You are on page 1of 4

TUGAS BALANCE 2022

MATERI 4 : CERDAS KRITIS MENEMUKAN INFORMASI

DISUSUN OLEH :

1. SAPTA KRISTIAN H051221062 (MIPA)


2. DELLA RAMADHANI G011221009 (PERTANIAN)
3. RANIA SHANA M. F071221017 (ILMU BUDAYA)
4. ARLY MELANI M. K011221161 (KESEHATAN MASYARAKAT)
5. MUH. ALI ZAENAL A. N. I011221095 (PETERNAKAN)

KELOMPOK 10
KLUSTER J7
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
HOAX ATAU FAKTA : GOLONGAN DARAH MENENTUKAN KEPRIBADIAN

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
Kepribadian adalah organisasi sikap – sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar
belakang terhadap perilaku. Dilihat dari sisi psikologis, masing-masing material
golongan darah menumbuhkan perbedaan pada pembentukan perasaan dan tubuh
kita.

Pseudosains adalah ilmu yang tidak mengikuti kaidah ilmiah akan tetapi,
diyakini sebagai hal yang ilmiah. Pseudosains bisa disebut sebagai ilmu semu. Salah
satu ranah dari pseudosains adalah di bidang golongan darah yaitu kaitan antara
golongan darah dengan kepribadian manusia. Teori golongan darah terhadap
kepribadian ini sudah terkenal dan berkembang sejak lama. Teori ini pertama
berkembang di Jepang dengan penelitian dari Kimita Hara pada tahun 1916 yang
menunjukkan adanya hubungan antara kepribadian dan golongan darah, lanjut pada
penelitian oleh Profesor Takejii pada tahun 1931 dengan judul “Studi Temperamen
Melalui Golongan Darah”(Maruko, 2001). Teori ini terus berkembang hingga saat ini,
meskipun tetap banyak penelitian yang menentang mengenai teori hubungan antara
golongan dengan kepribadian manusia.

Gagasan mengklasifikasikan kepribadian manusia berdasarkan golongan


darah muncul di Eropa pada tahun 1880-an-1920-an karena alasan rasial. Selama
periode ini, beberapa ilmuwan berusaha mempelajari distribusi golongan darah untuk
membuktikan bahwa satu ras lebih unggul dari yang lain. Sejak itu, ada banyak upaya
para sarjana untuk membenarkan neo-imperialisme. Disusul oleh Takeji Furukawa,
seorang guru di sekolah guru di Tokyo yang menerbitkan karyanya pada tahun 1927.
Itu cacat. Namun, ide ini sudah tersebar luas di Jepang, dan bahkan pemerintah militer
Jepang pada saat itu menginginkan penelitian lebih lanjut untuk "menciptakan" prajurit
yang ideal.

Namun banyak penelitian ilmiah tidak menemukan hubungan antara golongan


darah dan kepribadian seseorang. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Science
Direct edisi Mei 2003 meneliti golongan darah dan kepribadian dalam populasi normal.
Para ahli dalam penelitian ini meneliti 180 pria dan 180 wanita. Sebanyak 30 pria dan
30 wanita dari masing-masing dari empat golongan darah dimasukkan dalam analisis
akhir. Selanjutnya, para ahli menguji teori ciri-ciri kepribadian Lima Besar dan tes
orientasi hidup yang direvisi yang dikembangkan oleh Lewis Goldberg. Goldberg
mengidentifikasi lima faktor kepribadian: keterbukaan, kesadaran, ekstraversi,
keramahan, dan neurotisisme. "Hasil analisis multivariat varians (Manova)
menunjukkan bahwa variabel dependen gabungan tidak dipengaruhi secara signifikan
oleh golongan darah atau jenis kelamin," tulis ahli dalam abstrak penelitian. "Tidak
ada hubungan antara golongan darah dan kepribadian yang didukung oleh penelitian
ini," kata para peneliti.

Jadi kesimpulan yang kami dapat yaitu bahwa golongan darah tidak
mempengaruhi kepribadian seseorang. Sehingga informasi tersebut hoax.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/sains/read/2019/12/10/120400623/benarkah-golongan-
darah-memengaruhi-kepribadian-sains-jelaskan?page=3

https://www.zenius.net/blog/sifat-karakter-golongan-darah

http://blog.ub.ac.id/tasyamutiara/

https://jurnal.ukh.ac.id

You might also like