You are on page 1of 14

Materi 4: Teknik Optimasi

Teknik Optimasi dan Peralatan Manajemen Baru untuk Optimasi.


 Metode Menggambarkan Hubungan Ekonomi.
Metode dalam menggambarkan hubungan ekonomi bisa kita lihat dalam tiga bentuk, yaitu
persamaan, tabel, maupun grafik.
 Persamaan.
1 3
Contoh: R (q) = q2 - q , jika diturunkan maka akan memperoleh MR. Jadi, R (q) = q2
30
1 3 ∂R
- q = MR atau = 0 ≤ q ≤ 20
30 ∂q
 Tabel.
Contoh: MR = 2q – 0,1 q2 (nilai q diambil dari tabel dibawah).
0 ≤ q ≤ 20
MR = 2.4 – 0,1.42
= 8 – 1,6
= 6,4
Q MR
0 0,0
2 3,6
4 6,4
6 8,4
8 9,6
10 10,0
12 9,6
14 8,4
16 6,4
18 3,6
20 0,0
 Grafik.

Dalam grafik, garis melengkung = MR dan garis horizontal = q.


 Hubungan Biaya Total, Rata-Rata dan Marginal.
Diasumsikan dengan fungsi biaya: C(q) = 182 + 56 q.
C = biaya tetap.
AC = biaya rata-rata.
C
AC =
q
238
=
1
= 238.
MC = marginal cost.
∂c
MC =
∂q
= 56 (nilai MC adalah sama).
Keterangan Kurva:
Garis warna biru = cost/C (biaya tetap).
Garis warna oranye = AC (biaya rata-rata).
Garis warna abu-abu = marginal cost (MC).
 Analisis Optimisasi.
Analisis optimisasi digunakan dalam rangka memaksimumkan keuntungan. Analisis
optimisasi dapat dilihat dari perbandingan antara total penerimaan dengan total pengeluaran.
Analisis optimisasi dapat dilihat dari 2 sisi, yaitu:
a. Max 𝝅 dengan Pendekatan TR dan TC.
Keuntungan total.
𝝅 = Total Penerimaan – Total Pengeluaran.
b. Optimisasi dengan Analisis Marginal.
Secara umum analisis marginal merupakan derivatif dari total keuntungan, sehingga
dapat dituliskan menjadi:
𝝅 = 𝑻𝑹 −𝑻𝑪
∂π ∂TR ∂TC
= - =0
∂q ∂q ∂q
MR – MC = 0
MR = MC
 Kalkulus Differensial.
Aturan Diferensial.
a. Fungsi Konstan.
∂q
q = 2, turunannya adalah =¿ 0
∂x
b. Fungsi Berpangkat.
∂q
q = axn turunannya adalah =n . ax n-1
∂x
c. Fungsi Penjumlahan dan Pengurangan.
∂ q ∂ U ∂V
q = U±V, turunannya adalah = +
∂x ∂ x ∂x
d. Perkalian Dua Fungsi.
q = U.V
∂q ∂V ∂U
=U +V
∂x ∂x ∂x
e. Pembangian Dua Fungsi.
U
q=
V
∂q ∂V ∂U
=U +V
∂x ∂x ∂x
v2
f. Fungsi di Dalam Fungsi.
Contoh: q = f(U) dimana U = f(x)
∂q ∂Y ∂U
=U +V
∂x ∂x ∂x
 Optimisasi Dengan Kalkulus.
a. Tujuan Pertama.
- Bertujuan untuk menurunkan titik krisis (titik maksimum atau titik minimum).
- Syarat yang diperlukan untuk mencari titik kritis adalah FONC atau (First Order
Nescessary Condition).
- Turunan perstama dari fungsi yang dianalisis ditetapkan sama dengan nol (untuk
menjamin fungsi berada pada titik kritis).
Contoh: R = f(q) = 100q - 10q2
∂R
Diturunkan: = 100 – 20q = 0
∂q
q=5
Kita tidak mengetahui apakah hasil dari q = 5 itu adalah titik maksimum atau titik
minimum. Nah, untuk mengetauhi apakah 5 itu titik maksimum atau minimum
maka kita akan menggunakan turunan kedua.
b. Turunan Kedua.
- Bertujuan untuk menentukan apakah fungsi berada pada titik maksimum atau
titik minimum.
- Turunan kedua ini bisa disebut juga sebagai syarat kecukupan (Second Order
Suffeciency Condition – SOSC).
- Jika nilai SOSC > 0 (+) atau turunan kedua lebih besar dari 0, maka fungsi
disebut Fungsi Minimum.
- Jika nilai SOSC < 0 (-) atau turunan kedua lebih kecil dari 0, maka fungsi disebut
Fungsi Maksimum.

