You are on page 1of 7

Tugas PPKN

1. Makanan Khas
a. Makanan khas dari Kandangan, Kalimantan Selatan ini mempunyai rasa
yang autentik. Kalau biasanya ketupat disajikan Bersama ayam atau
daging, ketupat Kandangan ini disajikan Bersama ikan. Ikan yang
digunakan dalam ketupat Kandangan adalah jenis ikan gabus. Ikan gabus
ini dimasak dengan cara dipanggan terlebih dahulu sebelum dimasak
dengan kuah santan yang penuh bumbu.
b. Iwak pakasam tebuat dari ikan sungai yang difermentasi, biasanya ikan
selalu dimasak dalam keadaan segar. Iwak pakasam punya cara
pemgolahan yang spesial yaitu diawetkan dengan garam dan beras ketan.
Setelah digoreng kering iwak pakasam ini punya rasa yang menyegarkan
c. Soto Banjar adalah soto khas suku Banjar, Klaimantan Selatan dengan
bahan utama ayam serta memiliki aroma harum rempah-rempah seperti
kayu manis, biji pala dan cengkeh. Ada kalanya pembuatan kuah soto
Banjar dapat dicampurkan dengan sedikit susu yang membuat warna
kuahnya menjadi tidak bening, tetapi sedikit keruh. Soto ini berisi daging
ayam yang di suwir-suwir, dengan tambahan perkedel, kentang rebus,
rebusan telur, potongan wortel dan ketupat.
Seperti halnya soto ayam, bumbu soto Banjar beupa bawang merah,
bawang putih dan merica, tetapi tidak memakai kunyit. Bumbu ditumis
terlebih dahulu dengan sedikit minyak goreng atau minyak samin hinnga
harum sebelum dimasukkan ke dalam rebusan ayam. Rempah-rempah
nantinya diangkat agar tidak ikut masuk kedalam mangkuk sewaktu
dihidangkan.
2. Tarian Daerah
a. Tari Kencet yang biasanya disebut dengan tarian Tari Gong merupakan
tarian adat yang berasal dari Kalimantan Timur. Tarian ini membahas
tentang lembutnya seorang wanita yang diperlihatkan melalui tariannya
diatas Gong dengan Gerakan lemah lembut dan ganti dengan
keseimbanga. Tarian ini memberikan tanggapan tentang kepandaian dan
kecantikan seseorang. Tarian ini dirilis dengan iringan alat musik Sapeq
yaitu alat musik yang suka Kecapi yang dimainkannya dengan cara
dipetik lalu penari akan dimainkan diatas Gong. Dan terciptalah nama
Tari Gong.
b. Tari Kuyang, Kuyang berarti makhluk yang hidup di 2 alam. Tari
Kuyang memiliki arti tari untuk para makhluk halus. Tari Kuyang
merupakan tarian yang mendorong untuk mengusir para hantu yang
mendiami pohon-pohon besar dan tinggi agar tidak memungkinkan para
manusia dan orang yang menebang pohon tersebut. Karena dunia mistis
di Indonesia sangat kental, maka lahirlah Tari Kuyang. Para Suku Dayak
mempercayai dengan tari ini, dan akan segera pergi dari pepohonan besar
yang ditebang.

