You are on page 1of 2

Nama : Aufa Prasetya Gunawan (1906402191)

Wijaya Hadi Rusnandi (1906308993)


Mata Kuliah : Praktikum Digitalisasi Arsip
Kelas :B

ASPEK HUKUM DIGITALISASI ARSIP

1. UU 43 tahun 2009
 Pasal 4
“Penyelenggaraan kearsipan dilaksanakan berasaskan:
a. Kepastian Hukum; g. keprofesionalan;
b. keautentikan dan h. keresponsifan;
keterpercayaan; i. keantisipatifan;
c. keutuhan; j. kepartisipatifan;
d. asal usul (principle of k. akuntabilitas;
provenance); l. kemanfaatan;
e. aturan asli (principle of m. aksesibilitas; dan
original order); n. kepentingan umum.”
f. keamanan dan
keselamatan;
Hal yang harus diperhatikan
1. Menjaga keaslian atau keautentikan dari suatu arsip yang didigitalisasi.
Artinya proses digitalisasi tidak boleh merubah isi informasi yang terdapat
pada arsip.
2. Tidak mengurangi, menambahkan, ataupun menghilangkan bagian dari suatu
arsip. Artinya jika arsip tersebut memiliki beberapa lampiran, saat melakukan
digitalisasi lampiran tersebut tidak boleh dihilangkan.
3. Menjaga keamanan dan keselamatan arsip. Artinya saat melakukan digitalisasi
arsip, arsiparis harus menjaga keamanan isi informasi arsip serta menjamin
keselamatan arsip agar tidak robek, terlipat, lecek, dsb.

2. Perka ANRI No. 20 tahun 2011


 Bab II Penliaian dan Pemeliharaan Autentisitas Arsip Elektronik
“Untuk menilai autentisitas suatu arsip elektronik, lembaga kearsipan harus
mampu membangun identitas dan menunjukkan integritas arsip elektronik.”
“Identitas suatu arsip adalah sifat pembeda arsip. Karakteristik ini terdiri dari
atribut-atribut yang memberikan sifat unik membedakan dengan arsip lainnya.”
Hal yang harus dihindari
1. Arsip yang autentik itu dapat dilihat dari identitas yang melekat pada arsip,
seperti nama pejabat terkait, tanggal penciptaan, petunjuk lampiran, dsb. Jadi
kegiatan digitalisasi arsip tidak boleh sedikitpun mengubah identitas yang
melekat pada arsip.
3. Perka ANRI No. 28 tahun 2014
 Pasal 3
“Digitalisasi arsip Vereenigde Oostindische Compagnie dilakukan dengan
membuat berita acara dan daftar arsip.”
Hal yang harus dilakukan
1. Ketika melakukan digitalisasi arsip, tidak hanya mendigitalkan fisiknya saja,
tetapi harus dibuatkan juga berita acara dan daftar arsip yang sudah
digitalisasikan.
2. Daftar arsip juga dapat berguna sebagai alat bantu temu kembali apabila fisik
arsipnya dibutuhkan.

 Pasal 3
“Arsip Vereenigde Oostindische Compagnie yang telah dilakukan digitalisasi
tetap disimpan untuk kepentingan pelestarian dan pelayanan arsip.”
Hal yang harus dilakukan
1. Fisik arsip yang telah didigitalisasikan sebaiknya tidak dibuang, tetapi tetap
disimpan diruang penyimpanan.
2. Fisik arsip tersebut juga harus dilestarikan, jadi apabila ada yang
membutuhkan bentuk fisiknya, arsip tersebut masih tersedia. Hal tersebut juga
merupakan bagian dari pelayanan arsip.

 Pasal 4
“Digital Watermark pada hasil digitalisasi arsip Vereenigde Oostindische
Compagnie berupa tulisan “Arsip Nasional Republik Indonesia” dalam bentuk
tembus pandang.”
Hal yang harus dilakukan
1. Penggunaan digital watermark dalam kegiatan digitalisasi arsip terkadang
dibutuhkan untuk menghindari oknum yang tidak bertanggungjawab yang
ingin mengakui hak milik pada suatu arsip tertentu, misalnya dokumen
perusahaan, akta pendirian perusahaan, dsb.

You might also like