You are on page 1of 54
DIKTAT MATA KULIAH FISIKA INTI KB 4223 (3 SKS) Oleh Dra, PRATIWI DWIJANANTI, MSi JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 BABI SUSUNAN DAN SIFAT INTI A. Susunan Inti Menurut teori atom dari Rutherford-Bohr dan pengikutnya diketahui bahwa muatan positif inti atom terkukung dalam suatu daerah sangat kecil di pusat atom, bahwa inti atom memiliki muatan + Ze dan bahwa seluruh massa atom (99,9%) berasal dari inti atom, Ada beberapa hipotes penyusun inti: (1) proton-proton; (2) proton-elektron; dan (3) proton-netron, 1, Hipotesa Proton-Proton Hipotesa ini berdasarkan bahwa massa berbagai atom hampir mendekati Kelipatan bulat massa hidrogen (atom paling ringan). Kita menyebut pengali bulat A ini, nomor massa, Atom Hidrogen memiliki satu elektro dari suatu satuan muatan dan satu proton, inti atom Hidrogen terdiri positif, Satuan mendasar ini adalah proton, muatannya +e, maka jika inti atom berat mengandung A buah proton maka ia memiliki muatan sebesar Ac, bukan Ze; karena A > Z, untuk semua atom yang lebih berat daripada hidrogen, maka menurut hipotesa ini memberikan jumlah muatan positif yang lebih banyak kepada inti atom (tidak sesuai dengan percobaan) 2. Hipotesa Proton-Elektron Menurut hipotesa ini inti atom juga mengandung (A-Z) buah elektron. Berdasarkan hal tersebut massa inti atom akan sekitar A kali massa proton (Karena massa elektron diabaikan), maka muatan inti atom sama dengan A (4e) + (A-Z) Ce) = Ze, sesuai percobaan Rutherford didukung pula adanya fenomena peluruhan partikel Beta. Tetapi hipotesa ini mengalami Kegagalan, tidak dapat menjelaskan keberadaaan clektron di dalam inti Kelemahan hipotesis Proton-Ekektron : a, Spin ouklir ‘Temyata ada ketidakcocokan antara besamnya nilai spin menurut teori dengan kenyataan pengukuran, b.Ukuran nuklir Pada umumnya jari nuklir berorde ~ 10'* m untuk membatasi partikel dalam daerah sekecil ini,menurut prinsip ketids kpastian, partikel itu harus memiliki momentum AP > 11.107" kgms? untuk elektron dengan momentum sebesar ini akan bersesuaian dnegan elektron berenergi_ ~ 20 MeV. Kernyataan yang teramati pada elektron yang terpancar pada peluruhan pi, besar energinya hanya ~ 2-3 MeV. c. Momen magnetik Momen magnetik proton = 0,15% momen magnetik elektron, berarti jika ada clektron dalam inti maka besarnya momen magnetik inti harus berorde sama dengan momen magnetik elektron, Namun kenyataannya ‘momen magnetik inti berorde sama dengan momen magnetik proton, 4. Interaksi nuklir-elektron Hasil_pengukuran menunjukkan bahwa gaya yang bereaksi antara partkel-partikel nuklir menghasilkan energi ikat beorde = 8 MeV/partikel, Kenyataan bahwa ada elektron-elektron yang mengorbit pada inti, sulit dimengerti, lagipula hanya ada interaksi listrik antara elektron dan inti otesa Proton-Netron J. Chadwick & Rutherford mengajukan hipotesis tentang netron, terhadap radiasi “misterius” yang ditemui oleh peneliti sebclumnya (Pere. W.Bothe & H. Becker, Serta Irine Curie & Yuliot: Polonium ditembak Alfa dan ditangkap Bere! jum terpancar radiasi “misterius”. Berdasarkan hipotesa ini ditemukan neutron, massanya ~ massa proton tidak bermuatan (72). Massa inti didukung / sumbang oleh massa proton dan m: neutron. Hipotes ini dapat menerangkan peluruhan n> p+e+Q, momen magnetik inti disumbang oleh momen magnetik proton dan momen magnetik neutron, hal ini sesuai dengan hasil pengukuran, Contoh analisis hipotesa protom-elektron dan hipotesa Proton-Neutron untuk inti atom , N“é {N" | Partikel Penyusun | Muatan | Massa | Jumlah partikel inti partikel | _partikel berspin (pe) | Proton +14 14 14 Elektron 1 0 1 Tumilah 7 14 2t pa | Proton 47 7 7 Neutron 0 1 1 Juma 47 4 ia Yang diterima Menurut mode! proton-neutron, sebuah inti atom terdiri atas Z proton dan (A-Z) netron yang memberi muatan total + Ze dan massa total sebesar A Karena massa proton dan neutron Kurang lebih sama, Keduanya dikelompokkan sebagai nukleon B. Sifat Inti Siffat nukleon berturut-turut: Proton-neutron: muatan (+e, 0); massa energi (938,28 MeV; 939,57 MeV), spin (% , 2). Sifat kimia suatu unsur tertentu bergantung pada nomor atom Z, tidak pada nomor massa A. Inti-inti atom dengan Z sama tetapi A berbeda disebut isotop. Inti-inti atom dengan A sama, tetapi Z berbeda disebut Isobar. Dam inti-inti atom dengan jumlah neutron (N) sama disebut isoton. Isotop ditunjukkan dengan lambang kimia dengan X = lambang kimia A= nomor massa ‘Z= nomor atom N= nomor neutron Contoh isotop hidrogen: }Hy; 7H,; 3H, Contoh isobar + 1Li& J Be, serta *87h & 280 a. Jari-jari int Inti atom harus diperlakukan dengan cara yang sama seperti elektron, meskipun tidak ada orbit proton ataupun neutron, Inti atom berbentuk bola padat (walaupun ada yang agak pipih) berisi proton dan neutron, (i) Gaya inti (gaya interaksi antar proton dan netron /nukleon) mengatasi gaya tolak Coulomb. Gaya inti ini menyebabkan proton dan neutron terkumpul pada daerah pusat, padahal rapat inti atom relatif konstan jadi terdapat suatu mekanisme lain yang mencegah inti mengerut ke pusat atom, Gi) Kerapatan inti atom tidak bergantung pada nomor massa A. Inti atom ringan memiliki kerapatan yang kurang lebih sama dnegan inti atom berat, Dengan perkataan Jain, jumlah neutron dan proton tiap satuan volume kurang lebih tidak berubah di seluruh daerah inti Dapat dinyatakan : jumlah neutron dan proton volume inti aR =~ konstan Jadi A @ R® atau Ro@ AP Dengan mendefinisikan tetapn kesebandingan Ro, maka jari-jari inti R=RoA® Tetapan Ro diperoleh melalui percobaan, antara lain : - Hamburan alfa, Ro = 1.414 F - Peluruhan alfa, Ro = 1,48 F - Hamburan netron cepat, Ro = 1,37 F Hamburan elektron, Ro = 1,26 F (Ro mempunyai rentang 1,0 F ~ 1,5 F) F=Femi, 1F 0" matau F im = femtometer Kerapan inti suatu bahan= p.,, = Vv M = massa inti didekati nomor massa A = 1,66. 