You are on page 1of 9

TUGAS KELOMPOK

PENGORGANISASIAN & PERGERAKAN PERAN SERTA MASYARAKAT


“Strategi Pemberdayaan Kelompok melalui Pendidikan dan Pelatihan”
Dosen Pengampu : Rita Yulifah, S.Kp, M.Kes

Oleh kelompok 6 :
Kelas 2A
1. Dhea Anindia A (P17310213034)
2. E. Syabania Nurhaliza B (P17310213035)
3. Enjelia Nurmalasari (P17310213036)
4. Hanum Ardya Pramesthi (P17310213037)
5. Kharidah Iffah (P17310213038)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-III KEBIDANAN MALANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah “STRATEGI PEMBEDAYAAN KELOMPOK PENDIDIKAN DAN
LATIHAN” tepat waktu.
Makalah “STRATEGI PEMBEDAYAAN KELOMPOK PENDIDIKAN DAN LATIHAN” disusun
guna memenuhi tugas dari Ibu Rita Yulifah, S.Kp, M.Kes. pada mata kuliah
PENGORGANISASIAN DAN PENGGERAKAN PERAN SERTA MASYARAKAT di Poltekkes
Kemenkes Malang. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang “STRATEGI PEMBEDAYAAN KELOMPOK PENDIDIKAN
DAN LATIHAN”.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Rita Yulifah, S.Kp, M.Kes.
selaku Dosen matakuliah Pengorganisasian Dan Penggerakan Peran Serta Masyarakat.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 22 Agustus 2022

(Penulis)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................
C. TUJUAN PENULISAN....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI PEMBERDAYAAN KELOMPOK MELALUI PENDIDIKAN DAN LATIHAN
...........................................................................................................................................
B. STRATEGI PEMBERDAYAAN KELOMPOK MELALUI PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN....................................................................................................................
C. TUJUAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK...................................................................
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN.................................................................................................................
B. SARAN.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemberdayaan merupakan upaya memberdayakan baik terhadap individu maupun
kelompok orang atau kelompok masyarakat agar mereka memiliki kemampuan untuk
mengatasi permasalahannya. Pemberdayaan selalu terkait dengan penggalian dan
pengembangan potensi masyarakat. Menurut Sulistiyani, (2004:79) ; pemberdayaan
merupakan upaya meningkatkan harkat lapisan masyarakat dan ribadi manusia. Upaya ini
meliputi:
1. Penyediaan berbagai masuka dan Penigkatan taraf pendidikan Meningkatkan pendidikan
dengan apa yang dimiliki dengan fasilitas-fasilitas yang ada dan memperkuat modal.
2. Mendorong dan memotivasi, sehingga dapat meningkatkan kesadaran akan potensinya
dalam menciptakan suasana untuk berkembang.
3. Memperkuat daya dan potensi, yang dimiliki dengan langkah-langkah positif dalam
memberdayakan/mengemban gkan sesuatu dengan tujuan yang ada.

Pemberdayaan masyarakat terhadap usaha kesehatan agar menjadi sehat


sudahsesuai dengan Undang –undang RI, Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan,
bahwapembangunan kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan,dan kemampuan hidup masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi
bagipembangunan sumber daya masyarakat. Setiap orang berkewajiban ikut
mewujudkan,mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya.

Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan yang berkelanjutan serta titik sentral


