You are on page 1of 59

MANAJEMEN TATALAKSANA

KLINIS
PASIEN COVID-19
KEMENTERIAN KESEHATAN

RAKOR MENKO MARITIM DAN INVESTASI


21 SEPTEMBER 2020
PROTOKOL STANDAR TERAPI PENANGANAN
PASIEN COVID 19
• Tatalaksana management klinis ringan , sedang dan berat sudah
terangkum dalam Protokol Tatalaksana Covid 19 Kemenkes yang
melibatkan 5 Organisasi Profesi Dokter Spesialis ( PDPI,PAPDI,IDAI,
PERDATIN,PERKI) dan Pedoman WHO
• Kemenkes melakukan mentoring klinik ke berbagai ICU RS rujukan
dan RS perawatan secara periodic baik secara virtual atau langsung
untuk menurunkan mortalitas
• Perkuat Early Warning system Covid 19 yang terstandar, memastikan
setiap RS rujukan dan RS perawatan memiliki medical supply dan
equipment yang memadai dalam setiap fase CICO ( circulation ,
Inflamation,Coagulopathy Oxigenization
TATALAKSANA COVID-19

TANPA DERAJAT DERAJAT


GEJALA RINGAN DERAJAT BERAT
SEDANG ATAU
KRITIS
TANPA GEJALA
Isolasi dan Pemantauan
1
Isolasi mandiri di rumah/fasilitas publik yang dipersiapkan
pemerintah

Farmakologi
2
Lanjutkan pengobatan rutin jika ada penyakit penyerta / komorbid.

Non-farmakologis
3
Edukasi
DERAJAT RINGAN
Non-farmakologis
FARMAKOLOGI
ISOLASI & PEMANTAUAN ●
Antivirus :
Isolasi mandiri di rumah/fasilitas Oseltamivir (Tamiflu)
publik yang dipersiapkan atau Edukasi tindakan yang
pemerintah harus dilakukan (sama
Kombinasi Lopinavir +Ritonavir
(Aluvia) dengan edukasi tanpa
Pemantauan aktif kondisi pasien. atau gejala)
Favipiravir (Avigan) atau
Kontrol di FKTP terdekat.

Klorokuin fosfat atau
Hidroksiklorokuin
DERAJAT SEDANG
Isolasi dan Pemantauan FARMAKOLOGI Non-farmakologis

Rujuk dan isolasi ke Rumah Antivirus: Istirahat total, asupan kalori


Oseltamivir/Kombinasi adekuat, kontrol elektrolit, status
Sakit di Ruang Perawatan Lopinavir + Ritonavir (Aluvia)/
Favipiravir (Avigan)/Remdesivir. hidrasi/terapi cairan, oksigen.
COVID-19 atau Rumah Sakit
Darurat COVID-19 Antibakterial:
Azitromisin atau Levofloksasin Pemantauan laboratorium Darah
Perifer Lengkap berikut dengan
Antikoagulan (LMWH/UFH)
hitung jenis, bila memungkinkan
Kortikosteroid/
DeksametasonIIV ditambahkan dengan CRP, fungsi
Terjadi syok lakukan ginjal, fungsi hati dan foto toraks
Tatalaksana syok
secara berkala.
DERAJAT BERAT
Isolasi dan FARMAKOLOGI
Non-farmakologis
Pemantauan

Isolasi di ruang isolasi Antivirus: Istirahat total, asupan kalori


Rumah Sakit Rujukan Oseltamivir/Kombinasi adekuat, kontrol elektrolit,
atau rawat secara Lopinavir + Ritonavir (Aluvia)/
kohorting Favipiravir (Avigan)/ status hidrasi/terapi cairan,
Pengambilan swab Remdesivir. oksigen.
untuk PCR
Antibakterial:
Azitromisin atau Pemantauan laboratorium
Levofloksasin Darah Perifer Lengkap berikut
dengan hitung jenis, bila
Antikoagulan (LMWH/UF)
memungkinkan ditambahkan
Pengobatan simptomatis dengan CRP, fungsi ginjal,
fungsi hati dan foto toraks
secara berkala.
DERAJAT BERAT-KRITIS
Perawatan di ruang Derajat berat
isolasi/ rawat intensif High
Care Unit
Terapi
suplementa
si oksigen
Manajemen
cairan pada
ISPA berat Derajat kritis
tanpa syok Perawatan intensif di ICU
Manajemen
- Intubasi Endotrakeal
gagal nafas
- Pengguanaan
hipoksemi
Ventilator
dan ARDS

