You are on page 1of 34

LAPORAN PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DI AREA CLOTHING

Oleh:

Kelompok 8

Mutiara Amazona Sosiawati (18337057)


Anggun Triofanny ()
Iqbal Rivando ()

Dosen Pengampu:

Zilrahmi, S. Pd, M. Si.

JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji penulis ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan Tugas Metode survey berupa Laporan Penelitian sebagai syarat untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah metode survey.

Laporan penelitian ini telah disusun oleh penulis dengan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Maka itu
kami menyampaikan banyak terimakasih kepada pihak yang terlibat yang terlah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini. Kami menyadari betul masih terdapat
kekurangan, karena terbatasnya kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar penulis
dapat memperbaiki papa tugas selanjutnya. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Padang, 24 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................................................2
D. Hasil Yang Diharapkan..................................................................................................3
E. Ruang Lingkup..............................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................4
KAJIAN TEORI....................................................................................................................4
A. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)...............................................................4
a. Usaha Mikro.....................................................................................................................4
b. Usaha Kecil......................................................................................................................5
c. Usaha Menengah..............................................................................................................5
B. Riset Pemasaran...........................................................................................................6
C. Regresi Linear Berganda...............................................................................................9
D. Kerangka Konseptual..................................................................................................11
BAB III.................................................................................................................................15
METODE PENELITIAN....................................................................................................15
A. Jenis Penelitian...........................................................................................................15
B. Subyek Penelitian.......................................................................................................15
C. Prosedur Penelitian....................................................................................................15
D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data...........................................................16
BAB IV..................................................................................................................................17
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................17

ii
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...........................................................................17
1. Profil Singkat AREA Clothing...................................................................................17
2. Harga Produk di AREA Clothing...............................................................................17
B. Hasil Penelitian...........................................................................................................18
C. Pembahasan...............................................................................................................25
BAB IV..................................................................................................................................28
PENUTUP.............................................................................................................................28
A. Kesimpulan.................................................................................................................28
B. Saran..........................................................................................................................29
1. Bagi perusahaan.........................................................................................................29
2. Bagi peneliti...............................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................30

ii
i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendapat perhatian yang sangat
besar dari pemerintah, dikarenakan UMKM dapat bertahan lebih lama dari masalah
krisis global. Berbagai cara selalu diusahakan oleh pemerintah agar masyarakat
berminat menekuni dunia wirausaha dalam bentuk pendirian UMKM. Setiap UMKM,
baik yang bergerak di bidang produk ataupun jasa mempunyai tujuan untuk tetap
hidup dan berkembang, tujuan tersebut bisa tercapai
dengan upaya untuk dapat mempertahakan dan meningkatkan
tingkat keuntungan atau laba operasional UMKM. Dimasa pandemik ini
untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk atau jasa yang
diproduksi perlu menerapkan strategi pemasaran yang tepat melalui pemanfaatan
peluang dalam meningkatkan penjualan, sehingga posisi atau kedudukan produk di
pasar dapat ditingkatkan atau dipertahankan. Menurut (Rahmat, 2012) Strategi
pemasaran adalah suatu wujud rencana yang terurai dibidang pemasaran. Untuk
memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup
yang luas di bidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi
persaingan, strategi harga, strategi produk, strategi pelayanan dan
sebagainya.
AREA Clothing merupakan sebuah toko yang menjual berbagai jenis pakaian
laki-laki yang terletak di Jalan Gajah Mada, Kel. Alai Parak Kopi, Kec. Padang
Utara. Pemilik AREA Clothing ini menyadari bahwa selama masa pandemik
menurunnya pendapatan toko dikarenakan para konsumen tidak dapat untuk keluar
rumah, karena terjadi perubahan dan hilangnya minat konsumen pemilik AREA
Clothing ingin meningkatkan volume penjualan dengan strategi yang tepat.
Dengan latar belakang di atas, menjadi dasar pertimbangan penulis untuk
mengetahui bagaimana penerapan strategi pemasaran yang akan dilakukan AREA

1
Clothing dalam meningkatakan volume penjualannya dengan demikian penulis
memilih judul proposal sebagai berikut : “Analisis Strategi Pemasaran Pada
AREA Clothing”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat


disajikan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan volume penjualan pada


AREA Clothing?

2. Strategi apakah yang paling tepat guna meningkatkan volume penjualan pada AREA
Clothing?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang berpengaruh terhadap


peningkatan volume penjualan pada AREA Clothing dan melihat seberapa besar
faktor-faktor tersebut mempengaruhi serta dapat menentukan strategi yang paling
tepat.

Manfaat dari penelitian ini adalah sabagai berikut :


1. Dapat mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan
volume penjualan pada AREA Clothing.
2. Dapat mengetahui seberapa besar pengaruh dari masing- masing faktor
terhadap peningkatan volume penjualan pada AREA Clothing.
3. Dapat menentukan staregi yang tepat untuk digunakan pada AREA Clothing.

2
D. Hasil Yang Diharapkan

Pada penelitian ini diharapkan dapat membantu toko AREA Clothing untuk
menentukan strategi mana yang paling tepat digunakan untuk meningkatkan
penjualan produknya serta dapat melihat faktor apa saja yang berpengaruh terhadap
penjualan produk pada AREA Clothing.

