You are on page 1of 5
Rangkuman Praktikum Parasit Selasa, 08 Desember 2020 14.37, A. Nematoda a. Ascaris lumbricoides/ cacing gelang (Ascariasis) = Hospes Definitif--> manusia = Morfologi ‘5 Dewasa jantan --> bentuk silindris dengan ujung posterior melengkung dan lanaip 5 Dewasa betina > bentuk silindris dengan ujung posterior lurus dan runcing 5 Telur Fertil -> bentuk oval dan mempunyai tiga lapisan dinding (1. lapisan albuminous tebal dan berkelok; 2. lapisan hyalin; 3. lapisan vitellin/lipoid) 5 Telur infertil-> Bentuk oval/lonjong, tidak terdapat udara dikedua ujung kutub ‘5 Telur decorticated (matang) --> tanpa lapisan albuminoid, lapisan paling luar adalah hyalin, ‘5 Embryonated (infektif) -> bila tertelan dapan menyebabkan penyakit = Penularan melalui makanan/minuman yg tercemar telur infektif, tangan yg kotor atau telur infektif terhirup bersama udara. = Stadium infektif--> telur Embryonated, = Stadium diagnostik > cacing dewasa, fertilize egg, dan unfertilizede egg = Migrasi larva menyebabkan "Loeffler Syndrom” --> gejala pnumonia yg disertai gejala alergi = Hipeinfeksi pada anak -> ggn pertumbuhan = Diagnosis: Pem. Makroskopis -> Tinja & muntahan (cacing dewasa) Pem. Mikroskopis -> Tinja & cairan empedu (telur) Pem. Laboratorium --> Darah tepi (eosinofilia) dan scratch test (+) Pem. Radiologis --> barium (Ektopik) b. Trichuris trichiura/ cacing cambuk (Trikuriasis) * Morfologi 5 Dewasa jantan —> bentuk cambuk, 2/5 bagian tubuh posterior lebih tebal, ujung posterior melengkung 5 Dewasa betina--> bentuk cambuk, 2/5 bagian tubuh posterior lebih tebal, ujung posterior tumpul 5 Telur sepeti tong dengan tutup pada kedua kutubnya (hot plate) + Stadium infektif-> Embryonated egg yang tertelan + Stadium diagnostik--> enembryonated egg pada fases * Infeksi berat -> anemia berat (Hbs 3¢%), eosinofilia (>3%), diare berdarah, nyeri perut, mual, muntahm bb menurun + Komplikasi--> Protapsus rectum = Diagnosi 5 Pem. Tinja--> telur bentuk khas 5 Protoskopi--> cacing dewasa bentuk cambuk melekat pada mukosa c. Cacicng tambang (Necator americanus [Nekatoriasis] / Ancylostoma duodenale [Ankilostomiasis]) + Morfologi: 5 Bentuk silindris, pada jantan terdapat bursa kopulatif, 5 Dewasa jantan, ujung posterior berupa bursa kopulatif 5 Dewasa betina, ujung posterior runcing N.americanus bentuk hurufS, mulut berupa dua pasang gigi sebagai hook An.duodenale bentuk huruf C, mulut berupa cutting plate sebagai hook ‘5 Telur--> bulat lonjung dengan embrio 4 blastomer _Larfa rabditiform —> Aninfektif _Larfa filariform —> infektit = Larfa filariform menembus kulit, menyebabkan dermatitis dan gatal gatal hebat (Ground itch) = Migrasi ke paru menyebabkan bronkitis dan reaksi aler = Cacing dewasa menghisap darah di usus 5 An.duodenale: 0,1 cc/hr 5 Namericanus: 0.33 ce/hr = Menyebabkan anemia hipokromik mikrositer dan gambaran kurang gizi = Rasa tidak enak epigastrium, diare, steatore, konstipasi = Diagnosis: Mikroskopik tinja (telur) = Pem, Lab: Hb menurun RBC hipokromik mikrositer Leukopenia Eosinophilia Anisositosis atau poikilositosis ‘5 Sumsung tulang: Hyperplasia normoblastik d. strongyloides stercoralis/ cacing benang (Stronyloidosis) = Morfologi: ‘5 Dewasa Betina > bentuk seperti benang halus, tembus cahaya, kutikula bergaris. 