You are on page 1of 100
PEDOMAN (ere was] Pengelolaan lingkungan hidup bidang jalan BUKU 1 Umum DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA Pedoman Unum Pangations Lnglungen Hip Beng Jan PRAKATA Pedoman Umum Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan ini disusun olen Departemen Pekerjaan Umum melalui Proyek Pembinaan Manajemen Lingkungen Prasarana Wilayeh, yang diaksanakan dengan bantuan konsultan, ‘Adapun tujuannya adalah untuk melengkapi pedoman-pedoman yang telah eda, ‘sehingga terwujud seperangkat padoman pengelolgan inghungan hidup bidang jalan ‘yang utuh dan menyeluruh, yang teri dar ‘Buk 1 : Pedomen Umum Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan; Buku 2 : Pedoman Perencanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jelan; ‘Buku 3 ; Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan; dan ‘Buku 4 : Pedoman Pemantauan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan. Penyusunan pedoman umum ini mengacu pada peraturan dan perundang-undangan dena ingkungan hidup serta peraturan-peraturan lain yang terkalt. Substansi pedoman rmengacu dan merupakan pemutakhiran dan pemantapan dari dokumen-dokumen yang telah ada, antara lin: 8) Pedoman Teknis Penyusunan AMDAL Proyek Bidang Pekerjaan Umum (Peraturan ‘Merter Pekerjaan Umum No. 68/PRT/1995) ) Sistem Manajemen Lingkungan Proyek Jalan, produk Ditjen Bina Marge melalui royek ISEM (Institutional Strengthening of Environmental Management) ©) Manual Mansjemen Lingkungan Jelan Perkotaan, produk Ditjen Tata Perkotaan dan ‘Tata Perdesaan melalui Proyek SESIM (Strengthening of Environmental and Social Impact Management); Kepada semua pihak yang telah memberkan bantuah ¢alam penyusunan konsep ppedoman umum pengelolagnlingkungan hidup bidang jalan ini dlucapkan banyak terima asin 1 Jakarta, Oktober 2004 DiroktoratJenderal Prasarana Wiayeh Flamer Unglangen Haye Bing tan Pendahuluan Pedomen Umum Pengeloiaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan ini merupakan bagion dati seperangkat Pedoman Pengeloiaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan yang tercin dari empat buku, yaa {8} Pedomen Umum Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan; ) Pedoman Ferencanaan Pengeicisan Lingkungan Hicup Bidang Jalan; '9) Pedoman Pelaktanasn Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan; dan ) Pedoman Pemantauan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan. Pedomen Umum memberikan perjelasan tentang apa, mengapa, kapan dan oleh siapa bberbagal kegietan pengeloiaanlingkungan hicup bidang jalan harus dliaksanakan pada sseluruh tahapan siklus pengembangan proyek jalan, sedangkan ketiga pedoman, lainnya terctama memberkan pelunjuk tentang apa dan bagaimana cara pelaksanaan pengelolaan lingkungan idup yang harus dlaksansken pada tiap tahapan sikius pengembangan proyek jalan (nat Gambar) ‘Secara gars besar, Pedoman Umum Pengelolan Lingkungan Hidup Bidang Jalan ini memberikan penjelasan dan petunjuk unum tentang pelaksanaan pengelolsan lingkungan bidup yang waib dilaksanaken pada seluruhtahapan siklus pengembangan proyek jalan, sesual dengan peraturan dan porundang-undangan, yang meliput 8) Peraturan dan persyaratan lingkungan hidup teait dengan bidang jalan 'b) Dampak kegiatan pembangunan jalan trhadap lingkungan hidup; «)_ Perencanaan jaringan jalan yang bervawasan lingkungan, ©) Perencanaan penibangunan ras jalan yang layek lingkungan; '®) Desain dan Spositikxesi Teknis Pengelolaan Lingkungan Hidup 1) Peleksanaan pengelolaan lingkungan hicup bidang jalan; 19) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup bidang jatan Halaman i edoman Unum Pangsolen Ungngen Hcy Bing tan Gambar t ‘Struktur Pedoman Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan Petunjuk tentang apa, mengapa, kapan dan oleh sigpa Berbaga! keglaran pengelolaan lingkungan ‘idup bidang jalan harus dilaksarakan a Pedoman unum Pangea Lrakcngan dep Siaang ian 2 2 ale 5 7 ge | ge 5 oles |G be, | a5, | faq | tag |e aa #é3a | £28 | 2 [7 J Petunjuk tentang apa dan bagaimana cara pelaksanaan pengelolaanlingkungan hidup yang hharusdilaksonakan pada tgp tahopen sklus ‘pengembangan proyek jalan laren i Pedomen Unum Pergeliean Una ican Jl Pedomen Perencanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan memberikan Petunjuk rin! tentang pengelolaan lingkungan hidup yang wajib dlaksanakan paca tahap perencanaan, melipul tshap perencanaan umum, pra stud! Kelayakan, studi kelayakan dan perencanaan teknis Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan memberikan petunjuk inci tentang pengelolaan lingkungan hidup bidang jalan yang wajib clloksanekan pada tahap-tahap pra Konstruksi (pengadaan tanah), Konsiuksi, dan ppasca konstruks (pengeperasian jalan), Pedoman Pemantauan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan memberikan Petunjuk rnc tentang pemantauan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup bidang jalan yang wajid claksanakan pada tahap-ahep perencenaan, pra. konstruksi konstruksi, dan pasca konstruks, serta evaluasi kualitas ingkungan pada hap evaluat ppasca proyek ‘Substansi Pedoman Ketentuar-keteniuan yang tercantum dalam pedomanpedoman tersebut di tas ‘merupakan penjabaran dari peraturan porundang-undangen bidang ingkungan hidup yang bersfat nasional, yang harus dileksanakan i seluruh wilayah Indonesia, Namun, i beberapa dacran (balk ai tingkat propinsi maupun Kabupaten / Kota) terdapat ketentuan ~ ketentuan yang lebih ketat yang telandikukuhiean dalam bentuk peraturan daerah, yang juga wali taati ci daersh yang bersangkutan, Maksud dan Tujuan Pedoman-pedoman tersebut dl atas disusun dengan maksud agar semua pihak yang bertanggungjawab atau terkalt dalam tap tshapan kegistan pembangunan jalan dan Jembatan semakin mucah melaksanekan penanganan Jampak lingkungan yang ‘mungkin tegjadi akibat kegiatan pembengunan tersebut, sehingga tenmjud proses [pembangunan jalan dan jembatan yang berkelanjutan dan berwawasan ingkungan, Falamany Pedoman Umum Pengelian Unpkungan Hip Bang Jaan Cara Penggunean Pedoman {B0g) mereka yang hanya ingin mengetahi ketentuar-ketentuan umum tentang pengelotaan lingkungan hidup bidang jalan yang wal dlaksanakan pada selurun tahapan siklus pengembangan proyek jalan, cukup membeca pedoman umum in ‘Namun untuk memahar jagaimana cara pengelolaan lingkungan hidup yang wal ilaksanakan pada tiap tahapan siklus proyek jalan secara rinci, peru membace ppedoman lainnya, sesual dengan tahapan proyek yang diperiukan, Halaman» Prakata _Pacemsn Umum Penglls Unglungn Hyp Beg ln Daftar Isi Pendanuluan Datar isi Daftar Gambar: Dattar Tabet Ruang Lingkup ‘Acuan Normatit 2 2 4 Istlsh dan Definis Kebijakan Pengelotaan Lingkungan Hidup 44 42 43 Peraturan dan Persyeratan Lingkungan Hidup Bidang Jalan 4.14 Kebljaken Nasional Pengelolaan Lingkungan Hidup. 44 : 4. Kebijakan Sektor yang Terkait Persyaratan Lingkungan untuk Pro ‘Luar Neger o ‘Siklus Pembengunan Jalan yang Berwawasan Lingkungan Konsultasi Masyarakat i jalan Berbantuan ‘Aspe Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan 54 52 53. 54 Dampak Kegi 5.1.1" Dampak pada Tahap Perencanaen 5.1.2 Dampek pada Tanap Pra Konstruksi ‘5.13 Dampak pada Tanap Konstruksi 5.14 Dampak pada Tahap Pasce Konsirukal Perencensan Pengelolagn Lingkungan Hidup Bldang Jalan 52.1. Perencanaan Jarincan Jalan yang Gorwawasan Lingkunga 52.1. Perencanaan Pembangunan Ruse Jelan yang Layak Lingkungan 33 Halaman in Pembangunan Jalan terhadap Lingkungan Hidup.... 