3. Pakaian Adat
a. Provinsi Kalimantan Barat didominasi oleh 2 suku besar yaitu suku
Dayak dan suku Melayu. Dalam hal berpakaian, kedua suku tersebut
memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Pakaian adat Kalimantan
Barat untuk suku Dayak bernama King Baba dan King Bibinge. King
Baba digunakan oleh pria sementara King Bibinge digunakan oleh para
wanita. Baik King Baba maupu King Bibinge keduanya dibuat dari serat
kulit kayu yang dihias sedemikian rupa dengan beragam pernik dan
warna. Pemakai pakaian ini juga akan mengenakan beragam aksesoris
seperti senjata tradisional maupun perhiasan berupa kalung, manik,
manik, dan bulu burung enggang di bagian penutup kepalanya. Sementara
untuk pakaian adat Melayu terutama Melayu Sambas, desain, bahan dan
cara pemakaiannya sebetulnya sama seperti busana khas melayu lainnya.
Perempuannya mengenakan baju kurung dan laki-lakinya mengenakan
baju jas tutup.
b. Provinsi Kalimantan Tengah dihuni oleh suku Dayak sebagai suku
mayoritas penduduknya. Suku Dayak yang menjadi mayoritas ini
utamanya adalah sub suku Dayak Ngaju yang memiliki pakaian adat khas
bernama baju sangkarut. Baju sangkarut adalah sebuah rompi yang dibuat
dari bahan serat kulit kayu yang dicat dengan tinta alami dan ditempeli
beragam pernik seperti dari uang logam, kulit trenggiling, kancing, dan
benda-benda lain yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Baju
sangkarut umumnya dikenakan bersama bawahan yang berupa cawat
beserta senjata tradisional seperti tombak, mandau, atau perisai.
c. Provinsi Kalimantan Selatan menjadi provinsi yang dihuni oleh
mayoritas suku Banjar. Suku Banjar sendiri memiliki 4 jenis pakaian adat
untuk peruntukan yang berbeda-beda. Keempat pakaian adat tersebut
antara lain Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari,Pengantin
Bagajah Gamuling Baular Lulut, Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan,
dan Pangantin Babaju Kubaya Panjang.
d. Baju adat Dayak umumnya lebih dikenal secara luas di kancah Nasional.
Baju ini terdiri dari 2 kelengkapan, yaitu baju Ta’a yang dikenakan oleh
wanita dayak dan baju Sapei Sapaq yang dikenakan oleh para pria.
Dilihat dari bahan pembuatan dan cara pemakaiannya, kedua baju adat
Dayak ini sangatlah menggambarkan tentang kearifan masyarakat dayak
dalam memanfaatkan sumber daya alam secara bijak dalam aktivitas
kesehariannya. Seperti dapat dilihat pada gambar di atas, baju Ta’a
tersusun atas beberapa kelengkapan yaitu baju atasan bernama sapei inoq,
rok sebatas lutut bernama ta’a, da’a atau ikat kepala yang dibuat dari kain
atau daun pandan dengan hiasan bulu burung, serta gelang dari pintalan
benang sebagai penolak bala. Baik baju atasan, bawahan, maupun
penutup kepala, semuanya dihiasi dengan uleng atau pernik motif khusus,
di antaranya motif burung enggang dan harimau untuk para bangsawan,
serta motif tumbuhan untuk masyarakat biasa. Adapun untuk baju sapei
sapaq yang dikenakan sebagai pakaian adat Kalimantan Timur khas pria
dayak sebetulnya tidak memiliki perbedaan mencolok dengan baju ta’a.
Baju sapei sapaq memiliki motif yang sama dengan baju ta’a. Hanya saja
bawahannya tentu tidak berupa rok, melainkan celana pendek yang
bernama Abeq kaboq. Selain itu, para pria dayak juga menggunakan
kelengkapan lain berupa senjata tradisional yaitu perisai dan mandau
sebagai sarana perlindungan diri.
e. Pakaian Ta’a adalah pakaian adat yang khusus dikenakan oleh para
perempuan Dayak di Kalimantan. Pakaian ini terbuat dari kain beludru
berwarna hitam dengan pernik atau hiasan berupa manik-manik yang
dijahit. Ta’a terdiri dari atasan dengan model menyerupai rompi (tanpa
lengan), bawahan berupa rok dengan warna dan motif yang sama, serta
penutup kepala berhias bulu burung enggang, dan aksesoris lainnya
seperti gelang, kalung, dan manik-manik. Motif hiasan rompi dan rok
Ta’a sangat kental dengan perpaduan warna-warna mencolok seperti
putih, hijau, biru, merah, dan warna lainnya yang sangat kontras dengan
warna kain rompi. Di bagian dada dan lengannya dilengkapi rumbai-
rumbai dengan warna motif yang sama.
4. Pariwisata
a. Danau Jempang terletak di Kabupatane Kutai Barat. Danau ini adalah
danau terbesar diantara 76 danau lain yang terdapat di sepanjang tepian
alur Sungai Mahakam. Kedalaman danau ini mencapai 7-8 meter dengan
beragam kekayaan flora dan fauna yang tumbuh disekitar danau. Objek
wisata ini menjadi salah satu objek wisata kebangaan rakyat Kalimantan
Timur berkat fenomena alamnya yang unik. Setiap 5 tahun sekali, Danau
Jempang akan mengering sampai tampak seperti gurun pasir. Benar-
benar kering tak ada air setetes pun. Tak heran banyak wisatawan lokal
maupun mancanegara yang penasaran dengan fenomena alam danau ini
dan berbondong-bondong datang melihatnya.
Untuk menuju ke danau ini, wisatawan bisa menggnakan perahu
ketinting, yaitu perahu tradisional masyarakat setempat, atau speedboat.
Sepanjang perjalanan menuju danau, wisatawan akan melewati
perkampungan di tepi Sungai Mahakam yang masing memegang teguh
kearifan lokal melalui cerminan rumah adat dan perilaku adat sehari-hari.
b. Jembatan yang ada di Indonesia selalu memiliki keunikan tersendiri, tak
terkecuali yang ada di Desa Nateh, Kecamatan Batang Alai Timur,
Kabupaten Hulu Sungai Tengah ini. Dengan dipadupadankan
pemandangan indah khas perbukitan hijau dan sungai dengan aliran air
yang menyegarkan dan juga bebatuan besar, Anda akan mendapatkan
panorama yang tiada duanya. Tingginya jembatan dan hembusan angin
menambah keseruan sekaligus sedikit memompa adrenalin Anda.
Ampar-Ampar Pisang
Ampar-ampar pisang
Pisangku belum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga lepak mangga lepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
Apinya canculupan
Bengkok dimakan api
Apinya canculupan
Jari kaki sintak dahulukan masak

Ampar-ampar pisang
Pisangku belum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga ricak mangga ricak
Patak kayu bengkok
Tanduk sapi tanduk sapi kulbir bawang
Nang mana batis kutung dikitp bidawang
Nang mana batis kutung dikitp bidawang

You might also like