KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN
JL. Veteran No. 11 Jakarta Pusat
Tan ‘Telp. 021-3857611,13,14 Ext. 519 Fax. 021-3524628
Yth. 1. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
2. Kepala Divisi Pemasyarakatan
3. Kepala Lapas/Rutan/Cabang Rutan
SURAT EDARAN
NOMOR : PAS-301.PK.01.07.01 TAHUN 2015
TENTANG
RUJUKAN GAWAT DARURAT DAN TERENCANA
BAGI NARAPIDANA/TAHANAN
Umum
Pelaksanaan rujukan Narapidana/Tahanan sakit untuk ke luar Lapas/Rutan/Cabang
Rutan, baik rujukan gawat darurat maupun terencana saat ini masih sering menjadi
masalah, Maka, untuk menghindari atau mengantisipasi terjadinya penyimpangan
dalam proses pelayanan keschatan rujukan bagi Narapidana/Tahanan, telah
disusun kriteria dan alur rujukan bagi Narapidana/Tahanan sakit ke lar
Lapas/Rutan/Cabang Rutan.
Maksud dan Tujuan
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan rujukan Narapidana/Tahanan sakit di
Lapas/Rutan /Cabang Rutan.
Ruang Lingkup
Mekanisme —pelaksanaan —rujukan —-Narapidana/Tahanan _sakit
Lapas/Rutan /Cabang Rutan.
Dasar
Undang-Undang R.l. Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana;
Undang-Undang R.1. Nomor 27 Tahun 1983 tentang Penjelasan KUHAP;
Undang-Undang R.l. Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan;
Undang-Undang Rl. Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;
Undang-Undang R.l. Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
Undang-Undang R.1. Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
Undang-Undang R.1. Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
h, Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 tentang Rahasia Kedokteran;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan KUHAP;
j. Peraturan Pemerintah Nomor $8 Tahun 1999 tentang Syarat-Syarat dan Tata
Cara Pelaksanaan Wewenang dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan;
k, Peraturan Menteri Kesehatan R.1. Nomor 028/MENKES/PER/1/2011 tentang
Klinik.
®
diUntuk melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Dalam pelaksanaan rujukan Narapidana/Tahanan sakit ke luar Lapas/Rutan
mengacu pada alur dan kriteria Rujukan terlampir.
b. Melaporkannya ke Direktorat Jenderal Pemasyarakatan cq. Direktur Bina Kesehatan
dan Perawatan Narapidana dan Tahanan setiap 3 (tiga) bulan dengan format
laporan terlampir,
Ditetapkan di Jekarta
pada tanggal 6 Juni 2015
SH, MH
991011001
‘Tembusan:
1. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Rl.
2. Sekretaris Jenderal Pemasyarakatan Hukum dan Hak Asasi Manusia Rl.
3. Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Rul.RUJUKAN
PASIEN GAWAT DARURAT
NARAPIDANA/TAHANAN DI LAPAS/RUTAN
DEFINISI :
Apabila tidak dilakukan akan menyebabkan pasien tidak tertangani yang dapat
berakibat pada kematian atau kecacatan.
KRITERIA :
1. Kepala
THT
Leher
}. Thorax/Dada
Paru
. Jantung
oy awn
: Trauma Sedang dan Berat dengan atau tanpa perdarahan,
stroke, Fraktur Rahang, Dislokasi Mandibula, Flegmon dll.
: Perdarahan berat, Obstruksi Laring dll.
: Fraktur, Trauma, Perdarahan dll.
: Trauma Tajam/Tumpul, Perdarahan dil.
: Asthma Berat, Perdarahan, Sumbatan Jalan Nafas dil.
: Serangan Jantung, Perdarahan Angina Pektoris (Nyeri Dada),
Takikardia dll.
7. Abdomen/Perut : Kolik (Nyeri) Berat, Diare dengan Dehidrasi Berat, Trauma
8, Hati
9. Ginjal
10.Genital
11. Ekstremitas
Tajam/Tumpul, Perforasi Usus dll.
: Ascites, Perdarahan, Kolik Empedu dll.
