You are on page 1of 4

Pencitraan Organ Reproduksi Ayam Jantan

Disusun oleh:

Putri Yasmin K, S.K.H. B9404221062


Teresa Wening A, S.K.H. B9404221067
Yaksube Aziz, S.K.H. B9404221070

A. Restraint
Restraint merupakan pembatasan gerak yang bertujuan untuk menghindari
tindakan yang membahayakan pasien, orang lain, dan lingkungan. Restraint
khususnya dilakukan untuk mengatasi pasien agresif (Mustaqin dan Dwiantoro 2018).
Restraint dapat dilakukan dengan atau tanpa bantuan alat. Namun, restraint harus
dipastikan tidak menyakiti hewan yang akan diperiksa (Awaludin et al. 2017).
Restraint pada ayam jantan dilakukan secara fisik. Restraint dilakukan oleh tiga orang
operator. Operator pertama dan kedua memegang bagian sayap, sedangkan operator
ketiga memegang kedua kaki ayam. Ketiga operator tersebut diharuskan
menggunakan apron radiografi.

1. Pengambilan radiografi ventrodorsal


Ayam direbahkan dengan posisi dorsal recumbency di atas meja x-ray. Sayap
kanan dan kiri dipisahkan secara lateral. Kepala ayam difiksasi ke arah kiri agar
ayam tidak bergerak selama proses pengambilan x-ray. Sementara itu, kedua kaki
ayam ditarik ke arah caudal. Semua operator memegang bagian ujung tubuh ayam
agar tangan operator tidak tampak pada hasil x-ray. Prosedur restraint untuk
pengambilan radiografi secara ventrodorsal dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Proses restraint ayam jantan untuk pengambilan x-ray secara


ventrodorsal
2. Pengambilan radiografi latero-lateral
Ayam direbahkan dengan posisi left-lateral recumbency di atas meja x-ray.
Kedua sayap ayam ditarik ke arah dorsal. Satu sayap ditarik ke arah cranial dan
satu sayap ditarik ke arah caudal agar tidak menghasilkan gambar yang
superimpose. Hal serupa dilakukan untuk me-restraint kaki ayam. Satu kaki ditarik
ke arah caudal dan satu kaki ditarik ke arah cranial. Selain itu, kepala ayam
difiksasi ke arah kiri dengan cara memegangi jengger ayam. Prosedur restraint
untuk pengambilan radiografi secara lateral dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Proses restraint ayam jantan untuk pengambilan x-ray secara
latero-lateral
3. Pengambilan USG latero-lateral
Ayam diletakkan di meja dengan posisi left-lateral recumbency untuk
memudahkan saat akan melakukan USG. Bagian kaki kiri ayam dijauhkan dari
tubuh ayam ke arah caudal dan kaki kanan ditarik ke arah cranial. Sayap kiri dan
kanan ditarik ke caudal untuk mencegah terjadinya pergerakan. Kepala ayam
difiksasi ke arah kiri dengan memegang jengger ayam.
B. Hasil Pencitraan
1. X-ray
Pencitraan menggunakan x-ray dilakukan untuk mengamati testis pada organ
reproduksi ayam jantan. X-ray dilakukan dengan menggunakan focus film distance
(FFD) setinggi 40 inci (100 cm). Nilai miliampere seconds (mAs) diatur sebesar 5
mAs dan nilai kilovoltage (kV) diatur sebesar 50 kV. Menurut Setiyono dan Bekti
(2019), perkembangan organ reproduksi unggas jantan dapat dilihat dari studi
morfometrik testis. Studi morfometrik diperlukan untuk mengevaluasi perubahan
kuantitatif ukuran testis dan fungsi spermatogenik. Hasil x-ray organ reproduksi
pada ayam jantan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Hasil x-ray ayam jantan (A. ventrodorsal view B. lateral view)
2. USG
Penggunaan USG dilakukan dengan bantuan gelombang suara berfrekuensi
tinggi antara 1-10 MHz (Barr 1990). Penggunaan USG pada ternak jantan telah
dilakukan untuk mengetahui kondisi morfologi organ reproduksi diantaranya
pemeriksaan ukuran testis pada ayam jantan (Bowling 2003). Hasil USG organ
reproduksi pada ayam jantan dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 4 Hasil USG testis ayam jantan (lateral view)

C. Interpretasi
Hasil x-ray organ reproduksi ayam jantan secara ventrodorsal dan lateral view
dapat dilihat pada Gambar 5.

Keterangan garis:
Kuning : Paru-paru Merah tua : Jantung
Oranye : Testis Ungu : Hati
Hijau : Usus Biru : Gizzard
Gambar 5 Hasil intepretasi x-ray ayam jantan (A. ventrodorsal view, B. lateral view).
Organ ayam jantan yang terlihat adalah paru-paru, jantung, testis, hati, usus, dan
gizzard. Ukuran, posisi, dan opasitas organ-organ yang terlihat normal. Organ
reproduksi ayam jantan terdiri dari sepasang testis, duktus epididimis, sepasang
duktus deferens dan sebuah alat kopulasi yang disebut phallus, yang seluruhnya
terletak di dalam rongga perut (Toelihere 1985). Pada hasil x-ray terlihat bahwa testis
ayam jantan berada pada posisi normal yaitu pada pangkal paha.
Keterangan garis:
Kuning : testis
Gambar 6 Hasil Interpretasi USG testis ayam jantan (lateral view)
USG dilakukan untuk melihat penampang melintang testis. Hasil USG
menunjukkan testis terlihat normal dan tidak mengalami perubahan bentuk. Menurut
Hambu (2016), ukuran normal penampang melintang testis ayam lokal berkisar antara
15–19 mm. Kedua testis dengan ukuran yang tidak jauh berbeda mengindikasikan
produksi masing-masing testis sama.

DAFTAR PUSTAKA

Awaludin A, Nugraheni YR, Nusantoro S. 2017. Teknik handling dan penyembelihan hewan
qurban. Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan. 2(2):84-97.
Barr F. 1990. Diagnostic Ultrasound in The Dog and Cat. Oxford (US): Blackwell Scientific
Publications.
Bowling ER. 2003. Sperm mobility in broiler breeders. Georgia (GE): University of Georgia
Hambu EK. 2016. Korelasi ukuran testis dengan bobot badan dan konsentrasi spermatozoa
pada tiga jenis ayam lokal [tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Mustaqin, Dwiantoro L. 2018. Restrain yang efektif untuk mencegah cedera. Jurnal
Keperawatan. 10(1):19-27.
Setiyono E, Bekti RN. 2019. Karakteristik morfologi dan perkembangan testis itik alabio
(Anas platyhynchos Borneo) periode grower. 8(2):170-180.
Toelihere MR. 1985. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Bandung (ID): Angkasa.

You might also like