You are on page 1of 23

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

“PENGARUH INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP


PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN MANUSIA

DIAJUKAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Nama : Achmad Padil Nama : Alizia Kartika


Nim : 220020301001 Nim : 220020301004

Nama : Andi Wulandari


Nim : 220020301006

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memeberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengaruh Intrinsik
dan Ekstrinsik Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia”. Terima kasih kami
kepada Bapak Dr. Hendra Jaya, M.T yang telah membantu dalam penyampaian mata kuliah
dengan baik. Terima kasih kami ucapkan kepada teman -teman seperjuangan yang telah
mendukug sehingga kami bisa menyelesaikan tugas Psikologi dengan tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jaug dari kata sempurna
bagi segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga makalah ini bisa
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengatahuan.

Makassar, 30 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL..........................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................3
C. Tujuan Masalah..........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................4
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan..............................4
B. Pengertian Faktor Instrinsik dan Ekstrinsik................................9
C. Pengaruh Instrinsik dan Ekstrinsik Dalam Pertumbuhan dan
Perkembangan Manusia..............................................................14
BAB III PENUTUP.........................................................................19
Kesimpulan.......................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna jika
dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Manusia berkembang dan
mengalami perubahan-perubahan, baik perubahan-perubahan dalam segi
fisologik maupun dalam segi psikologik. Secara ilmiah, pertumbuhan dan
perkembangan setiap individu tidak sama dan akan mengalami tahapan yang
sangat pesat selama hidupnya yaitu sejak masa embrio sampai sepanjang
kehidupan mengalami perubahan kearah peningkatan baik secara ukuran
maupun secara perkembangan. Dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal. Proses perkembangan manusia dimulai dari ma Asa anak-anak,
dilanjutkan dengan masa remaja, kemudia masa dewasa. Masa remaja
merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa yang diikui
adanya perubahan fisik, kongnitif dan sosial emosional. Selain sebagai masa
peralihan, masa remaja juga ditandai dengan pencarian jati diri. Pencarian jati
diri remaja sanga dipengaruhi oleh dua faktor dasar yaitu faktor intrinsik (dari
dalam diri) dan ekstrinsik (dari luar diri) seperti faktor lingkungan, budaya
dan pola asuh yang diterapkan orang tua.
Tumbuh kembang yang normal pada seorang individu sangat
dipengaruhi oleh interaksi yang kompleks antara pengaruh hormonal, respons
jaringan dan gizi. Tingkat perkembangan yang dicapai seorang anak sangat
bergantung kepada banyak faktor. Faktor penentu kualitas tumbuh kembang
anak adalah faktor genetik yang sangat berhubungan erat dengan faktor
lingkungan. Faktor lain yang juga mempenagruhi tumbuh kembang adalah
gizi, sosio, ekonomi dan lain -lain. Hal lain yang juga berpengaruh adalah
kualitas hubungan antara anak dan orang tua, pola pengasuhan anak dan
perhatian pribadi serta kebutuhan orang tua. Akhir-akhir ini beberapa

1
2

kalangan tertentu lebih menyukai istilah potensi genetik (Instrinsik) dan peran
lingkungan (ekstrinsik) sebagai faktor yang berperan dalam tumbuh kembang.
Faktor instrinsik yang dimaksud adalah faktor yang berada dalam
tubuh si anak itu sendiri sejak masa konsepsi. Faktor tersebut antara lain
faktor genetik, familial, penyakit yang mengenai janin atau selama kehamilan
dan lain-lain. Adapun yang termasuk dalam faktor ektrinsik yaitu : (1)
Lingkungan mikro yaitu ibu atau pengganti ibu yang merupakan lingkungan
pertama dan paling erat, (2) Lingkungan mini yaitu lingkungan yang terdiri
dari keluarga dekat seperti ayah, kakak, adik, nenek dan status sosial
keluarga, (3) Lingkungan meso yaitu lingkungan diluar rumah seperti sanitasi
lingkungan, polusi, tetangga, teman main, sarana pelayanan kesehatan, sarana
pendidikan formal dan non formal, adat budaya dan lain-lain.
Pertumbuhan dan perkembangan anak dalam ilmu kesehatan anak
merupakan istilah pertumbuhan dan perkembangan yang menyangkut semua
aspek kemujuan yang dicapai oleh jasad manusia dari konsepsi sampai
dewasa. Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisik akibat
multiplikasi sel dan bertambahnya jumlah zat intiseluler. Oleh karena itu,
pertumbuhan dapat diukur dalam sentimeter atau incih dan dalam kilogram
atau pound. Perkembangan digunakan untuk menunjukkan bertambahnya
keterampilan dan fungsi kompleks. Seseorang berkembang dalam pengaturan
neuromoskuler,perkembangan dalam mempergunakan tangan kanannya dan
terbentuk pula kepribadiannya.
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan
normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak salah satu diantaranya zat gizi.
Gizi yang baik adalah gizi yang seimbang, artinya asupan zat gizi harus
sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kebutuhan nutrisi pada setiap orang berbeda-
beda berdasarkan unsur metabolik dan genetiknya masing-masing. Nutrisi
yang baik akan ikut membantu pencegahan terjadinya penyakit yang akut dan
kronik. Keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi sangat
3

mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, kecerdasan, kesehatan, aktivitas


anak.
B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini akan dibahas beberapa rumusan
masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Apa pengertian pertumbuhan dan perkembanga manusia?
2. Apa pengertian faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik?
3. Manakah yang lebih berpengaruh antara faktor intrinsik dan ekstrinsik
dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia?

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan diatas, maka tujuan masalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan dan perkembangan manusia.
2. Untuk mengetahui pengertian faktor intrinsik faktor dan ekstrinsik.
3. Untuk mengetahui yang mana lebih berpengaruh antara faktor intrinsi dan
ekstrinsik dalam pertumbuhan dan perkembanga manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia


1. Pertumbuhan
Pertumbuhan memiliki kata asal “tumbuh”. Dalam KBBI sendiri,
tumbuh memiliki arti timbul (hidup) dan bertambah besar atau sempurna.
Sehingga secara istilah, pertumbuhan memiliki pengertian perubahan
secara kuantitatif pada fisik manusia. Pertumbuhan merupakan proses
bertambahnya jumlah dan ukuran sel dalam tubuh. Pada saat kita
mengalami pertumbuhan maka sel didalam tubuh semakim bertambah
banyak. Jaringan dan organ tubuh juga semakin besar atau meningkat.
Karakteristik pertumbuhan adalah adanya perubahan secara kuantitas
yang meliputi jumlah, ukuran, bentuk, luas, tinggi serta berat pada fisik
seseorang anak. Selain itu, setiap anak telah mengalami pertumbuhan
sejak bertemunya sel telur dan sel ovum dalam kandungan ibu sampai
batas usia tertentu dan secara berangsur-angsur. Perubahan pada
pertumbuhan dapat diamati atau dianalisis menggunakan alat ukur
(timbangan untuk berat badan, alat ukur tinggi badan untuk mengetahui
tinggi badan) serta dapat dinyatakan dalam bentuk huruf atau satuan.
Pertumbuhan juga tidak dapat kembali ke dalam keadaan semula.
Organ tubuh pada laki-laki dan perempuan saat berkembang juga
memiliki kecepatan yang berbeda. Biasanya anak perempuan mencapai
masa pubertas lebih awal dibandingkan anak laki-laki. Untuk anak laki-
laki masa pertumbuhan bertambah tinggi, otot menguat, bahu melebar
dengan pesat. Dalam buku Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik
(2018) karya Encep Sudirjo, Muhammad Nur Alif, manusia adalah
makhluk hidup yang selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Perubahan tersebut dimana dari dalam kandungan, lahir dan menjadi
dewasa serta lansia. Pertumbuhan sendiri akan berhenti di saat kita sudah

4
5

menginjak dewasa, namun pikiran dan emosi akan tetap berkembang. Ada
bebrapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan antara lain nutrisi,
olahraga, penyakit dan kesehatan individu.
2. Perkembangan
Perkembangan identik dengan perubahan secara kualitatif.
Berdasarkan KBBI, perkembangan memiliki arti perihal berkembang.
Kemudian arti berkembang sendiri berdasarkan KBBI ialah bertambah,
memekar atau membentang. Dengan demikian dalam ilmu psikologi,
perkembangan memiliki arti perubahan secara kualitatif pada ranah
jasmani dan rohani manusia yang saling berkesinambungan menuju ke
arah yang lebih baik atau ke arah yang sempurna. Yang dimaksud
perubahan fisik pada perkembangan manusia ialah mengacu pada
optimalisasi fungsi-fungsi organ jasmani manusia, buka pada
pertumbuhan jasmani itu sendiri. Sehingga dari sini dapat terlihat bahwa
pertumbuhan dan perkembangan adalah sesuatu yang berbeda tetapi
saling berkesinambungan atau berhubungan.
Karakteristik dari perkembangan ialah meliputi perubahan fungsi-
fungsi organ fisik, fungsi psikologis atau kepribadian, menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitar, perkembangan bahasa, perkembangan
pemikiran dan perkembangan sosio emosi. Perkembangan dalam diri
seseorang sendiri berlangsung sejak anak mulai lahir ke dunia, karena ia
belajar mengoptimalkan fungsi-fungsi organ tubuhnya, meskipun dengan
bantuan orang disekitarnya atau orang tua sampai si anak meninggal
dunia. Dengan kata lain, perkembangan seseorang berlangsung sepanjang
hayat, tetapi tiap anak memiliki tempo perkembangan yang berbeda-beda.
Proses belajar seseorang dalam kehidupan serta lingkungan adalah
salah satu faktor terpenting dalam perkembangan, karena dengan belajar
atau aktivitas di dalam kehidupan seseorang pasti menemukan sebuah
masalah yang membutuhkan penyelesaian, sehingga disitu pengalaman
baru akan muncul, maka pengalaman dapat dijadikan sebagai guru untuk
pendewasaan seseorang kearah yang lebih baik atau sempurna. Di dalam
6

