You are on page 1of 26

PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

DI LINGKUNGAN PUSKESMAS

BLUD PUSKESMAS BAWANGAN PLOSO

DINAS KESEHATAN KAB. JOMBANG

TAHUN 2021
A. PENDAHULUAN

Manajemen sarana (bangunan), prasarana, peralatan Puskesmas, dan


keselamatan dan keamanan di lingkungan Puskesmas dilaksanakan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan. Sarana (bangunan), prasarana,
peralatan Puskesmas, dan keselamatan lingkungan dikelola dalam Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan (MFK) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan dikaji dengan memperhatikan manajemen resiko Puskesmas yang
merupakan suatu unit pelaksana pelayanan teknis Dinas Kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan, memantapkan dan memperhatikan jangkauan dan pemerataan serta
mutu pelayanan kesehatan dasar melalui Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan menuju peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.

Salah satu sasaran yang hendak dicapai adalah terwujudnya Puskesmas


sebagai penggerak masyarakat agar mampu melindungi, memelihara, dan
meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat. Dalam upaya
menyediakan pelayanan yang bermutu maka BLUD Puskesmas Bawangan Ploso
merumuskan salah satu misinya yaitu menyelengarakan pelayanan kesehatan
secara profesional dan bermutu. Puskesmas melaksanakan program Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan yang merupakan bagian dari komponen keselamatan dan
keamanan lingkungan fisik yang berupaya untuk mengelola semua risiko-risiko yang
mungkin terjadi di dalam pelayanan dan mempertahankan kondisi aman bagi pasien,
keluarga, staf dan pengunjung.

BLUD Puskesmas Bawangan Ploso sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat


Pertama yang memberikan pelayanan kepada masyarakat mempunyai kewajiban
untuk mematuhi peraturan perundangan yang terkait dengan bangunan,prasarana,
peralatan Puskesmas dan menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien,
pengunjung, petugas dan masyarakat

B. LATAR BELAKANG

Selama ini BLUD Puskesmas Bawangan Ploso telah melaksanakan program


menajemen Fasilitas dan Keselamatan, terutama pemeliharaan peralatan,
pemeriksaan kesehatan karyawan, kesehatan lingkungan, penanggulangan
kebakaran, penanganan bahan dan limbah B3 dan lain-lain namun belum optimal
dan pada umumnya tidak diawali dengan identifikasi risikonya, Pelaksanaan
pemeliharaan fasilitas/peralatan sudah dilaksanakan, belum didasarkan pada
pelaksanaan dan analisis risiko. Pemeriksaan fasilitas, uji fungsi dan identifikasi
risiko belum dilaksanakan secara optimal. Sehubungan hal-hal seperti di atas maka
perlu untuk menyusun program Manjemen Fasilitas dan Keselatan.

Dengan melaksanakan program MFK yang lebih komprehensif, mengutakan


identifikasi risiko untuk keselamatan dan safety dari fasilitas yang dimiliki Puskesmas
sesuai standar yang ditetapkan akreditasi. BLUD Puskesmas Bawangan Ploso perlu
menyusun program manajemen fasilitas keselamatan (MFK) untuk menyediakan
lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan masyarakat, Program untuk
keselamat dirancang untuk mencegah terjadinya cedera bagi pasien, petugas,
pengunjung dan masyarakat akibat Keselamatan Kerja (K3 /PMK 52 Th 2018),
tertusuk jarum, tertimpah bangunan , kebakaran, gedung roboh dan tersengat aliran
listrik. Program kesehatan bagi petugas terintegrasi dengan program keselamatan
dan kesehatan kerja. Area yang berisiko terhadap keamanan dan kekerasan fisik
perlu diidentifikasi dan dibuatkan peta dipantau untuk meminimalkan terjadinya
insiden dan kekerasan fiasik baik bagi pasien, petugas maupun pengunjung yang
lain. Program untuk keamanan dengan menyediakan lingkungan fisik yang aman
bagi pasien petugas dan pengunjung Puskesmas perlu direncakan untuk mencegah
terjadinya kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik yang tidak aman
seperti penculikan, pencurian dan kekerasan pada petugas. Agar dapat berjalan
dengan baik, maka program tersebut juga harus didukung dengan anggaran,
penyediaan fasilitas untuk mendukung keamanan dan fasilitas seperti penyediaan
closed circuit television (CCTV), alarm, APAR, jalur evakuasi, titik kumpul, rambu-
rambu mengenai keselamatan dan tanda-tanda pintu darurat.

Bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 perlu diidentifikasi dan


dikendalikan secara aman. WHO telah mengidentifikasi bahan berbahaya dan
beracun seta limbahnya dengan kategori sebagai berikut : infeksius, patologis dan
anatomis, farmasi, bahan kimia, logam berat, kontainer bertekanan, benda tajam
genotoksik/sitotoksik, radioaktif. Puskesmas perlu menginventarisasi B3 meliputi
lokasi, jenis, dan jumlah serta tempat penyimpanan limbah. Daftar inventarisasi ini
selalu mutahir (diupdate) sesuai dengan perubahan yang terjadi ditempat
penyimpanan. Penyediaan TPS limbah B3 dan IPAL sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Potensi terjadinya bencana di daerah berbeda antara daerah yang satu dan
yang lain. Identifikasi bencana. BLUD Puskesmas Bawangan Ploso sebagai fasilitas
kesehatan tingkat pertama (FKTP) ikut bertanggung jawab untuk berperan aktif
dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bila terjadi bencana baik internal maupun
ekternal. Strategi dan rencana untuk menghadapi bencana perlu disusun sesuai
dengan potensi bencana yang mungkin terjadi berdasarkan hasil penilaian
kerentanan bahaya (Hazard vulnerability Assesment) program persiapan bencana
disimulasikan ( disaster drill) setiap tahun secara internal atau melibatkan komunitas
secara luas, terutama ditujukan untuk menilai kesiapan sistem program manajemen
bencana /disaster. (Strategi komunikasi bila terjadi bencana, manajemen
sumberdaya penyediaan pelayanan dan alternatifnya, identifikasi peran dan
tanggung jawab tiap karyawan, manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat
bencana). Setiap karyawan wajib mengikuti pelatihan /lokakarya dan simulasi dalam
pelaksanaan program tanggap darurat agar siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana
yang diselenggarakan minimal 1 tahun sekali. Debrifing adalah sebuah review yang
dilakukan setelah simulasi bersama perserta simulasi dan observer yang bertujuan
untuk menindak lanjuti hasil dari simulasi. Hasil dari kegiatan debrifing di
dokumentasika.

Setiap fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas mempunyai risiko terhadap


terjadinya kebakaran. Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran perlu
disusun sebagai wujud kesiagaan BLUD Puskesmas Bawangan Ploso terhadap
terjadinya kebakaran. Jika terjadi kebakaran pasien, petugas dan pengujung harus
dievakuasi dan dijaga keselamatannya. Yang dimaksud dengan sistem proteksi
adalah penyediaan proteksi kebakaran baik aktif maupun pasif proteksi kebakaran
aktif contonya APAR , spinkler, detektor panas, dan detektor asap. Sedangkan
proteksi kebakaran secara pasif adalah jalur evakuasi, pintu darurat, tangga
darurat, tempat titik kumpul aman. Merokok berdampak negatif terhadap kesehatan
dan dapat menjadi sumber terjadinya kebakaran. Puskesmas harus menetapkan
larangan merokok dilingkungan Puskesmas baik bagi petugas, pasien dan
pengunjung. Larangan merokok wajib dipatuhi oleh petugas, pasien dan pengunjung
dan dilakukan perbaikan terhadap pelaksanaannya.

Agar tidak terjadi keterlambatan atau gangguan dalam pelayanan pasien , alat
kesehatan harus tersedia dan berfungsi dengan baik, selalu siap digunaka setiap
saat diperlukan. Program yang dimaksud meliputi kegiatan pemeriksaan dan
kalibrasi secara berkala, sesuai dengan panduan produk setiap alat kesehatan.
Dalam melakukan pemeriksaan alat kesehatan, petugas memeriksa antara lain:
kondisi, ada tidaknya kerusakan, kebersihan, status kalibarasi, dan fungsi alat. Alat
kesehatan dapat dilakukan recall oleh pemerintah dan/atau produsen dan/atau
distributor akibat adanya risiko keselamatan. Jika ada alat kesehatan yang dilakukan
recall, agar dilakukan penarikan agar dilaksanakan penariakan agar tidak digunakan
dan dipandu oleh prosedur yang baku.