1 Kolik, Perdarahan, Anuria dll.
: Hernia Scrotalis/Inguinalis/Femoralis Incarserata, Luka
Terbuka, Ruptur Uretra, Torsio Testis, Inpartu, Abortus dll.
: Fraktur Terbuka/Tertutup, Perdarahan, Dislokasi Sendi
dil.
12.Gangguan Jiwa : Gaduh Gelisah, Percobaan Bunuh Diri (Gantung diri, Sayatan
pada Pergelangan Tangan, Minum Racun, Overdosis Obat) dill.
13.Keadaan Shock : Anafilaktik, Hypovolemik, Septik, Neurogenik, Kardiogenik dil.
14.Penurunan
15. Kulit
16.Pembuluh
+ Koma, PreKoma, Status Eplleptikus, Pre Eklampsia, Kesadaran
Ekiampsia dil.
: Luka Bakar Sedang dan Berat, Alergi Berat, Steven Johnson
syndrom dll.
+ Hipertens! Emergensi dan Urgensi, Hematemesis, Melena dilALUR RUJUKAN
PASIEN GAWAT DARURAT
NARAPIDANA/TAHANAN DI LAPAS/RUTAN
Pasien Gawat Darurat
di Lapas/Rutan
Pertolongan Pertama pada Kondisi
Gawat Darurat
Diagnosis dan Rekomendasi Rujukan Dokter (bila ada)
— 5
Pihak Penahan
Kepala UPT [—> - Informasi
= Permintaan Pengawalan
¥
Pendamping dari Medis/Paramedis Pengawalan
~ Petugas Keamanan Lapas/Rutan
- Polisi (Bila Memungkinkan)
|
Unit Gawat Darurat (UGD)
Rumah Sakit Terdekat
¥
¥
Rawat Inap Tidak Rawat
Inap
4 Kembali ke Lapas/Rutan = |<————"
Catatan :
1. Pengawalan Rujukan oleh Petugas Lapas/Rutan dan Kepolisian
2. Bila dilakukan Rawat Inap di luar Lapas/Rutan, UPT Pemasyarakatan wajib
melakukan Kontrol minimal 1 x seminggu dan mengarsipkan hasilnya di buku
kontrol yang ditandatangani oleh pihak Rumah Sakit, Petugas Lapas/Rutan dan
diketahul oleh Kepala UPT.RUJUKAN
PASIEN TERENCANA
NARAPIDANA/TAHANAN DI LAPAS/RUTAN
DEFINISI :
Apabila tidak dilakukan akan menyebabkan pasien tidak tertangani dengan balk dan
dapat berakibat pada terjadinya komplikasi sesuai dengan derajat berat ringannya
penyakit yang diderita sehingga dapat berujung pada kecacatan/kematian.
KRITERIA :
1. | Membutuhkan Pemeriksaan Penunjang seperti Foto Rontgen, USG, EKG, Echo,
Endoskopi, CT Scan, Colonoscopy, dll.
2. Membutuhkan penanganan lebih lanjut yang bersifat spesialistik.
3. | Membutuhkan pemeriksaan rutin atas dasar Medical Record sebelumnya.
4. Membutuhkan penanganan lanjutan karena keterbatasan sarana dan prasarana.ALUR RUJUKAN TERENCANA
NARAPIDANA DI SATU KOTA / KABUPATEN
Pasien Berobat Jalan di
Poliklinik Lapas/Rutan
Narapidana Mengajukan
Permohonan kepada Kepala
UPT
Disposisi Kepala UPT
Pemeriksaan dan Terapi Sementara
oleh Dokter Lapas/Rutan
Rekomendasi Rujukan Dokter
y 1
Kepala Kanwil |, * iaupT KI
ceKadivpas. |" Kepala UPT - TPP
3
Rekomendasi Rujukan **
Rawat Inap |, RS Rujukan Tidak Rawat
Pemerintah Inap
Catatan :
1, Proses Rujukan dilengkapi dengan:
Kembali ke
Lapas/Rutan
a. Rekomendasi Medis dari Tim dokter Lapas/Rutan dan Rekomendasi hasil TPP
b. Surat Pernyataan Pembiayaan bermateral, apabila tidak dibiayai oleh JKN
(Jaminan Kesehatan Nasional).
cc, Surat Jaminan Tidak Melarikan Diri bermaterai.
