You are on page 1of 20

PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM

MAKALAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Pancasila

Disusun oleh :
Zainal Abidin
Yunisa Futriandini
Rizky Ahmad Fauzi
Neng Novia
Emi Nopi S
Azis Taufik Q
Trisna Nugraha Taufan
Muhammad Rifqi Arif
Hilman

SEKOLAH TINGGI HUKUM GALUNGGUNG


TASIKMALAYA
2012
KATA PENGANTAR

Segalapuji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya, tak lupa sholawat serta salam terlimpah curahkan kepada

junjungan kita Nabi besar Muhammad SAWkepada keluarganya, sahabatnya

serta kita selaku umatnya yang taat kepada ajarannya sampai akhir zaman,

sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu untuk

memenuhi salah satu tugas Pendidikan Pancasila.

Makalah ini berisikan tentang Pancasila sebagai suatu sistem, kami

berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya

dan rekan Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya pada khususnya.

Kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta

membantu dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga kami dapat

menyelesaikannya dengan tepat waktu. Saran dan kritik yang sifatnya

membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan penulisan makalah ini.

Tasikmalaya, 8 Nopember 2012

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar............................................................................................................i

Daftarisi......................................................................................................................ii

Bab I PENDAHULUAN .............................................................................................1

A. LatarBelakang.................................................................................................1

B. RumusanMasalah…………………………………………………………...........2

C. TujuanPenelitian……………………………….................................................2

D. SistematikaPenulisan……………………………………………………….........2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………........3

A. Pancasila sebagai suatu sistem

1. Pengertian Pancasila Sebagai Suatu Sistem…………………………........3

2. Pembagian Pancasila Sebagai Suatu Sistem………………………….......5

B. Makna dari sila-sila pancasila dari berbagai sudut pandang

1. Pancasila bersifat monoplularis………………………………………….......7

2. Pancasila suatu kesatuan majemuk tunggal…………………………….....8

3. Susunan pancasila yang bersifat hierarkhis dan berbentuk pyramidal

-Susunan Pancasila yang bersifat Hierarkhis dan Berbentuk

Piramidal...................................................................................................9

4. .Pancasila bersifat harmonis organis…………………………….....…...….10

5. Pancasila sebagai suatu sisitem reformatif, dinamis dan terbuka…........10

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………….......14


A. Kesimpulan……………………………………………………….........................14
B. Saran…………................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perjuangan Bangsa Indonesia untuk mempertahankan keutuhan Bangsa agar

tetap bersatu dalam menghadapi tantangan dunia, lumayan berat. Bangsa Indonesia

tengah menghadapi masalah yang begitu rumit, di suatu sisi adanya kecenderungan

kehidupan yang semakin global seolah dunia ini tanpa ada batas, sementara di sisi

lain adanya realita dalam masyarakat. Dua kecenderungan tersebut menyebabkan

jiwa dan semangat masyarakat mulai berkurang. Perbedaan golongan, agama dan

ras dapat berpotensi menimbulkan konflik yang memicu perpecahan bangsa dan

Negara kesatuan republik Indonesia.

Kesepakatan “Pancasila”sebagai dasar Negara sudah tidak dapat di ganggu

gugat lagi, namun dalam kenyataannya Bangsa Indonesia yang hidup dalam ideologi

besar dunia seperti ideologi Sosisalis, Fasis dan sebagainya, dimana ideologi

tersebut menjadi pembanding ideologi pancasila. Mencermati hal tersebut pancasila

sebagai suatu sistem, perlu dianalisi secara kritis sehinga menguatkan keyakinan

bahwa nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan ini

sangat penting bagi manusia.

Pada akhirnya diharapkan nilai-nilai tersebut dapat dipahami segenap Bangsa

Indonesia sebagai suatu yang penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Supaya kita dapat mempunyai kepercayaan diri dan keyakinan bahwa Pancasila

sebagai ideologi nasional tidak kalah hebat dengan ideologi-ideologi internasional.

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai suatu sistem?

2. Bagaimana makna dari sila-sila pancasila dilihat dari sudut pandang

monopluralis, majemuk tunggal, hierarkhis dan piramidal, harmonis organis,

reformatif, dinamis dan terbuka?

C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, penulisan makalah ini bertujuan

untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai

suatu sistem dan mengetahui serta memaparkan makna dari sila-sila pancasila

dilihat dari berbagai sudut pandang.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

Pada BAB inimembahastentang LatarBelakang, rumusan masalah, tujuan

penulisan makalahdan sistematikapenulisan.

