You are on page 1of 13

TEKNOLOGI PANGAN : Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian Terakreditasi No.

36/E/KPT/2019
Website: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/Teknologi-Pangan Volume 12, No. 1, (2021), Halaman 79-91
Licensed : Creative Commons Attribution 4.0 International License. (CC-BY) p-ISSN: 2087-9679, e-ISSN: 2597-436X

Mutu gizi dan daya terima es krim indeks glikemik rendah berbahan
polisakarida larut air umbi gembili (Dioscorea esculenta) dan tepung
ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas L. Poir)

Nutritional quality and acceptability of low glycemic index ice cream made from water-
soluble polysaccharides gembili tubers (Dioscorea esculenta) and purple sweet potato
flour (Ipomoea batatas L. Poir)

I Komang Suwita1)*, Juin Hadisuyitno1)


1)
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Malang
*Email korespondensi: ksuwita@gmail.com

Informasi artikel:

Dikirim: 17/08/2020; diterima: 21/12/2020; diterbitkan: 30/03/2021

ABSTRACT

Background: The development of ice cream products by adding certain ingredients


such as fiber can improve the quality of the product as a healthy food. Research pur-
poses: This study aims to analyze the effect of the water-soluble polysaccharide substi-
tution of gembili tubers with purple sweet potato flour on nutritional quality, physico-
chemical properties, and organoleptic quality of ice cream. Method: This study used a
completely randomized design (CRD), consists of four levels, namely control (P0) and
water-soluble polysaccharide substitution treatment of gembili tubers with purple sweet
potato flour; P1, P2, P3 with three replications each. Results and Discussion: The
results of the research on ice cream substitution of water-soluble polysaccharide of
gembili tubers with purple sweet potato flour showed a significant effect (P <0.05) on
ash, protein, and carbohydrate content, and there was no significant effect on moisture
content and energy value. Caused increase in the volume of ice cream products at all
levels of substitution treatment (P0, P1, P2, and P3). P0 was the ice cream product
with the highest increase (2,057 times, and then P3 (1,933 times). In the treatment of
ice cream, water-soluble polysaccharide substitution of gembili tubers with purple
sweet potato flour, there was a change in the ash, protein, fat, carbohydrate content.
energy and increased fiber content. Conclusion: The best level of treatment based on
the effectiveness index is P3.
Keywords: Water-soluble polysaccharides, purple sweet potato flour, ice cream,
nutritional quality, organoleptic quality

ABSTRAK

Latar Belakang: Pengembangan produk es krim dengan menambahkan bahan-bahan


tertentu seperti serat dapat meningkatkan kualitas produk sebagai makanan kesehatan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan es krim terbaik hasil subtitusi
polisakarida larut air umbi gembili dengan tepung ubi jalar ungu terhadap mutu gizi,
sifat fisiko-kimia dan mutu organoleptik. Metode: Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari empat taraf, yaitu kontrol (P0) dan
perlakuan substitusi polisakarida larut air umbi gembili dengan tepung ubi jalar ungu;
P1, P2, P3 dengan masing-masing tiga replikasi. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian
es krim subtitusi polisakarida larut air umbi gembili dengan tepung ubi jalar ungu

79 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91

menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan (P<0,05) terhadap kadar abu, protein
dan karbohidrat, dan terdapat pengaruh yang tidak singnifikan pada kadar air dan nilai
energi. Terjadi peningkatan pengembangan volume produk es krim pada semua taraf
perlakuan substitusi (P0, P1, P2 dan P3). P0 merupakan produk es krim yang
mengalami peningkatan tertinggi (2,057 kali, dan selanjutnya P3 (1,933 kali). Pada
tarap perlakuan es krim subtitusi polisakarida larut air umbi gembili dengan tepung ubi
jalar ungu, terjadi perubahan pada kadar abu, protein, lemak, karbohidrat, energi dan
peningkatan kadar serat. Kesimpulan: Taraf perlakuan terbaik berdasarkan indeks
efektivitas adalah P3.
Kata kunci: polisakarida larut air, tepung ubi jalar ungu, es krim, mutu gizi, mutu
organoleptik

PENDAHULUAN turunan singkong berupa maltodekstrin dan


sumber serat merupakan cara yang efektif
Konsumsi makanan fungsional me- untuk meningkatkan kualitas produk (Da-
ningkat pesat di seluruh dunia terutama iana, 2017).
karena kesadaran konsumen akan pentingnya Pengembangan produk es krim dengan
diet dalam menjaga kesehatan. Hal ini menambahkan bahan-bahan pangan dan zat
menyebabkan industri makanan meng- gizi dapat meningkatkan kualitas produk se-
habiskan waktu untuk mengembangkan pro- bagai makanan kesehatan. Bahan baku
duk alternatif dengan komposisi yang di- utama yang diperlukan pembuatan es krim
modifikasi, yaitu menghilangkan atau mem- adalah lemak, bahan kering tanpa lemak
batasi keberadaan beberapa senyawa yang (BKTL), bahan pemanis, bahan penstabil,
membahayakan kesehatan (Crizel dan bahan pengemulsi (Sari, 2017).
et al., 2014). Pengembangan pangan ini Hasil penelitian pengembangan produk
menjadi tantangan karena harus memenuhi es krim substitusi dengan bahan susu sapi,
permintaan konsumen akan produk yang susu kedelai dan ubi jalar ungu menunjukkan
enak dan sehat serta memiliki karakteristik tingkat kesukaan yang baik pada formula ter-
yang mirip dengan pangan konvensional tentu dan juga mempunyai sifat fungsional-
(Cruz et al., 2009). nya juga lebih baik karena aktivitas antioksi-
Es krim merupakan makanan semi pa- dannya lebih tinggi (Dian, 2011).
dat yang dibuat dengan cara pembekuan Gembili (Dioscorea esculenta) meru-
tepung es krim atau campuran susu, lemak pakan salah satu spesies tanaman yang mem-
hewani maupun nabati, gula, dan dengan punyai umbi dan secara botani termasuk
atau tanpa bahan makanan lain yang di- dalam genus Dioscorea atau uwi-uwian.
izinkan sesuai dengan Standar Nasional In- Umbi gembili mengandung lendir yang ken-
donesia,(1995). Es krim adalah produk susu tal dengan komposisi larutan glycoprotein,
beku yang lezat dan bergizi yang banyak serat pangan dan diosgenin (Ohizumi et al.,
dikonsumsi di berbagai belahan dunia. Kan- 2009). Di Indonesia, tanaman gembili cukup
dungan gizinya ditentukan oleh bahan baku dikenal dan dikembangkan serta dapat dite-
yang digunakan. Kandungan gula yang mukan di beberapa daerah, di antaranya di
tinggi (20,7/100g) dan lemak (16,0) yang daerah Banyumas Jawa Tengah (Forum
sangat tinggi bisa menyebabkan masalah ke- Banyumas, 2012). Panneerselvam dan Jaleel
sehatan di masyarakat (Ayla, 2020). (2008) menyatakan bahwa gembili
Akhir-akhir ini, meningkatnya per- (Dioscorea esculenta) merupakan sumber
mintaan konsumen akan makanan fungsional zat gizi yang berharga karena mengandung
yang lebih sehat mendorong produksi es karbohidrat, serat dan rendah lemak, se-
krim mengandung bahan-bahan khusus de- hingga gembili menjadi sumber makanan
ngan kandungan gizi tertentu. (Aboulfazli et yang baik.
al., 2016). Pembuatan es krim menggunakan

