Professional Documents
Culture Documents
36/E/KPT/2019
Website: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/Teknologi-Pangan Volume 12, No. 1, (2021), Halaman 79-91
Licensed : Creative Commons Attribution 4.0 International License. (CC-BY) p-ISSN: 2087-9679, e-ISSN: 2597-436X
Mutu gizi dan daya terima es krim indeks glikemik rendah berbahan
polisakarida larut air umbi gembili (Dioscorea esculenta) dan tepung
ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas L. Poir)
Nutritional quality and acceptability of low glycemic index ice cream made from water-
soluble polysaccharides gembili tubers (Dioscorea esculenta) and purple sweet potato
flour (Ipomoea batatas L. Poir)
Informasi artikel:
ABSTRACT
ABSTRAK
79 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan (P<0,05) terhadap kadar abu, protein
dan karbohidrat, dan terdapat pengaruh yang tidak singnifikan pada kadar air dan nilai
energi. Terjadi peningkatan pengembangan volume produk es krim pada semua taraf
perlakuan substitusi (P0, P1, P2 dan P3). P0 merupakan produk es krim yang
mengalami peningkatan tertinggi (2,057 kali, dan selanjutnya P3 (1,933 kali). Pada
tarap perlakuan es krim subtitusi polisakarida larut air umbi gembili dengan tepung ubi
jalar ungu, terjadi perubahan pada kadar abu, protein, lemak, karbohidrat, energi dan
peningkatan kadar serat. Kesimpulan: Taraf perlakuan terbaik berdasarkan indeks
efektivitas adalah P3.
Kata kunci: polisakarida larut air, tepung ubi jalar ungu, es krim, mutu gizi, mutu
organoleptik
80 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91
Kandungan gizi umbi gembili memi- siko diabetes melitus. Diketahui bahwa diet
liki susunan yang bervariasi sesuai dengan antioksidan, termasuk antosianin, melin-
spesies dan varietasnya, sebesar 22,5–31,3% dungi sel β-pankreas dari stres oksidatif glu-
adalah karbohidrat (Sabda 2019), total serat, cose induced (Anjani et al., 2018). Ubi jalar
amilosa, kalium cukup tinggi dan kadar ungu mengandung antosianin berkisar ± 519
kalium yang rendah memungkinkan dapat mg/100 gr berat basah (Kumalaningsih,
digunakan pencegahan dan penanganan 2006). Antosianin ubi jalar ungu juga memi-
penyakit kronis (diabetes mellitus). Peman- liki fungsi fisiologis misal antioksidan, an-
faatan yang lainnya dapat digunakan untuk tikanker, antibakteri, perlindungan terhadap
terapi diet yang memerlukan serat tinggi dan kerusakan hati, penyakit jantung dan stroke.
mineral. (Wireko, 2013). Kadar protein Ferlina (2010) dalam Sompotan et al.,
tinggi dengan viskositas rendah yang dimi- (2019) menyatakan bahwa ubi jalar ungu
liki umbi gembili baik dikembangkan seba- bisa menjadi anti kanker karena di dalamnya
gai tepung komposit untuk produk pangan ada zat aktif yang dinamakan selenium dan
(Richana dan Sunarti 2004). iodin yang aktivitasnya dua puluh kali lebih
Peluang pengolahan umbi gembili tinggi dari jenis ubi yang lainnya.
di antaranya memanfaatkan sumber bioaktif Penelitian ini bertujuan untuk
berupa polisakarida larut air (PLA). PLA menentukan es krim substitusi PLA umbi
pada umbi gembili memiliki sifat fungsional gembili dan tepung ubi jalar ungu terbaik
mencakup efek hipoglisemik untuk penderita ditinjau dari mutu organolieptik (warna,
diabetes (Prabowo et al., 2014). rasa, tekstur), mutu kimia, mutu gizi.