107” A Kg V= volume inti= Sak? 112.1045 Amt Dengan menyesuaikan satuan M dalam kg dan V dalam m’, Kerapatan ini rata-rata suatu bahan adalah : _ 66.10 7 AKg, hor ™ 1.49.10'*kg m* 112.10°° (kelipatan 10"*) dari rapat massa suatu bahan. Kestabilan inti: Salah satu parameter yang menentukan kestabilan inti adalah perbandingan antara jumlah proton dengan jumlah proton. Inti atom akan stabil jika memiliki gat. Untuk mengetahui kestabilan inti dapat dilihat pita kes jumlah proton dengan jumlah netron. Berikut ini = ini menunjukkan bahwa rapat inti suatu bahan jaub lebih besar bilan inti, yaitu grafik / gambar hubungan antara J omer Ata Gambar 1. Lingkaran-tingkaran terisi menyatakan inti-inti stabil dan lingkaran-lingkaran terbuka —menyatakan—inti-inti_radioaktip. Perhatikan, misalnya, bahwa xenon (Z=54) mempunyai 26 isotop, 9 di antaranya stabil dan 17 radioaltif. Setiap isotop xenon mempunyai 54 proton dan 34 elektron ekstra nuklir untuk atom-atom netral). Banyaknya neutron berkisar antara M = 64 sampai N = 89 dan nomor massa. A (=N + Z) berkisar antara 118 sampai 143. tidak ada elemen lain yang mempunyai isotop sebanyak itu. Dari gambar | dapat diketahui baha untuk inti ringan Z ~ 20 (jumlah proton sampai dengan 20) perbandingan ga Untuk inti yang Jain nitai X > 1, Z Spektrometer Massa Massa inti atom dapat diukur dengan mengukur massa atomnya, Alat spektrometer massa merupakan alat untuk mengukur massa. ion, spektrometer dari Bainbridge digambarkan sebagai be Sumber ion, Muatan M = Massa ion ut +Ze V = kecepatan ion bervariasi SiS jozzle Didaerah 1 Perjalanan ion-ion dari sumbre ion melewati daerah pengosongan (evacuates), persiapan medan listrik dan medan magnetik sebagai flter kecepatan, Ion yang dapat lolos dari S dengan kecepatan V, terpenuhi jika gaya listrik sebanding dengan gaya magnet. Fis = Frag ZeE = Ze VB fe B Setelah melewati daerah II (S2) ion dengan kecepatan V akan mengalami gaya magnet yang besarnya sebanding dengan gaya sentripetal Fi=Fs Dengan mengatur celah E & B, serta mengukurn R (jari-jari lintasan ion), massa ion (M) dapat ditentukan ( Z=1, untuk ion tunggal), Petunjuk | volt = 10° emu: q = 1,602. 107" emu H.= 1000 games Energi Tkat Inti Atom, Pada inti stabil (mantap) terdapat perbedaan antara massa suatu inti dengan massa penyusun inti (nukleon). Perbedaan ini disebut “defect mass” menjadi energi ikat inti atom, Kita dapat memandang energi ikat sebagai energi “tambahan” yang diperoleh ketika membentuk sebuah atom dari semua partikel penyusunnya atau energi yang harus dipasok untuk memisahkan atom menjadi komponen-komponen. Hubungan massa atom dan massa inti atom adalah M (atom) = m (inti atom) + Z.me + energi ikat elektron M(AiZ) = m+Z.me + Bikat elektron Jika diabaikan energi ikat elektron dalam atom hidrogen, maka dapat dituliskan Energi Ikat (Binding Energy) : B(A,Z) = [Zm, + Nm, + Zm, — M(A,Z)]C = [Zmy + Nm, ~ M (A,Z)|C? Energi ikat pernukleon MeV/aukleon B(A,Z)= Baz) A Grafik hubungan antara B (A,Z) dengan A (nomor massa) berbagai inti adalah sbb: tn e poi Pi i ° 10. a Gambar 2. Energi ikat pernukleon sebagai fungsi dari nomor massa Dari gambar di atas, dapat diketahui: 1) Akecil, B(A,Z) rendah dan naik secara cepat dengan naiknya A 2) A diskeitar 50; terdapat nilai maksimum yang mendatar dengan B (AZ) = 8.8 MeVinukelon deimikili oleh inti besi $e dan inti-inti didekatnya merupakan inti termantap yang ada di alam, Untuk A ~ 140, B (A.Z) turun menjadi = 8,4 MeV/nukleun 3) Diatas A= 140, nilai B (A.Z) turun menjadi 7,8 MeC/nukleon Kecilnya nilai (B,Z) pada Akecil disebabkan karena adanya efek permukaan dan turunnya B(A,Z) pada A besar (A> 190) disebabkan oleh adanya efek gaya Coulomb. Inti stabil pada umumnya mempunyai N genap, Z genap. Sebaran (N.Z) sebagai berikut N Genap | Ganjil | Genap | Ganjil Zz Genap | Genap | Ganjit, | Ganjil Jml Inti 160 | 53 49 5 Contoh : (N,Z) ganjil ganjil IB MN; Io BABIL GAYA INTIDAN MODEL IN’ 241 Gaya Inti Perilaku inti atom tunduk pada hukum-hukum fisika kuantum, Mereka memiliki keadaan dasar dan eksitasi serta memanearkan foton (yang dikenal sebagai sinar gamma). Sewaktu melakukan transisi antara berbagai keadaan eksitasinya. Keadaa n inti ator juga dilabel oleh momentum sudut totalnya Perbedaan utama antara_k in tentang sifat atom dan inti atom. Dalam fisika atom, elektron merasakan gaya yang ditimbulkan inti; sedang dalam fisika inti tidak ada campur tangan gaya dari luar. Partikel-partikel penyusun inti atom bergerak kesana kemari dibawah pengaruh gaya yang mereka timbulkan sendiri, Dalam fisika inti, interal imbal-balik antara partikel penyusunlah yang memberikan gaya inti, schingga ita tidak boleh memperlakukan persoalan benda banyak ini sebagai gangguan. Oleh karena itu, imteraksinya sulit digambarkan secara matematis. Kita (para abli) tidak dapat menuliskan gaya inti dalam bentuk sederhana seperti gaya Coulomb atau gravitasi. Tidak ada pernyataan analitik langsung yang dituliskan