Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 1 Peta
Kelompok 1 Peta
PETA
DISUSUN OLEH :
AHMAD ZAINAL
AKRIAN RIZKY LATUCONSINA
ANTONIO HERBERT MANGIRI
ANUGRAH ADISTY APRIYOGA
CONTOH PETA
Peta laut adalah proyeksi bumi atau sebagian muka bumi yang di
gambarkan diatas bidang datar dan digunakan untuk berlayar di laut. Peta
laut dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk merencanakan
suatu pelayaran baik di laut, lepas pantai maupun di perairan umum. Peta
laut merupakan salah satu alat bantu navigasi untuk keselamatan
pelayaran.
2. Peta Elektonik
Data dan informasi yang ada peta laut :
Nomor peta, ditulis di sudut kiri atas dan sudut kanan bawah diluar garis
peta
Judul peta, ditulis di tempat yang tidak mengganggu alur pelayaran
Skala peta,ditulis dibawah Judul peta/dibawah satuan kedalaman laut
Satuan kedalam peta, ditulis di sudut kiri atas dan kanan bawah diluar garis
peta, biasa dalam satuan meter, depa, atau kaki.
Koreksi peta, ditulis di kiri bawah peta
Penerbit peta, ditulis ditengah-tengah bagian bawah dari peta, tepat diluar
garis peta
Edisi peta, ditulis disamping sebelah kanan dari penerbit peta, diluar garis
peta
Mawar Kompas, dibagian yang tidak mengganggu keterangan dan detail
peta.
Region sistem pelampungan, ditulis dibawah judul peta, tepat dibawah
skala peta.
Garis Lintang dan bujur, di kiri dan kanan secara horizontal, atas dan
bawah secara vertikal.
Bagian laut, harus berisi semua bahaya-bahaya yang ada, dan gambaran
yang dapat dipercaya mengenai dalamnya air dan garis-garis dalam.
Arah-arah dan jarak-jarak harus dinyatakan sedemikian, sehingga navigasi
dapat diselenggarakan dengan seksama.
Terutama angka-angka dalam harus ada serta menyatakandalam yang
terkecil di perairan-perairan. Juga dalam-dalam yang terbesar adalah
penting pula berkenaan dengan penampang dasar laut, khusus untuk
memilih tempat berlabuh. Untuk kepentingan tersebut disamping
penentuan tempat kapal maka jenis tanahpun harus pula dinyatakan
secukupnya.
Suar-suar, pelampung-pelampung, perambuan-perambuan, garis-garis
haluan dan garis-garis penuntun, tempat berlabuh harus ditulis di peta.
Bagian daratan, hendaknya tidak hanya menunjukkan bentuk dan garis-
garis pantai saja, tetapi harus juga dapat menyatakan apakah daratan itu
Membaca dan Menginterpretasi Peta Laut Kompetensi : Navigasi Pantai II –
6 rata, berbukit-bukit, curam ataupun bergunung gunung, sedangkan batas
antara susunan tersebut harus nampak dengan jelas.
Titel peta harus menyatakan daerah yang digambarkan. Di dalam titel itu
disebutkan skalanya, ukuran-ukuran dengan mana dalam-dalam dan tinggi
gunung ditentukan, sampai bidang mana dalam itu disurutkan dan jika
perlu jarak antara
bidang itu (chartdatum) dengan bidang duduk menengah (mean level),
nama kapal dan tahun perpetaan.
Bulan dan tahun penerbitan, atau cetakan ulang tercantum di bagian
bawah dan sampai tanggal berapa peta itu terakhir diperbaiki.
Peta Ikhtisar : Peta yang menggambarkan daerah yang luas dengan ukuran
skala kecil 1: 1.000.000 atau lebih kecil. Dipergunakan terutama
menunjukkan variasi, angin, arus, dan lain-lain.
Peta Haluan atau Peta Perantau : Peta dengan ukuran skala lebih besar
yaitu 1 : 1 000 000 sampai dengan 1 : 600 000. Dipergunakan untuk
pelayaran pada jarak yang jauh dari pantai atau untuk menarik garis haluan.
Peta Pantai : Peta dengan ukuran skala makin besar yaitu 1: 600.000 sampai
dengan 1 : 100.000. Dipergunakan untuk pelayaran antara pulau- pulau
ataupun pelayaran sepanjang pantai.
Peta Penjelas : Peta dengan ukuran skala 1 : 50 000 atau lebih besar.
Dipergunakan untuk navigasi di selat-selat atau di air pelayaran
sulit/sempit.
Peta Rencana : Peta dengan ukuran skala 1 : 50.000 atau lebih besar.
Namun menggambarkan bandar-bandar, pelabuhan, tempat berlabuh.
Dipergunakan oleh kapal yang akan menyinggahi atau menuju tempat -
tempat tersebut.
