You are on page 1of 3

Media berasal dari bahasa Latin, menjadi medius khusus yang dalam arti sebenarnya berarti

'tengah', ‘perantara', atau 'pengantar'. Media pembelajaran memiliki kapasitas dan tugas yang
sangat esensial dalam mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan adanya media
pembelajaran yang baik dan pas akan mempermudah dan menambah semangat siswa dalam
belajar, serta membantu pendidik dalam melaksanakan kewajibannya. Media pembelajaran
bukan hanya sekedar alat yang berfungsi sebagai pelengkap, namun sebagai cara untuk membuat
suasana belajar lebih menarik, sistem pembelajaran menjadi lebih cepat dan sifat pembelajaran
dapat ditingkatkan ke tingkat berikutnya. Media pembelajaran yang mendukung. Selain itu,
belajar membaca lembar persepsi papan juga siap. Media sangat disarankan bagi siswa yang
belum memiliki pilihan untuk menyampaikan pesan yang disampaikan oleh pendidik. Agar
pesan yang disampaikan oleh sumber atau pesan juga dapat sampai pada penerima pesan, maka
perlu adanya suatu wadah yang disebut “media” media ini disebut saluran. Dalam memilih media
pembelajaran pendidik harus berhati-hati, tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada standar dan
aturan pasti yang harus dipikirkan agar media pembelajaran dapat memberikan manfaat yang
paling ekstrim untuk mencapai tujuan pembelajaran.

A. Prinsip Dalam Memilih Media Pembelajaran

Aturan yang dapat dilihat sebagai perilaku. Jadi dapat dipahami bahwa apa yang tersirat dalam
standar pembelajaran dinamis adalah cara berperilaku utama yang secara umum tampak dan
menggambarkan keterlibatan siswa dalam proses pengajaran dan pembelajaran, baik mental,
intelektual, dan emosional yang biasanya dapat disarankan kontribusinya secara langsung dalam
berbagai jenis pekerjaan aktif. Media dan teknik yang sesuai untuk dapat meningkatkan kualitas
siswa untuk menoptimalkan kesadaran nyata siswa dan hasil dari penemuan tentang sebagian
besar tenaga pendidik tidak tertarik dan tidak memiliki keinginan untuk menggunakan penilaian
nyata atau evaluasi berbasis eksekusi.

Berikut adalah beberapa aturan yang harus diperhatikan ketika tenaga pendidik memilih media
untuk pembelajaran yang akan dilakukannya:

1. Standar Efektivitas dan Efisiensi

Dalam pengertian belajar, efektivitas adalah sebuah keberhasilan dari kegiatan belajar yang
diukur pencapaiannya dari sebuah tujuan setelah pembelajaran selesai. Ketika target
pembelajaran telah tercapai, pembelajaran disebut layak atau efektif, sedangkan efisiensi adalah
tujuan tercapainya tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan media, waktu dan aset yang
berupa sumber daya lain dengan penggunaan seminimal mungkin. Media yang telah memenuhi
bagian efektivirtas dan efisiensi tentu akan meningkatkan minat belajar siswa dan mendukung
keberhasilan belajar. Materi yang disampaikan melalui media ini juga akan lebih efektif diserap
oleh para siswa.

2. Prinsip Taraf Berpikir Siswa


Media hanya berfungsi sebagai alat dalam pembantu pada saat proses pembelajaran, tepatnya
sebagai sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswanya untuk menginspirasi
belajar, menjelaskan, dan mempermudah konsep yang rumit dan abstrak menjadi lebih
sederhana, konkret, dan mudah untuk dipahami. Dalam hal ini maka media pembelajaran juga
harus dipilih dan disesuaikan berdasarkan prinsip tingkat penalaran siswa. Benda-benda yang
bersifat nyata lebih baik dimanfaatkan sebagai media pembelajaran bila dibandingkan dengan
media yang bersifat imanjiner. Demikian pula media pembelajaran yang kompleks baik dari segi
konstruksi maupun tampilannya akan lebih sulit untuk dipahami daripada media pembelajaran
yang sederhana. Contoh media pembelajaran di sekolah dasar untuk pembentukan organ tubuh
manusia tidak boleh berbelit-belit seperti media pembelajaran siswa SMP dan SMA. Semisal
tingkat kerumitan pada media pembelajaran tidak disesuaikan dengan kemampuan berfikir pada
siswa, maka akan menyebabkan siswa semakin bingung dan tidak fokus akan tujuan dan materi
pembelajaran yang sedang dibahas