untuk memerikan gaya i Meskipun demikin sebagai sifat-sifat inti atom dapat dipelajari dengan mendalami interaksi antara berbagai inti atom, peluruhan radioaktif dan sifat partikel penyusunnya. Menurut hipotesis proton-neutron, inti terdiri dari proton-proton dan neutron-neutron. Karena proton bermuatan listrik positif, maka gaya tolak elektrostatik antara proton-proton cenderung memisahkan nukleon-nukleon itu. Oleh karena itu harus ada gaya nuklit/ gaya i. ‘Yukawa, seorang fisikawan mengemukakan beberapa karakteristik dari gaya inti : 1. Gaya inti hanya efektif pada jangkauan pendek. Gaya inti hanya efektif bilamana jarak pisah antara dua nukleon kira-kira 3.10", Pada jarak yang ‘au lebih dari 3.10" gaya inti sudah tidak bekerja sangat dekat + 0,5 fm 10 lagi. Proton-proton pada jarak tersebut akan mengalami gaya tolak Coulomb. Gaya inti tidak bergantung muatam listrikaya. Interaksi antar nukleon adalah sama. Jadi gaya inti proton-proton, gaya inti proton-netron atau gaya inti netron-netron adalah sama. 3. Gaya kuat. Gaya antar nukelon ini termasuk interaksi kuat dan merupakan gaya terkuat di antara gaya-gaya lain yang sudah dikenal. 4. Bfek jenuh, Kemampuan gaya inti bekerja pada partikel-partikel lain akan mencapai titik jenuh ketika sebuah nukleon se sempurna dikelilingi ole nukleon lain, Nukleon yang berada di luar selubung ini tidak akan merasakan interaksi dari nukleon yang ada di dalam selubung. Model gaya tukar nukleon untuk menjelaskan gaya jangkauan pendek. virtual P o oe Virtual = partikel yang dipertukarkan = meson Jika neutron melempar meson maka proton akan menarik meson tersebut. Pada keadaan neutron yang berinteraksi dengan proton, netron memancarkan energi (m, C°) dan memancarkan meson (m . C’) tetap sebagai neutron. Berdasarkan asas ketakpastian Heisenberg (2) Dalam waktu singkat Af, bisa dapat menentukan energi AE dari pers. (2.1) m = massa partikel yang dipertukarkan (messon) " Orde jangkauan gaya inti ~ 1 fm= 107 m maka _m C = 200 MeV partikel dengan energi tersebut merupakan partikel elementer. Model Inti Gaya yang mengikat nukleon sedemikian kuat dalam inti merupakan gaya berjangkauan pendek dan jenis gaya terkuat dari gaya-gaya yang telah pada gaya elektromagnetik. Akibatnya teori tentang inti belum sesempurna seperti teori diketabui. Namun gaya inti masih jauh dimengerti da tentang atom, Model-model tentang inti yang sudah ada kesesainnya hanya terbatas pada gejala tertentu saja, Ada dua model inti yaitu model tetes zat cair (liquid drop model) dan model inti butiran (shell model) A. Model Tetes Zat Cair Pada model ini membahas inti dengan berdasarkan inti berbentuk tetes cairan, ‘Model ini diperkenalkan oleh fisikawan C. Von Weizsacker. Kesamaan Sifat inti dan tetesan eairan: 1. Kerapatan yang konstan tidak bergantung pada ukurannya. 2. Panas penguapan tetes zat cair ekivalen dengan energi ikat pernukleon, 3. Peristiwa penguapan tetes cairan ekivalen dengan peristiwa / proses peluruhan. 4. Peristiwa pengembunan/pembentukan tetes cairan sesuai dengan pembentukan inti gabungan. Beberapa efek yang harus dikenakan pada inti: a. Efek volume Kerap: jumlah nukleon (A) jan inti Konstan > sumbangan energi ikat (B) berasal dari 12 EveA Ev=aA a, = konstanta kesebandingan = energi volum (bergantung pada volume inti) Eek Permukaan Besarnya energi ikat oleh volume harus dikoreksi Karena adanya sebagian nukleon yang berada di permuksan inti, Nukleon yang berada di permukaan, jumlahnya bergantung luas permukaan, Jika inti jejarinya R Luasnya adalah 4nR RS Ae Jadi jumlah nukleon yang jumlah interaksinya kurang dari maksimumnya, berbanding lurus dengan A”’ ini mereduksi energi total By=-a, a% Es = energi permukaan inti (penting untuk inti ringan) Efek Coulumb Energi efek ini mengurangi cnergi total efek coulumb pada pasangan proton yang terpisah di atas range gaya inti yaitu lebih besar dari 2 = h m,-C 32.10" m Energi potensial coulomb dari dua proton pada jarak r é mer v Terdapat pasangan proton Z(Z-1)/2 2(Z-1) Ex Vv a Rae, Be —Pee( Lav rataerata 7 Jika proton terdistribusi merata (homogen) keseluruhan inti yang berjari-jari R. Maka ~+ dank~ a8 rh OR 13 (menentang kemantapan inti) 4d. Eick Simetri Karena jumlah proton dan netron tidak sama (N < Z) atau (N > Z) Stabil jika Z = N, terjadi penyimpang N ~Z = A ~2Z (ada nilainya) netron [ote . t+ — © protron Energi + ¢ ¢ ta tate, eee eg ey fa) (b) Simetri Tidak simetri A=16 A=16 N=8.Z=8 N-Z=8 (N~Z)/2=4 proton harus dig netron E Netron baru >4E/2=2E Masing-masing energi proton yang digeser 1 a -nE Harus ditambah =(N ~Z)E/, Kerja total yang harus dilakukan fpartareaenia AE = jm n baru x( Penna Energi ) Netron baru 1 E “ _ orale oy Ee ono N-Z)xaW 2% gN-2) Hal yang sama untuk Z>N 4 Makin besar nukleon dalam inti, makin kecil jarak g atau ¢ ~ 4% makin 8 A 27) A Eiek Ganjil — Genap (Faktor pasangan spin) untuk inti > P-N_ genap ~ genap untuk inti > P—N_ genap ~ ganjil 0 untuk inti > P—N_ genap ¢> ganjil Energi ikat Semi Empiris Von Weizsacker BZ—V | (AM 2ZY Ah A " AM, > Von Waizsacker E=a,A-a,A¥ ~a, wd Nilai konstanta dari eksperimen a)=14MeV as = 19,3 MeV a, = 13 MeV ds = 33,5 MeV a3 = 20,58 MeV Grafik hubungan E terhadap Z A ganjil, E,. = 0 ae Zz Stabil Titik stabil Zsuabil Z I 8 15 Untuk A tetap 22-9 az dapat dicari( buktikan) Contoh: Tak stabil 4 ganjil Tak stabil Ba z Ba stabil banyak di alam (tanah) dari kelompok atas