24 24 24 25 25 28 28 52.3. Desain dan Spesitkasi Teknis Pengelolaan Lingkungan dup. 35 52.4 Penyusunan Rencana Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kemball Pelaksanoan Pengelolean Lingkungan Hidup 53.1” Lingkup Pekerjaan : 532 Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Tahap Praikonsirukl 533 Pengelolaen Lingkurgan Hicup pada Tahap Konstruksi 5.34 Pengelolaan Lingkungan Hidur paca Tanap Pasca Konsiiuksi | 38 Pemantauan dan Evaluas|Peleksanaan Pngelolaan Lingkungan Hi 54.1. Tujuan Pemantauan Pengelolean Lingkungan Hidup ‘542 Lingkup Kegiatan Pengelolaan Lingkungan Hidup 543 EvaluasiKuelias Lingkungan pada Tahap Pasca Pioyek 38 38 38 39 up ..40 20 40 4 Palanan vi adorn Umum Pengellan Unphungan Meup Bong Je Daftar Gambar Gambar 1, Struktur Pedoman Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidong Jalan ‘Gambar 4.1 Bagan integrasi Perimbangan Lingkungan dalam Siklus Pangembangan Proyek Jalan 20 ‘Gambar 7.1 Bagan Pengololaan Lingkungan Proyek Jalan yang Berkesinambungan 54 Daftar Tabel ‘abel 6.1 Potensi Dampak Kegiatan Pembangunan Jalan terhadep Lingkungan Hidup dan Atematit Pengelolaannya : ar ‘Tabol 5.2 Kfitria Jenis Rencana Kegiatan Proyek Jalan yang Wejib Cilengkapi [AMOAL. atau UKL dan UPL : 2 “Tavel 2 Malik Arahan Pemntauan Pengelolaan Lngkungan Hicup Bidang Jalan .. a Feloman vii edema Un Pngelnn Lngtann Hip Bien Jan PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP BIDANG JALAN 4. Rueng tinglup PPedoman umum ini memberkan petunjuk dan penjelasan umum berupa Ketentua: ketentuan tentang pengelolalzan lngkungan dup yang herus dlaksanakan dalam penyelenggaraan kegiatan pembangunan jalan dan jembatan, Pengelclaan lingkungan hiduptersebut mencakup penerapan perimbangan lingkungan dalam selrun tahapan sikius pengembangan proyek, nual dar tshap perencanaan umum, pra studi dan stud kelayakan, perencanaan teks, pa-konstruksl,Koneruks, pasca Konstruksisampai ke tahap evaluasipasca proyok, sesual dengan peraturan dan perundangndangan yang Derk ‘Pedoman mum ini maksudkan untuk lgunakan sebagai ujukan dan pegangan bagi Para petugas yang beranggungiawab atau teribat dalam perencanaan pembangunan Jalan can jembatan balk tngkat pusat, propins, meupun Kabupaten / kota, untuk ‘memudahkan pelakssnean tugasnya dalam penangenan dampak ingkungen yang ‘mungkin teat. ‘Adepun tyjuannya adalan agar proses pembangunan jelan dan jembatan dapat diiaksanakan secara optimal tanpa mengakbatkan dampak negaif yang berari ‘sehingga terujudjaingan jalan yang ramah lingkungan, Ketentuen-ketentuan datim pedoman in secara gars beear mei ‘+ Peraturan dan Persyaratan Lingkungen Hidup Terk dengan Bidang Jalan ‘+ Dampak Kegiatan Pembangunan Jalen temacap Lingkungan Hidup + Konsutas! Masyarakat ‘+ Perencanaan Jalan yang Berwawasan Lingkungan ‘+ Pelaksanaan Pekerjaan Konsiuksi Jalan yang Ramah Lingkungen ‘+ Pemantavan dan EvalvasiPelaxsanaan Pengeloiaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan —aatamen 7 Posen Uru Pengelun inguin Jolin 2 Acuan normatit ‘Pesoman umum ini menggunakan acuan poraturan dan perundang-undangan tentang lingkungan hidup, Knususnya tentang AMDAL dan peratran-peratuan lain yang terkal, antara an: 1. Undang - Uncang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2 Peraturan Pemeriniah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak LUngkungan Hidup; Keputusan Presiden No.32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung 4 Koputusan Menteri Negara Lingkungan Hisup No.2 Tahun 2000 tentang Pancuan Penilalan Dokurien AMAL ‘5. Keputusan Mentert Negara Lingkungen Hidup No.17 Tahun 2001 tentang Jenis RRencana Usahs dan / atau Kegaten Yang Walp Oilengkapi dengan AMDAL 6, Keputusan Kepala Bapedal No. 8 Tahun 2000 tentang Keteribatan Masyarakat dan Keteroukaan informasi dalam Proses AMOAL 7. Keputusan Kepale Bapedal No. 8 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan ‘Analsis Mengensl Dampak Lingkungan Hidup; 8. Keputusan Menten Permukiman an Prasarana Wilkyah No. 17@PTSMW2003 tentang Penetapan Jenls Usaha dan / atau Keglatan Bidang Permukiman dan Praserana Wilayeh yeng WajibDilengkapi dengan Upaya Pengelolean Lingkungan «dan Upaya Pemantauan Lingkungan, ‘Dattaracuan peraturan peruncang-undangan selongkapnyatercantum pada Lampicen 1. 3. Isilah dan detnst 34 Jalan Suatu prasarans transporte Jalan dalam bentuk apapun, molipul segela bagien jalan {ermasuk bangunan pelengkap dan periengkapannya yang diperuntukanbagt al lina 22 Jombatan Prasarana transportasi carat yang menghubungkan antarbadan jalan Karena terbelah leh sunga tau ana lainnye; 3.3. Rambu-rambu lau tintas Tanda simul pembentanuan poringatan, ajuran bn larangan bagi pemakal alan 34 Marka jalan ‘Balas pemisah iajur alu ntas; a Filarian 2 Peden Ura up Been Jt 35° Jaringan jalan ‘Satu kesatuan sistem raneportas fal lntas jalan raya, tera da sistem aringan prime dan sstem jringan sekunder yang tefalin dalam hubungan hark 36. Lalutintas Pengguna aur eta; 3:7 Moda angkutan ‘Semua ala angkutan barang dan atau penumpang dari berbagal ens dan tine; 38 Analisis Mengenal Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) ajan mengensi dampak besar dan penting suatu usaha can / atau kegiatan yang Grencanakan pada lngkungan Nidup yang diperukan bagh proses pengambiian ‘eputusan tentang penyelenggaraan usaha dan atau kegiatan; 89 Dampak besar dan penting -Perubehan lingkungan hidup yang sangat mendaser yang ciakbatkan oleh suatu usaha an/ atau kegiatan; 3:10 Korangka acuan ANDAL Fuang ingkupkajian analsis mengenai dampsk ingkungan hidup yang merupakan has pelngkupan; 3.44 Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) Telashan secara cermat dan mendslam tentang dampak besar dan pening suatu reneana usaha dan atau kegatan; 8.42 Reneana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) \Upaye peranganan dampak besar dan penting temadap ligkungan hidup yang étimbukan akibat dari rencana usaha dan/ atau keglatan; 3.43 Reneana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) ‘Upaya pemantauan Komponen lingkungen hidue yang terkena dampak besar dan penting akibat dar rencana usaha dan/ ata keg! 344 Pemetkarsa (rang tau Badan hukum yang bertanggung java sas cuatu rencana usaha dan / atau kegiatan yang akan dilaksanakan; esman Una Panton Lnghngan Hip Big Jon 345 Kons! penile! Komisi yang bertogas menial dokumen AMDAL dengan pengertan ci tingkst pusat ‘adalah komisi penli pusat, dan dtingkat deer adalah Komist pail daerah; ‘346 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan [Ungkungan Hidup (UPL) Berbagal tindakan pengelolaan dan pemantauan ingkungan hidup yang wai iaksanskan oleh pervakarsa dalam rangka pengendalian dampak lingkungan sesuai ‘dengan standac-standar pengeolaan dan pemantauan Ingkungan hidup; SAT Masyarakat torcona dampak Masyarakat yang akan merasakan dompsk dari adanya rencana usaha danvsteu egiatan, tri cas masyarakat yang skan mendapatkan mant ‘akan mengalam kerugian, 5 dan masyarakat yang 348 Masyarakat pemernati Masyarakat yang tidak terkena dampak dat suatu rercana usaha canvatau kegiatan, tetapi mempunysi