80 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91

Kandungan gizi umbi gembili memi- siko diabetes melitus. Diketahui bahwa diet
liki susunan yang bervariasi sesuai dengan antioksidan, termasuk antosianin, melin-
spesies dan varietasnya, sebesar 22,5–31,3% dungi sel β-pankreas dari stres oksidatif glu-
adalah karbohidrat (Sabda 2019), total serat, cose induced (Anjani et al., 2018). Ubi jalar
amilosa, kalium cukup tinggi dan kadar ungu mengandung antosianin berkisar ± 519
kalium yang rendah memungkinkan dapat mg/100 gr berat basah (Kumalaningsih,
digunakan pencegahan dan penanganan 2006). Antosianin ubi jalar ungu juga memi-
penyakit kronis (diabetes mellitus). Peman- liki fungsi fisiologis misal antioksidan, an-
faatan yang lainnya dapat digunakan untuk tikanker, antibakteri, perlindungan terhadap
terapi diet yang memerlukan serat tinggi dan kerusakan hati, penyakit jantung dan stroke.
mineral. (Wireko, 2013). Kadar protein Ferlina (2010) dalam Sompotan et al.,
tinggi dengan viskositas rendah yang dimi- (2019) menyatakan bahwa ubi jalar ungu
liki umbi gembili baik dikembangkan seba- bisa menjadi anti kanker karena di dalamnya
gai tepung komposit untuk produk pangan ada zat aktif yang dinamakan selenium dan
(Richana dan Sunarti 2004). iodin yang aktivitasnya dua puluh kali lebih
Peluang pengolahan umbi gembili tinggi dari jenis ubi yang lainnya.
di antaranya memanfaatkan sumber bioaktif Penelitian ini bertujuan untuk
berupa polisakarida larut air (PLA). PLA menentukan es krim substitusi PLA umbi
pada umbi gembili memiliki sifat fungsional gembili dan tepung ubi jalar ungu terbaik
mencakup efek hipoglisemik untuk penderita ditinjau dari mutu organolieptik (warna,
diabetes (Prabowo et al., 2014). rasa, tekstur), mutu kimia, mutu gizi.
Menurut Harijono et al. (2012), PLA
umbi gembili yang diekstrak dengan berba- METODE
gai metode ekstraksi yang diberikan pada be-
berapa kelompok tikus, secara statistik me- Rancangan Penelitian
nunjukkan pengaruh yang signifikan ter- Penelitian ini merupakan penelitian
hadap penurunan penyerapan glukosa ke eksperimen. Dengan desain penelitian Ran-
dalam darah tikus. cangan Acak Lengkap (RAL). Terdiri dari 4
Ubi jalar ungu sangat potensial dikem- taraf perlakuan (P); 1 taraf perlakuan kontrol
bangkan sebagai bahan pangan karena kan- dan 3 taraf perlakuan substitusi PLA umbi
dungan nutrisinya yang tinggi dan bahannya gembili dengan tepung ubi jalar ungu. Per-
mudah diolah serta banyak tersedia. Dewasa bandingan penggunaan PLA umbi gembili
ini ubi jalar ungu telah dimanfaatkan sebagai dan tepung ubi jalar ungu dalam gram
tepung yang menjadi produk antara atau ba- bahan.(gram : gram), yaitu; P0 (0:0), P1
han baku produk olahan. Tepung ubi jalar (37,5 : 12,5), P2 (25 : 25), dan P3 (12,5 :
ungu ini dapat digunakan untuk bahan pem- 37,5). Setiap taraf perlakuan dilakukan
buatan kue, cake, roti, dan produk kue lain- replikasi sebanyak 3 kali.
nya (Firgianti Bahan
dan Sunyoto, 2018). Zat gizi lain yang Bahan yang digunakan dalam peneli-
banyak terdapat dalam ubi jalar adalah vita- tian ini adalah umbi gembili siap panen yang
min C, vitamin B6 (piridoksin) yang didapat dari petani di daerah Buring kota
berperan penting dalam kekebalan tubuh. Malang, etanol 96% dan air. Bahan yang di-
Kandungan mineralnya dalam ubi jalar gunakan untuk pembuatan es krim meliputi;
seperti fosfor, kalsium, mangan, zat besi dan susu bubuk full cream, PLA umbi gembili,
serat yang larut untuk menyerap kelebihan tepung ubi jalar ungu, telur ayam, gula/tropi-
lemak/kolesterol dalam darah (Reifa, 2005). cana slim (gula DM). Bahan kimia untuk
Ubi jalar ungu mengandung tinggi analisis mutu gizi dan mutu kimia adalah
serat, karbohidrat dengan glikemik rendah tablet kjeldhal, H2SO4 pekat, indikator pp,
serta zat antosianin yang cukup tinggi seba- NaOH thio 60%, asam borak 4% yang telah
gai antioksidan yang dapat mengurangi re- diberi indikator MR-BCG, HCl 0,02 N,