Jumlah paling besar, TI paling rendab. Agenap Ep#0 re a Z Untuk variasi N dan Z harga E ada sebagian inti yang tidak memenuhi persamaan empiris. Ada harga-harga N dan Z tertentu, yang mempunyai E yang, jauh ‘menyimpang dari persamaan empiri Untuk Harga Z dan n : 2, 8, 20, 28, 50, 82, 126 bila dipasangkan pada persamaan E(Z), titik-titik berada sangat rendah terhadap garis horizontal> ini berarti tenaga ikat inti sangat kuat. Bilangan tersebut dinamakan Bilangan Magic Z> He’, 0", Ca", Xe, St, PB 16 B. Model Inti Butiran (Shell Model) Pembahasan berdasarkan bentuk proton dan netron sebagai butiran padat Pada model ini, energi ikat berasal langsung dari gaya ikat antar nukleon (p&n), peat DE=EE & Eb Pst (tidak bergantung muatan, jangkauan °p ——_sangat pendek, Fig; >> Gaya listrik) p dan n yang saling berikatan sangan kuat oleh adanya potensial dari gaya tarik inti Oleh adanya potensial ini nukleon (p & n) dapat bergerak seperti pada gerakan elektron. F Fe~ ; Potensial V(r) dapat digambarkan sebagai potensial sumur. R R 7 V=-V, untuk R ore Nukleon-nkleon berada dalam oP sumur pada tenaga E negatif. =f R Energi nukleon Vo = 4m VF-V, Epo +E) Menurut de Broglie maka gerakan partikel nukleon akan disertai gerakan gelombang, dimana: h pomv Oleh adanya 2 dan gerakan nukleon bersifat stasioner > mempunyai orbit 0 tertentu dengan dibatasi, tmx = R, dimana V(R) Maka analog seperti pada elektron > E terkuant 1,234 PE, 1) 1,23... Bil kuantum orbit. Konfigurasi elektron : 1S? 2S? 2P° 3S? 3P* ... 17 Tingkat energi nukleon 4 9 untuk stat s > : ik — er: Tega wut pe Monet ad Co an. mR 1 92> dapat dilihat dari dasar sumur s——<_ mm Jika dilihat dari atas ; = R 2 e 1——< Tt i” Pe 12 p< B 32 1s ———_—__ & Perlu dikoreksi adanya spin Karena nukleon punya spin, maka tingkat energi E akan terpecah masing- masing menjadi 2. Tingkat energi juga mengalami pergeseran antara lain oleh: - Interaksi spin orbit nukleon - _ Interaksi antar molekul (bentuk potensial) Momentum putar inti merupakan jumlahan dari momentum putar orbit + spin T=(@+5)h 18 Skalarnya J = (1+ (ie s} Jumlah nukleon yang menempati masing-masing state energinya dapat dibitung dari orientasi I - Iz. 4441 dengan [= ml Pada nukleon baik proton ataupun netron akan mengisi statenya mulai dari bawah dengna urutan Is*y, 1P*y IP*y Id*x Id*y 2S*y 20 ify Uf, 2Pty, 2P%, Igy Isky 58 2d°y 2d", thy 3f°~ thy 92 Tf, 3Pty ly 3Py 2f*y 126 Kode penulisan :"/, >momputar Momen putar inti dapat ditentukan dari harga I pada konfigurasi diatas. Misal : 6 State penuh Ho Senua spirberpasangan I,,,. =0 2,0" Z=8 >Ip=0 N9 DIS? IP? 1P* td's. DIy=5/2 Ip+ly= 0+5/2 =52 Pada eksperimen juga diperoleh 1 = 5/2 19 BAB IIL RADIOAKTIVITAS Pengetahuan mengenai ini dimulai ketika pada tahun 1896 Becquerel menemukan fenomena radiaoaktivitas. Pada tahun 1902, Rutherford dan Saddy mengemukakan bahwa fenomena radioaktivitas disebabkan oleh desintegrasi spontan inti. Hukum Radioakti as Dari cksperimen terbukti bahwa peluruhan radioaktivitasmemenuhi hukum eksponential. Hal ini diterangkan apabila dianggap bahwa peluruban adalah peristiwa statistik Sifat statistik ini menyatakan bahwa tak mungkin diramalkan atau mana yang akan meluruh pada detik berikutnya, Dalam waktu dt, kebolehjadian meluruh setiap atom ialah dat 4 alah suatu konstanta yang dinamakan konstanta disintegrasi Apabila N adalah atom yang tidak meluruh dalam waktu dt dan dN adalah jumlah atom yang meluruh, maka dapat dituliskan : aN =-AdtN a N Adt > Ny =Noe™ Beberapa besaran radioaktivitas a) Aktivitas, didefinisikan sebagai jumlah disintegrasi per detik Aktivitas b) Waktu paruh (t12) adalah interval waktu, selama mana aktivitas berkurang dengan separuhnya Ln2 Mew? 3 m4= = e 2 cc) Umur rata-rata (t) Umur atom tertentu yang bendisintegrasi adalah antara nol dan tak tentu karena tidak diketahui atom mana yang akan berd\ integrasi dalam waktu berikutnya. Karena itu perlu didefinisikan umur rata-rata sebagai berikut [kerdN _Sy* tan = = lehiN [dn Ny karena dN =-).N dt dan untuk t= 0,N =No, =0,N=0 AtN edt maka r Disintegrasi Berurutan Misalkan Ny buah inti meluruh dengan konstanta peluruhan 2, menjadi Nz inti baru, dan inti inipun meluruh dengan konstanta peluruhan 22, menjadi Ns inti baru yang stabil. da he NI ————> n2 ————+ 3 23=0 Induk anak cucu (parent) (daughter) (grand daughter) Pada wakuut=0 5 (mul mula) Maka aN, at dN, dt aN, dt dari pers. (1) didapat : Ni= Nw sedung dari pers. (2) diperoleh : “ = AN ye’ it jadi Ban, =AN (X dengan e “)), maka ye AN. ey Nie AN ge te dt ae aN e schingga : Awe’ = A,N,e02 7, integral ke t memberikan ht Nye ee contanta C dapat ditentukan dari syarat batas No =Noo=0 pada t= 0 Sehingga : C 4 dengan jalan yang sama diturunkan pula : N= N,Al+ 6) Mad Jumlah atom NG relatif N), No, Ny : Nz i Ni t Gambar 4, Gambar menunjukkan N1, N2. dan N3 pada peluruhan berurutan. 0 i 5 B any Misalnya pada : '{Ru = y3jan 7 isRh —————*_ os rigs aie Keseimbangan Radioaktif 1) Keseimbangan Transien (Transient Equilibrium) Persamaan 4 memberikan hubungan antara Nz dengan Nig sehingga m= Setelah harga maksimum N2 tercapai, maka laju disintegrasi N2_ yakni = tergantung pada A1 dan do. Ada 2 kemungkinan a) Ay > da. Ini berarti bahwa ti >t, jadi c””" mencapai nol lebih cepat att \ sehingga e*' = 0 daripada e jadi N, Gambar 5. (241 <2) Terlihat pada gambar 2 di at adalah : perbandingan aktivitas antara Ny dan No aN Idi _ AN. aNd AN, b) 2< du. dapat dibuktikan bahwa untuk int A A, inj berarti, setelah suatu: waktu tertentu, Nz meluruh dengan laju peluruhannya sendiri, N1 akan habis dan Nz meluruh dengan A2, seperti terlihat pada gambar 6 di bawah. Gambar 6. 