Contohnya:
Turunkan 100q = 10q2, maka turunan keduanya akan diperoleh:

(Hasil – 20 tersebut, jika mengacu pada ketentuan + dan – di atas, karena nilai –
20 adalah negatif, maka fungsi R atau fungsi Revenue nya adalah fungsi
maksimum).
 Ilustrasi dalam Gambar dan Tabel.
Jika kita memasukkan nilai interval nya, misalnya 0 ≤ q ≤ 7seperti pada tabel.
Maka kita bisa mensubtitusikan angka pada tabel tersebut menggunakan
rumus fungsi penerimaan, yaitu R = f(q) = 100q - 10q 2, maka nilai revenue
yang didapat akan sama seperti di tabel.
Cara menghitungnya:
R = f(q) = 100q - 10q2
= 100.1 – 10.12
= 100 – 10
= 90
Setelah mendapatkan nilai revenuenya, selanjutnya gambarkan dengan kurva.
Kurva diatas berada pada kondisi maksimum. Jika, menggunakan q = 5, maka
reveneunya adalah maksimum sebesar 250.
 Optimisasi Multivariat.
Optimisasi multivariat bisa juga disebut sebagai optimisasi menggunakan banyak
variabel.
Banyak variabel ini misalnya: q = f(p), bisa jadi q fungsi dari P, I, dst [q = f( P, I, dst)].
Nah, lebihnya itulah yang dinamakan sebagai multivariat.
Contohnya: Fungsi Keuntungannya = 𝝅 = f (x, y) = 8x - 2x 2 – xy – 3y2 + 100y (karena
persamaannya lebih dari satu variabel maka dikenal dengan istilah parsial.
1. Turunan Parsial.
Turunan parsial ini memiliki lebih dari satu variabel, artinya turunan pertama
terhadap x. Sementara variabel y kita anggap konstan.
∂π
Jadi, turunan terhadap x atau = 80 – 4x – y … (1) dan turunan terhadap y atau
∂x
∂π
= – x 6y + 100 … (2). Dalam keadaan turunan y ini, maka x nya kita anggap
∂y
konstan.
2. Optimisasi Fungsi dengan Banyak Variabel.
Hal pertama yang dilakukan untuk melakukan optimisasi fungsi dengan banyak
variabel adalah:
∂π
TurunKan terhadap x atau = 80 – 4x – y = 0
∂x
∂π
Turunkan terhadap y atau = 100 – x – 6y = 0
∂y