Manajemen
syok septik
PNEUMONIA SARS-COV2
Pneumonia dan GGO Yang Khas
Pada Viral Infection
BERBAGAI FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP ANGKA MORTALITAS DI ICU
• Sistem rujukan ☢
• Terlambat datang
• Diagnosa terlambat ditegakkan
• Pengobatan yang tidak adekuat
• Oksigenasi Ventilasi ( Optiflow , CPAP, Ventury Mask )
• Pemantauan perjalanan penyakit ( SIRS, Sepsis, Severe Sepsis, MODs,
MOF, faktor hemostasis )
• Penanganan ARDS kurang adekuat ( ALI, TRALI )
• Late onset Ventilator
• Tidak tersedia Ventilator
STRATEGI MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN
ICU

Perkuat
Meningkatkan
Tata laksana penilaian Early Berbagi
Memastikan mutu SDM yang
pasien dengan Warning pengalaman
alat medis, pelayanan sesuai
gejala berat System sharing best
obat dan BHP secara kompetensi
sesuai (ALI,TRALI, practice tata
yang komprehensif untuk
protokol ARDS SIRS, laksana
dibutuhkan dan perawatan
Covid 19 yang Sepsis, Severe pasien
tersedia berkesinambu ICU
disepakati Sepsis, MODS, Covid19
-ngan
MOF, ect)
Phase II
Phase III
Phase I Pulmonary Stage
Hyperinflamation stage
Early Infection stage
• Pulmonary tissue injury
• Pulmonary vasodilation
• Virus spread and proliferation • Increased endothelial • Exacerbation of immune
• Initial innate immunity permeability response
• Leukocyte recruitment

• ARDS
• Mild constitutional symptoms • Acute cardiac injury
• Mild respiratory symptoms • Further Pulmonary damage • Heart failure/shock
• Adaptive immunity stage with • Hypoxemia • Multi organ failure
• Cardiovascular stress • Secondary bacterial infections
falling titers of the virus and
• Incread intravascular
resolution of symptoms.
coagulapathy

Course of COVID-19
TAMBAHAN
Plasma Konvalesen
Plasma konvalesen dari pasien COVID-19 yang telah sembuh,
diambil melalui metoda plasmaferesis
sudah disetujui oleh FDA
Masih diperlukan data dari uji klinis dengan disain dan jumlah
subjek yang lebih besar untuk mendapatkan dosis optima
Anti IL-6 (Tocilizumab)
Tocilizumab antibodi monoklonal kelas IgG1 yang telah
terhumanisasi bekerja sebagai antagonis reseptor IL-6.
Obat radang sendi ( Actemra ) yang digunakan sebagai anti
inflamasi tapi masih menunggu hasil uji klinis pada corona virus

Mesenchymal Stem Cell (MSCs) / Sel Punca


Pedoman Tatalaksana COVID-19 Kerjasama
Kemenkes bersama 5 Organisasi Profesi
(PDPI,PERKI,PAPDI,PERDATIN,IDAI )
Algoritme
pengobatan
COVID-19 dari 5OP
dan Satgas
Penanganan
COVID-19
Severity COVID-19 RSUP PERSAHABATAN
Periode 1 Maret – 20 September 2020

No. Kategori Kasus (%) Kematian CFR (%)

1. Critical 310 (28,4) 209 67,4

2. Berat 218 (20,0) 12 5,5

3. Sedang 301 (27,6) 8 2,6

4. Ringan 262 (24,1) 0 0

1090 (100) 229 21,0


Data Pasien Kritis COVID-19
Luaran Total
Meninggal Hidup
Ventilator 118 (85,5%) 20 (14,5%) 138
NonVentilator 99 (51,0%) 95 (49,0%) 194
• HFNC 39 (39,0%) 61 (61,0%) 100
• NRM 60 (63,8%) 34 (36,2%) 94
Total 209 101 310
Penyebab Kematian COVID-19 di
RS
Qiurong Ruan et.al. Clinical
predictors of mortality due
to COVID-19 based on an
analysis of data of 150 patients
from Wuhan, China

Intensive Care Med (2020) 46:


846–848

Persahabatan Hospital data.