81 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91

khloroform, HCl, dichromate oxide, Selanjutnya dianalisis dengan statistik


aquades. Bahan untuk uji organoleptik Kruskal-Wallis dan Mann Withnney untuk
adalah sampel es krim kontrol dan es krim mengetahui pasangan taraf perlakuan yang
subtitusi (es krim perlakuan), serta air putih menunjukkan perbedaan pengaruh.
(aqua).
Alat HASIL DAN PEMBAHASAN
Alat yang digunakan untuk pembuatan
ekstrak PLA umbi gembili meliputi sen- Karakteristik es krim kontrol dan es sub-
trifuge, tabung sentrifuge, gelas piala, stitusi
saringan dan oven pengering. Alat untuk Produk es krim substitusi yang di-
pembuatan es krim meliputi waskom, mixer, hasilkan pada penelitian ini adalah es krim
ice cream maker, panci. Alat untuk analisis kontrol (P0) dan es krim perlakuan (P1, P2
mutu gizi dan mutu kimia meliputi oven, ta- dan P3). Es krim P0 memiliki warna yang
nur, soxhlet aparatus, kjeldal aparatus, tim- lebih putih kekuningan karena terbuat dari
bangan analitik dan peralatan gelas lainnya. bahan susu bubuk full cream dan kuning
telur ayam. Sedangkan pada es krim P1, P2
Tahapan penelitian dan P3, semakin banyak proporsi tepung ubi
Penelitian ini diawali dengan persiapan jalar ungu yang digunakan, memberikan
pembuatan PLA umbi gembili, dan tepung warna es krim yang semakin ungu kecokela-
ubi jalar ungu serta mendesain formulasi un- tan, dikarenakan warna tepung ubi jalar ungu
tuk es krim perlakuan substitusi. Selanjutnya yang digunakan berwarna ungu kecokelatan.
pengolahan es krim kontrol dan es krim per- Es krim P0 memiliki aroma yang
lakuan substitusi. berbeda dengan es krim substitusi P1 ,P2 dan
Metode analisis P3. Es krim P1 menujukan aroma yang lebih
Analisis kadar air, kadar abu, kadar khas pada aroma bahan dasarnya yaitu
protein, kadar lemak (AOAC. 2005), kadar aroma susu full cream, sedangkan es krim
karbohidrat (by difference), nilai energi substitusi P1, P2 dan P3, menghasilkan
menggunakan metode at-water, serat (secara aroma yang sudah berbeda yaitu aroma susu
empiris). Uji organoleptik dilakukan dengan full creamnya berkurang.
metode Hedonic Scale (Soekarto, 1990) Untuk rasa es krim ada sedikit perbe-
menggunakan panelis 25 orang dengan skala daan, yaitu es krim P1 rasa susu terasa kuat,
tingkat kesukaan (1) Sangat tidak suka, (2) sedangkan es krim substitusi P1, P2 dan P3
Tidak suka, (3) Suka, dan (4) Sangat suka rasa susu sudah berkurang karena penamba-
untuk variabel Warna, Aroma, Tekstur dan han PLA umbi gembili dan tepung ubi jalar
Rasa. Pemilihan perlakuan terbaik diten- ungu yang secara mendasar memiliki rasa
tukan dengan menghitung Indeks Efektifitas yang khas yang juga dapat mempengaruhi
(Susrini, 2005) meliputi mutu gizi, mutu rasa es krim menjadi berbeda.
kimia dan mutu organolieptik. Dari segi tekstur, es krim kontrol
memiliki tekstur yang lebih kasar dan lebih
Analisis data
cepat mencair dibandingkan dengan es krim
Pengolahan data dilakukan dengan
perlakuan. Penambahan PLA umbi gembili
analisis statistik One-Way ANOVA pada
dan tepung ubi jalar ungu pada es krim per-
tingkat kepercayaan 95% (Steel & Torrie,
lakuan substitusi, yang sifatnya dapat
1993) Apabila hasil analisis menunjukkan
meningkatkan adonan menjadi lebih stabil
pengaruh yang signifikan maka untuk
karena mengandung pati, yang menjadikan
mengetahui pasangan-pasangan taraf per-
es krim lebih lembut dan mencairnya men-
lakuan yang berbeda dilanjutkan dengan
jadi lebih lambat. Semakin besar proporsi
analisis Duncan Mutiple Range Test .
tepung ubi jalar ungu dan semakin sedikit-
Pengolahan data untuk menentukan
nya PLA umbi gembili yang digunakan,
tingkat penerimaan konsumen dilakukan
maka semakin lama es krim mencair.
analisis mutu organoleptik (Soekarto, 1990).

82 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91

Es krim mempunyai kemampuan (2,057 kali). Sedangkan es krim substitusi P3


mengembang sesuai dengan bahan yang digu- (1,933 kali) peningkatan berat dibandingkan
nakan. Umumnya semakin tinggi kandungan dengan es krim substitusi P1 (1,875) dan P2
protein bahan yang digunakan maka semakin (1,846). Es krim P3 lebih banyak menggu-
besar pengembangan pada produk akhir. Ra- nakan tepung ubi jalar ungu yang mempun-
sio peningkatan berat dari bahan menjadi es yai kandungan protein lebih tinggi diband-
krim ditampilkan pada Tabel 1. ingkan P1 dan P2.
Tabel 1. Rasio peningkatan es krim Komposisi kimia dan mutu gizi es krim
Taraf perlakuan Berat Berat substitusi
Rasio pen-
(PLA : tepung. ubi bahan produk Mutu gizi es krim meliputi protein,
ingkatan
jalar ungu) + gula pasir (g) es krim
(g) + gula DM (g) (g)
berat (kali) lemak, karbohidrat, serat dan energi, seda-
P0 (0 : 0) + 49,5 + 0 660.10 1358 2,057 ngkan mutu kimia yaitu kadar air dan kadar
P1 37,5 :12,5)+0+15 691.10 1296 1,875 abu. Beberapa penilaian es krim mengacu
P2 (25 : 25) + 0 + 15 691.10 1276 1,846 pada SNI No. 01-3713-1995.
P3 (12,5:37,5) +0+15 691.10 1336 1,933
Es krim P0 yang merupakan bahan
utamanya adalah susu full cream yang tinggi
lemak dan protein meningkat beratnya
Tabel 2. Analisis rata-rata mutu kimia, mutu gizi, energi dan serat dalam 100 gram es krim
Taraf perlakuan
(PLA : tepung ubi jalar Abu Protein Lemak Karbohidrat Energi Serat
Air (%)
ungu) + gula pasir (g)+ (%) (gram) (gram) (gram) (Kkal) (gram)
gula DM (g)
P0 (0 : 0) + 49,5 + 0 73,786a 0,033a 5,9978a 5,97 14,21a 134,57a 0,015
P1 (37,5 :12,5) +0 +15 72,186b 0,293b 4,1580b 6,26 17,10b 141,38b 0,130
P2 (25 : 25) + 0 +15 71,999b 0,539c 6,3857c 6,37 14,71ac 141,70b 0,220
P3 (12,5 : 37,5 )+ 0 +15 72,203b 0,481d 5,2934d 6,10 15,92c 139,77ab 0,289
Huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (α=0,05)
Kadar air susu sapi dan susu kedelai, dengan kisaran
Hasil analisis kadar air es krim kadar air antara 63,24–64,88%, dan es krim
substitusi berkisar antara 71,999 - 73,786% yang berbahan bubuk mandai cempedak
(Tabel 2). Uji statistik terhadap kadar air es mempunyai kadar airnya sebesar
krim substitusi menunjukkan adanya 62,25+0,07% (Rahmadi et al. (2018).
pengaruh substitusi PLA umbi gembili Sedangkan penelitian Prasetyani et al.
dengan tepung ubi jalar ungu yang bermakna (2020) yang menggunakan bahan sari
(P<0,05). Dan uji lanjut diketahui terdapat kedelai, tepung ampas kelapa dan bunga
perbedaan antara P0 dengan P1, P2 dan P3. telang, menunjukkan kadar air lebih tinggi
P0 memiliki kadar air tertinggi dibandingkan antara 76,24-78,17%.
P1, P2 dan P3 karena P0 menggunakan Perbedaan kadar air dari beberapa
bahan padat yang lebih sedikit berupa susu produk es krim, dapat disebabkan karena
full cream saja dibandingkan dengan P1, P2 penggunaan bahan baku yang ditambahkan
dan P3. Sedangkan P1, P2 dan P3 berbeda-beda. Jenis bahan pangan memiliki
menggunakan bahan padat yang lebih karakteristik yang berbeda dan juga
banyak, sehingga meningkatkan viskositas memiliki kemampuan mengikat air berbeda-
pada adonan es krim. Tingginya kadar air es beda sehingga berpengaruh terhadap
krim ini karena memang bahan es krim kandungan kadar air produk akhir.
berupa adonan cair yang dibekukan. Kadar Kadar abu
air es krim substitusi ini lebih tinggi dari Rata-rata kadar abu es krim substitusi
hasil penelitian Pratiwi et al. (2016), yaitu es terdapat pada Tabel 2, yaitu antara 0,033–
krim dengan bahan formulasi gel buah okra,