perhatan terhedap rencana usshalkeslatan tersebut, maupun ‘dempak-dampak lngkungan yang skan étimbukannya 4, Kebijakan Pengelolaan lingkungan Hidup 4.1 Peraturan dan Persyaratan lngkungan Hidup Bidang Jalan 4441 Kebljakan Nasional Pengelolaan Lingkungan Nidup 1 Penataan Ruang Salah satu Kebijakan nasional pengelolan lingkungan hidup diatur dalam Undang- LUndang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Rueng. Penataan mvang mencakup proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemantaatan rang, yang berujuan untuk: 1) Tersolenggaranya pemantaatan rung berwawasan ingkungan yang belendaskan pada wawasen nusantara dan Ketahanan nasional 2) Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lndung dan kawasan ucidaya _Pedaman nam Bangles Lingangan Mi Bong Jalon 23) Tereepainya pemanfastanruang yang borkualtas, tara lin untuk ‘+ Mewajuskan Keterpaduan dalam penggunan sumber daya alam dan sumber aya bualan, dengan mempematian sumber daya manusla + Aewajuakan pertindungan fungsi wang dan mencegah sorta menanggulang! ‘dampak negati erhadap Lngkungan hicup b, Penge! 3 Lingkungan Hidup Kebjakan nasional tentang pengetolaan lngkungen hidup telah ctetapkan dalam LUndang-Undang No.25 Tahun 1997 ten-ng Pengelolaan Lingkungen Hidup, dengan ‘sasaransobagal beaut 1) Tercapainya Keselarasan, keserasian, dan kesembangan antara manusia dan lngkungan hisue 2) Terwujudnyamanusia Indonesia sebagalinsan inglungan hup yang mem sikap <éanndak melindungl dan membina ingkungan hidup; 3) Tesaminya kepestingan generasi masa kni dan generasi mendatang; 4) Tercapainya fangs kelestaran ingkungan hidup: '5) Terkendalinys pemanfaatan sumber daya alam secara bjakeana;, 6) Tetndunginya negara Kesaluan Republik Indonesia ternadap dampak usaha dan ‘tau kegaten an uarwiayah negara, yang menjebebkan pencemaran dan stau ‘perusakan inghungan hidup. ‘Untuk mowujuckan keterpaduan dan ks sian polaksan 1 kebjakan nasionaltentang ongeloizan ingkungan hidup, pemerinah pusat mempunyal wewonsng untuk: ‘+ Metiripankan wewenang terutama kepada peranglat pemeriniah daeran dalam hal eng oiaangkungan hidup 1+ Mengixotsenakan pemeritah daerah untuk menbanty pemerinish pusat dalam pelaksanaan pengololaan ingkungan hidup dl dae, alarms halpeesiarianlingkungan hidup, setiap orang mempunyai hak yang sama atas lngkungan hidup yang Lerin dan sehat, seta meni Kewajiban unluk memelinara kelestarian fungsitigkungan hidup, serta mencegah dan menanggulang| tefjadinya pencomaran dan perusakan ingkungan hidup Faraman = PeSoran Uru Penguin Unghungen Hp Bbg isan 2 ‘Analisis Mengenal Oampak Lingkungan Hidup (AMDAL) ‘Dalam rangka mengupayakan tyuan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lngkungan seperti aisedutken pada but ol ata, Pasal 18 Ayat (1) Undang-Undang 'No23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan hisup, menetapkan bahwa satiap usana darvatau Kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting ternadap lIngkengan hicup wall memiki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANOAL) untuk merpeoleh itn melakukan usaha dan/tau Keglatan, Aluranpelaksanaen AMDAL ini {ercanlum dalam Pecaturan Pemesniah No.27 Tahun 1999 tentang AMDAL. Tuvan dan sasaran AMDAL adalah unluk menjamin suatu usaha daniatau Kegiatan pembangunan dapat berjalen secara berkesinambungan tanga merusak ingkungan hip. Melau stucl AMOAL, cnarapkan usaha dar/atau kegatan pembangunan dapat ‘memanfaatan dan mengelola sumber daya alam secaraefisien, meminimalkan dampak nega dan memaksimaiken dsmpsk post emtadaplingkungan Ndup, ‘AIDAL adalah baglan dari stud! kelayakan, berupa proses pengkalan terpady yang ‘mempertimbangkan zspek-aspek ekologl, soslo-ekonoml dan sosia-budaya sebagal pelengkap kelayakan teks dan ekonomi suatu rencana usahe darvatau kegiatan, ‘tual AMOAL hanya ciperukan bagi proyet-proyek yang manimbulkan dampek besar ‘an penting temadap ingkungen hidup, yang pada umumnya berupa kegiatan proyek Dershala besar, Kompleks, dan / atau berokasi di daerah yeng memilki Komponen lngkungan senshi. Jenis- jis rencana usaha dan / atau Kegiatan yang walb dllengkapl AVDAL do ‘nat pasa Keputusen Mente Negara Lingkungan Hidup No.17 Tahun 2001 tentang ‘eis Usaha dan atau Kegiatan yang Wajio Dlengkapl dengan AMAL. 4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauen ‘Ungkungan Hidup (UPL) Pada Pasal 3 Ayal (4) PP No. 27 Tahun 1969 tentang AMDAL, disebutkan bahwa ueaha dan / stow kegiatan yang tidak menimbulkan éampak becar dan penting tidak walid ‘diengkapi AMDAL, Yap wa} melakukan upaya pengellaan lingkungan hidup(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), yang pembinasnnya berada pads instansi yang membidangi usahe dar/atau keglatan yang bereangkuten —Faaman & Peceran Unum Pangan Lrpunge Hyp ing Jalan , Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) Dalam rangka mengupayakan tujuan pembangunan berkelarjutan yang berwawasen lingkungan seperti clzebutkan pada but b datas, Pasal 18 Ayat (1) Undang-Undsng 'No.28 Tatun 1997 tentang Pengeloaan Lingkungan Kidup, menetapkan bahwa setiap ‘usaha damvateu Kegiatan yang menimbulkan dampsk besar dan penting temhadap lngkungan hidup was memiiki Analisis Mengenal Dampak Lingkungan (AMOAL) untuk rmemperoleh iin melakukan usaha danvateu keglatan, Aturan pelaksanaen AMDAL ini {ercantum dalam Perauran Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang AMDAL. Tujuan dan sasaran AMDAL adalsh untuk menjamin suatu usaha danvatau kegjatan pembangunan dapat beyalan secara berkesinambungan tanpa merusak Ungkungan hidup. Metall stuel AMDAL, charapkan usaha daniatau keglatan pembangunan dapat ‘memanfastkan dan mengelolasumber daya lam secaraefsien, meminimalkan dampak rnegati dan memaksimalkan dampak post terhadap ingkungan hidup, ‘AMOAL adalah baglan dari stud Kelayakan, berupa proses pengkalan terpadu yang mempertimbangkan expek-aspek ekologl sosc-ekonoml dan sosial-budaya sebagai pelengkap Kelayakan toknis dan ekonomi suatu rencana usaha darvatau Kegatan. Studi AMDAL hanya diperukan baglpryek-proyek yang menimbukan dampak besar dan penting temadap lingkungan hidup, yang pada umumnya berupa kegltan proyek Derskala besar, Kompleks, dan /alau bedokasi dl daerah yang memiki Komponen lingkungan sent, \Jenis~ jens rencana usaha dan J atau kegatan yang walle dlengkapl AMDAL dapat dial pada Keputusan Mentor Negara Lingkungan Hidup No.17 Tehun 2001 tentang ‘Jenis Usaha dan atau Kegiatan yang Wa}l Dilengkapl dengan AMOAL. 