Severity COVID-19 RSUP PERSAHABATAN
Periode Maret - 20 September 2020

Kategori Kategori Luaran


No Kasus Kasus (%)
Awal Akhir Sembuh Self Isolation Meninggal Sedang Rawat
1. Critical Ill 237 Critical Ill 238 (100) 30 (12,6) 12 (5,1) 161 (67,6) 35 (14,8)
2. Berat 252 Critical ill 43 (17,1) 8 (18,6) 3 (7,0) 29 (67,54 3 (7,0)
3. Sedang 338 Critical Ill 29 (8,6) 5 (17,2) 4 (13,8) 19 (65,5) 1 (3,4)
Criticall Ill (kumulatif) 309 (28,4) 43 (13,9) 19 (6,1) 209 (67,4) 39 (12,6)
4. Berat 252 Berat 209 (82,9) 114 (54,5) 58 (27,7) 11 (5,3) 26 (12,4)
5. Sedang 338 Berat 9 (2,7) 6 (66,7) 2 (22,2) 1 (11,1) 0 (0)
Berat (kumulatif) 218 (20,0) 120 (55,0) 60 (27,5) 12 (5,5) 26 (11,9)
6. Sedang 338 Sedang 300 (88,7) 139 (46,3) 107 (35,7) 8 (2,6) 46 (15,3)
7. Ringan 262 Ringan 262 (100) 116 (44,3) 123 (46,9) 0 (0) 23 (8,8)
1090 418 (38,3) 309 (28,3) 229 (21,0) 134 (12,3)
PEMANTAUAN DATA KETERSEDIAAN OBAT COVID-19
Nama Obat Produsen Jumlah Keterangan
Favipiravir Avigan 11/9/2020 : 50.000 Tab  
Beta Pharmacon (Dexa 18/9/2020 : 200.000 tab
Medika) 22/9/2020 : 300.000 Tab
Favipiravir Generik 30/9/2020 : 168.000 tablet Jika produksi di
Kimia Farma   kimia farma
berhasil
(tergantung hasil
tanggal 24/9/2020)
Remdesivir Amarox 22/9/2020 : 10.000 vial  
Lopinavir/Ritonavir Sampharindo Stock per 19/9/2020  
- di Pabrik : 324.000 tablet
- di distributor : 120.000 Tablet
Oseltamivir Indo Farma - 08/9/2020 suplai ke kemkes Untuk kebutuhan
480.000 Kemkes
- 28/9/2020 produksi
1.200.000 (750.000 untuk
kemkes dan 450.000 untuk
umum
- 16/10/2020 produksi untuk
kemkes 22.300.000
PEMANTAUAN DATA KETERSEDIAAN OBAT COVID-19 (2)

Nama Obat Produsen Jumlah Keterangan


Azithromycin 22 Industri Farmasi Stock Produksi per 19/9/2020 :  
7.747.500 tablet
Chloroquine 6 Industri Farmasi Data Produksi per 19/9/2020 :  
10.970.000 tablet
Hydroxychloroquine 5 Industri Farmasi Data Produksi per 19/9/2020 :  
1.081.290 tablet
Vitamin C Injeksi 9 Industri Farmasi Data produksi per 19/9/2020 :  
2.707.444 ampul
Vitamin C tablet/ tablet 11 Industri Farmasi 60.452.977 tablet/kaplet/COD/  
effervescent/COD effervescent/serbuk
Multivitamin mengandung 9 Industri Farmasi 16.582.606 tablet/kaplet/COD/  
Zinc tablet/ tablet effervescent
effervescent/kaplet/COD
KEBUTUHAN OBAT PENANGANAN COVID-19
Golongan Obat Kandungan Obat Dosis Sediaan Sediaan Ketersediaan

Interleukin 6 Inhibitor Tocilizumab * 80 mg Vial


  Tocilizumab* 400 mg Vial
Antiviral MASIH MENUNGGU UJI
Remdesivir* ( HIGH PRIORITY ) 100 mg Vial KLINIS OBAT IMPOR
 Vitamin & Imunomodulator Melatonin 2 mg Tablet
Antihelmintik Ivermectin 3 mg Tablet
Plasma konvalaesen*
Alat KESEHATAN
  Optiflow   Dalam pemesanan 200 unit
 Low Molecular Weight Heparin
Fondaparinux 2,5 mg Prefilled syringe
OBAT LOKAL
Proton Pump Inhibitor Lansoprazole 30 mg Ampul
 Vitamin & Imunomodulator Thiamine 100 mg Ampul
Antiviral Favipiravir ( HIGH PRIORITY ) 200 mg Tablet
Low Molecular Weight Heparin Enoxaparin 0,4 Prefilled syringe
  Enoxaparin 0,6 Prefilled syringe
Steroid ANTI INFLAMASI Methylprednisolon 125 mg Ampul
BIOFARMA , KIMIA FARMA
  Dexamethasone 5 mg Vial DAN INDO FARMA
 Proton Pump Inhibitor
Pantoprazole 40 mg Ampul
H2 Receptor Blocker Famotidine 20 mg Tablet
Vitamin & Imunomodulator Vitamin C 1g Ampul
Immunotherapy I  
RINCIAN PENDISTRIBUSIAN LOGISTIK OBAT UNTUK COVID-19*

