You are on page 1of 12
e & ~~ BUPATI BOALEMO Menimbang Mengingat PERATURAN BUPATI BOALEMO NOMOR J TAHUN 2013 TENTANG ALOKASI PAGU INDIKATIF KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1. BUPATI BOALEMO, bahwa dalam rangka mendukung perencanaan pembangunan partisipatif di Kabupaten Boalemo serta untuk menjamin kepastian pengalokasian Anggaran program/kegiatan usulan di tingkat desa, maka perlu menetapkan Alokasi Pagu Indikatif Kecamatan; bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati Boalemo tentang Alokasi Pagu Indikatif Kecamatan. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 178, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3899) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3965); Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Republik Indoneisa Tahun 2000 Nomor 258, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4060); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan _ Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); . Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); . Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846}; Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan —_Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); t 9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11.Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4855); 13, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737]; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); j 15.Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 16.Peraturan Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 3 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2011 - 2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Boalemo Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 283); 17.Peraturan Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Boalemo (Lembaran Daerah Kabupaten Boalemo Tahun 2012 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 284); 18.Peraturan Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2012-2017 (Lemabaran Daerah Kabupaten Boalemo Tahun 2012 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 286); 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 ‘Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 20, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan; { 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat ; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Manajemen Pendataan Profil Desa dan Kelurahan; 23.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Tata Cara Pelaporan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaa Pembangunan Desa ; 25.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007 tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan; 26. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.07/2009 tentang Pedoman Pendanaan Urusan Bersama Pusat dan Daerah Untuk Penanggulangan Kemiskinan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 418); 27.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, Dan —_—_Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 537). 28.Peraturan Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 9 Tahun 2012 tentang Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boalemo Tahun Anggaran 2012 (lembaran Daerah Kabupaten Boalemo Tahun 2012 Nomor 9); 29,Peraturan Bupati Boalemo Nomor 64 Tahun 2012 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013. { MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN BUPATI BOALEMO TENTANG ALOKASI PAGU INDIKATIF KECAMATAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1, Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat Musrenbang adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun Rencana Pembangunan Nasional dan Rencana Pembangunan Daerah Musrenbang Desa adalah forum musyawarah tahunan stake holder desa (pihak yang berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan tahun Anggaran berikutnya. Musrenbang Kecamatan adalah forum musyawarah stakeholder kecamatan untuk mendapatkan masukan prioritas kegiatan dari desa/kelurahan serta menyepakati kegiatan lintas desa/kelurahan di kecamatan tersebut sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja SKPD Kabupaten/Kota pada tahun anggaran berilutnya. Partisipasi adalah membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi sebanyak-banyaknya pihak yang dapat memberikan kontribusi, terutama untuk mencapai suatu tujuan atau hasil yang telah ditetapkan. Partisipatif mendorong dan memberi ruang bagi pemanfaat/sasaran kegiatan untuk berperan aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelestarian hasil kegiatan. Pembangunan adalah upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk melakukan perubahan sosial ke arah yang lebih baik. Perencanaan adalah rangkaian kegiatan untuk merumuskan program dan kegiatan pembangunan yang didasarkan pada identifikasi masalah, pemetaan wilayah dan analisa para pelaku dengan menggunakan pendekatan tertentu untuk mencapai tujuan/hasil yang telah ditetapkan. Program adalah Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah/Lembaga untuk memcapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Instansi Pemerintah. f 10. ql. 12. 