83 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91

0,539%. Kadar abu pada es krim 3,02-3,72%, dan es krim yang berbahan
menunjukkan nilai yang berbeda antara P0, pasta uwi ungu (Awaliah et al., 2018)
P1, P2 dan P3. Dan uji statistik terhadap dengan kadar protein 3,79%.
kadar abu es krim menunjukkan adanya Protein yang terdapat dalam bahan
pengaruh substitusi PLA umbi gembili adonan es krim berfungsi untuk membantu
dengan tepung ubi jalar ungu yang bermakna pembuihan karena protein susu akan
(P<0,05), dan hasil uji lanjut ditemukan teradsorpsi dalam lapisan film pada
adanya perbedaan yang bermakna antara permukaan sehingga mengikat udara ke
taraf perlakuan. Kadar abu pada es krim dalam adonan melalui pembentukan buih
substitusi lebih rendah jika dibandingkan ketika dilakukan pengadukan, menstabilkan
dengan kadar abu es krim menurut Pratiwi emulsi lemak setelah proses homogenisasi,
et al. (2016), dengan bahan formulasi gel menambah cita rasa, meningkatkan dan
buah okra, susu sapi dan susu kedelai, antara menstabilkan daya ikat air yang berpengaruh
1,08 – 1,64%. Demikian juga es krim pada kekentalan dan tekstur es krim, juga
menurut Prasetyani et al. (2020), dengan dapat meningkatkan nilai overrun es krim.
bahan sari kedelai, tepung ampas kelapa dan Kandungan protein yang tidak jauh berbeda
bunga telang, memiliki kadar abu yaitu dari beberapa produk pengembangan es krim
antara 0,68-0,76%. Penelitian lain ini dikarenakan menggunakan bahan
menunjukkan kadar abu es krim dengan tambahan yang mengandung nilai protein
bahan kefir puree buah naga merah, yaitu rendah.
rata-rata perlakuan T0 (0,82+0,14%) dan T3 Kadar lemak
(0,74+0,00%) (Khasanah et al., 2020). Kadar lemak es krim substitusi pada
Tinggi rendahnya kadar abu pada ditunjukkan pada Tabel 2, berkisar antara
bahan pangan, tergantung dari jenis bahan 5,97-6,37%. Kadar lemak tersebut jauh di
pangan tersebut. Semakin tinggi kandungan bawah kadar lemak es krim menurut (Padaga
mineral dari bahan pangan, maka kadar dan Sawitri, 2005) yaitu antara 8-16% dan
abunya semakin tinggi. Astawan, (2011) sebesar 12,5%, namun
Kadar protein mendekati syarat es krim menurut SNI No
Rata-rata kadar protein es krim 01-3713-1995, yaitu minimal 5,0%.
substitusi tercantum pada Tabel 2, yaitu Kadar lemak es krim substitusi
berkisar antara 4,158–6,3857%). Kadar menunjukkan angka yang berbeda, hal itu
protein es krim tersebut berada di atas syarat disebabkan karena perbedaan proporsi bahan
es krim menurut SNI No 01-3713-1995, baku yang digunakan.
yaitu minimal 2,7%, dan menurut Astawan Kadar lemak es krim substitusi ini
(2011), sebesar 4 %. Kadar protein pada es berada di bawah kadar lemak es krim
krim menunjukkan adanya perbedaan nilai berbahan jagung (Moulina, 2016), yaitu rata-
antara P0, P1, P2 dan P3. rata 10,19%, dan di atas kadar lemak es krim
Hasil uji statistik terhadap kadar (2,13%) yang menggunakan tambahan bahan
protein es krim menunjukkan adanya jagung manis dan rumput laut (Sattriani et
pengaruh yang bermakna (P<0,05), dan hasil al,. 2018), dan es krim dengan bahan
uji lanjut diketahui adanya perbedaan yang tambahan pasta uwi ungu yaitu rata-rata
bermakna 2,4% (Awaliah et al., 2018). Perbedaan
di antara taraf perlakuan. Beberapa hasil kadar lemak dari beberapa produk es krim
pengembangan produk es krim yang tersebut dikarenakan menggunakan bahan
diformulasi dengan bahan-bahan yang yang ditambahkan dari jenis yang berbeda
berbeda, yang menunjukkan kadar protein yang memiliki kandungan lemak juga
yang tidak jauh berbeda, seperti produk es berbeda-beda.
krim yang berbahan tambahan jagung manis
dan rumput laut (Satriani et al., 2018)
menunjukkan kadar protein berkisar antara