Prasarana sistim utilitas meliputi air, listrik, gas medis dan sistem penunjang
lainnya seperti ganjet, panel listrik, perpipaan air dan lainnya. Dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada pasien, dibutuhkan ketersediaan listrik, air dan gas
medis, serta prasarana lain. Program pengelolaan sistem utilitas perlu disusun untuk
menjamin ketersediaan dan keamanan dalam menunjang kegiatan pelayanan
Puskesmas. Sumber air dan listrik cadangan perlu disediakan untuk pengganti jika
terjadi kegagalan air dan/atau listrik. Prasarana air, listrik dan prasarana penting
lainnya seperti ganjet, perpipaan air, panel listrik, perlu diperiksa dan dipelihara
untuk menjaga ketersediaan dan mendukung kegiatan pelayanan pasien.Untuk
prasarana air perlu dilakukan pemeriksaan air bersih, termasuk pemeriksaan uji
kualitas air secara periodik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Dalam rangka meningkatkan pemahaman, kemampuan, dan ketrampilan dalam


pelaksanaan manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) perlu dilakukan
pendidikan petugas agar dapat menjalankan peran mereka dalm menyediakan
lingkungan yang aman bagi pasien, petugas dan masyarakat. Pendidikan petugas
dapat berupa edukasi, pelatihan dan in house training/workshoop/lokakarya.
Pendidikan petuga sebagaimana dimaksud tertuang dalam rencana program
pendidikan manajemen fasilitas dan keamanan.
C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS
1. Tujuan Umum:
Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi pasien dan
karyawan dalam lingkungan Puskesmas
2. Tujuan Khusus:
a. Menyediakan fasilitas yang aman , efektif dan efisien.
b. Mengendalikan secara aman bahan dan limbah berbahaya yang ramah
lingkungan.
c. Menanggapai bila terjadi kedaruratan komunitas, wabah dan bencana.
d. Menjamin seluruh penghuni di Puskesmas aman dari kebakaran, asap
atau kedaruratan lainnya.
e. Menjamin ketersediaan dan berfungsi/ laik pakai peralatan medis
f. Melindungi penghuni Puskesmas dari kejadian
terganggunya,terkontaminas atau kegagalan sistem pengadaan air
minum dan listrik.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Dalam melaksanakan program Manajemen Fasilitas dan Keamanan dibuat
rincian sebagai berikut:
1. Keselamatan dan keamanan
a. Menyusun perencanaan kegiatan keselamatan dan keamanan.
b. Melaksanakan identifikasi daerah yang berisiko dari aspek gedung
dan fasilitas.
c. Melaksanakan pemberian identitas kepada staf, pasien,
pengunjung, dan area berisiko.
d. Melakukan pencegahan kejadian cedera pada staf, pasien dan
pengunjung.
e. Melaksanakan pengendalian lingkungan selama masa
pembangunan dan renovasi.
f. Melaksanakan pemeriksaan seluruh gedung pelayanan pasien.
g. Melaksanakan proteksi kehilangan dan kerusakan dari fasilitas.
h. Memastikan bahwa Puskesmas sebagai kawasan tanpa rokok.
i. Memastikan bahwa badan independen dalam fasilitas pelayanan
mematuhi program keselamatan dan keamanan, bahan berbahaya,
manajemen keadaan darurat, pengamanan kebakaran.
j. Membuat pecatatan dan pelaporan, melaksanakan evaluasi
kegiatan dan tindak lanjut program keselamatan dan keamanan.
k. Perlindungan kesehatan karyawan:
1.Memeriksa kesehatan karyawan baru.
2.Melakukan monitoring efek radiasi.