4. Upaya Pongclolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan LUngkungan Hidup (UPL) Pada Pasal 3 Ayat (4) PP No. 27 Tahun 19991enlang AMOAL, disebutkan bahwa ueaha an / stau kegiatan yang tidak merinbulkan dampsk besar dan pening tidak wajt> ‘élengkapl AMAL. tapi wajb melakukan upaya pengeolaan lingkungan higup (UK) dan Upaya Pemantausn Lingkungan hidup (UPL, yang pembinasnnyaberada pada inetans yang membidangi usaha den/ataukeglatan yang bersangkutan, Fiaanian 6 edoman Unum Penguin Lngngin Hip Bing Joan LUpaya Pagelotean Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauaa Lingkungan Hidup adalah borbagal tincakan pengololaan dan pomantauan lngkungan hidup yang vali laksanakan oleh perwakarsa dalam rangka pengendaian dampek ingkungen sesual Gengan standar.standar pengololaan dan pemantauan lingkungan hicup. ‘tera proyek jalan dan jembatan yang waio melaksanakan UKL dan UPL torcantum dalam Keputusan Merde Kimpraswi No.17@KPTSIMI2003, 14.2 Kebiakan Sektor yang Terkat |. Kehutanan ‘Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang No.4 Tahus 1999 tentang Kehutenan, kewasan hutan dikelompokkan alas hutan Kenservasi (ang tert dar hutan cuaka alam, htan peestarian alam dan hutan bum), hutan dung eetahutan produkt ‘Pembangunan jalan tidak dipebolahkan ol dalam Kawasan hutan Konservasl, namun boleh dlisksanakan dalam kawasan hutan lindung dan huten produksi dengan ersyaratan khusus, Salah satu persyartan tersebut adalah bahwa semua Kegitan iin (een kegiatan bidang kehutanan termasuk keglatan proyek jlan, yang memerfukan / menggunakan Jaan ci kawasan hulan, harus menggant kewasan hutan yang dpakaltereebut dengan xawasan dl tempat ain dan kemudian dwlankan Kembali, minimal seluas lahan yang ‘erpaka! untuk kegaten tersebut Hal ni tur dalam Keputuean Mente kehutaran No, 4T9IKPTSVINI994 tentang Perubahan Keputusan Menleri Kehutanan No, O4KPTSII/1994 tenteng Pedoman Tukar Menukar Kawacan Huan. Untuk hel ini, ‘liperiukan iin dari Menteri Kehutanan, seta ada pereyaratan menyusun AMDAL, Keputusan Menten Kehitenan No.41iPTSIIU1996 tenteng Perubanan Keputusan Menteri Kehulanen No.SSIMPTSII/T904 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan HHutan, menyataken banwa untuk Kegistan lain selain keglatan Kehutanan, tetopi ‘menyangkut kepeningan masyarakst unum, seperti pebangunan jalan, penggantian ‘nan yang berada ol awasan hutan dapat lskukan dengan cara pinjam pakai selama Jima tahun, dan dapat aiperparjang Kemal, tanpa kompensasl, Namun bila las kkawasan hutan yang masin ada < 30 % dari uas propinsl, maka cara pina pakai {ersebut harus dengan kompensasi(sesuai Kepmen Kehutanan No.«19IKPTSA1994 tersebut datas), b. Kebudayaan Salah satu aspek kebudayaan yang peru dperhatkan dalam elaksanaan pengelolaan lingkungan nidup bidang jalan adalah kawasan cagar budaya, yalu kawasan yang alaman 7 edema Uru PegatlanUngtngan Hp Edy Jalan rmerupakan lokas asi budaya manusla berupa bangunan yang berating dan stus purtakala Berdasarkan Kelentuan tercantum dalam Undang-Undang No.24 Tahun 1992 tentang enataan Ruang dan Keppres No, 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaen Kawasan Undung, kanasan eagar budaya itu termasuk kategot kawaen lindung ‘ebakan nasonal tentang benda cagarbucaya jugs eiatur dalam Undang-Undang No, 5 tahun 1992, tentang Benda Cagar Budaya dan Peraturan Pemetah No, 10 Tehun 1999 totang Polaksanaan Undang-Undang No. 6 Tahun 1983. ‘Pada Pasal 44 Perawan Pemerntah tersobut dl atas eisebutkan bahwa setap rencana ‘egiatan (emasck kegiatanproyek jalan) yang depal mongakbatkan dampsk tomadap benda cagar busaeys, wajb dlaperkan terlobin dahulu, kepaca mented yang bertanggunglawab ci bidang Kebudayaan, secara tetuls dan dlengkapl dengan has stud AMAL, . Pertanahan ebjakan pemernta tentang petanahan yang tera dengan kegiatan pembengunan Jalan, khususnya kopitan pengadaan tanah, datur dalam Keputusan Presiden No, §5 Tahun 1933 tentang Pengadaan Tansh Bagi Palsksanaan Pembangunan untuk Kepeningan Umum. Beberapa ketentuan yang tercantum dalam Kepprestersebut yang peru diperhatkan dalam proses pengadaan tanh antaa lan 1) Pengadeantanah hanya dapstdiskukan bla rencana pembangunantersebut ¢esuai dengan: ‘+ Rencana unum tata ruang yong telah dtetapean; + Perencanaan ruang wlayah kota 2) Pengadsan \anah harus diakukan secara musyavarah langsung dengan pemegang hak was tanan atau wakll yang ditujuk 3) Pemberan ganti wai dalam rangka pengadaan tanah,siberkan untuk hak stas lanah, bangunan, tanaman dan benda-benda Iain yang terkat dengen tanah tersebut: 4) Bent ganti kerugian dapat berupa uang, tanah penggant, pemukiman kembal seta benuk lain yang éisopakal oleh para pnak yang Deceangkutan, Petunjuk pelaksanaan Keppres trsobuttercantum dalam Peraturan Menteri Negara ‘Agraria /Kepala BPN No, 1 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan Keppres No. 65 tahun 1999, seman en Penge Langan Hi Big en Pedoman tentang pemberian gan Keruglan untuk tanah ulayal fercantum éelam Peraluran Mentor Dalam Negeri No, 1 tahun 1994 Dalam stuasi dan Konelsitetentu, bia petu, pemerintah dapat mencabut hak atas ‘tenah, Hal ni tur dalam Undang-Undang No.20 Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak ‘as Tanah dan Bende-Benda yang Ada dl Atasnya, Pada Pasal 2 Ayat 2) UUtersebut ‘éisebutkan behua poncabutan hak atas tanah harus eset dengan: + Rencana dan alasan peruntukannya + Keterahgan tentang lak, ons hak alas tanah dan nama pemilk tana ‘+ Rencana penameungan orang-orang yang haknya dicabu 4, Perhubungan Ketentuan tentang perintasan antarajalr kerela api dengan alan, ditur dalam Undang- UUndang No. 13 tahun 1992 tentang Perkerelaaplan dan Peraturan Pemeriniah No, 69 tahun 1998 tentang Prasarana dan Sarana Kereta Ap Pasal 18 Undang-Uncang tesebut menyebutkan bahva perintasan antara jalurkereta ‘api dengan jalan cbuat dengan pinsip tidak sebidang. Pengecualian tehadap prinsip rsebut anys eimungKinkan dengan tetap mempertimbangkan Keselamatan dan kelancaran balk pelanan kereta apt maupun ai lita ala, Pada Pasal 16 peraturan pemerinia tersebut datas, djelaskan bahwa pengecualian perintasan tidak sebidang hanya dapstdllakukan dalam ha: 1) Letak geografis yang tidak memungkinkan membangun perintasan tidak sebidang; 2) Tidak membanayakan dan mengganggu kelancaran op Selanjutnya pads Pasal 17 peraturan pemerintahtrsebut datas tegaskan pula bahwe pembangunan{alan,jalurkerota api khusus ferusan slur rana lin yang ‘menimbutkan atau memeriskan persambungan dengan perpotongan atau persinggungan dengan Jalur Kereta api, dlakukan berdasarkan izin Menten yang betanggungiawab dl bidéng perkeretaapian, dengan mempematixan: 1) Rencana umum jringan jlur kereta ap 2} Keamanan konstuksl jalan re 9) Keselamatan dan kelancaran opersikoreta api 4) Persyaratantoknis bangunan dan keselamatan, seta Keamanan perintasan, Fataman $ Peon Unum Pegulen Lng Hip Beng tn fe. Sosial ‘Salah salu aspek soslal yang borsfet Khas dan perl diperimbangkan dalam pembengunan jelen adalah keberadsan komunites adat terpenell yang memerukan pembinaan Khusus, jka rute Jalan tersebut malintas! atau berdekatan dengan pemukiman komuritasadet, Dalam Keputusan Presiden No. 111 tahun 1999 tenlang Pembinaan Kesejanteraan ‘Sosial Komunitas AdetTerpencl arta lan ikemukakan bahwa 1) Komunit ‘dat ferpencl adalah Kelompok sosil budaya yang berifat lokal, terpencar, seta kurang / belum tebat dalam jaringan dan pelayanan, yang eringtatantesomesian | bs Penberian vomasltitenaga kara (dampak post) ata yang dperkan ‘b.aPelsthen enoge a oka 2 Mobteas © Keruatan prasrans | 1 Petcakan sian yang rsak Pealatanbert | ° jt £2 2hembate tena penton Maumensetea sanangaraar 5 Pembuatanjain |, Pencemaranuisra | a. Penyamanjalansecara bevtala manu Pelakesnaan etn rani i tented % Sangouendtracan | a. Penghiavan b Pencemaranudaa | b, ‘Penyraman seciaberkala 1 Pencamaran si © Femouatantngeu atau emokaan, ‘ian erage sementara tkpongendaran a ai % Goraguen pada vttias | 4, Penindahan slau paroaitan 2 Petesantaran | a. encemaran utara Ltgatan tinbanany (oa Penylaman seca bertata ee Patan 27 5. Pekejaantadan