3. Prinsip Interaktivitas Media Pembelajaran

Prinsip ketiga yang harus diperhatikan dalam penentuan media dalam pembelajaran di dalam
kelas adalah interaktivitas. Besar kemungkinan siswa dapat berinteraksi dengan media
pembelajaran yaitu Semakin interaktif, semakin baik media pembelajaran yang digunakan maka
akan mendorong siswa untuk lebih aktif pada saat kegiatan pembelajaran. Sementara itu, dengan
melibatkan media pembelajaran sebagai multimedia interaktif yang dapat yang dapat digunakan
diPC, maka akan membuat kerjasama antara siswa dengan media lebih tinggi. Untuk situasi
seperti ini, maka media yang paling tepat dipilih untuk digunakan adalah media pembelajaran
yang berbentuk interaktif.

4. Kesiapan Media Pembelajaran.

Media untuk mencapai tujuan pembelajaran, sesuai materi pembelajaran, dan memiliki
interaktivitas yang tinggi, tenaga pendidik harus melihat aksesibilitas media yang akan
dimanfaatkan. Jika media tidak terdapat di sekolah maka segala sesuatu yang telah direncanakan
tidak gagal, dan tujuan tidak akan pernah tercapai. Atau cara lainnya yaitu tenaga pendidik harus
memperoleh (meminjam, membeli, atau membuat) media itu sendiri dengan menghitung jumlah
media yang akan digunakan oleh peserta didik.. Dengan asumsi jika pembelajaran dapat
diselesaikan secara berkelompok, maka media yang ada harus memadai.

5. Kapasitas Tenaga Pendidik dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan salah satu bagian dalam lingkup pembelajaran yang dapat
memberikan semangat siswa untuk belajar. Media pembelajaran dapat dimanfaatkan sebagai
pendorong untuk membangun kemampuan siswa agar mengikuti proses belajar mengajar dengan
baik. Media harus disesuaikan dengan kapasitas pendidik, baik dari kemajuan dan penggunaan
atau aktivitas media. Akan jauh lebih efektif jika para tenaga pendidik memiliki media
pembelajaran sendiri seperti laptop atau komputer. Media pembelajaran juga dapat membantu
agar tidak terjadi salah paham antar tenaga pendidik dan siswa pada saat penyampaian materi
pembelajaran.

6. Penyediaan Waktu

Masalah aksesibilitas waktu dalam pembelajaran sangat penting. Tenaga pendidik pada
umumnya dikejar waktu untuk menyelesaikan tunutan kurikulum. Oleh karena itu, pemanfaatan
media pembelajaran, yang sebenarnya layak untuk dicapai dalam mencapai tujuan pembelajaran,
Bagaimanapun, aksesibilitas waktu secara teratur dapat diawasi dengan cara yang berbeda
berdasarkan pengalaman tenaga pendidik.

7. Fleksibelitas Media Pembelajaran.

Media pembelajaran yang dipilih oleh tenaga pendidik saat kegiatan pembelajaran seharusnya
memiliki flesksbelitas yang baik. Media pembelajaran dikatakan memiliki fleksibelitas yang baik
jika cenderung digunakan dalam situasi yang berbeda-beda. Terkadang dalam sistem
pembelajaran terjadi penyesuaian dengan keadaan yang menyebabkan kerusakan pada suatu
media pembelajaran.

8. Pemanfaatan Media Pembelajaran yang Aman.

Sesekali pendidik harus berhati-hati dalam memilih media pembelajaran. Ada media
pembelajaran yang jika tidak digunakan secara hati-hati dapat menyebabkan kecelakaan atau
luka pada siswa. Media pembelajaran yang dipilih harus dilindungi agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

You might also like