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Perubahan minat konsumen AREA Clothing.
2. Strategi yang paling tepat untuk meningkatkan volume penjualan pada AREA
Clothing.
3. Koresponden yang diteliti merupakan konsumen dari AREA Clothing.

3
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 Penjelasan tentang


pengertian UMKM adalah usaha pergadangan yang dikelola oleh badan usaha atau
perorangan yang merujuk pada usaha ekonomi produktif sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan. Menurut Bank Dunia, UMKM didefenisikan menurut tiga klasifikasi yaitu
berdasarkan kondisi karyawan, pendapatan, dan nilai aset. Pada dasarnya UMKM
memiliki berbagai karakteristik. Berdasarkan pengembangannya, UMKM
diklasifikasikan menjadi 4 kriteria :

a) Livelihood Activities : UMKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk


mencari nafkah, umumnya dikenal sebagai sector informal.
b) Micro Enterprise : UMKM yang memiliki sifat pengrajin, tetapi tak bersifat
kewirausahaan.
c) Small Dynamic Enterprise : UMKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan
serta mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.
d) Fast Moving Enterprise : UMKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan
akan melakukan transformasi menjadi usaha besar.

Perbedaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berdasarkan Undang-


undang Nomor 20 Tahun 2008 yaitu:

a. Usaha Mikro
Usaha Mikro merupakan usaha yang dimiliki oleh perseorangan dan/atau badan
usaha perseorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro yang diatur oleh Undang-
undang.

4
b. Usaha Kecil
Usaha Kecil merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan
dilakukan oleh perseorangan atau badan yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau badan usaha besar yang memiliki
kriteria usaha kecil yang diatur dalam undang-undang.
c. Usaha Menengah
Usaha Menengah merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-
undang.
UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia dan
ASEAN, sekitar 88,8 – 99,9 % bentuk usaha di ASEAN adalah bentuk usaha mikro,
kecil, dan mengah dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 51,7 – 97,2 %. Bisnis
ini memiliki proporsi sebesar 99,99% dari total keseluruhan pelaku usaha di
Indonesia atau sebanyak 56,54 juta unit. Oleh karena itu, berdasarkan pengertian
UMKM, kerjasama untuk pengembangan dan ketahanan bisnis usaha mikro, kecil,
dan menengah perlu diutamakan.
Perkembangan potensi UMKM di Indonesia tidak terlepas dari dukungan
perbankan dalam menyalurkan kredit kepada pelaku UMKM. Menurut data Bank
Indonesia, setiap tahunnya kredit kepada UMKM mengalami pertumbuhan, walaupun
pada 2015, sekitar 60% - 70% dari seluruh sector ini belum mempunyai akses
pembiayaan melalui perbankan.

5
B. Riset Pemasaran

(Umar, 2003) Riset Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang sistematik yang
mempunyai tujuan dalam hal pengidentifikasian masalah dan peluang, pengumpulan
data, pengolahan dan penganalisaan data, penyebaran informasi yang bermanfaat
untuk membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan identidikasi dan
solusi yang efektif dan efisien di bidang pemasaran perusahaan. Menurut (Daniel,
2001) Defenisi riset pemasaran adalah perencanaan , pengumpulan, dan analisis data
yang relevan dengan pengambilan keputusan pemasraan dan mengkomunikasikan
hasil analisis kepada manajemen.

Berdasarkan paparan diatas jelas sudah bahwa penelitian pemasaran merupakan


penelitian yang sistematik, ia memiliki metodologi yang jelas, didokumentasikan
dengan baik, direncanakan dengan baik, dan menggunakan metode ilmiah, riset
pemasaran harus bersifat obyektif dan dilaksakan dengan benar menurut kaidah
ilmiah. Maksud dari tindakan sistematis tersebut yaitu suatu tindakan yang dilakukan
secara teratur dan konsisten, didasarkan atas kegiatan-kegiatan yang ilmiah serta
dapat dibuktikan kebenaranya. Kegiatan yang sistematis tersebut meliputi berbagai
kegiatan, mulai dari perumusan masalah, pengumpulan data, analisis data serta
pengujian hipotesis. (Rangkuti, 1997).

Menurut (Rangkuti, 1997) Tujuan dari riset pemasaran yaitu :

 Mendapatkan imformasi yang akurat sehingga dapat menjelasakan secara


obyektif kenyataan yang ada.
 Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases), “Find is and tell it like
it is”

Pada proses pengambilan keputusan meliputi 6 kegiatan utama, yaitu :

a) Tentukan masalah pemasaran.

6
b) Tentukan variabel-variabel yang termasuk dalam kategori variabel yang dapat
dikontrol dan tidak dapat dikontrol.
c) Kumpulkan semua informasi yang relevan.
d) Pilih alternative yang terbaik.
e) Kembangkan dan implementasikan rencana pemasaran.
f) Evaluasi keputusan yang telah diambil.