2) Keseimbangan sekuler (Secular Equilibrium) Dari persamaan 4 : apabila 2; << Xo, maka ye A ma 3 Noll Jika t besar sekali dibandingkan dengan t2, maka e” dapat diabaikan, dibanding dengan 1 sehingga : Aktivitas total 0, ———+ 140, > t hari 440 jam 140. 1403, ——+ 140,, ——_y ' t5=128 hari = 40 jam Keseimbangan sekuler antara ™'Ba dengan "La Kessimbangan sek ana '™Cs den "Ba dari Pers. (4) Radioaktivitas buatan (Artificial Radioactivity) Dengan penembakan inti oleh partikel nuklir dapat dihasilkan radioisotop sebagai contoh diberikan penembakan “Na dengan deuteron yang dipercepat dalam siklatron: “'Na+*H—>'H+“Na>"'Mg + 8 contoh lain : Ag +n — Ag + Ag ty Dalam kedua hal, target dapat diumpamakan sebagai induk dengan aktivitas INL. Jadi dapat dinyatakan NNN walau 2, kecil sekali, tapi arena Nor sangat besar, maka Noy; terbatas. Biasanya fraksi inti induk yang bereaksi kecil sekali, sehingga dapat dianggap: N, = Nye ANo Laju produksi aktivitas pada suatu penembakan disebut yield Y. Jadi yield adalah laju produksi aktivitas baru ree ‘Telah dibuktikan bahwa = Fagin Ret sag) sehingga: ¥ [aes untuk 4, << Jadi aktivitas yang dapat dicapai ialah ¥r,= yakni untuk ¢=00, Untuk jelasnya diberikan contoh sebagai berikut: "ita: pinks) dengan ¥ = 111 moja 442, dengan aktivitas sedangumur rata-rata = 148 jam > r= 213 jam dan | vest ime/jam x 21.3 jam = 236 mC. Gambar samping menunjukkan garis | abtivitas tersebut, Biasanya tak permal | ditunggu penembakan sampai f= 2, tpi cukup 2 atau 3x ty, an Bt an 6 Grafik aktivitas sebagai fungsi waktu untuk “Na BABIV PELURUHAN ALFA, BETA DAN GAMMA. IV.1. PELURUHAN ALFA Inti-inti yang tidak stabil kadang-kadang memancarkan partikel alfa (pada peristiwa peluruhan spontan) dari hasil eksperimen diketahui bahwa partikel adalah inti Helium $He 1. Syarat terjadinya peluruhan alfa Misalnya sebuah inti X dengan nomor massa A dan nomor atom Z, meluruh dengan memanearkan partike! ct. Maka dapat dituliskan: }X}oY+iHe Sifat kimia inti induk berbeda dengan inti anak. Massa inti 3X = Mp (induk); Massa inti 4$Y¥ = Md(anak) dan massa partikel oc adalah Ma. Berdasarkan hukum kekebalan energi MpC = MdC + MaC’ + Ka + Kd. Kd dan Ka berturut-turut energi kinetik inti $Y (inti anak) dan energi kinetik partikel ct Energi disintegrasi dapat dituliskan sebagai O = Kd+ Ka = (Mp-Md-Ma)C Syarat terjadinya peluruhan spontan Jika Q> 0 sehingga: MpC > Md@ + MaC@ atau Mp > Md + Mar Maka harga inti-inti dengan A 2 200 memenuhi syarat ini. Fraksi Energi Peluruhan Md Me Ka=——~_. Kd =—*2 __ Tes Ma+Md® Contoh sumber pemanear 1: ?Po (Ba = 5,3 MeV) *"Po (Ea = 7,7 MeV) Ua .13 MeV dan 4,18 MeV) *°Bi memiliki 6 macam Ea. Range gerak partikel o. dara (3,8 cm—7,0.m) . Spektrum Energi Partikel o, > Spektrum partikel adiskrit (terditi grup energi yang diskrit) Gambar Spektrum a dari Skema peluruhan 4 oe @ Apabila pemancaran . diikuti a pr pemanearan sinar y, maka transisi terjadi dari dasar 4X ay ketingkat eksitasi dari inti oy Ea partikel ct diskrit dari tingkat dasar inti {X ke tingkat dasar inti $4¥ Teori Peluruhan o secara kuantum (Efek Terobosan) Kebolehjadian partikel menembus potensial barrier: p=" p=Transparency T= Amplitudo gelombang yang diteruskan, 1 = Amplitudo gelombang datang Apabila potensial barrier berbentuk seperti pada gambar: Secara kuantum : ‘wea P= exp (2y) Dengan y= [ /2m(V(@= Bode L= lebar barrier = (a — b) Menurut Gamow vee geraknya dibatasi oleh potensial E = veo) Energi a (E total) = (K) = E gerak 5 Misal alfa (q) telah di bentuk dalam inti dari_2 proton dan 2 netron wl r 1 barrier. Gb. Bentuk barrier Kebolehjadian partikel o: menembus barrier per detik = jumlah tumbukan antara cc dan barrier perdetik x p (transparency) Konstanta peluruhan: [2mV = 2) dr 1, Visi C OR Bs V in = kecepatan partikel o dalam inti R= jari-jari inti; m= massa o. R—b=lebar barrier Menghitung P » e*” 2 Pe 5[Pmvo)=2] dr Vir) = Energi potensial Coulumb sebuah o: Pada jarak () dari pusat inti dengan Qu - Ze Ze = muatan inti anak (intijpaae — alfa) 2e Ze _ 2Ze* Aner Azer Vin= 2mK a RY chingga InP = -2 2X )*, 2_(® nee 4G } § (5) dari Pers (*) b= 30 Jadi InP = 2,97 Z? R? -3,95 ZK? K =energi kinetik 1 (MeV) R = jari-jari inti fm Z-=nomor atom inti anak (Z induk - Zo) Konstanta peluruhan dapat dicari dengan hubungan: Kelemahan Teori Gamow Beberapa kelemahan teori Gamow adalah: a) kebolehjadian pembentukan partikel a didalam inti tak diperhitungkan setelah diperhitungkan, ternyata bahwa: vin 2R o8 b) Kemungkinan pemanearan purtikel a dengan 0 tidak diperhitungkan, Untuk / #0, disamping potensial Coulumb harus ditambahkan potensial sentrifugal sebesar _f@-) 7 Vs Perbandingan antara kedua potensial barrier ini ialah: Sentrifugal Barrier _ goo (0 +1) Coulumb Barrier Dengan koreksi-koreksi tersebut, maka hasil perhitungan teoritis. Jebih mendekati-¢ eksperimen. 