You are on page 1of 1

PRODI SARJANA KEPERAWATAN

WIDYA HASTUTIK(616080720042) Prevelensi WEB OFF CAUTION (WOC) GNC 5


PEMERIKASAAN LAB &
DIAGNOSTIK (Lana Yusria, 2016)
7
DIAGNOSIS (SDKI 2018), KRITERIA HASIL (2019), &
INTERVENSI KEPERAWATAN (SIKI 2018)

RAHMADIAN(616080720030) Defisit Nutrsisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien

MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK II Penelitian Italkid-project melaporkan prevalensi GNC pada anak mencapai 12,1 kasus Luaran : Status Nutrisi Membaik dengan KH: (L.01001) (SLKI, 2018)\
/tahun/1 juta anak dengan rentang usia 8,8-13,9 tahun atau 74,4 per satu juta pada ● Pemeriksaan urine merupakan metode eritrosit terpenting dalam Porsi makanan yang dihabiskan meningkat
SEPTEMBER 2022 1 Serum albumin meningkat
populasi yang sama. Prevale ns GNC stadium I dan II dilaporkan mencapai 18,5-58,3 per DEFINISI GLOMEROLUNEFRITIS mendiagnosis glomerulonefritis karena dapat mendeteksi adanya
2 kerusakan struktur glomerulus. Frekuensi makan membaik
satu juta anak(Pardede & Chunnaedy, 2009)   KRONIS Nafsu makan membaik
● Tes darah dapat memberikan informasi tambahan terkait kerusakan
Membran mukosa membaik
ginjal. Beberapa hal yang dapat diperiksa pada darah untuk melihat
Glomerolunefritis Kronis adalah suatu kondisi peradangan yang lama dari sel-sel glomerolus. Kelainan ini dapat terjadi akibat kerusakan ginjal, antara lain: Menurunnya kadar hemoglobin (anemia),
dan Meningkatnya kadar zat sisa seperti ureum dan kreatinin Intervensi Keperawatan (SIKI, 2018) :
3 glomerolonefritis akut yg tidak membaik atau timbul secara spontan. (Arif Muttaqin & Kumala Sari, 2015) Manajemen Nutrisi (I.01011) Tindakan:
● Tes imunologi dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai
dapat terjadi akibat infeksi bakteri atau Observasi:
Infeksi. Contoh infeksi yang dapat menyebabkan kelainan sistem imun. Pemeriksaan tersebut antara lain antinuclear Identifikasi status nutrisi
virus. Infeksi yang terjadi pada tubuh sehingga mengakibatkan peradangan
Glomerulonefriti glomerulonefritis, antara lain adalah infeksi antibodies (ANA), komplemen, antineutrophil cytoplasmic antibody Identifikasi makanan yang disukai
mengakibatkan reaksi kekebalan tubuh pada ginjal dan terjadi glomerulonefritis
FAKTOR RESIKO s bakteri Streptococcus pada tenggorokan, (ANCA), dan antiglomerular basement membrane (anti-GBM). Monitor asupan makanan
yang berlebihan
infeksi gigi, endokarditis bakteri, HIV, ● Biopsi ginjal, Dilakukan dengan mengambil sampel jaringan ginjal dan
hepatitis B, dan diperiksa di bawah mikroskop untuk memastikan pasien menderita. Biopsi Terapeutik:
hepatitis C. juga akan membantu dokter untuk mencari penyebab dari Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
Contohnya adalah penyakit lupus yang
Faktor glomerulonefritis Kelainan sistem glomerulonefritis tersebut Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
menyebabkan peradangan pada berbagai
kronis.(Lana Yusria, imun PATOFISIOLOGI
2016)
organ tubuh, termasuk ginjal. 4 ● Pencitraan bertujuan untuk memperlihatkan gambaran kondisi ginjal
Edukasi:
Nanda,2015 jilid 2
secara visual. Metode pencitraan yang dapat digunakan, antara lain adalah Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Contoh penyakit vaskulitis yang menyerang foto Rontgen, CT scan dan USG. Ajarkan diet yang diprogramkan
pembuluh darah ginjal dan mengakibatkan
Vaskulitis Vaskulitis dapat terjadi pada berbagai Zat toksik Vaskular Infeksi Obstruksi saluran kemih
glomerulonefritis adalah poliarteritis dan
organ, termasuk ginjal Kolaborasi:
granulomatosis Wegener Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
(mis. pereda nyeri, antiematik), jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
Reaksi antigen antibodi Arterio skerosis Tertimbun ginjal kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
Diabetes Melitus Diabetes yang tidak terkendali dapat
menyebabkan kerusakan lebih besar pada
ginjal sebagai akibat komplikasi. Retensi urine Batu besar dan kasar
Suplay darah ginjal turun
Hipervolemia b.d kelebihan asupan cairan
sindrom Salah satu penyakit genetik yang dapat
Faktor Penyakit Genetik Luaran : keseimbangan cairan meningkat dengan KH :
Alport menyebabkan glomerulonefritis kronis Menekan syaraf perifer Iritasi/cedera jaringan
(L.03021) (SLKI, 2018)
GFR turun Asupan cairan meningkat
Edema menurun
Dehidrasi menurun
Nyeri pinggang Hematuria Membran mukosa membaik
Paparan zat kimia
pelarut Turgor kulit membaik
GGK
hidrokarbon
Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara Intervensi Keperawatan (SIKI, 2018) :
Anemia
suplai dan kebutuhan oksigen (kelemahan) Manajemen Hipervolemia (1.03122)
Faktor Lain
Luaran : Toleransi Aktivitas meningkat dengan KH: Observasi
(L.05047) (SLKI, 2018) Periksa tanda dan gejala hipervolemi (mis. dispnea, edema,
Sekresi protein terganggu Retensi Na Sekresi eritropoitis turun ● Kemudahan dalam melakukan aktivitas meningkat   suara napas tambahan)
Identifikasi penyebab hipervolemia
riwayat kanker ● Dispnea saat/setelah aktivitas menurun
Monitor intake dan output cairan
● Perasaan lemah menurun
Sindrom uremia Total CES naik Produksi hb turun ● Tekanan darah membaik Terapeutik
● Frekuensi napas membaik Batasi asupan cairan dan garam

