You are on page 1of 91

STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PADA PROSES MOTIVASI DAN KREATIF SISWA SMA


MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan


Pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

OLEH

HASNA
105331106616

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PEMBAHASAN

“Salam Kemanusiaan”

“Kesuksesan tidak jauh dari doa kedua orang tua, dan jujur dalam mengerjakan sesuatu
selalu bijak dalam mengambil keputusan”

PEMBAHASAN

 Kedua orang tua ku dan saudara ku, Bapak Supriadi dan Ibu Samsinar saya
ucapkan banyak terima kasih berkat ketulusan hatimu saya bisa menjadi orang
yang bisa mandiri.
 Untuk teman-teman angkatan khususnya kelas B yang bisa menjadi teman
seperjuangan yang akan dicerita dimasanya
 Untuk pembimbing yang selalu memberikan arahan dan motivasi dalam
menyelesaikan penulisan ini
 Untuk keluarga besar KSR-PMI Unit 114 Unismuh Makassar yang mengajarkan
dalam persaudaraan

Sertiap manusia memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri

Demi membahagiakan orang yang mereka sayang

Jangan siasiakan waktu yang kamu punya

Manfaatkan dengan ilmu yang kamu miliki

v
ABSTRAK

Hasna, 2021. Studi Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Proses
Motivasi dan Kreatif Siswa SMA Muhamadiyah 1 Unismuh Makassar. Skripsi, Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I : Kaharuddin, S. Pd., M. Pd., Ph. D.
dan Pembimbing II : Akbar Avicenna, S. Pd., M. Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk proses motivasi dan kreatif siswa SMA
Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar dalam penerapan model pembelajaran Discovery
Learning.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, subjek penelitian ini adalah kelas X
IPS SMA Muhamadiyah 1 Unismuh Makassar. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara
mengumpulkan data, reduksi data, dan penyajian data dalam proses motivasi dan kreatif
siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran siswa
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning memberikan manfaat yang sangat
besar dalam proses pembelajarannya. Discovery Learning memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, sehingga siswa dapat
belajar sendiri dan menemukan hasil pemikirannya sendiri. Dapat dilihat dari hasil
wawancara dan nilai rapor siswa yang menunjukkan peningkatan dalam proses belajar
terutama motivasi dan kreatif siswa.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Proses Motivasi dan Kreatif

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, karena dengan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Studi Penggunaan Model Pembelajaran

Discovery Learning Pada Proses Motivasi dan Kreatif Siswa SMA Muhammadiyah 1

Unismuh Makassar.

Bengitu pula salawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah

Muhammad SAW. Serta keluarga dan para sahabat-sahabat-Nya dan orang-orang yang

mengikuti beliau. Dalam penulisan Skripsi ini, penulis mengalami berbagai hambatan dan

kesulitan. Namun, hal itu dapat teratasi dengan baik berkat kerja keras dan tekad yang bulat

serta bantuan dan dukungan dari semua pihak.

Penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga laporan ini dapat selesai. Ucapan

terima kasih yang sebar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya penuh hormat dan

segenap cinta, ananda hanturkan kepada orang tua ku Ayahanda Supriadi dan Ibunda

Samsinar, dengan susah payah dan ketulusannya mencurahkan cinta, kasih sayang disertai

perhatiannya dalam mendidik dan membesarkan yang disertai dengan iringan doa yang tulus

demi tercapainya cita-cita ananda. Semoga ananda dapat membalas setiap tetes keringat yang

tercurah demi membantu ananda menjadi seorang manusia yang berguna. Kakakku tersayang

dan adikku Irwan, Rahul, Fitri dan Risat serta keluarga besar dan teman-teman yang selama

ini selalu menemani dan memberikan semangat serta dorongan kepada ananda sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai hambatan dan tantangan

namun berkat bimbingan, inovasi dan sumbangsi pemikiran dari berbagai pihak, segala

hambatan dan tantangan yang dihadapi penulis dapat teratasi. Dengan penuh rasa hormat

vii
penulis menghanturkan banyak terima kasih kepada, Kaharuddin, S.Pd., M.Pd., Ph.D. selaku

pembimbing I dan Akbar Avicenna, S. Pd., M. Pd. selaku pembing II. Yang telah

memberikan bimbingan arahan sejak dari awal skripsi selesai.

Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini yang tidak

sempat disebutkan satu-persatu ananda ucapkan banyak terima kasih. Semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Akhir

kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Makassar, September 2021

Penyusun

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

HALAMAN PENGESAHAN

SURAT PERJANJIAN

SURAT PERNYATAAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………………………i

ABSTRAK…………………………………………………………………………………....ii

KATA PENGANTAR………………………..………………….…………………………..iii

DAFTAR ISI…………………………………….……………………………………………v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………………...1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..3

C. Tujuan Penelitian……………………………...………………...……………………..3

D. Manfaat Penelitian………………………………...………..…………………….……4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka……………………………………...……………………………….5

1. Motivasi Belajar…………………………………...………………………………5

2. Kreatif…………...…………………………….……………..…………………….8

3. Pengertian model pembelajaran Discovery Learning……...…………………….11

4. Potensi Discovery Learning pada motivasi dan kreatif…………………………..15

B. Kerangka Pikir………………...…..……………………………………………….…16

ix
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian…………………………………………………………………….…18

B. Lokasi dan Subjek Penelitian………………...……………………………………....18

C. Fokus Penelitian……………..……………………………………………………….18

D. Informasi Penelitian …….…………………………………………………………...19

E. Jenis dan Sumber Data…………………………………………………………….....19

F. Instrumen Penilaian……...………………………………………………..………….19

G. Teknik Pengumpulan Data……………...…...…………………………………….…20

H. Teknik Analisis Data…………………………………………………………………21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian……………………………………………………………………….22

B. Pembahasan…………………………………………………………………………..30

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………...34

B. Saran………………………………………….…………………………………...….34

DAFTAR PUSTAKA………………………………………..……….…………………..…35

LAMPIRAN……………………………………………..………………………………..…37

RIWAYAT HIDUP

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1

Gambar

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha membina dan menyebarkan kepribadian manusia

baik dibagian rohani atau dibagian jasmani. beberapa para ahli maksudnya pendidikan

itu merupakan suatu proses perubahan konduite dan tingkah laku seseorang atau

sekelompok orang pada mendewasakan melalui pengajaran dan pembinaan.

menggunakan pendidikan kita lebih dewasa karena pendidikan tadi menaruh efek

yang sangat positif bagi kita, dan juga pendidikan tadi bisa memberantas buta alfabet

dan akan menaruh keterampilan, kemampuan mental, dan lain sebaginya. Proses

pendidikan itu bertujuan untuk menyiapkan murid supaya mempunyai kompetensi

menjadi bekal untuk bisa berperan pada kehidupan dimasa depan. Selain itu,

pendidikan dibutuhkan supaya bisa berbagi segala potensi yang dimiliki sang siswa

untuk menyiapkan berdari daya gila yang berkualitas. Hal ini dapat diwujudkan

melalui hubungan selamat proses pembelajaran, baik melalui interaksi pendidikan

menggunakan siswa juga hubungan antar siswa. (Haryanto, 2012).

Salah satu upanya yang dilakukan pada rangka mengoptimalkan proses

pendidikan artinya diberlakukan kurikulum 2013 yang diubah sesuaikan dengan

kebutuhan proses pembelajaran. Kurikulum 2013 bertujuan buat mempersiapkan

manusia Indonesia jadi memiliki kemampuan hidup menjadi langsung dan rakyat

negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, serta aktif melalui pembelajaran

yang menekankan di pendekatan.

Proses mengamati dapat dilakukan antar lain melalui aktivitas mencari info,

melihat, mendengar, membaca, serta atau meyimak. aktivitas menanya bertujuan buat

menciptakan pengetahuan peserta didik secara faktual, serta konseptual. Hal ini dapat

1
2

dilakukan melalui aktivitas diskusi, kerja gerombolan, serta diskusi kelas.

Aktivitas mencoba bisa dilakukan mengumpulkan info, atau mencoba buat menaikkan

rasa ingin tahu. Kegiatan dikomunikasikan adalah sarana buat menyampaikan yang

akan terjadi konseptualisasi dalam bentuk lisan, goresan pena, dan dapat dilakukan

melalui presentasi.

Kegitan menemukan konsep bagi peserta didik dapat dilakukan dengan

pengamatan, kegiatan menyangolongkan, membuat dugaan, mengungkapkan atau

menarik kesimpulan. Dengan teknik ini peserta didik dibiarkan menemukan untuk

lebih mengenal dapat didefenisikan (Syarif, 2016).

Semua kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan yang

mempunyai tujuan akhir pada terciptanya proses belajar jadi siswa memperoleh

pengalaman belajar yang berarti dan sanggup jangkauan. Salah satu upanya yang

dilakukan buat mencapai tujuan tersebut telah terdapat pada menentukan contoh

pembelajaran, pengajar mampu mendorong murid untuk belajar memakai potensi

yang mereka miliki. Model pembelajaran yang dipilih dan diterapkan oleh guru dapat

memberikan pemahaman kepada peserta didik agar dapat memahami pelajaran yang

diberikan.

Belajar kreatif dan inovatif harus dilakukan dalam upaya membuat siswa yang

kreatif. Taraf Keberhasilan pengajar pada mengajar ditinjau dari keberhasilan peserta

didiknya menjadi dampak dikatakan bahwa yang hebat merupakan yang bisa menaruh

bagi peserta didiknya. Kualitas pembelajaran dicermati berdasarkan aktivitas siswa

saat belajar dan kreativitas yang bisa dilakukan siswa sebelum mengikuti

pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan bernyanyi pengajar dalam Indonesia

pada biasanya masih berpusat dalam pengajar. Hal ini ditimbulkan pemahaman yang

masih belum mencukupi dan kerangka berpikir pembelajaran yang belum sinkron
3

menggunakan tindakan yang harus dilakukan. Pemilihan model pembelajaran sangat

penting jadi pembelajaran bisa diserap murid secara optimal.

Model pembelajaran sebagai sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar. contoh pembelajaran jua menjadi suatu

pendekatan yang dipakai pada aktivitas pembelajaran. pada kurikulum 2013 terdapat

tiga jenis model pembelajaran, yaitu contoh pembelajaran berbasis proyek (based

project learning), model pembelajaran berbasis duduk perkara (berdasarkan duduk

perkara belajar), serta contoh pembelajaran berbasis penemuan (Penemuan belajar).

Pembelajaran Penemuan di utama guru adalah membantu serta mendorong peserta

didik buat menemukan aneka macam konsep dan gagasan untuk membuatkan aspek

eksplorasi serta eksperimen terhadap pengetahuan. dengan kata lain peserta didik

menciptakan (Kyriazis, Psycharis dan Korres, 2009).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi kasus yang bisa dikaji pada penelitian ini menjadi

berikut.

Bagaimana proses motivasi dan kreatif siswa pada penerapan model pembelajaran

Discovery Learning SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar ?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu dalam rumusan masalah yang sudah diuraikan dalam bagian

sebelumnya, maka tujuan berdasarkan penelitian ini menjadi berikut.

Untuk mengetahui proses motivasi dan kreatif siswa pada penerapan model

pembelajaran Discovery Learning SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.


4

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut.

1. Manfaat teoritis

Sebagai sumber pengetahuan sesuai bidang ilmu yang dipelajari, khususnya

upaya penerapan model pembelajaran Discovery Learning terhadap proses

motivasi dan kreatifitas murid.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa, menggunakan model pembelajaran Discovery Learning,

diharapkan siswa lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran.

b. Bagi guru, bisa dijadikan menjadi bahan keterangan pada hal penggunaan

contoh pembelajaran Discovery Learning pada upaya mengetahui proses

motivasi dan kreatif siswa buat mencapai peserta tujuan pembelajaran.

c. Bagi sekolah, bisa berguna pada hl peningkatan keaktifan proses pembelajaran

dan menaikkan mutu pendidikan di sekolah.

d. Bagi peneliti, bisa dijadikan bahan keterangan atau interelasi bagi peneliti lain

yang melakukan penelitian yang berkaitan menggunakan model pembelajaran

Discovery Learning.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Motivasi Belajar

Motivasi belajar seperti kaitannya antara kekuatan daya tarik atau indera

pembangunan penampilan sebagai bertenaga siswa buat menyenagkan dalam

rangka keadaan baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik (Suhana,

2014). Motivasi juga dapat dikatakan sebagai usaha buat menyediakan syarat

kondisi tertentu, jadi orang apabila mereka tidak senang, maka akan berusaha buat

meniadakan yang mereka tidak suka. Jadi motivasi bisa dirangsang atau

ditentukan oleh faktor berasal luar. dalam aktivitas proses belajar motivasi bisa

dikatakan ada pada diri siswa yang menyebabkan rasa ingin belajar. Frandsen

(dalam Rohman 2012/ 242).

a. Menyelidi dunia lebih luas.

b. Adanya sifat yang buat maju.

c. Adanya keinginan buat menerima simpati berasal orang tua, serta teman-

sahabat.

d. Adanya keinginan untuk perbaiki menggunakan koperasi juga dengan

kompetensi

e. Adanya harapan buat mendapatkan rasa keamanan.

f. Adanya pedagogi atau eksekusi menjadi akhir asal

Ada beberapa jenis motivasi pada belajar yaitu dorongan intrinsik dan

motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik merupakan rasa bertindak yang

disebabkan faktor pendorong dari dalam individu. Dalam proses belajar mengajar,

anak didik hanya bermotivasi secara intrinsik bisa dilihat berdasarkan kegiatan

5
6

yang tekun pada tugas-tugas belajar lantaran merasa butuh dan ingin mencapi

tujuan belajar yangsebenarnya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi

yang keberadaanya lantaran imbas ransangan asal luar. Motivasi ekstrinsik adalah

hasrat yang sebenarnya yang terdapat pada diri siswa buat belajar. Tujuan individu

melakukan aktivitas ini merupakan tujuan yang lokasi pada luar aktivitas belajar

itu sendiri, atau tujuan itu terlibat dalam pada kegiatan belajar (Sani, 2014).