Klasifikasi Riset Pemasaran :

 Riset untuk identifikasi masalah : Riset yang diadakan untuk mengidentifikasi


masalah. Masalah ini tidak harus ada saat ini, tetapi kemungkinan besar akan
muncul di masa yang akan datang.
 Riset untuk pemecah masalah : Riset yang diadakan untuk menolong
memecahkan masalah yang lebih spesifik dalam pemasaran.
(Rangkuti, 1997)

Proses Riset Pemasaran adalah serangkaian kegiatan atau tahap yang dilakukan
dalam melaksanakan riset pemasaran. Kegiatan ini meliputi :

a) Penentuan Masalah
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah merumuskan masalah, menentukan
tujuan penelitian, merumuskan latar belakang yang sesuai, informasi apa saja yang
diperlukan, bagaimana informasi tersebut dipergunakan untuk pengambilan
keputusan. Tahap ini meliputi juga rencana wawancara dengan pengambil keputusan.
b) Merumuskan Kerangka Teori dan Pengembangan Pendekatan Untuk
Memecahkan Masalah
Pada tahap ini dilakukan kegiatan formulasi lebih terperinci dari tujuan
penelitian dan kerangka teori, model analisis yang akan dipergunakan, research
questins, hipotesis, identifikasi karakteristik atau faktor yang mempengaruhi desain
penelitian.
c) Formulasi Desain Riset

7
Pada tahap ini dibuat kerangka untuk melaksanakan penelitian. Didalamnya
termuat secara rini prosedur untuk pengumpulan data, cara menguji hiptesis,
kemungkinan jawaban terhadap research questions, sampai dengan model analisis
yang dipergunakan. Kegiatan yang dilakukan adalah :
 Analisis data sekunder.
 Penelitian kuantitatif.
 Metode pengumpulan data kuantitatif (survey, observation, dan eksperimentasi).
 Defenisi informasi yang dibutuhkan.
 Cara pengukuran.
 Desain kuisioner.
 Proses pengambilan sampel dan sampel size.
 Rencana analisis data.
d) Kegiatan Lapangan dan Pengumpulan Data.
Setelah ditentukan model yang dipakai untuk pengumpulan data, dilakukan
kegiatan pengumpulan data baik primer maupun sekunder. Pengumpulan data primer
dapat dilakukan dengan cara personal interviewing atau wawancara pribadi dengan
menggunakan wawancara langsung, telfon, atau surat. Dengan tujuan untuk
meminimalkan kesalahan pada pengumpulan data. Sedangkan untuk mendapatkan
data sekunder dapat digunkan fasilitas internet, perpustakaan, publikasi lembaga-
lembaga statistik, majalah dan sebagainya.
e) Persiapan dan Analisis Data.
Persiapan data meliputi editing, koding, transkrip dan verifikasi. Masing-
masing kuisioner atau hasil observasi diedit dan dikoding. Kemudian data tersebut
ditranskrip atau dimasukkan kedalam computer. Selanjutnya dilaksanakan verifikasi
atau pengecekan kembali apakah data yang asli sudah benar terekam, dan sesuai
dengan rencana metode analisis yang telah disusun. Kemudian data dianalisis.
f) Pembuatan Laporan dan Interprestasi.

8
Hasil penelitian harus didokumentasikan dalam bentuk laporan hasil penelitian,
dengan sistematika yang teratus mulai dari identifikasi masalah, pendekatan yang
dipergunakan, desain penelitian, pengumpulan data, analisis datam serta temuan-
temuan yang diperoleh. Akurnya diperlukan presentasi untuk menjelaskan apa-apa
yang sudah dilakukan dengan menampilkan dalam bentuk tabel, diagram, gambar.
Sehingga manajemen dapat memahami secara jelas dan gamblang.

C. Regresi Linear Berganda

Menurut Umi Narimawati (2008), Analisis Regresi Linear Berganda adalah


suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk menaliti pengaruh dua
variabel bebas terhadap satu variabel terikat dengan skala interval. Regresi linear
berganda merupakan persamaan menjelaskan hubungan satu variabel tak
bebas/response (Y) dengan dua atau lebih variabel bebas/predictor (X1,
X2,X3,..,Xn). Tujuan dari uji regresi linear berganda adalah untuk memprediksi nilai
variabel tak bebas/response (Y) apabila nilai-nilai variabel bebasnya/predictor (X1,
X2,...,Xn) diketahui. Disamping itu juga untuk dapat mengetahui bagaimanakah arah
hubungan variabel tak bebas dengan variabel-variabel bebasnya. Hubungan ini
digambarkan secara umum dalam persamaan berikut :

𝑌 = 𝛼 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + ⋯ + 𝛽𝑝𝑋𝑝 + 𝜀𝑖


Di mana:

Y: Variabel terikat (respons)


α: Konstanta
βp: Koefisien regresi variabel bebas (penjelas) ke p
Xp: Variabel bebas (penjelas) ke p
ɛ: Residual / Error
Sehingga Model regersi yang dapat terbentuk sebagai berikut:
𝑦: 𝛼 + β1𝑥1 + β2𝑥2 + ⋯ + β𝑝𝑥𝑝 + 𝜀𝑖