3.Melakukan pemeriksaan tenaga kerja area pelayanan klinikal dan
perawatan.
4.Melakukan imunisasi/vaksinansi
5.Menangani kesehatan akibat kerja
1). Kecelakaan akibat benda tajam.
2). Kecelakaan akibat B3
3). Kecelakaan akibat lainnya.
6.Menangani kesehatan lingkungan tempat kerja.
7.Mengelola lingkungan tempat kerja berisiko terhadap
pencahayaan, kebisingan, kualitas udara, dan sarana fisik
penunjang kerja.
8.Menyusun rencana anggaran untuk meningkatkan atau menganti
sistem, bagunan atau komponen untuk fasilitas fisik.
2. Bahan Beracun dan Berbahaya B3
Melaksanakan identifikasi risiko bahan dan limbah berbahaya (B3)
a. Menyusun perencanaan kegiatan B3
b. Melaksanakan pengendalian bahan dan limbah B3 (Penangganan,
penyimpanan dan penggunaan).
c. Melaksanakan pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan,
dan insiden lainnya.
d. Menyiapkan alat dan prosedur perlindungan yang benar dalam
penggunaan.
e. Melaksanakan pecatatan dan pelaporan, melaksanakan evaluasi
kegiatan dan tindak lanjut program B3 (Bahan Beracun dan
Berbahaya)
3. Manajemen Emergensy/Kewaspadaan Bencana
a. Menyusun perencanaan kegiatan program Manajemen
Emergensy/Kewaspadaan Bencana
b. Melaksanakan identifikasi bencana internal dan ekternal.
c. Membuat peta rawan bencanan.
d. Melaksanakan uji coba/ pelatihan penanggulangan
bencana/disaster.
e. Melaksanakan pecatatan dan pelaporan, melaksanakan evaluasi
kegiatan dan tindak lanjut program Manajemen
Emergensy/Kewaspadaan Bencana
4. Pengamanan Kebakaran
a. Menyusun perencanaan kegiatan Pengamanan Kebakaran
b. Melaksanakan identifikasi pengurangan risiko kebakaran.
c. Melaksanakan pencegahan kebakaran terhadap bahan muda
terbakar.
d. Melaksanakan pelatihan penanggulangan kebakaran.
e. Melaksanakan uji fungsi peralatan kebakaran dan pemeliharaan
peralatan.
f. Melaksanakan pecatatan dan pelaporan, melaksanakan evaluasi
kegiatan dan tindak lanjut program Pengamanan Kebakaran
5. Pelaralatan Medis
a. Menyusun perencanaan kegiatan Program Pelaralatan Medis
b. Melaksanakan identifikasi risiko pada peralatan medis
c. Melaksanakan pemeriksaan uji fungsi peralatan medis
d. Melaksanakan pemeliharaan dan perbaiaknperalatan medis
e. Melaksanakan pecatatan dan pelaporan, melaksanakan evaluasi
kegiatan dan tindak lanjut program Pelaralatan Medis
6. Sistem Utilitas
a. Menyusun perencanaan Program Utilitas
b. Melaksanakan identifikasi terhadap risiko kegagalan listrik dan air
c. Melaksanakan uji fungsi dari sumber alternatif dan sistem utilitas
lainya
d. Melaksanakan pemeriksaan dan perbaikan peralatan sitem
pendukung lainnya
e. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan, melaksanakan evaluasi
kegiatan dan tindak lanjut program Sistem Utilitas
7. Pendidikan dan Pelatihan
a. Menyusun perencanaan pendidikan dan pelatihan dan sosialisasi
program MFK pada seluruh staf yang mendukung visi, misi, tujuan,
tata nilai dan moto Puksesmas
b. Melakukan orientasi pada seluruh staf baik klinis maupun non klinis
c. Melakukan kredensialing terhadap staf baik medis, paramedik dan
non medis
d. Melaksanakan pecatatan dan pelaporan, melaksanakan evaluasi
kegiatan dan tindak lanjut program Pendidikan dan Pelatihan MFK.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN


PROGRAM

N0 Program Cara Indikator


melaksanakan

1 Keselamatan dan Keamanan.

a. Menyusun perencanaan Dengan Tersedia dokumen


program keselamatan dan menyusunan perencaan, program
keamanan perencanaan keselamatan dan
keamanan

b. Melaksanakan identifikasi Monitoring Indikator gedung,


daerah dan monitoring yang fasilitas dan area
berisiko dari aspek gedung berisiko
dan fasilitas. teridentifikasi
resikonya.

c. Melaksanakan pemberian Monitoring Semua staf, pasien


identitas kepada staf, pelaksanaan dan pengunjung
pengunjung dan pasien. mengunakan
identitas.

d. Melakukan pencegahan Menyiapkan Rambu –rambu


kejadian cedera pada staf, rambu-rambu peringatan dan
pasien dan pengunjung. peringatan dan peta, tanda-tanda
peta diarea khusus B3 telah
berisiko, tanda- terpasang di area
tanda khusus B3 berisiko.

e. Melaksanakan pengendalian Monitoring tata Meminimalisir


lingkungan selama masa udara dan kebisingan dan tata
pembangunan dan renovasi. kebisingan. udara diarea sekitar
lokasi yang terdekat
dari renovasi

f. Dilakukan pemeriksaan Melakukan Meminimalisir


seluruh gedung pemeriksaan kerusakan berat
seluruh gedung

g. Menurunkan angka Monitoring Tidak terjadi


kehilangan dan fasilitas kehilangan kehilangan dan
pemeriksaan kerusakan dari
seluruh fasilitas. fasilitas
Melaksanakan
proteksi
kehilangan dan
kerusakan dari
fasilitas

h. Memastikan bahwa Memasang Tidak ditemukan


Puskesmas sebagai poster, bener puntung rokok dan
kawasan tanpa rokok. tentang bahaya orang yang
rokok, merokok di area
pemasangan Puskesmas
stiker wilayah
bebas rokok.

i. Memastikan bahwa dalam Mengadakan Semua badan


fasilitas pelayanan mematuhi pelatihan independen telah
program keselamatan dan simulasi, mengikuti pelatihan
keamanan, bahan peragaan pada 4 tersebut
berbahaya, kesiapan aspek tersebut
menghadapi bencana,
pengaman kebakaran

j. Melaksanakan pecatatan dan Dengan Tersedia dokumen


pelaporan, melaksanakan melaksanakan hasil kegiatan,
evaluasi kegiatan dan tindak perencaan yang pencatatan
lanjut program keselamatan sdh dibuat pelaporan, evaluasi
dan keamanan dan tindak lanjut
program
keselamatan dan
keamanan

k. Perlindungan kesehatan Pemeriksaan


karyawan Pemeriksaan kesehatan Rapid
1. Memeriksa kesehatan
kesehatan test, Hepatitis B dan
karyawan baru
C negatif, penyakit
2. Memeriksa kesehatan
paru negatif, sehat
karyawan baru
jasmani dan rohani.

Pemeriksaan
3. Melakukan monitoring Kadar radiasi : 50
kesehatan
efek radiasi mSv/tahun/karyawa
n
Pemeriksaan
4. Melakukan
secara berkala Pemeriksaan
imunisasi/vaksinasi.
kesehatan secara
berkala.
a. Titer anti HbsAg
1. 0-10 miu/ml
vaksin 3 kali
2. 10-100miu/ml
vaksin 1 kali
3. ˃ 100 miu/ml
tidak perlu vaksin
b.Imunisasi
diberikan seluruh
karyawan area
berisiko di
Pemantauan
pelayanan
hasil,
5. Melakukan pemeriksaan
pemeriksaan
tenaga kerja area Sehat jasmani dan
berkala.
pelayanan berisiko rohani
Pemantauan
pencatatan
pelaporan

l. Menangani kesehatan akibat Pemantauan Nihil kejadian


kerja:
pencatatan kecelakaan kerja.
1. Kecelakaan akibat benda
pelaporan
tajam
kecelakaan kerja
2. Kecelakaan akibat B3.
3. Kecelakaan akibat lainnya

m.Menyiapkan APD dan Pemantauan Kepatuhan


prosedur perlindungan yang
pemakaian APD penggunaan APD
benar dalam penggunaan
dan terpelihara. 100%

n. Pengendalian mutu sanitasi Pengawasan Lingkungan, bersih


harian rapi

1. Pengendalian serangga Membasmi Bebas serangga dan

dan tikus. serangga dan tikus


tikus

2 Bahan Beracun dan Limbah Berbahaya (B3)

a. Membuat perencanaan Dengan Tersedia dokumen


program B3 menyusun perencaan, program
program keselamatan dan
keamanan B3

b. Melaksanakan identifikasi Monitoring B3 Jenis, dampak, dan


bahan dan limbah berbahaya lokasi teridentifikasi
B3

c. Melaksanakan identifikasi Monitoring B3 Jenis, dampak, dan


bahan dan limbah berbahaya lokasi teridentifikasi
B3

d. Melaksanakan pengendalian Pemeriksaan Limbah cair :


bahan dan limbah berbahaya limbah cair 1.BOD:75 ppm.
B3 2.COD:100 ppm
3.TTS: 100 ppm
4.Ph: 6-9
5.Suhu: 30.0c
6.TDS: 1000 ppm
7.DHL:15625
umhos/cm.

