DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
19 Agustus 2002
‘SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAIAK
NOMOR SE - 45/P1.53/2002
TENTANG
PENYAMPAIAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-387/P1./2002
TENTANG PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS KEGIATAN MEMBANGUN SENDIAT YANG DILAKUKAN
TIDAK DALAM KEGIATAN USAHA ATAU PEKERJAAN OLEH ORANG PRIBADI ATAU BADAN YANG HASILNYA
DIGUNAKAN SENDIRI ATAU DIGUNAKAN PIHAK LAIN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
Bersama Inl disampaikan fotokopl Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-387/P,/2002 tentang
Pengenaan Pajak Pertambahan Nilal Atas Kegiatan Membangun Senditi Yang Dilakukan Tidak Dalam Kegiatan
Usaha Atau Pekerjaan Oleh Orang Pribadi Atau Pihak Lain. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian
Saudera adalah sebagei berikut
1. tas keglatan membangun sendiri di luar kawasan realestat yang dimulal sebelum tanggal 1 Jull 2002
terutang Pajak Pertambahan Nilal apabila luas bangunannya 400 m2 atau lebih, terhitung mulal
tanggal 1 jull 2002, batasan luas bangunan kegiaten membangun sendiri yang terutang Pajak
Pertambanan Nilal adalah 200 m2 atau lebih.
2. Atas keglatan membangun sendiri di dalam kawasan realestet yang dimulai sebolum tanggel 1
September 2002 terutang Pajak Pertambahan Nilal tanpa ada batasan luas bangunan, terhitung mulal
tanggal 1 September 2002, batasan luas bangunan kegiatan membangun sendini yang terutang Pajak
Pertambanan Nilai adalah 200 m2 atau lebin,
3. _Ketentuan peleksanaen untuk kegiatan membengun sendiri adalah sebagat berikut:
2. tas kegiatan membangun sendiri yang dilakukan/dimuai sebelum tanagal 1 September 2002
dan sampai dengan tanggal 1 September 2002 belum selesai, berlaku ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran Dirextur Jenderal Pajak Nomar SE-07/P).$3/1995
tentang Pelaksanaan Pengenaan Palak Pertambahan Nilal Atas Keglatan Membangun Sendi,
kecuall ketentuan mengenal batas luas bangunan mengacu kepada ketentuan sebvagalmana
dimaksud didalam Keputusan Menteri Keuangan Nomar 320/KMK.03/2002;
b. tas kegiatan membangun sendini yang dilakukan sejak tanggal 1 September 2002, berlaku
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor
KEP-387/PJ./2002 tentang Pengenaan Palak Pertambahan Nilai Atas Kegistan Membangun
Sendiri Yang Dilakukan Tidak Dalam Kegiatan Usaha Atau Pekerjaan Oleh Orang Pribadi Atau
Pihak Lain
4. Ketentuan pelaksanaan atas kegiatan membangun sendiri di dalam kawason realestat adalah
sobagal berikut:
3. Atas kegiatan membangun sendiri yang dilakukan oleh pemilik kaveling sejak tanggal 1
September 2002 i dalam kawasan realestat di atas tanah kaveling yang diperoleh sebelum
tanggal 1 September 2002, beriaku ketentuan sebagaimana dimaksuc dalam Keputusan
Direktur Jenderal Pajake Nomor KEP-387/P),/2002 tentang Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai
‘Atzs Keglatan Membangun Sendirl Yang Dilakukan Tidak Dalam Keglstan Usaha Atau
Pokerjean Oleh Orang Pribadi Atau Pihak Lain.
b. _Sehubungan dengan ketentuan dalam huruf 2, pengusaha realestat wajib melaporkan
dimulainya kegiatan membangun sendiri yang dilakuken oleh pemilik kaveling di atas tanah
kaveling yang diperoleh sejak tenggal £ Januari 1995 sampal dengan tangoal 34 Agustus 2002
kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang wllayah kerjanya meliputi tempat tanah kaveling
berada paling lambat 1 (satu) bulan setelah akhir bulan keglatan membangun senditi dimulal
5. Dengan berlakunya Keputusan Direktur Jenderal Pajak Namor KEP-287/P1,/2002 tentang Pengenaan
Pajak Pertambahen Nilai Atas Kegiatan Membangun Senditt Yang Dilakukan Tidak Dalam Keglatan
Usaha Atau Pekerjaan Oleh Orang Pribaci Atau Pihak Lain, maka:
8. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-07/PI.53/1995 tanggal 17 Marat 1995 tentang
Pelaksanaan Pengenaan Pajek Pertambahan Nllal Atas Kegiatan Membangun Sendiri; dan
b. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-01/93.32/1997 tanggal 5 Juni 1997 tentang
Pn Atas Kegiaten Membangun Sendiri Di Dalam Kawasan Real Estate.dinyataken tidak berlaku.
Demikian untuk mendapatkan perhatian dan sebarluaskan pada wilayah kerja masing-masing.
DIREKTUR JENDERAL,
ute
HADI POERNOMO