13. 14. 15. 16. Dy: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Boalemo selanjutnya disingkat RPJMD Kabupaten Boalemo adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Boalemo untuk periode 2012-2017; Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun, merupakan penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan RPJM- Desa. Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan BPD. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan pwerwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat selanjutnya disinkat LPM adalah lembaga yang dibentuk atas prakarsa masyarakat desa yang merupakan mitra pemerintah desa dalam aspek perancanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan yang bertumpu pada masyarakat. Anggaran Pedapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDes adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. { 18. 19. 20 21. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Alokasi Pagu Indikatif Kecamatan yang selanjutnya disingkat APIK adalah sejumlah patokan batas minimal anggaran yang dialokasikan di wilayah kecamatan bersumber dari APBD Kabupaten yang diberikan kepada SKPD Kabupaten, yang penentuan alokasi belanjanya ditentukan oleh mekanisme partisipatif melalui musrenbang. Alokasi Pagu Indikatif Kecamatan Minimal yang selanjutnya disebut APIKM adalah pembagian APIK secara merata di setiap desa. Alokasi Pagu Indikatif Kecamatan Proporsional yang selanjutnya disebut APIKP adalah pembagian APIK secara proporsional berdasarkan indikator tertentu. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Alokasi Pagu Indikatif Kecamatan (APIK) dimaksudkan untuk menjamin adanya kepastian penganggaran oleh pemerintah dacrah terhadap program dan kegiatan yang tertuang dalam RPJMDes dan RKPDes dalam rangka pencapaian RP.JMD Kabupaten Boalemo Tahun 2012 - 2017. Pasal 3 Adapun tujuannya adalah sebagai berikut: 1 Meningkatkatkan kualitas proses dan hasil perencanaan berbasis desa, kecamatan dan kabupaten. Meningkatkan kapasitas kelembagaan kemasyarakatan dan pemerintahan dalam pengelolaan perencanaan dan pembangunan partisipatif. Mendorong penyelarasan rencanakegiatan dengan _kebijakan penganggaran. Mendukung pencapaian visi, misi, serta program unggulan Kabupaten Boalemo sebagaimana tereantum dalam RPJMD Kabupaten Boalemo 2012 - 2017 f BAB UI SUMBER DANA APIK DAN PENGALOKASIANNYA Pasal 4 APIK bersumber dari APBD Kabupaten Boalemo yang dialokasikan setiap tahun sebesar 10 % (sepuluh persen) dari proyeksi Belanja Langsung Tahun perencanaan, atau minimal 10% (sepuluh persen) dari alokasi Belanja Langsung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada tahun berjalan apabila Belanja Langsung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Perencanaan belum dapat diestimasikan. @ (2) (4) 6) (6) BAB IV RUMUSAN PENETAPAN DAN PENENTUAN BESARNYA APIK Pasal 5 Alokasi Pagu Indikatif Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, terdiri dari Alokasi Pagu Indikatif Kecamatan Minimal (APIKM) dan Alokasi Pagu Indikatif Kecamatan Proporsional (APIKP). APIKM dibagikan secara adil dan merata kepada desa sebagai Alokasi Pagu Indikatif Kecamatan Minimal (APIKM). APIKP merupakan selisih dari total APIK pada Tahun Perencanaan dengan APIKM. Besarnya APIKM setiap tahunnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Boalemo. Pembagian APIK secara proporsional kepada masing-masing kecamatan dengan memperhatikan nilai bobot kecamatan dengan indikator lias wilayah, jumlah desa, jumlah penduduk, dan jumlah keluarga miskin. Penentuan nilai bobot kecamatan setiap tahunnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati, Pasal 6 Penentuan besarnya APIK Per kecamatan, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : a. APIKx = APIKM + APIKPx APIKX — : Alokasi Pagu Indikatif Kecamatan untuk kecamatan x APIKM : Alokasi Pagu Indikatif Kecamatan Minimal yang diterima Kecamatan APIKPx : Alokasi Pagu Indikatif Kecamatan Proporsional untuk Kecamatan x { b, APIKPx = BKx X (APIK - 5 APIKM) BKx _: Nilai Bobot Kecamatan untuk kecamatan X APIK __ : Total Alokasi Pagu Indikatif Kecamatan > APIKM: Jumlah seluruh Alokasi Pagu Indikatif Kecamatan Minimal Pasal 7 Besarnya APIK