e. Melaksanakan pelaporan dan Melakukan Tersedia bukti


investigasi dari tumpahan, pelaporan pelaksanaan dan
paparan dan insiden lainnya investigasi dari pelaporan.
tumpahan, 1. Perencanaan
paparan dan 2. Pengadaan
insiden sesuai 3. Penyimpanan
SOP 4. Distribusi
5. Pemakaian/
kegunaan
6. Kecelakaan
kerja akibat
B3

Melakukan Tersedia bukti


e. Melaksanakan evaluasi
analisa hasil evaluasi dan tindak
kegiatan dan tindak lanjut
kegiatan B3 lanjut program B3
program B3 (Bahan Beracun
dan Berbahaya)

3 Kewaspadaan Bencana

a. Membuat perencanaan Dengan Tersedia dokumen


program Kewaspadaan menyusun perencaan, program
Bencana program Kewaspadaan
Kewaspadaan Bencana
Bencana

b. Melaksanakan identifikasi Monitoring 1.Jenis bencana


bencana internal dan internal dan
ekternal. ekternal
teridentifikasi.
2.Terdapat peta
wilayah rawan
bencana.

c. Melaksanakan uji coba Mengadakan 1.Semua staf


/pelatihan penanggulangan pelatihan mengikuti dan
penanggulangan terlibat dalam
bencana/disaster.
bencana masal pelatihan tersebut.
2.Staf Puskesmas
siaga sesuai
kondisi tanggap
darurat.

Melakukan Tersedia bukti


f. Melaksanakan evaluasi
analisa hasil evaluasi dan tindak
kegiatan dan tindak lanjut
kegiatan program lanjut program
program program
Kewaspadaan program
Bencana Kewaspadaan
Kewaspadaan Bencana
Bencana

4 Pengamanan Kebakaran

a. Membuat perencanaan Dengan Tersedia dokumen


program Pengamanan menyusun perencaan, program
Kebakaran program Pengamanan
Pengamanan Kebakaran
Kebakaran

b. Melaksanakan identifikasi Identifikasi Pengamanan


pengurangan risiko pengurangan kebakaran
kebakaran. resiko kebakaran teridentifikasi
risikonya.

c. Melaksanakan pencegahan bahan-bahan Bahan-bahan yang


kebakaran terhadap bahan yang muda muda terbakar
mudah terbakar terbakar tersimpan dan aman
tersimpan sesuai
SOP.

d. Pelatihan bencana erupsi Pelatihan Staf puskesmas


dan penanggulangan bencana erupsi siaga sesuai kondisi
kebakaran dan tanggap darurat.
penanggulangan
kebakaran

e. Melaksanakan pemeriksaan Pemeriksaan dan 1. Pemeriksaan dan


uji fungsi peralatan pemeliharaan pemeliharaan
kebakaran dan pemeliharaan peralatan peralatan
peralatan. kebakaran kebakaran
terlaksana sesuai
jadwal
2. Alat deteksi
kebakaran dan
APAR berfungsi
dengan baik di
semua gedung.

Melakukan Tersedia bukti


f. Melaksanakan evaluasi
analisa hasil evaluasi dan tindak
kegiatan dan tindak lanjut
kegiatan program lanjut program
program Pengamanan
Pengamanan program
Kebakaran
Kebakaran Pengamanan
Kebakaran

5 Peralatan Medis

a. Membuat perencanaan Dengan menyusun Tersedia


program Peralatan Medis program Peralatan dokumen
Medis perencaan,
program
Peralatan Medis

b. Melakukan identifikasi risiko Mendata risiko Peralatan


peralatan peralatan medis medis
teridentifikasi
risikonya

c. Melaksanakan pemeriksaan Pemeriksaan uji Indikator


dan uji fungsi peralatan fungsi, uji kinerja alat kelayakan
medis dan sertifikasi kalibrasi sesuai
alat masing-
masing

d. Pemeliharaan dan Melakukan Pemeliharaan


perbaikan peralatan medis pemeliharaan dan dan pemeriksaan
pemeriksaan sesuai terlaksana sesuai
jadwal dan SOP. jadwal dan SOP
perbaikan

e. Pelatihan cara pengunaan Melakukan pelatihan Seluruh staf


peralatan medis teori dan praktek pengguna alat
cara pengunaan medis tahu cara
peralatan medis. penggunaan alat.

