PENDIDIKAN:

• S1 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA, TAHUN 2003

• PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FKUI
RSCM, TAHUN 2011
PEKERJAAN:
• STAF DIVISI RESPIROLOGI ANAK RUMAH SAKIT ANAK BUNDA HARAPAN
KITA JAKARTA (RSABHK)

PELATIHAN:
• INTERNATIONAL CHILDHOOD TB TRAINING COURSE, DESMOND TUTU TB
CENTRE, UNIVERSITEIT STELLENBOSCH, SOUTH AFRICA, TAHUN 2018
• PAEDIATRIC FLEXIBLE BRONCHOSCOPY COURSE, NATIONAL UNIVERSITY
HOSPITAL, SINGAPORE, TAHUN 2016
ORGANISASI:
• ANGGOTA UNIT KELOMPOK KERJA RESPIROLOGI ANAK – IDAI
• ANGGOTA SATGAS SIAGA PENANGGULANGAN BENCANA PP IDAI
• ANGGOTA IDAI CABANG DKI JAKARTA
• ANGGOTA RESPIRATORY CARE INDONESIA (RESPINA)
• INSTRUKTUR EMERGENCY FIRST AID COURSE IMANI CARE
INFEKSI SALURAN NAFAS AKUT
(ISPA)

• Infeksi adalah serangan (invasi) kuman dari luar ke dalam bagian tubuh
• Penyakit infeksi yang menyebabkan timbulnya berbagai gejala mulai dari demam, pilek meler,
hidung mampet, bersin, batuk, napas grok-grok, hingga nyeri tenggorok
• Bahas awam: Common cold, Selesma
• Bahasa medis: Rinitis, rinofaringitis, atau nasofaringitis
 • Selesma dapat
disebabkan oleh lebih
daripada 100-200 jenis
virus
• Paling sering Rhinovirus
• Virus flu → salah satu
penyebab selesma,
bukan yang tersering
• Flu → kependekan
dari virus influenza
• Virus influenza dapat
Kekeliruan penggunaan kata ”flu”: menyebabkan radang
1. Keliru untuk menyebut nama saluran napas atas
penyakit, yaitu selesma dan bawah hingga ke
2. keliru untuk paru
menyebut nama gejala penyakit,
yaitu pilek

FLU, ISTILAH YANG RANCU

 Pada anak normal tanpa
penyakit dasar tertentu,
ISPA dapat terjadi hingga
6-8 kali per tahun

Chang AB. Causes, assessment and measurement of cough in children. Dalam: Chung KF, Widdicombe J,
Boushey H, penyunting. Cough. Massachusetts: Blackwell Publishing; 2003.h.57-73.
Episode ISPA pada
seorang anak bisa terjadi
sebanyak 4-8 kali per
tahun. Jumlah episode
infeksi ini bisa meningkat
2-8 kali pada anak-anak
yang terpapar pada
kelompok anak yang
jumlahnya banyak seperti
pada day care.
Gruber C, Keil T, Kulig M. History of respiratory infections in the first 12 year among
children from a birth cohort. Pediatr Allergy Immunol. 2008;19:505-12.
 Gejala ISPA tanpa komplikasi biasanya
berlangsung 8-14 hari, namun sekitar 10% anak
masih menunjukkan gejala batuk sampai 25 hari
pasca infeksi.

Gruber C, Keil T, Kulig M. History of respiratory infections in the first 12 year among children from a birth cohort. Pediatr Allergy Immunol. 2008;19:505-12.
Lancet Infect Dis 2009;9(3)185-96
 UKURAN PARTIKEL BAKTERI
Bakteri TBC 0,2 -0,6 μm x 1-10 μm
200-600 nm x 1000 – 10.000 nm
Virus influenza 80-120 nm
Virus SARS Cov-2 50-200 nm
RAMBUT MANUSIA 17 to 181 µm
17.000 - 181.000 nm

https://www.researchgate.net/figure/Relationship-of-particulate-matter-to-the-size-of-a-human-hair_fig1_267866793
http://dx.doi.org/ 10.1016/j.cell.2020.04.013 https://elifesciences.org/articles/57309
KARAKTERISTIK VIRUS
SARS CoV-2