9
Uji regresi linear juga memiliki syarat atau asumsi klasik yang harus terpenuhi
agar model yang diprediksi yang dihasilkan nantinya bersifat BLUE (Best Linear
Unbiased Estimation). Asumsi klasik pada regresi linear berganda antara lain :
1. Data interval atau rasio
Skala data semua variabel terutama variabel terikat adalah interval atau rasio.
Asumsi ini tidak perlu diuji, cukup kita pastikan bahwa data yang digunakan adalah
data interval atau rasio (numeric atau kuantitatif).
2. Linearitas
Variabel bebas berhubungan dengan variable terikat. Asumsi linearitas diuji
dengan uji linearitas regresi, mislanya dengan kurva estimasi. Dengan kurva estimasi
kita bisa menentukan ada hubungan linear atau tidak dengan melihat nilai p-value
linearitas. Jika p-value < 0,05 maka terdapat hubungan yang linear antara variable
predictor dan response.
3. Normalitas Residual
Residual adalah beda antara y dengan y prediksi. Dalam hal ini, y adalah
variabel terikat, sedangkan y prediksi adalah y hasil persamaan regresi yang dibuat.
Dengan demikian, residual dibangun dengan rumus y – y prediksi. Asumsi normalitas
pada regresi linear adalah pada residualnya, bukan pada data per variabel.
Uji asumsi normalitas regresi linear dapat diuji dengan berbagai metode uji
normalitas, seperti uji Shapiro wilk, Lilliefors, atau Kolmogorov smirnov, Anderson
darling, Ryan joiner, Shapiro francia, Jarque bera, Skewness kurtosis test, dan
berbagai jenis uji normalitas lainnya.
4. Non outlier
Outlier disebut dengan data pencilan atau data yang nilainya extreme atau lain
dari pada yang lainnya. Batasan outlier tidak bisa dilihat dari nilai absolut studentized
residual. Jika absolut studentized residual > 3, maka sampel atau observasi yang
dimaksud menjadi outlier.

10
5. Homoskadestisitas
Homoskedastisitas adalah sebuah kondisi saat varians dari error bersifat
konstan atau tetap. Dengan kata lain, varians dari error bersifat identic untuk setiap
pengamatan. Kebalikan dari homoskedastisitas adalah heteroskedastisitas. Model
regresi linear berganda yang baik adalah model yang bebas dari kondisi
heteroskedastisitas. Untuk menguji homoskedastisitas regresi linear berganda, dapat
digunakan uji homoskedastisitas dari glejser, uji park, uji white, spearman
heteroskedastisitas, dan masih banyak uji lainnya.
6. Non Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah keadaan saat terdapat interkorelasi atau korelasi kuat
antarvariabel bebas di dalam model. Dinyatakan ada interkorelasi jika korelasi
antarvariabel bebas di dalam model regresi linear berganda > 0,8. Beberapa pakar
menggunakan batasan lebih dari 0,9. Cara lain yang lebih objektif adalah dengan
menggunakan nilai variance inflating factor (VIF) dan tolerance. Dikatakan ada
multikolinearitas jika nilai VIF > 10 dan/atau nilai tolerance < 0,01.
7. Non Autokorelasi
Autokorelasi dapat diartikan bahwa terdapat korelasi antar waktu. Sehingga
bisa diartikan dengan mudah bahwa autokorelasi ini sering terjadi pada regresi linear
berganda dengan data time series atau runtun waktu dan jarang sekali terjadi pada
data cross section. Uji autokorelasi ini bisa diuji dengan menggunakan nilai Durbin
Watson (DW) dan run test.

D. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah alur pemikiran terhadap suatu hubungan antar


konsep satu dengan konsep yang lainnya untuk dapat memberikan gambaran dan
mengarahkan asumsi terkait dengan variabel-variabel yang akan diteliti. Dalam
melakukan sebuah penelitian diperlukan langkah-langkah yang baik dan sistematis
untuk menyusun data yang diperlukan untuk penelitian tersebut. Langkah-langkah

11
pada penelitian yang tepat akan menghasilkan penelitian yang baik dan dapat
diterapkan untuk penelitian selanjutnya. Maka dari itu diperlukan kajian konseptual
yang baik agar mendukung penelitian menjadi lebih terarah dan lebih baik. Sehingga
penelitian dilakukan dapat dipertahankan kebenarannya. Pada penelitian ini
menggunakan variabel independen yaitu, variabel promosi, variabel harga produk,
dan variabel kualitas produk serta variabel dependennya adalah pembelian produk
Area Clothing.

1. Harga Produk
Kotler dan Armstrong (2011) mendefinisikan harga sebagai sejumlah uang
yang dibebankan atas suatu produk atau saja, atau jumlah dari nilai yang ditukar
konsumen terhadap manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau
saja tersebut. Pada definisi diatas dapat diketahui bahwa harga yang sudah
dibebankan sesuai dengan manfaat yang diberikan oleh perusahaan atau toko kepada
konsumen. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan
pembelian (Tjiptono,2008) yaitu :
a. Peranan alokasi dan harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli
untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang
diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat
membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya
pada berbagai jenis barang dan jasa. pembeli membandingkan harga dari
berbagai alternatif yang tersedia, kemudiaan memutuskan alokasi dana yang
dikehendaki.
b. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen
mengenai faktor-faktor produk seperti kualitas. hal ini terutama bermanfaat
dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk
atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa
harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.