Melakukan analisa Tersedia bukti


f. Melaksanakan evaluasi
hasil kegiatan evaluasi dan
kegiatan dan tindak lanjut
program tindak lanjut
program Pengamanan
Pengamanan program
Kebakaran
Kebakaran Pengamanan
Kebakaran

6 Sistim Utilitas

a. Membuat perencanaan Dengan menyusun Tersedia


program Sistim Utilitas program Sistim dokumen
Utilitas perencaan,
program Sistim
Utilitas

b. Melaksanakan identifikasi Monitoring Sumber listrik dan


terhadap risiko kegagalan air bersih
listrik dan air teridentifikasi
risikonya

c. Melaksanakan uji fungsi Melakukan cek fungsi Sumber alternatif


dari sumber alternatif dan sumber alternatif dan dan sistem utilitas
sistem utiliti lainya sistem utiliti lainnya terpantau sesuai
sesuai SOP. jadwal dan
berfungsi dengan
baik.

d. Melaksanakan pemeriksaan Melakukan perbaikan Peralatan


dan perbaikan peralatan peralatan sistem
sistem pendukung lainnya pendukung sesuai
SOP

1.Fisika.
a) Bau: tidak berbau

b) Jmh zat padat

terlarut (TDS)

:0-1000 mg/L

c) Kekeruhan : 5 NTU

d)Rasa: Tidak berasa

e) Suhu : 25.0c

f) Warna : 15 TCU

2. Kimia .

a) Arsen: 0.01 mg/L

b) Flurida: 1.5mg/L

c) Kromium: 0.05

mg/L

d) Kadmium: mg/L

e) Nitrit: 1 mg/L

f) Nitrat: 50 mg/L

g) Sianida: 0.07 mg/L

h)Selenium:0.01mg/L

i) Almunium:0.2 mg/L
j) Besi: 0.3 mg/L
k) Kesadahan: 500
mg/L
l) Klorida: 250 mg/L
m) Mangan: 0.1 mg/L
n) PH: 6.5-8.5 mg/L
o) Seng: 3 mg/L
p) Sulfat: 250 mg/L
q) Sulfida: 0.05 mg/L
r) Tembaga: 2 mg/L
s) Sisa Klor: 5 mg/L
t) Amonia: 15 mg/L
u) Zat organik
(KMn04): 10 mg/L
3. Mikribiologi:
a) Ground Tank:
Ecoli:0, Coli From:0
b) Dapur Gizi E Coli
:0, Coli From:0

Melakukan analisa Tersedia bukti


f. Melaksanakan evaluasi
hasil kegiatan evaluasi dan
kegiatan dan tindak lanjut
program Utilitas tindak lanjut
program Utilitas
program Utilitas

7 Pelatihan

a. Melakukan Pendidikan dan Menyusun Pelatihan Sasaran pelatihan


Pelatihan sosialisasi dan melakukan adalah semua staf
seluruh program MFK ke sosialisasi keseluruh Puskesmas
semua staf staf

b. Melakukan orientasi pada Orientasi staf Sasaran orientasi


seluruh staf baik klinis tersebut meliputi adalah semua staf
maupun non klinis Peraturan Puskesmas
Puskesmas, Patien
Safety, Prosedur
Puskesmas , PPI ,
Keselamatan Kerja,
Kebakaran dan
kewaspadaan
Bencana Puskesmas
dll

c. Melakukan kredensialing Puskesmas Sasaran


terhadap staf baik medis, melakukan kredensialing
paramedik dan non medis kredensialing staf adalah semua
kesehatan (izin, staf Puskesmas
pendidikan dan
pelatihan )

d. Melaksanakan pencatatan Melakukan Tersedia bukti


dan pelaporan, dokumentasi kegiatan dokumentasi dan
melaksanakan evaluasi pendidikan dan tindak lanjut
kegiatan dan tindak lanjut pelatihan MFK kegiatan
program Pendidikan dan pendidikan dan
Pelatihan MFK. pelatihan MFK

F. SASARAN
Sasaran umum program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan adalah
semua area pelayanan pasien, wilayah kerja staf dan lingkungan
Puskesmas.
Sasaran Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
adalah:
1. Meningkatkan keterlibatan para karyawan, Pasien dan
pengunjung terhadap program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan
2. Meningkatkan kepedulian terhadap tanggap darurat bencana
dan darurat penanganan medis
3. Menurunkan angka kejadian risiko kebakaran menjadi nihil
kejadian
4. Menurunkan angka kejadian kecelakaan kerja ˂10%.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN MFK