DISTRIBUSI DISTRIBUSI OLEH


NO OBAT TOTAL
OLEH KEMKES INDUSTRI
1 OSELTAMIVIR kaps 2.337.110 1.636.900 3.974.010
2 KLOROKUIN tab 1.097.630 8.215.600 9.313.230
3 AZYTHROMYCIN tab 546.030 8.239.310 8.785.340
4 FAVIPIRAVIR tab 1.616 418.800 420.416
HIDROSIKLOROKUIN
5 207.500 3.738.160 3.945.660
tab
6 REMDESIVIR vial 107 182 289

Distribusi Kemenkes dilakukan ke 742 RS di 34 Provinsi


* Data per tanggal 18 September 2020
DATA KETERSEDIAAN LOGISTIK OBAT UNTUK COVID-19*

STOK YANG STOK YANG


NO OBAT TOTAL KETERANGAN
TERSEDIA AKAN DATANG
Penerimaan akan datang
1 OSELTAMIVIR kaps 55.690 3.072.020 3.127.710 secara bertahap, akan
diterima sejumlah 738.300
2 KLOROKUIN tab 813.170 486.400 1.299.570
3 AZYTHROMYCIN tab 1.280.840 1.280.840
4 FAVIPIRAVIR tab 1.224 1.224
HIDROSIKLOROKUIN
5 21.900 1.135.560 1.157.460
tab
6 REMDESIVIR Injeksi  4.549 4.549
Lopinavir 200 mg +
7 40.920 40.920
Ritonavir 50 mg tab
8 Vit C 500 mg tab 66.102.530 66.102.530
9 Vit C 250 mg tab 880.800 880.800
10 Vit C 200 mg tab 4.600 4.600
* Data per tanggal 18 September 2020
SURAT KEMATIAN
YANG DIGUNAKAN DI
RS

PENYEBAB KEMATIAN SESUAI


ICD-X
1.Penyebab langsung : a) Sepsis dan ARDS
2.Penyebab Antara : b) Pneumonia CAP
c) Acute Renal Failure
3. Penyebab Dasar : d) Covid 19

4. Kondisi yang berkontribusi namun tidak


terkait 1a-d : Usia Lanjut , Obesitas, Sindroma
Metabolik
COVID 19 CASE MANAGEMENT AND
ICD X MORTALITY REGISTRY
• Case Definition : Suspect cases , Probable Cases , Confirmed Cases with symptom
and without symptom , Close contact , Discarded
• Those who have died from Covid 19
• Those who have died within the SARS Cov2 ( Covid 19 )
• Those who have died without Covid 19
• Comorbidity factors
• Pre existing medical conditions
• Cause of death : Report disease leading to death on line a , report chain of event in
due to order , state the underlying cause on the lowest used line ,
• Other significant conditions contributing to death
• Manner of death : Disease, accident, Intentional self harm, assault, legal
intervention, War
RESUME TATA LAKSANA
Covid-19
1 Tatalaksana management klinis ringan, sedang dan
berat sudah terangkum dalam Protokol Tatalaksana
Covid 19 Kemenkes yang melibatkan 5 Organisasi
Profesi Dokter Spesialis ( PDPI, PAPDI, IDAI, PERDATIN,
PERKI )

2 Kemenkes bersama 5 Organisasi Profesi melaksanakan


mentoring klinik secara virtual dan langsung ke berbagai
ICU Rumah Sakit rujukan dan RS perawatan secara
periodik baik langsung atau telemedicine dalam rangka
menurunkan angka mortalitas

3 Perkuat Early Warning System Covid 19 Rumah Sakit,


memastikan alat medis dan obat obatan pada fase
viral, fase inflamasi dan fase CICO (circulation,
inflammation, coagulopathy and oxygenation) tersedia
dalam rangka menurunkan angka mortalitas pasien
covid 19 di ruang isolasi dan ICU .