Jain taps everson sronace 5. Pemane sogan ‘ing pane 399 6. Pokajaan Bangunan bewan (can atas jembatan ‘Sou alan nyang >. Pembangunan Bangonan elenghap alan & enghgauan dan peramanan >. Dilokasauany anjour transport fenah dan mater Banguaan sty in borow a Pene emaran sit gureene, ea Ee Perubanan berang alam Iansap: ene emaran utara (deb ‘Gangouen autos (Gangguen atlas Kesisingan ‘cotaran(hervsatan Dbangunan ela) GGangovan iautnas ‘Gangavan au tnas Peningkatan ectetia lngeangen ampak ost Pene ematan utara Sanaguan aan sr {Gangquanstabitas ere (erst ogson Perdbanan tangs than ‘cangauan pds fore ‘Deoradas desu sungat sehingga mengganggy stabitastangunen singa) ene emaran ar sungs, b, Pembustan tnggut tau fcluran eralnececamentare tie pengendaion alain © Pombusta stm cinase ebing {$2 Pengendalan aran at tanan Penataan ansokap | Penyraman ae ara bests 2 Pengatran ai eas 2 Pemasangan om ou Ene 1 Pengatian ll nts 32 Pemacangan amb alu kates 1. Pembertanuan kp macya'skat sear don pengatuan faa! tena . Penggunaan bot 1 Pengturan a tas 2Pemorangan amb fay ints 12:4 Bengatran ai tas £22 Pemesangen ray in tes 2. Penanaman tanaman palling dan naman hse 3. Pemraman se ara berale 1 Pembusten stem dsinase 11 Pengaturankemtingan ire essa dangen tana torah © 2'Pengendatan alanan 6 3 Teang ats beteros 1. Roblamas dan pomantaaten embalinn 1. Pengnavan 4% enna oa evry yang . Pengendation banan buangen eee ataran 28 Padomen Umum Penglien Lngungen Hap Biden Jon 1 Gangguan emadapbista oe 4. Longsorteing sung 3. Pénganghaten | a {ansh can shan Songunen ». Kebisingan: ©. Kerusakanbadan aan }6. anggvan tu intas © Ditoes! Gace Bengoperasian |. Keo embuuan soit base camp (ark |b, Pane emaren vases Beka rane | 2), Rebaingane one eusher dan a) ene emaran sr permokaan © Kos eataan ai tntes © Pagendatan bananbuangan 42 Perggatan ees are enanap 28. Penyraman bea: Baku ‘utp tepal . Perawatan henderson © Pemharaan ‘Pemakan oan 4 Pengaturan a tna: PPemasangan rama au tata 12. Penyluhan masyaraiat 3. Perawatan pertatan ‘sea 4. Pengendain mba aie 1 Pengatuan ll ints ©. Tahap Pace & kenetunst 1. Pengoperstin | Pene emaranuder (deb aise (ge pttan). . eblingan ©. Kemes etan dan ee eataan atlas 4 Gangguan medias masjrakat satempat © Gangauantemacap sina ‘Sindangt + Perutanan penggunaen 2 Penetnaaan |, Gangguan tutes lan a ‘8 Penghjauan di medion gan pirog lan ‘Sia pembuatan nice barier 4 Pengatran il nas 2 pereargan ama nas '3 Peneriban peaagang kas | 4 Penjlunan ets pemanfastn fan Peinbuotan reat ra, ‘watanya pada jalan ot 6. Pembustan embatan ponyeberangan’ | Pembustan underpass untuk Jalan sae dtnguege {. Pengemaian penggunantshan 2. Ponsatran ial tas 32 Pemasanganranbu by nas ________Psoman um Pegaso Ungungan Hip Bong Jab oaks Daftar Kawasan Undung 1A. Kansan yng mamtastan prindungan kawasan bavahannys: 1 Kawatan ton nog: 2 Kawsan Begarctdehgan ioablan 3m sau et, 3 KanasanResspon Aig enter peradingan tenet 2 Sompacen Song: 5 Kawasan Star Oanau/ Wad, 4 fates Stier awmnan evoke san son agar budaya * "ewecan Suaka ham (oan sr Gaga Alam Sika Maga Sava, Han Wat, Daerah Petiangan Pasa Nstan don Osan Potgongaan Sate = Rawasan Suska Am Last dn peraan ln formas eran at, pean deat, wlan peste, ruara singel, guguranharorg sau trum karang’ Ga tl erg ‘rompunyal cit kha beropa Reseharagatan can sau vaunkan horse awaran Pantal bematan atau fnandre). Taman Nanak Taman Huan aye Taman Wesia Aa terwasan Cagar Budaya data Pengetanuan (rmenuk derah la brat, deren on = Rae 23° Pembangunan/peningkatan Jalan dengan petebarana ar Bama + Df kcts besar/ metropitan > Panjang, ata Pajangesien | sims + Lusbpernbebocantanan | Lise’ Sha 2heguse-e8 he + ka sacang + Panjang, atau Panjang 101m | 34g Panjang <10 as pembebesan tran | Lunes 10ha Sheguuss 0h 1+ Pedessan /AntarKota Penne Panjang230 tem | Sim Panjang <30 km © erate cron pelebaran pada Dama fae " anjorg > 10 km + Biko Besar! Metropolitan Ulan are atau ken 2. | sembatan '.Pembargunan mbatan di S Panjang = 20m 2 eta Beer / Metopoltan » Penbengunan jertaten Panjang > 60m ota seang atau leo he ane Matt erga 1 ote 01 D isteerme hea tt , + Ra Sstong ‘hips 30000 saa on” 2 ee ‘ruben “inec0~ Ss tence ifn goceae “geo Soa Falaman 32 doman Une PegeienLnghgun Hip Bong on ‘Laporan hasil Kalan awa lngkungan ini merupakan bagian dar lporan pra studi -eleyakan yang akan cigunakan sebagalbanan unk penyusunan kerangka aevan sts keleyakan dan juga bahan untuk penyisunan KA-ANDAL atau UKL dan UPL. (il petukan) -Apaila tidak dliakuean pea stu! Kelayahan kajlon awallingkungen dlaksanakan pada tahap stud kelayakan sebelum penentuenainyemen rencane jalan trp , AMOAL sebagal bagian dar studi holayakan ‘Studi kelayakan dipeivkan untuk menentukan atematifaliryemen jalan trpith yang anggap paling lay2k balk dan seal teks, ekonomis mapun lingkungan, Kalan kelayakan ingkungan yang mendslam temiadap alterna alayemen jaan terpiih harus dlaksanakan melalui studl AMOAL atau UKL dan UPL, sesuai dengan hasil penyaringanlingkungan yang tolahdluakan pada Gute §2..c LUnisk pelaksanaan studi AMDAL, terubin dahuly haus disueun Kerangka Acuan ANDAL (Analisis Dampak Lingkungas) untuk digunakan sebagai acvan dalam penyusunn dokumen ANDAL, RKL dan RPL. Pada waktu penyusunan KAANDAL, pemraksrsa waj> melaksanaken pengumuman fenlang rencane kegiatan proyek, dan konsutas kepada warga masyarakat yang berkepentingan, untuk mempereie sara, pendapat atau tanggapan mengenti proyek {ersebut. Cara pelaksanaan konsultasLmasyarakat ii dlatur dalam Keputusan Kepala BAPEDAL No, 8 Tahun 2000 ientang Keteribatan Masyarakat dan Keterbukean Informasi dalam Proses AMOAL. Masyarakat berkepentingan ted dari masyarakatterkena dampak dan masyaiakat pememat ‘Masyarakat terkena dampak adalan masyarakat yang akan merasakan dampak dari asenya rencane usaha damvatau Keyaten, tersit dari masyarakat yang okan ‘mendspatkan manfaat dan matyarakat yang n mengalamikerugia, Masyarakat pemerhatl adalsh masyarakat yeng tdak terkena dampak dari suatu ‘encana useha dan/atau keglalan, tetapi mempunyal peratian termadap rencana wsahatkegiaten tersebul, maupun dampak-dampak ingkungan yang akan tinbukanrya, ialaman 33 Pedoman Unum Pang Linger id Bidar Jl ‘pedoman Teknis Penyusunan Kerangka Acuan ANDAL Proyek Jalan dan Pedoman Tekais Penyusunan ANDAL, RKL dan RPL Proyek Jalan, masing-masin tercantum pada LampicanE can Lampiran F dar Pecoman Perencanaan PengelolaenLingkungan ‘Haup Bideng Jalan «. Peilaian dokumen AMDAL Dokumen AMDAL (KA-ANOAL, ANDAL, RKL, RPL dan Ringkasan Eksekuti) harus lal coh Kors penilal AMDAL, DDokumen AMDAL proyekjalan yang meinasi lebih dar satu opin! nla oleh Komi Penis! AMOAL Pusat (i Kementeian Ligkungan Hidup) DOokumen AMOAL. proyek jalan yang melas! lebih dari eatu kabupaten / kot, dina ‘leh KomisiPenilai AMDAL Propins (8 Bapecaléa Propins) DDekumen AMDAL proyek Jalan yang berbkasi dalam wilayoh satu kabupaten / kote ‘ini clon Komist Pentel ANAL Ksbupson/Kota (al Bapedalde Kabupaten / Kola) ‘Berdesarkan dokumen AMDAL yang telah dseujl oleh Korii Penial AMDAL, instansi Yang bertanggunglewab menerbikan Suri kletapan kelayakan Lngkungan. enyusunan Dokurien UKL dan UPL, ‘Apabia roncana kegiatan proyek termasek kalegor wali dlengkapi UKL dan UPL, ‘lpedukan penyusunan Kerangka Acvan UKL / UPL untuk digunakan