You are on page 1of 4

KERANGKA ACUAN KERJA

(Term Of Reference)

PENGEMBANGAN KEMITRAAN IKM


KOTA BALIKPAPAN 2022

DINAS KOPERASI, UMKM DAN PERINDUSTRIAN


KOTA BALIKPAPAN
TAHUN 2022

1
A. Latar Belakang
Industri Kecil merupakan tulang punggung penggerak perekonomian Indonesia,
upaya untuk meningkat dan mengembangkan industri kecil di daerah tidaklah mudah,
apalagi kondisi masyarakat yang memiliki nilai-nilai sosial kemasyarakatan yang berbeda
beda. Kondisi saat ini, masyarakat masih berorientasi pada keuntungan semata dan belum
berbicara tentang mutu dan kreativitas sehingga daya saing dari hasil produk belum besar.
Kategori industri dapat dilihat dari tenaga kerjanya antara 5-19 orang. Industri Mikro adalah
perusahaan industri yang tenaga kerjanya antara 1-4 orang. Industri kecil memiliki ciri-ciri:
modal relatif kecil, teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari
kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas
(berskala lokal), Misalnya: industri kerajinan dan industri makanan ringan.
Industri Kecil Menengah atau yang biasa disebut dengan IKM adalah aktivitas
produksi berbagai jenis barang yang digunakan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Sedangkan UKM merupakan aktivitas pemasaran dari produk-produk yang sudah diproduksi
sebelumnya dalam Industri Kecil Menengah. Namun, IKM atau Industri Kecil Menengah
adalah bisnis yang membuat atau menghasilkan produk untuk makhluk hidup. Termasuk di
dalamnya, tanaman, hewan, dan manusia. Sedangkan, kalau UKM adalah jenis bisnis atau
bidang usaha yang menjual berbagai barang dan jasa yang dihasilkan oleh IKM.
Pemerintah perlu mengembangkan pengembangan usaha dan industri kecil UKM
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan memberikan pendataan dari penjualan
dan produksi barang kepada konsumen secara langsung. Misalnya, perajin furnitur yang
mendapat penghasilan dari penjualan hasil mebel dan perabotan. UKM mengurangi
pengangguran dengan membuka banyak lapangan kerja
Amanat Undang-Undang nomor 3 tahun2014 tentang Perindustrian Pasal 14 ayat (3)
huruf d, pengembangan perwilayahan industri dilakukan antara lain melalui pengembangan
sentral industri kecil dan menengah (IKMP yang dapat dilakukan melalui pembangunan
Sentra IKM. Pembangunan sentra IKM baik merelokasi IKM yang tersebar maupun
menempatkan IKN baru dapat menumbuhkan perekonomian kota atau kawasan. Pada pasal
74 ayat 1 huruf a, pemberdayaan industri kecil dan menengah dilakukan antara lain melalui
peningkatan kemampuan sentra industri kecil dan menengah untuk melakukan revitalisasi
sentra IKM. Salah satu permasalahan yang dihadapi pengembangan sentra IKM adalah
kurangnya sarana dan prasaran yang dimiliki serta aspek legalitas.
Kementerian Perindustrian memiliki arahan dan program Pengembangan Kemitraan
IKM dengan tujuan utama memperluas akses pasar IKM yang bersifat Business to Business
maupun Business to government dengan tujuan mendorong kerja sama IKM di sentra
dengan industri besar dalam meningkatkan pasar produk IKM melalui kerja sama.
Kota Balikpapan telah membentuk dua kawasan sentra industri kecil yaitu Sentra
Industri Kecil Teritip (SIKT) dan Sentra Industri Kecil Somber (SIKS), tujuan dari kedua sentra
ini adalah untuk mengakomodir keberadaan para pelaku usaha/IKM dengan karakteristik
dan jenis bahan baku yang dimanfaatkan dari masing-masing sentra. Dalam hal ini
Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota
Balikpapan, pada tahun 2022 mengusulkan kegiatan pengembangan kemitraan IKM, yaitu
berupa kegiatan penyusunan informasi pasar dan potensi kemitraan yang dikemas dalam
bentuk Penyusunan Profil IKM di Kota Balikpapan.