12
2. Promosi

Memasarkan suatu produk, perusahaan perlu merangsang dan menyebarkan


informasi tentang manfaat atau kegunaan produk yang dihasilkan. Kegiatan ini
disebut dengan promosi. Menurut Alma (2011) Promosi merupakan sejenis
komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang
barang atau jasa. tujuan promosi adalah memperoleh perhatian, mendidik,
mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen. Pada hakikatnya promosi
merupakan suau bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah
aktivitas pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk dan meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan (Shinta, 2011).

Memasarkan suatu produk, perusahaan perlu merangsang dan menyebarkan


informasi tentang manfaat atau kegunaan produk yang dihasilkan. Kegiatan ini
disebut dengan promosi. Menurut Alma (2011) Promosi merupakan sejenis
komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang
barang atau jasa. tujuan promosi adalah memperoleh perhatian, mendidik,
mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen. Pada hakikatnya promosi
merupakan suau bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah
aktivitas pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk dan meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan (Shinta, 2011).

3. Kualita Produk
Pengertian Produk (product) menurut Kotler dan Armstrong (2001) adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
konsumen. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas
sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui
13
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan
kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat didefinisikan
sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya
(Tjiptono, 2008).
Menurut Alma (2011) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di
pasar, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri atas
barang, jasa, pengalaman, events, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi
dan ide. Semua diperuntukkan bagi pemuas kebutuhan dan keinginan (needs and
wants). Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan kebutuhan
(need), akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan (wants).

14
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif,
yaitu suatu cara yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian yang berkaitan
dengan data berupa angka dan program statistik. Ibnu hajar mengemukakan bahwa
pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang mana hasil penelitiannya disajikan
dalam bentuk deskriptif yang menggunakan angka statistik. Penelitian ini
menggunakan pendekatan asosiatif kausal,yaitu jenis penelitian yang mempunyai
tujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih .

Pada hubungan kausal ini bersifat sebab-akibat, yaitu salah satu variabel
mempengaruhi variabel lain. Pada penelitian ini akan dilihat hubungan kausal antara
variabel independen yaitu variabel promosi (X1), variabel harga produk (X2), dan
variabel kualitas produk (X3) dan variabel dependen yaitu pembelian produk Area
Clothing.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian, adalah orang, tempat, atau benda yang diamati dalam
rangka pembumbutan sebagai sasaran ( Kamus Bahasa Indonesia, 1989: 862). Pada
penelitian ini subjek penelitian yang digunakan yaitu konsumen yang telah membeli
barang yang dijual di Area Clothing dan toko Area Clothing tersebut. Pola pada
penelitian ini adalah pengaruh antara variabel independen dan dependen.

C. Prosedur Penelitian

1. Merumuskan dan mengidentifikasi masalah pada Area Clothing

15
2. Menentukan tujuan penelitian
3. Menyusun desain penelitian
4. Merancang pengumpulan data
5. Menentukan metodologi yang digunakan
6. Melakukan pengolahan dan analisis data
7. Melakukan evaluasi serta menyusun kesimpulan
8. Membuat laporan akhir

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

Metode kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dapat
diberikan secara langsung atau melalui internet dan sebagainya (Sugiyono,2008:142).
Kuisioner ini dilakukan untuk memperoleh data variabel independen yaitu variabel
promosi (X1), variabel harga produk (X2), dan variabel kualitas produk (X3) dan
variabel dependen yaitu pembelian produk Area Clothing. Kuisioner yang digunakan
berisi pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda yang diajukan kepada responden.

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah Angket
atau Kuesioner Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui
formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis
pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan
dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis: 2008: 66) Penelitian ini
menggunakan angket atau kuesioer, daftar pertanyaannya dibuat secara berstruktur
dengan bentuk pertanyaan pilihan berganda (multiple choice questions) dan
pertanyaan terbuka (open question).

16
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil Singkat AREA Clothing


AREA Clothing merupakan sebuah toko yang menjual berbagai jenis pakaian
laki-laki yang terletak di Jalan Gajah Mada, Kel. Alai Parak Kopi, Kec. Padang
Utara. AREA Clothing sudah memulai usaha sejak tahun 2016, dimana bermula dari
menjual kaos laki-laki saja lalu berkembang menjual kemeja panjang, kemeja pendek,
kaos lengan panjang, kaos lengan pendek, celana panjang, celana pendek, hoodie,
jaket jeans dan sweater. Produk yang dijula berkisaran dari harga Rp 35.000,- s.d Rp
250.000,-. Target pelanggan dari usaha ini adalah semua kalangan tetapi diutamakan
laki-laki.
2. Harga Produk di AREA Clothing
No. Nama Barang Harga Jual
1 Kaos 35 Rp 35.000,-
2 Summer Queen Rp 60.000,-
3 Investor Rp 80.000,-
4 Kaos Garis Rp 40.000,-
5 Paradox Pendek Rp 100.000,-
6 Paradox Panjang Rp 120.000,-
7 Budi Store Pendek Rp 90.000,-
8 Budi Store Panjang Rp 100.000,-
9 Ando Pendek Rp 120.000,-
10 Ando Panjang Rp 150.000,-
11 Hoodie Rp 130.000,-
12 Jaket Jeans Rp 150.000,-
13 Sweater Rp 130.000,-