Motivasi tidak hanya menghasilkan peserta didik terlibat pada kegiatan

akademik., tetapi motivasi pula dibutuhkan buat memilih beberapa jauh peserta

didik hendak belajar berdari suatu aktivitas pembelajaran atau beberapa jauh siswa

bisa menyerap kabar yang tersaji buat mereka. siswa yang ceritakan buat belajar

sesuatu menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi pada belajar suatu materi,

jadi murid akan menyerap materi tersebut dengan baik.

Tahu seberapa besar motivasi siswa dalam belajar bisa diketahui dari

seberapa jauh perhatian murid pada mengikuti pelajaran, seberapa jauh murid

sebagai terdapat kaitan atau relevansi isi pembelajaran memakai kebutuhannya,

seberapa jauh siswa merasa konfiden terhadap kemampuannya dalam tugas-tugas

pembelajaran, dan seberapa jauh siswa merasa puas terhadap aktivitas belajar

yang telah dilakukan. Variabel keempattadi merupakan kondisi-kondisi yang

timbul dalam diri murid selamat mengikuti pembelajaran (Wena, 2014).

Uno (2017:23) menyatakan, indicator Motivasi belajar yang bisa dijadikan

menjadi acuan diklasifikasi menjadi

1) Adanya keinginan dan impian berhasil.

2) Adanya dorongan dan kebutuhan pada belajar.

3) Adanya masa depan.

4) Adanya rasa ingin belajar.


7

5) Adanya aktivitas yang menarik pada belajar.

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sebagai akibatnya memungkinkan

seorang anak didik bisa belajar dengan baik.

Adapun unsu-unsur motivasi belajar siswa dapat dibagi menjadi beberapa

bagian.

a. Cita-cita siswa

Cita-cita akan membuat motivasi belajar intrinsik atau ektrinsik.

b. Kemampuan belajar

Misalnya mengamati, memperhatikan, mengingat, berpikir, bermimpi.

Kapasitas belajar ini memungkinkan buat mengukur perkembangan pemikiran

murid. Siswa kurang mengembangkan pemikiran konkrit (realistis)

dibandingkan siswa yang merefleksikan tugas (menurut pengamatan

keterampilan penalaran mereka). Oleh karena itu, murid yang memiliki

motivasi tinggi untuk belajar umumnya berhasil.

c. Kondisi jasmani dan rohani

Merupakan organisme berdasarkan unit-unit psikofisiologis. Oleh

lantaran itu, status seorang anak didik menghipnotis kemampuannya untuk

belajar.

d. Kondisi lingkungan kelas

Kondisi lingkungan merupakan unsur yang datangnya dari luar diri

anak didik. Lingkungan anak didik sebagaimana lingkungan individu murid

pada umumnya terdapat tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Hal ini mampu dilakukan contohnya pengajar menggunakan

mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,

menampilkan diri yang menarik supaya anak didik termotivasi dalam belajar.
8

2. Kreatif

Arti kreatif secara harfiah berarti mempunyai daya cipta, kemampuan untuk

menciptakan, bersifat (mengandung) daya cipta. Kreatif (creative) pada arti istilah

berarti memakai hasil ciptaan baru atau yang tidak sama memakai sebelumnya.

Berpikir kreatif mengandung proses mental, yang dipakai juga dalam bentuk

berpikir misalnya pengalaman. Pembelajaran kreatif yang dimaksud seperti cara

guru memberikan kesempatan kepada siswa memilih cara memecahkan masalah

dengan hasil pikirannya sendirinya. Sehingga cara berpikir siswa menemukan ide-

ide kreatif bisa dikatakan mendekati kata sempurna.

Dalam konteks pembelajaran kreatif dimaksudkan merupakan cara pendidik

mengajar menggunakan kesempatan pada siswa buat menentukan caranya sendiri

pada belajar dan bertanya. Dalam artian pendidik memberi kebebasan pada siswa

buat belajar secara berdikari menggunakan cara yang kreatif.

Model pembelajaran kreatif contoh pembelajaran yang memungkinkan siswa

mengerjakan kegiatan yang beragam buat menyebarkan ketrampilan, sikap, dan

pemahaman poly sekali sumber.

Model pembelajaran Kreatif galat satu contoh pembelajaran yang bisa

membantu pengajar dalam proses belajar mengajar, sebagai akibatnya hasil belajar

siswa yang dibutuhkan oleh pendidik bisa meningkat. Kreatif adalah sebuah

pemahaman, sensitivitas dan apresiasi. Sehingga orang yang dikatakan kreatif

adalah mempunyai kemampuan kapasitas pemahaman, sensitivitas dan apresiasi.

Berpikir kreatif merupakan berpikir yang mempunyai ciri fleksibelitas.

Pengajar dan sistem pembelajaran kreatif adalah kondisi buat melahirkan

kreatifitas pada pembelajaran. Pengajar kreatif artinya seorang yang mengusai

keilmuan pada kelas (pembelajaran). Pengajar kreatif memutuskan tujuan, maksud,


9

membentuk kemampuan dasar, mendorong pencapain pengetahuan tertentu,

mendorong keingintahuan dan eksplorasi, membentuk motivasi, mendorong

percaya diri dan berani mengambil risiko.

Kreatif berdasarkan kata to create ialah membangun. Dengan kata lain, kreatif

merupakan kemampuan seorang buat membangun sesuatu, apakah itu dalam

bentuk pesan, langkah, atau produk. Tetapi devinisi kreatif yang dibakukan akan

membekukan kreatif itu sendiri. Oleh karena itu, dihadapan orang kreatif devinisi

atau makna apapun akan menggunakan mudahnya dimaknainya secara kreatif.

Dengan demikian, demi kebutuhan pengantar atau makna-makna dasar berdasarkan

kreatif, kita mampu melihat, membaca, memperhatikan, atau merujuk dalam

pemahaman yang telah terdapat dalam waktu ini. Tanpa wajib berpaku memakai

devinisi yang terdapat, kita bisa tahu devinisi-devinisi berdasarkan para pakar

bidang apapun, untuk dijadikan landasan dalam merumuskan pemaknaan

berdasarkan kreatif itu sendiri.

a. Kreatif diartikan sebgai proses, bagaiaman cara mengelola informasi,

menemukan ide-ide baru sehingga dalam berpikir dapat memberikan hasil

yang memuaskan.

b. Kreatif salah satu cara agar dalam memilih suatu masalah data diselesaikan

dengan ide.

Adapun ciri-ciri yang memiliki sikap kreatif dibagi menjadi beberapa

bagian.

a. Tidak pernah takut memakai adanya saingan, bagi seorang yang

kreatif, bersaing merupakan hal yang menyenangkan lantaran memakai

adanya saingan berarti bias berpikir lebih keras lagi dan mau tersaingi,
10

dan jika tidak terdapat saingan maka tidak akan pernah ada

perbandingan.

b. Selalu berpikir menggunakan otak kanan, menggunakan kita

menjalankan otak kanan maka keberanianlah yang akan ada dalam diri

kita.

c. Memiliki pandangan langsung, orang-orang kreatif mempunyai

pandangan langsung mereka sendiri buat global yang diperhatikannya.

Mereka cenderung buat menerima semangat atas hal-hal yang

berdasarkan orang lain belum tentu berharga.

d. Orang kreatif menyukai tantangan. Masalah yang mereka hadapi

merangsang semangat seni mereka sebagai akibatnya mereka bisa

menggunakan gampang menemukan solusi buat situasi sulit.

e. Kemampuan untuk bermain dengan kata dan angka yang unik

untuk ide, ide konseptual, frasa, simbol, ide, ide, dan banyak lagi.

f. Ketika Anda memikirkan sebuah ide, ide itu maju ke segala arah.

Dengan kata lain, coba cari jawaban lain.

Manfaat yang dapat dicari dari kreatif dalam sikap produktif

diantaranya dibagi beberapa bagian.

1) Ini berubah seiring waktu dan banyak orang melamar pekerjaan.

2) Anda bisa mendapatkan banyak hasil dari pekerjaan Anda.

3) Kami puas bahwa kami dapat menghasilkan apa yang diinginkan

Kreatif mampu dibentuk untuk memecahkan masalah, ekspresi kreatif,

empati, hubungan sosial baik dalam sekolah jua lingkungan lain. Selain itu

orang kreatif selalu ingin tahu, bahagia mencoba, senang bermain, intuitif.
11

Kreatif tidak harus seorang seniman, ilmuwan, penemu. Semua orang

mempunyai kemampuan untuk menjadi pemikir-pemikir yang kreatif dan

pemecah masalah. Yang dibutuhkan adalah pikiran yang penuh rasa ingin

tahu, kesanggupan untuk mengambil resiko, dan dorongan untuk

membangun segalanya. Selain itu orang kreatif menggunakan

pengetahuan yang kita semua miliki memakai membangun lompatan yang

memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu memakai cara yang

baru.

Pengembangan potensi kreatif anak didik akan menciptakan superior

learning. Peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kreatif akan

memiliki motivasi intrinsik yang tinggi dalam belajar dan memiliki daya

dorong kuat, percaya diri, dan kemampuan berpikir tinggi. Juga

pengembangan kemampuan berpikir sebagai elemen kreatif akan

memperbaiki kondisi seseorang dalam belajar dan meningkatkan motivasi

belajar atau cara yang ampuh mendorong seseorang belajar.

3. Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning.

Suprijono (2014/ 65) menyampaikan contoh pembelajaran merupakan pola

yang dipakai menjadi panduan pada merencakan pembelajaran baik pada kelas.

Suryobroto (2002/ 193) menyampaikan bahwa contoh pembelajaran

Discovery Learning ialah proses mental yang akan dihadapi beberapa anak didik.

Proses mental tadi contohnya, menciptakan dugaan, menjelaskan, dan

memperhatikan.

Takdir (2012/ 29) menyampaikan Discovery Learning berarti proses belajar

yang menitik beratkan dalam mental intelektual menggunakan siswa pada

memecahkan aneka macam problem yang dihadapi. Discovery Learning


12

merupakan teori belajar yang didevinisikan melalui proses pembelajaran yang

terjadi bila pelajar tersaji pada bentuk finalnya, namun dibutuhkan siswa

mengorganisasikan sendiri.

Discovery Learning merupakan mendorong siswa buat menemukan banyak

sekali konsep dan gagasan buat berbagi aspek eksplorasi dan eksperiment

terhadap pengetahuan. Sebagiamana pengajar wajib bisa menggunakan misalnya

membarui aktivitas siswa sinkron menggunakan tujuan. Kondisi misalnya ingin

membarui aktivitas belajar mengajar yang berorientasi dalam pengajar, sebagai

beriorentasi dalam siswa (Kurniasih dan Sani, 2014).

Dengan istilah lain siswa menciptakan pengetahuan secara aktif dan memakai

pengetahuan keberadaan mereka dan pembelajaran diaktifkan melalui tindakan

pembelajaran pada situasi bermasalah. Discovery Learning dalam kiprah primer

pengajar merupakan membantu dan mendorong siswa buat menemukan banyak

sekali konsep dan gagasan buat berbagi aspek eksplorasi dan eksperiment

terhadap pengetahuan. Dengan istilah lain siswa menciptakan pengetahuan secara

aktif dan memakai pengetahuan keberadaan mereka dan pembelajaran diaktifkan

melalui tindakan pembelajaran pada situasi bermasalah (Kyriazis, Psycharis dan

Korres, 2009).

Discovery Learning merupakan salah satu cara yang menaruh kesempatan

pada anak didik buat menemukan fakta dan terbukti menaikkan kualitas

pembelajaran dibandingkan menggunakan contoh konvensional lantaran siswa

bisa menaikkan pengetahuan mereka selama proses pembelajaran selam itu,

pembelajaran inovasi bisa menciptakan pelajaran lebih bermakna bagi siswa buat

tahu materi yang sedang dipelajari menggunakan kemampuan dan fakta yang

relevan yang beliau miliki. Model inovasi ini adalah komponen berdasarkan
13

implementasi pendidikan menjadi pembelajaran heuristik, yaitu contoh

pembelajaran yang terdiri berdasarkan contoh yang dibuat menciptakan anak didik

berorientasi dalam proses sebagai aktif memimpin sang mereka, mencari mereka

dan menciptakan refleksi yang mereka sendiri selama kegaiatan belajar mereka

(In‟am dan Hajar, 2017).

