Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kelompok
Makalah Kelompok
Oleh:
MUSLIM
MUH FADLHU RAHMAN
MUH RAFLI JUARY
NABIILA LATIF
NURUL SALSABILA
FAKULTAS USHULUDDIN & FILSAFAT
UNIVERSITAS UIN ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah
mata kuliah Hadits ibadah dan Muamalah tepat waktu. Tidak lupa shalawat
serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan
kelak.
Penulis menyadari makalah bertema hadits ibadah dan muamalah ini masih
memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima
segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah Hadits
ibadah dan muamalah ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………… ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Hubungan hak dan kewajiban itu diatur dalam kaidah-kaidah hukum yang
bertujuan untuk menghindari terjadinya bentrokan berbagai kepentingan.
Kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan hak dan kewajiban dalam
kehidupan bermasyarakat itu disebut dengan mu’amalah.
2 Muamalah dapat dilihat dari dua segi, pertama dari segi bahasa dan kedua
dari segi istilah. Menurut bahasa artinya saling bertindak, saling berbuat, dan
saling mengamalkan. Menurut istilah pengertian muamalah dapat dibagi
menjadi dua macam, pengertian dari arti luas dan arti sempit. Definisi
pengertian muamalah dalam arti luas adalah aturan hukum Allah untuk
mengatur manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi dan definisi
pengertian muamalah arti sempit adalah aturan-aturan Allah yang mengatur
hubungan manusia dengan manusia dalam kaitannya dengan cara
memperoleh dan mengembangkan harta benda.
1.2.RUMUSAN MASALAH
Bagaiman mengatahui pengertian ibadah dan muamalah?
Bagimana mengatahui dasar hukum ibadah dan muamalah ?
Bagimana mengatahui ruang lingkup ibadah dan muamalah?
Bagaimana mengatahui tujuan ibadah dah muamalah?
iv
1.3.TUJUAN
1.4.MANFAAT
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ibadah dan muamalah
1.Pengertian ibadah
Ibadah merupakan bentuk penghambaan diri seorang manusia kepada
Allah SWT, dan ibadah dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Ibadah Secara Etimologi
Kata Ibadah bentuk isim mashdar atau kata benda yang berasal dari bahasa
Arab yakni ‘Abada-Ya’budu’-‘Ibadatan wa‘Ubudiyyatan, yang memiliki arti
beribadah, menyembah, mengabdi kepada Allah SWT. Atau dengan kata lain
alTanassuk dengan arti beribadah.
b. Ibadah Secara Terminologi
Ibadah secara terminologi sebagaiman disebutkan oleh Yusuf al-
Qardhawi yang mengutip pendapat Ibnu Taimiyah bahwa ibadah adalah
puncak ketaatan dan ketundukan yang di dalamnya terdapat unsur cinta yang
tulus dan sungguhsungguh yang memiliki urgensi yang agung dalam Islam
dan agama karena ibadah tanpa unsur cinta bukanlah ibadah yang sebenar-
benarnya.
2.Pengertian muamalah
Muamalah secara etimologi berasal dari bahasa Arab yaitu ‘Amala-
Yu’amiluMu’amalatan wa ‘Imalan,yang memiliki arti berinteraksi, bekerja.
Sedangkan pengertian muamalah secara terminologi memiliki beberapa
pengertian, yaitu:
vi
1. Muamalah adalah hubungan antara manusia dalam usaha mendapatkan
alat-alat kebutuhan jasmaniah dengan cara sebaik-baiknya sesuai dengan
ajaran-ajaran dan tuntutan agama.
2. Muamalah adalah hukum yang mengatur hubungan individu dengan
individu lain, atau individu dengan negara Islam, dan atau negara Islam
dengan negara lain.
3. Muamalah adalah peraturan-peraturan yang harus diikuti dan ditaati dalam
hidup bermasyarakat untuk menjaga kepentingan manusia.
Sedangkan pengertian muamalah menurut istilah syariat Islam ialah suatu
kegiatan yang mengatur hal-hal yang berhubungan dengan tata cara hidup
sesama umat manusia untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari.
Sedangkan yang termasuk dalam kegiatan muamalah diantaranya adalah jual
beli, sewa menyewa utang piutang, pinjam meminjam dan lain sebagainya.
َٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ ا ْعبُ ُدوْ ا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ خَ لَقَ ُك ْم َوالَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُوْ ۙن
“Hai sekalian mausia, sembahlah Tuhan kamu yang telah menciptakan kamu
dan orang-orang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang yang
bertaqwa”.(QS. AlBaqarah 2: 21)
vii
Sebagai sumber hukum yang utama, Al-Quran dijadikan patokan pertama
oleh umat islam dalam menemukan dan menarik hukum suatu perkara dalam
kehidupan. Ayat Al Qur’an yang membahas tentang muamalah ini bisa kita
lihat pada surat QS. Al-Baqarah: 188
اس بِااْل ِ ْث ِم َواَ ْنتُ ْم ِ اط ِل َوتُ ْدلُوْ ا بِهَٓا اِلَى ْال ُح َّك ِام لِتَْأ ُكلُوْ ا فَ ِر ْيقًا ِّم ْن اَ ْم َو
ِ َّال الن ِ ََواَل تَْأ ُكلُ ْٓوا اَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالب
َتَ ْعلَ ُموْ ن
ix
D.tujuan ibadah dan muamalah
1.tujuan ibadah
dah Ibadah dalam Islam merupakan suatu hal yang diperintahkan oleh Allah
SWT dan memiliki fungsi yang sangat bermanfaat bagi manusia. Fungsi
ibadah adalah membentuk manusia muslim yang bertaqwa. Sebagaimana
firman Allah SWT
َاَيُّهَا النَّاسُ ا ْعبُ ُدوْ ا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ خَ لَقَ ُك ْم َوالَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُوْ ن
“Wahai sekalian manusia beribadahlah kepada Tuhan-mu yang menciptakan
kamu dan orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.(QS. Al-Baqarah
2:21)
Selain itu, Ismail Muhammad Syah menyebutkan dengan mengutip pendapat
Abbas al-Aqqad bahwa tujuan pokok ibadah meliputi:
1. Mengingatkan manusia akan unsur ruhani dalam dirinya, yang
memiliki kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dengan
jasmaniyahnya
2. Mengingatkan manusia bahwa dibalik kehidupan yang fana ini
masih ada lagi kehidupan yang kekal dan abadi.
2.Tujuan muamalah
x
hubungan ini berupa jalinan pergaulan, saling membantu dalam upaya
menjalankan ketaatan kepada Allah SWT.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa Allah memerintahkan hamba-Nya
untuk saling membantu dalam perbuatan baik dan saling mendukung dalam
kejahatan, kebathilan, dan kedholiman. Oleh karena itu, setiap manusia
dianjurkan untuk selalu menjaga hubungan baik dengan manusia lainnya.
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
xi
o Mengingatkan manusia akan unsur ruhani dalam dirinya, yang
memiliki kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dengan
jasmaniyahnya.
o Mengingatkan manusia bahwa dibalik kehidupan yang fana ini
masih ada lagi kehidupan yang kekal dan abadi.
2.SARAN
xii