You are on page 1of 3

Wulang Daudi Wuryo

21061020039
Tugas Analisa Studi Kasus.
Dalam manajemen SDM, perencanaan dan pengembangan karir adalah termasuk sebagai bagian
program pembinaan tenaga kerja. Tujuan kegiatan pembinaan ini adalah untuk memelihara karyawan
dengan cara mengembangkannya, sesuai dengan kompetensi, bakat, dan kemampuannya agar bisa
berfungsi dengan baik dan optimal bagi perusahaan.
PT Unilever Indonesia, Tbk mendesain perencanaan dan pengembangan karir yang sistematis dan
terencana terhadap para manajer mereka, baik yang senior maupun junior. Tetapi harus ada yang
dperhatikan dalam manajemen perusahaan tersebut, Antara lain, struktur matriks yang dimiliki mempunyai
beberapa tantangan yang harus dihadapi perusahaan salah satunya koordinasi kegiatan antar departemen
yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri. Kemudian komunikasi antar departemen yang dapat
menimbulkan perbedaan satu dengan yang lain. Insiatif dari masing-masing departemen terutama yang
berhubungan dengan produk,dapat menimbulkan konflik, dan biasanya sangat berorientasi komersial.
Hal ini dapat menyebabkan rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu. Selain itu jumlah
karyawan yang cukup besar juga mempengaruhi beberapa masalah-masalah tersebut. Kebijakan
sentralisasi juga dapat menyebabkan tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu, yang tentu saja membuat
PT Unilever Indonesia, Tbk menjadi lambat dalam pengambilan keputusan dan berkonsolidasi internal.
PT Unilever Indonesia, Tbk mempunyai moto "Operational excellence with no compromise on
quality". Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas
produk, Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap jajaran.
Perencanaan yang baik dan kerja sama yang erat dengan para pemasok, konsumen, dan distributor untuk
menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-tempat penjualan, dan PT Unilever Indonesia tbk sudah
memiliki jaringan distribusi sendiri produknya hingga ke daerah-daerah.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatur peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien
sehingga dapat bersama-sama mencapai hasil yang maksimal adalah, manajemen SDM dapat membentuk
dan mengingatkan nilai tenaga kerja dalam sebuah perusahaan. Perencanaan fungsi Manajamen SDM PT

Uniliver Indonesia, Tbk dapat mempertimbangkan setiap sumber daya manusia yang akan berkarir atau

bergabung bersama.
PT. Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka, tetapi manajemen SDM
tetap harus mempertahankan dan meningkatkan program latihan kerja, untuk meminimalisir tidak
meratanya sumber daya manusia dalam perusahaan. Setelah itu diberikan pelatihan sistem produksi,
pemasaran dan keuangan selama. Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining terlebih dahulu di berbagai
bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan.
Sehingga membuat perusahaan mampu menilai secara keseluruhan mana tenaga kerja yang kompeten
dan berpotensi. Keberhasilan program latihan kerja ini juga dinilai dari bagaimana pembimbing menilai
kemampuan adaptasi calon tenaga kerja dalam mengikuti budaya bekerja di PT Unilever.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan topik yang umum dibicarakan dan menjadi perhatian
utama di PT Unilever Indonesia, Tbk. Pandangan perusahaan terhadap karyawan terwujud dalam visi
perusahaan: “mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk pertumbuhan’. Agar perusahaan dapat terus
tumbuh, karyawan pun perlu terus dibina dan dikembangkan secara berkesinambungan. Harus diupayakan
terciptanya sinergi antara strategi perusahaan dan perkembangan karyawan. Agar dapat mencapai hasil
terbaik, strategi perusahaan harus berdasarkan pada dinamika antara organisasi dan manusianya. Energi
inilah yang membangkitkan keunggulan perusahaan dalam menghadapi persaingan.
Bagi perusahaan, mengembangkan karyawan tidak cukup dengan mengasah intelektualitas dan
keahlian, melainkan juga mendekati secara emosional dengan menyentuh hati mereka. Perusahaan
menginginkan tim yang beranggotakan orang-orang penuh energi yang berjuang untuk melampaui target
bisnis dan melakukannya semata-mata karena mereka mau sambil sekaligus menikmati proses dalam
mencapainya.
Perusahaan harus lebih waspada terhadap apa yang akan ditetapkan dan apa yang akan di
laksanakan dalam proses yang di tentukan untuk menunjang kesuksesan dalam organisasinya sendiri serta
dimana pengusaha memerlukan fasilitas yang memadai juga untuk menghindari adanya kekurangan
dorongan-dorongan untuk menambah kinerja dan wawasan.

You might also like