2. Pengawalan Rujukan sesuai dengan Prosedur Tetap yang berlaku
3, Bila dilakukan Rawat Inap di luar Lapas/Rutan, UPT Pemasyarakatan wajib
melakukan kontrol minimal 1 x seminggu dan mengarsipkan hasilnya di buku
kontrol yang ditandatangani oleh pihak Rumah Sakit, Petugas Lapas/Rutan dan
diketahui oleh Kepala UPT.
+ Laporan ke Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM tembusan Kepala Divisi
Pemasyarakatan
#* Sesuai dengan MoU Kementerian Hukum dan HAM dengan Kementerian
Kesehatan
No.488/Menkes/SKB/X1/2013
No.M.HH-19.HM.05.02
Tahun 2013 danALUR RUJUKAN TERENCANA
TAHANAN DI SATU KOTA / KABUPATEN
Pasien Berobat Jalan di Tahanan Mengajukan
Poliklinik Lapas/Rutan Petar a Kepala
Disposisi Kepala UPT
—_—_
Pemeriksaan dan Terapi Sementara
oleh Dokter Lapas/Rutan
q
Rekomendasi Rujukan Dokter
: q 1
Kepala Kanwil Kepala UPT I TPP
cq. Kadivpas 2
3 |«——_ Mekanisme Permintaan
Rekomendasi Rujukan **
Pihak Penahan
[| |
Pihak Lapas/Rutan yang
memberangkatkan dengan Ijin
Tertulis Pihak Penahan
L__,} Kembali ke Lapas/Rutan k—
Catatan :
1. Proses Rujukan dilengkapi dengan:
a. Rekomendasi Medis dari Tim dokter Lapas/Rutan dan Rekomedasi hasil TPP
b. Surat Pernyataan Pembiayaan bermaterai, apabila tidak dibiayal oleh JKN
(Jaminan Kesehatan Nasional).
cc, Surat Jaminan Tidak Melarikan Diri bermaterai.
2. Pengawalan Rujukan sesuai dengan Prosedur Tetap yang berlaku.
3. Bila dilakukan Rawat Inap di luar Lapas/Rutan, UPT Pemasyarakatan wajib
melakukan kontrol minimal 1 x seminggu dan mengarsipkan hasilnya di buku
kontrol yang ditandatangani oleh pihak Rumah Sakit, Petugas Lapas/Rutan dan
diketahul oleh Kepala UPT.
+ Laporan ke Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM tembusan Kepala Divisi
Pemasyarakatan
** Sesuai dengan MoU Kementerian Hukum dan HAM dengan Kementerian
Kesehatan No.M.HH-19.HM.05.02 Tahun 2013 dan
No.488/Menkes/SKB/X1/2013
Pihak Penahan yang
MemberangkatkanALUR RUJUKAN TERENCANA
NARAPIDANA ANTAR KOTA/KABUPATEN
SATU PROVINSI/WILAYAH
Narapidana Mengajukan
n Berobat Jalan di
ik Lapas/Rutan Permohonan t ee Kepala
i
Disposisi Kepala UPT
ae TT
Pemeriksaan dan Terapi Sementara
oleh Dokter Lapas/Rutan
q
Rekomendasi Rujukan Dokter
Kepala Kanwil st i 7
‘epal nw Kepala UPT TPP
cq. Kadivpas 3 ois 2
Mekanisme Permintaan
5 Rekomendasi Rujukan **
Rawat Inap RS Rujukan Tidak Rawat
Pemerintah Inap
Kembali ke
Lapas/Rutan
Catatan :
1. Proses Rujukan dilengkapi dengan:
a, Rekomendasi Medis dari Tim dokter Lapas/Rutan dan Rekomedasi hasil TPP
b. Surat Pernyataan Pembiayaan bermaterai, apabila tidak dibiayai oleh JKN
(Jaminan Kesehatan Nasional).
cc. Surat Jaminan Tidak Melarikan Diri bermaterai.