Menurut Harijono et al. (2012), PLA
umbi gembili yang diekstrak dengan berba- METODE
gai metode ekstraksi yang diberikan pada be-
berapa kelompok tikus, secara statistik me- Rancangan Penelitian
nunjukkan pengaruh yang signifikan ter- Penelitian ini merupakan penelitian
hadap penurunan penyerapan glukosa ke eksperimen. Dengan desain penelitian Ran-
dalam darah tikus. cangan Acak Lengkap (RAL). Terdiri dari 4
Ubi jalar ungu sangat potensial dikem- taraf perlakuan (P); 1 taraf perlakuan kontrol
bangkan sebagai bahan pangan karena kan- dan 3 taraf perlakuan substitusi PLA umbi
dungan nutrisinya yang tinggi dan bahannya gembili dengan tepung ubi jalar ungu. Per-
mudah diolah serta banyak tersedia. Dewasa bandingan penggunaan PLA umbi gembili
ini ubi jalar ungu telah dimanfaatkan sebagai dan tepung ubi jalar ungu dalam gram
tepung yang menjadi produk antara atau ba- bahan.(gram : gram), yaitu; P0 (0:0), P1
han baku produk olahan. Tepung ubi jalar (37,5 : 12,5), P2 (25 : 25), dan P3 (12,5 :
ungu ini dapat digunakan untuk bahan pem- 37,5). Setiap taraf perlakuan dilakukan
buatan kue, cake, roti, dan produk kue lain- replikasi sebanyak 3 kali.
nya (Firgianti Bahan
dan Sunyoto, 2018). Zat gizi lain yang Bahan yang digunakan dalam peneli-
banyak terdapat dalam ubi jalar adalah vita- tian ini adalah umbi gembili siap panen yang
min C, vitamin B6 (piridoksin) yang didapat dari petani di daerah Buring kota
berperan penting dalam kekebalan tubuh. Malang, etanol 96% dan air. Bahan yang di-
Kandungan mineralnya dalam ubi jalar gunakan untuk pembuatan es krim meliputi;
seperti fosfor, kalsium, mangan, zat besi dan susu bubuk full cream, PLA umbi gembili,
serat yang larut untuk menyerap kelebihan tepung ubi jalar ungu, telur ayam, gula/tropi-
lemak/kolesterol dalam darah (Reifa, 2005). cana slim (gula DM). Bahan kimia untuk
Ubi jalar ungu mengandung tinggi analisis mutu gizi dan mutu kimia adalah
serat, karbohidrat dengan glikemik rendah tablet kjeldhal, H2SO4 pekat, indikator pp,
serta zat antosianin yang cukup tinggi seba- NaOH thio 60%, asam borak 4% yang telah
gai antioksidan yang dapat mengurangi re- diberi indikator MR-BCG, HCl 0,02 N,
81 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91
82 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91
83 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91
0,539%. Kadar abu pada es krim 3,02-3,72%, dan es krim yang berbahan
menunjukkan nilai yang berbeda antara P0, pasta uwi ungu (Awaliah et al., 2018)
P1, P2 dan P3. Dan uji statistik terhadap dengan kadar protein 3,79%.
kadar abu es krim menunjukkan adanya Protein yang terdapat dalam bahan
pengaruh substitusi PLA umbi gembili adonan es krim berfungsi untuk membantu
dengan tepung ubi jalar ungu yang bermakna pembuihan karena protein susu akan
(P<0,05), dan hasil uji lanjut ditemukan teradsorpsi dalam lapisan film pada
adanya perbedaan yang bermakna antara permukaan sehingga mengikat udara ke
taraf perlakuan. Kadar abu pada es krim dalam adonan melalui pembentukan buih
substitusi lebih rendah jika dibandingkan ketika dilakukan pengadukan, menstabilkan
dengan kadar abu es krim menurut Pratiwi emulsi lemak setelah proses homogenisasi,
et al. (2016), dengan bahan formulasi gel menambah cita rasa, meningkatkan dan
buah okra, susu sapi dan susu kedelai, antara menstabilkan daya ikat air yang berpengaruh
1,08 – 1,64%. Demikian juga es krim pada kekentalan dan tekstur es krim, juga
menurut Prasetyani et al. (2020), dengan dapat meningkatkan nilai overrun es krim.