sebagel acvan ‘slam penyusunan dokumen UKL dan UPL, Pedoman Teknis Penyusunan Dokumsen USL dan UPL Proyek Jalan tercantum pada Lampiran | deri Pedoman Perencanaan PPengeolaan Lingkungan Hidup Bang Jalon. Pelaksanaan susi AMOAL atau UKL dan UPL sebalt nya diaksanakan sekaligus dengan ‘elaksanaan stud Kelayakan (oleh konsutsa yang sama). © Keterbukaan Informasi tentang AMDAL. Serdéstarkan Kelentuan pada Pasal 28 Ayel (1) PP No.27/1992, semua dokumen ‘AIDAL, Saran, pendapat, dan tanggapa% warga masyarakat yang berkepentingan, ‘esimpulan komisi pent, dan keputusan Kelayakan tngkungan hidup seiap rencana ‘etiaten proyek bersitat erbuka untuk unum pe | Patou cpio tnpungn tp itr dan | t. Kadatuwarsa dan batalnya dokumen ANDAL, RKL den RPL ‘Beréasaran ketetuan dalam PP No.27 / 1669 tentang AMOAL (Passi 24 Ayal t) keputusen Kelayakan tingkungan hidup dinyatakan kadaluwarse, apebila renccne fegatan proyek tidak aksanekan lam jengka waklu 3 (igo) tahun sejak Peningtatn | 8.1 Pemberian oman ean ecemgatar kee |" informs lenaga kena (danpakpeats)” | tenoga eye yang | teveran ‘Speruan bb2Pelsthon nage | tea otal 2 Mobicaiperatatan | 2, Kewsakan | a.tPerbalanjatan |e. Kondsjelan bert praarana jan | yang rea 2 Membetas tonsee 3 Pombsatanjaian |, Pencemaran |. Penyiramanjatan | Kusliae udara mata viere ‘seca benala olor! poy, 4 Pembersnen dan penyapantahan 2. ekaean tanh (Gotan brunan) 3. Peteraanbadan [alan laps Botkaraton 4 Pembustan stem 5. Pemancangan fancang "992 = Gangguen pa Mor dan ora: . Pencemaran oa © Pencearan se permuraan 4% Gangquan pata ‘Saar umm 2 Pencomaran tsar cob) , Pencemaran © Gangguan pd ‘an a tana Gener pemulaan 4. Sangguan ‘taba eng Perubanan tentang alam Manaotap. 2. Pencemaran eau" (eu) © Gangguan as rae 4 Gangpuan i Sane 2. Kebiengsn .Gotarannerusatan bangunan sete ®. Penghiauan » Penyraman ecu betta . Pembustan {anggul atau ementara ut bengendaion air ‘eran 4. Pomindshan atau pean utes 1 Penycaman ‘Stour bert » Pembuaten tangout atau Salon dain Semenara uk Pengendaian ai fran © Pembuatan sistem ‘rainase 44 Peratantbing 162 Pengendalin ‘tran artanah © Ponataan lansekap 8. Penyirrnan fecarabetiala 2 renga ts 2 Bemesangan amb a ints 1 Penge as 22 Pemasangan amu lata 3. Pembettanvan Sete don Pengstran jada fora Penggunean bor 1 | 5, Uputan vegeta! | Kuster usore (ranavngan dena 6, Kon utes 2 Kostas ure busta ar Konan air ‘emakaun dan Sitanan 4. Gros stongeor ond nasa a Kuatts ucra Konda tas 8. onal aunts 8. Ketisngan ee alaman a3 ean Une Pog iy By aka . pxteaantongnn| a. cargnvsnion |atpengaturansty |=. Kotte foccosme |" Ca fae nian sun a2Feraearoan pees ‘coma tes 1. ewmanguan |. cmggin is epetranian |. Kondtttis Some ay ae ft | ia °2 arma ls tas | engniuan on |. Panigtaan |. panananan |. pan vegies | * cole aan tomer | Soom | pensrasen (eonpekrean | romance ovo! ayn ipo Eo 0. eigtneun tenn |. Pecamaanutee| 2, pemranan [a rusenucare sonar wen Bergin uory |» Ganaianes |». Fentsae® |. nana Smireebed |? Seneer seoeciaee |? femuisan oe ‘ 1 penguin |e ersten | Santer iouenowt, | serul donee feria ea Rigen ae 2 Taig aut | trae | 4. Peutanantus! | & Reanansan |. pergonaon oe penartanan” | BS Soe, = canonanpats |e rarghauen — |e. upasn vest | araavenpaa | «Pea psan ve epenganban | oeradounar |_. Penthan view |. stscie faeclalevry |* Singuecnegse |* SSSnyvongcon |" BeSnauna | meet owtane Santor Saen east w Petenaransr a pengenttan |. Kuseanae ax Sera cman fe eve <5 ‘ea ata 4 tongorteoag as Petastanteong | sunita ting | saa Soe 42 Perggaanscra i ‘etanap | " roartantann| a perconaanutee! 2. Penyaan |. xen ware eae coy Semtina |* (Senet) | guna atutupiarpal | eee owen] pwmmtn Yo gage con ‘mes 2 Ngumtnintn|c paras fe Kowtrnn| a a es orggenins | pour |e. Komen | oz ae | a beh xeon gus Tone taggonen [a semana — |a so Soper | oy pe SET, [neem |e Rava [x OE i «lon fo © Tit comma |* cou + racamiss | pagtan ts | Kotatinon ‘Tahap Pesca | ies | Erzcpetuain |e rucenanucan| « rugriana |x eases | srcesing| * cepmtas | =o onrasuran — | EER aa [a Kemacetan dar Peroe etemainan [extbcttnon |e Reso feoangs [tte sonia = ane oc we. one a cc Seater aera cern — |e remoman |e naan | mom * fame — || ‘setempat_ penyenesngen : +. patuain nde Le manson | fomanae |+ ume Pemetnaaan ian ‘Gangavan al Stes incung 2 Pesgatran tats Falaman 35 >, Pencemaran lara (bu, 925 potuan) © Kebiingan| 4 Kemacetan dan ecetataan ila ay Ieenadep swe enangh lsat tan © 840; embuaten 6.1 Pengatran tu 62 pemazangan Fameulal htae 43 Penenban esata at ‘44 Penyulan eto pemantaian alan 5 Pomtustan ret os oan ta . Pembustan Jembaten penyetsrangan {. Pembustan under ‘pass talon & Tinghat febicngan Gen keclakann inte 1 Untasan ste ‘sanaongt * Membuka ketesolasianwiaya 8) eringkatan mobitas penduduk ‘5.44 Monitoring dan Evaluas! Sosial-Ekonoml ) perurunan biaya ransportas bak unuk barung maupun orang Pembangunan jalan gimaksudkan untuk memberikan manfat bagl masyarakat untuk Moningkatkenaktvas dan mendukung Kelancaran reda ekonom wiayah ‘Mempecmudan akses penggunaan teknologi dan pemanfaatan fasiltaseosil sepert Pendidikan, kesehatan, pemerintahan dan tan ln Peningkalan mobiltas dan konlaksoslalantar pendutuk Dalam kaitannya dengan kebjakan pembangunan masyarakal pedesaan, Permbangunan jalen secare umum dapat menimbukan mantaat bagi masyarakst Pedesaan, termasik masyarakat miskin antar lain; Falamar Peso Uo oghunen Hi dong Jt )peningkatan akses para pedagang Kec prosuk pertatian ke pasar di desa-dess yang lebih bose atau kota; 6 peningkatan pelayanan failtas Kesehatan, pendidikan dan penyulunan pertanian yang ada di kota bap penduduk pedessan: 6) peningkaten pendapatan ang tunai dalam jangka panjang, terutams Karena peroatkan akses ke pasar dan para pemasok (supple); 1) peningkaten pendapatan uang dalam Janka pendet (sementara) sehubungan ‘dengan keserpsian kerja dalam pelaksanaan proyek jan yang bersangkutan 1) pengaspalan jalan agregal/ anh dapat meningkatken kesehatan dan pola hidup smasyarakatseSagalakbat penurunan sebaran debu de alan Untuk mengetaful sejaun mana masyaraka, Khusuenya masyarakat pedesaan, telah rmemperoleh manfaat da sembangunan jelan tereebut, dpertakan monitoring dan ‘evaluasi sosa-okonom Pada saat ii kepaten montoring dan evaluas sosiekonem proyek proyekjslan pada ‘umumnya_belum dlsksanskan, Kecuall untuk beberapa poyek yang dlbiayel dengan ‘dana bantusn lar neged, sepet program Road Rehabilitation (Sector Project (RRIS)P) bantuan ADB, yang mensyaratkanimplamentas| program mentoring dan evaluasi sosia- ‘ekonomi (SEMEP « Socio-economic Monitring and Evaluation Frograni) ebut haus dllaksanakan di beberapa sampel desa yang berdekatan dengan ibangun, sebelum kegistan konstuksldliaksanakan, kemudian pada tahun tama an tah (Uun Keempat setelah konstuksi selesaiesiya, monitoring an ‘valuas!sosial-ekonom! inl diaksanakan untuk semua groyek jalan, untsk menguj! ((mengevaluas sejaun mana rencana mantaatproyek apt treapai PPedoman pengeolaan lingkungan bidang jalan inl dak meneakup pelunjuk untuk Belaksanaan mentoring dan evaluas! sosial-ekonomi. Untuk Kepertuan tersebut seyogianya ciperukan pedoman lain yang labin spesifik 6. Instansi Peloksena Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jatan . 