- 380 + 23x = 0
380
x = = 16.52 …(3)
23
80 – 4x – y = 0
80 – 4(16.52) = y
y = 80 – 66.08
y = 13.92
π = 80(16.52) – 2(16.52)2 – (16.52)(13.92) – 3(13.92)2 +
100(13.92)
π = 1,356.52
 Optimisasi Terkendala.
1. Metode Subtitusi.
Fungsi Keuntungan
𝝅 = 80x – 2x2 – xy – 3y2 + 100y
Kendala
x + y = 12 → x = 12 – y
Solusi:
𝝅 = 80x – 2x2 – xy – 3y2 + 100y
𝝅 = 80(12-y) – 2(12-y)2 – (12-y)y – 3y2 + 100y
𝝅 = 960 – 80y – 2(144 – 24y + y2) – 12y + y2 - 3y2 + 100y
𝝅 = 960 – 80y – 288 + 48y – 2y2 – 12y + y2 - 3y2 + 100y
𝝅 = – 4y2 + 56y + 672
∂π
= –y + 56 = 0
∂y
y =7
x = 12 – y
x = 12 – 7
=5
𝝅 = 80x – 2x2 – xy – 3y2 + 100y
𝝅 = 80(5) – 2(5)2 – (5)(7) – 3(7)2 + 100(7)
𝝅 = 400 – 50 – 35 – 147 + 700
𝝅 = 868
Jadi, keuntungan yang diperoleh adalah 868.
2. Metode Pengali Langrange.
Kendala
x + y – 12 = 0
Solusi:
L = 80x – 2x2 – xy – 3y2 + 100y + λ (x+y = 12)
∂L
= 80 – 4x – y + λ = 0 …(1)
∂x
∂L
= – x – 6y + 100 + λ = 0 …(2)
∂y
∂L
= x + y – 12 = 0 …(3)
∂λ
Solusi Kurangkan (1) dan (2)
80 – 4x – y + λ
100 – x – 6y + λ
– 20 – 3x + 5y = 0 …(4)
Sederhanakan (4) dan (3)
– 20 – 3x + 5y = 0
x + y – 12 = 0 (semua persamaan dikalikan 3)
Sederhanakan (4) dan (3)
– 20 – 3x + 5y = 0
36 + 3x – 3y = 0
-56 + 8y = 0
y=7 …(5)
Substitusikan persamaan ke salah satu persamaan kendalanya
x + y – 12 = 0
x + 7 – 12 = 0
x = 12 – 7
x=5
Keuntungan: Substitusikan nilai x dan y ke fungsi keuntungan, sehingga:
𝝅 = 868
Untuk memperoleh nilai λ kita dapat substitusikan ke salah satu persamaan (1) atau (2)
sehingga diperoleh:
– x – 6y + 100 + λ = 0
– 5 – 6(7) + 100 = – λ
– 47 + 100 = – λ
– λ = – 53
λ dapat diartikan bahwa ketika kita mengurangi kapasitas produk misalnya dari 12
menjadi 11, maka akan mengurangi total laba perusahaan sebesar 53 satuan.
 Peralatan Manajemen Baru.
a. Benchmarking.
b. Perbandingan (benchmarking) berarti menentukan cara terbuka dan jujur, bagaimana
perusahaan lain dapat mengerjakan sesuatu dengan lebih baik (lebih murah) sehingga
perusahaan kita dapat meniru dan memungkinkan untuk memperbaiki cara tersebut.
Benchmarking umum dilakukan dengan studi lapangan ke perusahaan lain.
Benchmarking juga sudah menjadi peralatan standard dalam rangka untuk
meningkatkan produktivitas dan kualitas produk. Perusahaan di Amerika Serikat
yang banyak menerapkan ini adalah termasuk IBM, Ford, Du Pont dan Xerox.
c. Total Quality Manajemen (TQM).
TQM berarti secara kontinous memperbaiki kualitas produk sehingga secara
konsisten
memberikan kepuasan yang semakin meningkat kepada pelanggan
Lima aturan suksesnya suatu program TQM:
1. Pejabat Eksekutif perusahaan (CEO) tegas dan nyata mendukung program
tersebut dengan perkataan dan perbuatan.
2. Program TQM Harus jelas menunjukkan bagaimana program tersebut
menguntungkan pelanggan dan menciptakan value bagi perusahaan.
3. Program TQM haruslah memiliki tujuan strategis yang jelas yaitu harus
ditanyakan “apa yang ingin dicapai perusahaan”.
4. Program TQM harus memberikan keuntungan dan kompensasi dalam waktu
singkat, pelanggan perlu melihat hasil awal yang jelas dan nyata untuk terus
mendukung program tersebut.
5. Program TQM seharusnya dibuat spesifik untuk perusahaan tertentu, jadi suatu
perusahaan tidak dapat hanya meniru program TQM perusahaan lain.
 Salah satu kasus yang berhasil menerapkan TQM ini adalah Perusahaan
Motorolla. Perusahaan tersebut mampu memotong $700 juta dalam biaya
manufaktur ±5 tahun. Tetapi baru 1/3 dari seluruh firm di AS yang
mengindikasikan bahwa program TQM mereka secara signifikan telah
meningkatkan kualitas produk, mengurangi biaya dan meningkatkan daya saing.
 Terdapat alasan ketidak berhasilan program TQM yaitu karena kegagalan
manajemen (pembuat keputusan) untuk menunjukkan keikutsertaan personal yang
kuat dan memiliki komitmen pada program tersebut. Artinya, program TQM itu
rata-rata mengalami kegagalan yang menurut survei mereka dikarenakan
komitmen dari manajerial.
 Beberapa tahun terakhir model TQM diperluas meliputi:
a. Inovasi.
b. Pengetahuan.
c. Manajemen Rekanan.
Yang mana ketiganya ini diterapkan oleh Six Sigma. Six Sigma berhubungan
dengan situasi dimana segala sesuatu mulai dari design produk sampai produksi
penagihan berjalan dengan sempurna, kurang dari 3,4 kerusakan per satu juta
produk atau prosedur. Ini menunjukkan six sigma itu berhasil, karena dijelaskan
kurang dari 3,4 kerusakan per satu juta produk atau prosedur. Jadi, ini
menyatakan program six sigma itu melibatkan inovasi, pengetahuan maupun
manajemen rekanan telah berhasil untuk meningkatkan kualitas dari suatu produk
mereka.