Kegiatan program MFK dilaksanakan dengan membuat Rencana Kegiatan

Tahunan selanjutnya dibuat Bulanan


1. KESELAMATAN DAN KEAMANAN

BULAN

N KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
O

1 Membuat perencanaan
program keselamatan dan
keamanan

2 Melaksanakan identifikasi
daerah yang berisiko dari
aspek gedung fasilitas

Melaksanakan
3 Melaksanakan pemberian
identitas kepada staf,
pengunjung dan pasien

4 Melakukan pencegahan
kejadian cedera pada staf,
pasien dan pengunjung

5 Melaksanakan pengendalian
lingkungan selama masa
pembangunandan renovasi

6 Melaksanakan pemeriksaan
seluruh gedung

7 Melaksanakan proteksi
kehilangandan kerusakan dari
fasilitas

8 Memastikan bahwa
puskesmas sebagai tempat
kerja terhadap pencahayaan,
kebisingan, kualitas udara,
dan sarana fisik penunjang
kerja

8 Menyiapkan APD dan


prosedur perlindungan yang
benar dalam penggunaan dan
pemeliharaan

9 Membuat laporan
pelaksanaan kegiatan
program keselamatan dan
keamanan

9 Melakukan evaluasi kegiatan


dan tindak lanjut program
keselamatan dan keamanan

2. BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA(B3)

BULAN

N KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
O

1 Melaksanakan identifikasi
bahan dan limbah berbahaya
B3

2 Melaksanakan pengendalian
bahan dan limbah berbahaya

3 Melaksanakan pelaporan dan


investigasi dari tumpahan,
paparan dan insiden lainnya

3. MANAJEMEN EMERGENCY/KEWASPADAAN BENCANA

BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
N KEGIATAN
O

1 Melaksanakan identifikasi
bencana internal dan ekternal

2 Melaksanakan uji coba/


pelatihan penanggulangan
bencana/disaster.

4. PENGAMANAN KEBAKARAN

BULAN

N KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
O

1 Melaksanakan identifikasi
pengurangan risiko kebakaran

2 Melaksanakan pencegahan
kebakaran terhadap bahan
muda terbakar

3 Melaksanakan pelatihan
penanggulangan kebakaran

4 Melaksanakan uji fungsi


peralatan kebakaran dan
pemeliharaan peralatan

5. PERALATAN MEDIS

BULAN

N KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
O

1 Melaksanakan identifikasi
risiko perlalatan medis
2 Melaksakan pemeriksaan dan
uji fungsi peralatan medis

3 Melaksanakan pemeliharaan
dan perbaikan peralatan medis

4 Pelatihan cara pengunaan


peralatan medis

6. SITEM UTILITAS

BULAN

N KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
O

1 Melaksanakan identifikasi
terhadap risiko kegagalan
listrik dan air

2 Melaksanakan uji fungsi dari


sumber alternatif lain dan
sistem utiliti lainnya

3 Melaksanakan pemeriksaan
dan perbaikan peralatan

7. PELATIHAN

BULAN

N KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
O
1 Membuat rencana pendidikan x x x
dan pelatihan seluruh program
MFK

2 Melaksanakan pendidikan dan x x x


pelatihan seluruh program
program MFK keseluruh
karyawan Puskesmas

3 Melakukan kredensialing x
terhadap staf baik medis,
paramedik dan non medis

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


a. Melakukan pemantauan kesesuaian waktu pelaksanaan kegiatan
terhadap pelaksanaan kegiatan berdasarakan jadwal yang
direncanakan setiap 3 bulan.
b. Melakukan pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan terhadap hasil
pelaksanaan kegiatan masing-masing tim setiap bulan.
c. Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut dari hasil laporan tabulasi dan
analisa data minimal 3 bulan sekali.
d. Membuat laporan dari seluruh kegiatan, hasil evaluasi dan tindak lanjut
program MFK satu tahun sekali.
e. Melakukan evaluasi seluruh kegiatan program MFK bersama kepala
Puskesmas minimal 1 tahun sekali.

Ploso, 15 September 2021


KEPALA BLUD PUSKESMAS
BAWANGAN PLOSO,

drg. ARIES ENANDY


Pembina utama muda
NIP.196304121989031019

You might also like