Ciri spesial Discovery Learning yaitu inovasi. Setiap siswa wajib melakukan

kemampuan buat menemukan konsep menurut materi yang akan dipelajari. Model

ini menaruh kesempatan pada siswa buat menemukan dan mengkonstruksi

pengetahuannya sendiri. Pembelajaran inovasi adalah salah satu variasi contoh

pembelajaran yang bisa menaikkan keaktifan siswa dan pengajar menjadi

pembimbingnya. Discovery Learning bisa memperbaiki output belajar siswa dan

keterampilan inovasi siswa. (Sumianingrum, Wibawanto, dan Haryono, 2017).

Penjelasan lebih lanjut mengenai Discovery Learning sinkron yang tercantum

pada permendikbud merupakan contoh pembelajaran Discovery Learning

mengarahkan siswa buat tahu konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif

untuk akhirnya sampai dalam suatu kesimpulan. Penemuan konsep tidak disajikan

dalam bentuk akhir, tetapi murid didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin

diketahui dan dilanjutkan memakai mencari berita sendiri kemudian

mengorganisasikan atau mengkonstruksi apa yang mereka ketahui dan pahami

dalam suatu bentuk akhir. Hal tersebut terjadi apabila murid terlihat, terutama

dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan

prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, sedangkan Learning itu sendiri

merupakan proses mental mengasimilasi konsep dan prinsip-prinsip pada pikiran

(Kemendikbud, 2014).
14

Akbar (2013:138) mengungkapkan bahwa Eksplorasi merupakan memberi

kesempatan pada siswa buat mencari dan menemukan banyak sekali informasi,

memecahkan perkara dan inovasi.

a. Ciri Model Pembelajaran Discovery Learning

Model pembelajaran Discovery Learning mempunyai karakteristik-

karakteristik tersendiri bisa ditemukan disparitas menggunakan model

pembelajaran berdasarkan Hosnan (2014: 285) yaitu:

1) Mengeskplorasi dan memecahkan perkara untuk menciptakan,

pengetahuan.

2) Fokus pada siswa „

3) Kegiatan untuk pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.

b. Tujuan model pembelajaran Discovery Learning

Tujuan contoh pembelajaran Discovery Learning berdasarkan Azhar

(1995:99) adalah:

1) Kemampuan berpikir supaya lebih tanggap, cermat dan melatih daya nalar

(kritis, analisis, dan logis).

2) Membina dan menyebarkan perilaku ingin tahu.

3) Mengembangkan aspek kognitif, efektif, dan psikomotorik.

4) Mengembangkan perilaku, keterampilan agama murid pada tetapkan

sesuatu secara sempurna dan objektif.

c. Menurut Sani (2014:98), langkah-langkah pembelajaran Discovery Learning

merupakan menjadi berikut:

a) Pengajar mengungkapkan.

b) Pengajar membagi petunjuk praktikum/eksperiment.

c) Peserta didik melaksanakan eksperimen.


15

d) Peserta didik mmenyimpulkan output eksperimen.

d. Kelebihan model Discovery Learning menurut Kurniasih (2014: 66) misalnya

5) Membantu anak didik buat memperbaiki dan mempertinggi keterampilan-

keterampilan dan proses kognitif.

6) Pengetahuan yang diperoleh melalui contoh ini sangat eksklusif dan

digdaya lantaran menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer.

7) Tumbuhnya rasa keberhasilan.

8) Mengarahkan anak didik memotivasi diri sendiri.

9) Berpusat berperan aktif mengelurkan gagasan.

10) Memantu dan menyebarkan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar

yang baru.

11) Siswa belajar menggunakan memanfaatkan aneka macam jenis asal

belajar.

12) Anak didik berpikir dan merumuskan hipotesis sendiri. .

4. Potensi Discovery Learning pada motivasi dan kreatif

Model pembelajaran Discovery Learning mengharuskan komentar siswa

dalam konsep, liputan, dan peristiwa menggunakan mendiskusikan dan

mengajukan pertanyaan dan mencapai liputan itu sendiri, menggunakan istilah

lain, menemukan dan menerima solusi melalui latihan. Oleh karenanya para siswa

wajib berpartisipasi pada kelas pada aktivitas dan melakukan aktivitas lebih aktif.

Menerapkan Discovery Learning pada pembelajaran adalah salah satu berdasarkan

aneka macam contoh pedagogi pada mana siswa aktif dan pengajar membimbing

mereka, diyakini bisa menaikkan keberhasilan siswa dan menyelidiki

keterampilan belajar lebih berdasarkan contoh pedagogi tradisional (Bahm, 2009).


16

Discovery Learning merupakan hadiah ransangan, Peran pengajar merupakan

menyebutkan pengajar yang efektif merupakan mengetahui kompetensi siswa dan

bisa menginspirasi siswa buat menaikkan dan menyebarkan aspek sikap,

kompetensi, dan pengetahuan mereka. Ketika mengajukan pertanyaan, seseorang

pengajar pula memimpin atau membimbing siswa buat belajar menggunakan baik

ketika siswa menjawab pertanyaan, pengajar mendorong muridnya buat sebagai

pembelajaran yang baik (In‟am dan Hajar, 2017).

B. Kerangka Pikir

Fokus aktivitas pembelajaran merupakan hubungan pendidik dan siswa pada

menyelidiki suatu bahan ajar yang sudah tersusun pada suatu kurikulum. Termasuk

pada proses pembelajaran, mengusai bahan jua mengetahui ciri bahan ajar yang akan

diubahsuaikan menggunakan penerapan contoh pembelajaran. Kegiatan pendidik

pada mengungkapkan bahan umumnya bukan lantaran mengusai konsep. Namun

karna kurang tepatnya cara mengungkapkan bahan ajar tadi menggunakan pesrta

didik bisa belajar menggunakan suasan yang menyenangkan, maka pendidik perlu

mempunyai pengetahuan dan pemahaman. Bangan Kerangka Pikir.


17

Bangan Kerangka Pikir

SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar

Penerapan model pembelajaran Discovery Learning

Motivasi belajar Kreatif siswa

Hasil Penelitian
BAB III

MODEL PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan perseteruan yang diteliti maka jenis penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif. Menurut (Sugiyono, 2012: 13) penelitian kualitatif lebih bersifat

deskriftif. Data yang terkumpul berbentuk istilah-istilah atau gambar, sebagai

akibatnya nir menekankan dalam angka. Model penelitian kualitatif merupakan

penelitian beraksud buat tahu phenomena mengenai sang subjek penelitian contohnya

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan. Pada penelitian ini mengungkap citra mengenai

studi penggunaan contoh pembelajaran Discovery Learning dalam proses motivasi

dan kreatif murid Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Unisuh Makassar

B. Lokasi atau Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada pada Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1

Unismuh Makassar. Pada penelitian ini berkaitan menggunakan studi penggunaan

model pembelajaran Discovery Learning dalam proses motivasi dan kreatif anak

didik Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.

2. Subjekj Penelitian

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru

SMA Muhamadiyah 1 Unismuh Makassar.

C. Fokust Penelitian

Berdasarkan latar belakang, penekanan penelitian ini merupakan bagaimana proses

motivasi dan kreatif anak didik pada penerapan contoh pembelajaran Discovery

Learning Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar dalam aspek

eksplorasi dan bagaimana proses motivasi dan kreatif anak didik pada penerapan

18
19

contoh pembelajaran Discovery Learning Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah

1 Unismuh Makassar dalam aspek eksperimen.

D. Informan Penelitian

Informasi penelitian merupakan berbagai sumber informasi yang dapat

memberikan data yang diprlukan oleh peneliti dengan cara melakukan wawancara

dengan siswa dan guru yang dianyangap dapat memberikan data atau informasi yang

benar dan akurat terhadap yang diteliti.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian berupa lembar observasi, pedoman wawancara, dan deskripsi dokumen

untuk mendukung penelitian ini.

1. Lembar observasi, termasuk catatan-catatan yang diperoleh dari penyelidikan

selama observasi.

2. Pedoman wawancara adalah seperangkat pertanyaan yang dijabarkan oleh peneliti

berdasarkan pernyataan pertanyaan dan pertanyaan yang akan peneliti jawab

selama wawancara.

3. Deskripsi dokumen adalah data pendukung yang dikumpulkan berupa gambar,

grafik, data dan angka-angka sesuai kebutuhan penyelidikan, sebagai penguat data

observasi dan wawancara.

F. Tekhnik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan seperti

1. Observasi

Observasi adalah teknik penelitian yang mengamati secara langsung masalah

penelitian, khususnya objek dan topik penelitian, dengan mengumpulkan data.


20

2. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab antara peneliti dengan objek penelitian

atau informan sosial. Dengan menggunakan template wawancara ini, penulis

dapat menggunakan panduan wawancara untuk mengirimkan beberapa

pertanyaan secara lisan kepada orang yang diwawancarai untuk mendapatkan data

yang penulis butuhkan.

3. Dokumen

Mencari data tentang berbagai hal yang berupa catatan yang berhubungan

dengan judul penulis dan data dari orang yang diwawancarai atau catatan lain

dengan pertanyaan yang diteliti, model ini tidak lebih dari untuk memperkuat

data yang diperoleh.

G. Teknik Analisis Data

Teknologi analisis data yang digunakan adalah analisis data kontinyu atau

fluid.

1. Pengumpulan data

Observasi, wawancara dan pencatatan menentukan fokus dan kedalaman data

dalam proses pengumpulan data selanjutnya, dan mengumpulkan data di lokasi

penelitian.

2. Pengurangan data

Reduksi data berarti merangkum, memilih poin-poin utama, memfokuskan

pada hal-hal penting, menemukan tema dan pola, dan menghubungkan yang tidak

perlu. Oleh karena itu, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, sehingga memudahkan peneliti dalam mengumpulkan dan mencari data bila

diperlukan.
21

3. Tampilan bahan

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menampilkan data. Melalui

penyajian data, data terorganisir diatur dalam mode relasional.

H. Teknik Keabsahan Data

Validitas data adalah upaya yang dilakukan dengan menganalisis atau

mempelajari data, menyusun, mencari dan menemukan pola, menemukan konten yang

relevan berdasarkan kebutuhan penelitian, dan memutuskan untuk mempublikasikan

konten. jarak analisis data melalui beberapa tahapan yaitu pengelompokan, pemilihan

dan pengklasifikasian kemudian dilakukan analisis. Untuk memperkuat keabsahan

data, peneliti mengambil langkah berikut untuk menguji kredibilitasnya:

1. Pengamatan diperpanjang

Dengan memperpanjang pengamatan, berarti peneliti melakukan pengamatan,

mengunjungi sumber data lagi, atau menambah pengamatan. waktu. Wawancara

awalnya hanya satu minyangu, dan satu minyangu lagi akan ditambahkan. Jika

tidak sesuai dan tidak cocok, maka dilakukan observasi lanjutan untuk

memverifikasi keabsahan data tersebut. Jika setelah ditelaah datanya benar dan

dapat dipercaya, perpanjangan waktu pengamatan dapat dibatalkan.

2. Meningkatkan ketekunan

Untuk meningkatkan ketekunan, peneliti dapat menggunakan teknik

pengumpulan data untuk sering melakukan pengujian pada data. Artinya, ketika

pencatatan juga tidak mempertimbangkan data dan informasi yang sederhana atau

santai.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil survei ialah isi utama penelitian, karena dengan memahami hasil

penelitian, Anda dapat menjawab dan memecahkan rumusan masalah. Penelitian

deskriptif ini didasarkan pada data yang diperoleh di lokasi di SMA Muhammadiyah

1 Unismuh Makassar, dengan sampel penelitian adalah siswa kelas X IPS.

1. Model pembelajaran Discovery Learning presfektif motivasi belajar siswa

1.1 Poses model pembelajaran Discovery Learning

Hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa selama proses pembelajaran

siswa menggunakan model pembelajaran Discovery Learning yang

memberikan manfaat pada siswa yang sangat besar dalam proses belajar,

karena model pebelajaran Discovery Learning dapat merangsang siswa

untuk aktif berpikir kreatif dalam proses belajar. Dengan menggunakan

model pembelajaran Discovery Learning memberi kesempatan kepada

siswa untuk menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri,

sehingga siswa dapat belajar sendiri dan menemukan hasil pemekiran

sendiri.