pengalaman sendiri terdapat pengetahuan, kemampuan mangatasi


masalah atau keterampilan serta sikap.
Perkembangan memiliki sifat multidimensi, yakni integrasi antara
fikiran, sosio emosi, kognitif, fungsi biologis serta intelegensi sosial.
Karena beberapa hal tersebut tidak berjalan dengan semestinya, maka
perkembangan secara psikologis akan terganggu, sehingga ada beberapa
orang yang stres karena tekanan fikiran atau terganggunya sosio emosi,
fikiran dan intelegensi sosialnya. Selain itu, perkembangan juga bersifat
plastis atau kapasitas untuk berubah. Perubahan dapat kearah yang lebih
baik atau bahkan ke arah yang lebih buruk tergantung faktor yang
mendasari dan penyikapan seseorang terhadap masalah yang dihadapi.
Misalnya (perubahan ke arah yang lebih baik) Si B anak yang pemalu,
kemudian ia menyadari akan hal ini, maka ia ingin merubahnya untuk
menjadi lebih baik lagi melalui pelatihan (public speaking), dan adanya
strategi yang baik diterapkan. Sehingga dengan berjalannya beberapa
waktu, ia menjadi anak yang lebih percaya diri. Sedangkan si C adalah
anak yang sangat percaya diri, kemudia ia berubah menjadi pemalu dan
pesimis karena ada masalah yang menghapiri dan cukup mengoyak
psikologisnya (perubahan ke arah yang tidak baik).
3. Contoh Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia dari Masa Lahir
hingga Dewasa
Pertumbuhan fisik pada manusia tidak jauh berbeda dengan
pertumbuhan fisik pada hewan, karena keduanya sama-sama organisme,
yang membedakan ialah fungsional organ tubuh dan sistem syaraf atau
akal yang dimiliki manusia. Sehingga dikatakan, bahwa manusia adalah
makhluk yang paling sempurna. Contoh pertumbuhan manusia adalah
terjadinya sejak awal kehidupan akan dimulai. Dari berjuta-juta sel yang
ada hanya satu yang mampu menembus dan masuk ke sel telur. Ia
bergerak dengan menggerakkan ekornya, ketika masuk, ekornya akan
putus dan saat itu pula 24 kromosom dari sel sperma akan disenyawakan
dengan 24 kromosom yang dimiliki sel telur.
7

Awalnya berasal dari segumpal darah, segumpal daging dan


tulang serta akan terus mengalami pertumbuhan sampai titik sempurna
menjadi seorang bayi selama 9 bulan yang kemudian lahir di dunia.
Setelah ia lahir ke duinia di asuh oleh kedua orang tua yang penuh dengan
kasih sayang. Sari sini pertumbuhan juga masih masih berlangsung
bahkan lebih pesat daripada ketika dalam rahim. Seiring dengan
berjalannya waktu dan bertambahnya usia, pertumbuhan anak semakin
pesat dan terlihat terjadi perubahan fisik, baik berat badan maupun tinggi
badan. Pertumbuhan ini juga dipenagruhi faktor internal (misalnya gen)
dan ekternal (pola hidup dan gizi) pertumbuhan ini hanya berlangsung
sampai anak berusia sekitar 20-22 tahun.
Sedangkan contoh dari perkembangan masyarakat ialah dibagi
menjadi beberapa periode. Masa prenatal ialah masa sebelum melahirkan
dimana masa ini adalah dari sel tunggal yang kemudian bermetamorfosis
dan berkembang sampai menjadi individu baru yang memiliki otak dan
kapasitas berperilaku. Dalam kandungan, organ yang pertama kali
berfungsi adalah telinga, dimana telinga ini memberikan efek yang cukup
signifikan. Ketika sejak dalam kandungan, anak sering didengarkan ayat-
ayat suci Al-Qur’an maka akan mempengaruhi akhlaknya agar terpuji,
mempengaruhi perkembangan otak menjadi lebih baik dan menciptakan
otak yang lebih jenius serta yang paling penting adalah anak akan terbiasa
mendengar ayat suci sehingga lebih mudah dalam menghafal ayat Al-
Qur’an.
Masa selanjutnya ialah masa bayi dimana pada masa ini
berlangsung dari sejak lahir sampai usia 1 tahun. Kemudian dilanjutkan
masa kanak-kanak berlangsung dari setahun sampai 5-6 tahun. Pada fase
ini, anak masih sangat memerlukan bimbingan, bantuan dan penjagaan
dari orang tua. Anak mulai belajar memfungsionalkan organ tubuhnya,
belajar makan, belajar berdiri dengan awalan merangkak, belajar
membedakan jenis kelamin, belajar membedakan hal baik dan buruk,
serta belajar mengenal huruf.
8