BAB II PEMBAHASAN

Pada BAB ini kami menguraikan tentang deskripsi pancasila sebagai suatu

sistem dan makna dari sila-sila pancasila dilihat dari berbagai sudut pandang.

BAB III PENUTUP

Pada BAB ini berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan di BAB II.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pancasila sebagai suatu sistem

1. Pengertian sistem

Istilah sistem sering digunakan dalam menyebutkan sesuatu, misalnya sistem

pemerintahan, sistem pendidikan dan lain sebagainya. Namun dalam hal ini

pengertian sistem dikaitkan dengan sistem pancasila.Sebelum membahas pancasila

sebagai suatu sistem sebaiknya kita pahami pengertian sistem terlebih dahulu.

Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani “system” yang artinya

adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk

mencapai tujuan bersama1.Sistem juga dapat diartikan adalah suatu kesatuan

bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama untuk suatu tujuan

tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh2.

Sistem pada lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Suatu kesatuan bagian-bagian

2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri

3. Saling berhubungan dan saling ketergantungan

4. Dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (tujuan sistem)

5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan Voich, 1997)3.

1
http://fajarridha.blogspot.com/2011/03/pancasila-tugas-2.htmldiakses tanggal 9 Nopember 2012 jam 10.30
2
Prof. DR. KAELAN, M.S.,Pendidikan pancasila, Paradigma, Yogjakarta, 2008, hal 57
3
Prof. DR. KAELAN, M.S, ibid, hal 58
Misalnya alam semestayang didalamnya terdapat unsur-unsur yang satu dan

yang lain saling berhubungan, unsur tersebut berupa manusia, hewan, tumbuhan

dan unsur-unsur lain di dalamnya. Masing–masing unsur tersebut saling terkait

sehingga unsur yang satu dengan yang lainnya saling menguntungkan. Jika salah

satu unsur tidak ada maka rantai kehidupan tidak akan berjalan. Dari situ terlihat

betapa pentingnya setiap unsur yang memiliki fungsi dan tugas masing-masing.

Pengertian Pancasila sebagai Sebagai Suatu Sistem

Pancasila sebagai suatu sistem memiliki unsur-unsur yang berbeda, hal ini

dapat kita lihat dalam sila-sila pancasila yang memiliki ragam makna yang berbeda,

namun sistem dalam pancasila mempunyai suatu kesatuan yang utuh dan bulat.

Sila-sila dalam pancasila saling berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai

tujuan tertentu. Diantaranya pancasila sebagai dasar Negara mempunyai fungsi

sebagai pedoman di dalam berbangsa dan bernegara juga sebagai moral bangsa

Indonesia dalam membentuk suatu Negara4.

Dikatakan pancasila merupakan suatu sistem karena sila-sila pancasila

mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, pancasila juga

sudah diatur sedemikian rupa sehingga membentuk suatu susunan yang teratur dan

tidak bisa dibolak balik. Dalam sila pancasila memiliki suatu makna yang beruntun.

Artinya, sila pertama lebih luas maknanya sehinga menjiwai sila-sila dibawahnya.

Itulah makna pancasila sebagai suatu sistem.

4
http://www.scribd.com/doc/15964480/7/Pancasila-Sebagai-Suatu-Sistem diaskes tanggal 7 november 2012
jam 11:18
2. Pembagian Pancasila Sebagai Suatu Sistem

1. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Secara etimologis istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu “Philein”

yang artinya cinta dan “sophos” yang artinya kebijaksanaan atau “wisdom”. Jadi

secara harfiah istilah filsafat mengandung maknacinta kebijaksanaan. Filsafat dalam

hubungannya dengan lingkup bahasan mencakup banyak bidang bahasan antara

lain tentang bidang manusia, alam, pengetahuan, etika, logika dan lain sebagainya.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka muncul filsafat yang

berkaitan dengan bidang ilmu tertentu antara lain filsafat politik, sosial, hukum,

bahasa, agama, dan bidang-bidang ilmu lainnya.

