You are on page 1of 17
& RSIA Peemata fati Jn Yamatanrea Raya (Poros BTP) Blok 10M No. 9-10 Maks: Sulawesi Selatan Yelp. (0831)4774085 /(0431)582278 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Assesmen Pra Sedasidan Pra anastesi No] Nama umur | Rekammedik | Diegnosa | Operator Keterangan Ya __| Tidak his 1 GF MONITORING STATUS FISIOLOGIS PASIEN SELAMA PEMBERIAN ANESTESI DAN SEDATIF RSIA Poemste Hatt 4 Tamalanrea Raya Blok ‘10M No. 9-10 MAKASSAR Nomor ] No, Revisi Halaman | 12 093 /Rsin-ra/ue_| | Standar Prosedur Tanggal Terbit : Operasional {sPo) 13-02 ~ 2018 ‘NIK : 2011110227001 Pengertian | Monitoring status fisiologis pasien selama pemberian anestesi lokal adalah suatu proses pengawasan kondisi unum pasien selara pemberian anestesi local Efek samping anestesi local adalah akibat dari efek depresi terhadap SSP dan efek kardiodepresifnya (menekan fungsi jantung) dengan gejala penghambatan pernafasan dan sirkulasi darah. Anestesi local dapat pula mengakibatkan reaksi hipersensitasi, yang seringkali berupa axantema, urticaria, dan bronchospasme alergis sampai adakalanya shock anafilaksis yang dapat mematikan Tujuan ‘Agar keadaan umum pasien tetap terkontrol selama pemberian anestesi local | dan untuk mencegah terjadinya efek samping yang tidak diinginkan. Kebijakan Sebagai pedoman monitoring status fisiologis pasien selama pemberian anestesi lokal di Puskesmas Palengaan | Pelaksanaan monitoring status fisiologis pasien selama pemberian anestesi lokal hharus mengikuti langkah-langkah yang tertuang datam SPO Referensi Prosedur 1. Petugas menjelaskan fungsi anestesi dan prosedur anestesi local kepada pasien, 2. Petugas menjelaskan mengenai efek samping anestesi local kepada pasien, 3, Memberikan informasi pads pasien bahwa pemberian anestesi akan dilakukan, 4. Petugas mengidentifikasi bahwa pasien telah siap diberikan anestesi, 5. Petugas memberikan anestesi local sesuai dengan prosedur, 6. _Petugas mengamati kondisi umum pasien selama pemberian anestesi local, 7. Petugas menanyakan kepada pasien apakah pasien sesak nafas, 8. Petugas menanyakan kepada pasien apakah pasien jantungnya berdebar, 9. Petugas menanyakan kepada pasien apakah kepala pasien pusing, 10, Petugas menanyakan kepada pasien apakah pandangan bekunang - kunang, 11, Petugas menanyakan apakah kulit sekitar yang diberikan anestesi local terasa gatal, 12, Petugas memantau keadaan kulit sekitar daerah anestesi 13. Petugas melanjutkan tindakan sesuai dengan rencana terapi, 14, Petugas mengakhiri kegiatan dengan pendokumentasian. Unit terkait Kamar operasi Rawat inap uGD Kamar Bersalin bene Jin. Tamalanres Raya (Pores UTP) Bok 10M No.9 10 Makassar SulawesiSelatan Tela. (0413)4774085/ (0433)582278 DATA MONITORING STATUS FISIOLOGI PASIEN SELAMA. “| TANGGAL | PASIEN PEMBERIAN LOKAL DAN SEDASI HASIL OBSERVASI yay NAMA Tx/0 [1D | NADI RESPIRAST Ker (mmHg) | (x/mnt) | (x/mnt) y SRSIA Peumata Stazs ae ‘STATUS ANesTEst TARR FET AERA T AGHA TSS PRAT RTE TSE [or ETET eas ee MR. 12. S RSA @errzaza Pteaté INTRUKSI PASCABEDAH Nama] ~ [[Nomor Registrasi mur: Ruangan { ‘Tanggal Operasi | Jam Masuk RR: Doagnosa Masuk = ] Tindakan operasi: | |} Posistidur baring dan tidak boteh duduk selama 24 Jam. | 2. Boleh memakai bantal dan boleh miring ke kanan, atau ke kiri 3. Awas tanda Vital setiap coon. meni dalam Jam pertama, selanjutnya | $012 cassie Menit /Jarm 4. Oksigen ~- Uter/Menit dengan Pasal Kanul / masker O, 8. Bila TD ceconsue/ sae MMHG atau>. Mm HG—» Lapor Dokter* 6. Bila Suhu >38,5°C axilla, berikan... — 7. Bila Urine < dari 150 cc /3 jam, berikan Furosemide (Bila TD Systole > 90 mmHe. 8. Caran: ‘Tanda Tangan Dokter : > RSIA Pecmata feati sto. Tamalancea Raya (PorosBTP) Blok 10M No, ‘wakassar Sulawesi Selatan Telp.