84 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91

Kadar karbohidrat substitusi pada Tabel 2, yaitu berkisar


Kadar karbohidrat es krim substitusi 134,57 – 141,70 kkal. Hasil uji statistik nilai
pada Tabel 2 berkisar antara 14,21-17,10%. energi es krim substitusi menunjukkan
Berbeda dengan produk padat lainnya yang adanya pengaruh (P<0,05), dan hasil uji
mengandung karbohidrat lebih tinggi, karena lanjut diketahui adanya perbedaan yang
es krim walaupun bentuknya padat akan bermakna antara P0 dengan P1 dan P2.
tetapi merupakan bahan cair yang Terjadinya perbedaan nilai energi es krim
dipadatkan melalui pembekuan. Produk es substitusi P0 dengan P1 dan P2 dikarenakan
krim dengan kadar air yang tinggi memiliki penambahan PLA umbi gembili dan tepung
padatan yang rendah sehingga kadar ubi jalar ungu. Sedangkan pada P3 terjadi
karbohidratnya juga rendah. peningkatan bobot produk es krim lebih
Hasil uji statistik terhadap kadar besar yang menjadikan persentase nilai
karbohidrat es krim substitusi menunjukkan energi pada es krim kecil.
adanya pengaruh yang bermakna (P<0,05), Nilai energi yang dihasilkan es krim
dan hasil uji lanjut diketahui adanya substitusi ini lebih rendah dari es krim kefir
perbedaan yang bermakna antara P0 dengan puree buah naga merah hasil penelitian
P1 dan P3, dan P1 dengan P3. Beberapa Khasanah et al,. (2020) yang berkisar
produk pengembangan es krim dengan 185,86-218,97 kkal. Nilai energi yang
kandungan karbohidratnya yang lebih tinggi dihasilkan dari masing-masing produk es
dari produk es krim substitusi ini, seperti es krim tergantung dari jenis bahan yang
krim dengan penambahan jagung manis dan digunakan, terutama bahan makanan sumber
rumput laut (Satriani et al., 2018), yaitu rata- karbohidrat, lemak dan protein, semakin
rata 28,87-36,09%, penelitian Rahmadi et banyak penambahan bahan sumber tersebut
al., (2018) es krim berbahan puree dan maka menghasilkan produk dengan energi
bubuk mandai cempedak memiliki kisaran yang semakin tinggi.
karbohidrat antara 26,35-36,12%, dan juga Kadar serat kasar
penelitian Khasanah et al. (2020), es krim Hasil analisis kadar serat kasar es krim
kefir puree buah naga merah memiliki kadar substitusi pada Tabel 2, yaitu antara 0,015 –
karbohidrat antara 28,12-32,86%. Sedangkan 0,289%. Es krim P0 memiliki kadar serat
es krim sari kedelai dan tepung ampas terendah (0,015%) dibanding dengan es krim
kelapa dengan pewarna telang, hasil substitusi P1, P2 dan P3. Meningkatnya
penelitian Prasetyani et al. (2020), memiliki kadar serat pada es krim subtitusi
kadar karbohidrat yang tidak jauh berbeda dikarenakan penambahan PLA dan tepung
dengan es krim substitusi ini, yaitu berkisar ubi jalar ungu, yang mana dalam setiap 100
antara 12,64-18,03%. gram tepung ubi jalar ungu mengandung
Adapun yang menyebabkan kadar 4,72 gram serat kasar (Ambarsari et al.,
karbohidrat berbeda antara produk es krim 2009).
tersebut, karena setiap produk es krim Kadar serat kasar es krim substitusi
menggunakan jenis bahan tambahan yang (Tabel 2) sedikit lebih rendah dibanding
berbeda, yang mana bahan-bahan tersebut dengan kadar serat es krim penambahan gel
memiliki kandungan karbohidrat yang buah okra (Pratiwi et al., 2016), yaitu 0,38-
jumlahnya juga berbeda. 0,78%, dan jauh lebih rendah dari serat es
krim dengan penambahan puree umbi
ganyong (Prahesti, 2019), yaitu 6,01%, serta
mendekati serat es krim dengan bahan sari
Nilai energi kedelai dan tepung ampas kelapa dan bunga
Berdasarkan data hasil analisis kadar telang (Prasetyani et al., 2020), yaitu antara
protein, karbohidrat dan lemak, yang 0,08-0,18%. Kadar serat pada es krim
selanjutnya dihitung menggunakan metode dipengaruhi oleh jenis bahan yang
at-water, maka diperoleh nilai energi es krim digunakan dan jenis serat (larut dan tidak