Model pembelajaran Discovery Learning memberikan suasana yang

kondusif dan kelompok yang terbuka memungkinkan siswa untuk belajar

aktif secara individual maupun kelompok dan berani memecahkan masalah

yang dihadapi dengan pemikirannya sendiri, sehingga menjadi komunikasi

dalam prose pemelajaran. Dengan kosndisi tersebut akan membangkitkan

motivasi dan kreatif siswa dalam proses pembelajaraan. Pembelajaran yang

menggunakan model pembelajaran Discovery Learning lebih mengaktifkan

22
23

siswa, sehingga mempunyai inisiatif untuk belajar lebih giat yang akhirnya

akan meningkatkan hasil belajarnya. Seperti yang diungkapkan oleh guru

dalam tes wawancara yaitu:

“Kondisi motivasi siswa saat pembelajaran itu tidak selalu sama


setiap harinya. Terkadang semangat ataupun sebaliknya. Nah itulah
pentingnya kita sebagai pendidik harus bisa kondisi tersebut. Jika kita
melihat anak uring-uringan atau bosan dalam kelas, kita harus bisa
menciptakan model-model yang baru yang tidak membosankan, dengan
begitu semangat siswa akan kembali aktif. Makanya saya pribadi tidak
selalu berpatokan pada RPP dalam proses pembelajaran, karena cara
saya mengajar yaitu dengan melihat kondisi siswa hari itu dan sebisa
mungkin mengajar dengan model yang menyenangkan.”

“Terkait dengan pendapat guru mengenai mengatakan bahwa kondisi

motivasi siswa saat pembelajaran itu selalu tidak sama setiap harinya. Oleh

karena itu peran guru harus dapat memperhatikan dengan baik kondisi

siswa saat proses pembelajaran berlangsung agar apa yang di inginkan

dalam suasana kelas dapat tercapai dengan maksimal. Dalam menciptakan

suasana yang kondusif guru juga harus bisa menciptakan model-model

yang baru yang tidak membosankan, dengan begitu semangat siswa akan

kembali aktif.

“Cara membangkitkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran


bukan cuman sekadar pemberian kata-kata mutiara tapi belajar juga
memberikan apresiasi dan penghargaan setiap pencapaiannya
sekecil apapun itu. Bahkan kepada siswa yang hanya memerhatikan
pada saat mengajarpun bisa diberikan apresiasi.”
“Menurut saya mengenai pendapat guru tentang membangkitkan motivasi

siswa yaitu membangkitkan motivsi siswa bukan hanya dengan

memberikan kata-kata mutiara akan tetapi kita juga harus memberikan

apresisasi dan penghargaan setiap pencapaian sekecil apapun. sangat

membantu membangkitkan kembali motivasi belajarnya. Bahkan guru juga


24

memberikan apresiasi kepada siswa yang hanya memperhatikan bisa

diberikan apresiasi.”

“Kondisi kreatif siswa dalam mengajar bergantung apa yang guru


berikan. Saran saya buat kelas selalu menggunakan model yang
baru sehingga kreativitas”
“Menurut pendapat saya mengenai hasil wawancara guru untuk meliat

kreatif siswa tergantung apa yang guru berikan dengan cara tersebut kita

bisa melihat kemampuan siswa pada saat menyelesaikan tugasnya”.

“Iya siswa menunjukkan kreatifnya ketika mencari sumber”


“Dalam menunjukkan kreatif siswa dapat terlihat pada saat mencari sumber

untuk menyelesaikan tugasnya. Menurut saya siswa disini sangat kreatif

karena mencari informasi atau menyelesaikan tugas dengan mencari sumber

yang ada”.

1.2 Motivasi belajar siswa terhadap model pembelajaran Discovery Learning

Mengenai motivasi belajar siswa, siswa yang memiliki motivasi diri

atau motivasi intrinsik memperhatikan pelajaran. Namun, siswa dengan

minat yang tinggi dalam belajar sering mendapat nilai bagus dalam ujian.

Namun, beberapa siswa terkadang merasa mengantuk atau bosan selama

proses pembelajaran, sehingga guru harus berpikir kreatif untuk

membangun atau mengaktifkan kembali lingkungan yang mendukung.

Untuk membangkitkan motivasi siswa dengan berdiskusi atau bercerita

di luar materi biasanya tentang kehidupan yang memiliki nilai-nilai positif

dan dapat menjadi motivasi hidup, seperti hasil wawancara yang

diungkapkan oleh beberapa siswa sebagai berikut :


25

“Motivasi yang diberikan guru kami terkadang berupa diskusi atau


cerita-cerita diluar materi yang dibahas, biasanya tentang kehidupan
yang memiliki nilai-nilai positif dan dapat menjadi motivasi hidup
bagi kami para siswa siswi”. (D.1/WW/15 Februari 2021/P)

“Menurut saya dalam proses pembelajaran berlangsung sangat baik karena

memberikan motivasi yang bersifat positif dalam membangun motivasi

hidup bagi mereka yang mendengarkan kata-kata motivasi dari gurunya.

Dan siswa pun terpengaruh dalam artian atau terpengaruh dari sisi positif

yang disampaikan oleh guru”.

“seperti menyapa, berdoa, memberikan semangat dan doa agar terus


dijaga semangat belajarnya”. (D.2/WW/15 Februari 2021/P)

“Menurut saya membangkitkan motivasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangusng dengan memberikan kata-kata menyapa, berdoa,

semangat dan terus dijaga semangat belajarnya. Dengan kata-kata tersebut

siswa juga mudah memahami apa yang dimaksud gurunya dalam

penyampaian motivasi pada saat proses pembelajaran berlangsung”.

“Mereka selalu memberikan game atau apa saja yang dapat


mengalihkan kita agar tidak mengantuk selaian game dia bercerita”
(D.3/WW/27 Februari 2021/P)

“Menurut saya dalam proses pembelajaran berlangsung untuk melihat

motivasi siswa apakah siswa dalam keadaan yang tidak membosankan atau

tidak mengantuk dalam proses pembelajaran. Salah satu siswa mengatakan

dia diberikan game atau bercerita pada saat suasana proses pembelajaran

tidak kondusif. Sangat membantu siswa sehingga dia tidak bosan dan tidak

mengantuk pada saat proses pembelajaran dimulai”.

1.3 Simpulan

Dikaitkan dengan mode Discovery Learning yang dalam proses

pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran ini dalam proses


26

pembelajaran sangat. Mode Discovery Learning memiliki pengaruh yang

baik terhadap proses pembelajaran, yaitu memudahkan berkreasi, siswa

dalam perlu lebih aktif sebelum guru memberikan materi. Dalam hal ini,

penggunaan model ini membuat siswa lebih aktif.

Terkait dengan terhadap model pembelajaran Discovery Learning pada

dasarnya yang menumbuhkan rasa ingin berhasil pada siswa itu adalah

siswa itu sendiri. Pesan guru hanya memerikan dukungan motivasi untuk

bisa memancing siswa sehingga keinginan untuk berhasilnya tumbuh dari

dalam dirinya. Menurut saya sangat penting bagi pendidik untuk terus

memberikan motivasi kepada siswa bukan cuman sekadar memberikan

teori. Selain itu sebisa mungkin memberikan apresiasi untuk setiap

pencapaian yang didapat siswa sekalipun itu tidak bukan pencapain

tertinggi. Karena bagi saya ketika siswa diberikan penghargaan secara

otomatis kita memberikan motivasi dia untuk terus berkembang maju.

2. Model pembelajaran Discovery Learning presfektif kreatif belajar siswa

1.2 Proses kreatif menyelesaikan tugas

Harus kreatif atau menemukan bahan terkadang hanya copy paste

untuk mencari pertanyaan yang diajukan oleh guru untuk menyelesaikan

tugas. Jika pembelajaran berlangsung dalam lingkungan yang

menyenangkan, itu efektif. Jika belajar itu menyenangkan, Anda akan

memiliki perasaan terhadap materi / mata pelajaran yang diajarkan.

Kemudian, siswa akan belajar secara sukarela tanpa dorongan dan

rangsangan dari luar. Menciptakan lingkungan yang menyenangkan

merupakan salah satu tugas guru. Tujuannya agar hal-hal yang diterapkan
27

kehidupan oleh siswa. Peran membangkitkan kreativitas siswa dalam

pembelajaran adalah menciptakan lingkungan kelas yang tidak

membosankan dan selalu membekali siswa dengan hal-hal yang kreatif

untuk berpikir guna mengembangkan otaknya.

Kemampuan siswa untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan

demikian siswa dapat diberikan gagasan-gagasannya untuk memecahkan

masalah dalam proses pembelajaran atau untuk mendapatkan pandangan

lain. Tumbuh atau dapat dilihat langsung oleh guru. Maka peran guru

diharapkan mampu mengajar dengan mengatur dan menciptakan kondisi

belajar yang kondusif. Sejalan dengan pernyataan ini maka peran guru

sangat besar. Secara umum permasalahan meningkatkan kreatif berlangsung.

Seperti yang diungkapkan beberapa siswa sebagai berikut:

“Untuk sekarang dimana proses pembelajaran dilakukan secara


online, belum ada pengajaran yang kreatif menurut saya. Proses
belajar masih seperti biasa atau sedikit menoton, sebatas
materi,penjelasan dan tugas. Namun yang diberikan tugas mungkin
mengasah kreatifitas kami para siswa karena pengumpulannya
dilakukan dengan memposting tugas di feed Instagram masing-
masing”. (D.1/WW/15 Februari 2021/P)
“Menurut saya pendapat dari salah satu siswa yang mengatakan bahwa

dalam proses pembelajaran masih belum kreatif karena proses

pembelajarannya masih seperti biasa dan menoton sebatas materi. Tidak bisa

juga dipungkiri karena kondisi sekarang siswa harus melakukan

pembelajaran online, agar proses pembelajaran tetap berlangsung walaupun

sedikit perubahan dalam model pembelajaran. Namun tugas yang diberikan

mungkin mengasah kreatifitas siswa dalam pengumpulan tugasnya karena

dilakukan secara memposting tugas di feed Instagram masing-masing.”


28

“Selama proses belajar mengajar bentuk kreatif yang diajarkan yaitu


membuat video dengan sekreatif mungkin”
(D.2/WW/22 Februari 2021/P)

“Menurut saya dalam tes wawancara salah satu siswa yang nemgatakan

bahwa bentuk kreatif yaitu memuat video dengan sekreatif mungkin. kreatif

proses belajar dapat meningkatkan kreatif siswa dan selalu berpikir

bagaimana caranya agar video yang mereka buat dapat menarik perhatian

yang menontonnya.”

“Saya tidak terlalu paham akan bentuk kreatif yang anda maksud, tapi
dalam proses mengajar para guru biasanya mengadakan kuis atau
tanya jawab agar proses pembelajaran tidak membosankan.”
(D.3/WW/15 Februari 2021/P)

“Menurut saya mengenai pendapat salah satu siswa tentang kreatif yang

diajarkan oleh guru membuat siswa berpendapat sendiri mengenai kuis dan

disertai dengan Tanya jawab agar proses pembelajaran tidak

membosankan.”

1.2 Cara berpikir

Cara berpikir yang dimaksud peneliti adalah analisis kritis terhadap

motivasi bertanya, cara menyelesaikan tugas menggunakan teknik tanya

jawab dalam kegiatan kelas. Dengan diterapkannya sistem tanya jawab,

pertanyaan siswa akan lebih aktif. Pentingnya keterampilan bertanya,

karena bertanya merupakan landasan dasar untuk menumbuhkan

keterampilan berpikir siswa dan menemukan cara untuk memecahkan

masalah yang dihadapi.

Singkatnya, mengajukan pertanyaan akan merangsang pemikiran

kritis siswa dan juga akan memainkan peran penting dalam pemecahan

masalah dan pengambilan keputusan. Berpikir kreatif mengandung proses


29

mental yang juga digunakan dalam bentuk berpikir, seperti mengingat dan

berekspresi. Ada beberapa cara berpikir siswa yaitu:

a. Memahami masalah

Cara berpikir kritis tentang tugas adalah dengan memahami

masalah yang dihadapi. Siswa perlu mengetahui masalah pekerjaan

rumahnya terlebih dahulu, untuk melihat masalah yang terjadi tidak bisa

hanya menggunakan satu teori. Melihat masalah dari berbagai teori,

diperlukan berbagai teori agar siswa dapat memahami masalah tersebut.

b. Solusi Pemecahan

Masalah Cara lain untuk berpikir tentang pemecahan masalah adalah

mencari solusi daripada menolak ide, pendapat, atau saran. derajat

Celcius untuk menerapkan rencana untuk menyelesaikan masalah

Setelah membuat rencana dan menemukan solusi untuk masalah

tersebut, saya pikir cara untuk melakukannya adalah dengan

menerapkan solusi.

c. Melihat hasil pemecahan masalah

Saat menyelesaikan tugas, siswa harus mengetahui atau melihat

hasil tugas mereka, karena jika nilai yang mereka dapatkan kurang dari

atau lebih besar dari , ini adalah cara untuk meningkatkan pemikiran

siswa

d. Mengevaluasi rencana penyelesaian masalah

Setelah siswa menyelesaikan tugasnya dan mengetahui hasil dari

tugasnya guru dapat mengevaluasi hasil dari kerja siswa.


30

2.3 Simpulan

Dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan hubungan antara

murid dan pengajar buat mencapai tujuan pembelajaran. Berpikir kreatif

merupakan proses berpikir yang membuat beberapa kemungkinan

tanyangapan. Berpikir kreatif terlihat kentara pada upaya penemuan,

sebagai akibatnya berpikir kreatif seperti menggunakan pemecahan

masalah.