pada rakyat atau people centered development approach, merupakan tuntutan era globalisasi
dan reformasi yang telah dicanangkan oleh masyarakat Indonesia untuk menghadapi krisis
ekonomi, keuangan pangan dan keamanan. Reformasi dalam segala bidang kehidupan
kenegaraan dan pemerintahan, merupakan keharusan agar masyarakat dapat secara penuh
mengaktualisasikan diri dalam pemberdayaan dan pembangunan.
Dalam beberapa situasi, strategi pemberdayaan dapat saja di lakukan secara
individual: meskipun pada gilirannya strategi ini pun tetap berkaitan dengan kolektifitas,
dalam arti mengaitkan klien dengan sumber atau sitem lain di luar dirinya. Dalam kontek
pekerjaan sosial, pemberdayaan dapat dilakuakan melalui tiga arus atau matra pemberdayaan
(empowerment setting): mikro, mezzo, dan makro.30 Aras Mikro adalah pemberdayaan
dilakukan terhadap klien secara individu melaui bimbingan, konseling, stress menegement,
crisis intervention. Tujuan utamanya adalah membimbing atau melatih klien dalam
menjalankan tugas –tugas kehidupannya. Model ini sering disebut sebagai pendekatan yang
berpusat pada tugas (task centered approach). Aras Mezzo adalah pemberdayaan di lakukan
terhadap sekelompok klien. Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan media kelompok
sebagai media intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok, biasanya digunakan
sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran, pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap
klien agar memiliki kemampuan memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Sedangankan
Aras Makro adalah pendekatan ini di sebut juga sebagai strategi sistem besar (large system
strategy), karena sasaran perubahan di arahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas.
Perumusan kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial, lobbying
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari pemberdayaan kelompok pendidikan dan latihan ?
2. Bagaimana strategi pemberdayaan kelompok pendidikan dan latihan ?
3. Bagaimana tujuan dari pemberdayaan kelompok pendidikan dan latihan ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi strategi pemberdayaan kelompok pendidikan dan
latihan
2. Untuk memahami tentang strategi pemberdayaan kelompok pendidikan dan latihan
3. Untuk megetahui dan memahami tujuan strategi pemberdayaan kelompok pendidikan dan
latihan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI PEMBERDAYAAN KELOMPOK MELALUI PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
Silberman (2006: 1) Pendidikan dan pelatihan bisa menjembatani jurang antara
kekurangan pengetahuan atau keterampilan seseorang. Noe (2010:5) Training menciptakan
kemampuan intelektual yang meliputi keterampilan dasar (basic skills), keterampilan ahli
(advanced skills) dan kemampuan memotivasi diri (self- motivated creativity). Strategi dan
Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat Proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara
kolektif dan tidak ada literatur yang menyatakan bahwa proses pemberdayaan terjadi dalam
relasi satu lawan satu antara pekerja sosial dan 24 klien dalam setting pertolongan
perseorangan. Meskipun pemberdayaan seperti ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan
kemampuan diri klien, hal ini bukanlah strategi utama pemberdayaan. Namun demikian, tidak
semua intervensi pekerja sosial dapat dilakukan melalui kolektivitas. Dalam beberapa situasi,
strategi pemberdayaan dapat saja dilakukan secara induvidual, meskipun pada giliranya
strategi ini pun tetap berkaitan dengan kolektivitas, dalam arti mengkaitkan klien dengan
sumber atau sistem lain di luar dirinya (Suharto, 2005).
B. STRATEGI DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK MELALUI PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN
Notoatmodjo (1992) mengemukakan bahwa pendidikan dan pelatihan adalah
merupakan upaya untuk pengembangan sumber daya manusia, terutama untuk
pengembangan aspek kemampuan intelektual dan kepribadian manusia.Simanjuntak
mengemukakan bahwa pendidikan dan pelatihan merupakansalah satu faktor yang penting
dalam pengembangan sumber daya manusia.Pendidikan dan pelatihan tidak saja menambah
pengetahuan, akan tetapi jugameningkatkan keterampilan bekerja, dengan demikian
meningkatkan produktivitaskerja.Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pengembangansumber daya manusia dalam suatu organisasi adalah upaya peningkatan
kemampuan pegawai yang dalam penelitian ini dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihandalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.