2. Pengawalan Rujukan sesuai dengan Prosedur Tetap yang berlaku.
3. Bila dilakukan Rawat Inap di luar Lapas/Rutan, UPT Pemasyarakatan wajib
melakukan kontrol minimal 1 x seminggu dan mengarsipkan hasilnya di buku
kontrol yang ditandatangani oleh pihak Rumah Sakit, Petugas Lapas/Rutan dan
diketahul oleh Kepala UPT.
** Sesual dengan MoU Kementerian Hukum dan HAM dengan Kementerian
Kesehatan No.M.HH-19.HM.05.02 Tahun 2013 dan
No.488/Menkes/SKE/X1I/2013ALUR RUJUKAN TERENCANA
TAHANAN ANTAR KOTA/KABUPATEN
SATU/ANTAR PROVINSI/WILAYAH
Tahanan Mengajukan
Pasien Berobat Jalan di
Poliklinik Lapas/Rutan Seana eC eenemane
i
Disposisi Kepala UPT
oT
Pemeriksaan dan Terapi Sementara
oleh Dokter Lapas/Rutan
Dirjenpas
Rekomendasi Rujukan Dokter
” t
_— I
Kepala Kanwil Kepala UPT L—f TPP
cq. Kadivpas 2
3
¥
Pihak Penahan
¥
Pihak Penahan yang
Memberangkatkan
¥
Kembali ke Lapas/Rutan
Catatan :
1. Proses Rujukan dilengkapi dengan:
a, Rekomendasi Medis dari Tim dokter Lapas/Rutan dan Rekomedasi hasil TPP
b. Surat Pernyataan Pembiayaan bermaterai, apabila tidak dibiayai oleh JKN
(Jaminan Kesehatan Nasional).
cc. Surat Jaminan Tidak Melarikan Diri bermateral.
2. Pengawalan Rujukan sesuai dengan Prosedur Tetap yang berlaku
* Laporan ke Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM tembusan Kepala Divisi
Pemasyarakatan
** Kepala Divisi Pemasyarakatan melaporkan ke Direktur Jenderal PemasyarakatanA
ALUR RUJUKAN TERENCAN
NARAPIDANA ANTAR PROVINSI/ 'WILAYAH
Pasien Berobat Jalan di
Poliklinik Lapas/Rutan
Narapidana Mengajukan
Permohonan kepada Kepala
UPT
ee
Disposisi Kepala UPT
I
+ :
Pemeriksaan dan Terapi
Sementara
oleh Dokter Lapas/Rutan
Rekomendasi Rujukan = =
Dokter .
4 t 5 7 tl 8
1 ¥. 10 7 9
la Kanwil Dirjenpas
Kepala upt |] Kepa
Ter [Kee 7 oa. Kadivpas i
; }+11________{" Mekanisme Permintaan
=enal Rekomendasi Rujukan **
RS Rujukan Tidak Rawat
Rawat inaP le pemerintah Inap
L____J Kembali ke
Lapas/Rutan
Catatan :
1. Proses Rujukan dilengkapi dengan:
a. Rekomendasi Medis dari Tim dokter Lapas/Rutan dan Rekomedasi hasil TPP
b. Surat Pernyataan Pemblayaan bermaterai, apabila tidak dibiayai oleh JKN
Qaminan Kesehatan Nasional).
¢. Surat Jaminan Tidak Melarikan Diri bermaterai.
2. Pengawalan Rujukan sesuai dengan Prosedur Tetap yang berlaku.
3. Bila dilakukan Rawat Inap di luar
Lapas/Rutan, UPT Pemasyarakatan wajib
‘melakukan kontrol minimal 1 x seminggu dan mengarsipkan hasilnya di buku
kontrol yang ditandatangani oleh pihak Rumah ‘Sakit, Petugas Lapas/Rutan dan
diketahui oleh Kepala UPT.
** Sesuai dengan MoU Kementerian
Kesehatan
No.488/Menkes/SKE/XI/2013
No.MHH-19.HM.05.02
Hukum dan HAM dengan Kementerian
Tahun 2013 dan