Selanjutnya masa anak-anak berlangsung sekitar usia 6-12 tahun


yang kemudian dikenal dengan masa sekolah. Karena pada dasarnya
manusia adalah makhluk yang sedang berkembang dan memerlukan
pendidikan. Di usia ini anak mulai menampakkan kaki ke dunia
pendidikan dari TK sampai SD. Dimana ia senang bermain, bergerak,
bekerja kelompok dan senang mencoba hal baru atau mempraktekkan.
Selain itu, otaknya mencapai pada masa konkret sehingga guru harus
mampu memberikan pembelajaran dengan cara yang menyenangkan.
Misalkan ketika ingin mengajarkan operasi hitung kita analogikan dengan
buah atau makanan agar mempermudah dalam pengoperasiannya.
Setelah itu, masa remaja yang berlangsung dari rentang usia 12-20
tahun. Dimasa ini terjadi perubahan fisik (pertumbuhan) yang signifikan,
demikian pula dengan kejiwaan atau psikologisnya. Ia belajar untuk
mencapai kemandirian, lebih berfikir logis, abstrak dan idealis. Dikenal
pula dengan masa transisi atau masa pubertas yang didalamnya terdapat
gejolak atau beberapa masalah yang berfungsi untuk menguatkan dia di
masa depan.
Kemudian disusul masa dewasa berlangsung dari usia 20-39
tahun, yang merupakan masa kemdirian pribadi dan ekonomi,
perkembanga karier, masa memilih pasangan. Selanjutnya ada masa
dewasa menengah yang berlangsung dari usia 40-60 tahun. Masa untuk
menunjukkan tanggung jawab pribadi, sosial dan keluarga. Dimana ia
membimbing atau mengantarkan anak agar menjadi generasi yang
sempurna dimasa depan. Masa terakhir dikenal dengan masa dewasa akhir
dengan rentang usia 60 tahun sampai meninggal dunia. Usia ini orang tua
kembali seperti anak kecil terkait sifatnya yang lebih egosentris dan
kondisi fisik atau jasmani semakin menurun fungsinya.
9

B. Pengertian Faktor Intrinsik dan Faktor Ekstrinsik


1. Faktor Intrinsik
Faktor Intrinsik adalah segala sesuatu yang ada di dalam diri
individu yang keberadaannya mempengaruhi dinamika perkembangan.
Faktor intrinsik memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak, dimana anak lahir kedunia ini membawa berbagai
ragam warisan yang berasal dari kedua ibu-bapak atau nenek-kakek
(bawaan).
Pada waktu anak lahir, membawa berbagai kemungkinan potensi
yang ada pada dirinya. Secara umum kemungkinan-kemungkinan potensi
yang ada pada anak yang baru lahir adalah:
a. Kecerdasan
Setiap manusia dilahirkan dengan kemampuan kecerdasan yang
berbeda. Menurut Cattell salah satu kecerdasan yaitu Fluid
intellegence (Gf) merupakan faktor bawaan biologis yang diperoleh
sejak lahir dan lepas dari pengaruh pendidikan dan pengalaman.
Intelegensi ini sangat penting dalam keberhasilan melakukan tugas
yang menuntut kemampuan adabtasi pada situasi baru. Intelegensi ini
cenderung tidak berubah setelah usia 14 atau 15 tahun.
b. Bakat-bakat khusus
Bakat adalah mencakup segala faktor yang ada pada individu
sejak awal pertama dari kehidupannya, yang kemudian menumbuhkan
perkembangan keahlian, kecakapan dan keterampilan khusus tertentu.
Menurut Antika (2013: 19) bakat mengandung makna kemampuan
bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau
dilatih.
c. Jenis kelamin
Pertumbuh dan perkembangan pada anak perempuan memiliki
kemajuan yang lebih signifikan dibandingkan dengan anak laki-laki.
Kemajuan tersebut ada sejak dari periode kelahiran hingga periode
pubertas berakhir.
10