Dalam hal ini, siswa harus berpikir untuk memahami apa yang

tidak mereka ketahui melalui berpikir kritis. Jika siswa terbiasa berpikir

kritis, mereka akan fokus pada berbagai minat, terutama dengan tidak

adanya jawaban atau solusi, dan kemampuan untuk menghasilkan

berbagai ide.

B. Pembahasan

Ada beberapa pendapat siswa dan pendapat guru mengenai motivasi dan

kreatif dalam membangun suasana belajar yang efektif dengan menggunakan kata-

kata motivasi dan memberikan apresiasi kepada siswa apabila mereka berpendapat

dan mencari sumber informasi untuk menyelesaikan tugasnya. Cara berpikir siswa

pada saat menerima tugas dari guru mereka menyelesaikan tugasnya dengan cara

mencari sumber informasi yang ada namun ada juga beberapa siswa yang hanya

melihat atau menyalin dari buku satu sumber saja, tetapi dalam meningkatkan kreatif

dan motivasi siswa guru memberikan kata-kata motivasi dan bercerita diluar materi

pembelajaran. Ada beberapa ciri kreatif anatara lain.


31

1. Kepekaan pada masalah

menunjukkan kemampuan untuk melihat masalah dengan cermat. Siswa yang

kreatif juga memiliki visi yang tajam dan dapat melihat masalah yang ditampilkan

oleh orang lain.

2. Kefasihan Ide

Menampakan kemampuan buat membangun ilham menjadi cara lain pemecah

masalah. Siswa yang kreatif mempunyai kemampuan buat memunculkan ilham

atau memecahkan masalah.

3. Keluwesan berpikir

menunjukkan kemampuan siswa untuk mentransfer pemikiran mereka,

meninyangalkan satu kerangka berpikir yang lain, menyangantikan satu metode

dengan yang lain.

4. Keaslian berpikir

Dibandingkan dengan solusi sebelumnya, pembelajar kreatif memiliki

kemampuan untuk menciptakan ide atau gagasan dengan cara yang baru,

imajinatif dan berbeda.

Artinya, metode pengajaran guru harus beragam, mencoba hal baru, tidak terpaku

pada kursus atau anyangaran yang ada, dan bersikap baik pada siswa. Dalam

mengajar, pengajar wajib membentuk lingkungan yang mendorong pembelajaran

kreatif, bisa bertanya dan mengundang pertanyaan, dan bisa mengintegrasikan

perkembangan kognitif dan emosional. Saat menaruh saran untuk pengajaran kreatif

guru, sarannya seperti.

1. Guru mengajar dengan baik

2. Guru memberikan pengalaman mengajar agar anak mau tidak curiga


32

3. Pengajar menaruh struktur yang relatif pada mengajar sebagai akibatnya anak nir

merasa ragu

4. Setiap anak berpartisipasi dalam perencanaan

5. Pengajar bukanlah orang yang maha tahu, tetapi sadar akan keterbatasannya

sendiri.

Peran guru dalam menumbuhkan semangat dan kreativitas belajar siswa juga

sangat diperlukan. Menjadi seorang pendidik berarti bahwa seorang guru juga seorang

mentor. Sardiman (2014: 141) menyebutkan beberapa aspek utama keterampilan dan

pengetahuan dasar guru.

a. Rumusan pertanyaan

Guru dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian guru mengajukan

pertanyaan yang bertujuan untuk menyangali pengetahuan siswa atau

meningkatkan rasa ingin tahu siswa tentang masalah yang ada.

b. Prediksi

Bulu Dari pertanyaan yang memiliki memprediksi atau menyampaikan atas

pertanyaan diajukan guru. Tujuannya adalah memberikan kesempatan untuk

memprediksi tingkat pengetahuan.

c. Mengamati

Derajat Celcius Mengamati siswa untuk bereksperimen dan permasalahan

yang akan muncul. Terlebih dahulu menjelaskan percobaan. Melalui eksperimen

langsung, siswa dapat belajar secara mandiri, menemukan pengetahuan baru, dan

memudahkan siswa untuk mengingat.


33

d. Hari pengumpulan data

Berdasarkan pengamatan selama percobaan, siswa mengumpulkan

pengamatan dalam lbr kerja siswa. Tujuannya merupakan buat menerima kabar

yang dibutuhkan buat mencapai tujuan eksperimen.

e. Menganalisis data

Data yang dikumpulkan siswa akan dianalisis sesuai dengan pertanyaan pada

LKS, kemudian siswa akan berdiskusi dan mengungkapkan pendapatnya secara

kelompok. Bab Kesimpulan Dari percobaan dan analisis data yang diperoleh

siswa dan teman satu kelompoknya, dapat digali hasil percobaan yang telah

dilakukan. gram. Menjelaskan konsep Di akhir kursus, guru akan menjelaskan

konsep materi untuk menghindari kesalahpahaman berdasarkan hasil yang

dikemukakan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

“Studi Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Proses

Motivasi dan Kreatif Siswa SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar”, terdapat

beberapa kesimpulan. Pembelajaran Penerapan contoh Discovery Learning adalah

tentang motivasi dan proses kreatif anak didik pada proses pembelajaran, pada hal ini

terlihat bahwa nilai homogen yang diperoleh setiap anak didik mengalami

peningkatan. Ditemukan bahwa model pembelajaran yang diterapkan pada motivasi

dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran, pada hal ini pengajar selalu

menaruh motivasi dan kreativitas pada siswa, selalu konstruktif pada merampungkan

tugas, yaitu berpikir secara kreatif.

B. Saran

Rekomendasi terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat

memberikan rekomendasi.

1. Sebagai masukan peneliti untuk lebih mempersiapkan perangkat pembelajaran

dan inspeksi sebelum penyelidikan penelitian

2. Sebagai peneliti, Adalah terbaik untuk memahami secara menyeluruh kepribadian

siswa sehingga mereka dapat mempertimbangkan jumlah pengamatan yang

diperlukan untuk membantu mengamati jumlah siswa mereka akan diamati.

3. Penelitian ini sangat terbatas dalam hal jumlah variabel dan populasi, sehingga

disarankan agar peneliti lebih banyak melakukan populasi yang lebih bervariasi.

34
DAFTAR PUSTAKA

Akbar. 201. Menjadi Guru Profesional Peningkatan Mutu Guru. Jakarta: Erlangga.
Azhar. (1995). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Bahm, A. G. 2009. The Effects of Discovery Learning on Student, Success and Inquiry
Learning Skills. Eurasian Journal of Education Research, (35), 1-20.
Frandsen. 2012. Mendorong Seseorang untuk BelajarI. Jakarta: Erlangga.

Haryanto, 2012: dalam artikel “Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli


http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli

Hosnan. (2014). Kelemahan model discovery learning. Banten: Ghalia Indonesia.

In‟am, A., & Hajar, S. 2017. Learning Geometry through Discovery Learning Using a Scientific
Approach. International Journal of Insruction, 10 (1), 55-70.
Keller, J. 2000. How to Integrate Learner Motivation Planning Into Lesson Planning: The
ARCS Model Approach, 1-7. Paper Presented at Integrting Motivation VII in
Semanario, Santiago, Cuba, February, 2000.
Kurniasih, I., & Sani, B. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. Jakarta: Kata
Pena.
Kurniasih. (2014). Sukses mengimplementasikan kurikulum 201. Konsep & Penerapan.
Surabaya: Kata Pena
Kyriazis, A., Psycharis, S., & Korres, K. 2009. Diskovery Learning and the Computational
Experiment in Higher Mathematics and Science Education: A Combined Approach.
International Journal of Emerging Teachnologies in Learning (IJET), 4 (4).
Kemendikbud. 2014. Model Discovery Learning: Lampiran III: Permendikbud Nomor 58
Tahun 2014. Jakarta.
Malik, S. 2014. Effectiveness of ARCS Model Of Motivational Design to Ovorcome Non
Completion Rate of Students In Distance Edukation. Turkish Online Journal of Distance
Education, 15 (2), 194-200.
Ridwan. 2009. Model dan Teknik Menyusun Skripsi Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.
Sardiman. (2014). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sani, R. A. 2014. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sani, R. A. (2014). Pembelajaran saintifik untuk implementasi kurikulum 2013. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Suhana, C. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran.Bandung: Refika Aditama.
Suciati, & Irawan. (2005). Teori belajar dan motivasi. Jakarta: PAU-PPAI Universitas
Terbuka.
Suprijono. (2014). Cooperative learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

35
36

Suryosubroto, B. (2002). Proses belajar mengajar di sekolahI. Jakarta:PT. Rineka Cipta.


Sugiyono. (2012). Model Penelitian Kualitatif dan R&D CV Alfabeta.
Sumianingrum, N. E., Wibanwanto, H., & Haryono. (2017). Efektivitas Model Discovery
Learning Berbantuan E-Learning di SMA Negeri 1 Jepara. PEMBELAJARAN: Jurnal Ilmu
Pendidikan, keguruan, dan pembelajaran, 1 (1), 17-24.
Syarif, M. 2016. Model-model Pembelajaran IPA dan Implementasinya. Jakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan
Alam (PPPPTK IPA) Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Takdir. (2012). Pembelajaran discovery trategy dan mental vocational skill. Yogyakarta:
Diva Press.
Uno, H. B. (2017). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Uno, H. 2015. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Wena, M. 2014. Strategi Pembelajaran Inovatif Suatu Tinjauan Konseptual Operasional.
Malang: Bumi Aksara.
Yamin, M. (2010). Kiat Belajar Siswa. Jakarta: Gaung Persada Pers.
37

LAMPIRAN
38

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Teks Laporan Observasi
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 3 Jam pelajaran @ 30 Menit

A. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator

1.1 Mengidentifikasi teks laporan hasil 1. Mendefinisikan tentang isi pokok


observasi yang dipresentasikan dengan laporan hasil observasi.
lisan dan tulis. 2. Menentukan isi pokok, hal-hal yang
dilaporkan, dan ciri kebahasaan dalam
teks laporan hasil observasi.
3. Menyimpulkan hasil asosiasi data dan
informasi tentang pokok laporan hasil
observasi.

1. Mempresentasikan dan menanggapi


4.1 Menginterpretasi isi teks laporan hasil
teks laporan hasil observasi.
observasi berdasarkan interpretasi baik
2. Mempresentasikan hasil verifikasi
secara lisan maupun tulis.
dan tentang pokok laporan hasil
observasi.
3. Membuat teks laporan obsertasi.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan
tulis.
2. Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi baik secara
lisan maupun tulis.
39

C. Media, alat dan sumber belajar

Media Alat Sumber Belajar

Materi file Laptop Buku Cetak, Artikel Online

Video Pembelajaran Handphone Youtube, google classroom

Penugasan WhatsApp.

D. Kegiatan Pembelajaran
No Tahap/Waktu Pertemuan Pertama

1 Pendahuluan (15 Menit) 1. Guru mengucapkan salam, berdo‟a


bersama, mengabsen, apersepsi, motivasi
melalui aplikasi pembelajaran WhatsApp
2. Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai pada setiap pertemuan
2 Inti (25Menit) 1. Mengarahkan peserta didik untuk melihat
dan menyimak materi berupa video
penjelasan;
2. Peserta didik diizinkan untuk bertanya
tentang materi yang sedang berlangsung,
dan guru menjawab pertanyaan

3 Penutup ( 15 Menit) 1. Guru meminta peserta didik untuk


memberikan simpulan tentang materi yang
dipelajari;
2. Menutup pembelajaran

No Tahap/Waktu Pertemuan Kedua

1 Pendahuluan (15 Menit) 1. Membuka pembelajaran dengan salam,


memberikan motivasi dan mengarahakan
untuk mengisi presensi di Google
Classroom;
40

2 Inti (25Menit) 1. Mengingatkan kembali materi sebelumnya


dengan mengadakan tanya jawab;
2. Memberikan teks laporan observasi dan
peserta didik menanggapi sesuai pendapat
sendiri

3 Penutup ( 15 Menit) 1. Menutup pembelajaran dan memberikan


semangat kepada peserta didik

E. Penilaian Pembelajaran
Teknik Penilaian Bentuk Penilaian

Penilaian Sikap :Observasi/Pengamatan Observasi ; Jurnal guru


Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis dan Tes Tertulis : Kuis Uraian
Lisan
Penilaian Ketrampilan : Unjuk kerja,
Presentasi

F. Remedial dan Pengayaan

Remedial Pengayaan

Remedial diberikan bagi peserta didik yang Pengayaan diberikan bagi peserta
nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal didik yang nilai di atas Kriteria
(KKM) Ketuntasan Minimal (KKM)
41

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Teks Eksposisi
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 3 Jam pelajaran @ 30 Menit

A. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator

1.2. Mengidentifikasi (permasalahan, 1. Mendefinisikan tentang isi teks


argumentasi, pengetahuan, dan eksposisi;
rekomendasi) teks eksposisi yang 2. Mengidentifikasikan tentang isi teks
didengar dan atau dibaca. eksposisi;
3. Mendeskripsikan tentang isi teks
eksposisi.