6.1 Femrakarsa Keglatan Proyek Jalan Proyok pembangunanjlan pada umumaye diselenggarakay oleh berbagalinstans tau und keja pemauintah, oak dtingkat pusat mavpun propinl éan Kabupaten /kota, yang betingak selaky penvakarsa atau pengelola kelatanproya: Pelaksanaan pengeloiaen Faiaman 47 __ Peden Umm Peng nung i Bidar Solan lngkungan hidup proyek pembangunan jaan pada dasarnya merupakan anggung jawed pemrakarsa kegistanproyoktersebut ‘Sesuai dengan sistem pembagiantugasyeng ish baku dalam penyelenggaraan proyek ‘pembangunan alan, pemyakarsa kegiatan proyek pembangunan jlan ii dapat berups 28) Pemimnpin Proyek Perencanaan dan Pangawasan Jalan dan Jembstan; ) Pemimpin Project Management Unit (PMU): ©) Pemimpin Project implementation Unit PU); «) Perimpin Proyek Pengadean Tanah ©) Perimpin Proyek Pembangunan Jalan; 4). Pemimpin Proyek Pemolnarasn dan Rehabiitasi Jaan, ‘Tenggungjawab penvakarsa dalam petaksanaan pengeioiaanlingkungahidup melt ‘+ penyusunan rencana pengelolasnlingkungan, melalui proses kan ingkungan, stud! ‘AMDAL atau UKL dan UPL, serta LARAP (khusus untuk proyek yang sibieyal bantuan war neger): konsuites, penyuluhen serta musyawarah dengan masyerakat yang akan teens ‘dampak, mengenal rencana keglatan proyek pembangunan jalan yang akan laksanakan, ‘ melaksanakan pengelolaan lingkangan Ndup untuk pencegehan atau enangguiangan dampak nega dan peningkatan dampk posit yang timbulakbet ‘egiatan pembangunan Jlan, balk pada tahap pra-konstrvksi,Konstuksi dan pasca onstrsi Mlakukar koordinasi dengan instanl trkat balk tingkat pusat maupun daeca, ‘dalam polaksanaan pengelolaanlngkungan hidup tersebct ci tas, Instans! Terkait leberapa instanslterklt dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup proyek fembangunan jalan, adalah sebagai best 24 Badan Perencanaan Pembangunn Daerah (Bappeda) “@Ppeda bak ¢itingkat props! maupun kabupaten kota mempunyal tugas pembinaan ‘an koordinasi penyelenggaraan pembangunan jalan, yang rapid Melakukan koordinas!perencanaan penbangunan anlar zektor, elakukan koordinasi penataan ruang wiayan gropinsi dem Kabupaten / kota; ~ t cs Fialaman 3 Peden Uru PerglenLngangen Ban itn + Molakukan pengendstin pemantaatan rang wiayahpropinsi dan Kabupaten ota; + Menjabarkan nora, standar, pedoman dan manual (NSPM) yang terkat dengan _Pengololan ingkungan hidupbidsngjalan ke dalam parturan peruncangan deere; ‘+ Menjabarkan NSPM secara lebih spesitk sesua kebuunen daerah; + Manystenggarakan pendidkan dan pelathan untuk aanerapan NSPM tersebut di sta; + Melakukan evaluastemnadap kinesja NSPM yang ahasikan, 6.22 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedslda) ‘Bapedalda berperan dalam pembinaan dan koersinasi pengendalin pencemnaran den kerusakan lingkung - dan pengawasan pelaksanaan peagelolaenlngkungan hip di ‘avrah, Solan tu, Bapedslca mempunyel peran penting dalam Konisi Peilei AMAL Daerah, dan menjadi sokretariat komistrsebut, ‘Tugas_pembinasn dan koordinasi pengendatan das pengawasan pengeolaan Lingkunganhidup bidang jalan metpt antara lan ‘+ Momiber!masukan tentang tata carapengelolaan lingkunganhidup bidang jalan serta reterensi yang lpertukan; + Memantay peleksanaan pengelolaan lingkungan dup bidang jalan yong dlaksanakan oleh pomrakarsa 6.23. Instansi Torkat Lalnnya ‘nstansiterkatlainya adalah instensl peresintah atau swasta balk ai tingkat pusst ‘maupun daerah, yang kadang-kadang terkalt dengan macelah pengelolaan ingkungan hip bidang alan, sepent ‘+ Badan Pertanahan Nasionsl (BPN) ateu Dinas / Kanlor Pertanahan Propasi atau ‘Kabupaten / Kota, dalam kaltannya dengan kegatan pangedaan tanah; eparemen Kenutanan atau Dinas Kehutanan Propnsl atau Kabupaten / Kola slam katannya dengan pembangunan jalan yang melewati atau berbalasan langsung dengan kawasan hutan; Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Dinas Pernubungen Propins atau Kabupaten / Kota, dalam katannya dengan masalah tansportasl termasuk masalah Perintasan antaajatan dengan jatar keeta api; Palanan #3 Peden Umum Pargliaen Ungurgn Hi Bang an 1+ Kementerian Negara Kebudayaen dan Pariwisata, arta Dinas Kebudayaan can parwisata Propins! dan Kabupaten / Kola, dalam kaitannya dengan pembangunan {jlan yang melewalokas!caparbudaya: + Dinas Sosial Propinsi dan Kebupaten / Kota, dalam kaltannya dengan masalan éampak sosial yang mungkin timbul temadap masvarekat adat, sorta dampak sesiatan pengadaan tanch 6an pemindahan penduduk 7. Pembiayaan 7.1 Blaya Pengelolaan Ungkungan Hidup pada Tehap Perencanaan |, Tahap Perencanatn Umum ‘Anggaran bsy2 kaj aval ingkungan seharusnya termasuk dalam blaya perencanaan umm. Baya kala ingkungan i mencakup baya personitenaga ahlingkungan, dan aya pesjalanan ke lapangan, sebagal anggoa tim stud perenanasn umum, b, Tahap Pra Studl Kelayakan Pda tahap pra sts Keleyakan ipertukanblaya untuk peryaringanlingkungan sebegel beglen ad biaya pra stucl Kelayakan slau studi kelayekan. Komponen biaya Penyatingan lingkungan mencakup blaya personil dan survey lapangan tenaga Ahi LUngkungan, sebagai anggota Tim Stal pa studi atau stl kelayakan, ©. Tahap Studl Kelayakan, Pda tahep ini cipertukanbiaya untuk pelaksanaan studi AUDAL atau UKL dan PL. bila Proyek yang bersangkutantermasuk katego walls dlengkapi dokumen AMDAL atau KL dan UPL “Sica stud AMOAL atau URL dan UPL in dakeanakan sekaligus dengan Stud keayeken (oleh konsuttan yang sams), enggaran blayanya tentu merupakan bagian dan studi elayakan, Nemum, sring kal stutl AMDAL atau UKL dan UPL dlaksanakan tersendi leh Konsultan bidang lingkungan Ndup, sehingga angyeran biayanya dalokasivan tersenai ‘Anggaran blays stuci AMOAL alau UKL dan UPL sezara gars besar menca up ‘omponen-komponen biaya person, peatan dan materal, survey lapangan, analsa laboraorium, serta penyusunan lapoan termasuk presentasi dan pembshasan oleh Komisi Penal AMOAL, eS Halaman 50 Pedonan Unum PanpatanLnpangen Hap Bang Jalan 7.2 Blaya Pengelolaan Ungkungan Hidup pada Tahap Pra Konstuks! ‘Anggaraa biaya pengelolaan ngkungan hidup pada tahap pra-konstruksl eharusny termasuk dalam biays pekerjaan pengadsan tanah, Biaya pengadaan tenah untuk proyok alan blasanya dtanggung oleh pemerntah deerah (APBD) 7.3. Blaya Pengelolaan Ungkungan Hidup pada Tahap Kenstruks! ‘Anggaranbiaya pengelolaanlingkungan hidup pada tahap konetruksl seharusnya termasuk dalam biaya pekerjaan konstuksl. Hal ni harus dtegaskan baik dalam -dokumen tender maupun dokumen kontrak pekeran konstruks 7.4 Blaya Pengelolaan Lngkungan Hidup pada Tahap Pasca Konstuksi ‘Anggaran baya pengelolan ingkungen hidup pada tahap pesca konstuksi seharusnya ‘exmasuk dalam biaya pekerjaan pemetnaraan jalan dan manajemen al tte. 7.5 Blaya Pemantavan Pelaksanacn Pengelolaan Lingkungen Hidup 4, Biaya pemantavan pada tahap perencanaan ‘Anggaran biaya pemantauan pengelolaanlingkungan hidup pads tahap perencanaen ‘seharusnyatermasuk dalam anggaranblaya pekejaan perencanaan, atau dalokasikan ‘secara khusus dalam anggaren ra inslans pelaksana pekerjaan perencansan, . Blaya pemantavan pada tahap pra-konstrukst ‘Anggaranbiaya pemantavan pengelolaan ingkungan hicup pada tshap pre-consiuksi ‘sehacusnyatermasuk dalam anggaran baya pengadaan tanah atau dalokasikansecare ‘husus dalam anggaran rutin instans!pelaksana pangadasn tanzh {6 Blaya pemantauan pada tahap konstruks} ‘Anggaren biaye pemantauan pengelolaan lngkungan hidup pada tahap