You are on page 1of 6
RANGKA BATANG (TRUSS) STRUKTUR RANGKA BATANG Struktur rugka adalah struktur yang terdisi dari batang-batang terletak pada bbidang rata diubungkan satu sama lain dengan sendi pada ujung. Struktur rangka banyak digunakan untuk + Rangka jembatan + Rangka atap + Struktur Rangka untuk Tiang listrik tegangan tinggi. dll ujumgnya, ‘Struktur Rangka Batang dapat diklasifikasikan sebagai Stuktur Rangka Batang Statis, Tertentu dan Stuktur Rangka Batang Statis Tak Tertentu. CARA MENGHITUNG GAYA BATANG DASAR PERHITUNGAN Perhitungan gaya batang pada bangunan rangka batang didasari hal-hal sebagai berikut a) Gaya luar (beban) bekerja pada titik bub (titik simpul) +b) Titik hubung bersifat sendi bebas tanpa gesekan (friction) ©) Sumbu-sumbu batang yang berterm pada satu ttik pusat sendi Berdasarkan anggapan terscbut, maka timbul bebcrapa gaya dalam pada batang yang saris kerjanya bersata dengan sumbunya, Dengan demikian gaya batang int berupa gaya batang Tekan (negatif) atau gaya batang Tarik (positif) saja, tidak disertai ‘momen lentur dan gaya lintang Pada hakekatnya ada sedikit pertentangan, oleh Karena berat batang sendiri dan tekanan angin misalnya, tidak bekerja melulu pada titik bubul (angeapan_ a), Juga Imubungan antara ujung batang tersebut tidak mumi sebagai sendi bebas, tetapi biasanya dengan plat penghubung (plat bull). Semua batang-batang yang menuju pada satu titik buhul dihubungkan (disatukan) dengan plat bubnil dengan pak keling / bent, sehingga sifat senci bebas tidak lenyap. Naman demikian asal saja sumbu Inetsia batang betul-betul berpotongan pada satu titik Goint). Akhimya pertentangan ini yang menimbulkan tegangan sekunder, disamping gaya batang normal, boleh diabaiksan. BEBERAPA CARA PERHITUNGAN GAYA BATANG Pada dasamya ada beberapa cara perhitungan gaya batang pada Struktur Rangka Batang (Truss), yaitu : 1) Keseimbangan Titik Bul ( Method of Joints ) 2) Cara Ritter / Metode Potongan (Method of Section) 3) Cara Cremona (Cara Gratis) 1). Kesetimbangan Titik Buhul (Method of Joints ) Salah satu cara/ metode penyelesaian untuk mencari besamya gaya batang pada struktur Rangka Batang yaitu dengan meninjau kesetimbangan gaya pada tiap-tiap ‘irik bubul (pin joint). Karena keseluruhan elemen Truss berada dalam keadaan setimbang maka setiap send (pin) haruslah dalam keadaan setimbang pula, Pada dasamya prinsip Metode Kesetimbangan Titik Buul dapat dijelaskan sebagai berikut + Menggunakan dua persamaan £ Ky =Odan EKx=0 + Maksimmm hanya ada dua gaya batang yang belum diketalni pada setiap titik bubuinya + Astmsi awal gaya batang yang belum diketalni adalah gaya Tarik + Hinangan bemilai positif (+) berarti asumsi awal benar : berarti batang Tarik + Hinungan bemilai negatif (-) berarti asumsi awal sala: berarti batang Tekan + Apabila Gaya Batang meninggalkan ttik bull: Batang Tarik (+) + Apabila Gaya Batang meuju titik buhul : Batang Tekan (-) + Metode ini cocok dan cukup nmdah apabila Rangka Batang mempunyai sudut- sudut istimewa : 30° , 45°, 60°, 90° ‘Untuk memperjelas pengeunaan metode ini, di bawah ini disajikan contoh pethitungan dengan metode Kesetimbangan Titik Bubul sebagai berikut : Penyelesaian ‘Kontrol Statis Tertentu : = titik bulma 267~R,-3-4=0 Ry =3+4-2,67 =4.33t0n(T) Ky Ry 2-0 Ry 2 Titik Bubul A aq ko 5; sin45? +2,67=0 Deu =0 a =2p0 5, +S,Cosas? -2 5, +(CB,7712C0548° S, =3,7712Cosas? +2 Ra =2,67 toa {67 ton (tarik) Titik Bubml C Yk -0 3.712Cos45° +S, S, =3,7712Cos48° —2,67 ton (larik) TKu=0 s Vv 3,712Sin 45° +2 +8; " S, =23,77128in 45° 4,67 ton (tekan) ‘Untuk perhitungan Titik Bull yang lain (E,F,D.B) analog dengan perhitungaa ttik ‘bulul A dan C, dengan hasil gaya batang sebagai berikut ‘Nomor Gaya Batang (ton) Keierngan Batang Se 4.6667 Tarik Ss 43333, Tarik Ss 43333 Tarik Se = 6.1281 Tekan Ss = 4.6667 Tekan Se =3.7712, Tekan S 2.6657 Tarik Se =04T15 Tarik Se = 3.9998 Tarik 2). Cara Ritter / Metode Potongan ( Method of Section) Disamping metode Kesetimbangan Titik Bulml seperti yang dijelaskan diatas, Metodle Potongan (Method of Section) dapat digunakan untuk menghitung gaya batang pada Struktur Rangka Batang (Truss Perhitingan gaya batang dengan mengennakan metode potongan ini dilakukan secara analitis yaitu dengan penerapan persamaan kesetimbangan. Prinsip-prinsip Metode Ritter dapat diuraikan sebagai berikut : + Memotong koustruksi Rangka Batang (Truss) menjadi dua (2) bagian sedemikian sehingga pemotongan tersebut memutaskan tiga (3) buah batang. + Persamiaan hanya mengandung tiga (3) unknown persamaan EKy=0 EM, = Ma + Ketiga buah batang tidak boleh berpotongan di satu joint (titik bub) + Asumsi awal semua batang adalah tarik yaitu meninggalkon titik bub ‘Untuk memperjelas pemahaman Metode Ritter diatas, disini disampaikan contoh pethitungan gaya batang pada Struktur Rangka Batang sedethana sebagai berikut Gambar diatas memmjukkan Truss sederhana yang dibebani gaya Iuar seperti gambar. Misalnya gaya batang 2 akan dihitung, maka dihitung terlebih dalla reaksi tumpoan. Kemndian Truss dipotong melalni batang 5. 8 dan 2. Reaksi Tumpuan : EMs=0 Ray 124244 398-494=0 24416 -8 Raw 2 OT ton (1) zk ‘Meneari Gaya Batang S:_(Liltat sebelah kiri potongan ) Ms =0 Ry *8+2404 Ruy (4344-5: 4445S, 4045;70=0 2,6748+240+244-344-S, 44 +5, #045, 40=0 26748+0+244-344-0-0 a s, 4.3333 ton (tarik) ‘Meneari Gaya Batang Se_( Lilia sebelah kiri potongan )

You might also like