5 Dewasa jantan > ukuran lebih kecil dari betina, ekor melengkung 5 Telur mirip cacingtambang, dinding transparan, tidak ditemukan dalam tinja karena menetas dalam usus, Lava rabditiform > pembesaran esophagus bentuk khas Lava filariform -> ekornya bercabang = Stadium infektif > larva filariform = Stadium diagnostik -> larva rabditiform + Larva menembus kulit -> darmatitis, urtikaria dan pruritus = Larva migrasi ke paru --> Loffler syndrome (seperti aschari = Diagnosis: ‘5 Tinja--> larva rabditiform 5 Biakan tinja -> larfa rabditiform, cacing dewasa ringan 5), batuk darah e. Enterobius vermicularis/ cacing kremi (Enterobiasis) = Morfologi: Dewasa jantan —> posterior melengkun (Spiklum & papil papil) Dewqasa betina -> posterior runcing Double bulboesophagus Telur--> asimetris, tidak berwarna, dinding tipis dan tembus cahaya Penularan melalui mulut, pernafasan atau retrofersia Bisa menjangkit 1 keluarga Stadium infektif--> Embryonated egg yg tertelan Stadium diagnostik -> telur pada lipatan perianal, larva didalam telur dan matur dalam 4-6 jam Migrasi cacing dewasa ke perianal dan perineal menyebabkan pruritus ani, infeksi sekunder jika digaruk ‘5 Migrasi ke vagina dan tuba falopii menyebakan radang 5 Diagnosis: ‘¢ Menemukan telur atau cacing dewasa dengan Anal swab B. Trematoda a. Fasciolopsi buski = Morfologi: ‘5 Dewasa--> pipih dorsoventral, seperti daun, simetris bilateral, tidak berongga 5 Mempunyai 2 sucker: ventral sucker > oral sucker 5 Telur—-> bulat lonjong berwarna kuning/coklat kekuningan, berdinding tipis = Host definitif > manusia dan babi = Hospes perantara I--> Siput air tawa = Hospes perantara Il -> Tanaman air sebagai tempat perkembangan larva infektit = Stadium Infektif--> Metasarkaria = Stadium diagnostik -> Unembryonated egg pada feses = Infeksi akubat konsumsitumbuhan mentah mengandung metasarkaria (misalnya lalapan) * Diagnosis--> telur atau cacing dewasa pada tinja atau muntahan b. Echinostoma = Morfologi: 5 Dewasa—-> bentuk pipih tidak berongga 5 Memiliki oral sucker berduri dan ventral sucker = Host definitif -> manusia, kucing, anjing dan babi = Hospes perantara I--> Siput Gyraulus = Hospes perantara Il -> Siput besar (Pilla, Corbicula) Infektif pada hospes ll, mungkin pada ikan dan tumbuhan air = Diagnosis-- > menemukan telur dengan bentuk khas c. Clonorchis sinensis = Morfologi ‘5 Dewasa--> Bentuk pipih lancet, transparan 5 Mempunyai oral sucker > ventral sucker 5 Telur--> bentuk oval berwarna kekuningan, terdapat pada covex operculum 5 Habitat di saluran empedu = Hospes definitif -> manusia, anjing, kucing, babi, angsa = Hospes Perantara I--> Siput air (Bulinus) = Hospes Perantara Il--> tkan air tawar = Infeksi berat dapat menyebabkan hepatomegali = Diagnosis: ‘5 Telur cacing yang khas pada tinja atau cauran duodenum 5 Anamnesis penderita pada daerah endemis 5 ditemukan hepatomegali 5 Kebiasaan makan ikan mentah d. Fasciola hepatica = Morfologi: 5 Dewasa--> Bentuk pipih Seperti daun, cephalic cone membentuk gambaran bahu (shoulder) ‘5 Oral dan ventral sucker berukuran sama ‘5 Habitat di parenkim hati dan saluran empedu 5 Telur--> bentuk lonjong = Hospes definitif -> Sapi, kambing, manusia = Hospes Perantara I--> Keong / siput = Hospes perantara ll-> Tumbuhan air / rumput = Stadium infektif--> Metasarkaria = Stadium diagnostik -> Unembryonated egg = Hepatomegali disertai demam eosinofilik = Diagnosi ‘5. Didapatkan telur yang khas pada tinja dan cairan empedu 5 Serologi--> ujifiksasi komplement atau tes intradermal C. Cestoda a. Diphyllobothrium latum (Difilobotriasis) + Morfologi: ‘5 Dewasa--> Kepala celah isap ‘5 Telur--> bentuk lonjong, opekulum