You are on page 1of 1

Kasus Jual Beli Tanah

Keluarga Bejo mempunyai tiga orang anak. Anak pertama bernama budi, anak kedua
bernama paijo dan anak ketiga bernama putri. Suatu ketika Bejo mewariskan tanahnya
kepada anaknya yang bernama Paijo. Pada suatu waktu Paijo membutuhkan uang untuk
menambah modal usahanya, salah satu cara yang dilakukan Paijo untuk menambah modal
usahanya adalah dengan menjual tanah yang diberikan oleh ayahnya (Bejo). Paijo menjual
tanahnya kepada Tukinem dimana tanah yang dijual tersebut belum mempunyai sertifikat
tanah tetapi masih dalam bentuk akta jual beli dan tanah tersebut sudah diserahkan kepada
Tukinem sesuai dengan harga yang telah disepakati. Suatu ketika Tukinem ingin membuat
sertifikat terhadap tanah yang dibeli dari Paijo namun kenyataannya tanah tersebut yang
dibeli ternyata diperebutkan oleh beberapa orang yang mengaku sebagai pemilik tanah
tersebut. Atas permasalahan tersebut Tukinem meminta pertanggung jawaban Paijo terhadap
tanah yang dijual. Paijo merasa bingung terhadap permasalahan yang dihadapinya padahal
tanah tersebut sebelum dia dijual, Paijo sering membayar tepat waktu pajak bumi dan
bangunan (PBB) tanah tersebut.

Pertanyaan :

1. Manfaat apa yang saudara peroleh ketika mempelajari hukum bisnis. Jelaskan.
2. Jelaskan perbedaan antara kitab undang-undang hukum perdata dan kitab undang-
undang hukum dagang.
3. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka kasus jual beli tanah ini termasuk kasus
perdata atau pidana. Jelaskan alasan saudara.
4. Apakah transaksi jual beli tanah ini bisa dibatalkan menurut hukum. Jelaskan menurut
pasal yang ada di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Bagaimana cara anda dalam menyelesaikan kasus tersebut. Jelaskan argumen anda.

==========SELAMAT MENGERJAKAN==========

You might also like