bahan sari kedelai, tepung ampas kelapa dan Kandungan protein yang tidak jauh berbeda
bunga telang, memiliki kadar abu yaitu dari beberapa produk pengembangan es krim
antara 0,68-0,76%. Penelitian lain ini dikarenakan menggunakan bahan
menunjukkan kadar abu es krim dengan tambahan yang mengandung nilai protein
bahan kefir puree buah naga merah, yaitu rendah.
rata-rata perlakuan T0 (0,82+0,14%) dan T3 Kadar lemak
(0,74+0,00%) (Khasanah et al., 2020). Kadar lemak es krim substitusi pada
Tinggi rendahnya kadar abu pada ditunjukkan pada Tabel 2, berkisar antara
bahan pangan, tergantung dari jenis bahan 5,97-6,37%. Kadar lemak tersebut jauh di
pangan tersebut. Semakin tinggi kandungan bawah kadar lemak es krim menurut (Padaga
mineral dari bahan pangan, maka kadar dan Sawitri, 2005) yaitu antara 8-16% dan
abunya semakin tinggi. Astawan, (2011) sebesar 12,5%, namun
Kadar protein mendekati syarat es krim menurut SNI No
Rata-rata kadar protein es krim 01-3713-1995, yaitu minimal 5,0%.
substitusi tercantum pada Tabel 2, yaitu Kadar lemak es krim substitusi
berkisar antara 4,158–6,3857%). Kadar menunjukkan angka yang berbeda, hal itu
protein es krim tersebut berada di atas syarat disebabkan karena perbedaan proporsi bahan
es krim menurut SNI No 01-3713-1995, baku yang digunakan.
yaitu minimal 2,7%, dan menurut Astawan Kadar lemak es krim substitusi ini
(2011), sebesar 4 %. Kadar protein pada es berada di bawah kadar lemak es krim
krim menunjukkan adanya perbedaan nilai berbahan jagung (Moulina, 2016), yaitu rata-
antara P0, P1, P2 dan P3. rata 10,19%, dan di atas kadar lemak es krim
Hasil uji statistik terhadap kadar (2,13%) yang menggunakan tambahan bahan
protein es krim menunjukkan adanya jagung manis dan rumput laut (Sattriani et
pengaruh yang bermakna (P<0,05), dan hasil al,. 2018), dan es krim dengan bahan
uji lanjut diketahui adanya perbedaan yang tambahan pasta uwi ungu yaitu rata-rata
bermakna 2,4% (Awaliah et al., 2018). Perbedaan
di antara taraf perlakuan. Beberapa hasil kadar lemak dari beberapa produk es krim
pengembangan produk es krim yang tersebut dikarenakan menggunakan bahan
diformulasi dengan bahan-bahan yang yang ditambahkan dari jenis yang berbeda
berbeda, yang menunjukkan kadar protein yang memiliki kandungan lemak juga
yang tidak jauh berbeda, seperti produk es berbeda-beda.
krim yang berbahan tambahan jagung manis
dan rumput laut (Satriani et al., 2018)
menunjukkan kadar protein berkisar antara
84 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91
85 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91
larut) yang terdapat di dalam bahan pangan Mutu organoleptik es krim substitusi
tersebut. Menurut Moehyi (1992) bahwa dalam
Rendahnya kadar serat kasar es krim menilai mutu organoleptik suatu produk
substitusi dikarenakan bahan yang ditam- makanan diperlukan adanya atribut peni-
bahkan berupa PLA yang mengandung serat laian. Dan menurut Sukarto (1990), secara
pangan larut air dan tepung ubi jalar ungu umum mutu fisik merupakan sifat yang
yang juga mengandung serat pangan larut terdapat di dalam bahan dan produk pangan
dan tidak larut air. seperti warna, aroma, rasa dan tekstur.