17
14 Celana Pendek Chinos Rp 70.000,-
15 Celana Pendek Jeans Rp 110.000,-
16 Celana Pendek Cargo Rp 90.000,-
17 Celana Panjang Chinos Rp 100.000,-
18 Celana Panjang Jeans Rp 250.000,-
19 Celana Panjang Cargo Rp 110.000,-

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden
Profil responden yang menjadi pertanyaan dalam kuisioner adalah jenis kelamin
dan usia responden. Dari 50 responden yang telah mengisi kuisioner didapatkan
sebagian besar adalah responden laki-laki seperti pada diagram dibawah ini:

Laki-Laki

Perempuan

Berdasarkan gambar diatas terlihat responden laki-laki lebih banyak daripada


responden perempuan yaitu laki-laki sebanyak 42 orang atau 84% dan perempuan
sebanyak 8 orang atau 16%. Karena memang target pasar yang akan dicapai adalah
laki-laki.

18
30
25
20
15 Usia
10
5
0
<15 tahun 15 tahun- 26 tahun- >36 tahun
25 tahun 35 tahun

Kemudian berdasarkan diagram usia diatas sebagian besar responden berusia


sekitar 15 tahun - 25 tahun. Dapat diartikan bahwa produk yang ditawarkan
banyak dimintai oleh anak-anak muda.

2. Deskripsi Variabel Penelitian


a. Penentuan Range
Skala yang digunakan untuk melihat pandangan responden terhadap promosi,
harga produk dan kualitas produk adalah skala likert. Dengan bobot penilaian sebagai
berikut:
1 : Sangat Tidak Setuju (STS)
2 : Tidak Setuju (TS)
3 : Biasa Saja (BS)
4 : Setuju (S)
5 : Sangat Setuju (SS)

Langkah selanjutnya adalah menggunakan skala likert dengan skor tertinggi di


tiap pertanyaan adalah 5 dan skor terendah adalah 1 dengan jumlah responden
sebanyak 50, maka:

Skor tertinggi : 50 x 5=250

Skor terendah : 50 x 1=50

19
Maka range adalah 250−50 = 40
5

Dengan nilai range sebagi berikut:

50 – 90 : Sangat Tidak Setuju (STS)

91 – 131 : Tidak Setuju (TS)

132 – 172 : Biasa Saja (BS)

173 – 213 : Setuju (S)

214 – 250 : Sangat Setuju (SS)

b. Analisis Presepsi Responden Mengenai Promosi


Presepsi responden mengenai promosi dikumpulkan dengan menggunakan
kuisioner yang terdiri dari 6 item pertanyaan. Dari hasil kuisioner sebagian besar
responden memberikan penilaian yang kurang baik atas variabel promosi. Dapat
diartikan bahwa AREA Clothing masih kurang gencar melakukan promosi.
c. Analisis Presepsi Responden Mengenai Harga
Presepsi responden mengenai harga produk dikumpulkan dengan menggunakan
kuisioner yang terdiri dari 4 item pertanyaan. Dari hasil kuisioner sebagian besar
responden memberikan penilaian yang sangat baik atas variabel promosi. Dapat
diartikan bahwa responden puas dengan harga yang ditawarkan oleh AREA Clothing.
d. Analisis Presepsi Responden Mengenai Kualitas
Presepsi responden mengenai kualitas produk dikumpulkan dengan
menggunakan kuisioner yang terdiri dari 5 item pertanyaan. Dari hasil kuisioner
sebagian besar responden memberikan penilaian yang sangat baik atas variabel
promosi. Dapat diartikan bahwa responden puas dengan kualitas produk yang
didapat dari AREA Clothing.
e. Analisis Presepsi Responden Mengenai Kepuasan

20
Presepsi responden mengenai kualitas produk dikumpulkan dengan
menggunakan kuisioner yang terdiri dari 5 item pertanyaan. Dari hasil kuisioner
sebagian besar responden memberikan penilaian yang sangat baik atas variabel
promosi. Dapat diartikan bahwa responden puas dengan promosi, harga produk dan
kualitas produk yang didapat dari AREA Clothing.
3. Uji Validitas
Uji validitas kuisioner pada penelitian kali ini menggunakan software SPSS.
Untuk kriteria pengujian adalah jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 dan Pearson
Correlation bernilai positif, maka item soal angket tersebut valid.
Var Item Person Correlation Sig. (2-tailed) Ket
X11 0,175 0,003 VALID
X12 0,561 0,000 VALID
X13 0,206 0,001 VALID
Promosi
X14 0,462 0,001 VALID
X15 0,364 0,009 VALID
X16 0,329 0,002 VALID
X21 0,193 0,007 VALID
X22 0,138 0,009 VALID
Harga
X23 0,365 0,009 VALID
X24 0,561 0,000 VALID
X31 0,206 0,001 VALID
X32 0,462 0,001 VALID
Kualitas X33 0,364 0,009 VALID
X34 0,329 0,002 VALID
X35 0,193 0,007 VALID
Y1 0,329 0,002 VALID
Kepuasan Y2 0,206 0,005 VALID
Y3 0,194 0,007 VALID

21
Y4 0,276 0,000 VALID
Y5 0,342 0,007 VALID

Berdasarkan hasil uji validitas diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa semua
item pertanyaan kuisioner pada penelitian ini dikatakan valid karena nilai pearson
correlation bernilai positif dan nilai Sig. (2-tailed) < 0,05.

4. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas kuisioner pada penelitian ini juga menggunakan software SPSS.
Dengan kriteria pengujian adalah jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 maka kuisioner
dinyatakan reliabel atau konsisten.

Berdasarkan pada Tabel hasil uji reliabilitas diatas, diketahui bahwa nilai
koefisien alpha yang diteliti menunjukkan nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari
0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah reliabel atau konsisten.
5. Analsiis Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengukur
secara kuantitas tentang pengaruh variabel promosi, harga produk dan kualitas produk
terhadap kepuasan pelanggan di AREA Clothing. Analisis dilakukan menggunakan
software MINITAB.

22
Term Coef SE Coef T-Value P-Value VIF
Constant 6,408 2,638 2,429 0,019
X1 0,106 0,122 0,871 0,008 2,975
X2 -0,112 0,136 -0,826 0,003 1,121
X3 0,711 0,154 4,608 0,000 2,800

Berdasrkan hasil output diatas X1 merupakan variabel promosi, X2 adalah


variabel harga produk dan X3 adalah variabel kualitas produk. Kemudian didapatkan
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
𝑌 = 6,408 + 0,106𝑋1 − 0,112𝑋2 + 0,711𝑋3
Persamaan regresi diatas dapat diartikan sebagai berikut:
- Nilai konstanta : 6,408. Artinya jika variabel promosi, harga produk dan
kualitas produk sebesar nol maka kepuasan pelanggan di AREA Clothing
bernilai sebesar 6,408.
- Koefisien promosi : 0,106. Artinya jika variabel promosi meningkat satu satuan
dan variabel lainnya bernilai nol maka kepuasan pelanggan di AREA Clothing
meningkat 0,106 satuan.
- Koefisien harga produk : -0,112. Artinya jika variabel harga produk meningkat
satu satuan dan variabel lainnya bernilai nol maka kepuasan pelanggan di
AREA Clothing menurun sebesar 0,112satuan.
- Koefisien kualitas produk : 0,711. Artinya jika variabel kualitas produk
meningkat satu satuan dan variabel lainnya bernilai nol maka kepuasan
pelanggan di AREA Clothing meningkat sebesar 0,711 satuan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa apabila promosi dan


kualitas produk meningkat maka kepuasan pelanggan AREA Clothing juga
meningkat.

6. Uji Asumsi Klasik


a. Uji Normalitas

23
Berdasarkan Gambar diperoleh hasil uji normalitas residual model regresi nilai
P-Value [0,507] > alpha [0,05]. Artinya residual model regresi berdistribusi normal.

b. Uji Heterokedesitas

Berdasarkan Gambar diatas menunjukkan bahwa plot residual tidak membentuk


pola tertentu. Oleh karena itu model regresi terbebas dari masalah heteroskeditas.

c. Uji Multikolineritas
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas diperoleh nilai VIF
𝑋1: 2,975 ; 𝑋2: 1,121 ; 𝑋3: 2,800 dimana seluruh nilai VIF teersebut lebih besar dari
kriteria nilai VIF : 10. Artinya tidak terdapat mulitkolinearitas pada variabel bebas
yang

24
membangun model model regresi. Oleh karena itu model terbebas dari masalah
multikolinearitas.
d. Uji Autokorelasi
Berdasarkan hasil uji autoorelasi diperoleh nilai Durbin Watson [1,845]
sehingga kriteria 𝑑𝑈(1,6739) < 1,845 < 4 − 𝑑𝑈(2,3261). Artinya tidak terdapat
autokorelasi pada residual. Oleh karena itu model model regresi terbebas dari
masalah autokorelasi.
7. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) dari hasil regresi linear berganda menunjukkan
seberapa besar variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh variabel
independen yaitu promosi, harga produk dan kualitas produk. Hasil uji koefisien
determinasi (R2) dapat dilihat pada hasil output Minitab di bawah ini.

S R-sq R-sq(adj) R-sq(pred)


1,18979 83,3% 80,9% 60,39%
Berdasarkan hasil output di atas nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,8333
artinya terdapat hubungan positif antara promosi, harga produk dan kualitas produk
terhadap kepuasan pelanggan dan mempunyai korelasi sebesar 83,3%, sisanya 16,7%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Promosi Terhadap Kepuansan Pelanggan


Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda variabel promosi terhadap
Kepuasan Pelanggan, didapatkan bahwa nilai signifikansi p-value sebesar 0,008 <
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel promosi berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap Kepuasan pelanggan terhadap variabel kepuasan pelanggan.
Hipotesis yang dikemukakan sebelumnya ditolak bahwa promosi berpengaruh
terhadap kepuasan pelanggan dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