Logistik Farmasi yang harus disiapkan secepat nya terdiri


4 dari : anti virus Favirapir tablet , Remdesivir vial Anti
inflamasi : Dexametason , Metilprednisolon ( sedian tablet
dan injeksi). Anti koagulan : heparin , enoxiparin ( lihat
buku saku Protokol Kemenkes 2020 ). Catatan Actemra
obat anti IL 6 sebagai anti inflamasi pada radang sendi
masih menunggu clinical evidence base di Covid 19
5 Penyediaan alat kesehatan plasma apheris untuk
terapi plasma convalescent di semua RS rujukan,
penyediaan alat bantu oksigenasi Optiflow, di seluruh
rumah sakit yang merawat Covid 19.

Perluasan kapasitas TT ruang ICU dan pengaturan


6 management DPJP yang multi disiplin keilmuan,
berbasis patient safety, dan memperhatikan working
hours nakes agar tidak kelelahan dan minimalisasi
human error. Selain itu diperlukan modul untuk
pelatihan kepada DPJP untuk ditingkatkan kapasitas
dan kompetensinya

7 Satgas Kes BNPB ditugaskan untuk menyiapkan


fasilitas penginapan bagi dokter dan perawat yg
berdinas di RS rujukan dan RS perawatan berikut
dengan peningkatan gizi makanan nya

Kemenkes melakukan evaluasi untuk peningkatan


8 jumlah TT untuk Covid 19 minimal 30 % atau
menetapkan satu RS yang dedicated untuk Covid 19 di
wilayah yang tingkat infeksi nya tinggi . Untuk
menunjang hal tsb diperlukan penambahan nakes
melalui rekruitmen relawan nakes diperluas ke lulusan
FK dan Poltekkes yang belum memiliki STR dan perlu
uji kompetensi dalam kondisi pandemic agar bisa
memperoleh legalitas
9 Kemenkes melalui Tim Percepatan Penanggulangan Covid
19 di 8 Propinsi melaksanakan evaluasi SOP/ protokol
pelayanan di RS, case management, pengawasan rantai
distribusi farmasi dan alkes, kajian epicontact, dan GERMAS
protokol kesehatan 9. Kementerian Kesehatan melalui tim
khusus melakukan review tentang kasus kematian di ICU dan
ruang isolasi (from covid , with covid) comorbidities, pre
existing medical condition, berdasarkan ICD X dan laporan di
matrix kan

10 Bahwa dokter dan perawat yg berdinas adalah close


contact dan wajib menjalani peneriksaan Swab PCR
Test per minggu, isolasi mandiri di fasilitas penginapan
yg ditetapkan,

11 Kemenkes bersama IDI mengatur agar dokter diatas umur 60


tahun, dokter yg memiliki comorbiditi ringan, sedang dan
berat tidak masuk ke klinik dan melakukan pelayanan
telemedicine yang diatur Kemenkes serta pembiayaan
melalui dana siap pakai BNPB

12 Untuk percepatan pengadaan obat obat atau bahan


baku obat impor serta alkes di ICU didukung oleh
BUMN seperti Biofarma, Kimia Farma , Indo Farma
1. WORKSHOP UPDATE TATALAKSANA COVID 19
2. WORKSHOP MANAGEMEN KLINIS COVID 19 KASUS BERAT & KRITIS DI RUMAH SAKIT

 Materi/Bahan mengacu pada Pedoman Tata Laksana COVID19 Revisi V dan buku saku
 Tujuan :
- Menurunkan angka kematian, meningkatkan angka kesembuhan
- Menstandarkan tatalaksana pelayanan COVID19
- Meningkatkan kompetensi dokter

 Sasaran :
- Workshop 1 : Dokter RS dan Puskesmas
- Workshop 2: Dokter umum, Dokter Spesialis di RS

 Waktu :
Tgl. 23 Sept – 2 Oktober 2020
( Prioritas 9 provinsi kasus COVID19 tertinggi )