Tabel 3. Tingkat penerimaan panelis dan modus tingkat kesukaan terhadap warna, aroma,
rasa dan tekstur es krim
Tingkat Kesukaan Terhadap
Taraf perlakuan
Warna Aroma Rasa Tekstur
(PLA : tepung ubi jalar ungu)
+ gula pasir (g)+ gula DM (g) Rata- Rata- Rata- Rata-
Modus Modus Modus Modus
rata rata rata rata
P0 (0 : 0) + 49,5 +0 3,60 4a 3,76 4a 3,32 4a 2,92 3a
P1 (37,5 : 12,5)+0+15 2,96 3ab 3,24 3 b
2,88 3a 2,84 3a
P2 (25 : 25) + 0 + 15 2,92 3c 3,24 3c 3,04 3a 2,84 3a
P3 (12,5 : 37,5)+0+15 2,92 3ab 3,04 3 ab
3,16 3a 3,00 3a
Keterangan: Huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (α=0,05)
Warna pada es krim P0 dengan P2 dan P2 dengan
Warna merupakan salah satu P1 dan P3 dikarenakan penggunaan bahan
parameter yang penting dalam penilaian baku berupa tepung ubi jalar ungu yang
suatu produk pangan. Menurut Winarno berwarna ungu kecokelatan dengan proporsi
(2004), warna salah satu atribut yang ikut yang berbeda memberikan warna produk
menentukan mutu. Dijelaskan juga bahwa akhir es krim yang berbeda. Ubi jalar ungu
dalam menghasilkan produk pangan, warna mengandung tinggi antosianin. Antosianin
akan menentukan daya terima produk memiliki kecenderungan terpolimerisasi
tersebut pada konsumen. Produk pangan pada kondisi oksidatif seperti adanya
akan dapat diterima dengan baik oleh paparan oksigen, cahaya, dan panas yang
konsumen jika warna produk pangan itu menyebabkan perubahan warna menjadi
menarik. Hasil uji penerimaan terhadap cokelat, atau biasa disebut browning. Herlina
warna es krim pada Tabel 3 menunjukkan et al. (2018) menyatakan bahwa variasi
rata-rata 2,92 - 3,6 dengan nilai modus 3 perlakuan penambahan tepung glukomanan
dan 4. Pada es krim P0 memperoleh tingkat dari umbi gembili berpengaruh nyata
penerimaan tertinggi yaitu sangat suka, dan (p<0,05) terhadap warna es krim.
pada es krim P1, P2 dan P3 terjadi Aroma
penurunan tingkat penerimaan yaitu dengan Tingkat penerimaan panelis terhadap
tingkat penerimaan kategori suka. Sehingga aroma es krim pada Tabel 3 berkisar 3,04 -
dapat disimpulkan tingkat penerimaan es 3,76 dengan nilai modus 3 dan 4.
krim substitusi terhadap warna menun- Penerimaan panelis terhadap produk es krim
jukkan produk ini dapat diterima dengan P0 adalah sangat disukai, sedangkan es krim
baik oleh panelis. substitusi P1, P2 dan P3 adalah produk es
Hasil analisis uji statistik menunjukkan krim yang disukai. Dapat disimpulkan,
bahwa es krim substitusi berpengaruh nyata bahwa es krim substitusi ini dapat diterima
(p<0,05) terhadap warna produk es krim dengan kategori “suka”.