Setiap orang dalam hidupnya senantiasa berfilsafat, sehingga jika seseorang

berpendapat bahwa dalam hidup itu materi yang dianggap esensial dan mutlak,

maka orang tersebut berfilsafat materialisme. Jika seseorang berpandangan bahwa

kebenaran pengetahuan itu sumbernya rasio, maka orang tersebut berfilsafat

rasionalisme, demikian juga bila seseorang berpandangan bahwa dalam hidup ini

yang terpenting adalah kenikmatan,kesenangan,dan kepuasan lahiriah,maka faham

ini disebut hedonisme.Kemudianjikalau seseorang berpandangan bahwadalam hidup

bermasyarakat dan bernegara yang penting adalah kebebasan individu, mahluk

individu yang bebas, maka pandangan orang tersebut disebut individualisme,

liberalisme.

Pengertian filsafat secara umum dapat dikatakan sebagai :

1. Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran, seperti

rasionalisme, materialisme, pragmatisme dan lain sebagainya

5
2. Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi manusia sebagai hasil dari

aktifitas berfilsafat. Jadi manusia mencari suatu kebenaran yang timbul.

3. Filsafat sebagai suatuprosesadalah aktifitas berfilsafat, proses pemecahan

masalah dengan menggunakan cara atau metode tertentu. Dalam hal ini filsafat

merupakan suatu sistem pengetahuan yang dinamis5.

2. Pancasila Sebagai Sistem Etika Politik

Secara etimologi kata Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu Etos,

dalam bentuk tunggal mempunyai banyak pengertian : tempat tinggal yang biasa,

padang rumput, kandang, kebiasaan, ahlak, watak perasaan , sikap dan cara berfikir.

Dalam bentuk jamak artinya adalah adat kebiasaan, inilah yang melatarbelakangi

terbentuknya istilah Etika.

Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan cerminan nilai-nilai yang

diyakini kebenaranya, sehingga memberikan motivasi untuk mewujudkan realitas

dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan sistem etika bangsa Indonesia

disamping sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai pancasila sudah

ada sejak bangsa Indonesia ada, namun pancasila belum dirumuskan secara

sistematis, misalnya nilai ketuhanan, nilai persatuan, nilai kemanusiaan, nilai

musyawarah untuk menuju mufakat dan nilai keadilan.

Kata politik secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu Politeia, yang

akar katanya adalah Polis, yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri.

Dalam bahasa Indonesia politik mempunyai kepentingan umum warga Negara dalam

suatu bangsa, politik merupakan suatu rangkaian asas, jalan, arah dan medannya

yang berfungsi memberikan pertimbangan dalam melaksanakan asas,

5
Materi kuliah pendidikan Pancasila Bapak H.Yeng, DS. Partawinata, SH.,MH. di Sekolah Tinggi Hukum
Galunggung Tasikmalaya tahun 2012.
jalan dan arah tersebut sebaik-baiknya.

Politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan Negara dan cara

melaksanakanya. Pelaksanaan tujuan tersebut memerlukan kebijakan-kebijakan

umum yang menyangkut pengaturan dan pembagian alokasi sumber-sumber yang

ada serta memerlukan kekuasaan dan wewenang guna pembinaan kerja sama dan

menyelsaikan konflik yang mungkin muncul dalam pencapain tujuan.

Etika merupakan filsafat moral atau kesusilaan yang berdasar pada

keperibadian, idiologi, jiwa dan pandangan bangsa. Hakekat etika pancasila

berpedoman pada norma-norma yang bersumber dari pancasila. Berkaitan dengan

aplikasi kehidupan dalam aspek politik tentunya kita harus berpedoaman pada etika

politik sehingga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tercipta suasana yang

kondusif dan perdamaian.

Sebagai dasar filsafat Negara pancasila tidak hanya merupakan sumber

peraturan perundang-undangan, melainkan merupakan sumber moralitas terutama

dalam hubunganya dengan legitimasi kekuasaan, hukum sebagai kebijakan dalam

pelaksanaan dan penyelenggaran Negara. Itulah yang mencerminkan nilai-nilai

pancasila merupakan etika politik6.

B. Makna pancasila dari berbagai sudut pandang

1. Pancasila bersifat monoplularis

Monopluralis adalah suatu paham yang mengakui bangsa indonesia terdiri

atasberbagai unsur yang beraneka ragam, suku bangsa,adat

istiadat,budaya,kesenian,

6
http://sapwantugas.blogspot.com/2011/01/pancasila-sebagai-suatu-sistem.html., diakses tanggal 9
November 2012, jam 16.54
7

bahasa daerah,berbeda agama,dan sebagainya tetapi semuanya terikat menjadi

suatu kesatuan7.

Monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain:

a. susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga

b. sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial

c. kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk tuhan.

dengan interprestasi yang kritis dan rasional8.