31 IV.2. PELURUHAN BETA Dalam tahun 1934 Fermi telah mengajukan teori peluruhan beta berdasarkan hipotesisi Pauli bahwa selain ¢ (clektron) dipanearkan 7 (anti neutrino) pada peluruhan >. Kemudian suatu teori yang lebih modern telah diajukan oleh Lee dan Yang pada tahun 1956. Berikut ini akan dibahas teori dari Fermi saja: Asumsi-asumsi yang dikemukakan dalam teori Fermi: 1. Karena elektron/positron dan neutrino tidak ada di dalam inti, maka mereka harus dibentuk dulu pada waktu disintegrasi: n> p+ Bp +0 Menurut Fermi terdapat interaksi antara nukleon dengan” dan F yang menyebabkan transformasi dari neutron ke proton. Jadi ada interaksi antara medan elektron-nutrino dengan nukleon hal ini analog dengan transisi_ gamma, dimana medan elektromagnetik berinteraksi dengan nukleon. 2. Interaksi berjangkau pene Kebolehjadian pemancaran partikel beta per satuan waktu, dengan momentum antara p dan p + dp di hutung dengan Mekanika Kuantum (tidak dibahas pada bab ini) adalah [x2 ieee } CCE max— EB) QA) woe cacah rata-rata | dengan c= —#Ml_ Rect’ P: Faktor Fermi P: momentum linier G:: konstanta Coupling antar &, v ‘M=elemen matriks Kurie Plot: Suatu metode untuk menentukan energi )Transisi yang diperbolebkan berlaku: Pers (2.1) E (Kev) Kinetik PELURUHAN BETA (8) Pada reaktor : dik ygFe™ H+ .Mn* 2sMn* Ty, Fe +f +0 3 Fenomena Peluruhan f 1. Pemancaran elektron (7) A 44g? EX ¥ "+e 2. Pemancaran Positron (6°) pk tye? 3. Tangkapan elektron (electron capture) 2X4 0" a EC (0,5%) 1,34 EC (42%) 0 Syarat Terjadinya Peluruban Beta 1. Pemanearan Elektron {X—,.¥*+ e" my meme Ki Ke Hk. Kekekalan Energi iy ? + mC + Ky + Ke smC+mC+ O = Energi peluruhan (MeV) Maka Q,. = (m,—img—m.) ee ~X* > P,,,,->M(Z)_— = Massa sebuah atom dengan no atom Z (Massa atom) dengan energi ikat elektron diabaikan = my + Ze, schingga my =m (z)-zm. aa¥ * > daughter > M(Z +1) = my + (Z+1) m, , sebingga mg =m (+1) — (+1) m, Maka Q,. = (in (2)—zme~ mi (z+) + (+1) meme} C> Syarat terjadi peluruhan spontasn Q >0 Q,. = (mlz) -m (241) C>0 m(z) > m(Z+1) dengan A tetap Pemancaran Positron (B") m(z)>m(z—1)+2m, >Q —m(z=1)—2m,\C? 3. Tangkapan Elektron Ay of 4 2X4 e°—s¥ Mp om mu +ks=Qee Que = (m, +m — my) C? P>M@)= D>Me@1 Qee Q>0 fm(z)-m(z—D}C? >0 in(z) > m(z =) p+ zm, my + (z-1)m,, maka n(z)— gm, +m, —m(2—1) (21m, JC? Bjektron auger eg E.,., = Energi Sinar x (hi) = Ex- Ex 2 Energi elektron Auger K, = Exty EL =Ek-E.-E K. = Ex - 2B Eg & E,, energi elektron pada kulir K, L Spektrum Beta Berdasarkan alat spektrometer beta > kontinu ‘Sinar X ee KeV > MeV we! K Positron MeV > Pemancaran fi Pemancaran f° Bila ditinjau keadaan inti sebelum dan sesudahnya > Bnergi peluruhan tertentu > Quencam pula > Spektrum Diskrit Xx ‘ ‘Menurut Pauli pada reaksi ini terjadi perubahan Plecay>\n—>} p+, B? ++ ‘a flecay—rin—! p+," +740 ECip+ ent ty ty > Hukum Kekekalan * Tenaga * Momentum * Muatan sehingga Q=E,+ OB jika max > kontinu =05£,=0 >kontins IV.3. PELURUHAN GAMMA, anya radi Pada tahun 1990 Villard menyelidiki/mendeteksi ai i dari sumber radioaktif, radiasi tersebut mempunyai daya tembus jauh lebih bsar dari pada sinar a dan $f. Radiasi tersebut tidak dibelokkan oleh medan ‘magnet maupun medan listrik. Radiasi tersebut tidak bermuatan dan berupa gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang (0,005 ~ 0,5) A liasi ini dinamakan radiasi Gamma disebut pula Sinar Gamma. Di alam hampir semua sumber radioaktif murni memancarkan sinar dan atau B serta selalu disertai sinar y. Bagaimana cara mengukur energi sinar Gamma! ‘Ada tiga interaksi yang berperan penting terjadi pada interaksi antara sinar Gamma dengan materi: 1. Elek Fotolistrik (Ey < 250 KeV) 2. Hamburan Compton (500 KeV 1,02 MeV) a, Efek Fotolistrik Interaksi Sinar Gamma dengan elektron yang terikat. Ei << Ey. Semua energi Gamma diseralkan pada elektron terikat tersebut. Energi Blektron — E. = By - Bi = Ey - Eikat E. = Ey Setiap proses efek fotolistrik jika, sinar Gamma telah menyerahkan semua energinya, pada elektron lenyaplah sinar Gammanya, b. Efek Compton Interaksi terjadi antara Sinar Gamma dengan elektron bebas. Pada peristiwa ini tidak semua energi gamma diserahkan pada elektron tersebut. Jadi ada sisa energi gamma yang dikatakan sebagai sinar gamma terhambur (frekuensi sinar gamma terhambur lebih kecil dari sinat gamma). Hubungan frekuensi gelombang terhambur dengan frekuensi gelombang dari sinar gamma dinyatakan sebagai berikut © € A --£ =" 4 cso) f fi me @ = sudut hambur Berdasarkan hukum kekekalan energi, energi elektron pental dapat dituliskan sebagai —— Fr __ 14 2Ey(1~Cos8) E=Ey—Ey' dengan Ey’ Ey = Energi sinar gamma datang (MeV) Ey, = Energi sinar gamma terhambur (MeV) Jika sudut hambur @ = 180° , terjadi Tepi Compton. hf tm-C? 1+ 2af dm-C Produksi Pasangan Interaksi ini terjadi apabila sinar gamma berada dalam medan inti yang kuat, Dalam waktu singkat sinar gamma akan lenyap sebagai gantinya terbentuk pasangan elektron dan positron. Berdasarkan hukum kekekalan energi. hf = E,,+2m-C? Syarat terjadi produksi pasangan Tika Ey > 1,02 MeV. Bila positron (4c) bertemu dengan elektron yang lain akan terjadi proses anihilasi (penghancuran) dan menghasilkan 2 sinar gamma yang saling berlawanan (arah rambatnya). ABSORBS! SINAR GAMMA Lap dx menyerap radiasi 7 dengna intensitas 100), yang masuk dI ~ I(x) DI =- p10 dx dip = Absorbsi oleh lap dx sebanding dengan banyaknya photon gamma yang datang (atau intensitas 1) dan sebanding lurus pula dengan banyak atom-atom absorbsi setebal dx tersebut persatuan Iuas (n dx) dimana n_banyaknya atom absorbber per cm’. foton y hanya dapat berinteraksi dengan 1 atom saja. Jadi pengurangan Tntensitas sinar y karena lap dx adalah dl =-ho,,+0, +0, Me @ = tampang Lintang (cross