberantas: ingsi-fungsi sosial lain kemampuan beradaptasi yang sang fungsi sosial yang dianggap membaha)* mengubah fungsi-fungsi sosial yang a4 an korupsi yang dilakukan oleh pemeti” tidak diikuti dengan perbai ketakutan bagi aparatur Pemerintahan secara luas tentang ™* 78 g Dipindai dengan CamScanner Proses Komunikasi dalam Masyarakat depan mereka karena merasa tindakannya selalu diawasi, ditakuti, dan ditindak. Tidak adanya perbaikan sistem yang baik dan ketakut- anjustru akan melahirkan (beiring) model-model korupsi baru yang lebih canggih. Dengan demikian, maka aktivitas sosial lama itu ketika mendapat tekanan sosial, kemudian mengalami metamorfosa dan kemudian melahirkan aktivitas sosial, Begitu pula dengan fungsi komunikasi media massa, sebagai aktivitas sosial masyarakat, komunikasi media massa juga meng- alami hal yang serupa. Seperti, pernberitaan bahaya Tsunami ter- hadap kehidupan masyarakat pantai, Di satu sisi pemberitaan ter- sebut adalah informasi mengenai bagaimana masyarakat pantai dapat menghindari bahaya Tsunami ketika bencana itu datang, tapi pemberitaan itu juga sekaligus menciptakan ketakutan dan ke- cemasan yang amat sangat bagi masyarakat yang hidup di pesisir pantai. Bahkan pemberitaan itu juga berdampak buruk bagi orang- orang pegunungan yang akan merencanakan pindah tempat tinggal ke daerah pesisir. a. Fungsi Pengawasan Media massa merupakan sebuah medium di mana dapat di- gunakan untuk pengawasan terhadap aktivitas masyarakat pada umumnya. Fungsi pengawasan ini bisa berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventif untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti, pemberitaan bahaya narkoba bagi kehidupan manusia yang dilakukan melalui media massa dan ditujukan kepada masyarakat, maka fungsinya untuk kegiatan preventif agar masyarakat tidak terjerumus dalam pengaruh narkoba. Sedangkan fungsi persuasif sebagai upaya mem- beri reward dan punishment kepada masyarakat sesuai dengan apa yang dilakukannya. Media massa dapat memberikan reward kepada masyarakat yang bermanfaat dan fungsional bagi anggota masya- rakat lainnya, namun sebagainya akan memberika punishment apabila aktivitasnya tidak bermanfaat bahkan merugikan fungsi- fungsi sosial lainnya di masyarakat. 79 Dipindai dengan CamScanner Soxiologi Komunikasi b. Fungsi Social Learning j massa melalui media mass, Fungsi utama dari komunikas! | adalah melakukah guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa bertugas ‘untuk memberikan pencerahan. komunikasi massa itu ber. pencerahan kepada masyarakat ‘di mana langsung. Komunikasi mass dimaksudkan agar proses pencerahan itu berlangsung efektif dan efisien dan menyebar secara bersamaan di masyarakat secara luas. Fungsi komunikasi massa ini merupakan Sebuah andil yang dilakukan untuk ‘menutupi Kelemahan fungsi fungsi paedagogi yang Gilaksanakan melalui komunikasi tatap mula, di mana karena sifatnya, maka fungsi paedagogi hanya dapat berlangsung secara eksklusif antara individu tertentu saja. ¢. Fungsi Penyampaian Informasi engandalkan media massa, memiliki fungsiutama, yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepad: masyarakat luas. Komunikasi massa memungkinkan informasi dar jnstitusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga fungsi informatif tercapai dalam waktu cepat dan singkat. Komunikasi massa yang ™ d. Fungsi Transformasi Budaya Fungsi informatif adalah fungsi-fungsi yang bersifat statis, namun fungsi-fungsi lain yang lebih dinamis adalah fungsi ton” formasi budaya. Komunikasi massa sebagaimana sifat-sifat buday# massa, maka yang terpenting adalah komunikasi massa menjadi proses transformasi budaya yang dilakukan bersama-sama olet semua komponen komunikasi massa, terutama yang