Semakin besar skala suatu peta, semakin banyak detail-detail
perairan yang ditunjukkan secara teliti demi keselamatan navigasi.
Satuan jarak yang dipergunakan dalam bernavigasi di laut adalah Mil Laut
( International Nautical Mile ). Panjang keliling lingkaran katulistiwa bumi
adalah 40.070.368 meter, sedangkan panjang lingkaran derajah bumi
sepanjang 40.003.423 meter. Panjang rata-rata keliling lingkaran –
lingkaran besar di bola bumi adalah 40.000.000 meter. Keliling busur
lingkaran besar bola bumi tersebut adalah 360º atau dalam satuan menit
menjadi sebesar 21 600 menit. Ukuran 1 mil laut sama dengan 1 menit
busur lingkaran besar rata-rata sehingga panjang 1 mil laut adalah
40.000.000 meter dibagi 21.600 = 1.851,851 meter dibulatkan menjadi
1.852 meter.
Skala Grafik
Untuk mengukur atau menjangka jarak dari suatu tempat ke tempat lain di
peta laut dipergunakan skala grafik peta. Skala grafik terdapat di garis-garis
tepian peta sepanjang derajah yang berada di kiri dan kanan peta dimana
sepanjang garis tersebut tertera nilai-nilai busur suatu lintang dari daerah
yang dipetakan. Skala grafik merupakan skala yang dipergunakan untuk
menyatakan besarnya jarak di peta. Setiap 1 derajat busur lintang
menyatakan jarak 60 mil laut, dan 1 menit busur lintang menyatakan jarak
1 mil laut.
Mawar Peta
Mawar peta selalu tertera disetiap peta laut ini merupakan busur lingkaran
yang menyatakan arah dengan pernyataan notasi angka. Mawar peta
mempunyai fungsi sebagai petunjuk arah dari suatu tempat ke berbagai
tempat lainnya di areal yang dipetakan. Notasi angka adalah nilai-nilai arah
yang dinyatakan dengan angka-angka busur derajat yang dihitung mulai
dari 0º ( Utara ) ke arah kanan searah putaran jarum jam menuju 90º
( Timur ), 180º ( Selatan ), 270º ( Barat ), menuju 359 º dan kembali ke 0º
( Utara = 360º ). Notasi angka sangat dominan dipakai dalam proses
perhitungan-perhitungan untuk menentukan arah haluan kapal maupun
arah baringan.
Hal utama yang harus ada di dalam peta laut yaitu sebagai berikut;
1. Garis batas kedalaman harus nyata dan merata. Mengenai kedalaman air
ini harus diberikan cukup jelas dan terperinci mengenai dalamnya air yang
terkecil sampai pada yang terbesar.
2. Sifat utama dari penerangan – penerangan navigasi yang utama, seperti ;
suar, kapal suar, dan lain-lain harus ada. Demikian juga benda-benda darat,
garis merkah, tempat-tempat labuh jangkar serta Tanda-tanda lainnya yang
diperlukanharus ada.
3. Bagian darat tidak hanya menuujukan sifat serta bentuk garis pantai saja,
tetapi harus menyatakan pula apakah daratan itu landai, rata, berbukut,
curam atau bergunung-gunung.
4. Keterangan yang bertautan dengan arus – arus tertentu.
5. Keterangan-keterangan peta pada umumnya harus ada.
6. Kerangka- kerangka serta bahaya-bahaya navigasi yang lainnya.
Judul peta harus menggambarkan daerah yang dipetakan. Yang terpenting
dalam keterangan ini antara lain skala, tahun percetakan, tahun survey,
koreksi besar terakhir dan tahun koreksi kecil terakhir.
SESI PERTANYAAN
1. Bagaimana cara kita membaca peta penjelas ketika kapal sedang berada
di alur pelayaran sempit ?
JAWAB: Dengan cara membaca simbol-simbol yang ada di peta dan
mengukur skala alur perairan sempit
2. Apakah hanya ada utara,timur,selatan,barat ?
JAWAB: Ada 16 bagian arah mata angin yaitu:
https://id.wikipedia.org/wiki/Peta
https://id.wikipedia.org/wiki/Peta_laut
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6141079/gambar-peta-
indonesia-lengkap-bersimbol-warna-dan-nama-provinsi
https://blog.ub.ac.id/gadang13/category/uncategorized/
https://id.scribd.com/doc/257596906/peta-laut
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fadoc.tips
%2Fdownload%2Fbab-ii-dasar-teori-21-
pelabuhan.html&psig=AOvVaw3IJzVl6VpE-qh5CmqQps-
G&ust=1664713317110000&source=images&cd=vfe&ved=0CAwQjRxqFwo
TCPCYjsKCv_oCFQAAAAAdAAAAABAD
https://wikielektronika.com/arah-mata-angin-lengkap/