You are on page 1of 4

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

LABORATORIUM
No.Dokumen 440/ /SOP/
Laboratorium/UPT
-Kp.Bali/I/2021
SOP No.Revisi 02
Tanggal Januari 2021
Terbit
Halaman 1/3
UPT
PUSKESMAS drg.Popong Solihat
KAMPUNG NIP.19740227 200212 2 002
BALI

1. Pengertian Manajemen risiko laboratorium adalah upaya untuk menanggulangi semua risiko
yang mungkin terjadi di laboratorium, suatu proses kegiatan yang dimulai dengan
tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang
bertujuan untuk memberdayakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
laboratorium puskesmas
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas dalam penerapan manajemen
risiko laboratorium
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kampung Bali Nomor : 440/
/SK/Laboratorium/UPT-Kp.Bali/I/2021 tentang Kebijakan Penunjang
Pelayanan Klinis Pusat Kesehatan Masyarakat
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
5. Prosedur 1. Petugas menggunakan jarum semprit dengan sistem pengunci untuk mencegah
tusukan dari terlepasnya jarum semprit.
2. Petugas menggunakan alat suntik sekali pakai.
3. Petugas mematikan sentrifuse dan jangan dibuka selama 30 menit, jika diduga
ada tabung yang pecah saat sentrifugasi.
4. Petugas menggunakan hand scoun dan sarung tangan yang tebal untuk
mengambil forsep/ pecahan untuk mencegah penularan specimen yang
infeksius.
5. Petugas menggunakan pipet otomatis dan tidak menggunakan pemipetan
mulut karena dapat menyebabkan tertelannya organisme pathogen.
6. Petugas menggunakan alat masker guna melindungi terhirupnya partikel
mikroorganisme
7. Petugas menggunakan jas laborat yang telah terstandar.
8. Petugas menggunakan sterilisator pada alat laborat untuk menghindari
kontaminasi mikroorganisme yang patogen
9. Petugas menggunakan insenerator untuk penanganan limbah hasil
pemeriksaan laboratorium
10. Petugas melakukan desinfektan disebelum dan sesudah pemeriksaan
laboratorium.

1/2
6. Diagram alir
Petugas Petugas mematikan
menggunakan jarum sentrifuse dan jangan
semprit dengan sistem Petugas menggunakan dibuka selama 30 menit,
pengunci untuk alat suntik sekali pakai jika diduga ada tabung
mencegah tusukan yang pecah saat
dari terlepasnya jarum sentrifugasi.
semprit

patogen Petugas Petugas menggunakan pipet Petugas menggunakan


menggunakan alat otomatis dan tidak hand scoun dan sarung
masker guna melindungi menggunakan pemipetan tangan yang tebal untuk
terhirupnya partikel mulut karena dapat mengambil forsep/
mikroorganisme patogen menyebabkan tertelannya pecahan untuk
organisme pathogen. mencegah penularan
specimen yang infeksius.

Petugas menggunakan Petugas menggunakan


Petugas menggunakan sterilisator pada alat laborat insenerator untuk
jas laborat yang telah untuk menghindari penanganan limbah hasil
terstandar kontaminasi mikroorganisme pemeriksaan
yang patogen laboratorium

Petugas melakukan
desinfektan disebelum
dan sesudah
pemeriksaan
laboratorium

7. Unit terkait Laboratorium


8. Hal-hal yang Petugas selalu melakukan desinfektan di sebelum dan sesudah pemeriksaan
perlu laboratorium.
diperhatikan
9. Dokumen Standar operasional prosedur (SOP)
terkait

2/3
10. Rekaman Historis Perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
1 a. Perubahan Format mengikuti Semua format dirubah 9 Maret 2018
pedoman penyusunan dokumen
akreditasi
-Format kertas landscape menjadi
Portrait.
-Komponen SOP menjadi 9

b. Perubahan Permenpan No. 35 Tahun Perubahan item dalam SOP 20 Maret 2018
2012 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur
Administrasi Puskesmas menjadi
Permenkes Tahun 2017 tentang
Pedoman Akreditasi

2 - Nama Puskesmas - Dari UPTD Puskesmas ? Januari 2021


Kecamatan Pontianak
Kota menjadi UPT
Puskesmas Kampung Bali

- Komponen SOP Menjadi 10 - Penambahan Hal Hal


Yang Perlu di perhatikan

3 Perubahan Permenkes 75 Tahun Perubahan item dalam SOP ? Januari 2021


2014 tentang Puskesmas menjadi
Permenkes 43 tahun 2019 tentang
Puskesmas

3/3
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO LABORATORIUM

No. Dokumen
: 440/ /DT/Laboratorium/UPT-
Kp.Bali/I/2021
DAFTAR No. Revisi : 02
TILIK
Tanggal Terbit : Januari 2021
UPT PUSKESMAS
KAMPUNG BALI Halaman : 1/1

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah Petugas menggunakan jarum semprit dengan sistem
pengunci untuk mencegah tusukan dari terlepasnya jarum
semprit ?
2 Apakah Petugas menggunakan alat suntik sekali pakai ?
3 Apakah Petugas mematikan sentrifuse dan jangan dibuka selama
30 menit, jika diduga ada tabung yang pecah saat
sentrifugasi ?
4 Apakah Petugas menggunakan hand scoun dan sarung tangan
yang tebal untuk mengambil forsep/ pecahan untuk
mencegah penularan specimen yang infeksius ?
5 Apakah Petugas menggunakan pipet otomatis dan tidak
menggunakan pemipetan mulut karena dapat
menyebabkan tertelannya organisme pathogen?
6 Apakah Petugas menggunakan alat masker guna melindungi
terhirupnya partikel mikroorganisme?
7 Apakah Petugas menggunakan jas laborat yang telah terstandar ?
8 Apakah Petugas menggunakan sterilisator pada alat laborat untuk
menghindari kontaminasi mikroorganisme yang pathogen
?
9 Apakah Petugas menggunakan insenerator untuk penanganan
limbah hasil pemeriksaan laboratorium?
10 Apakah Petugas melakukan desinfektan disebelum dan sesudah
pemeriksaan laboratorium ?
JUMLAH

CR : …………………………% Pontianak,………………….

Pelaksana / Auditor
Petugas Yang Di audit
Unit :
(…………………………………..)
Nama Petugas :

NIP :

Jabatan :

Tanggal :
Pelaksanaan

1/1

You might also like