85 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91

larut) yang terdapat di dalam bahan pangan Mutu organoleptik es krim substitusi
tersebut. Menurut Moehyi (1992) bahwa dalam
Rendahnya kadar serat kasar es krim menilai mutu organoleptik suatu produk
substitusi dikarenakan bahan yang ditam- makanan diperlukan adanya atribut peni-
bahkan berupa PLA yang mengandung serat laian. Dan menurut Sukarto (1990), secara
pangan larut air dan tepung ubi jalar ungu umum mutu fisik merupakan sifat yang
yang juga mengandung serat pangan larut terdapat di dalam bahan dan produk pangan
dan tidak larut air. seperti warna, aroma, rasa dan tekstur.
Tabel 3. Tingkat penerimaan panelis dan modus tingkat kesukaan terhadap warna, aroma,
rasa dan tekstur es krim
Tingkat Kesukaan Terhadap
Taraf perlakuan
Warna Aroma Rasa Tekstur
(PLA : tepung ubi jalar ungu)
+ gula pasir (g)+ gula DM (g) Rata- Rata- Rata- Rata-
Modus Modus Modus Modus
rata rata rata rata
P0 (0 : 0) + 49,5 +0 3,60 4a 3,76 4a 3,32 4a 2,92 3a
P1 (37,5 : 12,5)+0+15 2,96 3ab 3,24 3 b
2,88 3a 2,84 3a
P2 (25 : 25) + 0 + 15 2,92 3c 3,24 3c 3,04 3a 2,84 3a
P3 (12,5 : 37,5)+0+15 2,92 3ab 3,04 3 ab
3,16 3a 3,00 3a
Keterangan: Huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (α=0,05)
Warna pada es krim P0 dengan P2 dan P2 dengan
Warna merupakan salah satu P1 dan P3 dikarenakan penggunaan bahan
parameter yang penting dalam penilaian baku berupa tepung ubi jalar ungu yang
suatu produk pangan. Menurut Winarno berwarna ungu kecokelatan dengan proporsi
(2004), warna salah satu atribut yang ikut yang berbeda memberikan warna produk
menentukan mutu. Dijelaskan juga bahwa akhir es krim yang berbeda. Ubi jalar ungu
dalam menghasilkan produk pangan, warna mengandung tinggi antosianin. Antosianin
akan menentukan daya terima produk memiliki kecenderungan terpolimerisasi
tersebut pada konsumen. Produk pangan pada kondisi oksidatif seperti adanya
akan dapat diterima dengan baik oleh paparan oksigen, cahaya, dan panas yang
konsumen jika warna produk pangan itu menyebabkan perubahan warna menjadi
menarik. Hasil uji penerimaan terhadap cokelat, atau biasa disebut browning. Herlina
warna es krim pada Tabel 3 menunjukkan et al. (2018) menyatakan bahwa variasi
rata-rata 2,92 - 3,6 dengan nilai modus 3 perlakuan penambahan tepung glukomanan
dan 4. Pada es krim P0 memperoleh tingkat dari umbi gembili berpengaruh nyata
penerimaan tertinggi yaitu sangat suka, dan (p<0,05) terhadap warna es krim.
pada es krim P1, P2 dan P3 terjadi Aroma
penurunan tingkat penerimaan yaitu dengan Tingkat penerimaan panelis terhadap
tingkat penerimaan kategori suka. Sehingga aroma es krim pada Tabel 3 berkisar 3,04 -
dapat disimpulkan tingkat penerimaan es 3,76 dengan nilai modus 3 dan 4.
krim substitusi terhadap warna menun- Penerimaan panelis terhadap produk es krim
jukkan produk ini dapat diterima dengan P0 adalah sangat disukai, sedangkan es krim
baik oleh panelis. substitusi P1, P2 dan P3 adalah produk es
Hasil analisis uji statistik menunjukkan krim yang disukai. Dapat disimpulkan,
bahwa es krim substitusi berpengaruh nyata bahwa es krim substitusi ini dapat diterima
(p<0,05) terhadap warna produk es krim dengan kategori “suka”.
yang dihasilkan, dan hasil uji lanjut es krim Hasil analisis uji statistik menunjukkan
P0 berbeda nyata dengan P2, dan P2 berbeda bahwa es krim substitusi berpengaruh nyata
nyata dengan P1 dan P3. Sedangkan antara (p<0,05) terhadap aroma produk es krim
P0 dengan P1 dan P3 menunjukkan tidak ada yang dihasilkan, dan hasil uji lanjut es krim
perbedaan nyata. Perbedaan warna terjadi

86 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91

P0 berbeda nyata dengan P1 dan P2, dan P1 pembentukan struktur adonan karena
berbeda nyata dengan P2, dan P2 berbeda kemampuannya menangkap udara pada saat
nyata dengan P3. Sedangkan antara P0 adonan dikocok dan memberikan kontribusi
dengan P3 menunjukkan tidak ada udara dalam adonan. Selain itu, telur juga
perbedaan yang nyata. Perbedaan aroma dapat menambah gizi, warna, serta
terjadi pada es krim P0 dengan P1 dan P2, menguatkan flavour (Matz SA & T. D. Matz,
dan P2 dengan P3, dikarenakan penggunaan 1978). Albumen adalah protein yang bersifat
bahan baku berupa tepung ubi jalar ungu sebagai emulsifier dengan kekuatan biasa,
yang memiliki aroma khas tepung ubi jalar sedangkan kuning telur merupakan
ungu dan dengan penggunaan proporsi yang emulsifier yang kuat. Paling sedikit sepertiga
berbeda sehingga memberikan aroma produk kuning telur terdiri dari lemak akan tetapi
akhir es krim yang berbeda pula. kandungan lesitin yang menyebabkan
Rasa kuatnya daya emulsifier (Winarno, 2004).
Rasa dari suatu produk makanan Tingkat penerimaan panelis terhadap
adalah merupakan salah satu faktor yang tekstur es krim pada Tabel 3 berkisar 2,84 –
menentukan daya terima dari konsumen. 3,00, dengan nilai modus 3. Tingkat
Rasa suatu produk dipengaruhi oleh kesukaan panelis terhadap tekstur es krim
beberapa faktor, di antaranya senyawa (P0, P1, P2 dan P3) adalah rata-rata 3 (suka).
kimia, suhu, konsentrasi dan interaksi Hasil analisis uji statistik menunjukkan tidak
dengan komponen rasa yang lain. Tingkat ada perbedaan (p=0,746) terhadap tekstur
penerimaan panelis terhadap rasa pada es produk es krim yang dihasilkan. Tidak
krim rata-rata berkisar 2,88 – 3,32 dengan adanya perbedaan secara statistik
nilai modus 3 dan 4. Tingkat kesukaan es penerimaan terhadap tekstur dari masing-
krim P0 adalah kategori sangat suka, dan masing perlakuan es krim substitusi
tingkat penerimaan P1, P2 dan P3 yaitu disebabkan penambahan bahan tidak
kategori suka. Dengan demikian produk es merubah penilaian panelis.
krim substitusi ini dapat diterima dengan Penentuan perlakuan terbaik
baik. Analisis pemilihan perlakuan terbaik
Hasil analisis uji statistik es krim menggunakan modifikasi metode de Garmo
substitusi menunjukkan tidak ada perbedaan dalam Susrini (2005), dilakukan dengan
yang signifikan (p>0,05) terhadap rasa meminta pendapat responden tentang urutan
produk es krim yang dihasilkan. Tidak (ranking) pentingnya peranan variabel
adanya perbedaan secara statistik terhadap mutu produk.
penerimaan terhadap rasa dari masing- Variabel yang digunakan sebagai dasar
masing perlakuan es krim substitusi penentuan ranking, yaitu mutu gizi, mutu
disebabkan penambahan bahan tidak kimia dan mutu organoleptik es krim yang
merubah penilaian panelis. didapat dari penilaian responden. Hal ini
Tekstur menunjukkan bahwa tingkat penerimaan
Tekstur merupakan salah satu konsumen terhadap produk es krim
parameter mutu organoleptik penting pada substitusi sudah baik, sehingga penilaian
suatu produk. Penggunaan telur pada panelis merupakan faktor utama dalam
pembuatan es krim dapat berpengaruh menentukan suatu produk yang disukai.
terhadap tekstur dan juga dapat menjaga Berdasarkan hasil penentuan taraf perlakuan,
kestabilan adonan. Senyawa yang bertindak didapatkan P3 merupakan produk perlakuan
sebagai emulsi pada telur adalah lecitin dan es krim yang terbaik. Formulasi P3
chepalin yang merupakan komponen lemak terdiri dari PLA : tepung ubi jalar ungu
telur. Fungsi lain pada telur adalah sebagai (12,5 g: 37,5 g) + gula pasir
pengaerasi, pelembut, dan pengikat. (0 g) + gula DM (15 gram tropicana slim)
Albumen (putih telur) membantu dalam dengan nilai hasil (NH) 0,570.