(0418)4774085 /(0413}582278 ‘Monitoring Dan Evaluasi Konveksi Tindakan Dari Lokal/ Regional ke General No NoRM Nama Dokteranastesi Num (N) Denum (0) Katerangan Ya_| Tidak JI.Tamalanrea Raya (Poros BTP) Blok 10M No.9-10. No.Telp 0411-4774085 / 085256269670 Web : rsiapermatahati.com Email : permatahati0910¢gmail.com PROGRAM MUTU PELAYANAN 1. PENDAHULUAN Dalam era globalisasi yang penuh persaingan saat ini khususnya dalam dunia pelayanan kesehatan, maka upaya pengendalian mutu, penjagaan mutu, penjaminan mutu dan peningkatan mutu adalah merupakan suatu keniscayaan. Oleh karenanya RSIA Permata Hati secara umum dan secara khusus ruang Instalasi Bedah Sentral pun tidak lepas dari keharusan melakukan upaya pengendalian dan peningkatan mutu pelayanan tumah sakit. Upaya pengendalian dan peningkatan mutu ini tidak dapat dilakukan secara parsial saja karena upaya pengendalian dan peningkayan mutu mrupakan rangkaian kegiatan yang ‘meliputi seluruh episode pelayanan pasien sejak dia masuk ke rumah sakit sampai pulang kerumah, bahkan bukan tidak mungkin juga berpengaruh pada kondisi pasien setelah berada dirumahnya. Pelayanan bedah di rumah sakit yang secara garis besar terdiri dari 3 macam pelayanan yaitu ; pelayanan medis, pelayanan keperawatan, maka upaya pengendalian dan penjagaan mutu juga akan melibatkan tiga komponen yang memberikan pelayanan tersebut yaitu staf medis, dan staf keperawatan, Masing masing profesi pemberi pelayanan di ruang Instalasi Bedah Sentral RSIA Permata Hati telah mempunyai badan yang membuat regulasi dan melakukan supervisi atas mutu pelayanan mereka. Untuk profesi dokter ada kor untuk perawat ada komite keperawatan, penghargaan muty pelayanannya biasanya langsung dilakukan organisasi profesinya. Berbicara tentang mutu Instalasi Bedah Sentral maka kita akan selalu diingatkan pada 7 (tujuh) aror mutu peayanan bedah dan 8 (delapan) icator resiko. Oleh karena itu didalam pelayanan perlu pelaksanaan pelayanan sesuai standar yang telah ditetapkan Rumah Sakit. Sehingga dari bergagai Indikatortersebut tidak menunjukkan hasil evaluasi dengan penilaian yang signifikan jelek atau nilai lebih dari nilai SPM (standar penilaian minimal) Agar mutu dari pelayanan anestesi dan bedah benar-benar baik sesuai yang diharapkan masyarakat. HL. TUJUAN de 1 4 5. Tujuan umum : Tujuan dari program pengendalian dan peningkatan mutu pelayanan adalah mengupayakan tercapainya pelayanan prima di Instalasi Bedah Sentral Tujuan khusus : Mengupayakan terwujudnya 1)_ Indicator mutu pelayanan Kamar Operasi 2), Pelaksanaan pelayanan sesuai Standar Prosedur Operasional 3) Kepuasan pelanggan 4), Pelaksanaan konsep keselamatan pasien di instalasi Bedah Sentral Sasaran 1) Staf Insatalasi bedah sentral 2) Pasien Rincian Kegiatan : ‘Menyusun indicator mutu pelayanan dan indicator resiko IBS Mensosialisi indicator mutu pelayanan dan indicator resiko yang telah disusun Meningkatan pelayanan sesuai Standar Prosedur Operasional Meningkatkan kepuasan pelanggan Meningkatkan Pelaksanaan konsep Keselamatan pasien (Patient safety) v. vil. ‘Anexaran, Kegiatan penjagaan dan peningkatan mutu ini akan ‘dibiayai dari anggaran ruangan dan belanja rutin rumah sakit. PELAPORAN Pelaporan rincian kegiatan dalam program kerja Instalsi Bedah Sentral dibuat dibuat enam bulan sekali dan Secara keseluruan dibuat satu tahun sekali dan dilaporkan oleh kepala ruang atau kepala instalasi kepada direktur Rumah Sakit EVALUASI Evaluasi program akan dilakukan setiap semester dan tahunan Pelaksanaan Program penendalian dan peningkatan mutu pelayanan ini hasilnya akan dievaluasi dan disempurnakan secara berkala untuk menjamin tercapainya tujuan program. Evaluasi meliputi : a. Evaluasi terhadap tingkat realisasi pelaksanaan kegiatan . b. Evaluasi terhadap pencapaian tujuan program . Evaluasi terhadap pelaksanaan_ kegiatan berupa hambatan dan kesulitan yang dihadapi. PENUTUP. Demikian program kerja Instalsi Bedah Sentral ini di buat agar memudahkan dalam penyelenggaraan maupun evaluasi_ kegiatan pelayanan di IBS, sehingga apa yang menjadi tujuan serta sasaran dapat tercapai dengan baik. } RSIA Permata ftati aya (Poros 81P) Blok 10M Mo, 9-10 Makassar Sulawes! Selatan Telp. (0413}4774085 /(0812)842278 SURAT KEPUTUSAN RSIA PERMATA HATI > NOMOR : 005/SK/RSIA-PH/ 02/2018 TENTANG PROGRAM MUTU PELAYANAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan di Permata Hati telah dibuat Kebijakan Monitoring Pembedahan Selama Operasi b. bahwa agar Pelayanan Monitoring Pembedahan Selama Operasi di RSIA Fernttetiedl ;Beyai-teiidisana ‘dengan [Baily peri; adenya: Rebfatan Monitoring Pembedahan Selama Operasi di RSIA Permata Hati ._bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan kebijakan dengan Keputusan Direktur RSIA Permata Hati Mengingat 1. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit; 2. Peraturan Perundang - Undangan Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Ketenagaan Kesehatan; 3. _Undang - Undang Republik indonesia Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan; 4, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang zin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran; 5. Surat Keputusan Ketua-Yayasan.RSIA-- PERMATA —-HATI_—- Nomor tentang Pengangkatan Direktur RSIA Permata Hati. MEMUTUSKAN Menetapkan : Kesatu KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA PERMATA HATI TENTANG PROGRAM MUTU PELAYANAN Kedua : Kebijakan Monitoring Pembedahan Selama Operasi di RSIA PERMATA HATI sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini; ketiga Keempat Keempat Kelima Keenam Ketujuh : Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Monitoring Pembedahan ‘Selama Operasi di RSIA PERMATA HAT! dilaksanakan oleh bidang pelayanan medis RSIA PERMATA HATI; : Pasien dipindahkan (atau menghentikan monitoring pemulihan) ditentukan oleh seorang anestesiolog yang kompeten penuh atau petugas lain yang diberi otorisasi oleh petugas yang bertanggung jawab untuk mengelola pelayanan anestesi; : Pasien dipindahkan (atau menghentikan monitoring pemulihan) oleh seorang perawat atau seorang petugas yang setaraf dan kompetensinya sesuai dengan kriteria pasca anestesi yang dikembangkan oleh pimpinan rumah sakit dan bukti pemenuhan kriteria didokumentasikan dalam rekam medis pasien; : Pasien dipindahkan ke suatu unit yang telah ditetapkan sebagai tempat yang mampu memberikan pelayanan pasca anestesi atau pasca sedasi terhadap pasien tertentu; : Semua kegiatan monitoring selama pembedahan wajib di catat dalam rekam medis pasien; : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Makassar Tanggal_: 2, DIREKTUR RSIA PERMATA HATI dr. Armanto Makmun, M.Kes 2011110227001 RSA Pate Watt iL Tamalanrea Raya Blok 10M No, 9-10 MAKASSAR Nomor ] No. Revisi Halaman 003 (ps1A-74 [or/art ue Tanggal Terbit: | Standar Prosedur | Operasional | (spo) ol Febru’ 208 Pengertian | Sterilisasi adalah suatu proses penghancuran mikroorganisme termasuk endospora melalui proses kimia dan fisika aguas + Membantu unit lain di Rumah Sakit yang membutuhkan kondisi steril + Menurunkan, mencegah dan menanggulangi infeksi Nosokomial + Efisiensi tenaga medis / para medis untuk kegiatan yang berorientasi ada pelayanan kepada pasien + Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang asilkan Kebijakan Kebijakan untuk unit unit perawatan (ruang Perawatan) a. Pre Sterilisasi = Alat kotor dicuci, dikeringkan dan diset oleh petugas ruangan = _Petugas ruangan mengirim alat yang akan disteril ke CSSD b. Post Sterilisasi Barang barang yang sudah disterilisasi diambil oleh petugas Referensi Preaadur: 1. Petugas CSSD A. Pre Sterilisasi + Menerima linen bersih dari laundry | + Melakukan pelipatan dan sortir linen sesuai dengan jenisnya | + Melakukan seting linen sesuai dengan kebutuhan | + Pemberian indikator tape di dalam seting + Pembungkusan dengan linen rangkap dua dan pemberian indikator tape diluar seting + Kodifikasi (Tgl steril, jenis seting, jam ster) Proses Sterilisasi + Mencatat jam mulai sterilisasi di buku kegiatan CSSD + Mencatat suhu dan tekanan pada saat kondisi steril yang dicapai oleh sterilisator + Mencatat jam selesai sterilisasi C. Post Steriisasi ~ Memeriksa indikaor luar Menyerahkan hasil sterilisasi ke ruang kamar operasi Unit terkait i. Kamar operast 2. cssD & RSIA Peemata fati Jin, Tamalanrea Raya (Poras 8TP) Blok 10M No. 9~ 10 Makassar Sulawesi Selatan Telp.(0012)4774085 / (04231882278 HASIL EVALUASI KESALAHAN DIAGNOSIS PRE DAN POST OPERAS! NO| Hari [fim | Nama | Diagnosis | Diagnosis | PIP | Ket Jal | preop postop

You might also like