You are on page 1of 6

Nama : Salma Aulia Andrian

NIM : 4122111080

Kelas : ABT 2C Malam

TUGAS PRAKTIKUM HUKUM ASURANSI

Kerjakan soal dibawah ini :

1. Jelaskan :
A. Dasar Hukum Asuransi
B. Mengapa perlu Asuransi dan Hukum Asuransi
C. Bagaimana cara kerja hukum Asuransi di Indonesia

2. Landasan hukum asuransi di Indonesia diatur oleh UU Republik Indonesia No.40 Tahun
2014 tentang Perasuransian. Dimana UU asuransi yang berlaku saat ini adalah peraturan
hukum terbaru yang menggantikan peraturan yang lama, yakni UU No.2 Tahun 1992
Tentang Usaha Perasuransian.
Jawab pertanyaan dibawah ini dengan melihat pada undang-undang :
A. Tujuan dari Undang-undang
B. Pengertian Asuransi dan Objek Asuransi
C. Bidang Usaha Asuransi
D. Jenis jenis usaha Asuransi
E. Bentuk hukum usaha Asuransi
F. Kepemilikan perusahaan Asuransi
G. Pembinaan dan pengawasan usaha Asuransi
H. Terdapat beberapa perubahan pokok dari UU Perasuransian Nomor 40 tahun 1994
dibandingkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992. Jelaskan Perbedaan isi dari
kedua undang undang tersebut

JAWABAN

(1.) A. Dasar hukum asuransi saat ini diatur dalam UU Perasuransian. Ada 18 bab dengan 92
pasal yang membahas sejumlah ketentuan perihal asuransi. Dasar hukum asuransi di Indonesia
saat ini diatur dalam UU Nomor 40 Tahun 2014 atau UU Perasuransian. Undang-undang ini
menggantikan UU Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Dalam UU Perasuransian,
terdapat 92 pasal yang dikelompokkan dalam 18 bab.

Bentuk Badan Hukum dan Kepemilikan Perusahaan Perasuransian


Dasar hukum asuransi berupa bentuk badan hukum asuransi dan kepemilikan perusahaan
perasuransian. Pasal 6 ayat (1) UU Perasuransian menerangkan bahwa ada tiga bentuk badan
hukum penyelenggaraan usaha perasuransian, yakni perseroan terbatas (PT), koperasi, dan usaha
bersama. Diterangkan dalam Pasal 7 ayat (1) UU Perasuransian, perusahaan perasuransian dapat
dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia; dan warga negara Indonesia
atau badan hukum Indonesia bersama dengan warga negara asing atau badan hukum asing.

B. Karena hukum asuransi mengatur apa saja hak dan kewajiban peserta asuransi maupun
perusahaan asuransi, baik itu asuransi jiwa atau asuransi umum, peserta bisa mendapatkan
haknya jika memenuhi semua kewajiban yang sudah ditetapkan perusahaan asuransi.

C. Dalam peraturan yang tertulis di dalam Pasal 246 KUHD, dikatakan bahwa asuransi adalah
sebuah perjanjian yang mengikat penanggung kepada tertanggung dengan cara menerima
sejumlah premi.

Unsur-unsur di dalam Asuransi

Subyek Hukum (Tertanggung dan Penanggung)

Dalam hukum, ada 2 subjek hukum yang berlaku, yakni tertanggung dan penanggung.

Tertanggung merupakan pihak yang menerima imbalan premi dari tertanggung, seperti
pertanggungan beban risiko jika terjadi peristiwa yang terjadi secara tidak pasti.Sementara
penanggung adalah pihak perusahaan asuransi yang merupakan badan hukum milik swasta atau
milik negara.

Masa Berlakunya Asuransi

Masa berlaku asuransi didasarkan pada penutupan yang terjadi, di mana hak dan kewajiban
kedua belah pihak akan terjadi saat ditutupnya asuransi meskipun polis belum diterbitkan,
penutupan asuransi dibuktikan dengan disetujuinya aplikasi atau ditandatanganinya kontrak
sementara dan dibayarkan preminya. Setelah adanya perjanjian kontrak tersebut, maka sesuai
dengan ketentuan undang-undang yang berlaku, penanggung atau perusahaan asuransi harus
menerbitkan polis asuransi.

(2.) A. Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri
dari transaksi yang dilakukannya. Konsumen diberikan perlindungan oleh negara dalam
melakukan setiap transaksi yang dipilihnya.

B. Asuransi dan Objek Asuransi

-Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.

-Obyek Asuransi adalah benda dan jasa, jiwa dan raga, kesehatan manusia, tanggung jawab
hukum, serta semua kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi, dan atau berkurang
nilainya.

C. Bidang Usaha Perasuransian

Usaha perasuransian merupakan kegiatan usaha yang bergerak di bidang:

1. Usaha asuransi, yaitu usaha jasa keuangan yang dengan menghimpun dana masyarakat melalui
pengumpulan premi asuransi memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai
jasa asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti
atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang.

2. Usaha penunjang usaha asuransi, yang menyelenggarakan jasa keperantaraan, penilaian


kerugian asuransi dan jasa aktuaria.

D. Jenis Usaha Perasuransian

Pasal 3

1. Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian,
kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa
yang tidak pasti.

2. Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan
dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.

3. Usaha reasuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang
dihadapi oleh Perusahaan Asuransi Kerugian dan atau Perusahaan Asuransi Jiwa.

b. Usaha penunjang usaha asuransi terdiri dari:

1. Usaha pialang asuransi yang memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan asuransi dan
penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung.

2. Usaha pialang reasuransi yang memberikan jasa keperantaraan dalam penempatan reasuransi
dan penanganan penyelesaian ganti rugi reasuransi dengan bertindak untuk kepentingan
perusahaan asuransi.

3. Usaha penilai kerugian asuransi yang memberikan jasa penilaian terhadap kerugian pada
obyek asuransi yang dipertanggungkan.
4. Usaha konsultan aktuaria yang memberikan jasa konsultasi aktuaria.

5. Usaha Agen Asuransi yang memberikan jasa keperantaraan dalam rangka pemasaran jasa
asuransi untuk dan atas nama penanggung.

E. Bentuk hukum usaha Asuransi

1) Usaha perasuransian hanya dapat dilakukan oleh badan hukum yang berbentuk:

a. Perusahaan Perseroan (PERSERO).

b. Koperasi.

c. Usaha Bersama (Mutual).

(2) Dengan tidak mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),usaha konsultan
aktuaria dan usaha agen asuransi dapat dilakukan oleh perusahaan perorangan.

(3) Ketentuan tentang usaha perasuransian yang berbentuk Usaha Bersama (Mutual) diatur lebih
lanjut dengan Undang-undang.

F. Kepemilikan perusahaan Asuransi

1) Perusahaan Perasuransian hanya dapat didirikan oleh:

a. Warga negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia yang sepenuhnya dimiliki warga
negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia;

b. Perusahaan perasuransian yang pemiliknya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dengan


perusahaan perasuransian yang tunduk pada hukum asing.

(2) Perusahaan perasuransian yang didirikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b harus
merupakan:

a. Perusahaan perasuransian yang mempunyai kegiatan usaha sejenis dengan kegiatan usaha dari
Perusahaan perasuransian yang mendirikan atau memilikinya;

b. Perusahaan Asuransi Kerugian atau Perusahaan Reasuransi, yang para pendiri atau pemilik
perusahaan tersebut adalah Perusahaan Asuransi Kerugian dan atau Perusahaan Reasuransi.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kepemilikan Perusahaan Perasuransian sebagaimana


dimaksud dalam ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

G. Pasal 10

Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha perasuransian dilakukan oleh Menteri.


Pasal 11

(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha perasuransian meliputi:

a. Kesehatan keuangan bagi Perusahaan Asuransi Kerugian, Perusahaan Asuransi Jiwa dan
Perusahaan Reasuransi, yang terdiri dari:

1. Batas tingkat solvabilitas;

2. Retensi sendiri;

3. Reasuransi;

4. Investasi;

5. Cadangan teknis; dan

6. Ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan dengan kesehatan keuangan;

b. Penyelenggaraan usaha, yang terdiri dari:1. Syarat-syarat polis asuransi;

2. tingkat premi;

3. Penyelesaian klaim;

4. Persyaratan keahlian di bidang perasuransian; dan

5. Ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan dengan penyelenggaraan usaha.

(2) Setiap Perusahaan Perasuransian wajib memelihara kesehatan sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) serta wajib melakukan usaha sesuai dengan prinsip-
prinsip asuransi yang sehat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kesehatan keuangan dari penyelenggaraan usaha
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

H. Perbedaan antara UU Perasuransian No. 40 tahun 1994 dengan UU No. 2 tahun 1992
Perasuransian.

-Berkaitan dengan konsultan aktuaria. Pada UU yang lama, usaha konsultan aktuaria merupakan
salah satu bidang usaha perasuransian yang izin usahanya diberikan oleh menteri. Sedangkan di
UU yang baru, konsultan aktuaria tidak lagi merupakan usaha perasuransian, tetapi merupakan
salah satu profesi penyedia jasa bagi perusahaan perasuransian. Konsultan aktuaria harus
terdaftar di OJK.Perbedaan lainnya berkaitan dengan bentuk badan hukum.

-Pada UU yang lama, untuk perusahaan perasuransian yang didirikan oleh warga negara
Indonesia (WNI) dan/ atau badan hukum Indonesia, tidak diatur kepemilikan dari badan hukum
Indonesia yang menjadi pendiri perusahaan perasuransian. Untuk perusahaan perasuransian
patungan, juga tidak diatur kriteria perusahaan asing yang menjadi induk dari perusahaan
perasuransian patungan tersebut. Selain itu juga tidak diatur kepemilikan warga negara asing
yang menjadi pemilik dari perusahaan asuransi patungan tersebut. Sedangkan pada UU yang
baru, perusahaan perasuransian yang didirikan oleh WNI dan/atau badan hukum Indonesia,
badan hukum Indonesia yang menjadi pendiri perusahaan perasuransian tersebut harus dimiliki
secara langsung atau tidak langsung oleh WNI. Untuk perusahaan perasuransian patungan, pihak
asing harus merupakan perusahaan induk yang salah satu anak perusahaannya bergerak di bidang
usaha perasuransian yang sejenis.

You might also like