Edukasi
Intervensi Keperawatan (SIKI, 2018) :
GLOMEROLUNEFRITIS KRONIS Gangguan keseimbangan
asam basa
Urokrom tertimbun dikulit Perpospatemia Tekanan kapiler naik
Suplai nutrisi dalam darah
turun
Manajemen Energi (I. 05178)
Observasi
Ajarkan cara membatasi caira
Kolaborasi
● Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan Kolaborasi pemberian diuretik
● Monitor kelelahan fisik dan emosional
Produksi asam lambung naik Perubahan warna kulit Pruritis Volume interstisial naik Gangguan nutrisi
● Monitor pola dan jam tidur
● Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas

Edema(kelebihan volume Terapeutik
Neusea, vomitus Iritasi lambung Kerusakan integritas kulit Oksihemoglobin turun Evidance Based
cairan)
● Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara, (Herman, 2016)
● kunjungan) Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
● Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan Intervensi
Resiko infeksi Resiko perdarahan Pre load naik Suplai o2 kasar turun ● Anjurkan kepada pasien untuk melakukan dialisis ginjal (terapi
● Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
ETIOLOGI pengganti ginjal berupa cuci darah) seperti hemodialisa.
       berjalan
● Pemberian obat-obatan seperti anti hipertensi,suplemen besi, dan
Edukasi agen pengikat fosfat
Gastritis Hematemesei melena Beban jantung naik Intoleransi aktivitas ● Memberikan edukasi kepada pasien untuk melakukan diet rendah
Glomerulonefritis primer merupakan hasil proses autoimun ● Anjurkan tirah baring
protein/diet rendah uremia
● Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap ● Memberikan edukasi kepada keluarga pasien mengenai perlunya
Glomerulonefritis (GN) adalah suatu keadaan Ketidakefektifan perfusi ● Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak dukungan dan perhatian dari seluruh anggota keluarga terhadap
dimana terjadi inflamasi pada glo merulus, Mual, muntah Anemia Hipertrovi ventrikel kiri proses perbaikan penyakit pasien
jaringan perifer        berkurang
yang berdasarkan etiologi dapat terjadi secara ● Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
primer ataupun sekunder
(Lana Yusria, 2016)
Kolaborasi
Defisit nutrisi Keletihan Payah jantung kiri
disebabkan oleh penyakit sistemik, infeksi, ● Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara peningkatan asupan makanan
Glomerulonefritis sekunder
malignitas atau penyakit metabolik

