You are on page 1of 5
KETERAMPILAN BERBICARA Diterbitkan Oleh: SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS Darussalam, Banda Acch ISBN : 978-602-1270-94-3 Penulis: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd., M.Hum. Azhari, S.Pd., M.Pd. Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang Dilarang memproduksi sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk dan tujuan apapun tanpa izin tertulis dari Penulis dan penerbit Dilarang memperjualbelikan buku ini dalam keadaan rusak dan mengedarkannya dalam bentuk jilid atau sampul lain disampaikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang menuntut jawaban-jawaban. Anak-anak khususnya memperlihatkan dengan jelas penggunaan fungsi heuristik ini dalam pertanyaan-pertanyaan “mengapa” mengenai dunia sekeliling mereka. Penyelidikan (atau “rasa ingin tahu”) merupakan suatu metode heuristik untuk memperoleh pemberian-pemberian realitas dari orang lain. 7 Fungsi imajinatif, Bagian ini bertindak untuk menciptakan sistem- sistem atau gagasan-gagasan imajiner. Mengisahkan cerita-cerita dongeng, membuat lelucon-lelucon, atau menulis novel merupakan kegiatan yang mempergunakan fungsi imajinatif bahasa. Melalui dimensi-dimensi imajinatif bahasa kita bebas menjelajah ke seberang dunia yang nyata membumbung tinggi ke atas ketinggian keindahan bahasa itu sendri, dan melalui bahasa itu menciptakan mimpi-mimpi yang mustahil, kalau kita menginginkannya. (Halliday, 1973;brown, 1994-5). 1.2 Batas dan Tujuan Pembicara Pembicara memiliki tujuan dan batasan yang saling terkait satu sama yang laen. Ujaran (speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan personalitas atau kepribadian, mencerminkan lingkungan sang pembicara, kontak — kontak sosial, dan pendidikannya. Aspek — aspek lain, seperti cara berpakaian atau mendandani pengantin, adalah bersifat ekternal, tetapi ujaran sudah bersifat interen, pembawaan. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Sebagai perluasan dari , batasan ini dapat dikatakan bahwa berbicara merupakan suatu sitem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan. Lebih jauh lagi, berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik sedemikian ekstensif, secara luas dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial. Dengan demikian, maka, berbicara itu lebih daripada hanya sekedar pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata. Berbicara adalah suatu alat untuk mengomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.Guna untuk lebih memahami maksud satu sama lain. Tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, seyogianyalah sang pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan. Begitu juga dengan penyimak yang bisa memahami maksud dari pembicara. Apakah sebagai alat sosial (social tool) ataupun sebagai alat perusahaan maupun profesional (business or profesional tool), maka pada dasarnya berbicara mempunyai tiga maksud umum, yaitu: 1) Memberitahukan dan melaporkan (to inform); 2) Menjamu dan menghibur (to entertain); 3) Membujuk, — mengajak, mendesak, © dan —_meyakinkan (to persuade). Keraf (dalam Slamet dan Amir, 1996: 46-47) mengemukakan tujuan berbicara diantaranya adalah untuk meyakinkan pendengar, menghendaki tindakan atau reaksi fisik pendengar, memberitahukan, dan menyenangkan para pendengar. Pendapat ini tidak hanya menekankan bahwa tujuan berbicara hanya untuk memberitahukan, meyakinkan, menghibur, namun juga menghendaki reaksi fisik atau tindakan dari si pendengar atau penyimak. Selanjutnya beberapa tujuan berbicara disampaikan olehTim LBB SSC Intersolusi (2006:84). Tujuan berbicara yang disampaikan oleh tim ini tidak jauh berbeda dengan tujuan berbicara yang disampaikan sebelumnya. Berikut pendapat tim tersebut yang terkait dengan tujuan berbicara. 1) Memberitahukan sesuatu kepada pendengar, 2 3 Meyakinkan atau mempengaruhi pendengar, dan Menghibur pendengar. Pendapat ini mempunyai maksud yang sama dengan pendapat-pendapat yang telah diuraikan di atas. Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang mendasari kegiatan berbicara,antara lain: 1) Membuat paling sedikit dua orang.Tentu saja pembicaraan dapat dilakukan oleh satu orang dan hal ini sering terjadi, misalnya oleh orang yang sering mempelajari bunyi-bunyi bahasa_beserta maknanya atau oleh seseorang yang meninjau kembali pertanyaan oleh orang yang memukul ibu jarinya dengan palu.

You might also like