didukung let media massa. penting 4" Fungsi transformasi budaya ini menjadi. sangat cial learning terkait dengan fungsi-fungsi lainnya terutama fungsi so! akan tétapi fungsitransformasi budaya lebih kepada tugasny@ yan besar sebagai bagian dari budaya global. Sebagaimana diket@ ul bahwa perubahan-perubahan budaya yang disebabkan karen per kembangan telematika menjadi perhatian utama semua masyarak! di dunia, karena selain dapat dimanfaatkan untuk pendidikan U8? dapat dipergunakan untuk furigsi-fungsi lainnya, seperti polit # 80 >} Dipindai dengan CamScanner Proses Komunikasi dalam Masyarakat perdagangan, agama, hukum, militer, dan sebagainya, Jadi, tidak dapat dihindari bahwa komunikasi massa memainkan peran penting dalam proses ini di mana hampir semua perkembangan telematika mengikutsertakan proses-proses komunikasi massa ter- utama dalam proses transformasi budaya, e. Hiburan Fungsi lain dari komunikasi adalah hiburan, bahwa seirama dengan fungsi-fungsi lain, komunikasi massa juga digunakan se- bagai medium hiburan, terutama karena komunikasi massa meng- gunakan media massa, jadi fungsi-fungsi hiburan yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa. Transformasi budaya yang dilakukan oleh komunikasi massa mengikutsertakan fungsi hiburan ini sebagai bagian penting dalam fungsi komunikasi massa. Hiburan tidak terlepas dari fungsi media massa itu sendiri dan juga tidak terlepas dari tujuan tranformasi budaya. Dengan demikian, maka fungsi hiburan dari komunikasi massa saling mendukung fungsi-fungsi lainnya dalam proses komunikasi massa. 6. Komunikasi Massa sebagai Sistem Sosial Kata sistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu systema. Artinya sehimpunan dari bagian atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan (Narwoko dan Suyanto, 2004: 123). Dalam tradisi ilmu sosial peng- gunaan istilah sistem lebih sering digunakan untuk merujuk pada pengertian sebuah sistem organik, yaitu sebuah sistem yang di dalamnya terdiri dari beberapa komponen yang lebih kecil yang memiliki kehidupan (animate). Istilah ini digunakan untuk mem- bedakan penggunaan istilah yang sama pada ilmu-ilmu eksakta, di mana sebuah sistem anorganik terdiri dari beberapa komponen yang lebih kecil yang tak berjiwa (in-animate). Walaupun demikian, kedua istilah sistem itu mengarah kepada pengertian sistem sebagai sebuah himpunan kehidupan sosial yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya secara teratur dan sistematis serta membentuk suatu kehidupan yang menyeluruh. 5g 81 Dipindai dengan CamScanner Sosiologi Komunikasi Di masyarakat, sistem digunakan untuk beberapa pengertan sebagai berikut: i i i tersusun, ter. a) Si ituj agai gagasan atau ide yang t te 0 cpm eon Seal sual kesatuan yang sistematis dan organisir dan memt et 5 toes umpamanya adalah filsafat,nilai, pemerintahan, demo krasi, kekerabatan, dan sebagainya. (b) Sistem yang merujuk pada pengertian sebuah kesatuan, ke. lompok, sebuah himpunan dari beberapa unit atau komponen yang terpisah-pisah, memiliki hubungan-hubungan khusus sehingga membentuk sebuah keseluruhan yang utuh, sepert pesawat terbang, komputer, arloji, dan sebagainya. Sistem ditujukan untuk menyebutkan sebuah metode, cara, teknik yang digunakan, seperti sistem belajar, sistem pelatihan, sistem bertindak, dan sebagainya. ( ‘Talcott Parson membagi karakter sistem sosial menjadi dua: (a) Karakter himpunan, yaitu sistem terdiri dari beberapa kom- ponen yang terdapat dalam kehidupan masyarakat keseharian. () Karakter ekuilibrium, yaitu sistem merupakan sebuah kehidup- an yang seimbang diatur oleh norma dan aturan-aturan dalam masyarakat tersebut (Ritzer dan Goodman, 2003: 240). Hal-hal yang dapat dimanfaatkan dari teori sistem adalah: (a) Sistem sebagai suatu teori dapat digunakan untuk semua ilmu- imu sosial. (b) Sistem mengandung banyak tingkatan dan dapat diaplikasikan Pada sapek dunia sosial berskala besar maupun kecil, ke aspek ruang paling subjektif dan objektif. © Teor sistem tertarik pada keragaman hubungan dari berbagei aspek dunia sosial. (d) Pendekatan sistem cenderun, aspek sosiokultural dari se; masi dan komunikasi, ung menganggap melihat semu* 8i proses, khususnya jaringan infor e Teori sistem bersifat inher Goodman, 2003: 238), 82 3 en dan integratif (Ritzer da" Dipindai dengan CamScanner Proses Komunikasi dalam Masyarakat Buckley mengatakan, ada hubungan antarsistem sosiokultural, sistem mekanis, dan sistem organis. Ia menjelaskan hubungan kontinum antara sistem-sistem itu, bahwa pergerakan kontinum sistem dimulai dari sistem mekanik ke sistem organis baru ke sistem sosiokultural. Jadi, sistem bergerak dari kompleksitas yang kecil ke kompleksitas yang paling besar, GAMBAR 1 PERGERAKAN SISTEM SOSIAL — Sistem Mekanik \ Sistem Organik Sistem Sosiokultural Sebagaimana yang dikatakan oleh Ritzer dan Goodman, bahwa pendekatan sistem cenderung menganggap atau melihat semua aspek sosiokultural dari segi proses, knususnya jaringan informasi dan komunikasi. Sehubungan dengan itu, maka komunikasi massa lebih banyak menjelaskan masalah-masalah proses komunikasi, sedang-kan media massa lebih banyak menjelaskan teknis teknologi dan aspek-aspek yang dihasilkan dari teknologi itur sendiri, Komunikasi massa sebagai sistem sosial memiliki komponen- Komponen penting, yaitu: (a) Nara sumber sebagai sumber-sumber informasi bagi media massa, (b) Publik yang mengonsumsi media massa, (c) Media massa, meliputi; organisasinya, sumber daya manusia, fasilitas produksi, distribusi, kebijakan yang ditempuh, ideologi yang diperjuangkan dan sebagainya, (4) Aturan hukum dan perundang-undangan, norma-norma dan nilai-nilai, serta kode etik yang mengatur pelaksanaan semua stakeholder komunikasi massa, 83 a Dipindai dengan CamScanner Sosiologi Komunikasi (@) Institusi samping yang tumbuh‘untuk memberi konstribusi ter. hadap kegiatan komunikasi massa, seperti percetakan, per. iklanan, badan sensor, dan sebagainya, Pihak-pihak yang mengendalikan berlangsungnya komunikas massa, permodalan, penguase, kekuatan politik, maupun ke. lompok kepentingan, (@) Unsur-unsur penunjang lain yang memungkinkan berlangsung. nya kegiatan komunikasi massa (Nasution 2003: 5.6-5.7), Umpamanya adalah perusahaan-perusahaan penghasil tek. nologi telematika, kondisi sosial, ekonomi, dan politik negara, kondisi global masyarakat internasional, serta percaturan politik dunia. @ Sehubungan dengan pergerakan sistem sosial ini, maka kom- ponen-komponen komunikasi massa tersebut di atas tersusun dalam struktur sebagai berikut: TABEL 1 SISTEM SOSIAL AGIL, A I x T G Dy G L Talcott Parsons (1996: 238) menjelaskan teori sistem sosial, bahwa setiap masyarakat memiliki sistem sosial yang dapat di- gambarkan dengan AGIL. (Setiap bagian dari empat kotak itu tet dapat sistem sendiri, yaitu agil). A adalah Adaptation, di mana sistem beradaptasi dengan lingkungannya. G adalah Goal attainment, di mana sistem memiliki tujuan-tujuan yang akan dicapai. 