kenstuks! ‘seharusnya termasuk dalam anggaranblaya pokeaan Konstruksl ala bya pekerjaan konsultan supervsi pokerjaan konetrukl 1. Blaya pemantauan pada tahap pasca konstruks! Anggran baya pemantauan pengelolaningkungan hidup pada tahap pascakonstuks ‘seharusny termasuk dalam anggaran tava pemetinarean dan rehabites jaan, atau lalokasian secara Khueus dalam anggeran un nstanspelaksana pemharaan dan renabltsl oan, «. Blaya evaluasi pada tahap evaluasi pasca proyek ‘Anggatanbiaya evaluas!kualtas lngkugan pada tahap evaluas! pasca proyek peru alocasixan secara khusus oleh iastarsi atau unit kerja yang mesnbidangi kegiatan perencanaan tknis atau pembinaan ngkungan. f._ Priortas Pengelolaan Lingkungan Hidup ‘Sehubungan dengan Keterbatasan dana yang terseuia, pelaksanaan pemantauan engeloaan lingkungan eeyogianya dehuskan pada dampak keplatan-keglatanetents ‘dengan dassr perimbangan: 1) Kgiatan lperkirakan akan menimbukan dampak besar dan penting: 2) Kegjatanberedadlokasl yang sensi, misainya melnias atau beratasan angsung sau berdekatan dengan kawasan lidung; 8) Berpotensi menjadl sumber iu Sosa atau kasuslingkungan yang sensi; 4) Permintsan atau taper intone Lembaga Swadaya Masyarakat ent, masyaraka sitar lokaslproye, & Penutup Pelaksanazn pengelolaan lingkungen tiéup bidang jalan il, har terintegrasi dalam pengeiolaan (mansjemen) proyek secatakeseluruhan. Unik keperluan itu, koordinasi an konsullas!antarInstansi atau unt Kerja terka mullak diperukan, dan peranian pemimpin froyek | baglan proyek selaks penvakarsa/ pengelola pekerian seharhas sangat pering, ‘Yang dimsksud dengan perimpin poyek / bagian proyek di sini adalah semua ‘pemimpin proyek / agian proyek biéang-bidang perencanaan, pembangunan dan pemetharaan,selaku pervakarsa Kegatan, seperti telah durakan pada But S.1, yang Fataman 52 Pedaman Unum Pegeann Lnghingin Hea ing Sls rmasing-masing secara berkesinambungan Bertenggung jawab untuk melsksanakan ‘engelolan ngkungan hicup pada ap tahap sks proyek pembangunan jalan ‘Agar proses pengelolaan ingkungan hidup dapat teaksana secara berkesinambungan, semua dckumen mengenalingkunganhidup (AMDAL, UKL dan UPL, LARAP, Laporan asi Pemantauan Pengeoiaan Lingkungan) yang eibuat oleh pemimpln proyek pada tahap tertentu, harus ciseraterimakan kepada peminpin proyek tehap berkutnys, sebagai salu Kesatuan dengan dokumen tok, untuk dlgunakan sebagai arahan pengelolasntingkuagan hidup tahap berkulnya inat Ganbar 7.1). KKotantuanketertuan tentang Koordingsi antara perrakarsa Kegiatan proyek jalan ‘dengan instanslinstanlterkal, dapat elinat pada Pedonan Pelaksanaan Pengololaan Lingkungan Hicup Bidang Jalan Bag! Stakeholder ci Daerah (Linat Lampiran 2). Koberhasian pengelolaan ingkungan nidup juga leganlung dart Keterseciaan sumberdsya manusia yang qualiled sera dana dan sarana penunjang yang memada sesual dengan kebutuhan pada tap tahap keglatan proysk. Dl samping tu, Keberadaan Lunt kerja dalam struktur ergansaslproyek, yang mempunyatugas dan tanggungjawa> untuk melaksanakan pengelolaan dan pemantauan ingkungen Ndup akan sangat berperan. Peden Unum Pepeseun Ungange ve ang Jat ‘Bagan Pengelol Gambar 7.4 n Lingkungan Proyek Jalan yang Berketinambungan Peniman ror | penis Pree Pomimpin Pye | Pemimpin Pr. ‘erencanaon | Pengadean Tanah | ""Konetuhat* | Pomelifaac aan | PRenabitat Perpusnen alton Ue, San UPL, Sess Se.{ 4 (hab — 3 |] somone Pangettean inguin ip t + ‘pean Pelteanaan faery Petotoan "Pengadaon Kenai Tah temasas ‘emai Pengetstann aporan Cingranaain ‘Pomantavon ‘cup Pengeoian Unghungan x Pe paar antaaan, Peltcanaan Lp} Pemainarasn, paca baa Kenai ‘sma Coporen ‘pemantainn Pengetoian Cingrungan "hau Taporan Pemanonn etapa Falaman 53 fom ins Pengean Lngingsn Hy gang an Daftar Peraturan Perundang-Undangan Bidang Lingkungan Hidup yang ‘Terkait Bidang Jalan 4, Kébijakan Nasional Pengelolaan Lingkungan Hidup ‘8, _Undang-Undang Ri No. § tahun 1960 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayat dan Ekosistemna. [Uncang —Undang RI No. 24 Tahun 1982 tentang Penataan Rusng, LUndang-Undang Ri No, 28 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hau, 4. Peraturan Pemestah No. 27 tahun 1999 tentang AMDAL. ‘@. _Perauran Pemerintah No, 41 tahun 1999 tentang Pengendalin Pencemaran ear, 1 Peraturan Pemerntah No, 82 tahun 2001 tentarg Pengelolaan Kualtas Adan PPengendalin Pencemaran Ar. 9. Kepitcsan Presiden No. 2 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kavatan LUndung, fh. Peraturen Mentet Kesehatan No, 416/Menkes/PerIX/1980.tentang Syerat ‘Syorat dan Pengawasan Kualtas A |. Keputusan Mente Negara Lingkungan Hidup No. KEP.SS/MENLH/10/1999, tentang Amibang Batas Emisl Gas Bueng Kenéarean Bermotor. |. Keputusan Menten Negara Lingkungen Hiduo No, KEP-49;MENLH/10/1996, faniang Kriea Kerusskan Lingkungan Gagi Usaha atau Kegiatan Penambangan Bahan Gallan Golongan C Jenls Lepas ci Dataan, . Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No, KEP-¢8/MENLH/11/1905 tentang Baku Tingkat Kebisingan, |. Keputusan Mented Negara Lingkungan Hidup No. KEP.= CLL & Peraturan Pemerintgh NOS tahun 1998 tentang Prasarana dan Sarana Kereta Api 25 Sosial ‘a. Keputusan Presiden No. 111 Tehun 1999 tentang Pembinaan Kesejahteraan Sosil Komunitas Adat Terpenci, 3. Kebljakan Pembangunan Jalan |&. _Undang-Undang No, 13 tshun 1980 tentang Jaan, b. Peraturan Pemerintah No, 2 tahun 1965 tentang Jalan, LoW@adave J vonaaave 3 vsuyavuvad i | awning nego tv's se leprae (Oey ‘evromnin ren Eewce || ame er wstepramened || yg pease! veaieese || tne urrnaionin gnc BIE t suman jee beeen a sor ae es tangy ee fk Sey ean esr aoe VANNIVT nvowvwauay | yaaToHys | wvavuvasvin vyoasava vorwasuava_|_vsuvavunved cooyesepay oa deve. e7ea) yan slg 0 5 overs vse eo |] wor sme || yyy emeed en stag aon ‘nop oon ep || "ume arya xp rere soe Totes || eattenvesaan || econ cepenon || dean ema as i i i HELE ay KH if i | ln i VANNIVT ~~ } \_nvonvasua | waqT0HsAvAs | _LVAVEVASY voaseva | —VARNIVT Nvonvasty | _usqtOHS vis | _vVUyASW. vaaava vawauva _|_vsuvavansa Geer 2, RINSED) AMNESIA AGES 1 I TS Ta { NYDNYYSLEY MAGTOHANVAS AVAVAVASVN vasadve _vaivagdva VSUVAVUWNad TONSA N SS at ae | Tree allan + emeinaran f ooo cpt Ogee cory etteanlanerce seseiclnd|| [Groeten ||] “acamen ee ‘cemiauct ||| “Scmecreen owe enins Soe ||| wetemnermes | | bet socorauimsion || | ompectanctog ||| “Clonescteen | | atest [won VANNIVT BAOTOHVAS. AvAVuyasyW vasasve. (sino vase TERE Epes vawava | vsuvyvuwag ‘Wana NagIOHaWas AVAVUVASV voaaéva vaivaauv | VSuVyWEWad NYONVULAY Lvyvavasvw | vagdaver vawvanave (iy yoremaront sa tend vawvasuva | vsuvavuriad NVONVASID 1 Esseettsenion Po vsuvavunag (wu 9 re) i DVSWVG VNSIGL LVMVUVASVIN IWONOS MIYNVYNVSNVIGd NVDVE guequg WANN t f en : NVONVERIEN aero rag _ AYAVUVASV vagasva vawoaava | vsuvavunaa es ONISVUSL LYVO awavayasvA | vaguava vawaauva = vsuvxvunad Deas wpuenesenie: |||) sa] mepmmeties | | vemgeeeet [| soem NVONVwaLay 5 bYavavasww vasudve vowvagava Sogugeme mma a sa ONISVURL LV} INVA NYNGd NVUNYS WAIVAG NVD VAL WANN 1OHaNVAS lll WANT .NYONYSLay MIGIONDIVIS avyvuvasvW voaueye yoqvosava,! vsuvavunvag ((synnsuos eose4 dover ames Poa E i F NvONVYataN WOCTOHSYVS. | AvWAvASYHN yoauave./ yowerye | vsuvyvunag Orocona, 7 dd. \0Ud ISVOTVAT NV \SNOM NVOVA seas

You might also like