2
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka dokumen profil IKM (industri kecil dan
Menengah) Kota Balikpapan disusun berdasarkan rumusan masalah di bawah ini;
1. Bagaimana potensi dan problematik IKM yang ada di Kota Balikpapan?
2. Bagaimana pembinaan terhadap para IKM Kota Balikpapan?
3. Bagaimana profil IKM yang dalam binaan Dinas Perdagangan dan Koperasi Kota
Balikpapan?

C. Tujuan Kegiatan
1. Merumuskan potensi dan problematik IKM yang ada di Kota Balikpapan?
2. Merumuskan Dinas untuk melakukan pembinaan terhadap para IKM?
3. Menyusun profil IKM yang dalam binaan Dinas Perdagangan dan Koperasi Kota
Balikpapan

D. Sasaran Kegiatan
Tersusunnya laporan Profil Industri Kecil Menengah Kota Balikpapan (IKM) yang
dijadikan sebagai bahan promosi kepada calon mitra dan informasi peluang pasar.

E. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah; Undang–Undang Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian;
dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Nomor 95 Tahun
2015 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah.
3. Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Balikpapan Tahun 2012 – 2032.

F. Ruang Lingkup Kegiatan


1. Pengumpulan informasi dan data
2. Penyusunan dokumen laporan kajian Profil Industri Kecil Menengah Kota Balikpapan
(IKM)
3. Melakukan alih pengetahuan (transfer knowladge) melalui ekspose laporan kajian

G. Tenaga Ahli
Dalam menunjang keberhasilan kajian akademis Profil Industri Kecil Menengah Kota
Balikpapan (IKM) harus dilakukan oleh tim atau kelompok yang terdiri dari beberapa
praktisi atau akademisi yang memiliki kompetensi pada bidangnya. Ada pun kriteria tenaga
ahli sebagai berikut :
1. Ketua Tenaga Ahli (TA) memiliki kualifikasi Ahli S2 Perencana wilayah dan kota
(PWK) level Madya dan telah berpengalaman dalam kajian bidang perencanaan
wilayah dan tata kota minimal 2 tahun.

H. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara kontraktual dengan dibantu oleh konsultan
yang telah berpengalaman pada kajian perkotaan. Kajian bersifat akademis dengan berbasis
penelitian lapangan menggunakan metode survei dan observasi.
Tempat melakukan pendataan untuk membuat Profil Industri Kecil Menengah Kota
Balikpapan (IKM) adalah wilayah Kota Balikpapan yang menyangkut 6 kelurahan yang
tertera dalam dokumen Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
3
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Balikpapan Tahun 2012 – 2032 Pasal 53 poin (4) Kawasan
peruntukan industri kecil/mikro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdapat di
Kelurahan Margomulyo Kecamatan Balikpapan Barat, Kelurahan Karang Joang di
Kecamatan Balikpapan Utara, Kelurahan Manggar, Kelurahan Manggar Baru, Kelurahan
Lamaru dan Kelurahan Teritip di Kecamatan Balikpapan Timur.
Jangka waktu pelaksanaan penyusunan dokumen profil Industri Kecil menengah
(IKM) Kota Balikpapan adalah 60 (enam puluh) hari kalender, terhitung sejak
ditandatanganinya surat perjanjian Kontrak.

I. Keluaran dan Pelaporan


Tersedianya laporan hasil kajian secara komprehensif Profil Industri Kecil Menengah
Kota Balikpapan (IKM).

J. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat, sebagai bahan pertimbangan
untuk dapat disetujui.

Terima kasih

Balikpapan, 9 September 2022


Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan
Perindustrian
Kota Balikpapan

ADWAR SKENDA PUTRA

You might also like