1 adalah Integration, di mana setiap bagian sistem berhubungan satu denga" lainnya secara erat dan saling mendukung fungsi masing-masing- L adalah Latency (pattern maintenance). Sistem juga secara late? 84 Dipindai dengan CamScanner OO ——E Proses Komunikasi alam Masyarakat memiliki kemamptian ce ign ath ng sistem yang rusak apabils ada seran, massa sebagai sistem sosial, Memiliki sistemnya tersebar dalam Penjelasan Komponen-komponen Komunikasi massa hubungan satu dengan Tainnya secara fungsional bangkan fungsi mereka secar, 'a bertahap sert yang sudah tidak berguna Inci —. iah td gi dengan fungsi-fu Yang lebih baik, aktual, efisien dae efektit hankan pola-pola, aturan- ampuan untuk memperbaiki '8an dari luar sistem. Media sistem AGIL, itu sebagaimana di atas, di atas saling ber- dan terus mengem- evisi fungsi-fungsi ingsi sistem lainnya Sistem sosial komunikasi massa yan bagai Komponen di atas, membentuk berkembang, solid, mengalami antara anggota sistem, melahirkan sistem-sist lebih sempurna, Bahk tusakan pada sistem sistem sosial lama dal mati sama sekali, ‘€m sosial yang baru yang lebih tangguh dan an apabila pergerakan internal membuat ke. Sosial yang tak dapat diatasi, maka bisa jadi ‘am sistem komunikasi massa akan hancur dan C. Peran Mepia Massa Media massa adalah institu: change, yaitu sebagai institusi pel digma utama media massa. D media massa berperan: si yang berperan sebagai agent of lopor perubahan, Ini adalah para- alam menjalankan paradigmanya (a) Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya, dan menjadi masyarakat yang maju. © Selain itu, media massa juga menjadi media informas a ' i kan informasi kepada i setiap saat menyampail rm eee bee informasi yang terbuka dan jujur dan benar isan aikan media massa kepada masyarakat, maka masya shat 2 enjadi masyarakat yang kaya dengan infor 7 wiaey Saiaryate terbuka dengan informasi, sebaliknya pula masyarakat y: 85 a Dipindai dengan CamScanner wow Sosiologi Komunikasi masyarakat akan menjadi masyarakat informatif, masyara yang dapat menyampaikan informasi dengan ij pad, media massa. Selain itu, informasi yang banyal imi iki ol masyarakat, menjadikan masyarakat sebagai masyarakat dunj, yang dapat berpartisipasi dengan berbagai_kemampuannya, Terakhir media massa sebagai media hiburan. Sebagai agent change, media massa juga menjadi institusi budaya, Yaitu ing, tusi yang setiap saat menjadi corong kebudayaan, katalisaty perkembangan budaya. Sebagai agent of change yang dimaksug adalah juga mendorong agar perkembangan budaya itu be manfaat bagi manusia bermoral dan masyarakat sakinah, dengan demikian media massa juga berperan untuk mencegah berkembangnya budaya-budaya yang justru merusak per. adaban manusia dan masyarakatnya. © Secara lebih spesifik peran media media massa saat ini lebih menyentuh persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat secara aktual, seperti: (a) Harus lebih spesifik dan proporsional dalam melihat sebuah persoalan sehingga mampu menjadi media edukasi dan media informasi sebagaimana diharapkan oleh masyarakat. (b) Dalam memotret realitas, media massa harus fokus pada realitas masyarakat, bukan pada potret kekuasaan yang ada di masya- rakat itu, sehingga informasi tidak menjadi propaganda ke- kuasaan, potret figur kekuasaan. © Sebagai lembaga edukasi, media massa harus dapat memilah kepentingan pencerahan dengan kepentingan media massa se bagai lembaga produksi, sehingga kasus-kasus pengaburan berita dan iklan tidak harus terjadi dan merugikan masyarakat (4) Media massa juga harus menjadi early warning system, hal it terkait dengan peran media massa sebagai media informasi, di mana lingkungan saat ini menjadi sumber ancaman, Media massa menjadi sebuah sistem d terhadap ancaman ling! informasi setelah ter) lalam sistem besar peringatan kungan, bukan hanya menginformasikan jadi bahaya dari lingkungan itu. 86 Dipindai dengan CamScanner roses Komunikasi dalam Masyarakat (e) Dalam hal menghadapi ancaman masyarakat yang lebih besar seperti terorisme, seharusnya media massa lebih banyak me- nyoroti aspek fundamental pada terorisme seperti mengapa terorisme itu terjadi bukan hanya Pada aksi-aksi terorisme (Subiakto, 2006). Dipindai dengan CamScanner

You might also like