25
Berdasarkan hasil analisis deskripsi yang ada pada variabel Promosi
menunjukan bahwa terdapat 68% pelanggan atau setara 34 orang yang puas dengan
promosi yang diberikan oleh AREA Clothing dengan keterangan “setuju” dan yang
sangat puas berbelanja di AREA Clothing ada 5 pelanggan dari 50 pelanggan yang
mengisi kuisioner. Hasil di atas menunjukkan bahwasanya promosi menjadi suatu hal
yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam di berbelanja AREA Clothing.
2. Pengaruh Harga Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda variabel harga produk
terhadap Kepuasan Pelanggan didapatkan bahwa nilai signifikansi p-value sebesar
0,003 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel harga produk berpengaruh secara
positif terhadap Kepuasan pelanggan dan sigifikan terhadap variabel kepuasan
pelanggan. Hipotesis yang dikemukakan sebelumnya ditolak sehingga harga produk
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan signifikan terhadap kepuasan
pelanggan.
Berdasarkan hasil analisis deskripsi yang ada pada variabel harga produk
menunjukan bahwa terdapat 56% pelanggan atau setara 28 orang yang puas dengan
produk yang diberikan oleh AREA Clothing dengan keterangan “setuju” dan yang
sangat puas berbelanja di AREA Clothing terdiri dari 5 pelanggan dari 50 pelanggan
yang mengisi kuisioner. Hasil di atas menunjukkan bahwasanya variabel harga
produk menjadi suatu hal yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam berbelanja
di AREA Clothing.
3. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda variabel kualitas produk
terhadap Kepuasan Pelanggan didapatkan bahwa nilai signifikansi p-value sebesar
0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh
secara positif terhadap Kepuasan pelanggan dan sigifikan terhadap variabel kepuasan
pelanggan. Hipotesis yang dikemukakan sebelumnya ditolak sehingga kualitas
produk berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan signifikan terhadap kepuasan
pelanggan.

26
Berdasarkan hasil analisis deskripsi yang ada pada variabel Produk menunjukan
bahwa terdapat 61% pelanggan atau setara 31 orang yang puas dengan produk yang
diberikan oleh AREA Clothing dengan keterangan “setuju” dan yang sangat puas
berbelanja di AREA Clothing terdiri dari 5 pelanggan dari 50 pelanggan yang
mengisi kuisioner. Hasil di atas menunjukkan bahwasanya variabel kualitas produk
menjadi suatu hal yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam berbelanja di
AREA Clothing.
4. Pengaruh Promisi, Kualitas Produk, Harga Produk, Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda secara simultan terhadap
Kepuasan Pelanggan nilai signifikansi p-value sebesar 0,019 < 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa semua variabel yang di masukkan dalam model berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

27
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat ditarik kesimpulkan bahwa


mengenai pengaruh promosi, harga produk dan kualitas produk terhadap kepuasan
pelanggan sebagai berikut.

1. Berdasarkan variabel yang diteliti kepuasan pelanggan AREA Clothing secara


signifikan dipengaruhi oleh promosi, harga produk dan kualitas produk.
2. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hal
ini menunjukkan bahwa tawaran promosi yang dilakukan AREA Clothing
sudah memberikan dampak terhadap kepuasan pelanggan. Oleh karena itu
disarankan untuk lebih mengembangkan lagi cara promosi agar menarik
pelanggan lebih banyak lagi.
3. Harga produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa harga produk yang ditawarkan AREA
Clothing memberikan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu disarankan untuk
tetap mempertahakan harga yang ditawarkan.
4. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas dari produk yang ditawarkan
AREA Clothing sudah baik terhadap kepuasan pelanggan. Oleh karena itu
disarankan untuk tetap meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan dengan
memilih supplier terbaik.
5. Secara keseluruhan faktor promosi, harga produk dan kualitas produk
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

28
B. Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut

1. Bagi perusahaan
a. AREA Clothing sebaiknya meningkatkan strategi promosi sesuai dengan target
pelanggan. Selain itu dapat memberikan tawaran diskon saat melakukan
promosi untuk menarik pelanggan dan memberi kepuasan pada pelanggan.
b. AREA Clothing sebaiknya meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan
dengan memilih supplier terbaik.
c. AREA Clothing sebaiknya tetap mempertahakan harga yang ditawarkan.
2. Bagi peneliti
Untuk peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian dengan
mempetimbangkan fakotr lain sehingga variabel yang mempengaruhi keputusan
pembelian dapat dijelaskan oleh lebih banyak faktor.

29
DAFTAR PUSTAKA

Agustina Shinta. 2011. Manajemen Pemasaran. Universitas Brawijaya Press. Malang

Buchari Alma, (2011), Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Cetakan


Kesembelian, Alfabeth, Bandung.

Daniel, C. M. (2001). Pemasaran. Edisi pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Depdikbud, 1989, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Buku Satu, Jakarta: Balai Pustaka
Utam

Fandy Tjiptono, 2008 .Strategi Pemasaran, Edisi III, Yogyakarta : CV. Andi Offse

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. (2011). 10th Edition. “Marketing an


Introduction”.Indonesia: Perason.

Kotler, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi keduabelas, Jilid 1.


Jakarta: Erlangga

Rahmat, R. M. (2012). Analisis Strategi Pemasaran .PT. Koko Jaya Prima Makassar.
Universitas Hasanuddin, 1-79.

Rangkuti, F. (1997). Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2008. MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :


ALFABETA

Taan, H. (2010). Peran Riset Pemasaran Dalam Pengambilan Keputusan Manajemen.


Jurnal Manajemen dan Akutansi ,Volume 11 No 2. 89-97.

Umar, H. (2003). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

30

You might also like