87 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91

KESIMPULAN Ambarsari, I., Sarjana, S., & Choliq, A.


(2009). Rekomendasi dalam penetapan
Es krim substitusi PLA umbi gembili standar mutu tepung ubi jalar. Jurnal
dengan tepung ubi jalar ungu berpengaruh standardisasi, 11(3), 212-219.
nyata terhadap kadar abu, protein dan http://dx.doi.org/10.31153/
karbohidrat, dan terdapat pengaruh yang js.v11i3.676
tidak singnifikan terhadap kadar air dan nilai Anjani, E.P., Oktarlina, R.Z., & Morfi, C.W.
energi. Uji daya terima (organoleptik) es (2018). Zat antosianin pada ubi jalar
krim substitusi, diperoleh ada pengaruh yang ungu terhadap diabetes melitus
signifikan terhadap warna dan aroma, dan fakultas kedokteran, universitas
tidak ada pengaruh terhadap rasa dan tekstur. lampung. Jurnal Majority, 7(2), 257-
Substitusi PLA umbi gembili dengan 262. http://juke.kedokteran.unila.ac.
tepung ubi jalar ungu pada es krim id/index.php/majority/article/view/188
menyebabkan perubahan pada kadar abu, 6
protein, lemak, karbohidrat, energi dan AOAC. (2005). Official methods of analysis
peningkatan kadar serat. Substitusi of the association of official analytical
polisakarida larut air (PLA) umbi gembili chemist. Washington: AOAC.
dengan tepung ubi jalar ungu pada es krim
Astawan, M. (2011). Kandungan gizi es
substitusi menyebabkan penurunan kesukaan
krim. http://www.loveicecream.
terhadap warna dan aroma, peningkatan
110mb.com
kesukaan terhadap rasa dan tekstur. Taraf
perlakuan terbaik es krim berdasarkan Awalilah, R., Ansharullah, A., & Mashuni,
indeks efektivitas adalah P3 dengan M. (2018). Pengaruh penambahan
formulasi perbandingan PLA : tepung ubi pasta uwi ungu (discorea alata L)
jalar ungu (12,5 : 37,5), + 0 g gula pasir + 15 terhadap kualitas organoleptic dan
g tropikana slim (gula DM). fisiko kimia es krim. Jurnal Sains dan
Teknologi Pangan, 3(1), 1018-1026.
SARAN http://ojs.uho.ac.id/index.php
/jstp/article/viewFile/3974/3051
Perlu dilakukan uji lanjut pada produk Ayla, A., Salik, M.A. (2020) Functional ice
es krim substitusi polisakarida larut air cream technology akademik gida,
(PLA) umbi gembili dengan tepung ubi jalar 18(2), 180-189. http://doi.org/
ungu berupa uji indeks glikemik untuk 10.24323/akademik-gida.758835
mengetahui respon glukosa darah responden. Badan Standarisasi Nasional. (1995). SNI
01-3713-1995: es krim. BSN, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Crizel, T. D. M., Araujo, R. R. D., Rios, A.
D. O., Rech, R., & Flôres, S. H.
Aboulfazli, F., Shori, A. B., & Baba, A. S. (2014). Orange fiber as a novel fat
(2016). Effects of the replacement replacer in lemon ice cream. Food
of cow milk with vegetable milk on Science and Technology, 34(2), 332-
probiotics and nutritional profile of 340. https://doi.org/10.1590/fst.2014
fermented ice cream. LWT Food Sci .0057
Technol, 70, 261–270. https://doi. Cruz, A. G., Antunes, A. E., Sousa, A. L. O.,
org/10.1016/j.lwt.2016.02.056 Faria, J. A., & Saad, S. M. (2009). Ice-
Affandi, D. R., & Handajani, S. (2011). Es cream as a probiotic food carrier. Food
krim ubi jalar ungu (Ipomoea batatas): Research International, 42(9), 1233-
Tinjauan sifat sensoris, fisik, kimia, 1239. https://doi.org/10.1016/j.foodres.
dan aktivitas antioksidannya. Jurnal 2009.03.020
Teknologi Hasil Pertanian, 4(2). Damardjati, D. S., S. Widowati dan
Suismono. (1993). Pembinaan sistem