Bakteri TBC 0,2 -0,6 μm x 1-10 μm

Virus influenza 80-120 nm
Virus SARS Cov-2 50-200 nm
RAMBUT MANUSIA 17 to 181 µm

DOI http://dx.doi.org/ 10.1016/j.cell.2020.04.013

https://elifesciences.org/articles/57309
Asif Noor et al. Pediatrics in Review 2019;40:497-507
Int. J. Environ. Res. Public Health 2020, 17(9), 3067
BMJ 2020;370:m3223
 <8 jam Aluminium
Stainless steel

24 jam Kertas
Baju

Besi
48 jam Plastik
Kertas

Kaca
Plastik

4 hari
PVC
Karet silicon
Keramik
Teflon
Metal
Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. Vol. 7, No. 1. Maret 2020
 Area terpapar Frekuensi
Sistem organ
(dewasa) paparan
Kulit 4 m2 +++
Sal. napas 40 m2 ++
Sal. cerna 400 m2 +

Adapted from McArdle WD, Katch FI, Katch VL. Exercise Physiology; 2014. Figure 12.1.
Widdicombe J. Cough. Blackwell publishing 2003; 17-23
•
• →

•
•
•
•
•
http://id.nlm.nih.gov/mesh/D020545
 OTITIS
RINITIS

FARINGITIS/ TONSILITIS
LARINGITIS

TRAKEITIS

BRONKITIS

BRONKIOLITIS

PNEUMONIA
FARINGITIS

TONSILITIS

ASMA

RINITIS BRONKIOLITIS
https://data.unicef.org/resources/one-many-ending-child-deaths-pneumonia-diarrhoea/
https://data.unicef.org/resources/one-many-ending-child-deaths-pneumonia-diarrhoea/
UNICEF analysis based on WHO and Maternal and Child Epidemiology Estimation Group interim estimates produced in September 2019, applying cause fractions for the year 2017 to United Nations Inter-
Agency Group for Child Mortality Estimation estimates for the year 2018; Convention on the Rights of the Child
• D
• D
•
•
•
•

Kementerian Kesehatan RI/ WHO.

United Nations Inter-Agency Group for Child Mortality Estimation (IGME) (2019); Indonesia Demographic and Health Survey 2017; Mortality rates are calculated for the 10-year-period preceding the DHS survey
United Nations Inter-Agency Group for Child Mortality Estimation (IGME) (2019); Indonesia Demographic and Health Survey 2017; Mortality rates are calculated for the 10-year-period preceding the DHS survey
The Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) - Global Burden of Disease
Gereige RS, Laufer PM. Pneumonia. Peds in Rev 2013
CAP (community acquired pneumonia)
→

HAP (hospital acquired pneumonia)

Stein RT, Marostica PJC. Community-acquired bacterial pneumonia. In: Chernick V, Boat, TF, Wilmott RW, Bush A, editors.
Kendig’s disorders of the respiratory tract in children. 7th edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2006. p. 443.
Lancet Infect Dis 2009;9(3)185-96
•

•
•

•
•

•
KARAKTERISTIK VIRUS
SARS CoV-2

Bakteri TBC 0,2 -0,6 μm x 1-10 μm

Virus influenza 80-120 nm
Virus SARS Cov-2 50-200 nm
RAMBUT MANUSIA 17 to 181 µm

DOI http://dx.doi.org/ 10.1016/j.cell.2020.04.013

https://elifesciences.org/articles/57309
www.azuravesta.com
DOI http://dx.doi.org/ 10.1016/j.cell.2020.04.013
 PROSTAGLANDIN O2
TNF , IL 1, IL 6
CAUSES FEVER NERVE ENDINGS
CO2 STIMULANTS

+
COUGH REFLEX
HIPOKSEMIA
Sel alveolar
BRONKOKONSTRIKSI

LEUKOTRIENS SIGNALS TO
PROSTAGLANDIN NEARBY
CELLS TO ↑
Alveoli ANTIVIRAL
LYMPHOPENIA
DEFENSE

MACROPHAGE INTERFERON
CYTOKINES
ANTIBODIES ARE + DAMPs
TLR PRODUCED AGAINST
SPIKE PROTEINS MAKROFAG
SPIKE PROTEIN + ALVEOLAR
OF VIRUS NEUTROPHILS Replikasi virus
ENGULF VIRUS
T-CELL + di dalam sel
CYTOKINES
PULMONARY EDEMA TNF alveolar
PLASMA CELL IL 1
IL 6 RELEASE OF TOXIC
Surfaktan IL 8 BYPRODUCTS
DYSPNEA ALVEOLAR CHEMOKINES
HYPOXEMIA COLLAPSE
INFLAMATORY IL 8
IL 8
TNF
+ IL 1 ACUTE PHASE
INTERSTITIAL EDEMA REACTANTS:

+
TACHYCARDIA CIRCULATING ↑WBC - CRP
TACHYPNEA NEUTRPHILS
- FIBRINOGEN
- HEPCIDIN
MONOCYTE
www.azuravesta.com
WHO. 2013
Marostica PJC, et al. CAP. Dalam: Kendig and Chernick’s. Disorders of the Respiratory Tract in Children. Edisi ke-8;2012. h. 461-72.
Marostica PJC, et al. CAP. Dalam: Kendig and Chernick’s. Disorders of the Respiratory Tract in Children. Edisi ke-8;2012. h. 461-72.
SATURASI OKSIGEN
Mulholland K, Weber MW. Pneumonia in Children: Epidemiology, Prevention and Treatment
•
•
•
• •
•
•
•
•
•
•

•
•
PNEUMONIA ANAK
•

Mulholland EK, Levine O, Nohynek H, Greenwood BM. Epidemiol Rev 1999; 21: 1–13.
Cutts FT, Zaman SMA, Enwere G, et al. Lancet 2005; 365: 1139–46.
 UPAYA PENCEGAHAN
INFEKSI TUBERKULOSIS
SATU
PENDERITA
TB AKTIF,
DAPAT
MENULARKAN
10-14 ORANG
DI
SEKITARNYA
10-15%
50-60%
Kasus TB
dewasa

2th 10%
Setelah terpapar Akan mengalami
sakit TB
Anak yang tinggal dengan
pasien TB baru dewasa
dengan BTA sputum positif
akan terinfeksi TB

Nelson LL, Wells CD. Global epidemiology of childhood tuberculosis. Int J Tuberc Lung Dis. 2004;8:636-47.
Ena J, Valls V. Short-course therapy with rifampin plus isoniazid, compared with standard therapy with isoniazid, for latent tuberculosis infection: a metaanalysis.
Clin Infect Dis 2005;40:670-6.
PERJALANAN INFEKSI KUMAN
TUBERKULOSIS

https://doi.org/10.1016/j.tim.2018.02.012
PERJALANAN INFEKSI
KUMAN TUBERKULOSIS

https://doi.org/10.1016/j.tim.2018.02.012
Adapted from: Miller FJW. Tuberculosis in children, evolution, epidemiology, treatment, prevention. New York, Churchill Livingstone, 1982.
Adapted from Elisabetta Walters
Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Manajemen TB Anak. 2016
Pediatr Rev. 2015. 36(9)380-391
 Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Manajemen TB Anak. 2016
Rekomendasi diagnosis dan tata laksana batuk pada anak. UKK Respirologi IDAI. 2017
 Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Manajemen TB Anak. 2016
Pendekatan Diagnosis dan Tata Laksana Masalah Makan pada Batita di Indonesia. UKK
Nutrisi dan penyakit metabolik. 2014
Picture from Google

Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Manajemen TB Anak. 2016

https://doi.org/10.1016/S0140-6736(19)30308-3
 ODHA
Baru berkontak dengan pasien TBC
Orang dengan perubahan bercak
fibrosis pada rontgen dada
Pasien dengan transplantasi organ
Pasien immunosupresan dengan
alasan apapun
•
Petunjuk Teknis Penanganan Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB). Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2020
Imigran (dalam kurun waktu kurang Setiap orang yang termasuk pada
dari 5 tahun) dari negara dengan orang-orang yang tidak diketahui
prevalensi TBC yang tinggi faktor risiko TBC, meskipun demikian
pemeriksaan TST harusnya hanya
dilakukan pada kelompok berisiko
tinggi
Pengguna narkoba suntik
Penduduk atau pekerja yang tinggal di
tempat khusus dengan risiko tinggi
Staf laboratorium mikrobakteriologi
Orang-orang dengan kondisi klinis
khusus yang berisiko tinggi
Anak usia dibawah 5 tahun, atau anak
dan remaja yang terpapar dengan
orang dewasa yang masuk ke dalam
kategori risiko tinggi
 untuk menstimulasi
PEPTIDE antigen dari M