Jadi Pancasila itu bersifat monoplularis karena mengandung ciri-ciri di atas.

2. Pancasila suatu kesatuan majemuk tunggal

Sila-sila Pancasila itu merupakan suatu kesatuan dan keutuhan yaitu setiap

sila merupakan unsur/bagian yang mutlak dari Pancasila dan setiap sila tidak dapat

berdiri sendiri.Kesatuan itu di tuangkan dalam pancasila yang membentuk

kepribadian serta jiwa bersama. Jadi Pancasila bersifat majemuk tunggal yang

terbentuk dalam kesatuan sejarah, nasib, kebudayaan, wilayah dan kesatuan asas

kerohanian9.

3. Susunan pancasila yang bersifat hierarkhis dan berbentuk piramidal

Susunan pancasila adalah hierarkhis dan berbentuk piramidal pengertian

matematis piramidal di gunakan untuk menggambarkan hubungan hierarkhi sila-sila

Pancasila dalam urut-urutan luas (kwantitas) dan juga dalam hal sifatnya (kwalitas).

7
http://id.scribd.com/doc/28796687/WAWASAN-KEBANGSAAN diakses tanggal 12 Nopember 2012 jam 10:25
8
http://namiho.wordpress.com/2011/04/01/pancasila-sebagai-paradigma-dalam-pembangunan-nasional-dan-
aktualisasi-diri/diakses tanggal 9 Nopember 2012 jam 10.30
9
Materi kuliah pendidikan Pancasila Bapak H.Yeng, DS. Partawinata, SH.,MH. di Sekolah Tinggi Hukum
Galunggung Tasikmalaya tahun 2012.
8

Jika urut-urutan lima sila dianggap mempunyai maksud demikian maka

diantara lima sila ada hubungan yang mengikat yang satu kepada yang lainnya

sehingga Pancasila merupakan suatu keseluruhan yang bulat.

Kesatuan sila-sila Pancasila yang memiliki susunan hierarkhis piramidal ini

maka sila ketuhanan yang Maha Esa menjadi basis dari sila kemanusiaan yang adi

dan beradab. Persatuan indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia.10

- Susunan Pancasila yang bersifat Hierarkhis dan Berbentuk Piramidal

Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa adalah meliputi dan menjiwai sila-

sila kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang

dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta

keadailan social bagiseluruh rakyat indonesia.

Sila kedua Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah diliputi dan di jiwai

oleh sila ketuhanan yang Maha Esa, meliputi dan menjiwai sila persatuan indonesia,

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan serta keadailan social bagiseluruh rakyat indonesia..

Sila ketiga Persatuan Indonesia adalah diliputi dan dijwai sila ketuhanan yang

Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, meliputi dan menjiwai sila

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan serta keadailan social bagi seluruh rakyat indonesia .

Sila keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilanadalah diliputi dan dijiwai oleh sila-sila ketuhanan yang

10
Prof. DR. KAELAN, M.S.,Pendidikan pancasila, Paradigma, Yogjakarta, 2008, hal 59
9

Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, serta meliputi

dan menjiwai sila keadailan social bagi seluruh rakyat indonesia .

Sila kelima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesiaadalah diliputi dan

dijiwai oleh sila-sila ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,

persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaandalam

permusyawaratan/perwakilan serta keadailan social bagi seluruh rakyat indonesia .

.11

4. Pancasila bersifat harmonis organis

Isi sila-sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Dasar

filsafat Negara Indonesia terdiri atas lima sila yang masing-masing merupakan suatu

asas peradaban. Namun demikian sila-sila Pancasila itu merupakan suatu kesatuan

dan keutuhan yaitu setiap sila merupakan unsur (bagian yang mutlak) dari

Pancasila.Konsekuensinya setiap sila tidak dapat berdiri sendiri terlepas dari sila-sila

lainnya serta diantara sila satu dan yang lainnya tidak saling bertentangan.Setiap

unsur mempunyai fungsi masing-masing namun saling berhubungan Dan itulah yang

dimaksud dengan organis harmonis12.

5. Pancasila sebagai suatu sisitem reformatif, dinamis dan terbuka.

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun

bersifat reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi

pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu

11
Materi kuliah pendidikan Pancasila Bapak H.Yeng, DS. Partawinata, SH.,MH. di Sekolah Tinggi Hukum
Galunggung Tasikmalaya tahun 2012.
12
Prof. DR. KAELAN, M.S.,Pendidikan pancasila, Paradigma, Yogjakarta, 2008, hal 58
10

menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta

dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan ideologi pancasila bukan

berarti merubah nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya, namun

mengeksplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit, sehingga memiliki kemampuan

yang reformatif untuk memecahka masalah-masalah aktual yang senantiasa

berkembang sering dengan aspirasi rakyat, perkembangan iptek serta jaman.