88 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91

agroindustri tepung kasava pola usaha Herlina H., Miftahul C., Bambang H. P.,
tani plasma di kabupaten ponorogo. Maharlika P. B. N., & Nita K., (2018).
Laporan Penelitian Kerjasama Balittan Penggunaan tepung glukomanan dari
Sukamandi dengan PT. Petro Aneka umbi gembili (dioscorea esculenta L.)
Usaha. Sukamandi. pada pembuatan es krim. Jurnal
de Souza Fernandes, D., Leonel, M., Del Agritech, 38(4), 404-412.
Bem, M. S., Mischan, M. M., Garcia, http://doi.org/10.22146/agritech.16907
É. L., & Dos Santos, T. P. R. (2017). Khasanah, K., S., Susanti, S., dan Legowo,
Cassava derivatives in ice cream M., A. (2020). Karakteristik es krim
formulations: effects on kefir puree buah naga merah sebagai
physicochemical, physical and sensory pangan fungsional antiobesitas. Jurnal
properties. Journal of food science and Teknologi Pangan dan Gizi, 19 (2),
technology, 54(6), 1357-1367. 53-62. https://doi.org/10.33508/jtpg.
https://doi.org/10.1007/s13197-017- v19i2.2749
2533-8 Kumalaningsih, Sri. (2006). Antioksidan
Dufie, W. M. F., Oduro, I., Ellis, W. O., alami. Surabaya: Trubus Agrisarana
Asiedu, R., & Maziya-Dixon, B. Matz SA & T. D. Matz. (1978). Cookies and
(2013). Potential health benefits of crackers technology. Texas: The AVI
water yam (Dioscorea alata). Food & Publishing Co., Inc.
function, 4(10), 1496-1501. Moulina, A., M. (2016). Pemanfaatan jagung
https://doi.org/10.1039/C3FO60064E (zea mays L) sebagai bahan pembuatan
Firgianti, G., & Sunyoto, M. (2018, May). es krim. Agritepa, 3(1), 32-45.
Karakterisasi fisik dan kimia ubi jalar https://doi.org/10.37676/agritepa.v3i2.
ungu (Ipomoea batatas L) varietas 532
biang untuk mendukung penyediaan Ohizumi, Y., Gaidamashvili, M., Ohwada,
bahan baku tepung ubi jalar ungu. In S., Matsuda, K., Kominami, J.,
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Nakamura-Tsuruta, S., ... &
Pertanian UNS (Vol. 2, No. 1, pp. F- Muramoto, K. (2009). Mannose-
104). https://jurnal.fp.uns.ac.id/in- binding lectin from yam (Dioscorea
dex.php/semnas/article/view/1154 batatas) tubers with insecticidal
Forum Banyumas. (2012). Panen gembili properties against Helicoverpa
2012 dengan Bupati Marjoko. armigera (Lepidoptera:
http://forumbanyumaskab.blogspot.co Noctuidae). Journal of agricultural
m/2012/06/panen-gembili-2012- and food chemistry, 57(7), 2896-2902.
dengan-bupati-marjoko.html. https://doi.org/10.1021/jf8040269
Harijono, Estiasih, T., Sunarharum, W. B,. Panneerselvam, R., & Jaleel, C,A. (2008).
dan Suwita I. K. (2012). Efek Starch and sugar conversion in
hipoglikemik polisakarida larut air Dioscorea esculenta tubers and
gembili (dioscorea esculenta) yang Curcuma longa rhizomes during
diekstrak dengan berbagai metode. storage. Caspian J. Env. Sci., 6 (2),
Jurnal Teknologi dan Industri 151-160. https://www.sid.ir/en/
Pangan,IPB University, 23(1), 1-8. Journal/ViewPaper.aspx?ID=144330
https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jtip/ar
ticle/view/5286

89 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91

Prabowo, A. Y., Estiasih, T., & Sabda, M., Wulanningtyas, HS.,


Purwantiningrum, I. (2014). Umbi Ondikeleuw, M., & Baliadi, Y.,
gembili (Dioscorea esculenta L.) (2019). Karakterisasi potensi gembili
sebagai bahan pangan mengandung (dioscorea esculenta l.) lokal asal
senyawa bioaktif: kajian pustaka. papua sebagai alternatif bahan pangan
Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2(3), pokok (characterization of potential
129-135. local gembili (dioscorea esculenta l)
Prahesti, E. (2019). Pengaruh penambahan from papua as alternative of staple
puree umbi ganyong (canna edulis food). Bul. Plasma Nutfah, 25(1), 25-
kerr) terhadap sifat organoleptic es 32. http://dx.doi.org/10.21082/blpn.
krim. E-Jurnal Tata Boga, 8(3), 417- v25n1.2019.p25-32
424. https://jurnalmahasiswa. Sari, N., Widanti, Y. A., Mustofa, A. (2017)
unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata- Karakteristik es krim labu kuning
boga/article/view/14211 (Curcubita moschata) dengan variasi
Prasetyani, W., Fadhilla, R., Angkasa, D., jenis susu. JITIPARI (Jurnal Ilmiah
Ronitawati, P., & Melani, V. (2020). Teknologi dan Industri Pangan
Analisis nilai gizi dan daya terima es UNISRI), 2(2). http://dx.doi.org/
krim sari kedelai dan tepung ampas 10.33061/jitipari.v2i2.1895
kelapa dengan pewarna alami bunga Satriani, Sukainah, A., Mustari, A. (2018).
telang sebagai makanan selingan untuk Analisis fisiko-kimia es krim dengan
anak usia sekolah. Jurnal Pangan dan penambahan jagung manis (Zea Mays
Gizi, 10 (02), 12-32. https://doi.org/10. L. Saccharata) dan rumput laut
26714/jpg.10.2.2020.12-32 (Eucheuma cottonii). Jurnal
Pratiwi, I., K., Zaini, A., M., & Nazaruddin Pendidikan Teknologi Pertanian, 4,
(2016). Pengaruh konsentrasi gel buah 105-124. https://doi.org/10.26858/jptp
okra (abelmoschus esculentus L.) .v1i0.6237
terhadap mutu es krim campuran susu Soekarto, S.T. (1990). Penilaian
sapid an susu kedelai. ProFood organoleptik untuk industri pangan
(Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan), 2 dan hasil pertanian. Jakarta: Bhatara
(2), 132-139. http://www.profood. Aksara.
unram.ac.id/index.php/profood/article/ Sompotan, H. D. N, Mongi, J., Karauwan,
view/28 F.A., Karundeng, & E. Z. S. S., (2019).
Rahmadi, A., Firdaus, R., A., F., & Marwati Uji stabilitas sediaan salep ekstrak
(2018). Karakteristik sifat sensoris, etanol umbi ubi jalar ungu (Ipomea
Pproksimat, antioksidan, total BAL, batatas L.). Jurnal Biofarmasetikal
dan uji pasar es krim berbahan puree Tropis, 2 (2), 69-74. https://journal.
dan bubuk mandai cempedak. Jurnal fmipaukit.ac.id/index.php/jbt/article/vi
Riset Teknologi Industri. 66-76. ew/105
Richana, N., & Sunarti, T.C. (2004) Steel, R. G. D., & Torrie, J. H. (1993).
Karakterisasi Sifat Fisikokimia Tepung Prinsip dan prosedur statistika
Umbi dan Tepung Pati Dari Umbi (diterjemahkan dari: principles and
Ganyong, Suweg, Ubi Kelapa, dan procedures of statistic, (penerjemah:
Gembili. Jurnal Pascapanen, 1(1), 29– B. Sumantri). PT Gramedia: Jakarta.
37. http://pascapanen.litbang.pertanian. Susrini. (2005). Indeks Efektifitas: Suatu
go.id/assets/media/publikasi/jurnal/j.Pa pemikiran tentang alternatif untuk
scapanen.2004_1_4.pdf memilih perlakuan terbaik pada
penelitian pangan. Program Studi
Teknologi Hasil Ternak. Universitas
Brawijaya. Malang

90 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91

Winarno, F. G. (2004). Kimia pangan dan


gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

91 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226

You might also like