d. Jenis ras
Ras menjadi penentu pertumbuhan dan perkembangan bagi
manusia yang diperolah sejak kecil yang merupakan turunan dari
kedua orang tua, hal itu dikarenakan manusia akan tumbuh dan
berkembang sesuai dengan rasnya masing-masing.
e. Sifat-sifat fisik
Faktor fisik merupakan faktor bilogis yang merujuk pada faktor
genetik yang diturunkan oleh kedua orang tuannya. Seiring
berjalannya waktu dan bertambahnya usia, pertumbuhan anak semakin
pesat dan terlihat terjadi perubahan fisik. Faktor turunan lingkungan
keluarga yang diturunkan sejak lahir akan membantu menentukan
tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa anak
tersebut.
f. Sifat-sifat kepribadian
Kepribadian yang berupa bawaan sejak lahir dan merupakan
pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki salah satu orang
tuanya atau bisa jadi gabungan atau kombinasi dari sifat kedua orang
taunya merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi
perkembangan seseorang.
g. Dorongan-dorongan
Dorongan-dorongan bawaan yaitu motif yang dibawa sejak
lahir, jadi dorongan tersebut itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh
dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dan dorongan untuk
beristirahat yang turut mempengaruhi perkembangan seseorang.
Pada waktu dilahirkan anak telah merupakan satu kesatuan
psycho-physis sebagai hasil pertumbuhan yang teratur dan kontinu
sewaktu dalam kandungan ibu. Selama perkembangannya individu-
individu itu tidak statis, melainkan dinamis, dan pengalaman belajar
yang disajikan kepada mereka harus sesuai dengan sifat-sifat khasnya
yang sesuai dengan perkembangannya itu.
11

Masa anak-anak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh


ketergantungan. Masa anak-anak awal dimulai ketika anak berusia
antara 2 sampai 6 tahun. Pada masa anak awal perkembangan fisik
anak akan terlihat lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada
masa bayi. Pada anak usia ini faktor pembawaan anak akan mulai
terlihat dan orangtua atau orang yang lebih tua darinya akan
memperoleh gambaran tentang kebiasaan dan kemampuan anak.
Jadi menurut kami faktor Intrinsik adalah segala sesuatu yang
berasal dari dalam diri seseorang yang dapat merubah persepsi
terhadap sesuatu dan dapat merubah proses pengambilan keputusan
seseorang.
2. Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik adalah segala sesuatu yang berada di luar diri
individu yang keberdaannya mempengaruhi terhadap dinamika
perkembangan. Yang termasuk faktor eksternal antara lain:
a. Faktor Sosial
Menurut Masganti (2012), perkembangan sosial adalah proses belajar
untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan
tradisi serta meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling
berkomunikasi dan kerja sama. Kemampuan sosial diperoleh dari
berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang
dilingkungannya. Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial
adalah
1) Keluarga, keluarga yang merupakan lingkungan pertama yang
memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan
sosial, proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan
kepribadian lebih banyak ditentukan oleh keluarga, etika
berinteraksi dengan orang lain banyak ditentukan oleh keluarga.
2) Kematangan, kematangan untuk dapat bersosialisasi dengan baik
dipesrlukan kematangan fisik dan psikis sehingga mampu
mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima
12

nasehat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan


emosional.
3) Status sosial ekonomi, kehidupan sosial banyak dipengaruhi
sosail ekonomi keluarga dalam masyarakat. Perilaku anak akan
banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan
oleh keluarganya.
4) Pendidikan, pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang
terarah dimana hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian
ilmu yang normatif, anak memberikan warna kehidupan sosial
anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang
akan datang.
5) Kapasitas mental, kemampuan berpikir dapat banyak
memperngaruhi banyak hal. seperti kemampuan belajar,
memecahkan masalah, dan berbahasa. Perkembangan emosi
berpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial anak. Anak
yang berkemampuan intelek tinggi akan berkemampuan bahasa
yang baik. Oleh karena itu, jika perkembangan ketiganya
seimbang maka akan sangat menentukan keberhasilan
perkembangan anak
b. Faktor Budaya
Budaya mengacu pada keseluruhan cara hidup dari masyarakat atau
kelompok meliputi adat, tradisi, belief (keyakinan), nilai, bahasa, dan
produk-produk fisik dari alat hingga karya seni (Papalia dkk., 2009).
Semua tingkah laku tersebut dipelajari dan diwariskan pada anggota-
anggota kelompok masyarakat di budaya tersebut. Dalam keluarga,
nilai-nilai biasanya diwariskan oleh orang tua kepada anak-anaknya.
Pola etnik dan budaya mempengaruhi perkembangan dalam hal
komposisi rumah tangga, sumber-sumber sosial dan ekonomi, cara
anggota-anggotanya bertindak satu sama lain, makanan yang dimakan,
permainan yang anak mainkan, cara anak belajar, seberapa baik anak
melakukan hal-hal yang berhubungan dengan sekolah, pekerjaan yang
13