Dalam ideologi terbuka terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar yang

bersifat tetap dan tidak berubah sehingga tidak langsung bersifat operasional, oleh

karena itu setiap kali harus dieksplisitkan. Eksplisitasi dilakukan dengan

menghadapkannya pada berbagai masalah yang selalu silih berganti malalui refleksi

yang rasional sehingga terungkap maka operasionalnya. Dengan demikian

penjabaran ideologi dilaksanakan dengan interprestasi yang kritis dan rasional.

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun

bersifat reformatif, dinamis dan terbuka.Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi pansila

bersifat aktual, dinamis, antisifasif dan senentiasa mampu menyelesaikan

denganperkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika

perkembangan aspirasi masyarakat.Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti

mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung didalamnya, namun mengeksplisitkan

wawasannya lebih kongkrit, sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk

memecahkan masalah-masalah aktual yang senentiasa berkambang seiring dengan

aspirasi rakyat, perkembangan iptek dan zaman.

Berdasarkan pengertian tentang ideologi terbuka tersebut nilai-nilai yang

terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai

berikut:
11

Nilai dasar. Yaitu hakikat kelima Pancasila yaitu, ketuhannan, kemanusian,

persatuan, kerakyatan, keadilan. Nilai dasar tersebut adalah merupakan esensi dari

nilai-nilai Pancasila tang bersifat universal, sehingga dalam nilai tersebut terkandung

cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar.

Nilai ideologi tersebut tertuang di dalam pembukaan UUD 1945, sehimgga oleh

karena pembukaan memuat nilai-nilai dasr ideologi Pancasila maka UUD 1945

merupakan suatu norma dasar yang merupakan tertiphukum tertinggi, sehingga

sumber hukum positif sehingga didalam negara memiliki kedudukan sebagai

”staatsfundamentalnorm” atau pokok kaefdah negara yang fundamental.

Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan, srategi, saran, serta

lembaga pelaksanaannya. Nilai intsrumental ini merupakan eksplistasi, penjabaran

lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila. Misalnya GBHN (Garis Garis

Besar Haluan Negara) yang lima tahun senentiasa disesuaikan dengan

perkembangan zaman serta aspirasi masyarakat, Undang-Undang, departemen-

departemen, sebagai lembaga pelaksanaan dan lain sebagainya. Pada aspek ini

senantiasa dapat dilakukan perubahan (reformatif).

Nilai praktis, yaitu merupakan nilai-nilai realisasi intrumental dalam suatu

realisasi pengalaman yang bersifa nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam

masyarakat, bangsa dan negara. Dalam realisasi praktis inilah maka penjabaran

nilai-nilai Pancasila senentiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan

dan perbaikan (reformasi) sesuai dengan perkembangan zaman ilmu pengetahuan

dan teknologi serta aspirasi masyarakat

Oleh karena itu Pancasila sebagai ideologi terbuka secara stuktual memiliki

tiga dimensi yaitu :


12

1. Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung didalam Pancasila yang

bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh, yaitu hakikat nilai-nilai yang

terkandung dalam sila-sila Pancasila yaitu: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,

kerakyatan dan keadilan. Hakikat nilai-nilai pancasila tersebut bersumber pada

filsafat pancasial (nilai-nilai filosofis yamng terkandung dalam Pancasila).

2. Dimensi normatif, yaitu niali-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu

dijabarkan dalam suatu sistem norma-norma kenegaraan. Dalam pengertian ini

Pancasila terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yang merupakan norma

tertip hukum tertinggi dalam negara Indonesia serta

merupakanstaatsfundamentalnorm (pokok kaidah negara yang fundamental).

3. Dimensi realistis, yaitu suatu ideologi harus mampu mencerminkan raelitas yang

hidup dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu Pancasila selain

memiliki nilai-nilai ideal serta normatif maka Pancasila harus mampu dijabarkan

dalam kehidupan masyarakat secara nyata (kontrik) baik dalam kehidupan

sehari-hari maupun dalam penyalenggaraan negara.

4. Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi terbuka tidak bersifat “utopis”yang

hanya berisi ide :

-ide yang bersifat mengawang melainkan suatu ideologi yang bersifat “realistis”

artinya mampu dijabarkan dalam segala aspek kehidupan nyata13.

13
http://soepriadi-soepriadi1993.blogspot.com/2011/10/pancasila-sebagai-ideologi-bangsa.html tanggal 9
Nopember 2012 jam 15.20
13

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai

berikut :

1. Pancasila sebagai suatu sistem yaitu memiliki unsur-unsur yang berbeda, dalam

sila-sila pancasila juga memiliki ragam makna yang berbeda, namun sistem

dalam pancasila mempunyai suatu kesatuan yang utuh dan bulat.

Pancasila sebagai suatu sistem dibagi dua yaitu:

a) Pancasila sebagai suatu sistem filsafat

b) Pancasila sebagai sistem etika politik

2. Makna Pancasila dari berbagai sudut pandang :

1. Pancasila bersifat monoplularisyaitu memiliki unsur-unsur jasmani dan rohani,

individu mahluk sosial, dan sebagai pribadi berdiri sendiri mahluk Tuhan Yang

Maha Esa.

2.Pancasila suatu kesatuan majemuk tunggalyaituSila-sila Pancasila itu

merupakan suatu kesatuan dan keutuhan yaitu setiap sila merupakan

unsur/bagian yang mutlak dari Pancasila dan setiap sila tidak dapat berdiri

sendiri.

3. Pancasila yang bersifat Hierarkhis dan Berbentuk Piramidal

Pengertian matematis piramidal digunakan untuk menggambarkan hubungan


hierarkhi sila-sila Pancasila dalam urutan-urutan luas (kuantitas) dan juga
dalam hal isi sifatnya (kualitas).

14:
Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa adalah meliputi dan menjiwai

sila-sila yang lain.

Sila kedua Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah diliputi dan
dijiwai oleh sila pertama, meliputi dan menjiwai sila yang lainnya.

Sila ketiga Persatuan Indonesia diliputi dan dijiwai oleh sila-sila lainnya.

Sila keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan


dalam permusyawaratan/perwakilan, diliputi dan dijiwai oleh sila-sila lainnya.

Sila kelima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia adalah diliputi
dan dijiwai oleh sila-sila yang lainnya.

4. Pancasila bersifat organis harmonis yaitu Pancasila itu merupakan suatu

kesatuan dan keutuhan yaitu setiap sila merupakan unsur (bagian yang mutlak)

dari Pancasila. Konsekuensinya setiap sila tidak dapat berdiri sendiri terlepas

dari sila-sila lainnya serta diantara sila satu dan yang lainnya tidak saling

bertentangan. Setiap unsur mempunyai fungsi masing-masing namun saling

berhubungan

.5. Pancasila bersifat reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan

bahwa ideologi pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan

senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu

pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.

Keterbukaan ideologi pancasila bukan berarti merubah nilai-nilai dasar yang

terkandung di dalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih

kongkrit, sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk memecahka

masalah-masalah aktual yang senantiasa berkembang sering dengan aspirasi

rakyat, perkembangan iptek serta jaman.

15
B. SARAN

Saran yang dapat kami sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Di harapkan dengan telah di pelajarinya pendidikanpancasila sebagai suatu

sistem, kita lebih menjungjung tinggi nilai-nilai pancasila

2. Di harapkan kita dapat mengetahui sifat-sifat pancasila secara lebih rinci

sehingga dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

16
DAFTAR PUSTAKA

Prof. DR. KAELAN, M.S.,Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogjakarta, 2008.

Materi kuliah pendidikan Pancasila Bapak H.Yeng, DS. Partawinata, SH.,MH. di Sekolah Tinggi

Hukum Galunggung Tasikmalaya tahun 2012.

http://fajarridha.blogspot.com/2011/03/pancasila-tugas-2.htmldiakses tanggal 9 Nopember


2012 jam 10.30

http://www.scribd.com/doc/15964480/7/Pancasila-Sebagai-Suatu-Sistem diakses tanggal 12


Nopember 2012 jam 10:25

http://namiho.wordpress.com/2011/04/01/pancasila-sebagai-paradigma-dalam

pembangunan-nasional-dan-aktualisasi-diri/diakses tanggal 9 Nopember 2012 jam 10.30

http://id.scribd.com/doc/28796687/WAWASAN-KEBANGSAAN diakses tanggal 12

Nopember 2012 jam 10:25

17

You might also like