4.2 Mengembangkan isi (permasalah 1. Memverifikasi kesimpulan data dan


argument, pengetahuan, dan informasi tentang isi teks eksposisi;
rekomendasi) teks eksposisi 2. Mempresentasikan hasil verifikasi
secara lisan dan tulis. data tentang isi teks eksposisi

B. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi) teks
eksposisi yang didengar dan atau dibaca.
2. Mengembangkan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan reko-mendasi) teks
eksposisi secara lisan dan / tulis.
C. Media, alat dan sumber belajar

Media Alat Sumber Belajar

Buku Cetak,
Materi file Laptop
Artikel Online

Video Handphone Youtube, google


42

Pembelajaran classroom

WhatsApp.
Penugasan

D. Kegiatan Pembelajaran
No Tahap/Waktu Pertemuan Pertama

1 Pendahuluan (15 Menit) 1. Guru mengucapkan salam, berdo‟a


bersama, mengabsen, apersepsi, motivasi
melalui aplikasi pembelajaran WhatsApp
2. Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai pada setiap pertemuan
2 Inti (25Menit) 1. Mengarahkan peserta didik untuk melihat
dan menyimak materi berupa video
penjelasan;
2. Peserta didik diizinkan untuk bertanya
tentang materi yang sedang berlangsung,
dan guru menjawab pertanyaan;
3. Mendengarkan cerita singkat dari kejadian
salah satu dari siswa yang menunjukkan
teks eksposisi.

3 Penutup ( 15 Menit) 1. Guru meminta peserta didik untuk


memberikan simpulan tentang materi yang
dipelajari;
2. Menutup pembelajaran

No Tahap/Waktu Pertemuan Kedua

1 Pendahuluan (15 Menit) 1. Membuka pembelajaran dengan salam,


memberikan motivasi dan mengarahakan
untuk mengisi presensi di Google
Classroom;
2 Inti (25Menit) 1. Mengingatkan kembali materi sebelumnya
43

dengan mengadakan tanya jawab;


2. Menugaskan pesertat didik untuk
membuat teks eksposis secara singkat
sesuai kaidah kebahasaan yang benar;

3 Penutup (15 Menit) 1. Menutup pembelajaran dan memberikan


semangat kepada peserta didik

E. Penilaian Pembelajaran
Teknik Penilaian Bentuk Penilaian

Penilaian Sikap: Observasi/Pengamatan Observasi ; Jurnal guru


Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis Tes Tertulis : Kuis Uraian
dan Lisan
Penilaian Ketrampilan : Unjuk kerja,
Presentasi

F. Remedial dan pengayaan


Remedial Pengayaan

Remedial diberikan bagi peserta didik yang Pengayaan diberikan bagi peserta didik yang
nilai nilai
di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
(KKM)
44

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Teks Anekdot
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 3 Jam pelajaran @ 30 Menit

A. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar Indikator

3.3 Menganalisis struktur dan 1. Mengidentifikasi struktur(bagian-


kebahasaan teks anekdot. bagian teks) anekdot dan kebahasaan
2. Mendeskripsikan tentang Struktur
teks eksposisi

4.3 Menciptakan kembali teks anekdot 1. Mempresentasikan, menanggapi,dan


dengan memerhatikan struktur, dan merevisi teks anekdot yang telah
kebahasaan baik lisan maupun tulis disusun.
2. Membuat teks anekdot.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi.
2. Mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen,
pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan.
C. Media, Alat, dan Sumber Belajar

Media Alat Sumber Belajar

Materi file Laptop Buku Cetak, Artikel Online

Video Pembelajaran Handphone Youtube, google clasroom

Penugasan WhatsApp.

D. Kegiatan Pembelajaran
45

No Tahap/Waktu Pertemuan Kedua

1 Pendahuluan (15 Menit) 1. Guru mengucapkan salam, berdo‟a


bersama, mengabsen, apersepsi, motivasi
melalui aplikasi pembelajaran WhatsApp
2. Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai pada setiap pertemuan
2 Inti (25Menit) 1. Mengarahkan peserta didik untuk melihat
dan menyimak materi yang telah diberikan
2. Peserta didik diizinkan untuk bertanya
tentang materi yang sedang berlangsung,
dan guru menjawab pertanyaan;
3. Mendengar pendapat atau pengalaman
yang berkenaan dengan teks anekdot

3 Penutup (15 Menit) 1. Guru meminta peserta didik untuk


memberikan simpulan tentang materi yang
dipelajari;
2. Menutup pembelajaran

No Tahap/Waktu Pertemuan Kedua

1 Pendahuluan (15 Menit) 1. Membuka pembelajaran dengan salam,


memberikan motivasi dan mengarahakan
untuk mengisi presensi di Google
Classroom;
2 Inti (25Menit) 1. Mengingatkan kembali materi sebelumnya
dengan mengadakan tanya jawab
kebeberapa siswa;
2. Memberikan video singkat tentang teks
anekdot
3. Menugaskan siswa untuk membuat teks
anekdot dengan memberikan tenggang
46

waktu.

3 Penutup (15 Menit) 1. Menutup pembelajaran dan memberikan


semangat kepada peserta didik

E. Penilaian Pembelajaran
Teknik Penilaian Bentuk Penilaian

Penilaian Sikap :Observasi/Pengamatan Observasi ; Jurnal guru


Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis Tes Tertulis : Kuis Uraian
dan Lisan
Penilaian Ketrampilan : Unjuk kerja,
Presentasi

F. Remedial dan Pengayaan


Remedial Pengayaan

Remedial diberikan bagi peserta didik Pengayaan diberikan bagi peserta


yang nilai di bawah Kriteria Ketuntasan didik yang nilai di atas Kriteria
Minimal (KKM) Ketuntasan Minimal (KKM)
47

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Cerita Rakyat (Hikayat)
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 3 Jam pelajaran @ 30 Menit

A. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi 1. Mendefinisikan tentang


yang terkandung dalam cerita rakyat Karakeristik hikayat; Isi hikayat;
(hikayat) baik lisan maupun tulis. Nilai-nilai dalam hikayat (moral,
sosial, agama, budaya, dan
penddikan).
2. Menemukan data dan informasi
tentang Karakeristik hikayat; Isi
hikayat; Nilai-nilai dalam hikayat
(moral, sosial, agama, budaya, dan
penddikan).

4.4 Menceritakan kembali isi cerita 1. Mempresentasikan hasil


rakyat (hikayat) yang didengar dan verifikasi data tentang
dibaca. Karakeristik hikayat ; Isi hikayat;
Nilai-nilai dalam hikayat (moral,
sosial, agama, budaya, dan
penddikan).
2. Mempresentasikan, menanggapi,
dan merevisi,teks eksposisi yang
telah disusun
48

B. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik
lisan maupun tulis.
2. Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca.
C. Media, Alat, dan Sumber Belajar

Media Alat Sumber Belajar

Materi file Laptop Buku Cetak, Artikel Online

Video Youtube, google clasroom


Handphone
Pembelajaran

Penugasan WhatsApp.

D. Kegiatan Pembelajaran
No Tahap/Waktu Pertemuan Pertama

1 Pendahuluan (15 Menit) 1. Guru mengucapkan salam, berdo‟a


bersama, mengabsen, apersepsi, motivasi
melalui aplikasi pembelajaran WhatsApp.
2. Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai pada setiap pertemuan
2 Inti (25Menit) 1. Mengarahkan peserta didik untuk melihat
dan menyimak video pembelajaran yang
telah diberikan
2. Peserta didik diizinkan untuk bertanya
tentang materi yang sedang berlangsung,
dan guru menjawab pertanyaan;
3. Mengadakan diskusi mengenai materi
pembelajaran.

3 Penutup (15 Menit) 1. Guru meminta peserta didik untuk


memberikan simpulan tentang materi yang
dipelajari;
2. Menutup pembelajaran
49

No Tahap/Waktu Pertemuan Kedua

1 Pendahuluan (15 Menit) 1. Membuka pembelajaran dengan salam,


memberikan motivasi dan mengarahakan
untuk mengisi presensi di Google
Classroom;
2 Inti (25Menit) 1. Mengingatkan kembali materi sebelumnya
dengan mengadakan tanya jawab
kebeberapa siswa;
2. Peserta didik membaca cerita rakyat dan
menceritakan ulang dengan menggunakan
bahasa sediri melalui VN pasa whatsapp

3 Penutup (15 Menit) 1. Menutup pembelajaran dan memberikan


semangat kepada peserta didik

E. Penilaian Pembelajaran
Teknik Penilaian Bentuk Penilaian

Penilaian Sikap: Observasi/Pengamatan Observasi ; Jurnal guru


Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis dan Tes Tertulis : Kuis Uraian
Lisan
Penilaian Ketrampilan : Unjuk kerja,
Presentasi

F. Remedial dan Pengayaan


Remedial Pengayaan

Remedial diberikan bagi peserta didik Pengayaan diberikan bagi peserta didik yang
yang nilai di bawah Kriteria Ketuntasan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal
Minimal (KKM) (KKM)
50

PEDOMAN WAWANCARA GURU

1. Bagaimana kondisi motivasi belajar siswa saat proses pembelajaran ?

2. Bagaimana siswa menunjukkan rasa keinginan untuk berhasil saat mengikuti proses

pembelajaran ?

3. Bagaimana siswa menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi saat mengikuti proses
pembelajaran ?
4. Bagaimana siswa tertantang untuk memecahkan masalah saat mengikuti proses
pembelajaran ?
5. Bagaimana cara membangkitkan motivasi siswa saat mengikuti proses pembelajaran
?
6. Bagaimana kondisi kreatif siswa ketika pembelajaran sedang berlangsung ?
7. Apakah siswa kreatif dalam menjawab pertanyaan dalam proses pembelajaran ?
8. Apakah siswa kreatif dalam berpendapat saat diskusi kelompok ?
9. Apakah siswa kreatif dalam mencari informasi dari berbagai sumber jika mengalami

kesulitan menyelesaikan tugas ?

10. Bagaimana cara membangkitkan kreatif belajar siswa ?

11. Apa yang ibu ketahui tentang model pembelajaran discovery learning ?
12. Bagaiamana dampak dari penggunaan model pembelajaran discovery learning pada

proses motivasi dan kreatif siswa ?

13. Apa saja model pembelajaran inovatif yang pernah ibu gunakan ?
51

No Pertanyaan wawancara Informan Jawaban

Motivasi siswa

1 Bagaimana kondisi motivasi Kondisi motivasi siswa saat


belajar siswa saat proses pembelajaran itu tidak selalu sama
pembelajaran ? setiap harinya. Terkadang
semangat ataupun sebaliknya. Nah
itulah pentingnya kita sebagai
pendidik harus bisa kondisi
tersebut. Jika kita melihat anak
uring-uringan atau bosan dalam
kelas, kita harus bisa menciptakan
WK model-model yang baru yang tidak
membosankan, dengan begitu
semangat siswa akan kembali
aktif. Makanya saya pribadi tidak
selalu berpatokan pada RPP dalam
proses pembelajaran, karena cara
saya mengajar yaitu dengan
melihat kondisi siswa hari itu dan
sebisa mungkin mengajar dengan
model yang menyenangkan.

2 Bagaimana siswa menunjukkan Pada dasarnya yang


rasa keinginan untuk berhasil saat menumbuhkan rasa ingin berhasil
mengikuti proses pembelajaran ? pada siswa itu adalah siswa itu
sendiri. Pesan guu hanya
memerikan dukungan motivasi
untuk bisa memancing siswa
sehingga keinginan untuk
berhasilnya tumbuh dari dalam
dirinya. Menurut saya sangat
WK penting bagi pendidik untuk terus
memberikan motivasi kepada
52

siswa bukan cuman sekadar


memberikan teori. Selain itu sebisa
mungkin memberikan apresiasi
untuk setiap pencapaian yang
didapat siswa sekalipun itu tidak
bukan pencapain tertinggi. Karena
bagi saya ketika siswa diberikan
penghargaan secara otomatis kita
memberikan motivasi dia untuk
terus berkembang maju.

3 Bagaimana siswa menunjukkan Menumbuhkan rasa ingin tahu


rasa ingin tahu yang tinggi saat siswa. Teknik yang saya lakukan
mengikuti proses pembelajaran ? dengan cara membuat suatu narasi
atau pernyataan yang menarik
sehingga mebuat mereka
WK
penasaran dan bertanya Tanya
terus.

4 Bagaimana siswa tertantang untuk Agar siswa tertantang, berikan


memecahkan masalah saat mereka stimulus atau masalah
mengikuti proses pembelajaran ? yang menarik yang membuat
WK mereka merasa tertantang untuk
menyelesaikan.

5 Bagaimana cara membangkitkan Cara membangkitkan motivasi


motivasi siswa saat mengikuti siswa dalam proses pembelajaran
proses pembelajaran ? bukan cuman sekadar pemberian
kata-kata mutiara tapi belajar juga
memberikan apresiasi dan
penghargaan setiap pencapaiannya
sekecil apapun itu. Bahkan kepada
siswa yang hanya memerhatikan
WK
pada saat mengajarpun bisa
53

diberikan apresiasi.

No Pertanyaan wawancara Informan Jawaban

Kreatif Siswa

1 Bagaimana kondisi kreatif siswa Kondisi kreatif siswa dalam


ketika pembelajaran sedang
mengajar bergantung apa yang
berlangsung ?
guru berikan. Saran saya buat

kelas selalu menggunakan model

WK yang baru sehingga kreativitas

siswa selalu berkembang.