dipilih orang dewasa, serta cara anggota keluarga berpikir dan


memandang dunia (Parke dalam Papalia dkk., 2009).
c. Faktor Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik adlah segala sesuatu yang bersifat fisik yang ada
disekitar individu seperti keadaan rumah, pekarangan, sawah, air,
tanah, musim dan sebagainnya. Lingkungan fisik sering disebut juga
lingkungan alam. Lingkungan alam yang berbda akan memberi
pengaruh yang berbeda pula pada individu. Bangunan dan
infrastruktur lainnya dan semua sumber daya alam yang menyediakan
kebutuhan dan peluang dasar untuk pembangunan sosial dan ekonomi.
d. Faktor Lingkungan Non-Fisik
Lingkungan non fisik adalah berkaitan dengan bagaimana manusia
melakukan interaksi dengan manusia lainnya dalam masyarakat, yang
nantinya dapat berpengaruh terhadap perasaan dan pemikirannya.
Misalnya lingkungan yang besih, kotor, bahagia,sedih, baik, buruk
akan sesuatu.
Pertumbuhan dan perkembangan tidak hanya menyangkut
masalah fisik atau jasmani saja, tetapi juga menyangkut masalah
rohani. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap individu terdapat
beberapa macam, antara lain:
a. Adanya Orang Terdekat yang Dapat Dipercaya.
Dengan adanya orang-orang yang mempunyai hubungan
erat/dekat dan orang tersebut dapat memberikan kepercayaan sehingga
melalui orang-orang terdekatnya itu perkembangan konatif anak dapat
meningkat karena adanya dorongan dari orang-orang yang tersayang.
Contohnya: sahabat, orang tua, kakak, dan adik.
b. Cara orang tua mendidik dan membina anak.
Orang tua yang mendidik anak dengan cara bertahap dalam
menjelaskan sesuatu hal, dan mendidik anak dengan penuh kasih
sayang, biasanya anak-anak mereka memiliki kepercayaan diri yang
tinggi dan mereka akan mudah dalam mengembangkan potensi-
14

potensi yang dimilikinya. Contohnya: orang tua mengajarkan tentang


kepercayaan diri kepada seorang anak disertai dengan memberikan
dorongan kepada anak.
c. Jenis dan sifat pergaulan.
Pergaulan seorang anak dalam lingkungannya akan berpengaruh
terhadap motivasi yang dimunculkan dalam dirinya.
d. Kelompok bermain dimana seseorang anak bergabung.
Kelompok bermain yang diikuti oleh seorang anak berpengaruh
dalam pengembangan potensi seorang anak.
Jadi menurut kami factor ekstrinsik adalah segala sesuatu yang
asalnya dari luar diri seseorang atau indvidu yang dapat merubah
persepsi terhadap sesuatu dan dapat merubah proses pengambilan
keputusan seseorang
Jadi menurut kami faktor ekstrinsik adalah segala sesuatu yang
asalnya dari luar diri seseorang atau indvidu yang dapat merubah
persepsi terhadap sesuatu dan dapat merubah proses pengambilan
keputusan seseorang.

C. Pengaruh Intrinsik Dan Ekstrinsik Dalam Pertumbuhan dan


Perkembangan Manusia
Selain adanya proses yang bersifat universal dalam perkembangan,
setiap orang juga memiliki perbedaan individual. Perbedaan-perbedaan
tersebut akan mempengaruhi perkembangan dan hasil perkembangan.
Sebagai contoh, manusia bisa berbeda dalam jenis kelamin, tinggi dan berat
badan, kesehatan dan tingkat energi, inteligensi, kepribadian, temperamen,
dan reaksi emosional. Konteks di mana seseorang tinggal juga berbeda,
seperti rumah, masyarakat tempat kita tinggal, hubungan yang kita punya,
jenis sekolah yang dimasuki, serta cara seseorang menggunakan waktu luang
(Papalia, dkk., 2009).
15

