You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelenjar tiroid merupakan organ yang bentuknya seperti kupu-kupu dan


terletak pada leher bagian bawah di sebelah anterior trakea. Kelenjar ini terdiri
atas dua lobus lateral yang dihubungkan oleh sebuah istmus. Kelenjar tiroid
mempunyai panjang kurang lebih 5 cm serta lebar 3 cm dan berat kurang lebih 30
gram. Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yang berbeda yaitu
tiroksin (T4) serta triiodotironin (T3) yang keduanya disebut dengan satu
nama yaitu hormon tiroid, dan kalsitonin. Pelepasan hormon tiroid juga
dipengaruhi oleh TSH (Thyroid Stimulating-Hormone) dan hipofisis.

Penyakit akibat gangguan kelenjar tiroid umum terjadi, namun untungnya


dapat di diagnosa dengan cepat dan diobati dengan hasil yang sangat baik.
Penyakit tiroid timbul sebagai gangguan fungsi (hipofungsi atau
hiperfungsi) atau sebagai lesi massa (pembesaran neoplasma atau non
neoplastik, yang dikenal sebagai goiter).

Istilah hipertiroidsm dan tirotoksikosis sering dipertukarkan.


Hipertiroksikosis berhubungan dengan suatu komplek fisiologis dan biokimiawi
yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.
Sedangkan hipertiroidsm adalah tirotoksitosis sebagai akibat produksi
tiroid itu sendiri. Tirotoksikosis terbagi atas kelainan yang berhubungan
dengan hipertiroidsm dan yang tidak berhubungan dengan hipertiroidsm.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah Konsep Teori pada penyakit Hypertiroid ?


2. Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Teori pada penyakit Hypertiroid ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

1. Untuk memenuhi tugas Keperawatan Medikal Bedah 2


2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait penyakit Hypertiroid

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk Mengetahui Konsep Teori pada penyakit Hypertiroid


2. Untuk Mengetahui Asuhan Keperawatan Teori pada penyakit Hypertiroid

1.4 Manfaat

Untuk menambah sumber literasi, wawasan, pengetahuan dan informasi


bagi mahasiswa.

You might also like