2 Apakah siswa kreatif dalam Sebagian siswa menunjukkan


menjawab pertanyaan dalam
kreativitasnya dalam menjawab.
proses pembelajaran ? WK

3 Apakah siswa kreatif dalam Saat diskusi juga beberapa siswa


berpendapat saat diskusi kelompok
aktif dalam proses diskusi,
? WK
bergantung pembahasan diskusi.

4 Apakah siswa kreatif dalam Iya siswa menunjukkan kreatifnya


mencari informasi dari berbagai
ketika mencari sumber.
sumber jika mengalami kesulitan WK

menyelesaikan tugas ?

5 Bagaimana cara membangkitkan Cara membangkitkan kreatif


kreatif belajar siswa ?
belajar siswa dengan
WK
memperlihatkan hal-hal positif
54

yang baru dalam proses

pembelajaran.

No Pertanyaan wawancara Informan Jawaban

Discovery Learning

1 Apa yang ibu ketahui tentang Model pembelajaran discovery


model pembelajaran discovery learning, bagi saya adalah proses
learning ? pembelajaran yang berperan aktif
adalah siswa. Jadi, sebelum guru
memberikan materi siswa lebih
harus aktif, dalam hal ini
WK
penggunaan model ini membuat
siswa akan lebih aktif.

2 Bagaiamana dampak dari Dampaknya sangat baik dan


memudahkan siswa untuk lebih
penggunaan model pembelajaran
kreatif lagi.
discovery learning pada proses
WK
motivasi dan kreatif siswa ?

3 Apa saja model pembelajaran Model pembelajaan yang biasa


inovatif yang pernah ibu gunakan saya gunakan, discovery Learning
? WK problem based learning, saya
paling sering juga menggunakan
model berbasis proyek.
55

PEDOMAN WAWANCARA SISWA

1. Motivasi dan kreatif guru saat proses belajar mengajar merupakan hal yang sangat

penting. Menurut pengamatan anda apa saja motivasi dan kreatif yang diberikan oleh

guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung ?

2. Menurut pendapat anda selama proses belajar mengajar, apakah terdapat bentuk

kreatif yang diajarkan oleh guru ?

3. Interaksi meupakan pola hubungan baik antara siswa dengan siswa maupun siswa

dengan guru dalam motivasi dan kreatif belajar untuk menciptakan suasana yang

kondusif. Menurut pengamatan anda apakah ada hubungan interaksi yang dibagun

secara baik oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung ?

4. Jika guru meminta penjelasan tentang salah satu materi yang telah diberikan, apakah

anda kreatif dalam menjawabnya pada saat pembelajaran berlangsung ?

5. Menurut peserta didik, motivasi apa yang diberikan oleh guru ketika suasana kelas
lagi membosankan ?
6. Menurut pendapat anda apakah guru kreatif dalam memberikan pembelajaran ketika
media tidak memadai ?
7. Menurut pendapat anda bagaimana cara guru membangkitkan motivasi dan kreatif
siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung ?
56

Nama : Abd. Gaffur

Kelas : X IPS

No Pertanyaan Wawancara Jawaban

1 Motivasi dan kreatif guru saat proses Motivasi yang diberikan oleh guru kami
belajar mengajar merupakan hal yang terkadang berupa diskusi atau cerita”
sangat penting. Menurut pengamatan anda diluar materi yang dibahas, biasanya
apa saja motivasi dan kreatif yang tentang kehidupan yang memiliki nilai”
diberikan oleh guru pada saat proses positif dan dapat menjadi motivasi hidup
belajar mengajar berlangsung ? bagi kami para siswa siswi

2 Menurut pendapat anda selama proses Untuk sekarang dimana proses


belajar mengajar, apakah terdapat bentuk pembelajaran dilakukan secara online,
kreatif yang diajarkan oleh guru ? belum ada pengajaran yang kreatif
menurut saya. Proses belajar masih seperti
biasa atau sedikit monoton, sebatas materi,
penjelasan dan tugas. Namun tugas yang
diberikan mungkin mengasah kreatifitas
kami para siswa karena pengumpulannya
dilakukan sengan memposting tugas di
feed Instagram masing masing

3 Interaksi meupakan pola hubungan baik Menurut pengamatan saya selama


antara siswa dengan siswa maupun siswa pembalajaran ini, terkadang guru mata
dengan guru dalam motivasi dan kreatif pelajaran Bahasa Indonesia aktif bertanya
belajar untuk menciptakan suasana yang atau meminta penjelasan sendiri dari
kondusif. Menurut pengamatan anda masing masing siswa terkait materi yang
apakah ada hubungan interaksi yang sedang dipelajari sehingga suasana
dibagun secara baik oleh guru pada saat pembelajaran menjadi kondusif karena
proses pembelajaran berlangsung ? terdapat timbal balik antara guru dan para
siswa/siswi.
4 Jika guru meminta penjelasan tentang Terkadang jika penjelasannya sudah ada
salah satu materi yang telah diberikan, dibuku, saya biasanya langsung menjawab
apakah anda kreatif dalam menjawabnya sesuai dengan penjelasan yang ada dibuku
57

pada saat pembelajaran berlangsung ? namun terkadang juga, jika materinya


sudah benar” dimengerti maka saya akan
menjawab dengan jawaban saya sendiri
atau meodifikasi penjelasan dari buku atau
dari referensi lain

5 Menurut peserta didik, motivasi apa yang Untuk saat ini suasana membosankan
diberikan oleh guru ketika suasana kelas belum saya rasakan walaupun proses
lagi membosankan ? pembelajaran terbilang monoton karena
sebatas materi, penjelasan dan tugas
mungkin karena proses pembelajaranyya
dilakukan dengan daring dan banyak
aktivitas lain yang saya lakukan dirumah
sehingga suasana pembelajaran yang
membosankan ataupun menyenangkan
tidak terlalu saya perhatikan
6 Menurut pendapat anda apakah guru Menurut saya selama belajar Bahasa
kreatif dalam memberikan pembelajaran indonesia, belum ada hal hal yang
ketika media tidak memadai ? sekiranya menyulitkan siswa atau
menggunakan media yang tidak memadai,
jadi saya belum melihat adanya tindakan
kreatif dari guru, karena faktor pemicunya
juga belum ada.
7 Menurut pendapat anda bagaimana cara Dulu saat awal tahun pembelajaran,
guru membangkitkan motivasi dan kreatif terdapat satu waktu ketika kita berdiskusi
siswa pada saat proses pembelajaran dan saling bercerita dengan guru sehingga
berlangsung ? membangkitkan motivasi kami.

Adapun dalam hal kreatifitas, guru kami


banyak memberikan pertanyaan sehingga
membangkitkan kreatifitas kami dalam
mencari dan menjawab pertanyaan yang
diberikan
58

Nama : Ahmad Fawzan Khaerul Amir

Kelas : X IPS

No Pertanyaan Wawancara Jawaban

1 Motivasi dan kreatif guru saat proses Bentuk kreatif yang dierikan oleh guru
belajar mengajar merupakan hal yang pada saat belajar yaitu tugas teks negosiasi
sangat penting. Menurut pengamatan anda dengan cara membuat video 2 orang siswa
apa saja motivasi dan kreatif yang lalu dijadikan satu seolah-olah sedang
diberikan oleh guru pada saat proses berada ditempat yang sama.
belajar mengajar berlangsung ?

2 Menurut pendapat anda selama proses Proses pemuatan tugas video negosiasi
belajar mengajar, apakah terdapat bentuk
kreatif yang diajarkan oleh guru ?

3 Interaksi meupakan pola hubungan baik Ada, yaitu saat proses diskusi dan Tanya
antara siswa dengan siswa maupun siswa jawab, walaupun belajar secara online
dengan guru dalam motivasi dan kreatif tetapi terasa seperti belajar tatap muka.
belajar untuk menciptakan suasana yang
kondusif. Menurut pengamatan anda
apakah ada hubungan interaksi yang
dibagun secara baik oleh guru pada saat
proses pembelajaran berlangsung ?

4 Jika guru meminta penjelasan tentang Iya


salah satu materi yang telah diberikan,
apakah anda kreatif dalam menjawabnya
pada saat pembelajaran berlangsung ?

5 Menurut peserta didik, motivasi apa yang Dengan cara memberikan hiburan seperti
diberikan oleh guru ketika suasana kelas bermain game yang merefresh otak.
lagi membosankan ?

6 Menurut pendapat anda apakah guru Iya


59

kreatif dalam memberikan pembelajaran


ketika media tidak memadai ?

7 Menurut pendapat anda bagaimana cara Dengan cara belajar yang santai dan tidak
guru membangkitkan motivasi dan kreatif menekan murid.
siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung
60

Nama : Amri Khoiruddin

Kelas : X IPS

No Pertanyaan Wawancara Jawaban

1 Motivasi dan kreatif guru saat proses Kreativitasnya yaitu saat absen
belajar mengajar merupakan hal yang menggunakan emoji
sangat penting. Menurut pengamatan anda
apa saja motivasi dan kreatif yang
diberikan oleh guru pada saat proses
belajar mengajar berlangsung ?

2 Menurut pendapat anda selama proses Selama proses belajar mengajar bentuk
belajar mengajar, apakah terdapat bentuk kreatif yang diajarkan yaitu membuat
kreatif yang diajarkan oleh guru ? video dengan sekreatif mungkin

3 Interaksi meupakan pola hubungan baik Ada


antara siswa dengan siswa maupun siswa
dengan guru dalam motivasi dan kreatif
belajar untuk menciptakan suasana yang
kondusif. Menurut pengamatan anda
apakah ada hubungan interaksi yang
dibagun secara baik oleh guru pada saat
proses pembelajaran berlangsung ?

4 Jika guru meminta penjelasan tentang Tidak karena saya hanya mengcopy paste
salah satu materi yang telah diberikan, dari materi yang dikasih
apakah anda kreatif dalam menjawabnya
pada saat pembelajaran berlangsung ?
61

5 Menurut peserta didik, motivasi apa yang Motivasi agar jangan malas belajar dan
diberikan oleh guru ketika suasana kelas selalu membaca ulang bukunya
lagi membosankan ?

6 Menurut pendapat anda apakah guru Iya kreatif


kreatif dalam memberikan pembelajaran
ketika media tidak memadai ?

7 Menurut pendapat anda bagaimana cara Yaitu dengan memberikan kata motivasi
guru membangkitkan motivasi dan kreatif
siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung ?
62

Nama : Ashabul Kahfi

Kelas : X IPS

No Pertanyaan Wawancara Jawaban

1 Motivasi dan kreatif guru saat proses Motivasi yang diberikan oleh guru kami
belajar mengajar merupakan hal yang biasanya berupa cerita diluar materi yang
sangat penting. Menurut pengamatan anda dibahas yang dapat menjadi motivasi
apa saja motivasi dan kreatif yang
diberikan oleh guru pada saat proses
belajar mengajar berlangsung ?

2 Menurut pendapat anda selama proses Belum ada pengajaran yang kreatif proses
belajar mengajar, apakah terdapat bentuk belajar masih seperti biasa
kreatif yang diajarkan oleh guru ?

3 Interaksi meupakan pola hubungan baik Terkadang guru mata pelajaran bertanya
antara siswa dengan siswa maupun siswa atau meminta penjelasan sendiri dari
dengan guru dalam motivasi dan kreatif masing-masing siswa terkait materi yang
belajar untuk menciptakan suasana yang sedang dipelajari sehingga suasana
kondusif. Menurut pengamatan anda pembelajaran menjadi kondusif karena
apakah ada hubungan interaksi yang terjadi timbal balik
dibagun secara baik oleh guru pada saat
proses pembelajaran berlangsung ?

4 Jika guru meminta penjelasan tentang Jika pembelajaran belum terlalu di


salah satu materi yang telah diberikan, mengerti biasanya saya lihat di buku untuk
apakah anda kreatif dalam menjawabnya menjawabnya
pada saat pembelajaran berlangsung ?

5 Menurut peserta didik, motivasi apa yang Biasanya sedikit cerita-cerita tentang
diberikan oleh guru ketika suasana kelas kehidupan priadi.
63

lagi membosankan ?

6 Menurut pendapat anda apakah guru Belum ada hal yang sekiranya
kreatif dalam memberikan pembelajaran menyulitkan siswa atau menggunakan
ketika media tidak memadai ? media yang tidak memadai

7 Menurut pendapat anda bagaimana cara Dulu awal tahun pembelajaran kita
guru membangkitkan motivasi dan kreatif berdiskusi dan saling bercerita dengan
siswa pada saat proses pembelajaran guru sehingga membangkitkan motivasi
berlangsung ?
64

Nama : Hani Humairah S. Adam

Kelas : X IPS

No Pertanyaan Wawancara Jawaban

1 Motivasi dan kreatif guru saat proses Mereka selalu memberikan game atau apa
belajar mengajar merupakan hal yang saja yang dapat mengalihkan kita agar
sangat penting. Menurut pengamatan anda tidak mengantuk, selain game dia
apa saja motivasi dan kreatif yang bercerita.
diberikan oleh guru pada saat proses
belajar mengajar berlangsung ?