section) =-In o,dv=—Iut de no, = 44 > baca “ myu “ Koefisien absorbsi linier (material homogen) Ho uae 1=10 em , merupakan fungsi E, datang dan materi maka demikian pula harga p > Absorbsi sinar y dalam materi t > Pengukuran tenaga 7 Bila wdv=". p dv=y,, dm= Pp (p = rapat massa absorber (gr/em) A~ 11, : koefisien absorbsi massa Pe dm = massa absorbsi seluas 1 em dan setebal dv dengan jalan yang sama, dapat dicari Intensitas Sinar Gamma sebagai fungsi m, sebagai berikut: Hn) =1,-€ 39 nL =~, -m dibuat persamaan linier antara in fungsi m Jo lo 40 BABY REAKSI INTI Reaksi ini ialah proses yang terjadi apabila partikel-partikel nuklir (nukleon atau inti) saling mengadakan kontak. Reaksi inti ditulis sebagai berikut: at+X—>Y+b atau disingkat: X(a,b)Y X adalah inti awal, Y inti akhir, sedang @ dan b masing-masing adalah partikel datang dan yang dipanearkan, Apabila suatu partikel @ ditembakkan pada inti X, maka ada beberapa kemungkinan yang terjadi, yakni hamburan elastik, hamburan inelastik dan reaksi inti, X+a_hamburan elastik X +a’ hamburan inelastik a+X—> Y+b Zee reaksiinti reaksi inti memberikan informasi pada banyak persoalan, dalam fisika inti memberikan data pada penyerahan nomor kuantum untuk tingkatan-tingkatan Khusus pada model-model inti dan pada mekanisme reaksi, Hampir semua informasi dalam fisika sub-inti berasal dari reaksi inti, Gaya yang bekerja dalam reaks init adalah gaya inti/potensial inti, disamping gaya inti masih bekerja gaya Coulomb, Secara kimia reaksinya merupakan interaksi atom bagian Iuar (elektron) melalui gaya elektromagnetik atau Coulomb. A. Reaksi-Reaksi Inti pada Energi Rendah Kebanyakan dari jenisnya: a— 00" 7% Atau reaksi A (a,b) B, dimana: A adalah inti sasaran (target) B adalah partikela yang ditembakkan (proyektil) B dan b produk reaksi yang biasanya b berupa inti ringan atau sinar gamma 41 Dalam reaksi inti berlaku beberapa hukum kekelana, antara lain: 1, Hukum Kekekalan Muatan EZ stetap 2. _Hukum Kekekalan Nomor massa ZA = tetap 3. Hukum Kekekalan Momentum sudut inti EI=tetap 4, Hukum Kekekalan Paritas SIT = tetap 5. Hukum Kekekala Momentum Linier EP = tetap 6. Hukum Kekekalan Massa dan Energi MaC? + mC? + Ki >MpC + mC + Ky + Ky M,C? + mC? =MpC? + mC + Q Dimana Q= energi reaksi = Kp +Ky- Ki (Energi kinetik) Bila, Q>0 reaksi ekso energi Q<0 reaksi endo energi Berbagai jenis reaksi inti Reaksi inti dapat digolongkan dengan beberapa cara, tergantung pada keadaan, misalnya berdasarkan: 1. Jenis partikel datang Energi partikel datang Inti yang ditembakan, AY Mekanisme reaksi inti. a. Klasifikasi reaksi inti menurut partikel datang Menurut Klasifikasi ini dapat digolongkan dalam beberapa golongan, yakni 2 1) Reaksi Partikel bermuatan ‘Termasuk reaksi ini adalah reaksi p, d, o., C'’, O°. 2) Reaksi Neutron Partikel yang ditembakkan adalah neutron 3) Reaksi Foto Nuklir Partikel yang ditembakkan adalah foton (sinar gamma) 4) Reaksi elektron Partikel yang ditembakkan adalah elektron Klasifikasi menurut energi partikel datang 1) Untuk reaksi neutron, energi neutron datang dapat digolongkan dalam empat golongan, yaitu: > Neutron termik dengan energi datang ~ ae > Neutron epitermik dengan energi datang ~ 1 eV Neutron lambat dengan energi datang ~ 1 keV ® Neutron cepat dengan energi datang 0,1 — 10 MeV 2) Untuk reaksi partikel hermuatan, partikel datang digolongkan sebagai berikut > Partikel berenergirendah —: 0,1 ~ 10 MeV > Partikel berenergirendah —_: 10 ~ 100 MeV Klasifikasi menurut inti yang ditembak Inti yang ditembak digolongkan sebagai berikut: Intiringan, dengan As40 Inti pertengahan, dengan 40.< A < 100 Inti berat, dengan Az 150 Kk Termasuk dalam Klasifik kasi menurut mekanisme reaksi i ini ialah reaksi inti majemuk dengan reaki langsung. a. Reaksi fi lajemuk ‘Menurut teori Bhor, suatu reaksi inti terjadi dalam dua tahap, yakni: 1) pembentukan inti majemuk C. 43 2) desintegrasi inti majemuk c. atau dapat dituliskan sebagai berikut: at+X—39C—>Y +b inti majemuk Apabila partikel a menumbuk inti X, maka energi partikel tersebut dibagi-bagikan kepada nukleon sekitarnya. Pertukaran energi terjadi terus menerus sehingga akhirnya energi dipusatkan pada satu nuleon, sehingga nukleon tersebut dipancarkan keluar inti, Proses. ini memakan waktu relatif lebih lama, Ini dapat dilihat dari umur inti majemuk (10'* detik) yang jauh lebih besar dari waktu yang dibutuhkan oleh suatu partikel untuk melintasi inti (107! detik). Disintegrasi inti majemuk hanya terjadi pada energi, spin, dan paritas inti majemuk tersebut jadi tidak tergantung pada cara pembentukannya. Sebagai contoh reuksi: N+"P>"P>"'Si+p. Diagram tingkat energi pembentukan dan disintegrasi inti majemuk: Rtn Si Diagram tingkat energi untuk reaksi *'P(n,p) *'Si. 2 Reaksi Langsung Dalam reaksi langsung, inti yang ditembak (sasaran) dianggap terdiri dari suatu teras (core) dengan nukleon yang berada di permukaan inti. Reaksi langsung terjadi apabila tumbukan terjadi pada permukaan inti Apabila partikel datang menumbuk teras, maka terjadilah inti 44 majemuk. Jadi terdapat suatu jari-jari interaksi tertentu yang menentukan terjadinya reaksi langsung (3 —4.10em). Ada empat reaksi inti yang dapat diterangkan dengan reaksi langsung, yakni: 1) Hamburan Inelastik Misalnya reaksi (p, p’), (a, a’) 2) Knock Out Reaction Misalnya reaksi (p, n) 3) Stripping Reaction Misalnya reaksi (<,p), (dn) (4p) 4) Pick Up Reaction