1. Faktor perkembangan seseorang


a. Faktor keturunan (hereditas)
Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi
perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai totalitas
karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala
potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa
konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak
orang tua melalui gen-gen.
Setiap individu yang lahir ke dunia dengan suatu hereditas tertentu, ini
berarti bahwa karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan/
pemindahan dari cairan-cairan “geminal” dari pihak orang tuanya.
Disamping itu individu tumbuh dan berkembang tidak lepas dari
lingkungannya, baik lingkungan fisik, psikologis, maupun lingkungan
sosial. Setiap pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks merupakan
hasil interaksi dari hereditas dan lingkungan. Agar kita dapat mengerti dan
mengontrol perkembangan tingkah laku manusia, kita hendaknya
mengetahui hakekat dan peranan dari masing-masing (hereditas dan
lingkungan).
Warisan atau keturunan memiliki peranan dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak. Ia lahir ke dunia ini membawa berbagai ragam warisan
yang berasal dari Ibu bapaknya, atau nenek dan kakeknya, warisan
(keturunan atau pembawaan) tersebut yang paling penting antara lain:
bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, intelgensi, bakat, sifat-sifat, atau
watak dan penyakit warisan yang di bawa anak sejak dari kandungan
sebagian besar berasal dari kedua orang tuanya dan selebihnya berasal dari
nenek dan moyangnya dari kedua belah pihak (Ibu dan Ayahnya). Hal ini
sesuai dengan hukum mendel yang dicetuskan Gregor mendel (1857)
setelah mengadakan percobaan perkawinan berbagai macam tanaman
dikebunnya. Hukum mendel ini juga berlaku untuk manusia. Warisan yang
diterima anak tidak selamanya berasal dari kedua orang tuanya, tetapi dapat
16

juga dari nenek atau kakeknya. Misalnya seorang anak memiliki sifat
pemarah, itu tidak dimiliki oleh ibu-bapaknya tetapi kakeknya.
2. Faktor Yang Mendasari Perkembangan Seseorang
Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya
mengembangkan pribadi anak. Meskipun bukan menjadi satu-satunya
faktor, namun keluarga merupakan unsur yang sangat menentukan dalam
pembentukan kepribadian dan kemampuan anak sebagai dasar pertumbuhan
dan perkembangan yang cukup kuat untuk menjadi manusia dewasaHal
tersebut mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap keturunan dalam
pertumbuhan dan perkembangan pada usia selanjutnya.
Dari sinilah kita mengetahui bahwa faktor keturunan mempunyai
pengaruh yang sangat besar, meskipun bukan menjadi satu-satunya faktor.
Hal ini dikarenakan masih ada unsur-unsur/ faktor-faktor lain yang ikut
mempengaruhi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti;
faktor keluarga dan masyarakat.
a. Faktor Keluarga
Keluarga merupakan satuan sosial yang paling sederhana dalam
kehidupan manusia. Anggotanya terdiri dari ayag, ibu dan anak-anak. bagi
anak keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang dikenalnya.
Peranan lingkungan keluarga selain tempat pertemuan antar komponen yang
ada didalamnya, lebih dari itu juga memiliki fungsi reproduktif, religius,
rekreatif, edukatif, sosial dan protektif.Peran yang diambil orang tua
khususnya ibu, pada masa-masa awal kelahiran anak, sangatlah besar,
mendalam, dan mendasar, karena sejak bayi anak di gendong dan di susui
ibunya. Hubungan antara ibu dengan anak begitu kuat, kepribadian, tingkah
laku, dan semua ekspresi orang tua di tuangkan melalui semacam kekuatan
yang tersembunyi yang lambat laun membentuk diri anak menjadi
manusia.Pada masa ini anak membutuhkan seorang ibu yang mau
meluangkan waktunya untuk mengembangkan sifat-sifat yang kontra
dengan pertumbuhan yang seimbang, seperti perasaan takut, dan berharap,
senang dan benci.
17

