Professional Documents
Culture Documents
Modul 15 CoC
Modul 15 CoC
Dasar
Manajemen
Keuangan
Biaya Modal (Cost of Capital)
15
Ekonomi dan Bisnis Program 01610002 Drs. Rudy Lizwaril Sjaiful, SE, MM,
Studi S1 Ak, CA, CPMA, CPA, CTA, CPAI,
PIA, ASEAN CPA, AB
Abstract Kompetensi
Untuk mencapai tujuan Anda diharapkan dapat memahami:
memaksimumkan nilai 1. Konsep dan jenis-jenis biaya modal
perusahaan, manajer akan 2. Manfaat biaya modal
berhadapan dengan aliran kas. 3. Menentukan biaya modal
Alran kas akan terpengaruh .
dengan adanya nilai waktu
uang. Konsep nilai waktu uang
berhubungan dengan tingkat
bunga yang digunakan dalam
aliran kas
.
Pengertian Modal
1. Modal ( Capital ): dana yg digunakan untuk membiayai pengadaan asset dan
operasional suatu perusahaan
2. Modal dapat dilihat di neraca sisi kanan: hutang, saham biasa, saham
preferen dan laba ditahan
Ilustrasi
Misalkan perusahaan mengerjakan proyek jangka waktu tidak terbatas yang didanai
100% dengan menggunakan hutang yang membayarkan tingkat bunga sebesar 20%
pertahun.
Berapa tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemberi hutang?
Jawab: 20%. Biaya modal hutang dengan demikian 20% (sebelum pajak). Proyek
tersebut harus bisa menghasilkan minimal keuntungan 20% (bersih) agar bisa
menutup biaya hutang tersebut.
Contoh
Misalnya, Tuan A akan meminjam uang sebesar Rp. 1.000.000 dengan bunga 2%
per bulan untuk waktu 6 bulan. Biaya administrasi dan biaya lainnya Rp. 50.000.
Jadi :
Biaya memperoleh modal pinjaman adalah bunga ditambah biaya admnya :
(2% x 6 bl x Rp.1.000.000)+Rp. 50.000 = Rp. 170.000.
Biaya modal per bulan :
= (Rp. 170.000 : Rp. 1.000.000 ) : 6
Bunga Tetap
Biaya Utang Wesel = ------------------------------------ X (1-Pajak)
Utang yang Diterima Nyata
Biaya Obligasi
f-p
C+
n
Biaya Obligasi = ------------------------ X (1-Pajak)
p+f
2
C : Tingkat Bunga
Biaya Hipotek
Bunga
Bunga
Biaya Utang Hipotik = ---------------------------------------- X (1-Pajak)
Modal dr hipotik yg masuk
Secara konkrit
15.000.000 x 10%
Biaya Utang
Hipotik = ---------------------------------- X (1-0,5)
15.000.000 – 250.000
= 5,08%
Dividen bersifat tetap, sehingga expected return atas Saham Preferen dihitung sbb:
.
Kp = Dp / P0
kp = biaya saham preferen,
Dp = dividen saham preferen,
P0 = harga saham preferen saat penjualan (harga proses)
Jika ada biaya penerbitan saham (flotation cost) maka biaya modal saham preferen
dihitung atas dasar penerimaan kas bersih yang diterima.
Kp = Dp / Pnet
Contoh:
PT. Angkasa menjual saham preferen dengan nominal Rp 15.000. Harga jual saham
preferen Rp 18.900. Dividen tiap tahun sebesar Rp 1.500. Biaya penerbitan saham
(flotation cost) setiap lembar sebesar Rp 150. Biaya saham preferen adalah:
8% X Rp10.000.000
Cost of Preffered Stock = X 100%
Rp9.000.000
= 8,89%
Contoh :
Jika deviden saham PT. X diharapkan tumbuh sebesar 10 % per tahun, sedangkan
deviden yang diharapkan pada tahun pertama sebesar Rp. 160 dan harga pasar
saham sekarang Rp. 2.160.
Penyelesaian :
Ke = (D1 / P0) + g
Contoh 2:
Perusahaan menerbitkan saham biasa 150 lembar @Rp100.000,-. Dividen yang
dibayarkan adalah Rp750.000,- dan tingkat pertumbuhan dividen diperkirakan
5%/tahun.
Rp750.000
Cost of Common Stock = --------------------- x 100% + 5%
Rp15.000.000
= 10%
Rumus :
D1
ke g
P0 (1 F )
Dimana :
Ke = Biaya modal saham biasa
Catatan :
Wacc berubah bila struktur modal/biaya masing2 komponen berubah
Setiap tambahan dana pd Struktur Modal & biaya yang sama, maka wacc tetap
Bila tambahan dana terlalu besar,sehingga harus emisi saham baru, maka Marginal
Cost of Capital akan naik karena cost of NCS>cost of RE
Ex 2)
Th 2006 laba neto setelah pajak 600jt, dibayarkan sebagai dividen 200jt, ditahan
400jt, maka utk mempertahankan wacc 7,75% perimbangan modal harus sama.
RE = 400jt sbg Modal Sendiri (CS) = 65%, shg total tambahan dana adalah :
=400/65% = 615,385jt, dg rincian :
CS = 65% = 400 jt
PS = 5% = 30,769 jt
Hutang jk pjg = 30% = 184,616 jt
Bukti :
WACC = (47,69228jt/ 615,385jt) X 100 %
= 7,75%
3) Tambahan modal 100jt, maka Struktur Modal menjadi :
modal biayamodal
htg jk pjg 30jt (30%)
PS 5jt (5%)
MS 65jt (65%
Bila emisi saham biasa baru 10%, maka
NCS = 10%/(1-10%) = 11,1%
WACC
modal tambahan modal coc hasil
htg jk pjg 30jt 3% 0,9jt
PS 5jt 7% 0,35jt
MS 65jt 11,1% 7,215jt +
Jumlah 100jt 8,465jt
WACC = 8,465jt / 100jt x 100% = 8,465%
Keterangan :
Apbl kebuth dana 615,385jt maka wacc = 7,75% Apbl kebuth dana >
615,385jt maka wacc = 8,465%, shg MCC naik (break point)
Break point = jml laba ditahan : bagian CS dlm SM
= 100jt/65% = 153,84615jt
Saat dana yg baru diperoleh = 153,84615jt, perush telah menggunakan 65%
(153,84615) = 99,999 100jt laba ditahan. Selebihnya perush harus menerbitkan
saham biasa baru.
COST OF DEPRECIATION
Depresiasi = non cash expense,
merupakan reinvestment, sehingga dapat memperpanjang break point atau
menunda kenaikan wacc.
COD = biaya modal rata2 sebelum menggunakan dana dari emisi saham baru,
sehingga tidak dihitung dalam wacc.
Ex.
Daftar Pustaka
Lukas Setia Atmaja, (2008), Teori & Praktik Manajemen Keuangan, Yogyakarta :
Penerbit Andi,
Ross, S., Westerfield, R.D. dan B.D. Jordan, (2008), Corporate Finance,
Fundamentals, 8 th ed. , New York : McGraw-Hill
Siswanto Sutojo, (2008), Manajemen Keuangan Modern, Jakarta :Damar
Van Horne, James C, (2002), ., Financial Management and Policy, 12th ed.,
New York: Prentice-Hall International Inc.