yang dialokasikan setiap tahunnya untuk kecamatan se Kabupaten Boalemo ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati Boalemo. BAB V MEKANISME PERENCANAAN PENGGUNAAN APIK Pasal 8 (1) Penggunaan usulan kegiatan yang didanai oleh APIK terdiri dari Penggunaan APIKM dan APIKP. (2) Penggunaan program dan kegiatan yang didanai oleh APIK merupakan usulan masing-masing desa yang terpilih berdasarkan perengkingan prioritas berdasarkan mekanisme yang ditetapkan pada musrenbang desa dan kecamatan serta dituangkan dalam berita acara (3) Mekanisme pelaksanaan musrenbang desa dan kecamatan untuk penentuan usulan yang didanai oleh APIK, diatur berdasarkan petunjuk operasional yang ditetapkan oleh Bappeda. (4) Berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditandatangani oleh pimpinan musrenbang desa dan kecamatan serta ditandatangani oleh saksi-saksi yang melibatkan anggota DPRD Kabupaten Boalemo berdasarkan daerah pemilihan kecamatan masing-masing. (5) Penggunaan kegiatan yang didanai oleh APIKM diarahkan untuk pertumbuhan ekonomi dalam menunjang program unggulan daerah yakni pertanian, perikanan dan kelautan, serta ekonomi kreatif penunjang pariwisata berdasarkan karakteristik desa. a, Pertanian diarahkan untuk pengembangan Kakao seperti pembibitan, sarana dan prasarana lainnya, serta pengolahan. b. Perikanan dan kelautan diarahkan untuk pengembangan perikanan tangkap, budidaya, serta pengolahan. c. Ekonomi kreatif penunjang pariwisata diarahkan untuk pengembangan kerajinan tangan (handy craft) sehingga dapat meningkatkan nilai tambah (added value). { (7) (8) (9) Penggunaan kegiatan yang didanai oleh APIKM diusulkan oleh kelompok penerima dengan ketentuan sebagai berikut: a. Anggota kelompok tiap bidang usaha yang mengusulkan kegiatan minimal 10 (sepuluh) orang dan maksimal 25 (dua puluh lima orang). b. Calon kelompok penerima tidak/belum pernah menerima bantuan yang sejenis dari program lain. c. Selain untuk pengembangan kakao, usaha mikro yang dikembangkan adalah usaha yang sudah jalan dan bukan mulai yang baru. 4. Calon masyarakat penerima mau dan mampu untuk mengembangkan usaha. Usulan kegiatan yang didanai oleh APIKP lebih diarahkan untuk peningkatan infrastruktur ekonomi penunjang program unggulan daerah dan lebih diprioritaskan yang berskala kecamatan. Besarnya nilai kegiatan yang diusulkan untuk didanai oleh APIKM adalah sebagai berikut: a.Pertanian untuk pengembangan kakao maksimal sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah). b.Pengembangan Perikanan dan kelautan maksimal sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah). c. Pengembangan ekonomi kreatif maksimal sebesar RP. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). Hasil perencanaan kegiatan yang didanai oleh APIK sebagaimana telah tertuang dalam berita acara musrenbang, dihimpun oleh pemerintah kecamatan masing-masing untuk diusulkan kepada Bupati Boalemo cq. Bappeda Kabupaten Boalemo kemudian akan diteruskan kepada masing- masing SKPD berkenan untuk dimasukkan dalam rencana kerja masing- masing SKPD yang akan dilaksanakan pada Tahun Perencanaan. BAB VI PENGAWASAN APIK Pasal 9 Pengawasan terhadap realisasi usulan yang didanai oleh APIK pada penganggaran masing-masing SKPD berkenan, dilakukan olch Sekretaris Daerah selaku Koordinator Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan secara fungsional dilakukan oleh pejabat yang berwenang serta oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Kantor Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Boalemo. { BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 10 (1) Setiap SKPD wajib memasukkan kegiatan hasil usulan sebagaimana tercantum dalam berita acara hasil musrenbang yang didanai oleh APIK pada rencana kegiatan dan Anggaran masing-masing SKPD. (2) Setiap tahunnya Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah menyusun petunjuk teknis operasional tentang mekanisme perencanaan dan penggunaan APIK. (3) Dalam penyusunan Alokasi Pagu Indikatif SKPD harus memperhatikan APIK sebagai kesatuan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Boalemo setiap tahunnya. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 (1) Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Bupati Boalemo Nomor 12 Tahun 2012 tentang Alokasi Pagu Indikatif Kecamatan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku (2) Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Boalemo. Ditetapkan di Tilamuta i 2013 Diundangkan di Tilamuta Pada tanggal 29 Januari 2013 SEKRETARIS DAE} KABUPATEN BOALEMO, Ir. SUJARNO ABDUL HAMID Pembina Utama Madya Nip. 19581226 198903 1 004 (BERITA DAERAH KABUPATEN BOALEMO TAHUN 2013 NOMOR4gb.)

You might also like