 Narasumber : PDPI, PAPDI, PERDATIN , IDAI, PERKI, POGI


TERIMAKASIH
LAPORAN TIM TASK FORCE
KEMENKES
Task Force DKI Jakarta (16-09-2020)
Tim Mendatangi beberapa RS untuk memastikan kapasitas ruang isolasi dan ICU:
1. RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo, : 146 TT isolasi dan 31 TT ICU. Saat ini sudah menambah 5 TT ICU
menjadi 36 TT ICU dan akan pengembangan lagi 50 TT isolasi. Dalam 2 – 3 minggu ke depan akan tambah 10
TT ICU
2. RSPI Sulianti Saroso: 34 TT isolasii dan 10 TT ICU, akan menambahkan jumlah kapasitas TT menjadi 48 TT
isolasi dan 14 TT ICU. Rencana senin 21 September ruang sudah dapat digunakan
3. RSUD Tarakan: 114 TT Isolasi dan 38 TT di ruang ICU, dengan rencana penambahan 4 TT pada ruang ICU.
Penambahan dilakukan pekan depan setelah pelatihan petugas ICU
4. RSU Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto,: kapasitas 169 TT ruang isolasi dan 15 TT ruang ICU dengan rencana
penambahan dalam waktu dekat sejumlah 31 TT di ruang isolasi, dan 15 TT di ruang ICU
5. RS Hermina Kemayoran: 48 TT isolasi dan 6 TT ICU
6. RSUD Pasar Rebo, : 50 TT yang terbagi rata di ruang isolasi Anggrek dan ruang isolasi Cempaka, serta 9 TT di
ruang ICU. RSUD Pasar Rebo akan melakukan pengembangan sebanyak 25 TT di ruang isolasi dan 6 TT di
ruang ICU
7. RSDK Duren Sawit: kapasitas 202 TT di ruang isolasi dan 13 TT di ruang ICU. Dan dalam waktu dekat RSDK
Duren Sawit akan menambah 200 TT isolasi dan 8 TTdi ruang ICU
8. RSU Pertamina Jaya: 75 TT di ruang isolasi dan 65 TT di ruang ICU dengan rencana penambahan TT pada
ruang isolasi sebanyak 15 buah. Pekan depan 5 TT akan beroperasi
9. RSPAD Gatot Soebroto: 253 TT di ruang isolasi dan 27 di ruang ICU. Saat ini RSPAD Gatot Soebroto sudah
melakukan pengembangan sebanyak 30 TT di ruang isolasi
10. RS Mitra Keluarga Kemayoran: 35 TT di ruang isolasi dan 5 TT di ruang ICU dengan rencana penambahan
Task Force Sulawesi Selatan (16-09-2020)
Berikut hasil pemantauan yang diperoleh saat Tim Taskforce Sulawesi Selatan

1. RSUP Wahidin Sudirohusodo dalam kesiapsiagaan penanggulangan Covid 19 memiliki ruang isolasi
dengan 126 TT : 17 TT ICU dan 21 ruang isolasi tekanan negatif, dan ruang isolasi non tekanan negatif
dengan 88 TT. RSUP Wahidin Sudirohusodo juga melakukan pemeriksaan covid-19 dengan RT-PCR dan
memiliki mesin TCM.
2. RSUD Sayang Rakyat mempunyai ruang isolasi sebanyak TT dan ICU 6 TT dengan ventilator
sebanyak 5. Mempunyai 1 ruang radiologi khusus Covid 19, 1 ruang ganti dan ruang pemulasaran
jenazah.
3. RSKD Dadi mempunyai gedung tersendiri khusus untuk merawat pasien Covid 19 yaitu Gedung Covid
19 Center dengan 230 TT. Ruangan terdiri dari IGD dengan 10 TT, perawatan isolasi 130 TT, ICU 10 TT,
isolasi kebidanan 50 TT, kamar bersalin 10 TT, kamar bayi 18 TT dan kamar operasi 2 TT. RSKD Dadi
juga sudah mempunyai laboratorium RT-PCR yang bisa memeriksa sampel pasien Covid 19.
4. Pemprov Sulawesi Selatan juga berkerja sama dengan 6 hotel untuk menjadi tempat isolasi bagi
pasien positif tidak bergejala. Jika mempunyai gejala sedang dan berat maka di rujuk ke RS. Dari total
yang di isolasi 5125 orang, yang masih diisolasi 195 orang (3,8%), yang sembuh 4875 orang (95%) dan
55 orang (1%) di rujuk ke RS. Pasien yang sembuh akan menjadi promotor dan mitra puskesmas untuk
menyampaikan edukasi tentang covid 19 di wilayah masing-masing.
Ayo Bersama Mewujudkan Indonesia Sehat

TERIMA KASIH

@KemenkesRI Kementerian kemenkes_ri


Kesehatan RI

You might also like