yang dihasilkan, dan hasil uji lanjut es krim Hasil analisis uji statistik menunjukkan
P0 berbeda nyata dengan P2, dan P2 berbeda bahwa es krim substitusi berpengaruh nyata
nyata dengan P1 dan P3. Sedangkan antara (p<0,05) terhadap aroma produk es krim
P0 dengan P1 dan P3 menunjukkan tidak ada yang dihasilkan, dan hasil uji lanjut es krim
perbedaan nyata. Perbedaan warna terjadi
86 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91
P0 berbeda nyata dengan P1 dan P2, dan P1 pembentukan struktur adonan karena
berbeda nyata dengan P2, dan P2 berbeda kemampuannya menangkap udara pada saat
nyata dengan P3. Sedangkan antara P0 adonan dikocok dan memberikan kontribusi
dengan P3 menunjukkan tidak ada udara dalam adonan. Selain itu, telur juga
perbedaan yang nyata. Perbedaan aroma dapat menambah gizi, warna, serta
terjadi pada es krim P0 dengan P1 dan P2, menguatkan flavour (Matz SA & T. D. Matz,
dan P2 dengan P3, dikarenakan penggunaan 1978). Albumen adalah protein yang bersifat
bahan baku berupa tepung ubi jalar ungu sebagai emulsifier dengan kekuatan biasa,
yang memiliki aroma khas tepung ubi jalar sedangkan kuning telur merupakan
ungu dan dengan penggunaan proporsi yang emulsifier yang kuat. Paling sedikit sepertiga
berbeda sehingga memberikan aroma produk kuning telur terdiri dari lemak akan tetapi
akhir es krim yang berbeda pula. kandungan lesitin yang menyebabkan
Rasa kuatnya daya emulsifier (Winarno, 2004).
Rasa dari suatu produk makanan Tingkat penerimaan panelis terhadap
adalah merupakan salah satu faktor yang tekstur es krim pada Tabel 3 berkisar 2,84 –
menentukan daya terima dari konsumen. 3,00, dengan nilai modus 3. Tingkat
Rasa suatu produk dipengaruhi oleh kesukaan panelis terhadap tekstur es krim
beberapa faktor, di antaranya senyawa (P0, P1, P2 dan P3) adalah rata-rata 3 (suka).
kimia, suhu, konsentrasi dan interaksi Hasil analisis uji statistik menunjukkan tidak
dengan komponen rasa yang lain. Tingkat ada perbedaan (p=0,746) terhadap tekstur
penerimaan panelis terhadap rasa pada es produk es krim yang dihasilkan. Tidak
krim rata-rata berkisar 2,88 – 3,32 dengan adanya perbedaan secara statistik
nilai modus 3 dan 4. Tingkat kesukaan es penerimaan terhadap tekstur dari masing-
krim P0 adalah kategori sangat suka, dan masing perlakuan es krim substitusi
tingkat penerimaan P1, P2 dan P3 yaitu disebabkan penambahan bahan tidak
kategori suka. Dengan demikian produk es merubah penilaian panelis.
krim substitusi ini dapat diterima dengan Penentuan perlakuan terbaik
baik. Analisis pemilihan perlakuan terbaik
Hasil analisis uji statistik es krim menggunakan modifikasi metode de Garmo
substitusi menunjukkan tidak ada perbedaan dalam Susrini (2005), dilakukan dengan
yang signifikan (p>0,05) terhadap rasa meminta pendapat responden tentang urutan
produk es krim yang dihasilkan. Tidak (ranking) pentingnya peranan variabel
adanya perbedaan secara statistik terhadap mutu produk.
penerimaan terhadap rasa dari masing- Variabel yang digunakan sebagai dasar
masing perlakuan es krim substitusi penentuan ranking, yaitu mutu gizi, mutu
disebabkan penambahan bahan tidak kimia dan mutu organoleptik es krim yang
merubah penilaian panelis. didapat dari penilaian responden. Hal ini
Tekstur menunjukkan bahwa tingkat penerimaan
Tekstur merupakan salah satu konsumen terhadap produk es krim
parameter mutu organoleptik penting pada substitusi sudah baik, sehingga penilaian
suatu produk. Penggunaan telur pada panelis merupakan faktor utama dalam
pembuatan es krim dapat berpengaruh menentukan suatu produk yang disukai.
terhadap tekstur dan juga dapat menjaga Berdasarkan hasil penentuan taraf perlakuan,
kestabilan adonan. Senyawa yang bertindak didapatkan P3 merupakan produk perlakuan
sebagai emulsi pada telur adalah lecitin dan es krim yang terbaik. Formulasi P3
chepalin yang merupakan komponen lemak terdiri dari PLA : tepung ubi jalar ungu
telur. Fungsi lain pada telur adalah sebagai (12,5 g: 37,5 g) + gula pasir
pengaerasi, pelembut, dan pengikat. (0 g) + gula DM (15 gram tropicana slim)
Albumen (putih telur) membantu dalam dengan nilai hasil (NH) 0,570.