Misalnya reaksi (p.d), (p,«). Keempat reaksi tersebut dapat dilihat dengan jelas dalam gambar Stripping R Pick Up Reaction o® Menurut Weisskopf, rekasi inti dapat dibagi dalam tiga tahap. ‘Tahap-tahap tersebut adalah: 45 Tahap Partikel Bebas Dalam tahap ini partikel berinteraksi dengan inti keseluruban, dan inti dinyatakan dalam sebuah sumur potensial kompleks. VR)=Vi41V2 Vj adalah potensial rill dan I V2 = adalah potensial khayal, maka akan terjadi penyerapan saja. Dalam tahap ini sebagian partikel datang akan dihamburkan (shape — clastic Scattering) dan sebugian akan diserap. Bagian yang diserap tersebut akan memasuki tahap kedua, yakni tahap sistem mejemuk. Tahap Sistem Majemuk Sistem ini belum dapat diterangkan secara memuaskan, Dalam tahap ini, sebagian partikel yang diserap dari tahap pertama di hamburkan kembali (compound elastic scattering). Sebagian membentuk inti majemuk, dan sebagian lagi langsung ke tahap akhir (reaksi langsung). Partikel yang dihamburkan kembali dapat memberi informasi tentang tingkat-tingkat energi inti majemuk Tahap Akhir Dalam tahap akhir, inti majemuk berdisintegrasi dengan memancarkan partikel-partikel. Apabila i majemuk tidak terbentuk, maka inti akan berdisintegrasi langsung dan memancarkan partike-partikel pada akhir. Reaksi semacam ini dinamakan reaksi langsung. 46 Gambar di bawah ini, menunjukkan tahap-tahap dalam reaksi inti menurut Weisskopf ie . : : Tiheo'Siaem 4 Tahap Akhir Tahap Partikel — ! “Majemuk i Bebas : Reaksi Langsung Permukaan Reaksi Langsung Volume Distegrasi Inti Majemuk Shape Elastic t Seating Contoh; Sebagian target 1Na” stabil, sebagian penembak: p, d, He, n, a, e, (atau ion- ion lain, Persamaan reaksinya: 1p +y)Na®—, Na? +,p? (Radioaktif) 1P'4,Na®—>,)Ne* +," +7 Stabil 1p'+,,Na°—>,,Mg"+,n° Tidak stabil Mg ukan stabil bila melepas elektron dan ion. 1p +,,Na°—, Na" 40° Tak stabil Na+ e°—>,,Ne" +7 Stabil 47 id? +,,Na”"—>, ,Na™+,p! Na —>,.Mg 4,6 +7 1d? +,,Na—>,,Ne"+, 0% 1d +Na"'—>,.Mg™*+9n" 10° +,,Na?—>, ,Na4,0° 2a°+,,Na’\—>,,Mg**+,p! 2@°+,,Na—>,,Mg*+,d> 2a'+,,Na*—>,,Mg+,0° an'+,,Na®—>,,Ne™+,p" —,,Ne™ +p! SF ta4 Net at tiger Ned? Bila tenaga penembak sangat tinggi dapat terjadi reaksi langsung antar nukleon atau partikel pldle—>-.n ptp—oartn P+nr—. partikelasing) 48 C. Perhitungan energi sistem Laboratorium dan sistem Pusat Massa pada reaksi inti Tinjavan reaksi c A y “a BA, D)C Vv, PM Bagaimana hubungan Eva) ~ Ems. ? Vo Sebelum Tumbukan Dilihat secara sistem koordinat pusat massa dari partikel A dan sasaran B, maka’ MyVy*MVy __mgY, Kecepatan pusat massa W =a "ete - Tata my tm, My HMmy Massa tereduksi Ma my +My vs — —. ° w mp m PM Gambar 1. Gerak dalam sistem koordinat Lab. sebelum tumbukan, nw PM v4— W) = & —o (pengamat) me ms Gambar 2. Tumbukan tak elastis sermpurna dilihat dari stem koordinat pusat massa. Dalam jem pusat_ massa, kedua partikel itu. bergerak dan-memberikan kontribusi pada energi total. Jw om, ats) my +m, Ky =m, me = km, (v2 -27,.W+W smi xm m, +m, mys my my, =2y,{ MaMa |p) MaMa by ym | Pa Pa m, +m, ) (in, +m, m, +m, 49 (mv) bmn Ky = Km, (my sry)? mm, tim, Kmyeve Ym -vy (my +m_)—40ny v4)" (im, +g) (ny v4) 2(m, +m,) mgm, FIMy) wins my +My ma Reaksi B (A,E) D Sudut hambur = 0 mC? + Ky + mp? = mpC + Ky + meC? + Kr Dimana ma, ma, mp, my adalah massa dari partikel yang terlibat dalam reaksi inti. Energi kinetik hasil reaksi adalah: AmC? Ky +Kp-K,=m,C° +m,C* —m,C? —m,C* ring disebut dinamika reaksi Q Q=Ky +K,-K,.. Ky dapat dihitung dari hukum kekekalan momentum. Secara matematis (menyusun vektor pada satu titik tangkap) PE = PE + PE -2P,P, C080 onn(3) Pa Rumus tenaga relativitas: Pe he, EB’ =P°C’ +m ....... Tenaga non relativistik: K=P 2m Energi Reaksi Inti: Q Dinamika reaksi dari reaksi B (A, E) D dengan sudut hambur 6 Q=Kp+Ke-Ky Dari pers. (5) > P° = 2mK, masuk ke pers. (3) schingga persamaan (3) menjadi: 2my Ky = 2m, K, + 2m, K, — Wl4m, Km, K, -Cosd 2Cos Kk, 2M K, +x, 209 fom KK, m, * m, m, sehingga = Q= ates i} «(2 a 2C059 fram,K,K, my my m, Bila Ka, Ke diketahui maka dapat dihitung nilai Q sebagai fungsi sudut 0. Nilai Q dapat negatif atau positif. Tenaga minimum untuk terjadinya suatu reaksi inti. Relativistik Disimbolkan : Kyoto, dan dirumuskan” 2 MeV My 2Mgé Dimana ¢-93148MeV ma, mp dalam sma. Non Relativistik Qece m, Keniang oft 24] my 5 DAFTAR PUSTAKA Arthur Beiser, 1986, Konsep Fisika Modern. Exlangga. Allonso-Finn, 1968, Fundamental University Physics, Vol. IL Quanium And Statistical Physics. Addison-Wesley Publishing Co. Massachusetts. Irving Kaplan, 1963, Nuclear Physics. Addison Wesley Publishing Co. Massachusetts, Knetth Krane, 1992, Fisika Modern. UI Press Jakarta, BABI BABII BAB IIL BABIV BABY. DAFTAR ISI SUSUNAN DAN SIFAT INTI...... A. Susunan Inti B. Sifat Inti... GAYA INTI DAN MODEL INTI....... 2.1 Gaya Inti 10 2.2 Model Inti 2 A. Model Tetes Zat Cair 12 B. Model Inti Butiran (Shell Model). 7 RADIOAKTIVITAS.......-. 20 Hukum Radioaktivitas Disintegrasi Berurutan Keseimbangan Radioaktit 1) Keseimbangan Transien (Zransient Equilibrium). 2) Keseimbangan sekuler (Secular Equilibrium) Radioaktivitas buatan (Artificial Radioactivity) . PELURUHAN ALFA, BETA DAN GAMMA.. IV.1 PELURUHAN ALFA... 1, Syarat terjadinya peluruhan alfa. 2. Spektrum Energi Partikel a. IV.2 PELURUHAN BETA 32 Syarat Terjadinya Peluruhan Beta 34 IV.3 PELURUHAN GAMMA... .cccosse sone OT REAKSI INTI... 53

You might also like