KERANGKA ACUAN KEGIATAN
ORIENTASI PENEMUAN DAN TATALAKSANA KASUS PNEUMONIA
UNTUK PETUGAS PUSKESMAS SECARA DARING.
TAHUN 2021
LATAR BELAKANG
‘Sampai saat ini pneumonia masih merupakan salah satu penyakit yang
menyebabkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada bay Balita di dunia
‘maupun di Indonesia. Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru—
paru (alveoli) yang disebabkan oleh bakter! atau virus. Berdasarkan data World Health
Organization (WHO) menyebutkan bahwa pneumonia merupakan penyakit menular
penyebab kematian terbesar baik pada anak-anak maupun dewasa, yatu sebesar 2,5
juta kematian pada tahun 2018, 672.000 (26.88%) diantaranya terjadi pada anak-
anak. Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2017 pneumonia merupakan penyebab
kematian karena penyakit menularterbesar ke 2 setelah diare, baik pada bayi (23.8%)
rmaupun balita (15.5%). Sementara itu menurut data Sistem Registrasi Sampel
Indonesia 2016, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan, pneumonia merupakan
penyebab 10% kematian pada balita. Selain itu, pneumonia adalah satu- satunya
pembunuh menular terbesar orang dewasa dan anak-anak yang merenggut nyawa
2,5 juta, termasuk 672.000 anak-anak, pada 2019.
Pada tahun 2020 terjadi wabah COVID-19 yang melanda dunia dan juga
Indonesia. Tanggal 11 Maret 2020 WHO menyatakan COVID-19 sebagai pandemi
global, dan hingga saat ini kondisi belum menunjukkan pandemi akan berakhir dalam
waktu dekat. Kondisi ini sangat berdampak pada semua program kesehatan tidak
tetkecuali Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ISPA khususnya
rpenemuan kasus pneumonia balta di fasiitas pelayanan keschatan. Sampai data
terakhir yang telah dikumpulkan, terjadi penurunan yang sangat tajam dari kasus
pneumonia yang ditemukan, Oleh Karena itu, perlu usaha untuk kembali
mensosialisasikan kegiatan penemuan kasus pneumonia balita di fasiitas pelayanan
kkesehatan khususnya puskesmas,
Untuk meningkatkan penemuan kasus pneumonia balita di Fasiltes Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) khususnya puskesmas, tenaga Kesehatan dinarapkan
mampu untuk mengenali tanda dan gejala balta sakit yang memiliki kemungkinan
menderita pneumonia, Selain pneumonia balita, tenaga kesehatan di puskesmas juga
perlu mengetahui tanda dan gejala pneumonia dewasa, faktor risiko dan tata
laksananya.
Oleh kerena itu untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas
kesehatan di puskesmas Direktorat P2PML Ditjen P2P Kementerian Kesehatan
dengan difesiitasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat akan mengadaken
Crientasi Penemuan dan Tatalaksana Kasus Pneumonia untuk Petugas Puskesmas
‘melalui daring. Melalui kegiatan ini dinarapkan adanya peningkatan Kemampuan dan
kvaltas petugas puskesmas dalam deteksi dini dan tata laksana dalam upaya
‘menurunkan beban akibat penyakit pneumonia di masyarakat
Dipindai dengan CamScannerTUJUAN
Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan, peserta mampu melakukan deteks! dini dan tata laksana
pneumonia sesual standar di wilayah kerja masing — masing dalam upaya
‘menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia
Tujuan Khusus
Setelah mengikutikegiatan ini peserta:
4. Mengetahui Situasi, Strategi dan Kebjakan Nasional Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit SPA terutama pneumonia
2. Mengetahui dan mampu mengenali tanda dan gejala pneumonia
3. Mengetahui faktor risiko terjadinya pneumonia
4, Mengetahui dan mampu menerapkan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
5. Mengetahui dan mampu melakukan tatalaksana pneumonia sesuai standar di
FKTP
6. Mengetahui dan mampu melakukan pencatatan dan pelaporan di FTP.
PESERTA DAN NARASUMBER
Peserta
1. Pemegang program ISPA Dinas Kesehatan Kabupaten’ Kota
2. Peserta dari setiap Puskesmas terdir atas:
Dokter Umum (1 orang)
b. Petugas ISPA (1 orang)
¢. Petugas MTBS (1 orang),bila tidak ada petugas MTBS dapat digantikan
leh petugas polikinik anak
Ketentuan Peserta
1, Peserta WAAIB mengisi formulir konfirmasi keikutsertaan dengan lengkap pada
link yang akan dibagikan selambatambatnya 1 hari sebelum jadwal yang
tapkan
2. Peserta WAJIB mengikuti orientasi sesuai jadwal dan mengikutiseluruh
rangkaian kegiatan dari awal hingga selesai acara.
Peserta WAJIB mematuhi Tata Tertib Orientasi
Peserta menyediakan alat tulis sendif.
Pesertaikut berperan aktf dalam proses diskusi selama orientasi berlangsung
Peserta yang telah mengikutirangkaian kegiatan mulai preest, mater,post-test,
ddan mengisi feed back! Rencana Tindak Lanjut akan mendapatkan elektronik
serffkat yang dapat di download setelah syarat-syarat terpenuhi
Dipindai dengan CamScannerMI.
vn
vii
umber
tkatan Doktor Anak Indonesia (IDA!)
Pethimpunan Dokter Paru indonesia (POP!)
Fosiliator MTBS
Dircktorat P2PHL Dijon P2P
Perwakilan WHO Indonesia
Perwakilan UNICEF Indonesia
METODE
1. Presentasi
2. Diskusi Tanya jawab
3. Pemutaran Video
BAHAN PERLENGKAPAN
1. Laptop
2. Koneksi intemet
3. Perangkat audio (speaker dan microphone)
4, Alat tlis|
WAKTU DAN TEMPAY
Kegiatan orientasi akan dilaksanakan selama 2 hari secara daring ditempat masing-
‘masing dengan waktu 08,00 - 16.00 WIB sesuai jadwal terlampir
JADWAL KEGIATAN
(erlampir)
'SUMBER DANA,
‘Sumber dana untuk kegiatan ini dibebankan pada dana APEN Satker Direktorat
P2PML tahun 2021
PENUTUP,
Demikian kerangka acuan kegiatan ini dibuat agar Orientasi Penemuan dan
Tatalaksana Kasus Pneumonia untuk Petugas Puskesmas melalui daring dapat
diiaksanakan sebaik baiknya
Bandung, 13 Jui 2021
Kepala Bidang P2P
Snr,
Dr-Lucya Agung Susilawai, MARS.
NIP, 19640414 198902 2 007
Dipindai dengan CamScannerDAFTAR NAMA PESERTA ORIENTAS! PENEMUAN DAN TATALAKSANA KASUS PNEUMONIA,
LUNTUK PETUGAS PUSKESMAS
29 ULI 2023
KABUPATEN :
No NAMA GOLONGAN
2021
Kepala Seksi....
Dipindai dengan CamScanner