+
tuberculosis

Pada orang yang terinfeksi TB sel

darah putih akan mengenali Sel darah putih
antigen yang terstimulasi Mengenali antigen
sehingga mengeluarkan IFN-γ,
sehingga hasil pemeriksaan IGRA
adalah berdasarkan jumlah IFN-γ
yang dikeluarkan Produksi IFN-γ
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/755/2019
Courtesy Schaaf, H. S

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/755/2019

KGB Ultrasonografi (USG), computed Biopsi pada Lokasi KGB terkait Biakan/mikroskopis/TCM/histopat
tomography (CT), magnetic ologi
resonance imaging (MRI)
Pleura Foto polos dan bronkoskopi Pleura dan cairan pleura Biakan/mikroskopis/ histopatologi

Tulang atau sendi Foto polos, CT, MRI Lokasi penyakit abses paraspinal dan Biakan/mikroskopis/ histopatologi
sendi
Sistem USG, CT abdomen, laparoskopi Omentum, usus besar, liver, cairan Biakan/mikroskopis/TCM/histopat
Pencernaan asites, cairan lambung ologi
Sistem genital, saluran Urografi Urin pagi hari Biakan/mikroskopis/histopatologi
kemih Ultrasonografi Jaringan endometrium
Sistem saraf pusat dan CT scan Kepala/ Tuberkuloma Biakan/TCM/histopatologi
meningen MRI dengan kontras Cerebrospinal fluid / cairan
serebrospinal (CSF)
Kulit Jaringan kulit Biakan/histopatologi

Perikardium Ekokardiogram Perikardium Biakan/mikroskopis/histopatologi

Elektrokardiografi Cairan perikardium
Abses hati Ultrasonografi Caira abses Biakan/mikroskopis

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/755/2019

 0 1 2 3 Skor
Kontak Tidak - Laporan ortu, BTA (+)
jelas BTA (-)
PPD negatif - - positif
Berat badan - BB/U < 80% BB/U < 60% -

Demam - > 2 minggu, - -

penyebab tidak
jelas
Batuk <3minggu >3 minggu - -
Pembesaran - multipel , >1cm, - -
limfonodi nyeri (-)
Sendi - bengkak - -
Rontgen normal sugestive - -
dada
Total score
Isoniazid (H) 10 (7-15) 300 Hepatitis, neuritis perifer, hipersensitivitis
Rifampisin (R) 15 (10-20) 600 Gastrointestinal, reaksi kulit, hepatitis, trombositopenia,
peningkatan enzim hati, cairan tubuh berwarna oranye
kemerahan
Pirazinamid (Z) 35 (30-40) - Toksisitas hepar, artralgia, gastrointestinal
Etambutol (E) 20 (15–25) - Neuritis optik, ketajaman mata berkurang, buta warna merah
hijau, hipersensitivitas, gastrointestinal
Streptomisin (S) 15 – 40 1000 Ototoksik, nefrotoksik
diberikan pada kondisi :
TB Meningitis, sumbatan jalan napas akibat TB kelenjar (endobronkhial TB), perikarditis TB, TB milier dengan gangguan napas yang berat, efusi
pleura, TB abdomen dengan asites
Obat yang sering diberikan prednison dosis 2 - 4 mg/kg/hari pada kasus sakit berat (dosis maksimal 60mg/hari) selama 4 minggu. Tappering-off dilakukan
secara bertahap setelah 2 minggu pemberian kecuali pada TB meningitis pemberian selama 4 minggu sebelum tappering-off
TB Paru BTA negatif 2HRZ 4HR -
TB Kelenjar
Efusi pleura TB 2HRZ 4HR 2 mgg - tapp off
TB Paru BTA positif 2HRZE 4HR -
TB paru berat: 2HRZE 7 - 10HR
- TB Millier
- TB Paru dengan
kerusakan luas
- TB +destroyed lung
Meningitis TB 2HRZ(E/S) 10HR 4 mgg – tap off
Perikarditis TB 2 mgg – tap off
Peritonitis TB 2 mgg – tap off
Skeletal TB -
 FDC DEWASA

KOMBIPAK DEWASA

FDC ANAK FASE INTENSIF FDC ANAK FASE LANJUTAN

Dosis kombinasi pada TB anak(BB >30 kg)
Dosis rekomendasi OAT Lini pertama untuk dewasa
FDC DEWASA (2(HRZE)/4(HR)3)

KOMBIPAK (2(HRZE)/4(HR))
(Liputan6.com/Fery Pradolo)