You are on page 1of 4

NIP : 198112022022212009

NAMA LENGKAP : TUTI ALAWIYAH, S.Pd


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : SERANG, 2 DESEMBER 1981
GOLONGAN :IX
JABATAN :AHLI PERTAMA - GURU KELAS
INSTANSI : PEMERINTAH KOTA SERANG

JURNAL SISTEM BELAJAR MANDIRI MASSIVE OPEN ONLINE COURSE (MOOC)


PPPK

Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD1945),
diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan public bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.

Tujuan nasional seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Kepentingan nasional adalah
bagaimana mencapai tujuan nasional.

Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan
martabat pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan sendiri, seseorang atau golongan. Kepentingan bangsa dan Negara harus
ditempatkan di atas kepentingan lainnya. Agar kepentingan bangsa dan Negara dapat selalu
ditempatkan di atas kepentingan lainnya dibutuhkan langkah-langkah konkrit, melalui:

1. Memantapkan wawasan kebangsaan. Pengetahuan tentang wawasan

kebangsaan telah diperoleh para peserta Pelatihan di bangku pendidikan formal


mulai dari pendidikan dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Namun, wawasan perlu untuk
dimantapkan sebagai bekal dalam mengawali pengabdian kepada Negara dan bangsa.

2. Menumbuhkembangkan kesadaran bela Negara. Kesadaran bela Negara perlu

ditumbuhkembangkan sebagai hak dan sekaligus kewajiban setiap warga Negara.

Sebagai warga Negara terpilih, CPNS diharapkan mampu mengaktualisasikan niali

dasar bela Negara dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengimplementaskani Sistem Administrasi NKRI. System Adminitrasi NKRI

merupakan salah satu satu system nasional guna mencapai kepentingan dan tujuan nasional.

Bendera Negara Sang Merah Putih, Bahasa Indonesia, Lambang Negara Garuda
Pancasila, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya merupakan jati diri bangsa dan identitas Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Keempat simbol tersebut menjadi cerminan kedaulatan negara di
dalam tata pergaulan dengan negara-negara lain dan menjadi cerminan kemandirian dan
eksistensi negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan
demikian, bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia bukan hanya
sekadar merupakan pengakuan atas Indonesia sebagai bangsa dan negara, melainkan menjadi
symbol atau lambang negara yang dihormati dan dibanggakan warga negara Indonesia.

Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia menjadi kekuatan
yang sanggup menghimpun serpihan sejarah Nusantara yang beragam sebagai bangsa besar dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahasa Indonesia bahkan cenderung berkembang menjadi
bahasa perhubungan luas. Penggunaannya oleh bangsa lain yang cenderung meningkat dari
waktu ke waktu menjadi kebanggaa bangsa Indonesia.

Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
secara signifikan telah mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan profesinya sebagai ASN
dengan berlandaskan pada:

a) nilai dasar;

b) kode etik dan kode perilaku;

c) komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;


d) kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; dan

e) profesionalitas jabatan. Implementasi terhadap prinsip-prinsip tersebut diwujudkan


dengan meningkatan kepedulian dan partisipasi untuk meningkatkan kapasitas
organisasi dengan memberikan penguatan untuk menemu-kenali perubahan lingkungan
strategis secara komprehensif pada diri setiap PNS.

Menjadi PNS yang profesional memerlukan pemenuhan terhadap beberapa


persyaratan berikut:

1. Mengambil Tanggung Jawab, antara lain dilakukan dengan menunjukkan sikap dan
perilaku yang mencerminkan tetap disiplin dan akuntabilitas, mengakui dan
memperbaiki kesalahan yang dibuat, fair dan berbicara berdasarkan data,
menindaklanjuti dan menuntaskan komitmen, serta menghargai integritas pribadi.

2. Menunjukkan Sikap Mental Positif, antara lain diwujudkan dalam sikap dan perilaku
bersedia menerima tanggung jawab kerja, suka menolong, menunjukkan respek dan
membantu orang lain sepenuh hati, tidak tamak dan tidak arogan, serta tidak bersikap
diskriminatif atau melecehkan orang lain.

3. Mengutamakan Keprimaan, antara lain ditunjukkan melalui sikap dan perilaku belajar
terus menerus, semangat memberi kontribusi melebihi harapan, dan selalu berjuang
menjadi lebih baik.

4. Menunjukkan Kompetensi, antara lain dimanifestasikan dalam bentuk kesadaran diri,


keyakinan diri, dan keterampilan bergaul, mampu mengendalikan diri, menunjukkan
kemampuan bekerja sama, memimpin, dan mengambil keputusan, serta mampu
mendengarkan dan memberi informasi yang diperlukan.

5. Memegang Teguh Kode Etik, antara lain menampilkan diri sesuai profesinya sebagai
PNS, menjaga konfidensialitas, tidak pernah berlaku buruk terhadap masyarakat yang
dilayani maupun rekan kerja, berpakaian sopan sesuai profesi PNS, dan menjunjung
tinggi etika-moral PNS.
Penguatan kualitas ASN tersebut sejalan dengan dinamika lingkungan strategis
diantaranya VUCA dan disrupsi teknologi, fenomena demografik (demographic shifting),
dan keterbatasan sumberdaya. Keadaan ini merubah secara dinamis lingkungan pekerjaan
termasuk perubahan karakter dan tuntutan keahlian (skills). Kenyataan ini menutut setiap
elemen atau ASN di setiap instansi selayaknya meninggalkan pendekatan dan mindset
yang bersifat rigit peraturan atau rule based dan mekanistik, cenderung terpola dalam
kerutinan dan tidak adapatif dengan zamannya. ASN diharapkan memiliki sifat dan
kompetensi dasar, utamanya: inovasi, daya saing, berfikir kedepan, dan adaptif.

Sifat dan kompetensi dasar ini krusial untuk mewujudkan instansi pemerintah
yang responsif dan efektif. Dikaitkan dengan profesionalisme ASN, setiap ASN perlu
berlandaskan pada aspek merit, sesuai dengan latar belakang kualifikasi (antara lain
pendidikan, pengalaman, dan pelatihan), kompeten (sesuai dengan kompetensi teknis,
manajerial, dan social kultural) dan memiliki bukti kinerja yang sesuai serta memiliki
kepatuhan pada etika kerja (nilai-nilai Dasar ASN, dan kode etik ASN). Seiring dengan
telah ditetapkannya ASN Branding dan nilai-nilai dasar ASN, yaitu: “Bangga Melayani
Bangsa” dan nilai dasar BerAkhlak (Beroreintasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Kolaboratif, dan Adaptif), setiap ASN perlu mengamalkan nilai-nilai
tesebut dalam pekerjaannya.

Perubahan lingkungan strategis dan tuntutan profesionalisme ASN tersebut


diharapkan melahirkan produk-produk kebijakan dan layanan publik yang berkualitas,
termasuk mewujudkan ASN BeraAkhlak. Dalam modul ini diharapkan sebagai
pengantar bagi peserta pelatihan dalam memahami tantangan dinamika perubahan
lingkungan strategis dan era disrupsi karena faktor kemajuan Teknologi Informasi.

You might also like