Faktor yang paling penting di dalam pertumbuhan dan


perkembangan anak adalah teladan dari orang tuanya. Anak-anak akan
mengamati, berusaha meniru, melakukan kesalahan, melupakan dan untuk
sesaat anak-anak akan berusaha untuk mencari ide alternatif serta kemudian
mempolakan dirinya kepada model orang tuanya.
Tetapi harus di akui bisa jadi kontraproduktif, bila para orang tua
tidak memberikan teladan yang tidak baik. Teladan orang tua jauh lebih
membekas dari semua kata yang mereka ajarkan.
Penanaman prinsip-prinsip musyawarah, keimanan, saling
menolong, kewibawaan seorang ayah dalam keluarga, sikap yang muda
menghormati yang tua, yang tua mengasihi yang lebih muda, itu semua
merupakan teladan yang perlu di tanamkan pada seorang anak pada masa
awal kanak-kanak. Dia akan tumbuh berkembang sesuai dengan dasar-dasar
di atas.
b. Pengaruh masyarakat
Lingkungan ketiga yang mempengaruhi perkembangan anak adalah
lingkungan masyarakat, selain pendidikan dalam keluarga dan sekolah
masyarakat dapat dikatakan suatu alat pendidikan yang tidak kalah
pentingnya dari keluarga dan sekolah.
Dalam pengertian yang sederhana masyarakat adalah kumpulan
individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan negara kebudayaan dan
agama.
Disini sepintas peranan lingkungan masyarakat bukan merupakan
lingkungan yang mengandung unsur tanggung jawab, melainkan hanya
merupakan unsur pengaruh belaka, tetapi norma dan tata nilai yang ada
terkadang lebih mengikat sifatnya. Bahkan terkadang pengaruhnya, lebih
besar dalam perkembangan kepribadian anak baik dalam bentuk positif
maupuan negatif.
Hal ini, disebabkan karena adanya interaksi antara anak sebagai
individu dan masyarakatnya sehingga dalam perkembangan anak sangatlah
penting dan tidak boleh diabaikan begitu saja akan pengaruh faktor
18

lingkungan masyarakat sekitar.Karena boleh jadi anak yang tadinya penurut,


baik akan tetapi karena lingkungan masyarakat yang kurang baik anak akan
bersikap sebaliknya.
Jadi menurut kami faktor intrinsik yang lebih berpengaruh dalam
perkembangan manusia Yang pertama, faktor intrinsik itu sesuatu hal yang
kita lakukan atau suatu hal yang mendorong kita melakukan sesuatu karena
rasa suka pada suatu aktivitas. Karena kita suka, karena dorongan itu berasal
dari dalam diri kita maka daya tahan dalam melakukan sesuatu itu tidak
akan mudah pudar. Sebagai manusia yang memiliki akal budi biasanya kita
juga menginginkan sebuah makna. Kita ingin melakukan sesuatu yang lebih
besar dari diri kita sendiri, tidak hanya sekedar melayani kesenangan kita
semata.Faktor intrinsik ternyata lebih mudah dikaitkan dengan sesuatu hal
yang lebih tinggi tadi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa antara faktor intrinsik
dan ekstrinsik, meski kedua faktor tersebut sangat berpengaruh namun menurut
kami yang lebih berpengaruh terhadap perkembangan manusia adalah faktor
intrinsik. Karena faktor intrinsik itu sesuatu hal yang kita lakukan atau suatu
hal yang mendorong kita melakukan sesuatu karena rasa suka pada suatu
aktivitas, Karena kita suka, karena dorongan itu berasal dari dalam diri kita
maka daya tahan dalam melakukan sesuatu itu tidak akan mudah pudar.
Sebagai manusia yang memiliki akal budi biasanya kita juga menginginkan
sebuah makna. Kita ingin melakukan sesuatu yang lebih besar dari diri kita
sendiri, tidak hanya sekedar melayani kesenangan kita semata. Faktor intrinsik
ternyata lebih mudah dikaitkan dengan sesuatu hal yang lebih tinggi tadi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2020). Teori Perkembangan Sosial Anak dan Pengaruhnya Bagi
Pendidikan. TADARUS, 9(1)
Berk, L.E. (2009). Child Development. 8th ed. New York: Pearson.
Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009
Dodge, D.T., Colker, L.J., & Heroman, C. (2002). The Creative Curriculum
Eka Izzaty, Rita. “Perkembangan Peserta Didik.” (2008)
Encep Sudirjo. (2018). Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik. Sumedang.
UPI Sumedang Press
Fatmawati, J. (2018). “Telaah Intelegensi.” Researchgate, October 1 (2018)
for Preschool. 4th Ed. Washington, D.C.: Teaching Strategies, Inc.
M. Nur Ghufron, “Psikologi”, Kudus: Nora Media Enterprise 2011
Muzdalifah M Rahman, S.Psi, M.Si., “Psikologi Perkembangan”, Kudus: Nora
Media Enterpise
Prof. Dr. Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Andi Offset, Yogyakarta,
2002
Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2009). Human Development.
11th Ed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Parke, R.D. & Gauvain, M. (2009). Child Psychology: A Contemporary
Sumantri, Mulyani M.Sc. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak, Repostory,
2014.
Viewpoint. 7th ed. Singapore: McGraw-Hill

20

You might also like