d. Reengineering.
Rekayasa ulang (reengineering) adalah kecenderongan manajemen yang
paling terkenal pada pertengahan tahun 1990-an. Proses rekayasa ulang berusaha
mengorganisasi perusahaan secara keseluruhan.
Proses rekayasa ulang ini biasanya akan mempertanyakan:
 Bila perusahaan ini merupakan perusahaan yang sama sekali baru, bagaimana
kita akan melakukannya?
 Bila perusahaan kita mampu memulai segalanya dari awal, bagaimana kita
akan melakukannya? Karena dibutuhkan restrukturisasi perusahaan untuk
menyesuaikan dengan rencana tersebut.
Proses rekayasa ulang akan melibatkan design ulang yang radikal dari semua proses
perusahaan untuk mencapai peningkatan yang tinggi dalam hal kecapatan, pelayanan
dan profitabilitas.
Jika TQM berusaha mencari bagaimana mengerjakan sesuatu dengan lebih cepat,
lebih murah, atau lebih baik. Dan jikalau proses rekayasa ulang menanyakan tentang
apakah sesuatu harus benar benar dilakukan dan proses rekayasa ulang lebih
mungkin untuk menghasilkan solusi yang sama sekali baru dibandingkan TQM. Jadi,
ada dua alasan utama untuk melakukan rekayasa ulang, yaitu:
1. Takut pesaing muncul dengan produk, pelayan, atau cara baru dalam melakukan
bisnis yang akan menghancurkan perusahaan kita.
2. Ketamakan, jika kita percaya bahwa proses rekayasa ulang, perusahaan kita
dapat melenyapkan persaingan.
Proses rekayasa ulang ini meliputi reorganisasi perusahaan secara horizontal pada
seluruh lintas fungsional proses inti yang dikelola oleh tim-tim yang berusaha
memaksimumkan kepuasan pelanggan. Rekayasa ulang memang terlihat masuk akal
di atas kertas dan secara prinsip mudah dimengerti, tetapi sulit dilakukan dan tidak
semua perusahaan mampu melakukan rekayasa ulang.
Dapat kita lihat selama tahun 1990, proses rekayasa ulang berubah dari sekedar
mode manejemen menjad industri konsultasi sebesar $51 mliar dalam jangka waktu
semalam. Namun, sekarang proses ini mulai menghilang dan beberapa menyatakan
telah mati. Ada dua alasan mengapa demikian, yaitu:
1. Hanya sedikit perusahaan mencoba dan sukses (contohnya perusahan General
Electric asal AS, dengan Jack Welch sebagai CEO tahun 1981).
2. Pemberitaan buruk bagi perusahaan karena PHK. PHK ini terjadi karena
dampak dari rekayasa ulang yang akan menyebabkan penciutan dalam tenaga
kerja, sehingga akan menyebabkan berkembangnya PHK bagi perusahaan-
perusahaan tertentu.
e. Learning Organisation.
Organisasi pembelajaran (learning organization) cukup terkenal untuk sekarang ini.
Organis pembelajar merupakan bagaimana kita menghargai pembelajaran yang
berkelanjutan baik secara individu maupun secara bersama dan kita harus percaya
keuntungan kompetitif membutuhkan pembelajaran yang berkelanjutan di era
informasi seperti sekarang.
Peter Senge berpendapat bahwa sebagai pemenang secara intelektual dan spiritual
organisasi pembelajaran di dasarkan pada 5 komponen, yaitu:
1. Model mental baru. Mengembangkan model mental baru dengan
mengesampingkan cara berpikir lama dan bersedia untuk berubah.
2. Kemahiran personal. Karyawan harus belajar membuka diri kepada orang
lain dan mendengarkan mereka ketimbang mengatakan apa yang harus
mereka perbuat.
3. Pemikiran Sistem. Setiap orang harus memahami bagaimana perusahaan
benar-benar beroperasi.
4. Visi Bersama. Strategi yang dilakukan bersamaan oleh semua pegawai
perusahaan.
5. Pembelajaran tim. Organisasi harus melihat bagaimana semua pegawai
perusahaan dapat dibuat bekerja dan belajar agar menyadari visi bersama
dan menjalankan strategi perusahaan.
Peralatan Manajemen Lainnya.
a. Broadbanding. Perluasan pembatasan (menghapus tingkat gaji yang terlalu banyak).
b. Direc Business Model. Model bisnis langsung (situasi dimana perusahaan –
konsumen).
c. Networking. Membuat jaringan kerja.
d. Pricing Power. Kekuatan menentukan harga (bagaimana harga lebih cepat naik
dibandingkan biaya) dan sebaliknya.
e. Process Management. Manajemen proses dengan kondisi terintegrasi secara
keseluruhan.
f. Small-World Model. Model dunia kecil (idenya menemukan individu kecil atau yang
mempunyai hubungan baik pada setiap tingkat dalam perusahaan.
g. Virtual Integration. Menghilangkan batas-batas dan peranan tradisional antara
produsen dengan pemasok, produsen dengan pelanggan, dalam rantai nilai dan
memperlakukan pemasok dan pelanggan seolah-olah mereka bagian dari perushaan.
h. Virtual Management. Kemampuan manajer untuk meniru perilaku konsumen dengan
menggunakan model komputer yang didasarkan pada IPTEK yang muncul dari teori
kompleksitas.

You might also like