COP turun Bendungan atrium kiri naik

TATALAKSANA DAN PENCEGAHAN Aliran darah ginjal turun Suplai o2 jaringan turun


Glomerulonefritis kronik 8 FARMAKOLOGI (Lana Yusria, 2016). Suplai o2 keotak turun Tekanan vena pulmunalis
sering timbul beberapa Hematuria(darah dalam urin)
tahun setelah cidera dan dan proteinuria(protein
peradangan glomerulus sub dalam urin)ringan RAA turun Metabolism anaerob Syncope (kehilangan
klinis yang disertai oleh ● Obat Imunosupresan Imunosupresan dapat diberikan untuk menangani Kapiler paru naik 9 REFRENSI
kesadaran)
glomerulonefritis akibat gangguan sistem imun
● Obat pengatur tekanan darah. Glomerulonefritis dapat menyebabkan tekanan darah
meningkat dan menimbulkan kerusakan ginjal yang lebih parah. Oleh karena itu, Retensi Na dan H2o Asam laktat naik
tekanan darah penderita glomerulonefritis perlu diatur untuk mencegah kerusakan Edema paru
Urine yang berbuih dan berwarna ginjal. Dua golongan obat yang dapat digunakan untuk mengatur tekanan darah adalah DAFTAR PUSTAKA
kemerahan ACE inhibitors (contohnya captropil dan lisinopril) dan ARB (contohnya losartan dan
valsartan). Hipervolemia Fatigue nyeri sendi
Gangguan pertukaran gas Amin Huda Nurarif, S. Kep., N., & Hardhi Kusuma, S. Kep., N. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan
● Plasmapheresis. Dapat dilakukan pada penderita dengan hasil tes imunologi ANCA dan
anti-GBM positif. Protein sistem imun (antibodi) yang terdeteksi melalui pemeriksaan Nanda Nic-Noc (Yudha, Budi, Oskar, & Hardi (eds.); Revisi jil). Percetakan Mediaction Publishing Jogjakarta.
imunologi biasanya terkandung dalam plasma darah. Untuk membuang antibodi
Nyeri
PPNI,  tim pokja S. D. (2017). Standar diagnosis keperawatan indonesia definisi dan indikator diagnostik ( tim pokja S. D. PPNI (ed.); 1st ed.)
Hipertensi tersebut, dilakukan pembuangan plasma darah penderita, melalui sebuah prosedur yang
disebut plamapheresis. Plasma darah yang dibuang akan digantikan dengan plasma
. dewan pengurus pusat persatuan perawat nasional indonesia. http:///www.inna-ppni.or.id
pengganti atau cairan infus. PPNI,  tim pokja S. D. (2018). standar intervensi keperawatan indonesia definisi dan tindakan keperawatan ( tim pokja S. D. PPNI (ed.); 1st
Manifestasi Klinik/Tanda
● Obat-obatan lain. Obat lain yang dapat diberikan, di antaranya adalah diuretik untuk ed.). dewan pengurus pusat persatuan perawat nasional indonesia.
dan Gejala (Sylvia A,
mengurangi bengkak, dan suplemen kalsium)
2015)
Pembengkakan pada wajah,
PPNI,  tim pokja S. D. (2019). standar luaran keperawatan indonesia definisi dan kriteria hasil keperawatan (T. pokja S. D. PPNI (ed.); 1st
tangan, kaki, dan perut ed.). dewan pengurus pusat persatuan perawat nasional indonesia.
 Nursalam, N., Hidayati, L., & Sari, N. P. W. P. (2009). Asthma Risk Factors and Prevention Behaviour Relate to Asthma Level of Control. Jurnal Ners, 4
(1), 9-18.
 Harsismanto, J., Padila, P., Andri, J., Andrianto, M. B., & Yanti, L. (2020). Frekuensi Pernafasan Anak Penderita Asma Menggunakan Intervensi Tiup
Kelelahan 6 Super Bubbles dan Meniup Baling Baling Bambu. Journal of Telenursing (JOTING), 2(2), 119-126.
Lana Yusria, R. S. (2016). Diagnosis Dan Manajemen Glomerulonefritis Kronik. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Surakarta, 259–272.
TATALAKSANA DAN PENCEGAHAN
NONFARMAKOLOGI (Sudoyo, 2017) Pardede, S. O., & Chunnaedy, S. (2009). PGK pada anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, 11(3), 199–206.
Frekuensi buang air kecil Sudoyo, Aru. dkk. 2017. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jakarta: Interna Publishing
berkurang
● Istirahat mutlak selama 2-3 minggu. Dianjurkan istirahat mutlak selama 6-8 minggu untuk Price, Sylvia A. 2015. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit. Jakarta: EGC
memberi kesempatan pada ginjal untuk menyembuh. Tetapi penyelidikan terakhir
menunjukkan bahwa mobilisasi penderita sesudah 2-3 minggu dari mulai timbulnya penyakit Mardhatillah, M., Arsin, A., Syafar, M., & Hardianti, A. (2020). Ketahanan Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di Rsup
Kehilangan nafsu makan tidak berakibat buruk terhadap perjalanan penyakitnya. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim, 3(1).
● Diberikan makanan rendah protein (1 gr/kgbb/hari) dan rendah garam (1 gr/hari). Makanan
lunak diberikan pada penderita dengan suhu tinggi dan makanan biasa bila suhu telah normal
kembali.
● Bila ada anuria atau muntah, maka diberikan IVDP dengan larutan glukosa 10%. Pada
penderita tanpa komplikasi pemberian cairan disesuaikan dengan kebutuhan.
● Transplantasi Ginjal

You might also like