2 Menurut pendapat anda selama proses Dia selalu memberikan motivasi belajar
belajar mengajar, apakah terdapat bentuk dan selalu mengalihkan kita agar tidak
kreatif yang diajarkan oleh guru ? mengantuk dan game agar tetap fokus dan
tidak mudah mengantuk.

3 Interaksi meupakan pola hubungan baik Ada, yaitu dia mengelompokkan siswa
antara siswa dengan siswa maupun siswa agar kita mudah berinteraksi, berdiskusi,
dengan guru dalam motivasi dan kreatif dan biasa guru selalu bertanya tentang
belajar untuk menciptakan suasana yang contoh-contoh yang terkait dengan
kondusif. Menurut pengamatan anda pembelajaran.
apakah ada hubungan interaksi yang
dibagun secara baik oleh guru pada saat
proses pembelajaran berlangsung ?

4 Jika guru meminta penjelasan tentang Tidak terlalu, karena saya pribadi apabila
salah satu materi yang telah diberikan, materi tersebut kurang jelas atau terlalu
apakah anda kreatif dalam menjawabnya banyak untuk dipahami biasa susah
pada saat pembelajaran berlangsung ? tersimpan di otak dan apabila cara
penyampaian terlalu cepat.
65

5 Menurut peserta didik, motivasi apa yang Biasa guru memberikan semagat atau
diberikan oleh guru ketika suasana kelas memberikan game agar tidak mudah
lagi membosankan ? bosan.

6 Menurut pendapat anda apakah guru Biasa kreatif, tapi kadang juga dia hanya
kreatif dalam memberikan pembelajaran menyampaikan model secara langsung.
ketika media tidak memadai ?

7 Menurut pendapat anda bagaimana cara Dengan memperlihatkan video kreatif agar
guru membangkitkan motivasi dan kreatif kita termotivasi untuk membuat hal
siswa pada saat proses pembelajaran tersebut dan dia juga memberikan semagat
berlangsung ? supaya rasa ingin tau lebih tinggi.
66

Nama : Hidayat
Kelas : X IPS

No Pertanyaan Wawancara Jawaban

1 Motivasi dan kreatif guru saat proses Seperti menyapa, berdoa, memberi
belajar mengajar merupakan hal yang semangat dan doa agar terus dijaga
sangat penting. Menurut pengamatan anda semangat belajar.
apa saja motivasi dan kreatif yang
diberikan oleh guru pada saat proses
belajar mengajar berlangsung ?

2 Menurut pendapat anda selama proses Saya tidak terlalu paham akan bentuk
belajar mengajar, apakah terdapat bentuk Kreatif yang anda maksud, tapi dalam
kreatif yang diajarkan oleh guru ? proses mengajar para guru biasanya
mengadakan kuis atau tanya jawab agar
proses pembelajaran tidak
membosankan.
3 Interaksi meupakan pola hubungan baik Tentu saja ada
antara siswa dengan siswa maupun siswa
dengan guru dalam motivasi dan kreatif
belajar untuk menciptakan suasana yang
kondusif. Menurut pengamatan anda
apakah ada hubungan interaksi yang
dibagun secara baik oleh guru pada saat
proses pembelajaran berlangsung ?

4 Jika guru meminta penjelasan tentang Kalau saya tau jawabannya saya akan
salah satu materi yang telah diberikan, menjawab, kadang saya menambahkan
apakah anda kreatif dalam menjawabnya pemahaman saya tentang materi tersebut
pada saat pembelajaran berlangsung ? menggunakan bahasa sendiri.

5 Menurut peserta didik, motivasi apa yang Memberi waktu refreshing seperti bermain
diberikan oleh guru ketika suasana kelas game ringan yang bertujuan melatih
67

lagi membosankan ? kefokusan.

6 Menurut pendapat anda apakah guru Menurut saya kadang nereka


kreatif dalam memberikan pembelajaran menggunakan media yang berbeda-beda
ketika media tidak memadai ? seperti yt, atau pdf dibuat semenarik
mungkin agar mudah dipahami.
7 Menurut pendapat anda bagaimana cara Tentu saja dengan memberikan semangat
guru membangkitkan motivasi dan kreatif dan menyapa. Kadang satu persatu diberi
siswa pada saat proses pembelajaran kuis.
berlangsung ?
68

Nama : Jingga Fahira

Kelas : X IPS

No Pertanyaan Wawancara Jawaban

1 Motivasi dan kreatif guru saat proses Motivasi dan kreatif guru pada proses
belajar mengajar merupakan hal yang belajar mengajar menurut saya yaitu pada
sangat penting. Menurut pengamatan anda saat bosan guru memberikan game atau
apa saja motivasi dan kreatif yang bercerita di luar materi dan kreatifnya
diberikan oleh guru pada saat proses yaitu mencari sumber atau tugas bersama
belajar mengajar berlangsung ? teman kelompok

2 Menurut pendapat anda selama proses Menurut saya terdapat bentuk kreatif
belajar mengajar, apakah terdapat bentuk seperti mencari kami disuruh memecahkan
kreatif yang diajarkan oleh guru ? masalah bersama teman kelompok agar
tugas dapat selesai dengan cepat

3 Interaksi meupakan pola hubungan baik Ada yaitu dengan memberikan motivasi
antara siswa dengan siswa maupun siswa dan sapaan pada proses pembelajaran mau
dengan guru dalam motivasi dan kreatif dimulai.
belajar untuk menciptakan suasana yang
kondusif. Menurut pengamatan anda
apakah ada hubungan interaksi yang
dibagun secara baik oleh guru pada saat
proses pembelajaran berlangsung ?

4 Jika guru meminta penjelasan tentang Iya karna pada saat menjawab pertanyaan
salah satu materi yang telah diberikan, dari guru saya menjawabnya dengan
apakah anda kreatif dalam menjawabnya jawaban yang cukup baik karna kami
pada saat pembelajaran berlangsung ? dilatih untuk memecahkan masalah itu
sendiri.

5 Menurut peserta didik, motivasi apa yang Motivasi yang diberikan oleh guru yaitu
diberikan oleh guru ketika suasana kelas dengan bercerita mengenai pengalaman
lagi membosankan ? dan hobi kami.
69

6 Menurut pendapat anda apakah guru Iya


kreatif dalam memberikan pembelajaran
ketika media tidak memadai ?

7 Menurut pendapat anda bagaimana cara Dengan mencari satu permasalahan


guru membangkitkan motivasi dan kreatif
siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung ?
70

No Penilaian Harian
. SMT Nilai

Max

Min
No NISN Nama Siswa Deskripsi
K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 R Akhir
D
7 7 7 7
3.1 77 76.40
8 5 7 5
7 7 7 8 Mampu dalam Menganalisis
3.2 77 77.00
8 5 5 0
7 7 7 7 struktur dan kebahasaan teks
3.3 77 76.60
5 7 7 7
7 8 7 8 eksposisi tetapi masih perlu
1 0120520 Abd. Gaffur 3.4 77 78.60
7 1 8 0 4 1
7 7 8 7 dalam Mengidentifikasi
3.5 77 76.80
7 5 0 5
8 7 7 7 laporan hasil observasi yang
3.6 77 78.00
0 9 7 7
3.7 dipresentasikan dengan lisan
3.8
dan tulis
Nilai Rapor (NR) 77
8 8 8 8
3.1 83 82.60 Mampu dalam
0 0 2 8
8 8 8 8 Mengidentifikasi laporan hasil
3.2 83 82.20
0 8 0 0
8 8 7 8 observasi yang dipresentasikan
3.3 83 81.00
Ahmad Fawzan 0 5 7 0 dengan lisan dan tulis tetapi
2 0120521 1 5
Khaaerul Ami 8 8 7 7
3.4 83 80.80 masih perlu dalam
5 0 8 8
8 7 8 8 Menganalisis struktur dan
3.5 83 80.80
0 8 2 1
8 7 8 8 kebahasaan teks anekdot.
3.6 83 81.60
0 7 0 8
71

3.7
3.8
Nilai Rapor (NR) 82
8 7 8 7
3.1 75 79.40
0 7 8 7 Mampu dalam
8 8 8 8
3.2 75 79.60 Mengidentifikasi nilai-nilai
1 2 0 0
7 8 8 7 dan isi yang terkandung dalam
3.3 75 79.40
9 0 8 5
cerita rakyat (hikayat) baik
7 7 8 8
3 0120522 Amri Khoiruddin 3.4 75 79.00
8 9 3 0 6 1 lisan maupun tulis tetapi masih
8 8 8 7
3.5 75 80.20 perlu dalam Mengidentifikasi
8 0 0 8
8 8 7 8 laporan hasil observasi yang
3.6 75 80.40
0 8 9 0
dipresentasikan dengan lisan
3.7
3.8 dan tulis
Nilai Rapor (NR) 80
7 8 8 8
3.1 78 82.20 Mampu dalam
7 0 8 8
7 8 8 8 Mengidentifikasi laporan hasil
3.2 78 79.60
9 1 0 0
7 8 8 7 observasi yang dipresentasikan
3.3 78 79.40
8 0 2 9 dengan lisan dan tulis tetapi
Ashabul
4 0120523 8 7 7 8 1 6
Kahfi 3.4 78 79.00 masih perlu dalam
0 5 8 4
8 7 8 7 Mengidentifikasi nilai-nilai
3.5 78 78.80
0 9 0 7
dan isi yang terkandung dalam
7 8 8 7
3.6 78 78.60
7 0 0 8 cerita rakyat (hikayat) baik
72

lisan maupun tulis


Nilai Rapor (NR) 80
8 7 8 8
3.1 82 82.60
5 8 8 0 Mampu dalam Menganalisis isi
8 8 8 8
3.2 82 84.60 dan aspek kebahasaan dari
2 8 3 8
8 7 7 7 minimal dua teks laporan hasil
3.3 82 79.60
0 8 9 9
observasi tetapi masih perlu
Hani Humairah 7 7 8 8
5 0120524 3.4 82 81.20
S. Adam 8 8 0 8 2 3 dalam Mengidentifikasi
8 8 8 8
3.5 82 82.20 (permasalahan, argumentasi,
8 0 1 0
8 8 8 8 pengetahuan, dan
3.6 82 82.60
5 3 0 3 rekomendasi) teks eksposisi
3.7
3.8 yang didengar dan atau dibaca
Nilai Rapor (NR) 82
8 8 8 8
3.1 75 79.20 Mampu dalam Menganalisis isi
1 0 0 0
8 8 7 8 dan aspek kebahasaan dari
3.2 75 79.60
0 0 8 5
minimal dua teks laporan hasil
7 7 8 7
3.3 75 77.00
5 8 0 7 observasi tetapi masih perlu
7 7 7 8 dalam Mengidentifikasi
6 0120525 Hidayat 3.4 75 77.60 2 3
7 9 7 0
7 7 7 8 (permasalahan, argumentasi,
3.5 75 77.80
8 7 8 1 pengetahuan, dan
8 8 8 8
3.6 75 79.40 rekomendasi) teks eksposisi
0 0 2 0
3.7 yang didengar dan atau dibaca
3.8
73

Nilai Rapor (NR) 78


8 8 8 7
3.1 79 80.60
0 0 5 9
7 8 8 8
3.2 79 79.80
9 1 0 0
8 8 7 8
3.3 79 80.20
5 0 7 0
8 8 8 7
3.4 79 82.20
8 5 0 9 Mampu dalam
7 8 7 8
3.5 79 80.40 Mengidentifikasi laporan hasil
9 8 5 1
8 7 7 8 observasi yang dipresentasikan
3.6 79 78.80
0 8 7 0
3.7 dengan lisan dan tulis tetapi
Jingga Fahira
7 0120526 masih perlu dalam
3.8 1 6
8 7 8 8 Mengidentifikasi nilai-nilai
3.2 75 79.60
3 9 0 1
8 8 7 7 dan isi yang terkandung dalam
3.3 75 78.60
0 0 9 9 cerita rakyat (hikayat) baik
8 8 8 8
3.4 75 79.40 lisan maupun tulis
2 0 0 0
8 8 8 8
3.5 75 81.00
8 1 1 0
8 7 8 8
3.6 75 79.00
0 9 0 1
3.7
3.8
Nilai Rapor (NR) 79
74

Dokumentasi Kegiatan Penelitian

Gambar 1. Proses wawancara dengan guru kelas X IPS


75

Gambar 2. Lingkungan sekolah SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar


RIWAYAT HIDUP

Hasna. Dilahirkan di Tolada Kabupaten Luwu Utara pada tanggal 28

Agustus 1997, merupakan buah hati dari Ayahanda Supriadi dan

Ibunda Samsinar. Penulis mulai pendidikan sekolah dasar pada tahun

2010 di SDN 139 Tolada, kemudian lanjut di SMP Negeri 2 Malangke

tahun 2013, dan lanjut pada pada tingkat menengah atas di SMA

Negeri 1 Malangke yang sekarang berubah nama menjadi SMAN 11

Luwu Utara pada tahun 2016. Penulis melanutkan studi pada program studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

76
77
78
79
80

You might also like