87 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91
88 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91
agroindustri tepung kasava pola usaha Herlina H., Miftahul C., Bambang H. P.,
tani plasma di kabupaten ponorogo. Maharlika P. B. N., & Nita K., (2018).
Laporan Penelitian Kerjasama Balittan Penggunaan tepung glukomanan dari
Sukamandi dengan PT. Petro Aneka umbi gembili (dioscorea esculenta L.)
Usaha. Sukamandi. pada pembuatan es krim. Jurnal
de Souza Fernandes, D., Leonel, M., Del Agritech, 38(4), 404-412.
Bem, M. S., Mischan, M. M., Garcia, http://doi.org/10.22146/agritech.16907
É. L., & Dos Santos, T. P. R. (2017). Khasanah, K., S., Susanti, S., dan Legowo,
Cassava derivatives in ice cream M., A. (2020). Karakteristik es krim
formulations: effects on kefir puree buah naga merah sebagai
physicochemical, physical and sensory pangan fungsional antiobesitas. Jurnal
properties. Journal of food science and Teknologi Pangan dan Gizi, 19 (2),
technology, 54(6), 1357-1367. 53-62. https://doi.org/10.33508/jtpg.
https://doi.org/10.1007/s13197-017- v19i2.2749
2533-8 Kumalaningsih, Sri. (2006). Antioksidan
Dufie, W. M. F., Oduro, I., Ellis, W. O., alami. Surabaya: Trubus Agrisarana
Asiedu, R., & Maziya-Dixon, B. Matz SA & T. D. Matz. (1978). Cookies and
(2013). Potential health benefits of crackers technology. Texas: The AVI
water yam (Dioscorea alata). Food & Publishing Co., Inc.
function, 4(10), 1496-1501. Moulina, A., M. (2016). Pemanfaatan jagung
https://doi.org/10.1039/C3FO60064E (zea mays L) sebagai bahan pembuatan
Firgianti, G., & Sunyoto, M. (2018, May). es krim. Agritepa, 3(1), 32-45.
Karakterisasi fisik dan kimia ubi jalar https://doi.org/10.37676/agritepa.v3i2.
ungu (Ipomoea batatas L) varietas 532
biang untuk mendukung penyediaan Ohizumi, Y., Gaidamashvili, M., Ohwada,
bahan baku tepung ubi jalar ungu. In S., Matsuda, K., Kominami, J.,
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Nakamura-Tsuruta, S., ... &
Pertanian UNS (Vol. 2, No. 1, pp. F- Muramoto, K. (2009). Mannose-
104). https://jurnal.fp.uns.ac.id/in- binding lectin from yam (Dioscorea
dex.php/semnas/article/view/1154 batatas) tubers with insecticidal
Forum Banyumas. (2012). Panen gembili properties against Helicoverpa
2012 dengan Bupati Marjoko. armigera (Lepidoptera:
http://forumbanyumaskab.blogspot.co Noctuidae). Journal of agricultural
m/2012/06/panen-gembili-2012- and food chemistry, 57(7), 2896-2902.
dengan-bupati-marjoko.html. https://doi.org/10.1021/jf8040269
Harijono, Estiasih, T., Sunarharum, W. B,. Panneerselvam, R., & Jaleel, C,A. (2008).
dan Suwita I. K. (2012). Efek Starch and sugar conversion in
hipoglikemik polisakarida larut air Dioscorea esculenta tubers and
gembili (dioscorea esculenta) yang Curcuma longa rhizomes during
diekstrak dengan berbagai metode. storage. Caspian J. Env. Sci., 6 (2),
Jurnal Teknologi dan Industri 151-160. https://www.sid.ir/en/
Pangan,IPB University, 23(1), 1-8. Journal/ViewPaper.aspx?ID=144330
https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jtip/ar
ticle/view/5286
89 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91
90 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226
Suwita dan Hadisuyitno Volume 12, No.1, (2021), Halaman 79-91
91 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2226