Professional Documents
Culture Documents
HPPTU Pertemuan 5
HPPTU Pertemuan 5
Nim : A1D019008
1.
a. -
Karat/Rust.
Penyebab: jamur Puccinia sp. karat hitam disebakan oleh cendawan P
chrysantemi, karat putih disebabkan oleh P horiana P.Henn.
Gejala: pada sisi bawah daun terdapat bintil-bintil coklat/hitam dan terjadi
lekukan-lekukan mendalam yang berwarna pucat pada permukaan daun
bagian atas. Bila serangan hebat meyebabkan terhambatnya pertumbuhan
bunga.
Pengendalian: menanam bibit yang tahan hama dan penyakit, perompesan
daun yang sakit, memperlebar jarak tanam dan penyemprotan insektisida.
Tepung Oidium.
Penyebab: jamur Oidium chrysatheemi.
Gejala: permukaan daun tertutup dengan lapisan tepung putih. Pada
serangan hebat daun pucat dan mengering.
Pengendalian: memotong/memangkas daun tanaman yang sakit dan
penyemprotan fungisida.
Chrysanthemum White Rust (CWR)
Karat putih krisan (Puccinia horiana) adalah penyakit jamur yang serius
pada krisan. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun
1895 dan terbatas di China dan Jepang hingga tahun 1960-an. Hari ini
didirikan di Eropa, Afrika, Australia, Amerika Tengah, Amerika Selatan,
dan Timur Jauh. Karat putih dapat menyebar dengan cepat di rumah kaca
dan lingkungan pembibitan yang menyebabkan kerugian panen yang
parah. Pemberantasan patogen ini dapat dilakukan karena P. horiana
memiliki jangkauan inang terbatas, memerlukan jaringan inang hijau, dan
penyebarannya tidak efisien.
Karat putih krisan (CWR) adalah hama penting karantina di Amerika
Serikat; oleh karena itu, terjadinya penyakit ini mengarah pada tindakan
pengaturan negara bagian dan federal. Dalam 25 tahun terakhir,
munculnya karat putih krisan telah terjadi di Amerika Serikat atau Kanada
dan kemudian dimusnahkan atau sedang dibasmi. Dalam beberapa tahun
terakhir, CWR telah terdeteksi di Massachusetts.
b. -
Pustula : Ciri khas karat selatan adalah pustula sebagian besar terbentuk di
permukaan daun bagian atas dan spora berwarna lebih oranye. Karat
selatan menyebar lebih cepat dan memiliki dampak ekonomi yang lebih
tinggi bila kondisi cuaca panas dan lembab terus berlanjut. Aplikasi
fungisida yang tepat waktu untuk mengendalikan karat selatan lebih
penting dibandingkan dengan karat biasa.
Basidiospora : spora pada Basidiomycetes yang dibentuk di ujung suatu
tonjolan basidium; basidiospora merupakan hasil perkembangbiakan
generatif jamur basidiomycota.
Teliospora : satu-satunya spora yang berinti dua. Uromycladium hanya
membentuk satu jenis spora yaitu teliospora, sehingga fungi ini
mempunyai daur hidup pendek (mycrocyclus), seperti yang dikatakan oleh
Gathe (1971) bahwa Uromycladium tepperianum penyebab penyakit karat
tumor pada sengon termasuk dalam daur hidup pendek.
c. –
Karat Rust : Penyebarannya pada tanaman, dari satu daun ke daun lain
atau dari satu tanaman ke tanaman lain, dilakukan oleh angin, air, getaran
selama peme liharaan, pakaian pekerja, peralatan pertanian, dan
sebagainya.
Tepung Oidium : Penyakit ini biasa menyerang tanaman pada dataran
tinggi maupun dataran rendah. Suhu optimum untuk perkecambahan
konidiumnya adalah 25oC. Jamur berkembang pada cuaca kering, dan
konidiumnya dapat berkecambah dalam udara dengan kelembaban nisbih
rendah (50-75%).
d. Karena menyerang tanaman sehingga dapat menurunkan mutu pertumbuhan
tanaman dan kerusakan fisik tanaman secara langsung. Organisme pengganggu
tanaman ini juga sebagai penular penyakit (vektor) seperti virus.
2.
a. Penyakit busuk buah kakao disebabkan oleh
Phytophthora capsici Leonian,
Phytophthora citrophthora (R. E. Sm. & E. H. Sm.) Leonian,
Phytophthora heveae A. Thompson,
Phytophthora megakarya Brasier & Griffin,
Phytophthora palmivora (E. J. Butler) E. J. Butler, dan
Jamur bertahan hidup pada kondisi suhu optimum sekitar 28°C, yang juga
merupakan suhu optimum untuk produksi sporangium dan perkembangan penyakit
pada tanaman.
Penyebab penyakit cacar daun teh yaitu Exobasidium vexans serta gejala yang
ditimbulkan adalah :
Serta patogen bertahan pada suhu lingkungan 10-23°C, kelembapan relatif >60%, rerata
curah hujan harian 20-100 mm, rerata sinar matahari 2-10 jam, dan kebasahan daun 11
jam.
b. Bagian yang diserang penyakit gugur daun adalah daun,hijau buah dan
ranting.Bagian yang diserang oleh penyakit akar putih yaitu bagian akar dan
batang.
c. –
Patogen Jamur Colletotrichum gleosporioides, C. termasuk kelas
Deuteromycetes atau Deuteromycota yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Multiseluler tapi ada beberapa yang memiliki sel tunggal.
2. Mikroskopis dengan maksud tidak bisa dilihat secara mata
telanjang.
3. Dinding sel terbuat dari zat kitin.
4. Pada beberapa jenis tertentu memiliki hifa bersekat dengan sel
yang berinti satu, namun dominan berinti banyak.
5. Terbentuk spora dengan cara vegetatif serta belum diketahui cara
perkawinannya.
6. Berkembang biak dengan membentuk spora aseksual, reproduksi
seksualnya belum diketahui.
7. Bersifat parasit dan hidup secara saprofit.
8. Berhabitat di tempat yang lembab
Patogen Jamur Rigidoporus lignosus (klotzsch) Imazeki termasuk kelas
Basidiomycetes atau Basidiomycota yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Jamur memiliki basidium.
2. Tubuh buahnya tampak jelas di pemukaan tanah atau substrat
lainnya.
3. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti
payung, bola, atau papan.
4. Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian yaitu tangkai
tubuh buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella).
5. Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut velum
universale yang akan pecah menjelang dewasa.
6. Tubuh buahnya disebut basidiokarp.
7. Pada saat pembentukan basidiospora, ujung-ujung hifa
menggembung membentuk basidium yang didalamnya terjadi
peleburan dua inti haploid menjadi satu inti diploid, disusul dengan
pembelahan meiosis yang menghasilkan 4 inti haploid..