tonjotan kecil = Larva stadium 1 berkembang dari telur dalam air = Larva stadium 2 berkembang dalam host intermediet | (Cyclops) = Larva stadium 3 berkembang dalam host intermediet I! (Ikan) = Stadium Infektif—> larva pleroderkoid = Stadium diagnostik -> Unembryonated egg pada feses = Cacing dewasa menyebabkan anemia pernisiosa (def. Vit B12, Cobalamin) = Diagnosis --> pem. Maksoskopis tinja ditemukan telur dan proglotid khas b. Echinococcus granolosus = Morfologi: 5 Dewasa--> Kepala rostellum, hooklet 2 baris, sucker 4 buah * Dewasa pada hospes anjing dan serigala + Hospes perantara—> manusia, domba = Dalam tubuh manusia membentuk kista hidatid = Stadium infektif > embryonated egg yangtertelan = Kista pecah > rx anafilaktik = Stadium diagnostik --> kista hidratid pada hepar, paru dll = Diagnosi Tes alergi Casoni (+) -> timbul benjulan intradermal Uji serologi--> (IHA, BFT, CFT) Pem. Darah tepi -> Eosinofilia 20-25 %) Pem. Radiologi c. Taenia solium dan Taenia saginata / cacing pita (Taeniasis) = Morfologi: 3 Dewasa--> Kepala bulat dengan 4 sucker, 1 rostellum dan 25-50 hooker + Hospes definitif -> Manusia + Hospes perantara > sapi (T-saginata), babi T, solium) = Stadium infektif --> Larva cysticercus cellulose dalam bentuk kista pada organ sapi dan babi = Diagnosis --> ada cacing atau skoleks (bagian kepala) ditemukan pada tinja + T.saginata -> Proglotid gravid terlepas 5-6 segmen + T.solium > Proglotid gravid terlepas 1 segmen D. Protozoa a. Entamoeba histolytica (Amobiasis) + Morfologi: 5 Tropozoid --> Inti 1, terletak sentral, butir-butir kromatin halus, sama besar. Endoplasma bergranul halus dan ditemkan RBC © kista-> berinti 1 atau banyak, bentuk bulat, dinding tipis badan kromatid berbentuk lisong, ada vacuola glikogen pada kista muda = Stadium Infektif-> kista matur yangtertelan = Stadium Diagnostik -> Tropozoid ataupun kista pada feses atau usus atau diluar usus = Kisata masu ke pembuluh darah--> invasive extraintestinal amebiasis —> peritonitis, abses hepar, pleura paru, kulit dan alat genital = Tropozoid banyak ditemukan pada tinja encer = Kista banyak ditemukan pada tinja solid (konstipasi) b. Entamoeba Coli = Morfologi: ‘5 Tropozoid > inti 1, terletak eksentris, butir kromatin kasar, tidak sama besar. Endoplasma bervacuola dan tidak ditemukan RBC Kista—> Berinti 2, bentuk bulat, dinding tebal, inti dua, koriosom eksentris letak berhadapan dengan vacuola glikogen yang besar Kista-> berinti 8 (kista berinti banyak >4 atau >6 biasanya adalah E. coli), Bentuk bulat, dinding tebal inti koriosom eksentris. Benda kromatid dan vacuola biasanya tidak ada c. Balantidium coli (Balantidiasis) = Morfologi: 3 Vegetatif/Tropozoid > Bentuk lonjong, ada silia (rambut getar) pada permukaan. memiliki 1 makronukleus berbentuk ginjal dan 1 mikronokleus berbentuk bulat kecil. Memiliki 2 vacuola kontraktil Kista—-> bentuk oval, dinding tebal dan memiliki makronukleus & mikronukleus = Stadium infektif dan stadium diagnostik berupa kista (tertelan atau ditemukan pada feses) d. Giardia lamblia (Giardiasis) = Morfologi: ‘5 Tropozoid --> bentuk buah pir/jambu monyet, simetris belateral, 2 inti, 2 aksostil, 4 flagella anterior, 2 parabasal bodi Kista--> berbentuk lonjong, inti 2-4 terletak pda satu kutub, dinding tebal dan rangkap Stadium infektif-> kista yang tertelan Stadium diagnostik -> kista dan/atau tropozoid pada feses 5 Gejala khas > Steatorrhoe (tinja men gandung banyak lemak)

You might also like