Menurut Notoadmodjo (1992) pendidikan di dalam suatuorganisasi adalah suatu


proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkanoleh organisasi yang
bersangkutan. Sedang pelatihan merupakan bagian dari suatu proses pendidikan, yang
tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atauketerampilan khusus seseorang atau
kelompok orang. Westerman dan Donoghue (1992) memberikan pengertian pelatihan sebagai
pengembangan secara sistimatis pola sikap/pengetahuan/keahlian yang diperlukanoleh
seseorang untuk melaksanakan tugas atau pekerjaannya secara memadai.
C. TUJUAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK MELALUI PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
Pelaksanaan proses dan pencapaiaan tujuan pemberdayaan dicapai melalui penerapan
pendekatan pemberdayaan yang dapat disingkat menjadi 5 P menurut Suharto, 1997 ( dalam
Jadmiko, 2011) yaitu:
1. Pemungkinan menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang secara optimal. Pemberdayaan harus mampu membebaskan
masyarakat dari sekar-sekar kultural dan struktural yang hambat 
2. Penguatan memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat
salam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhankebutuhannya. Pemberdayaan
harus mampu menumbuh kembangkan segenap kemampuan dan kepercayaan diri
masyarakat yang menunjang kemandirian mereka
3. Perlindungan Melindungi masyarakat terutama kelompok-kelompok lemah agar tidak
tertindas oleh kelompok kuat, menghindari terjadinya persaingan yang tidak
sempurna (apalagi tidak sehat) antara yang kuat dan lemah, dan mencegah terjadinya
eksploitasi kelompok kuat terhadap kelompok lemah. Pemberdayaan harus diarahkan
pada penghapusan segala jenis diskriminasi dan dominasi yang tidak menguntungkan
rakyat kecil. 
4. Penyokongan Memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat mampu
menjalankan peranan dan tugas-tugas kehidupannya. Pemberdayaan harus mampu
menyokong masyarakat agar tidak terjatuh ke dalam keadaan dan posisi yang
semakin lemah dan terpinggirkan.
5. Pemeliharaan Memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi keseimbangan
distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam masyarakat. Pemberdayaan
harus mampu menjamin keselarasan dan keseimbangan yang memungkinkan setiap
orang memperoleh kesempatan berusaha
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Strategi dan Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat Proses pemberdayaan umumnya
dilakukan secara kolektif dan tidak ada literatur yang menyatakan bahwa proses
pemberdayaan terjadi dalam relasi satu lawan satu antara pekerja sosial dan 24 klien dalam
setting pertolongan perseorangan.

Pendidikan dan pelatihan tidak saja menambah pengetahuan, akan tetapi juga
meningkatkan keterampilan bekerja, dengan demikian meningkatkan produktivitas kerja. Dari
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan sumber daya manusia
dalam suatu organisasi adalah upaya peningkatan kemampuan pegawai yang dalam penelitian
ini dilakukan melalui pendidikan dan pelatihandalam rangka mencapai tujuan organisasi
secara efisien dan efektif.

Perlindungan Melindungi masyarakat terutama kelompok-kelompok lemah agar tidak


tertindas oleh kelompok kuat, menghindari terjadinya persaingan yang tidak sempurna
(apalagi tidak sehat) antara yang kuat dan lemah, dan mencegah terjadinya eksploitasi
kelompok kuat terhadap kelompok lemah. Pemberdayaan harus mampu menyokong
masyarakat agar tidak terjatuh ke dalam keadaan dan posisi yang semakin lemah dan
terpinggirkan.

B. SARAN
Keterlibatan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi sungguh sangat
menentukan, utamanya dalam mengejar ketertinggalan dengan negara lain. Oleh karena itu,
pemerintah sebaiknya mengupayakan upaya pemberdayaan melalui pendidikan dan pelatihan
agar terciptanya sumber daya yang penuh kesadaran. Berkepribadian, cerdas, berperilaku,
serta memiliki kreativitas tinggi sehingga siap untuk mengisi pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA
Silberman. 2006. Strategi Pemberdayaan Kelompok. “Pendidikan dan pelatihan bisa menjembatani
jurang antara kekurangan pengetahuan atau keterampilan seseorang” https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://pdfcoffee.com/makalah-pemberdayaan-masyarakat-8-pdf-
free.html&ved=2ahUKEwi-wu3av9n5AhUKRmwGHRfxC-oQFnoECAsQAQ&usg=AOvVaw2Y-
75w0avlbgpgUHbIjTNC. (Diakses pada 22 Agustus 2022)
Suharto, 2005. Strategi dalam Pemberdayaan https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://pdfcoffee.com/makalah-pemberdayaan-masyarakat-8-pdf-
free.html&ved=2ahUKEwi-wu3av9n5AhUKRmwGHRfxC-oQFnoECAsQAQ&usg=AOvVaw2Y-
75w0avlbgpgUHbIjTNC. (Diakses pada 22 Agustus 2022)
Notoatmodjo, 1992. “Mengemukakan bahwa pendidikan dan pelatihan adalahmerupakan upaya untuk
pengembangan sumber daya manusia…” https://id.scribd.com/document/454156357/Strategi-
Pemberdayaan-Kelompok. (Diakses pada 22 Agustus 2022)

You might also like